Buletin AgrohortiPub Date : 2023-11-02DOI: 10.29244/agrob.v11i3.50766
Wanda Alifa Hanny, None Purwono, None Suwarto
{"title":"Ketepatan Taksasi Produksi Tebu (Saccharum officinarum L.) di PG Madukismo Yogyakarta","authors":"Wanda Alifa Hanny, None Purwono, None Suwarto","doi":"10.29244/agrob.v11i3.50766","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i3.50766","url":null,"abstract":"Tebu (Saccharum officinarum L.) termasuk komoditas tanaman yang banyak dibutuhkan dalam rumah tangga dan industri, sehingga produksi diperlukan untuk memenuhi permintaan. Tingginya kebutuhan gula nasional mendorong perusahaan tebu agar teliti dalam memperkirakan total produksi mendatang. Metode untuk memperkirakan total produksi panen adalah taksasi produksi. Taksasi digunakan sebagai acuan dalam perencanaan panen agar dapat menghitung kebutuhan tenaga kerja, peralatan panen, serta kapasitas giling. Penelitian bertujuan mempelajari ketepatan taksasi tebu pada bulan Maret dengan realisasi produksi di kebun tebu PG Madukismo, Yogyakarta di wilayah Sleman dan Bantul. Analisis data menggunakan uji homogenitas t-student dengan taraf kesalahan α=5%. Nilai taksasi produksi secara umum belum mencapai ketepatan yang baik karena perbedaan taksasi-produksi di luar batas yang ditentukan yakni 95%. Nilai ketepatan taksasi tahun 2023 pada Rayon Bantul yakni 100.25% dan Rayon Sleman 106.46%. Mayoritas kebun di Rayon Bantul dan Rayon Sleman belum memenuhi standar ketepatan taksasi-produksi, meskipun secara rata-rata selisihnya tidak lebih dari 5%. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketepatan taksasi-produksi yakni dengan memperhitungkan kemungkinan adanya kehilangan hasil tebu yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti panen dengan tunggul tinggi, serangan hama dan penyakit, kerusakan akibat cuaca buruk, serta ketelitian pengamatan dalam perhitungan taksasi.
 Kata kunci: kehilangan panen, perencanaan, rendemen, selisih, standar","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"32 8","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135934131","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-10-16DOI: 10.29244/agrob.v11i3.48629
Abdurrahman Gabriel, Sofyan Zaman, None Supijatno
{"title":"Pengelolaan Sistem Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Rambutan, Serdang Berdagai, Sumatera Utara","authors":"Abdurrahman Gabriel, Sofyan Zaman, None Supijatno","doi":"10.29244/agrob.v11i3.48629","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i3.48629","url":null,"abstract":"Kelapa sawit merupakan komoditas dengan nilai ekonomis yang tinggi karena dapat menghasilkan minyak kelapa sawit yang memiliki banyak kegunaan. Panen merupakan salah satu bagian produksi di perkebunan kelapa sawit yang menghubungkan kebun dan pabrik karena melepaskan buah dari pohon serta mengangkut hasil ke PKS. Penelitian dilaksanakan di Kebun Rambutan, Sumatera Utara, dari bulan Januari hingga April 2020. Penelitian bertujuan untuk menjelaskan manajemen sistem panen yang tepat di perkebunan kelapa sawit. Hal yang diamati berupa perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi panen. Hasil pengamatan di uji menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif serta uji statistik menggunakan Uji t-student dan uji korelasi. Rata–rata rotasi panen sudah memenuhi standar perusahaan, walaupun ada beberapa saat hari panen terlalu panjang karena terlalu banyak hari libur. Realisasi jumlah kebutuhan tenaga panen tidak sesuai dengan taksasi sehingga perlu dievaluasi, namun kekurangan ini masih bisa ditutupi dengan output yang besar dari setiap pemanen. Kegiatan panen sudah sesuai standar perusahaan yaitu dengan varian dibawah 5%. Penggunaan alat pelindung diri (APD) pemanen sudah cukup baik, pemakaian kacamata pelindung harus ditingkatkan. Pemotongan batang buah menjadi berbentuk huruf V harus lebih ditingkatkan. Hasil pengamatan menunjukkan mutu buah masih di bawah standar perusahaan yaitu sebesar 97.05% dari 100%. Rata–rata muatan pengangkutan buah masih melebihi kapasitas truk. Uji korelasi menunjukkan tidak ada korelasi antara produktivitas dan curah hujan.
