{"title":"Kualitas Hidup Satu Tahun Pasien Kanker Serviks yang telah Dilakukan Histerektomi Radikal di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta","authors":"Afif Fuadi, Heru Pradjatmo, Ardhanu Kusumanto","doi":"10.22146/JKR.49348","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kanker serviks merupakan kanker paling banyak ketiga yang ditemukan pada seorang wanita. Secara keseluruhan lebih dari 85% terjadi pada negara-negara berkembang. Insidensi rata-rata paling tinggi di wilayah Sub Sahara Afrika, Amerika Latin dan Karibia, Melanesia dan Asia Barat, Australia/Selandia Baru. Variasi geografis yang besar mencerminkan ketersediaan skrining yang memungkinkan untuk mendeteksi lesi prakanker dan prevalensi terjadinya infeksi Human Papillomavirus (HPV). Modalitas skrining dan strategi pengobatan telah berevolusi, dengan kemajuan terapi saat ini yang meliputi tindakan pembedahan, kemoterapi dan radiasi, penderita kanker serviks dihadapkan pada efek samping pasca pengobatan lengkap. Sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup mereka. Tujuan: Mengetahui kualitas hidup satu tahun pasien kanker serviks yang telah dilakukan histerektomi radikal. Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan cara melakukan wawancara dengan pasien saat periksa di poli onkologi menggunakan instrumen dari EORTC QLQ C30 versi 3. Hasil dan Pembahasan: Rata-rata penderita kanker serviks berusia 45-55 tahun yaitu 21 orang (37,5%), tidak menopause, dengan paritas antara 1-2 dan indeks massa tubuh normal. Jenis histopatologi terbanyak adalah karsinoma sel skuamosa dan grade sedang. Sebagian besar tidak terdapat keterlibatan kelenjar getah bening, lymphovascular space invation (LVSI) dan tidak dilakukan kemoterapi adjuvan. Kualitas hidup pasien kanker serviks termasuk dalam katagori baik dengan nilai rata-rata status kesehatan global >87,5% dan pada domain skala fungsi dan gejala >90%. Hanya saja terdapat hubungan yang bermakna yang ditunjukkan pada variable usia dengan nilai p=0,020 dan RR=0,545 dan keterlibatan kelenjar gertah bening dengan nilai p=0,008. Kesimpulan: Pada penelitian ini kualitas hidup pasien kanker serviks yang telah dilakukan histerektomi radikal di RSUP Dr. Sardjito sangat baik. Kata Kunci : Kanker serviks; Kualitas Hidup; Histerektomi radikal","PeriodicalId":103177,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Reproduksi","volume":"179 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kesehatan Reproduksi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/JKR.49348","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Kanker serviks merupakan kanker paling banyak ketiga yang ditemukan pada seorang wanita. Secara keseluruhan lebih dari 85% terjadi pada negara-negara berkembang. Insidensi rata-rata paling tinggi di wilayah Sub Sahara Afrika, Amerika Latin dan Karibia, Melanesia dan Asia Barat, Australia/Selandia Baru. Variasi geografis yang besar mencerminkan ketersediaan skrining yang memungkinkan untuk mendeteksi lesi prakanker dan prevalensi terjadinya infeksi Human Papillomavirus (HPV). Modalitas skrining dan strategi pengobatan telah berevolusi, dengan kemajuan terapi saat ini yang meliputi tindakan pembedahan, kemoterapi dan radiasi, penderita kanker serviks dihadapkan pada efek samping pasca pengobatan lengkap. Sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup mereka. Tujuan: Mengetahui kualitas hidup satu tahun pasien kanker serviks yang telah dilakukan histerektomi radikal. Metode: Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan cara melakukan wawancara dengan pasien saat periksa di poli onkologi menggunakan instrumen dari EORTC QLQ C30 versi 3. Hasil dan Pembahasan: Rata-rata penderita kanker serviks berusia 45-55 tahun yaitu 21 orang (37,5%), tidak menopause, dengan paritas antara 1-2 dan indeks massa tubuh normal. Jenis histopatologi terbanyak adalah karsinoma sel skuamosa dan grade sedang. Sebagian besar tidak terdapat keterlibatan kelenjar getah bening, lymphovascular space invation (LVSI) dan tidak dilakukan kemoterapi adjuvan. Kualitas hidup pasien kanker serviks termasuk dalam katagori baik dengan nilai rata-rata status kesehatan global >87,5% dan pada domain skala fungsi dan gejala >90%. Hanya saja terdapat hubungan yang bermakna yang ditunjukkan pada variable usia dengan nilai p=0,020 dan RR=0,545 dan keterlibatan kelenjar gertah bening dengan nilai p=0,008. Kesimpulan: Pada penelitian ini kualitas hidup pasien kanker serviks yang telah dilakukan histerektomi radikal di RSUP Dr. Sardjito sangat baik. Kata Kunci : Kanker serviks; Kualitas Hidup; Histerektomi radikal