Jurnal Kesehatan Reproduksi最新文献

筛选
英文 中文
“Anak adalah Aset”: Meta Sintesis Nilai Anak pada Suku Lani dan Suku Aceh
Jurnal Kesehatan Reproduksi Pub Date : 2019-12-31 DOI: 10.22435/kespro.v10i1.933
A. Laksono, R. Wulandari
{"title":"“Anak adalah Aset”: Meta Sintesis Nilai Anak pada Suku Lani dan Suku Aceh","authors":"A. Laksono, R. Wulandari","doi":"10.22435/kespro.v10i1.933","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/kespro.v10i1.933","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Background: If a child gives values that were considered positive or beneficial to parents, then parents will place high expectations on the child. The study was conducted to synthesize the value of children in the Aceh Tribe and the Lani Tribe. \u0000Objective: The research aim was to explore the value of children in the Lani and the Acehnese. \u0000Methods: Using the meta-synthesis method in two manuscripts resulting from health ethnographic research, namely \"The Dilemma of the Family Planning Program\" (Acehnese Tribe in East Aceh, Aceh) and \"Portrait of Noken Child Care Patterns in Lani Culture\" (Lani Tribe in Tolikara, Papua). \u0000Results: Economically the people of Aceh and Lani consider children to be investments. This applies to girls. Socially, the two tribes consider children to be a complement to a family's life and a source of happiness. In religion, the Acehnese consider the child to be the successor to the religion, multiplying children was an effort to multiply the people. While Lani people believe in Christian teachings that encourage them to spread on the surface of the earth, this was done by multiplying offspring. For Acehnese children were important. They consider that the Acehnese boy could be the pride of the family and also the successor to the offspring. While Lani people value girls more than boys. \u0000Conclusions: Both tribes still want a large number of children, between 4-7 children. Both tribes also still hold strong the value of children economically, children were assets. \u0000Key words: the value of children, meta-synthesis, meta-aggregation, ethnography research, Aceh tribe, Lani tribe \u0000Abstrak \u0000Latar Belakang: Apabila seorang anak memberikan nilai yang dianggap positif atau menguntungkan bagi orang tua, maka orang tua akan menaruh harapan yang tinggi terhadap anak. Suku Aceh dan Suku Lani merupakan kelompok rentan yang perlu mendapat perhatian. \u0000Tujuan: Tujuan penelitian untuk mengeksplorasi nilai anak pada Suku Lani dan Suku Aceh. \u0000Metode: Meta sintesis pada dua manuskrip hasil riset etnografi kesehatan, yaitu “Dilema Program Keluarga Berencana” (Suku Aceh di Aceh Timur, Aceh) dan “Potret Pola Asuh Anak Noken dalam Budaya Lani” (Suku Lani di Tolikara, Papua). Studi difokuskan pada nilai anak secara: ekonomi; sosial; agama; preferensi gender; dan preferensi jumlah anak. \u0000Hasil: Secara ekonomi masyarakat Aceh dan Lani menilai anak adalah investasi. Hal ini berlaku bagi anak perempuan. Secara sosial kedua suku menilai anak adalah pelengkap hidup sebuah keluarga dan sumber kebahagiaan. Secara agama orang Aceh menilai anak itu penerus agama, memperbanyak anak adalah upaya untuk memperbanyak umat. Sedang orang Lani meyakini ajaran kristiani yang menganjurkan mereka untuk menyebar di permukaan bumi yang dilakukan dengan cara memperbanyak keturunan. Bagi orang Aceh anak laki itu penting. Mereka menganggap bahwa anak laki Aceh dapat menjadi kebanggaan keluarga dan sekaligus penerus keturunan. Sedang orang Lani menilai lebih tinggi ","PeriodicalId":103177,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Reproduksi","volume":"288 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127044632","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIKAP REMAJA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH DI KECAMATAN SIBERUT SELATAN, KEPULAUAN MENTAWAI TAHUN 2018 2018 年缅塔威岛南锡比鲁特分区青少年对婚前性行为态度的相关因素
