{"title":"HIPONIMI DALAM TERJEMAHAN MAULID DIBA’ KARYA ACHMAD SUNARTO","authors":"Ahmad Riza Fauzi, Sumarlam Sumarlam","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v18i2.12919","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v18i2.12919","url":null,"abstract":"Hyponymy is one of the studies in lexical discourse. Translation as a linguistic product certainly has various perspectives in language studies, for example, the study of hyponymy in the translation of maulid diba'. Maulid diba 'is a book of poetry that is well-known among the Muslim community in Indonesia and the world. This book contains the life history of the prophet and after it, therefore it is assumed that there is hyponymy in the translation of the text. This study discusses the hyponymy in the translation of Maulid diba' by Achmad Sunarto and its context. This research is a qualitative descriptive study. The data collection method used in this research is the listen and note method. The data analysis method uses the matching method and the agih method. The source of data in this study is the book Translation of Maulid Diba' by Achmad Sunarto published by Thulus Harapan, in the city of Surabaya in 2016. Finally, the results of this study found seven categories of hyponymy, namely 1) hyponymy category of the characteristics of Rasululah, 2) hyponymy of the attributes of Allah, 3) hyponymy of human anatomy (the majesty of Allah), 4) hyponymy of human anatomy (attributes of the Prophet), 5) hyponymy of the names of the prophets, 6) hyponymy of the solar system, and 7) the names of animals.Keywords: hyponymy, translation of maulid diba', Achmad Sunarto","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132936975","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kritik Narasi Sejarah Terhadap Sosok Alauddin Khalji Dalam Film Padmaavat","authors":"F. Setyorini","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v18i2.14622","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v18i2.14622","url":null,"abstract":"Tulisan ini terutama untuk menjawab tiga persoalan. Pertama, bagaimana penggambaran Sultan Alauddin Khalji dalam film Padmaavat. Kedua, bagaimana sumber-sumber sejarah India mencatat tentang sosok Alauddin Khalji. Ketiga, bagaimana analisis perbandingan Alauddin Khalji dalam film dan dari data sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan rekonstruksi sejarah secara menyeluruh terhadap sosok Alauddin Khalji berdasarkan fakta sejarah secara ilmiah sehingga dapat menampilkan narasi yang objektif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi kepustakaan dan sinematografi serta menggunakan pendekatan dan metode sejarah dalam analisisnya. Analisa digunakan dalam mengurai dan menyatukan fakta-fakta sejarah yang bersifat fragmentaris menjadi satu kesatuan yang utuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rani Padmini atau Padmaavat yang terdapat dalam film maupun di dalam karya sastra Malik Muhammad Jayasi adalah tokoh fiktif. Karya sastra tidak bisa dijadikan sebagai sumber sejarah karena di dalamnya terdapat imajinasi tak terbatas dan interpretasi dari sastrawan, namun peristiwa sejarah baik tokoh, tempat, waktu dan peristiwanya dapat dijadikan sebagai latar belakang dalam karya sastra. Sementara proses adaptasi dari karya sastra ke dalam film merupakan salah satu perwujudan kemajuan di dalam seni pertunjukkan. Apa yang terdapat dalam film tidak harus sama persis dalam karya sastra maupun peristiwa sejarah. Sutradara memiliki kewenangan dalam memahami, mengembangkan, dan mengimprovisasi tema yang ia angkat.","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125298177","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS TEKNIK PENERJEMAHAN BAHASA ARAB KE BAHASA INDONESIA DALAM CERAMAH HABIB UMAR BIN HAFIDZ","authors":"Muhammad Apridho Hensa Utama","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v18i2.13184","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v18i2.13184","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjabarkan teknik penerjemahan bahasa Arab ke bahasa Indonesia dalam ceramah Habib Umar Bin Hafidz. Penelitian ini merupakan penelitian terjemahan dengan menggunakan data kualitatif dan metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini berupa 10 menit awal dari 39 menit video youtube dari kanal “Al Murid Ahbaab” dengan judul “Ceramah Agama Terbaru Habib Umar bin Hafidz | Terjemahan Habib Ali Zainal Abidin dan Habib Jindan” dan data berupa kalimat-kalimat hasil terjemahan oleh Habib Ali Zainal Abidin dan Habib Jindan. Hasil penelitian dan simpulan dari artikel ini adalah terdapat beberapa jenis teknik penerjemahan yang dominan digunakan pada salah satu video youtube dari kanal “Al Murid Ahbaab”, seperti teknik kesepadanan lazim, amplifikasi, deskripsi, penerjemahan harfiah, reduksi. Teknik-teknik tersebut memudahkan penerjemah untuk mendapatkan hasil terjemahan yang ideal.","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131349023","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Lelucon dan Representasi Masyarakat Indramayu dalam Karakter Joni Rengge, Daslam, dan Bi Sarkem","authors":"Akhmad Jauhari","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v18i2.14711","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v18i2.14711","url":null,"abstract":"Artikel ini memaparkan tentang representasi masyarakat Indramayu melalui karakter di cerita lelucon. Karakter tersebut adalah Joni Rengge, Daslam, dan Bi Sarkem. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui karakter masyarakat Indramayu dari berbagai sisi. Obyek kajiannya adalah karakter Joni Rengge dalam pementasan drama ‘sandiwara’, Daslam dalam cerita komedi karya Supali Kasim, dan Bi Sarkem dalam film yang ditayangkan di kanal YouTube Wong Sugih. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kritik sastra mimesis. Hasil kajian dalam artikel ini adalah masing-masing tokoh lelucon menggambarkan representasi masyarakat Indramayu dari sisi politik, budaya, dan sosial. Karakter Joni Rengge menggambarkan sisi politik lewat peran dan dialognya bersama karakter raja, Joni Rengge melontarkan kritik-kritik berupa satir kepada raja tersebut dan kritik itu selaras dengan kondisi politik di Indramayu. Karakter Daslam menggambarkan sisi budaya lewat penggunaan bahasa daerah Jawa Indramayu, aktivitas keseharian Daslam sering kali mengaitkan interaksi bahasa daerah dengan bahasa nasional, bahasa internasional, atau dengan kebudayaan lain. Sedangkan karakter Bi Sarkem menggambarkan kondisi sosial Indramayu terkait fenomena pekerja migran Indonesia (PMI), kehidupan Bi Sarkem menunjukkan masyarakat Indramayu yang hidupnya dikelilingi PMI.","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127547858","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PELARANGAN DAN PERJUANGAN: PEMAKAIAN JILBAB PELAJAR PUTRI PADA MASA ORDE BARU TAHUN 1982-1991","authors":"L. Nuraeni, Setia Gumilar","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v18i2.15119","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v18i2.15119","url":null,"abstract":"Jilbab merupakan baju kurung atau penutup kepala yang lapang dan dapat menutupi aurat perempuan kecuali wajah. Di Indonesia jilbab mulai populer dan digunakan oleh masyarakat khususnya para pelajar pada tahun 80an. Pemakaian jilbab dikalangan pelajar tersebut disebabkan oleh adanya gerakan-gerakan dakwah seperti yang terjadi di Mesjid Salman ITB dalam bentuk pelatihan LMD, SII, dan sebagainya. Maraknya pemakaian jilbab pada masa pemerintahan Orde Baru tahun 1982-1991 menimbulkan tantangan dan perjuangan bagi para pelajar, karena bertentangan dengan kebijakan pemerintah. Untuk menjawab masalah tersebut, arah penulisan dalam artikel ini menggunakan metode penelitian sejarah yang bertujuan untuk menjelaskan Pelarangan dan Perjuangan Pemakaian Jilbab Bagi Kalangan Pelajar pada Masa Orde Baru Tahun 1982-1991. Pengumpulan data mengenai tema tersebut dilakukan melalui penelusuran literature. Temuan-temuannya yaitu berupa polemik yang terjadi antara para pelajar dan sekolah-sekolah negeri. Para pelajar memakai jilbab ke sekolah telah melanggar SK 052/C/Kep/D.1982. Polemik pemakaian jilbab tersebut tidak bisa dilepaskan dari hubungan antara umat Islam dan pemerintah Orde Baru. Dimana pada masa itu pemerintah banyak mencurigai umat Islam. Namun, diakhir pemerintahannya, pemerintah Orde Baru mendekati dan mengakomodasi Islam. Kebijakan mengenai seragam sekolah diperbaharuhi hingga di keluarkanlah SK No. 100/C/Kep/D/1991 yang memperbolehkan para pelajar memakai jilbab ke sekolah. Keluarnya SK 100, selain disebabkan oleh akomodasi pemerintah terhadap Islam, tetapi juga adanya upaya penyelesaian dari beberapa Organisasi-organisasi Massa dan MUI.","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131353697","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DOKTRIN KULTURAL POLITIK NU","authors":"Ahmad Zainuri","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v18i2.15075","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v18i2.15075","url":null,"abstract":"ABSTRAKNU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia. Dalam perjuangannya, NU memiliki banyak hal yang ditawarkan, mulai dari pendidikan, sosial, politik, ekonomi dan lain-lain. Ketertarikan NU untuk berkiprah di kancah politik dimulai sejak perjuangan dengan kedatangan Jepang. Resolusi Jihad dikeluarkan untuk melawan segala bentuk penjajahan dan bentuk bela kemerdekaan bangsa Indonesia. Kerja politik dimulai dari MIAI, GAPI dengan mendelegasikan aktivis muda NU untuk berpartisipasi dalam dunia politik, tak lain Masyumi, Partai Nahdlatul Ulama dan perjuangan politik yang kembali pada khittah 1926. Doktrin politik NU bertumpu pada khasanah keilmuan fiqh yang menjadi landasan ratu ilmu di dunia Islam dan pesantren. Keberadaan NU sebagai