 Kata kunci: kelapa sawit, angka kerapatan panen, mutu buah, curah hujan","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136078442","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-09-15DOI: 10.29244/agrob.v11i3.48438
Sitta Mujahid, I. Lubis, Ahmad Zamzami
{"title":"Pertumbuhan dan Produksi Empat Genotipe Kedelai (Glycine max (L.) Merril) dengan Cara Pemberian N yang Berbeda","authors":"Sitta Mujahid, I. Lubis, Ahmad Zamzami","doi":"10.29244/agrob.v11i3.48438","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i3.48438","url":null,"abstract":"Kedelai merupakan komoditas pangan terpenting ketiga setelah jagung dan padi. Sayangnya, produksi kedelai dalam negeri belum mampu mencukupi kebutuhan nasional. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi kedelai yaitu pemupukan nitrogen dan penggunaan varietas unggul. Penelitian ini bertujuan mempelajari pertumbuhan dan produksi empat genotipe kedelai terhadap perbedaan cara pemupukan nitrogen. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Sawah Baru dan Laboratorium Pascapanen pada bulan Maret hingga Agustus 2019. Penelitian ini menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RLKT) dengan dua faktor percobaan, yakni genotipe (Tanggamus, Anjasmoro, Manshuu Masshokutou, dan SJ4) dan dosis pemupukan nitrogen (0 kg ha-1, 25 kg ha-1 melalui alur, dan pada umur 3,4,5,6 MST (minggu setelah tanam) dengan volume semprot 400 L ha-1). Genotipe kedelai menunjukkan respon yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman pada tinggi tanaman, indeks luas daun, umur tanaman, nilai kehijauan daun, dan jumlah buku produktif. Genotipe juga memiliki respon yang nyata terhadap komponen hasil meliputi jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot 100 butir biji, serta persentase kondisi biji normal dan keriput. Perbedaan pemupukan nitrogen hanya berpengaruh terhadap umur berbunga tanaman. Tanggamus memiliki respon pertumbuhan dan hasil paling baik jika dibandingkan dengan genotipe lainnya berdasarkan tinggi tanaman, indeks luas daun, jumlah cabang dan buku produktif, persentase biji normal, jumlah polong, serta jumlah dan bobot biji per tanaman. Kata kunci: inokulan, komponen hasil, persentase biji normal","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"65 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139339659","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-09-15DOI: 10.29244/agrob.v11i3.48442
Siti Khoeriyah, Satriyas Ilyas, Ahmad Zamzami
{"title":"Evaluasi Mutu Benih Jagung Manis (Zea mays L. saccharata Sturt.) berdasarkan Letak Benih pada Tongkol dan Efektivitas Pemilahan Benih menggunakan Air Screen Cleaner","authors":"Siti Khoeriyah, Satriyas Ilyas, Ahmad Zamzami","doi":"10.29244/agrob.v11i3.48442","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i3.48442","url":null,"abstract":"Beberapa varietas jagung manis memiliki karakter berupa ukuran benih yang berbeda sesuai dengan letaknya pada tongkol. Penelitian ini bertujuan mengetahui mutu benih jagung manis genotipe SD3 dengan letak benih yang berbeda pada tongkol dan mengetahui efektivitas pemilahan benih menggunakan air screen cleaner (ASC). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo, Laboratorium Pengujian Mutu Benih, serta Laboratorium Biofisika Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB pada bulan Maret - Oktober 2019. Penelitian ini terdiri atas dua percobaan yang keduanya menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Percobaan pertama yaitu evaluasi mutu benih berdasarkan perbedaan letaknya pada tongkol (pangkal, tengah, dan ujung). Panjang pangkal, tengah, dan ujung berturut-turut sekitar 1/5, 3/5, dan 1/5 bagian dari tongkol. Percobaan kedua yaitu efektivitas pemilahan benih menggunakan ASC dengan tolok ukur persentase rendemen benih dan kehilangan hasil. Skema ukuran screen yang digunakan ada tiga, yaitu skema 1 yaitu screen atas ukuran 30 (diameter lubang 1.14 cm) dan screen bawah ukuran 16 (diameter lubang 0.63 cm), skema 2 yaitu screen atas ukuran 30 dan screen bawah ukuran 20 (diameter lubang 0.78 cm), dan skema 3 yaitu screen atas ukuran 20 dan screen bawah ukuran 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih bagian pangkal dan tengah memiliki viabilitas dan vigor lebih tinggi daripada benih bagian ujung berdasarkan hasil pengujian terhadap daya berkecambah, indeks vigor, kecepatan tumbuh, accelerated ageing test dan electrical conductivity test. Benih jagung manis lebih efektif jika dipilah menggunakan skema ukuran screen 30-16 dibandingkan skema ukuran screen lainnya.
