Eusabius Separera Niron, Yohana Fransiska Medho, Frans Bapa Tokan, Apolonaris Gai, Urbanus Ola Hurek, Stepahanie Perdana Ayu Lawalu, Mikael Thomas Susu
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Merancang Peraturan Desa Secara Mandiri di Desa Lamabelawa Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur","authors":"Eusabius Separera Niron, Yohana Fransiska Medho, Frans Bapa Tokan, Apolonaris Gai, Urbanus Ola Hurek, Stepahanie Perdana Ayu Lawalu, Mikael Thomas Susu","doi":"10.33024/jkpm.v6i11.12395","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i11.12395","url":null,"abstract":"ABSTRAK Pengabdian ini bertujuan untuk mendukung masyarakat desa Lamablawa dalam merancang peraturan desa secara mandiri dan partisipatif. Pelatihan yang diselenggarakan dalam pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat desa Lamablawa dalam menyusun peraturan desa yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah dengan analisis situasi, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Peserta pelatihan akan diajak untuk memahami konsep dasar peraturan desa, proses penyusunan peraturan desa, serta aspek hukum dan kelembagaan yang terkait. Selain itu, peserta akan diberikan contoh-contoh peraturan desa yang telah sukses diterapkan dalam desa-desa lain sebagai panduan. Selama pelatihan, peserta akan didorong untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi, bertanya, dan berbagi pengalaman. Mereka juga akan diberikan kesempatan untuk merancang peraturan desa secara nyata, dengan mendiskusikan dan menentukan isi, struktur, dan mekanisme implementasi peraturan tersebut. Pada akhir pelatihan, peserta diharapkan memiliki pemahaman yang mendalam tentang merancang peraturan desa secara mandiri. Mereka juga diharapkan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam pelatihan ini untuk memperkuat struktur pemerintahan desa dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Melalui pengabdian ini, diharapkan masyarakat desa Lamabelawa terlibat secara aktif dalam pembuatan peraturan desa yang dapat mendukung pembangunan lokal dan memberdayakan masyarakat secara keseluruhan. Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Peraturan Desa, Kemandirian ABSTRACT This community service aims to support Lamablawa village community in designing village regulations both independently and in participatory way. The training held to provide knowledge and skills which needed by the community in drafting village regulations that suit local needs and potential. Stages of the training were situation analysis, preparation, implementation and evaluation. Participants were encouraged to understand the basic concepts of village regulations, the drafting process of village regulations, as well as other related legal and institutional aspects. In addition, participants were also given examples of village regulation that have been successfully implemented in other villages as examples. Throughout the training, participants also encouraged to participate actively in discussions, asking questions and sharing experiences activities. They were also given the opportunity to draft village regulations by discussing and determining the content, structures and implementation mechanism of these regulations. By the end of the training, participants were expected to have a deep understanding of how to design village regulations independently. They were also expected to be able to apply skills and knowledge gained in the training, thus the village government will be strengthen and village communities quality of lif","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"3 5-6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135271381","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mareta Bakale Bakoil, Ummi Kaltsum S Saleh, Nursusilowaty Nursusilowaty, Diyan Maria Kristin, Veki Edizon Tuhana
