{"title":"PENERAPAN CYBER CITY: TINGKAT KETERCAPAIAN DAN PENILAIAN MASYARAKAT DI KOTA CIMAHI","authors":"I. Saputra, Anugrah F.R. Munggaran","doi":"10.34010/jwk.v9i01.2821","DOIUrl":"https://doi.org/10.34010/jwk.v9i01.2821","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Kota Cimahi memiliki permasalahan pada keterbatasan lahan untuk pengembangan kota, namun di sisi lain Kota Cimahi memiliki potensi sumber daya manusia (SDM) yang dapat mendorong Kota Cimahi untuk melakukan pengembangan dan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu pengembangan yang dilakukan Kota Cimahi yaitu dengan menerapkan konsep cyber city, namun belum diketahui bentuk implementasi dan sosialisasinya terhadap masyarakat, serta belum diketahui bagaimana pencapaian dari konsep cyber city itu sendiri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat ketercapaian dan penilaian masyarakat terhadap penerapan cyber city di Kota Cimahi. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif, untuk mengetahui persepsi masyarakat (skala likert) dan hubungan (crosstab dan chi-square). Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa konsep cyber city sudah tercapai dan persepsi masyarakat terhadap penerapan konsep cyber city saat ini sudah baik. Karakteristik masyarakat yang memiliki hubungan paling banyak dengan penilaian masyarakat tentang indikator dari variabel cyber city adalah komposisi tempat tinggal. Posisi tinggal masyarakat menentukan persepsi dan kecenderungan penilaian mereka terhadap indikator dan variabel cyber city. \u0000 \u0000Kata Kunci: Cyber City, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Pelayanan Publik","PeriodicalId":52922,"journal":{"name":"Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota","volume":"67 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83462510","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN KOTA BANDUNG GUNA MENDUKUNG PENYERAPAN TENAGA KERJA BERDASARKAN PDRB TAHUN 2017-2021","authors":"Hadi Fitriansyah","doi":"10.34010/jwk.v9i01.6316","DOIUrl":"https://doi.org/10.34010/jwk.v9i01.6316","url":null,"abstract":"Pembangunan daerah secara umum mengacu pada kemampuan suatu pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan kepada seseorang serta pengelolaan sumber daya ekonomi yang ada pada suatu daerah sebagaimana mestinya untuk kepentingan ekonomi lokal. Studi ini bertujuan penetuan sektor unggulan berdasarkan hasil analisis sektor basis dan non-basis yang dilakukan pada Kota Bandung, serta dikaitkan dengan topik seperti penyerapan tenaga kerja di Kota Bandung. Pada penelitian ini, jenis penelitian deskriptif kuantitatif serta metode analisis LQ dan SS. Output dari penelitian ini diperoleh bahwa hasil analisis bahwa nilai LQ pada bidang Informasi dan Komunikasi menunjukan trend yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir Serta analisis Shift Share menunjukkan sektor Informasi dan Komunikasi memiliki nilai positif paling tinggi yaitu 0,58. Dalam hal penentuan bidang atau sektor Informasi dan Komunikasi sebagai sektor unggulan perekonomian di Kota Bandung, dikarenakan dengan nilai PDRB Kota Bandung dari tahun 2017-2021 menunjukkan trend yang meningkat setiap tahunnya. Pertumbuhan sektor ini akan terus meningkat, sebagai contoh penggunaan ojek online, belanja online, penggunaan media sosial, dan lain sebagainya. Dengan adanya kegiatan tersebut maka masyarakat Kota Bandung akan meningkat dalam penyerapan tenaga kerja lebih dari 60% untuk persentase sekarang.","PeriodicalId":52922,"journal":{"name":"Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota","volume":"46 29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87139500","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"- Analisis Potensi Kota Nganjuk Sebagai Livable City Melalui Teknik Walk Through dan Ped Shed","authors":"Stivani Ayuning Suwarlan","doi":"10.34010/jwk.v9i01.6664","DOIUrl":"https://doi.org/10.34010/jwk.v9i01.6664","url":null,"abstract":"Sebuah kota yang baik haruslah memenuhi prinsip-prinsip dari livable city yakni memiliki mobilitas yang mudah untuk berjalan kaki, memiliki area publik sebagai tempat bersosialisasi masyarakat, dan memenuhi fungsi ekonomi, sosial dan budaya. Permasalahan lokasi penelitian yaitu Jalan P.B Sudirman sebagai pusat kawasan perdagangan dan jasa di Kota Nganjuk, memiliki aktivitas masyarakat yang rendah yang disebabkan belum termanfaatkan secara optimal potensi koridor sebagai magnet penarik aktivitas masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalkan potensi Kota Nganjuk