 Kata kunci: rendemen benih, ukuran screen, viabilitas, vigor","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135488023","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-09-15DOI: 10.29244/agrob.v11i3.49366
Ratna Andriani, Megayani Sri Rahayu
{"title":"Pertumbuhan dan Produksi Pisang Cavendish Dataran Tinggi di Blitar, Jawa Timur","authors":"Ratna Andriani, Megayani Sri Rahayu","doi":"10.29244/agrob.v11i3.49366","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i3.49366","url":null,"abstract":"Evaluasi pertumbuhan dan produksi tanaman merupakan salah satu cara untuk mengetahui sejauh mana generasi tanaman dapat mempertahankan produksi yang stabil. Penelitian dilakukan pada Januari hingga Juni 2020 di Blitar, Jawa Timur. Tujuan penelitian untuk mempelajari dan mengevaluasi pertumbuhan dan produksi pisang cavendish dataran tinggi. Komponen pertumbuhan yang dievaluasi adalah tinggi tanaman, lingkar batang, dan jumlah daun. Data diambil dari 5 blok berbeda sebagai ulangan dan setiap ulangan terdiri atas 10 tanaman contoh. Komponen produksi yang diamati adalah umur buah saat panen, ukuran skim, bobot tangkai tandan, jumlah sisir, jumlah buah per sisir, dan bobot bersih tandan. Pengamatan komponen produksi dilakukan pada saat kegiatan panen sebanyak 3 kali ulangan berdasarkan perbedaan hari panen dan setiap ulangan terdiri atas 10 blok berbeda. Analisis data hasil penelitian menggunakan analisis ragam pada taraf α=5% dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil analisis terhadap pertumbuhan dan produksi menunjukkan bahwa tanaman induk memiliki laju pertumbuhan dan keragaan yang cenderung lebih baik sedangkan produksi tanaman setelah tanaman induk cenderung lebih tinggi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa potensi generasi tanaman setelah tanaman induk adalah sama atau lebih baik dari tanaman induk.
 Kata kunci: anakan, produksi, tanaman induk, tandan","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"141 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135488025","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-09-15DOI: 10.29244/agrob.v11i3.48636
Pinondang Manalu, Dwi Guntoro, None Sugiyanta
{"title":"Keefektifan Ekstrak Tetracera indica (L.) Merr. dengan berbagai Dosis sebagai Bioherbisida untuk Mengendalikan Gulma Eleusine indica dan Digitaria sanguinalis pada Pertanaman Brokoli","authors":"Pinondang Manalu, Dwi Guntoro, None Sugiyanta","doi":"10.29244/agrob.v11i3.48636","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i3.48636","url":null,"abstract":"Penggunaan bioherbisida merupakan salah satu cara pengendalian gulma yang ramah lingkungan. Tetracera indica berpotensi sebagai bioherbisida karena mengandung flavonoid dan derivatnya. Tujuan penelitian mengetahui dosis ekstrak T. indica yang efektif untuk mengendalikan gulma pada skala lapangan yaitu pada tanaman brokoli. Penelitian dilaksanakan di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Laboratorium Ecotoxycology Waste and Bioagents, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB pada Oktober 2018 hingga Mei 2019. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan empat ulangan. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan Uji F dengan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf α=5%. Percobaan terdiri atas tujuh perlakuan yaitu ekstrak T. indica dengan dosis 20 kg ha-1, 40 kg ha-1, 60 kg ha-1, 80 kg ha-1, 100 kg ha-1, penyiangan manual, dan kontrol tanpa penyiangan. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi ekstrak T. indica dapat mengendalikan gulma Eleusine indica. Aplikasi ekstrak T. indica tidak mempengaruhi tinggi tanaman, jumlah daun, dan fitotoksisitas pada tanaman brokoli. Aplikasi ekstrak T. indica juga mempengaruhi bobot panen secara nyata dibandingkan dengan kontrol, namun tidak mempengaruhi diameter dan bobot biomassa brokoli.