Jurnal Kesehatan Reproduksi Pub Date : 2019-12-31 DOI: 10.22435/kespro.v10i1.2174
Rennie Yolanda, Angela Kurniadi, T. Tanumihardja
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SIKAP REMAJA TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH DI KECAMATAN SIBERUT SELATAN, KEPULAUAN MENTAWAI TAHUN 2018","authors":"Rennie Yolanda, Angela Kurniadi, T. Tanumihardja","doi":"10.22435/kespro.v10i1.2174","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/kespro.v10i1.2174","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Background: Increasing percentage of adolescents who have had premarital sex from year to year and many factors that associated with adolescent attitudes towards premarital sexual behavior. \u0000Objective: Identifies factors associated with adolescent attitudes towards premarital sexual behaviour in South Siberut. \u0000Method: Observational analytic research with a cross-sectional study. Respondents were collected from all high schools in South Siberut using stratified random sampling with a total of 126 respondents. Variables included are gender, father’s education level, mother’s education level, parent income, HIV/AIDS knowledge, and attitude towards HIV/AIDS. Research instrument using questionnaires. Data were analyzed using Chi-square test. \u0000Result: 53,2 percent of adolescents had an attitude that didn’t support premarital sexual behaviour. The result of bivariate analysis showed that there was a relationship between adolescent attitudes towards premarital sexual behaviour with gender (p=0,003). There was no relationship between adolescent attitudes towards premarital sexual behaviour with father’s education level (p=0,161), mother’s education level (p=0,915), parent income (p=0,69), HIV/AIDS knowledge (p=0,257), and attitude towards HIV/AIDS (p=0,141). \u0000Conclusion: Factor that associated with adolescent attitudes towards premarital sexual behaviour is gender. Father’s education level, mother’s education level, parent income, HIV/AIDS knowledge, and attitude towards HIV/AIDS aren’t associated with adolescent attitudes towards premarital sexual behaviour. \u0000  \u0000Keywords: premarital sexual behaviour, HIV/AIDS, adolescent, South Siberut. \u0000  \u0000Abstrak \u0000Latar belakang: Meningkatnya persentase remaja yang telah melakukan hubungan seksual pranikah dari tahun ke tahun dan banyaknya faktor yang berhubungan dengan sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah. \u0000Tujuan: Mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah di Kecamatan Siberut Selatan. \u0000Metode: Penelitian analitik observasional dengan studi potong lintang. Responden berasal dari seluruh  SMA/sederajat di Kecamatan Siberut Selatan dengan pengambilan sampel acak berstrata sejumlah 126 responden. Variabel yang dicari meliputi jenis kelamin, tingkat pendidikan ayah, tingkat pendidikan ibu, penghasilan orangtua, tingkat pengetahuan HIV/AIDS, dan sikap terhadap HIV/AIDS. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data dengan uji kai kuadrat. \u0000Hasil: Sebanyak 53,2 persen remaja memiliki sikap tidak mendukung perilaku seksual pranikah. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah dengan jenis kelamin (p=0,003). Tidak terdapat hubungan antara sikap remaja terhadap perilaku seksual pranikah dengan tingkat pendidikan ayah (p=0,161), tingkat pendidikan ibu (p=0,915), penghasilan orangtua (p=0,69), tingkat pengetahuan HIV/AIDS (p=0,257), dan sikap terhadap HIV/AIDS (p=0,","PeriodicalId":103177,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Reproduksi","volume":"41 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134392565","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
SITUASI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS-TUBERKULOSIS DI KABUPATEN MERAUKE 2018: ANCAMAN PADA UMUR PRODUKTIF