organisasi Islam mengalami seuah keharusan dalam memberikan partisipasinya untuk ruang politik, dengan beberapa doktrinal-doktrinal keagamaan yang dianutnya. Namun, tujuan akhir daripada NU dalam gelanggang politik dan sekembalinya ke khittah 1926 bahwa doktrin NU dalam keagamaan dan kebangsaan ialah tujuan utama untuk kemaslahatan umat dan bangsa. Penulis menggunakan metodologi sejarah sebagai pendekatan sekaligus metode untuk mendekati objek kajian yang terkait erat dengan hubungan politik dan sosial-kemasyarakatan maupun keumatan. Agar bisa disimpulkan bahwa doktrin NU yang kental dengan fiqh siyasah, akan tetapi dalam perwujudannya bisa bergerak dalam beberapa sudut pandang banyak arah. Politik sebagai jalan untuk melawan penjajah, sehingga keikutsertaan dalam praktis politik ialah dorongan keadaan dan semua terumuskan untuk kembali pada politik perjuangan awal dari NU 1926, politik kebangsaan atau politik kultural.ABSTRACTNU is the largest Islamic organization in Indonesia. In its struggle, NU has many things to offer, ranging from education, social, political, economic and others. NU's interest in taking part in politics began with the struggle with the arrival of Japan. The Jihad Resolution was issued against all forms of colonialism and forms of defense of the Indonesian nation's independence. Political work started from MIAI, GAPI by delegating young NU activists to participate in the political world, none other than Masyumi, the Nahdlatul Ulama Party and political struggles that returned to the 1926 khittah. NU's political doctrine rests on the scientific knowledge of fiqh which is the foundation of the queen of knowledge in the Islamic world. and Islamic boarding schools. The existence of NU as an Islamic organization experiences a necessity in giving its participation in the political space, with several religious doctrines it adheres to. However, the final goal of NU was in the political arena and upon its return to the 1926 khittah that the NU doctrine in religion and nationality was the main goal for the benefit of the people and the nation. The author uses historical methodology as an approach as well as a method to approach the object of study which is closely related to political and social-soci","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115973238","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TINGKAT KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS DOSEN TETAP PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN SKOR TOEFL; STUDI KASUS DI UNIVERSITAS AL-GHIFARI BANDUNG","authors":"H. Hartono, R. Sakinah, Ria Nirwana","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v18i2.14974","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v18i2.14974","url":null,"abstract":"Penelitian ini mempunyai tujuan utama untuk mengetahui tingkat kemampuan Bahasa inggris para dosen tetap di Jawa Barat khususnya di Universitas Alghifari. Universitas Al-Ghifari adalah salah satu perguruan tinggi yang berlokasi di Jln.Cisaranten Kulon no.140 Bandung, JawaBarat. Berdasarkan Data kepegawaian, Universitas Al-ghifari memiliki 63 Dosen tetap yang tentu saja mempunyai kemampuan Bahasa inggris yang berbeda-beda. Dengan adanya penelitian ini diharapkan nantinya akan terpetakan secara detail tingkat kemampuan Bahasa inggris dari skor TOEFL yang di hasilkan masing-masing dosen tetap maupun kemampuan secara keseluruhan dosen tetap dengan cara diambil rata-rata. Dalam mengklasifikasikan tingkat atau level kemampuan tersebut peneliti akan berlandaskan pada tingkatan kemampuan dari CEFR ( Common European Framework of Reference for Languages) yang dikeluarkan oleh ETS (Educational Testing System). Metode yang digunakan adalah metode penelitian diskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan metode pengambilan data berupa test TOEFL peneliti menggunakan aplikasi google form quiz. Pengolahan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan statistik deskriptif yaitu mengelola, meringkas dan menggambarkan hasil penelitian. Selain itu dengan statistic deskriptif ditujukan untuk mengetahui rata-rata hasil skor TOEFL sehingga akan diketahui gambaran jelas tentang tingkat kemampuan Bahasa inggris para dosen tetap Universitas Al-ghifari. Hasil penelitian kami sajikan per fakultas, dan hasilnya adalah sebagai berikut: Fakultas Sastra rata-rata skor adalah 564 level B2 atau Upper Intermediate, Fakultas Ekonomi rata-rata skor adalah 468 level B1 atau intermediate, Fakultas ISIP rata-rata skor adalah 437 level A2 atau elementary, Fakultas MIPA rata-rata skor 491 level B1 atau intermediate dan Fakultas TEKPER rata-rata skor 464 level B1 atau Intermediate. TINGKAT KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS DOSEN TETAP PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN SKOR TOEFL; STUDI KASUS DI UNIVERSITAS AL-GHIFARI BANDUNG","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128368540","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Existence