 Kata kunci: alelokimia, kompetisi, pratumbuh, rumput, sayuran","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135488026","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-09-15DOI: 10.29244/agrob.v11i3.48825
Yusri Iryas Sandi, Didy Sopandie, None Suwarto
{"title":"Hubungan antara Pengelolaan Tajuk dan Produksi Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Tandun Kabupaten Kampar, Riau","authors":"Yusri Iryas Sandi, Didy Sopandie, None Suwarto","doi":"10.29244/agrob.v11i3.48825","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i3.48825","url":null,"abstract":"Penelitian dilaksanakan di Kebun Tandun, Kabupaten Kampar, Riau pada bulan Januari hingga Mei 2022. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengelolaan tajuk dan produksi kelapa sawit. Pengamatan yang dilakukan meliputi sistem penunasan, kriteria dan prosedur penunasan, teknik penunasan, jumlah pelepah, pengukuran tajuk, dan ILD. Sistem penunasan yang digunakan adalah sistem korektif untuk tanaman remaja sampai tua dan sistem periodik untuk tanaman muda. Penerapan teknik songgo sesuai SOP memiliki persentase diatas 65%. Jumlah pelepah dipertahankan berdasarkan SOP berada diatas 50%. Jumlah pelepah yang baik dipertahankan pada tanaman umur 4-7,8-13 dan diatas 13 tahun adalah 56-64, 48-56, dan 40-48 untuk seluruh varietas tetapi varietas Sriwijaya umur diatas 13 tahun dapat menggunakan jumlah pelepah dipertahankan 32-40. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis Uji t-student. Blok J20A tanpa kondisi under pruning memiliki produksi yang lebih baik dibanding blok J24A yang mengalami kondisi under pruning mencapai 7.5%. Blok K18 dengan kondisi over pruning 25% memiliki produksi lebih baik dibanding Blok K24 dan K26 yang memiliki kondisi over pruning 37.51% dan 30.91%. Pemangkasan pada TM umur diatas 13 tahun tidak terlalu berpengaruh terhadap produktivitas. Varietas yang berbeda memiliki nilai ILD yang berbeda. Produksi tertinggi didapat pada nilai ILD 6.45 dengan umur tanaman 8-13 tahun.
 Kata kunci: ILD, jumlah pelepah, penunasan, songgo","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135487239","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-09-15DOI: 10.29244/agrob.v11i3.48432
Imas Galuh Anjani, Muhammad Rahmad Suhartanto, Agus Purwito
{"title":"Pengembangan Metode Devigorasi dengan Pengusangan Cepat untuk Menduga Vigor Daya Simpan Benih Jagung (Zea mays L.)","authors":"Imas Galuh Anjani, Muhammad Rahmad Suhartanto, Agus Purwito","doi":"10.29244/agrob.v11i3.48432","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i3.48432","url":null,"abstract":"Penurunan mutu benih atau deteriorasi merupakan salah satu penghambat dalam produksi benih jagung dan umumnya terjadi selama penyimpanan benih yang ditandai dengan turunnya viabilitas dan vigor benih sehingga mengakibatkan jeleknya pertanaman serta menurunnya hasil. Pengusangan cepat secara kimia merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui percepatan penurunan kualitas benih dengan memanfaatkan kinerja uap etanol. Pengusangan ini dilakukan oleh APC IPB 77-1 MM yang berfungsi melakukan devigorasi benih baik secara fisik dengan uap panas maupun secara kimia dengan etanol. Hasil dari pengujian ini akan digunakan untuk menduga vigor daya simpan (VDS) benih jagung sehingga pemanfaatan dan pengolahan benih jagung dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi dan Biofisika Benih, Laboratorium Penyimpanan dan Pengujian Mutu Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dari bulan Maret 2019 hingga Agustus 2019. Penelitian ini terdiri dari dua percobaan. Percobaan pertama yaitu metode pengusangan dengan menyimpan benih pada kelembaban 98% dan suhu 40 oC selama 10 hari. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan satu faktor yaitu varietas jagung. Percobaan kedua yaitu pengusangan cepat benih jagung secara kimia dengan etanol 96% menggunakan APC IPB 77-1 MM. Rancangan yang digunakan adalah RKLT satu faktor varietas jagung. Hasil percobaan menunjukkan alat pengusangan cepat IPB 77-1 MM dapat digunakan untuk menduga penurunan vigor daya simpan pada benih jagung. Pengujian pengusangan cepat secara kimiawi lebih efektif dan efisien dalam menentukan nilai vigor daya simpan karena membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat. Hasil perbandingan secara deskriptif menunjukkan bahwa APC IPB 77-1 MM dapat menunjukkan urutan nilai vigor daya simpan benih kelima varietas jagung yang sama dengan percobaan pengusangan dengan metode penyimpanan pada suhu dan kelembaban tinggi.