melalui konsep livable pada Jalan P.B Sudirman sehingga dapat meningkatkan aktivitas masyarakat. Penelitian ini menggunakan metoda deskriptif kualitatif untuk mengungkap fakta-fakta yang ada di lapangan dengan teknik analysis dan ped-shed analysis. Penelitian ini pada akhirnya menghasilkan analisis potensi koridor Jalan P.B Sudirman Nganjuk yang livable. Mengoptimalkan potensi sebagai magnet kawasan dengan adanya ruang activity support sebagai rest area, sarana hiburan dan kesenian, relokasi PKL dan memenuhi kebutuhan fasilitas baru, diantaranya adalah social space, lahan parkir umum, serta jalur pejalan kaki yang memudahkan mobilitas pejalan kaki.","PeriodicalId":52922,"journal":{"name":"Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota","volume":"51 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79556523","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MODEL KERJASAMA ANTAR DAERAH DALAM PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN AIR DI KAWASAN GUNUNG CIREMAI","authors":"Gina Puspita Rochman, Selfa Septiani Aulia, Windy Septi Sintia","doi":"10.34010/jwk.v9i01.7013","DOIUrl":"https://doi.org/10.34010/jwk.v9i01.7013","url":null,"abstract":"The Mount Ciremai area plays a strategic role for districts/cities in Metropolitan Cirebon Raya (MCR). This area is a catchment area that functions as a hydrological cycle controller, and has several springs in the Mount Ciremai area that have been used by the community for agricultural irrigation, household clean water, fisheries, and industrial activities at MCR. So far, the management of water resources has encountered several problems, one of which is the lack of clarity in the division of roles and policies and rules for managing water resources in the area. Many parties have an interest in its management and utilization. For this reason, inter-regional cooperation in the MCR area in terms of utilization of water environmental services is needed and important to study. This study aims to identify a model of inter-regional cooperation that can be applied in the Greater Cirebon Metropolitan Area in the utilization of water environmental services in the Mount Ciremai area based on transaction cost theory. This study uses a descriptive quantitative-qualitative approach by providing judgments based on criteria. The data was obtained based on the results of a desk study from the literature and secondary data, as well as interviews with relevant stakeholders. The results of the analysis show that the three identified cooperation models and the coordination forum cooperation model are the optimal models assessed based on the factors that cause transaction costs.","PeriodicalId":52922,"journal":{"name":"Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88908155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Problema Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung","authors":"Yuninda Handayani","doi":"10.34010/jwk.v9i01.6479","DOIUrl":"https://doi.org/10.34010/jwk.v9i01.6479","url":null,"abstract":"Sebagaimana di kota-kota besar lainnya, permasalahan penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga terjadi di Kota Bandung. Salah satu penyebab lambatnya peningkatan prosentase luasan RTH khususnya RTH publik di kota besar adalah karena tingginya tingkat konversi lahan. Perubahan guna lahan dari lahan-lahan pertanian, perkebunan dan bahkan dari lahan yang memang sudah ditetapkan sebagai zona hijau dalam dokumen tata ruang kerap terjadi dengan alasan kebutuhan penyediaan hunian dan aktifitasnya. Mengatasi permasalahan ini, Pemerintah Kota Bandung menerapkan kebijakan Koefisien Daerah Hijau (KDH), kontribusi pihak ketiga dalam penyediaan RTH dan optimalisasi lahan makam sebagai upaya peningkatan kuantitas dan kualitas RTH. Paper ini akan mengidentifikasi isu-isu strategis terkait RTH di Kota Bandung dan mengevaluasi sejauhmana efektifitas kebijakan yang sudah diterapkan dalam rangka mengupayakan peningkatan prosentase RTH publik di Kota Bandung. Terdapat korelasi antara kebijakan yang sudah diaplikasikan dengan peningkatan jumlah RTH Publik namun kontribusinya tidak signifikan karena munculnya permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut. Hasil identifikasi menunjukkan ada 3 (tiga) isu utama dalam problema RTH di Kota Bandung yaitu isu kebijakan, teknis dan kelembagaan/pengelolaan. Isu kebijakan menyoroti optimalisasi kebijakan dalam upaya peningkatan RTH publik, isu teknis membahas tentang potensi peningkatan RTH melalui pendekatan ekologis dan isu kelembagaan