{"title":"Analisis Matematis Pengurangan pada Bilangan Bulat dengan Penggunaan Dekak-Dekak di MI Nurul Huda","authors":"Nurdyansyah Nurdyansyah","doi":"10.21043/ELEMENTARY.V7I2.6366","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/ELEMENTARY.V7I2.6366","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan (1) cara meningkatkan pemahaman konsep pengurangan bilangan bulat melalui penggunaan dekak-dekak peserta didik kelas V MI Nurul Huda, (2) penggunaan dekak-dekak dapat membantu meningkatkan pemahaman konsep pengurangan bilangan.Penelitian ini menggunakan rancangan PTK. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas V sebanyak 23 peserta didik. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi ,tes, dan wawancara. Teknik analisis data yang dipakai adalah t-tes.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengurangan pada bilangan bulat dengan penggunaan dekak-dekak dilakukan dengan tahap (1) pemahaman konsep, (2) penentuan konsep , dan (3) pemantapan materi. Pada tahap pemahaman konsep peserta didik secara kelompok dibimbing oleh pendidik menggunakan media dekak-dekak, (a) peserta didik membagi manik-manik berwarna merah dan hitam, (b) melakukan pengerjaan pengurangan bilangan bulat dengan memindaahkan manik-manik merah atau hitam pada tempatnya untuk mencari hasil pengurangan bilangan bulat. Penggunaan dekak-dekak dapat membantu meningkatkan pemahaman konsep bilangan bulat peserta didik kelas V MI Nurul Huda dapat dilihat dari nilai t-tes yang menyatakan ada peningkatan pemahaman sebesar 32% dari sebelumnya. Adapun rata-rata nilai tes peserta didik pada siklus I (65,9) dan mengalami peningkatan pada siklus II (83,3).Berdasarkan hasil penelitian, disarankan: (1) kepada pendidik dalam kegiatan pembelajaran matematika hendaknya dapat menggunakan media dekak-dekak pada konsep bilangan bulat,(2) kepada pendidik matematika agar dapat melakukan penelitian tindakan yang sama atau mengembangkan penelitian ini pada kelas-kelas yang lain di MI Nurul Huda secara berkesinambungan. ","PeriodicalId":56226,"journal":{"name":"Elementary Islamic Teacher Journal","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67591538","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan Media Pembelajaran Augmented Reality (AR) di Kelas V MI Wahid Hasyim","authors":"Fajar Dwi Mukti","doi":"10.21043/elementary.v7i2.6351","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/elementary.v7i2.6351","url":null,"abstract":"Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui hasil respon guru dan siswa sehingga media layak digunakan dalam pembelajaran. Model pengembangan yang digunakan dalam media ini adalah model 4D Thiagarajan yang telah dimodifikasi. Tahapan yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu Define (pendefinisian), Design (perancangan), dan Develop (pengembangan). Media pembelajaran Augmented Reality (AR) ini dinilai oleh 1 orang ahli media, 1 orang ahli materi, 1 orang peer reviewer, 1 orang guru kelas V dan 10 siswa kelas V MI Wahid Hasyim untuk mengetahui tanggapan siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket dan evaluasi menggunakan bentuk uraian non objektif untuk uji kualitas produk media pembelajaran. Hasil penelitian adalah respon atau tanggapan guru kelas V Sangat Baik dengan diperoleh persentase 82.57%. Begitu juga tanggapan siswa diperoleh persentase 90.2% dengan tanggapan positif sehingga media pembelajaran memiliki kategori kualitas pada kriteria Sangat Baik yang didukung juga dengan hasil nilai siswa yang mengalami penaikan 35.8%. Berdasarkan hasil perolehan data menunjukkan bahwa media pembelajaran Augmented Reality (AR) di kelas V MI Wahid Hasyim layak dipergunakan sebagai sumber belajar siswa.","PeriodicalId":56226,"journal":{"name":"Elementary Islamic Teacher Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47868066","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kompetensi Pendidik MI di Era Revolusi Industri 4.0","authors":"Fu'ad Arif Noor","doi":"10.21043/ELEMENTARY.V7I2.6386","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/ELEMENTARY.V7I2.6386","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Answering the challenges of the industrial revolution era 4.0 or the fourth world industrial revolution where technology has become the basis in human life. By preparing quality students who are able to compete globally, and mastering the development of technology is important for everyone