I. Indriawati, I. G. D. Raharja, I Kadek Dwi Noorwatha
{"title":"巴厘岛丹巴萨布布博物馆的室内设计","authors":"I. Indriawati, I. G. D. Raharja, I Kadek Dwi Noorwatha","doi":"10.59997/vastukara.v1i2.503","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kain tenun ikat endek dan kain tenun ikat gringsing pada tahun 2015 telah ditetapkan sebagai warisan tak benda yang harus dilestarikan. Kain tenun ikat oleh masyarakat Bali banyak digunakan untuk untuk upacara besar maupun sembahyang ke Pura, seiring perkembangan zaman dan mode kain tenun juga digunakan untuk bahan pakaian sehari-hari, hal ini didukung dengan surat edaran Gubernur Bali nomor 4 tahun 2021 tentang penggunaan Kain Tradisional Bali yang membuat belakangan ini muncul produk kain bermotif seperti tenun ikat Bali yang bukan hasil kerajinan Masyarakat Bali yang mengancam keberadaan kain tenun ikat Bali. Melihat dari permasalahan tersebut perlunya upaya pelestarian kain tenun tradisional Bali dengan mendirikan museum kain tenun ikat Bali yang didesain dengan menggunakan metode pengumpulan data, metode analisis juga menggunakan metode desain serta parameter yang ideal bagi masyarakat khususnya di Denpasar. Dalam visualisasinya, desain interior Museum Kain Tenun Ikat Bali mengangkat konsep hasri wastra ning wastu memiliki arti keindahan kain pada bangunan. Konsep ini dapat menjadi solusi dari isu permasalahan museum sebagai pusat edukasi kain tenun ikat Bali yang dapat menarik minat pengunjung dengan menampilkan kemewahan hasil karya tangan kain tenun ikat perempuan Bali.","PeriodicalId":122637,"journal":{"name":"Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"DESAIN INTERIOR MUSEUM KAIN TENUN IKAT BALI DI DENPASAR\",\"authors\":\"I. Indriawati, I. G. D. Raharja, I Kadek Dwi Noorwatha\",\"doi\":\"10.59997/vastukara.v1i2.503\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kain tenun ikat endek dan kain tenun ikat gringsing pada tahun 2015 telah ditetapkan sebagai warisan tak benda yang harus dilestarikan. Kain tenun ikat oleh masyarakat Bali banyak digunakan untuk untuk upacara besar maupun sembahyang ke Pura, seiring perkembangan zaman dan mode kain tenun juga digunakan untuk bahan pakaian sehari-hari, hal ini didukung dengan surat edaran Gubernur Bali nomor 4 tahun 2021 tentang penggunaan Kain Tradisional Bali yang membuat belakangan ini muncul produk kain bermotif seperti tenun ikat Bali yang bukan hasil kerajinan Masyarakat Bali yang mengancam keberadaan kain tenun ikat Bali. Melihat dari permasalahan tersebut perlunya upaya pelestarian kain tenun tradisional Bali dengan mendirikan museum kain tenun ikat Bali yang didesain dengan menggunakan metode pengumpulan data, metode analisis juga menggunakan metode desain serta parameter yang ideal bagi masyarakat khususnya di Denpasar. Dalam visualisasinya, desain interior Museum Kain Tenun Ikat Bali mengangkat konsep hasri wastra ning wastu memiliki arti keindahan kain pada bangunan. Konsep ini dapat menjadi solusi dari isu permasalahan museum sebagai pusat edukasi kain tenun ikat Bali yang dapat menarik minat pengunjung dengan menampilkan kemewahan hasil karya tangan kain tenun ikat perempuan Bali.\",\"PeriodicalId\":122637,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun\",\"volume\":\"16 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-08-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.59997/vastukara.v1i2.503\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59997/vastukara.v1i2.503","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
DESAIN INTERIOR MUSEUM KAIN TENUN IKAT BALI DI DENPASAR
Kain tenun ikat endek dan kain tenun ikat gringsing pada tahun 2015 telah ditetapkan sebagai warisan tak benda yang harus dilestarikan. Kain tenun ikat oleh masyarakat Bali banyak digunakan untuk untuk upacara besar maupun sembahyang ke Pura, seiring perkembangan zaman dan mode kain tenun juga digunakan untuk bahan pakaian sehari-hari, hal ini didukung dengan surat edaran Gubernur Bali nomor 4 tahun 2021 tentang penggunaan Kain Tradisional Bali yang membuat belakangan ini muncul produk kain bermotif seperti tenun ikat Bali yang bukan hasil kerajinan Masyarakat Bali yang mengancam keberadaan kain tenun ikat Bali. Melihat dari permasalahan tersebut perlunya upaya pelestarian kain tenun tradisional Bali dengan mendirikan museum kain tenun ikat Bali yang didesain dengan menggunakan metode pengumpulan data, metode analisis juga menggunakan metode desain serta parameter yang ideal bagi masyarakat khususnya di Denpasar. Dalam visualisasinya, desain interior Museum Kain Tenun Ikat Bali mengangkat konsep hasri wastra ning wastu memiliki arti keindahan kain pada bangunan. Konsep ini dapat menjadi solusi dari isu permasalahan museum sebagai pusat edukasi kain tenun ikat Bali yang dapat menarik minat pengunjung dengan menampilkan kemewahan hasil karya tangan kain tenun ikat perempuan Bali.