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat melalui Implementasi Aplikasi Elektronik Suami Siaga Support bagi Ibu (S3I’THA)","authors":"Mareta Bakale Bakoil, Ummi Kaltsum S Saleh, Nursusilowaty Nursusilowaty, Diyan Maria Kristin, Veki Edizon Tuhana","doi":"10.33024/jkpm.v6i11.12361","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i11.12361","url":null,"abstract":"ABSTRAK Dukungan suami membuat ibu hamil selama kehamilan menjadi kurang stres dan 94,5% mengatakan bahwa dukungan suami memberikan rasa nyaman secara emosional kepada ibu. Selain itu dukungan suami berhubungan dengan pemanfaatan Rumah Tunggu Persalinan dan lamanya proses persalinan (Bakoil & Diaz, 2019; Bakoil, Supriyanto & Koesbardiati, 2017). Tujuan yaitu untuk melakukan implementasi aplikasi Suami Siaga Support bagi Ibu. Metode dalam kegiatan yaitu pengisian aplikasi dan kuesioner. Sasaran adalah suami dan kader posyandu sebanyak 24 orang. Hasil yang diperoleh suami dan kader dapat melakukan penginstallan dan mengisi aplikasi dengan baik serta diperoleh hasil dukungan suami yaitu seluruh suami mendukung ibu dalam proses persalinan dengan kategori dukungan baik. Kata Kunci: Implementasi, Aplikasi, Suami Siaga, Support, Ibu ABSTRACT Husband's support makes pregnant women feel less stressed during pregnancy and 94.5% said that husband's support gives the mother a sense of emotional comfort. Apart from that, husband's support is related to the use of the Maternity Waiting Center and the length of the labor process (Bakoil MB & Diaz, 2019); (Bakoil, Supriyanto & Koesbardiati, 2017). The aim is to implement the Husband Standby Support application for mothers. The method of activity is filling out applications and questionnaires. The targets were husbands and 24 posyandu cadres. The results obtained by husbands and cadres were able to install and fill out the application well and the results obtained were that husbands' support was that all husbands supported mothers in the birthing process with good support categories. Keywords: Implementation, Application, Standby Husband, Support, Mother","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"57 2-3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135271551","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Edukasi Pencegahan Pergaulan Bebas pada Remaja","authors":"Iceu Amira, Hendrawati Hendrawati, Aat Sriati, Nina Sumarni, Udin Rosidin","doi":"10.33024/jkpm.v6i10.12010","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i10.12010","url":null,"abstract":"ABSTRAK Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-maslah, sala satunya pergaulan bebas. Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pergaulan bebas pada siswa kelas 11 di SMAN Jatinangor. Dengan penyuluhan Kesehatan kepada para siswa dan diskusi. Terdapat peningkatan pengetahuan pada siswa tentang pergaulan bebas pada remaja dilihat dari hasil pre dan post test. Berdasarkan evaluasi proses yang meliputi keantusiasan dan peran serta peserta, serta evaluasi pembelajaran meliputi evaluasi awal dan evaluasi akhir, didapatkan bahwa tingkat pemahaman peserta mengenai pergaulan bebas meningkat. Hal tersebut kemungkinan besar dipengaruhi secara positif oleh pemilihan landasan teori, pemilihan metode, dan penyesuaian sesuai perkembangan siswa yang telah penulis lakukan dalam pendidikan kesehatan ini. Kata Kunci: Edukasi, Pergaulan Bebas, Remaja ABSTRACT Teenager is a period when an individual experiences a transition from one stage to the next and experiences changes in both emotions, body, interests, behavior patterns, and is also full of problems, one of which is promiscuity. To increase knowledge about promiscuity in grade 11 students at SMAN Jatinangor. With health counseling to students and discussion. There is an increase in students' knowledge about promiscuity in adolescents seen from the results of the pre and post tests. Based on the process evaluation which included the enthusiasm and participation of the participants, as well as the learning evaluation which included the initial evaluation and the final evaluation, it was found that the participants' level of understanding about promiscuity increased. This is most likely influenced positively by the choice of theoretical basis, selection of methods, and adjustments according to student development that the author has done in this health education. Keywords: Education, Promiscuity, Teenager","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"2013 