and important for the future of a country. It is the teacher's job to improve his teacher's competence in facing this digital era. As a professional educator, teachers are required to have various competencies. The qualifications of SD / MI teachers must be D-IV or S-1, while the competencies that must be possessed by teachers according to the teacher and lecturer Law include pedagogical competencies, personality competencies, social competencies, professional competencies, and leadership competencies. \u0000This article discusses how the five competencies can be optimized to face the industrial revolution 4.0 where technology is developing rapidly and teachers must be able to adjust to technological developments. This research is included in the study of descriptive studies from various scientific sources. It was found that to face the era of the industrial revolution 4.0 a teacher must have the competencies set by PMA 16/2010, it does not stop there, a teacher must also have the ability or other basic skills that can support professionalism in the era of the industrial revolution 4.0. \u0000 \u0000 \u0000Abstrak \u0000Menjawab tantangan era revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia ke-empat dimana teknologi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Dengan menyiapkan peserta didik yang berkualitas dan mampu bersaing secara global, dan menguasai perkembangan teknologi merupakan hal yang penting untuk semua orang dan penting bagi masa depan suatu negara. Sudah menjadi tugas guru untuk meningkatkan kompetensi keguruannya dalam menghadapi era digital ini. Sebagai pendidik yang profesional, guru dituntut memiliki berbagai kompetensi. Secara kualifikasi guru SD/MI harus D-IV atau S-1, sedangkan kompetensi yang harus dimiliki guru menurut Undang-undang guru dan dosen meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi professional, dan kompetensi kepemimpinan. \u0000Artikel ini membahas bagaimana kelima kompetensi tersebut dapat dioptimalkan guna menghadapi revolusi industri 4.0 dimana teknologi berkembang pesat dan guru harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kajian deskriptif dari berbagai sumber ilmiah. Didapati bahwa untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 seorang guru harus memiliki kompetensi yang telah ditetapkan oleh PMA 16/2010, tidak cukup sampai di situ, sorang guru juga harus memiliki kemampuan atau keterampilan dasar lainnya yang dapat menunjang keprofesionalitas di era revolusi industri 4.0.","PeriodicalId":56226,"journal":{"name":"Elementary Islamic Teacher Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44126913","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penggunaan Metode Talking Stick untuk Meningkatkan Kampuan Hands-On Siswa pada Materi Bangun Ruang di MI Islamiyah Dinoyo Terdepan Lamongan","authors":"Musaadatul Fitria, Dina Fitriana","doi":"10.21043/ELEMENTARY.V7I2.6108","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/ELEMENTARY.V7I2.6108","url":null,"abstract":"Abstrak: Pada pembelajaran materi Bangun Ruang di MI Islamiyah Dinoyo Terdepan Deket Lamongan terdapat permasalahan diantaranya terlihat siswa cenderung pasif dan suasana di kelas kurang menyenangkan dikarenakan guru lebih dominan menggunakan metode ceramah dengan model teaching center sehingga berdampak pada hasil belajar yang kurang maksimal yaitu terdapat beberapa hasil belajar siswa kurang dari KKM yang ditentukan 75 berjumlah 40% dari 24 keseluruhan jumlah siswa. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui penerapan metode talking stick untuk meningkatkan kemampuan hands-on (2) Mengetahui peningkatan kemampuan hands-on dengan menggunakan metode talking stick . Metode talking stick termasuk salah satu metode pembelajaran yang dilakukan dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokok yang diajarkan oleh guru. Pembelajaran dengan metode talking stick sangat cocok diterapkan pada pendidikan Dasar (SD/MI), karena selain melatih kemapuan psikomotor dan kognitif, pembelajaran ini menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat siswa aktif. Metode talking stick ini sangat tepat digunakan dalam pengembangan hands-on. Peneliti yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain: observasi, wawancara, dokumentasi, pengukuran tes, dan catatan lapangan. Analisis yang digunakan peneliti menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Urutan kegiatan penelitian