membahas tentang penanganan RTH yang bersifat partial (menjadi kewenangan beberapa Perangkat Derah). Hasil penelitian merekomendasikan perubahan kebijakan terkait perencanaan RTH, usulan optimalisasi kualitas RTH dan optimalisasi birokrasi khususnya dalam pengelolaan RTH di sektor perumahan. \u0000peningkatan prosentase RTH publik di Kota Bandung. Terdapat korelasi antara kebijakan yang sudah diaplikasikan dengan peningkatan jumlah RTH Publik namun kontribusinya tidak signifikan karena munculnya permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut. Hasil identifikasi menunjukkan ada 3 (tiga) isu utama dalam problema RTH di Kota Bandung yaitu isu kebijakan, teknis dan kelembagaan/pengelolaan. Isu kebijakan menyoroti optimalisasi kebijakan dalam upaya peningkatan RTH publik, isu teknis membahas tentang potensi peningkatan RTH melalui pendekatan ekologis dan isu kelembagaan membahas tentang penanganan RTH yang bersifat partial (menjadi kewenangan beberapa Perangkat Derah). Hasil penelitian merekomendasikan perubahan kebijakan terkait perencanaan RTH, usulan optimalisasi kualitas RTH dan optimalisasi birokrasi khususnya dalam pengelolaan RTH di sektor perumahan. \u0000Kata Kunci: Evaluasi, Kebijakan, Ruang Terbuka Hijau, Kota Bandung \u0000 ","PeriodicalId":52922,"journal":{"name":"Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota","volume":"76 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80812784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Mengukur Tingkat Kesiapan Masyarakat Kota Surakarta dalam Pelaksanaan Program Kali Bersih (PROKASIH)","authors":"K. Kusumastuti, Lintang Suminar","doi":"10.14710/pwk.v18i1.32517","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/pwk.v18i1.32517","url":null,"abstract":"Metode yang digunakan adalah The Community Readiness Model (CRM). Teknik pengumpulan data dilakukan dari data sekunder pada lembaga-lembaga terkait dan data primer dari wawancara terhadap aktor-aktor kunci. Analisa data dilakukan dengan memahami keseluruhan data-data hasil wawancara yang dipetakan berdasarkan dimensi-dimensi dari CRM yang kemudian dengan teknik skoring akan menghasilkan level of readiness dan stage of readiness dari komunitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian masyarakat sudah sadar dan sebagian belum ada kesadaran melaksanakan program-program dari Prokasih. Hal ini terutama diketemukan pada UMKM seperti industri batik dan tahu juga rumah tangga dari masyarakat berpenghasilan rendah yang belum tersentuh program dari Kementerian PUPR. Maka dari itu dibutuhkan peran pemerintah untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat Masyarakat, Prokasih, Surakarta ABSTRACT Program Kali Bersih (Prokasih) aims to gradually improve the quality of urban river water so that it can play a role as it should. In Surakarta, Prokasih is held at Tegal Konas River, Jenes River, Pepe River, Premulung River, Brojo River, Tempuran River, and Gajah Putih River. These rivers are the creek of the Bengawan Solo river. However, the impact of Prokasih has not been seen because the quality of river water has not improved yet. This shows the possibility that Prokasih in Surakarta has not involved stakeholders as a whole, including the community, in its implementation. This study aims to measure the readiness of the community in carrying out Prokasih in Surakarta. The method used is The Community Readiness Model (CRM). The data collection technique was carried out from secondary data at related institutions and primary data from interviews with key actors. Data analysis was carried out by understanding the entire interview data mapped based on the dimensions of CRM which then using the scoring technique would produce a level of readiness and a stage of readiness from the community. The results showed that a part of the community had been aware to implement Prokasih's programs and the others were not. This was especially found in small industries such as the batik industry and tofu as well as low-income households who have not yet had a program from the Ministry. Therefore, the role of the Government is needed to provide training","PeriodicalId":52922,"journal":{"name":"Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota","volume":"92 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85175428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pasca Pandemi Covid-19 di Kawasan Kampung Tangguh Pluit-Penjaringan","authors":"Roby Dwiputra, Lita Sari