Jurnal Kesehatan Reproduksi Pub Date : 2019-12-31 DOI: 10.22435/kespro.v10i1.1711
Dina Bisara, Oster Suriani Simarmata, Novianti Novianti, F. P. Senewe
{"title":"SITUASI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS-TUBERKULOSIS DI KABUPATEN MERAUKE 2018: ANCAMAN PADA UMUR PRODUKTIF","authors":"Dina Bisara, Oster Suriani Simarmata, Novianti Novianti, F. P. Senewe","doi":"10.22435/kespro.v10i1.1711","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/kespro.v10i1.1711","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Background: Pulmonary tuberculosis is the most serious opportunistic infection in HIV/AIDS subjects and is a major cause of mortality and morbidity in developing countries. \u0000Objective: To describe  the results of HIV / TB examination in Merauke District Hospital \u0000Method: Study design is cross-sectional using data from “Studi evaluasi deteksi kasus TBC dengan alat tes cepat molekuler di Indonesia tahun 2018”. Descriptive data analysis is applied based on secondary data of PLWHA patients who visited Merauke District Hospital to examine Mycobacterium tuberculosis (MTB). \u0000Results: The proportion of PLWHA was almost three times higher (8.5%) compared to other 43 health facilities (3,0%). The highest proportion of PLWHA is productive age of 15-54 years (94.9%) and male (54.5%). The proportion of children (aged <15 years) with HIV is six times higher (3%) compared to other 43 health facilities (0,5%). The results of MTB with molecular rapid tests in 43 health facilities is higher in PLWHA compared to non-PLWHA (34.4%:32.0%), and the opposite is true for Merauke District Hospital (22.2%:29.4%). \u0000Conclussion: HIV epidemic in Merauke has been on the general population particularly in productive and children category. This high level of HIV has an impact on increasing transmission to children and HIV-TB co-infection. \u0000Keywords: HIV, HIV-TB co-infection, reproductive age, children, RSUD Merauke \u0000Abstrak \u0000Latar belakang: Tuberkulosis paru adalah salah satu infeksi oportunistik yang paling serius pada HIV/AIDS dan merupakan penyebab utama kematian dan morbiditas di negara-negara berkembang. \u0000Tujuan: Diperoleh gambaran hasil pemeriksaan HIV-TB di RSUD Merauke. \u0000Metode: Disain studi adalah potong lintang menggunakan data “Studi evaluasi deteksi kasus TB dengan alat tes cepat molekuler (TCM) di Indonesia tahun 2018”. Analisis deskriptif data sekunder pasien HIV yang berkunjung ke RSUD Merauke yang diperiksa MTB. \u0000Hasil: Proporsi ODHA di RSUD Merauke hampir tiga kali lebih tinggi (8,5%) dibandingkan dengan 43 fasilitas kesehatan lainnya (3,0%). Persentase tertinggi adalah pada umur produktif 15-54 tahun (94,9%) dan laki-laki (54,5%). Proporsi anak (<15 tahun) dengan HIV enam kali lebih tinggi (3,0%) dibandingkan dengan 43 fasilitas kesehatan lainnya (0,5%). Hasil pemeriksaan konfirmasi bakteriologi MTB dengan TCM pada 43 fasilitas kesehatan tinggi pada ODHA dibanding non ODHA (34,4%:32,0%), dan situasi sebaliknya pada RSUD Merauke (22,2%:29,4%). \u0000Kesimpulan: Epidemi HIV di Merauke sudah mencapai tingkat populasi umum, terutama pada kelompok produktif dan anak. Tingginya angka HIV akan berdampak pada tingginya penularan pada anak dan koinfeksi HIV-TB. \u0000  \u0000Kata kunci: HIV, HIV koinfeksi TB, umur produktif, anak, RSUD Merauke","PeriodicalId":103177,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Reproduksi","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127615779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Hubungan Status ASI Eksklusif dan Pemberian Kolostrum dengan Kejadian Autisme pada Anak di Bawah 10 tahun 与10岁以下儿童自闭症的独家母乳喂养和初乳关系
Jurnal Kesehatan Reproduksi Pub Date : 2019-12-28 DOI: 10.22146/JKR.42832
Umi Khaerina, Siti E Herini, Djauhar Ismail