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135405282","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Asuhan Keperawatan dengan Intervensi Penggunaan Sabun Antiseptik Chloroxylenol sebagai Cairan Pencuci Luka pada Kasus Kritikal Kolonisasi pada TN. S, NY. M dan NY. S dengan Diabetic Foot Ulcer di Wocare Center","authors":"Putri Aulia Nabila, Naziyah Naziyah","doi":"10.33024/jkpm.v6i10.11395","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i10.11395","url":null,"abstract":"ABSTRAK Komplikasi dari Diabetes Melitus yang paling banyak ditemukan yaitu Diabetic foot ulcer. Diabetic foot ulcer disebabkan oleh kontrol glikemik yang buruk, neuropati, penyakit pembuluh darah perifer serta perawatan kaki yang buruk. Pada pencucian luka diabetic foot ulcer salah satu yang efektif untuk menghilangkan kotoran dan mengurangi bakteri adalah sabun antiseptik. Dapat digunakan sebagai cairan pencuci luka yang berfungsi membunuh kuman dan bakteri sehingga mendukung proses penyembuhan luka.Tujuan penelitian Menganalisis asuhan keperawatan melalui intervensi penggunaan sabun antiseptik chloroxylenol sebagai cairan pencuci luka pada kasus kritikal kolonisasi pada Tn. S, Ny. M dan Ny. S dengan diabetic foot ulcer di wocare center. Metode penelitian menggunakan observasi dan wawancara, sampel menggunakan 3 klien dengan menggunakan instrument pengkajian luka yaitu WINNERS Scale. Hasil dari penelitian Sabun antiseptik digunakan pada Tn S, Ny. M dan Ny. S sebanyak 2 kali dengan frekuensi perawatan 3 hari sekali. Perubahan luka dapat dilihat setelah penggunaan sabun antiseptik masing-masing pada klien Tn. S yaitu eksudat sedang menjadi sedikit, jaringan granulasi dari 50% menjadi 100% dan epitelisasi dari 20% menjadi 25%. Pada Ny. M eksudat banyak menjadi sedang, jaringan granulasi dari 90% menjadi 95% dan epitelisasi dari 70% menjadi 75%. Pada Ny. S jaringan granulasi dari 10% menjadi 25%, epitelisasi 5% dan eksudat sedang. Kesimpulan pada penelitian ini Penggunaan sabun antiseptik efektif mendukung proses penyembuhan luka dan penurunan derajat luka. Penggunaan sabun antiseptik sebagai bahan acuan berbasis evidence base practice. Kata Kunci : Diabetes Melitus, Diabetic Foot Ulcer, Sabun Antiseptik ABSTRACT The most common complication of diabetes mellitus is diabetic foot ulcer. Diabetic foot ulcers are caused by poor glycemic control, neuropathy, peripheral vascular disease and poor foot care. In washing diabetic foot ulcer wounds, one that is effective for removing dirt and reducing bacteria is antiseptic soap. It can be used as a wound washing liquid which functions to kill germs and bacteria so that it supports the wound healing process. Purpose To analyze nursing care through the intervention of using chloroxylenol antiseptic soap as a wound washing fluid in critical cases of colonization on Mr. S, Mrs. M and Mrs. S with diabetic foot ulcer in wocare center. Method used observation and interviews, the sample used 3 clients using a wound assessment instrument, namely the WINNERS Scale. Results Antiseptic soap was used on Mr.S, Mrs. M and Mrs. S 2 times with a treatment frequency of 3 days. Changes in the wound can be seen after using each antiseptic soap on the client Mr. S namely moderate exudate, granulation tissue from 50% to 100% and epithelialization from 20% to 25%. At Mrs. Mo exudate to moderate, granulation tissue from 90% to 95% and epithelialization from 70% to 75%. At Mrs. S granulation tissue from 10% to 25%, epithelializatio","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135405284","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dian Furqani Hamdan, Nur Asphina R Djano, Resty Ryadinency, Rismayanti Yamin