mencakup 4 tahap meliputi: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Hasil penelitian diperoleh data bahwa adanya peningkatan kemampuan hands-on siswa pembelajaran materi Bangun Ruang pada siswa kelas IV dari 2 siklus yang telah dijalankan serta dapat memenuhi indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pada pelaksanaan siklus I pada kemampuan Hands-On siswa dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM 75 sebanyak 60% dari 24 jumlah keseluruhan siswa yang hadir dan pada siklus II jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM mencapai 82% terdapat peningkatan sebanyak 25% dari siklus I ke siklus II dengan nilai Rata-Rata kemampuan Hands-On siklus I sejumlah 75,8 dan pada siklus II nilai rata-rata 80,16 peningkatan sebesar 4,36. Berdasarkan hasil analisis data penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengunaan metode talking stick dapat meningkatkan kemampuan Hands-On pada materi Bangun Ruang serta pelaksanaannya dapat berjalan dengan efektif dan efesien.","PeriodicalId":56226,"journal":{"name":"Elementary Islamic Teacher Journal","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41429063","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam Pembelajaran Bahasa Inggris SD/MI di Era Revolusi Industri 4.0","authors":"Ulva Fatiya Rosyida","doi":"10.21043/ELEMENTARY.V7I2.6049","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/ELEMENTARY.V7I2.6049","url":null,"abstract":"AbstractToday, English for students of Elementary School is not included in the curriculum. It has been only taught as an additional subject or Mulok. This policy should be revised since Indonesia has been going towards 4.0 Industry Revolution Era. In this era, there is a blended global digital interaction between online and industry. Here, English is really needed for getting and sharing information around the world. Therefore, preparing young students with English is very crucial. Besides, they should have Higher Order Thinking Skills or HOTS to face this era. Having English skill and HOTS, the Indonesian students and people are ready to compete with all competitors around the world. ","PeriodicalId":56226,"journal":{"name":"Elementary Islamic Teacher Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49581537","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SESUAI AJARAN ISLAM SISWA KELAS V MI MAARIF DUKUH","authors":"Peni Nur Hidayati","doi":"10.21043/ELEMENTARY.V7I1.4417","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/ELEMENTARY.V7I1.4417","url":null,"abstract":"This study aims to determine clean and healthy behavior (PHBS) that is in accordance with Islamic teachings. This study uses a qualitative research method with triangulation (combined) data collection techniques. The validity test of the data in this study used data triangulation techniques. The results of this study basically students have applied PHBS in schools, for example: maintaining cleanliness of clothing and body, habit of washing hands, disposing of garbage in place, regular exercise, snacks in a healthy school canteen, and so forth. However, these habits have no direct mentoring or supervision by the teacher. This makes students still do not wash their hands, some even wash their hands just by soaking their hands without rubbing the entire hand and between fingers until clean using soap. In addition, teachers and UKS officers forget to provide clean soap and towels beside the hand washing place. In removing garbage in its place some students can do it correctly, but due to lack of supervision, there are still students who throw litter. From this study it can be concluded that MI Maarif Dukuh has conducted PHBS health education in accordance with Islamic teachings in the school environment. Students of MI Maarif Dukuh have a clean and healthy lifestyle. This can be seen from the hand washing routines carried out by students before and after meals, as well as after sports activities. All teachers and employees view the importance of PHBS education and health education for all MI students, but this study is more focused on class V students.","PeriodicalId":56226,"journal":{"name":"Elementary Islamic Teacher Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44966754","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Signifikansi Pembelajaran Al-Qur’an Hadis dalam Membentuk Pribadi Yang Toleran pada Mssyarakat Industri 4.0 (Studi analisis di MI NU KumpulrejoKaliwungu Kabupaten Kendal)","authors":"M. Nurudin","doi":"10.21043/ELEMENTARY.V7I1.5587","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/ELEMENTARY.V7I1.5587","url":null,"abstract":"Pembelajaran yang tepat dilakukan dengan memakai berbagai metode yang bersifat komprehensif dan integral. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan capaian belajar yang maksimal, cara seperti ini sulit terwujud karena membutuhkan berbagai hal, antara lain; kesiapan pembelajar, keluangan waktu, fasilitas memadai, kesiapan peserta didik, serta dukungan orang tua. Kurikulum atau materi pelajaran yang dikembangkan pada sebuah lembaga pendidikan mesti menyesuaikan dengan milleu, keadaan sosial budaya masyarakat, faktor historis, serta perkembangan global. Dengan demikian lembaga tersebut akan eksis di masyarakat.","PeriodicalId":56226,"journal":{"name":"Elementary Islamic Teacher Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45082434","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penilaian Kemampuan Membaca Bahasa Arab Anak Kelas Rendah Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Pati","authors":"M. S. Alnashr","doi":"10.21043/elementary.v7i1.4925","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/elementary.v7i1.4925","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":56226,"journal":{"name":"Elementary Islamic Teacher Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44958871","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Konsep Pendididkan Kreativitas Anak Menurut Nasih Ulwan","authors":"Siti Herawati","doi":"10.21043/elementary.v7i1.2877","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/elementary.v7i1.2877","url":null,"abstract":"Abstract: This paper captures genaral educational moral though education in Islamic perspective. That one of the education purpose from one of the other purpose into form creativity for the child. For that creativity become real in teaching and child get the creative learning and innovative, then that creativity need to fertilizer, developed and on changed. Creativity will not appear to the educate participant who do not have the high motivation, curioostly and imagination of educate participant. So creativity education according to Nasih Ulwan that explicit explain some methods of the education children that is not monotonous even more increased creativity for children. By through learning that axist in i’ts holybook that is Tarbiyatul Aulad Fil Islam is one of them by education eith the advice that is innovated with the language style of the story that accompanied the lessons and advice even the Al-Qur’an direction that contains the massage and advice. And Nasih Ulwan this is a great Mufti Fiqh, Da’i and Educator. He is in a family which has been known with it’s scholar and godly and it’s nasab comes to Al Husain bin Ali bin Abi Thalib.Keywords : Creativity, Education, Nasih Ulwan Abstrak : Tulisan ini memotret Pendidikan Umum maupun Pendidikan dalam Pandangan Islam, bahwa salah satu tujuan Pendidikan dari salah satu tujuan lainnya yaitu membentuk Kreativitas untuk anak. Agar Kreativitas tersebut menjadi nyata dalam mengajar dan anak mendapatkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif, kreativitas itu perlu dipupuk, dikembangkan dan ditingkatkan. Kreativitas tidak akan muncul pada peserta didik yang tidak memiliki motivasi tinggi, rasa ingin tahu dan imajinasi peserta didik. Pendidikan kreativitas menurut Nasih Ulwan yang dengan gamblang menjelaskan beberapa metode mendidik anak yang tidak monoton bahkan lebih meningkatkan Kreativitas untuk anak dan dapat membentuk anak menjadi anak yang lebih kreatif, dengan melalui pembelajaran yang terdapat didalam kitabnya berjudul Tarbiyatul Aulad Fil Islam yaitu salah satunya dengan mendidik dengan nasihat yang di inovasikan dengan gaya bahasa kisah yang disertai pelajaran dan nasihat bahkan pengarahan Al-Qur’an yang mengandung pesan dan nasihat. Dan Nasih Ulwan ini adalah seorang Ulama Besar Faqih, Da’i dan Pendidik. Beliau berada di dalam keluarga yang sudah terkenal dengan ketakwaanya dan kesholehannya dan nasabnya sampai kepada Al Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib.Kata Kunci: Kreativitas, Pendidikan, Nasih Ulwan ","PeriodicalId":56226,"journal":{"name":"Elementary Islamic Teacher Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45888237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}