{"title":"Hubungan Status ASI Eksklusif dan Pemberian Kolostrum dengan Kejadian Autisme pada Anak di Bawah 10 tahun","authors":"Umi Khaerina, Siti E Herini, Djauhar Ismail","doi":"10.22146/JKR.42832","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JKR.42832","url":null,"abstract":"Background : The cause of autism until now is still not exactly known. One of the efforts in preventing the occurrence of autism is intervention early with giving colostrum and exclusive breastfeeding. The number of autism in Indonesia according to data released by the Central Bureau of Statistics in 2010 was estimated at 2.4 million people. Based on data from autism special school Bina Anggita Yogyakarta, recorded increase in the number of students from the beginning of the school in 2001 were 15 students, in 2009 the number increased to 32 students and in 2013 were 45 students. Objective: To determine the relationship between the status of exclusive breastfeeding and giving colostrum to the incidence of autism in children under 10 years . Methods: This research is a quantitative study with a matched case control study design. Subjects were children aged under 10 years who consisted of children with autism were 19 cases and 19 controls for normal children in Yogyakarta. The independent variable in this study in the provision of colostrum and exclusive breastfeeding, and dependent variable was autism. The counfounding variables are gastrointestinal infections, low birth weight and maternal age. Retrieval of data collected using a questionnaire. Univariable data analysis using frequency distribution, bivariate statistics using the McNemar test, multivariable analysis was not performed because the bivariate analysis, all variables are not significantly. Results: Of the five variables that were related to the occurrence of autism, five variables are not statistically significant and two variables that increase the risk of autism gastrointestinal infection ( p =0,09 OR 3,5 CI 95%; 0,66-34,53) and low birth weight ( p =0,17 OR 4 CI 95%; 0,39-196,9). Conclusions: There was no significant relationship between the giving of colostrum, exclusive breastfeeding and maternal age, but clinical gastrointestinal infection and low birth weight were risk factor  of autism. Keywords: Colostrum, exclusive breastfeeding, autism.","PeriodicalId":103177,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Reproduksi","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128094871","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kualitas Hidup Satu Tahun Pasien Kanker Serviks yang telah Dilakukan Histerektomi Radikal di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta 宫颈癌患者一年的生活质量是由日惹医生进行的根治性歇斯底里切除术
Jurnal Kesehatan Reproduksi Pub Date : 2019-12-28 DOI: 10.22146/JKR.49348
Afif Fuadi, Heru Pradjatmo, Ardhanu Kusumanto
{"title":"Kualitas Hidup Satu Tahun Pasien Kanker Serviks yang telah Dilakukan Histerektomi Radikal di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta","authors":"Afif Fuadi, Heru Pradjatmo, Ardhanu Kusumanto","doi":"10.22146/JKR.49348","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JKR.49348","url":null,"abstract":"Latar Belakang:  Kanker serviks merupakan kanker paling banyak ketiga yang ditemukan pada seorang wanita. Secara keseluruhan lebih dari 85% terjadi pada negara-negara berkembang. Insidensi rata-rata paling tinggi di wilayah Sub Sahara Afrika, Amerika Latin dan Karibia, Melanesia dan Asia Barat, Australia/Selandia Baru. Variasi geografis yang besar mencerminkan ketersediaan skrining yang memungkinkan untuk mendeteksi lesi prakanker dan prevalensi terjadinya infeksi Human Papillomavirus (HPV). Modalitas skrining dan strategi pengobatan telah berevolusi, dengan kemajuan terapi saat ini yang meliputi tindakan pembedahan, kemoterapi dan radiasi, penderita kanker serviks dihadapkan pada efek