of Religious Programmes in Analog Platform: A Case Study in Broadcast Media in West Java, Indonesia","authors":"M. M. Hkikmat, Dadan Firdaus","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v18i2.14509","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v18i2.14509","url":null,"abstract":"Religious programmes are important contents which should be inserted in all programmes in broadcast media. Although broadcasting platform can transform, but the religious programmes still exist. How are existences of the religious programmes in analog platform by the broadcast media? This query is described in a study by using interpretive-subjective approach with qualitative method to examine quantitative data via a case study discovered in broadcast media in West Java, Indonesia. Strategic considerations on urgency of religious programmes in broadcast media are normative mandate of laws which turn into basic characteristics of the citizens, and commitment idealism in carrying out the function of education, but the financial benefits are still lower.","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126419043","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Faisal Arif, A. Sanusi, Didin Nurul Rosidin, A. M. Padiatra
{"title":"Changes and Existence of Rivers in Cirebon City 1900-1942","authors":"Faisal Arif, A. Sanusi, Didin Nurul Rosidin, A. M. Padiatra","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v17i2.10136","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v17i2.10136","url":null,"abstract":"In the Hindu-Buddhist period until the VOC, the role of the river was very important, because the river was the main highway that was easy and needed by the people of Cirebon as a means of transportation to connect the coastal area (Port) with the interior (hinterland). But during the Dutch East Indies, the existence of rivers in the city of Cirebon has been changed. As the underlying factors, the change in the existence of a river is: firstly, Along with the time and technology development also the increasing of goods and services needs that continue to the needs of exploitation of colony, as well as for make efficient the distribution of goods and services, which then continues to the Government of the Indies-Netherland make the change from river transportation modes to many modes of land transportation development like highways and trains, secondly, unhealthy river ecological conditions also influence, so many people are often affected by disease outbreaks due to unhealthy river conditions and when the rainy season comes, the river overflows and floods people's homes (flooding). These factors are the background of the Indies-Netherland government to make a change to the existence of rivers in the city of Cirebon, such as dredging the Old River \"Kali Bacin\", normalizing Sukalila River, normalizing Sipadu River and making drainage (culverts).","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"193 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125590755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Nugraha, Afnan Arummi, Tri yanti Nurul Hidayati
{"title":"Hak-hak Anak dan Ideologi Orang Dewasa: Kajian Mitos Roland Barthes dalam Novel Grafis Salma Ta’rifu Huquuqaha","authors":"R. Nugraha, Afnan Arummi, Tri yanti Nurul Hidayati","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v17i2.10095","DOIUrl":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v17i2.10095","url":null,"abstract":"Sebagai bacaan anak, novel grafis Salma Ta’rifu Huquuqahaa (STH) karangan Fathimah al-Ma’dul menunjukkan karakteristik yang relevan dengan sastra anak. Selain ditampilkan dengan ilustrasi yang dapat menarik perhatian pembaca anak, narasinya pun menunjukkan unsur didaktik yang jelas, yaitu kesadaran akan hak-hak anak dan kepedulian terhadap lingkungan sosial. Moral tersebut ditampilkan melalui karakter anak bernama Salma. Akan tetapi, permasalahan muncul dalam karakterisasi Salma yang menjadi tokoh utama sekaligus penyampai moral. Selain itu, representasi moral di dalamnya perlu dibaca secara kritis agar maknanya dapat ditangkap oleh pembaca, baik pembaca anak-anak maupun pembaca umum. Oleh karena itu, dilakukan penelitian kualitatif dengan menggunakan teori Semiotika Roland Barthes sebagai pendekatan. Dengan melakukan pembacaan bertahap (signifikansi) terhadap tanda-tanda yang ada di dalam teks, diperoleh hasil bahwa teks STH menampilkan moral terkait kesadaran akan hak-hak anak dalam rangka melakukan sosialisasi Konvensi Hak-hak Anak PBB sebagai pedoman hak-hak anak secara global. Selain itu, mitos yang diungkapkan melalui sosialisasi itu adalah kampanye terhadap hak-hak anak di Mesir yang digagas oleh Suzanne Mubarak pada saat teks diterbitkan (2016).","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116915150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}