{"title":"Joni Rengge、Daslam和Bi Sarkem的性格中的笑话和代表","authors":"Akhmad Jauhari","doi":"10.15575/al-tsaqafa.v18i2.14711","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini memaparkan tentang representasi masyarakat Indramayu melalui karakter di cerita lelucon. Karakter tersebut adalah Joni Rengge, Daslam, dan Bi Sarkem. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui karakter masyarakat Indramayu dari berbagai sisi. Obyek kajiannya adalah karakter Joni Rengge dalam pementasan drama ‘sandiwara’, Daslam dalam cerita komedi karya Supali Kasim, dan Bi Sarkem dalam film yang ditayangkan di kanal YouTube Wong Sugih. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kritik sastra mimesis. Hasil kajian dalam artikel ini adalah masing-masing tokoh lelucon menggambarkan representasi masyarakat Indramayu dari sisi politik, budaya, dan sosial. Karakter Joni Rengge menggambarkan sisi politik lewat peran dan dialognya bersama karakter raja, Joni Rengge melontarkan kritik-kritik berupa satir kepada raja tersebut dan kritik itu selaras dengan kondisi politik di Indramayu. Karakter Daslam menggambarkan sisi budaya lewat penggunaan bahasa daerah Jawa Indramayu, aktivitas keseharian Daslam sering kali mengaitkan interaksi bahasa daerah dengan bahasa nasional, bahasa internasional, atau dengan kebudayaan lain. Sedangkan karakter Bi Sarkem menggambarkan kondisi sosial Indramayu terkait fenomena pekerja migran Indonesia (PMI), kehidupan Bi Sarkem menunjukkan masyarakat Indramayu yang hidupnya dikelilingi PMI.","PeriodicalId":119438,"journal":{"name":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Lelucon dan Representasi Masyarakat Indramayu dalam Karakter Joni Rengge, Daslam, dan Bi Sarkem\",\"authors\":\"Akhmad Jauhari\",\"doi\":\"10.15575/al-tsaqafa.v18i2.14711\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Artikel ini memaparkan tentang representasi masyarakat Indramayu melalui karakter di cerita lelucon. Karakter tersebut adalah Joni Rengge, Daslam, dan Bi Sarkem. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui karakter masyarakat Indramayu dari berbagai sisi. Obyek kajiannya adalah karakter Joni Rengge dalam pementasan drama ‘sandiwara’, Daslam dalam cerita komedi karya Supali Kasim, dan Bi Sarkem dalam film yang ditayangkan di kanal YouTube Wong Sugih. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kritik sastra mimesis. Hasil kajian dalam artikel ini adalah masing-masing tokoh lelucon menggambarkan representasi masyarakat Indramayu dari sisi politik, budaya, dan sosial. Karakter Joni Rengge menggambarkan sisi politik lewat peran dan dialognya bersama karakter raja, Joni Rengge melontarkan kritik-kritik berupa satir kepada raja tersebut dan kritik itu selaras dengan kondisi politik di Indramayu. Karakter Daslam menggambarkan sisi budaya lewat penggunaan bahasa daerah Jawa Indramayu, aktivitas keseharian Daslam sering kali mengaitkan interaksi bahasa daerah dengan bahasa nasional, bahasa internasional, atau dengan kebudayaan lain. Sedangkan karakter Bi Sarkem menggambarkan kondisi sosial Indramayu terkait fenomena pekerja migran Indonesia (PMI), kehidupan Bi Sarkem menunjukkan masyarakat Indramayu yang hidupnya dikelilingi PMI.\",\"PeriodicalId\":119438,\"journal\":{\"name\":\"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam\",\"volume\":\"35 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v18i2.14711\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v18i2.14711","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Lelucon dan Representasi Masyarakat Indramayu dalam Karakter Joni Rengge, Daslam, dan Bi Sarkem
Artikel ini memaparkan tentang representasi masyarakat Indramayu melalui karakter di cerita lelucon. Karakter tersebut adalah Joni Rengge, Daslam, dan Bi Sarkem. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui karakter masyarakat Indramayu dari berbagai sisi. Obyek kajiannya adalah karakter Joni Rengge dalam pementasan drama ‘sandiwara’, Daslam dalam cerita komedi karya Supali Kasim, dan Bi Sarkem dalam film yang ditayangkan di kanal YouTube Wong Sugih. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kritik sastra mimesis. Hasil kajian dalam artikel ini adalah masing-masing tokoh lelucon menggambarkan representasi masyarakat Indramayu dari sisi politik, budaya, dan sosial. Karakter Joni Rengge menggambarkan sisi politik lewat peran dan dialognya bersama karakter raja, Joni Rengge melontarkan kritik-kritik berupa satir kepada raja tersebut dan kritik itu selaras dengan kondisi politik di Indramayu. Karakter Daslam menggambarkan sisi budaya lewat penggunaan bahasa daerah Jawa Indramayu, aktivitas keseharian Daslam sering kali mengaitkan interaksi bahasa daerah dengan bahasa nasional, bahasa internasional, atau dengan kebudayaan lain. Sedangkan karakter Bi Sarkem menggambarkan kondisi sosial Indramayu terkait fenomena pekerja migran Indonesia (PMI), kehidupan Bi Sarkem menunjukkan masyarakat Indramayu yang hidupnya dikelilingi PMI.