samping pasca pengobatan lengkap. Sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup mereka. Tujuan:  Mengetahui kualitas hidup satu tahun pasien kanker serviks yang telah dilakukan histerektomi radikal. Metode:  Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan cara melakukan wawancara dengan pasien saat periksa di poli onkologi menggunakan instrumen dari EORTC QLQ C30 versi 3. Hasil dan Pembahasan:  Rata-rata penderita kanker serviks berusia 45-55 tahun yaitu 21 orang (37,5%), tidak menopause, dengan paritas antara 1-2 dan indeks massa tubuh normal. Jenis histopatologi terbanyak adalah karsinoma sel skuamosa dan grade sedang. Sebagian besar tidak terdapat keterlibatan kelenjar getah bening, lymphovascular space invation (LVSI) dan tidak dilakukan kemoterapi adjuvan. Kualitas hidup pasien kanker serviks termasuk dalam katagori baik dengan nilai rata-rata status kesehatan global >87,5% dan pada domain skala fungsi dan gejala >90%. Hanya saja terdapat hubungan yang bermakna yang ditunjukkan pada variable usia dengan nilai p=0,020 dan RR=0,545 dan keterlibatan kelenjar gertah bening dengan nilai p=0,008. Kesimpulan:  Pada penelitian ini kualitas hidup pasien kanker serviks yang telah dilakukan histerektomi radikal di RSUP Dr. Sardjito sangat baik. Kata Kunci : Kanker serviks; Kualitas Hidup; Histerektomi radikal","PeriodicalId":103177,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Reproduksi","volume":"179 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123169533","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Faktor-Faktor yang Meningkatkan Prognosis Fetal dan Maternal pada Kehamilan dengan Kanker Ovarium 导致卵巢癌妊娠期的结膜和母性预后增加的因素
Jurnal Kesehatan Reproduksi Pub Date : 2019-12-28 DOI: 10.22146/JKR.51766
Efriyan Imantika, Shinta Prawitasari, Diah Rumekti Hadiati
{"title":"Faktor-Faktor yang Meningkatkan Prognosis Fetal dan Maternal pada Kehamilan dengan Kanker Ovarium","authors":"Efriyan Imantika, Shinta Prawitasari, Diah Rumekti Hadiati","doi":"10.22146/JKR.51766","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JKR.51766","url":null,"abstract":"Background: Pregnancy complicated by ovarian cancer presents relation between controlled growth in pregnancy and uncontrolled growth in cancer. The management of pregnancy illustrate conflict between optimal maternal therapy and fetal life for best prognosis at all. The incidence was low but it occured in reproductive age women and most found in the first pregnancy. It is important to analyze factors that improve the prognosis of pregnancy and appropiate management to prevent fetal and maternal morbidity and mortality. Objectives: To analyze factor on pregnancy complicated by ovarian cancer that improve fetal and maternal prognosis Methods: This is descriptive analytic study with cohort retrospective design using medical records of pregnancy patient complicated by ovarian cancer that underwent treatment at Sardjito Hospital Yogyakarta on 2010, January till 2017, December. All statistical analysis were done by statistic software for computer. Results: There were 18 research subjek had been undergone treatment at Sardjito Hospital for 8 years. Factors on pregnancy related to prognosis of pregnancy complicated by ovarian cancer were late gestational age at the cancer diagnosis and epithelial histopathology type. That factors have better prognosis than early gestational age and non-epithelial histopathology clinically (p=0.18; CI 95% 0.4-104.2; OR 6,5) and (p=0.29; CI 95% 0.36-30.12; OR 3.28). Timing of surgery intervention improve prognosis of pregnancy statistically and clinically significant (p=0.02; OR=4.2). Conclusion: Factors on pregnancy complicated by ovarian cancer that is late gestational age at the cancer diagnosis, epithelial histopathology type and timing of surgery intervention type II-III improved fetal and maternal prognosis. Best management of pregnancy lead to better prognosis. Keywords: prognosis of pregnancy, ovarian cancer.","PeriodicalId":103177,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Reproduksi","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122934215","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analisis Hubungan Clinical Autonomy Terhadap Kepuasan Kerja Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Dalam Tindakan Seksio Sesarea Pada Sistem Jaminan Kesehatan Nasional 临床自主关系分析