 Kata kunci: Alat Pengusang Cepat IPB 77-1 MM, etanol, kemunduran benih, penyimpanan terkonrol","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"141 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135487342","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-09-15DOI: 10.29244/agrob.v11i3.48218
Sandhi Yoga Bhaskara, Darda Efendi
{"title":"Rasio Daun per Buah dan Indeks Luas Daun Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Kebun Percobaan Tajur dan Pasirkuda, Bogor","authors":"Sandhi Yoga Bhaskara, Darda Efendi","doi":"10.29244/agrob.v11i3.48218","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i3.48218","url":null,"abstract":"Rasio daun per buah dan indeks luas daun merupakan metode yang umum digunakan untuk menentukan standar pemangkasan dalam produksi buah pohon. Penelitian ini bertujuan membandingkan karakter morfologi antar populasi manggis serta mengetahui nilai rasio daun-buah dan indeks luas daun (ILD) tanaman manggis di dua lokasi yaitu Tajur dan Pasirkuda. Penelitian ini dilaksanakan dari November 2018 sampai Mei 2019 di Kebun Percobaan Tajur dan Pasirkuda. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan faktor tunggal dan sepuluh ulangan. Faktor yang digunakan pada penelitian ini adalah lokasi, yaitu Tajur dan Pasirkuda. Hasil pengamatan dianalisis menggunakan uji t-student pada taraf α=1% dan α=5%. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata pada sebagian besar karakter morfologi yang diamati di kedua populasi. Nilai rasio daun-buah di Tajur dan Pasirkuda adalah berturut-turut 34.98 dan 60.85. Nilai ILD antar kedua populasi tidak berbeda nyata dengan rentang antara 5.7 – 14.1.
 Kata kunci: karakter morfologi, pemangkasan, perbandingan, produksi","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"85 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135487339","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi Produksi Kacang Tunggak dengan Perlakuan Pemetikan Daun dan Pemupukan NPK","authors":"Valdi Muhamad Rafiansyah Siregar, Heni Purnamawati, None Trikoesoemaningtyas","doi":"10.29244/agrob.v11i3.48554","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i3.48554","url":null,"abstract":"Kacang Tunggak (Vigna unguiculata L. Walp) merupakan tanaman Leguminosae yang bijinya dapat menjadi subsitusi bahan baku kedelai. Daunnya juga dapat dimanfaatkan sebagai sayuran. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh waktu pemetikan daun dan pemupukan NPK terhadap produksi biji kacang tunggak. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan IPB pada bulan Februari hingga Juni 2019 menggunakan kacang tunggak bertipe merambat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan petak terpisah. Petak utama pada percobaan adalah faktor pemupukan NPK dengan dosis 100 kg ha-1 diaplikasikan pada awal tanam, 50 kg ha- 1 diaplikasikan pada awal tanam dan 50 kg ha-1 pada tanaman umur 4 MST, serta perlakuan tanpa pemupukan. Anak petak pada percobaan adalah waktu pemetikan daun dengan perlakuan pemetikan daun pada umur 5 MST, dua kali pemetikan daun pada umur 5 dan 7 MST, tiga kali pemetikan daun pada umur 5, 7, dan 9 MST, serta tanpa perlakuan pemetikan daun. Data dianalisis menggunakan Uji F dan diuji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata α=5%. Pemupukan NPK 50-50 kg ha-1 menghasilkan hasil polong kering tertinggi sebesar 36.72 g per tanaman. Faktor waktu pemetikan daun tidak berpengaruh nyata terhadap semua peubah, kecuali pada jumlah tandan bunga tanaman umur 7 MST. Terdapat interaksi antara perlakuan pemupukan NPK dan waktu pemetikan daun terhadap total bobot polong kering dan indeks panen tanaman. Pemetikan daun dua kali pada 5 dan 7 MST dapat dilakukan tanpa mengurangi hasil polong dengan syarat adanya pemupukan NPK 50 kg ha-1 pada awal tanam dan NPK 50 kg ha-1 pada 4 MST dengan hasil sebesar 41.92 g bobot polong kering per tanaman.
 Kata kunci: hasil biji, konsumsi, pemupukan secara terpisah, subsitusi kedelai, waktu petik daun
","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135487453","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}