Barus","doi":"10.14710/pwk.v18i1.35033","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/pwk.v18i1.35033","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":52922,"journal":{"name":"Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78747370","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Representasi dari Faktor-Faktor Pembentuk Identitas Tempat pada Kampung Kemasan, Gresik","authors":"J. P. Siregar, K. Sari, Ismi Mariami","doi":"10.14710/pwk.v18i1.35881","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/pwk.v18i1.35881","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":52922,"journal":{"name":"Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83774627","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Karina Pradinie Tucunan, Rivan Aji, Utari Sulistyandari, Muhammad Sri Harta, Putu Rudy Satiawan
{"title":"Pengaruh Variabel Keruangan pada Periode Awal Penyebaran Pandemi Covid 19 di Kota Surabaya","authors":"Karina Pradinie Tucunan, Rivan Aji, Utari Sulistyandari, Muhammad Sri Harta, Putu Rudy Satiawan","doi":"10.14710/pwk.v18i1.34867","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/pwk.v18i1.34867","url":null,"abstract":"19, Penyebaran Awal ABSTRACT The spread of Covid -19 so far has always been associated with a person who carries the virus. However, many do not realize that so far the intervention carried out by the government, in general, is an intervention on spatial patterns such as partial lockdowns, regional quarantine, and also restrictions on access to other public activities. This research has the hypothesis that a particular space character can affect the spread rate faster than other spaces. A positivistic approach using linear regression is used in approaching this study to get an idea of how much spatial variables affect the distribution of covid-19 in the Surabaya city area. Based on the results, it was found that there were 3 periods of the spread of Covid 19 in the City of Surabaya, in the early (initial) period, the PSBB period, and the new normal period. During the initial distribution period, it was found that the spatial variables had an effect of 61% on the spread of Covid 19 with the variables that affected the spread of Covid 19 were the number of social facilities and the number of distribution of coffee shops (warkop) with the concentration of spatial distribution in South, East,","PeriodicalId":52922,"journal":{"name":"Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota","volume":"174 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90232480","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penerapan “Transit Oriented Development” di Kawasan Tugu – Kertanegara, Kota Malang","authors":"Imma widyawati Agustin, Septiana Hariyani","doi":"10.14710/pwk.v18i1.33836","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/pwk.v18i1.33836","url":null,"abstract":"Matrix, Kota Malang ABSTRACT Transit Oriented Development (TOD) concept aims to create an environment that reduces high dependency on private vehicles and increases the use of public transportation such as buses, trains, and other public transportation through good accessibility to the transit point. This concept relates to efforts to designate mixed land use which is centered on transit points or transportation nodes with easy access to non-motorized vehicles, as well as high levels of density around transit points. Tugu street and Kertanegara street are located west of Malang Kota Baru Train Station. Located in Klojen Subdistrict which is the center of activity in Malang City, the two corridors are surrounded by strategic land uses such as SMA Komplek, Balai Kota Malang, Malang City DPRD Building, and several commercial functions. This study aims to identify the principles of TOD Standard 3.0 and the extent of its application to Jalan Tugu and Jalan Kertanegara. The analysis used is a descriptive analysis of the principles of TOD Standard 3.0 and a comparative analysis with a scoring technique. One instrument that can be used to assess the application of the TOD concept is TOD Standard 3.0, published by the Institute for Transportation and Development Policy (ITDP). There are 8 principles and 25 matrices that have been determined by ITDP to assess the TOD area. The results of the assessment showed that Tugu Street and Kertanegara Street got a total of 51 points. In addition, 3 principles get point 0, namely the principle of the cycle,","PeriodicalId":52922,"journal":{"name":"Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73119834","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}