Jurnal Kesehatan Reproduksi Pub Date : 2019-12-28 DOI: 10.22146/JKR.49209
N. Mappaware, Ova Emilia, Soerjo Hadijono, Umar Malinta, Mohammad Hakimi, Soetrisno Soetrisno, Eddy Tiro
{"title":"Analisis Hubungan Clinical Autonomy Terhadap Kepuasan Kerja Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Dalam Tindakan Seksio Sesarea Pada Sistem Jaminan Kesehatan Nasional","authors":"N. Mappaware, Ova Emilia, Soerjo Hadijono, Umar Malinta, Mohammad Hakimi, Soetrisno Soetrisno, Eddy Tiro","doi":"10.22146/JKR.49209","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JKR.49209","url":null,"abstract":"Background: In Indonesia, the National Health Insurance System (NHIS) is an implementation of law No. 40 of 2004 on the National Social Insurance System in health sector with universal health coverage (UHC) concept. Therefore, the satisfaction of specialist’s work will be very influence towards hospital works. The previous research (Nasruddin, 2017) about factor analysis related to job satisfaction of doctor specialist for obstetrics and gynecology (SpOG) toward Sectio Caesarea (SC) on NHI showed that medical service (transparency and remuneration) and working condition have significant correlation towards work satisfaction of doctor SpOG in SC on NHI. Objective : to analyze the correlation of clinical autonomy on job satisfaction of doctor SpOG on Sectio Caesarea on National Health Insurance system. Method : A quantitative research by applying analytic observational study with cross sectional design. Materials and Research : This research was conducted in Makassar. A number of sample was 73 doctors SpOG. Data was obtained by clinical autonomy questionnaire having been tested its validity and reliability. The result of the research was analyzed by using chi-square test.   Result : Based on the correlation of characteristics towards work satisfaction of doctor SpOG in SC on National Health Insurance system found that age category between 36 – 45 years old is satisfied, female is satisfied, working duration more than 5 years is dissatisfied and public hospital status is dissatisfied. There is no correlation between clinical autonomy in this case is control overwork (p = 0.170) and prerogative obtain need service (p = 0.240) on job satisfaction of doctor SpOG in Sectio Caesarea on National Health Insurance System. Conclusion : There is no relation between clinical autonomy on job satisfaction of doctor SpOG in Sectio Caesarea on National Health Insurance System. Even though the doctors SpOG are not satisfied with NHI (medical service and working condition) but the doctors are able to work professionally with clinical autonomy.  Keywords: clinical autonomy, doctor SpOG, National Health Insurance System","PeriodicalId":103177,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Reproduksi","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129001006","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan Maternal Early Obstetric Warning Score (MEOWS) dengan Perawatan di Intensive Care Unit pada Pasien Preeklamsia Berat di RSUP DR. Sardjito 母亲因迟到迟到的迟到分数,以及Sardjito RSUP的急性产前护理单位
Jurnal Kesehatan Reproduksi Pub Date : 2019-12-28 DOI: 10.22146/JKR.49330
Yosi Tamara, M. Lutfi, Shinta Prawitasari
{"title":"Hubungan Maternal Early Obstetric Warning Score (MEOWS) dengan Perawatan di Intensive Care Unit pada Pasien Preeklamsia Berat di RSUP DR. Sardjito","authors":"Yosi Tamara, M. Lutfi, Shinta Prawitasari","doi":"10.22146/JKR.49330","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JKR.49330","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Preeklamsia merupakan masalah kedokteran yang serius dan memiliki kompleksitas yang tinggi. Preeklamsia dapat setiap saat mengalami perburukan, sehingga dibutuhkan suatu metode yang mudah digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi adanya perburukan. Salah satunya adalah Modified Early Obstetrics Warning Score (MEOWS) yang merupakan salah satu parameter untuk memudahkan mendeteksi secara dini adanya risiko tinggi pada pasien obstetri. Diharapkan perburukan yang terjadi dapat dicegah atau dikurangi risikonya dengan menempatkan pasien preeklamsia berat menurut level of care disesuaikan dengan kebutuhan pasien.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mencari cut off point skor MEOWS pada pasien preeklamsia berat dalam menentukan tempat perawatan.  Metode: Penelitian dengan desain kohort retrospektif. Data diambil dari rekam medis, dengan subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dikumpulkan, diolah dan dilakukan analisis data univariat, bivariat dan multivariat untuk mengetahui hubungan antar variabel.Hasil dan Pembahasan: Sampel pada penelitian ini berjumlah 187 subyek penelitian. Karakteristik skor MEOWS IGD ≥8 berjumlah 70 subyek dan skor MEOWS IGD <8 berjumlah 117 subyek. Pasien yang dirawat di ICU berjumlah 15 subyek dan yang dirawat selain di ICU berjumlah 174 subyek. Hasil perhitungan mendapatkan nilai cut off point skor MEOWS adalah 7,5 (dibulatkan menjadi skor 8). Terdapat hubungan bermakna antara skor MEOWS ≥8 dengan perawatan di ICU (RR 3,34; CI 95%: 1,19-9,38). Terdapat hubungan yang bermakna juga antara skor MEOWS ≥ 8 dengan kejadian bayi IUFD (RR 9,91; CI 95%: 2,098-40,27).Kesimpulan: Pasien preeklamsia berat dengan skor MEOWS ≥8 memiliki risiko untuk dirawat di ICU 3,34 kali lipat dibandingkan dengan pasien preeklamsia berat dengan skor MEOWS <8. Pasien preeklamsia berat dengan skor MEOWS ≥8 memiliki risiko untuk kejadian bayi IUFD 9,91 kali lipat dibandingkan dengan pasien preeklamsia berat dengan skor MEOWS <8.  Kata Kunci: Modified Early Obstetric Warning Score (MEOWS); preeklamsia berat; intensive care unit ","PeriodicalId":103177,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Reproduksi","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116224984","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Faktor yang Mempengaruhi Skor Apgar Menit Pertama pada Seksio Sesarea dengan Anestesi Spinal 这一因素影响了Sesarea麻醉药的第一分钟Apgar分数
Jurnal Kesehatan Reproduksi Pub Date : 2019-12-28 DOI: 10.22146/JKR.49332
I. Setiawan, Diah Rumekti Hadiati, Ahsanudin Attamimi
{"title":"Faktor yang Mempengaruhi Skor Apgar Menit Pertama pada Seksio Sesarea dengan Anestesi Spinal","authors":"I. Setiawan, Diah Rumekti Hadiati, Ahsanudin Attamimi","doi":"10.22146/JKR.49332","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JKR.49332","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Seksio sesarea membawa konsekuensi morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi. Morbiditas ibu pada seksio sesarea seyogyanya tidak diikuti dengan kejadian morbiditas pada bayi khususnya rendahnya nilai skor APGAR sehingga berpotensi menjadi asfiksia pada bayi baru lahir. Faktor risiko terjadinya asfiksia yang dinilai dari rendahnya skor APGAR pada bayi baru lahir saat dilakukan secara seksio sesarea dengan anestesi spinal perlu diketahui agar ada usaha untuk meminimalisasi kejadian asfiksia tersebut. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya skor APGAR menit pertama pada seksio sesarea dengan anestesi spinal. Metode:  Penelitian ini adalah studi observasional dengan rancangan penelitian crossectional study dengan cara observasi langsung proses seksio sesarea elektif yang menggunakan anestesi spinal dan dilihat luaran skor APGAR bayi baru lahir pada menit pertama. Uji statistik yang digunakan untuk analisis bivariat adalah uji Chi Square , Fisher Exact serta Mann-Whitney . Sedangkan analisis multivariat dilakukan dengan uji regresi logistik. Pengolahan data untuk pengujian statistik menggunakan SPSS 21. Hasil dan Pembahasan: Terdapat 93 subjek memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini. Terjadinya penurunan tekanan darah sistolik (RR 1,05; CI 0,40–2,75; p=1,00), terjadinya penurunan tekanan darah diastolik (RR 0,93; CI 0,33–2,59; p=0,56), terjadinya penurunan MAP (RR 0,72; CI 0,28–1,86; p=0,35) pasca induksi anestesi, pemanjangan waktu insisi kulit hingga bayi lahir ≥5,5 menit (RR 1,63; CI 0,65–4,12; p=0,44) dan rendahnya kadar Hb sebelum operasi (RR 1,22; CI 0,44–3,37; p=0,47) berhubungan tidak signifikan dengan rendahnya skor APGAR menit pertama pada seksio sesarea dengan anestesi spinal. Sedangkan interval waktu induksi anestesi hingga bayi lahir ≥12,5 menit (RR 2,91; CI 1,10–7,72; p=0,04) dan interval waktu insisi uterus hingga bayi lahir ≥3 menit (RR 3,48; CI 1,51–8,02; p=0,01) berhubungan kuat serta bermakna secara signifikan baik secara statistik maupun klinis menyebabkan skor APGAR menit pertama <7 pada bayi baru lahir secara seksio sesarea dengan anestesi spinal. Kesimpulan: Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya skor APGAR menit pertama pada seksio sesarea dengan anestesi spinal adalah interval waktu induksi anestesi hingga bayi lahir ≥12,5 menit dan interval waktu insisi uterus hingga bayi lahir ≥3 menit. K ata kunci: seksio sesarea; asfiksia; anestesi spinal; skor APGAR","PeriodicalId":103177,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Reproduksi","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122017936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Sapa Orangtua Remaja Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Oangtua tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi 青少年父母对未成年人关于生殖健康教育的知识、态度和行为的影响
Jurnal Kesehatan Reproduksi Pub Date : 2019-12-28 DOI: 10.22146/JKR.45496
Dyah Widiyastuti, Lia Nurcahyani
{"title":"Pengaruh Sapa Orangtua Remaja Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Oangtua tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi","authors":"Dyah Widiyastuti, Lia Nurcahyani","doi":"10.22146/JKR.45496","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/JKR.45496","url":null,"abstract":"ABSTRAK Latar belakang : Seks pranikah merupakan masalah yang rentan terjadi pada remaja. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Pendidikan kesehatan reproduksi sangat penting, tetapi mayoritas orangtua memiliki pengetahuan kurang serta persepsi negatif terhadap kesehatan reproduksi remaja. Tujuan : Menganalisis perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua sebelum dan setelah diberikan intervensi Sapa Orangtua Remaja. Metode : Rancangan penelitian quasi experimental non randomized pre test and post test one group design . Subjek penelitian ini adalah 35 orangtua siswa Sekolah Dasar Pamitran Kota Cirebon dengan kriteria inklusi dan eksklusi.  Instrumen penelitian meliputi kuesioner dan modul Sapa Orang Tua Remaja . Analisis data menggunakan uji wilcoxon dan paired t-test . Hasil dan pembahasan : Terdapat perbedaan yang bermakna pengetahuan sikap dan perilaku orang tua sebelum dan setelah intervensi ( p value 0,003 ; 0,000 dan 0,013). Kesimpulan : Sapa orangtua remaja dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua tentang kesehatan reproduksi remaja.","PeriodicalId":103177,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Reproduksi","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115387270","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信