{"title":"Psikoedukasi Tentang Kesehatan Mental Remaja dan Bahaya Pernikahan Usia Dini dalam Pencegahan Kasus Stunting di SMKN 3 Luwu","authors":"Dian Furqani Hamdan, Nur Asphina R Djano, Resty Ryadinency, Rismayanti Yamin","doi":"10.33024/jkpm.v6i10.11945","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i10.11945","url":null,"abstract":"ABSTRAK Kesehatan mental remaja dan pernikahan usia dini sangat terkait dengan terjadinya peningkatan kasus stunting di Indonesia. Pernikahan usia dini menjadi salah satu faktor terjadinya kasus stunting karena kurangnya pengetahuan ibu usia muda terkait gizi seimbang. Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2018 di Sulawesi Selatan ada 27,67% dan Kabupaten Luwu prevalensi kejadian Stunting terjadi kenaikan secara fluktuatif dalam tiga tahun terakhir yaitu 30,3% pada tahun 2018, 22,8% pada tahun 2021, serta 26,7% pada tahun 2022. Penyuluhan psikoedukasi bagi siswa remaja SMKN 3 Luwu ini didasarkan pada peraturan bupati Luwu tahun 2021 tentang pencegahan penanganan stunting di desa/kelurahan menjadi sasaran prioritas yaitu desa Tombang dan Walenrang utara desa Salutubu. Quasi eksperimen (Pre dan Post) yang dilakukan pada bulan Juli Pre test terkait pengetahuan siswa terkait Kesehatan mental dan pencegahan stunting, Selanjutnya bulan Agustus para siswa SMKN 3 Luwu diberikan Psikoedukasi terkait Program Pencegahan Stunting dan mengukur kembali pengetahuan pencegahan stunting pada pernikahan usia dini pada remaja terkait kesehatan mental. Sampel dari penelitian ini ada 27 Siswa dimana terdapat perbedaan pengetahuan terkait pencegahan stunting dari nilai pre 73.86 pada pertanyaan penyebab stunting pada pernikahan usia dini dan kesehatan mental remaja dan Post dilakukan psikoedukasi yaitu 91.75 Terdapat peningkatan pengetahuan remaja siswa SMKN 3 Luwu terkait faktor penyebab langsung dan tidak langsung dengan kejadian Stunting di tinjau dari kesehatan mental dan pencegahan pernikahan usia dini. Kata Kunci: Psikoedukasi, Pernikahan Usia Dini, Kesehatan Mental, Stunting ABSTRACT Adolescent mental health and early marriage are strongly associated with the increase in stunting cases in Indonesia. Early marriage is one of the factors in the occurrence of stunting cases due to the lack of knowledge of young mothers regarding balanced nutrition. Based on the 2018 Riskesdas (Basic Health Research) data in South Sulawesi, 27.67% and Luwu Regency, the prevalence of stunting has fluctuated in the last three years, namely 30.3% in 2018, 22.8% in 2021, and 26.7% in 2022. Psychoeducational counseling for adolescent students of SMKN 3 Luwu is based on the 2021 Luwu regent regulation on the prevention of stunting handling in priority target villages, namely Tombang village and Walenrang Utara Salutubu village. Quasi experiment (Pre and Post) conducted in July-August on students of SMKN 3 Luwu. The sample of this study was 27 students where there was a difference in knowledge related to the prevention of stunting from the pre test value of 7.9 on the question of the causes of stunting in early marriage and adolescent mental health before psychoeducation was 92.1. There is an increase in knowledge of adolescent students of SMKN 3 Luwu related to direct and indirect causal factors with the incidence of stunting in terms of mental health and prevention of early","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"161 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135406440","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Debby Hatmalyakin, Uti Rusdian Hidayat, Ali Akbar, Defa Arisandi, Fauzan Alfikrie, Nurpratiwi Nurpratiwi, Mimi Amaludin
{"title":"Edukasi Mnemonic Sambas sebagai Media Pembelajaran Pertolongan Pertama Pada Kasus Trauma","authors":"Debby Hatmalyakin, Uti Rusdian Hidayat, Ali Akbar, Defa Arisandi, Fauzan Alfikrie, Nurpratiwi Nurpratiwi, Mimi Amaludin","doi":"10.33024/jkpm.v6i10.11954","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i10.11954","url":null,"abstract":"ABSTRAK Dalam proses pengembangan kawasan pariwisata, pengembang tidak hanya dituntut untuk menyiapkan fasilitas pariwisata, namun sumberdaya manusianya harus didukung dengan pengetahuan pengelolaan objek wisata khususnya penanganan awal pada cedera atau trauma. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah penyuluhan tentang pertolongan pertama pada kasus trauma dengan mnemonic SAMBAS. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat sebelum dan setelah edukasi tentang pertolongan pertama pada kasus trauma. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama pada kasus trauma menjadi upaya penanganan kondisi gawat darurat yang berkaitan dengan kasus trauma. Kata Kunci: Pertolongan Pertama, Trauma, Mnemonic SAMBAS ABSTRACT In the process of developing tourism areas, developers are not only required to prepare tourism facilities, but their human resources must be supported by knowledge of tourism object management, especially the initial handling of injury or trauma. The method of implementing community service is counselling on first aid in trauma cases with the SAMBAS mnemonic. The results of community service obtained data on the increase in community knowledge before and after education about first aid in trauma cases. Increased public knowledge about first aid in trauma cases is an effort to handle emergency conditions related to trauma cases. Keywords: First Aid, Trauma, SAMBAS Mnemonic","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135406739","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sunesni Sunesni, Dian Furwasyih, Ilham Akerda Edyyul, Juwanda Padma, Irma Isra Hayati, Laura Maisiska, Sri Rahmadhani, Vivi Putri Analika
{"title":"Pelatihan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Disabilitas Intelektual pada Guru SLB Kota Padang","authors":"Sunesni Sunesni, Dian Furwasyih, Ilham Akerda Edyyul, Juwanda Padma, Irma Isra Hayati, Laura Maisiska, Sri Rahmadhani, Vivi Putri Analika","doi":"10.33024/jkpm.v6i10.10497","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i10.10497","url":null,"abstract":"ABSTRAK Anak dan remaja yang menyandang disabilitas intelektual memiliki keterbatasan dalam daya kemampuan, dimana dengan ketidakmampuannya ini, anak tunagrahita memiliki berbagai masalah. Menurut WHO, anak yang mengalami disabilitas intelektual di Indonesia sekitar 5-9% yaitu sekitar 7-11 juta dari jumlah penduduk Indonesia. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2020 di Kota Padang terdapat sebanyak 38 Sekolah Luar Biasa (SLB) dengan jumlah siswa lebih kurang 1585 orang dan jumlah guru lebih kurang 214 orang. Jumlah anak dengan disabilitas intelektual (tunagrahita) menduduki peringkat pertama terbanyak diantara anak-anak berkebutuhan khusus lainnya. Ketidakmampuan untuk bisa hidup mandiri dengan keterbatasan kecerdasan pada anak disabilitas intelektual membuat kelompok ini rentan terhadap masalah, termasuk masalah pendidikan seksual. Informasi mengenai pendidikan seksual sangat penting untuk diberikan kepada remaja, termasuk kepada remaja disabilitas intelektual. Pendidikan seksual bagi remaja disabilitas masih belum mendapatkan perhatian dikalangan pendidik. Media pendidikan dalam sistem mengajar bagi anak berkebutuhan khusus masih sangat terbatas, sehingga penyampaian informasi mengenai pendidikan seksual dilakukan secara interpersonal antara guru dengan murid. Meningkatkan pengetahuan guru tentang pendidikan seksual, untuk diberikan kepada siswa menghadapi permasalahan yang terkait pendidikan seksual, pelecehan dan kekerasan seksual yang pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas hidup anak berkebutuhan khusus. Melaksanakan workshop guna merancang materi yang tepat tentang pendidikan seksual siswa disabilitas intelektual sesuai dengan karakteristiknya, memilih startegi/ metode/ teknik yang cocok untuk menyampaikannya materi pendidikan seksual kepada peserta didik remaja dengan disabilitas intelektual, mengintegrasikan materi Pendidikan seksual pada siswa disabilitas intelektual ke kurikulum SLB. Kegiatan ini dilaksanakan di auditorium STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang pada hari pertama dan metode daring pada hari kedua pelatihan. Pelatihan pada guru SLB dapat meningkatkan rata – rata pengetahuan guru sebanyak 3,55 poin. Luaran dari kegiatan yang telah tercapai antara lain publikasi di media massa Harian Padang pada tanggal 12 September 2022, publikasi video youtube dengan link https://youtu.be/7XlBGnT6COQ. Diharapkan kegiatan pelatihan kesehatan reproduksi dan seksual pada guru SLB ini dapat menjadi agenda rutin pertemuan MKKS SLB (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) Kota Padang. Kata Kunci: Guru SLB, Pelatihan, Disabilitas Intelektual, Pendidikan SeksualABSTRACT Children and adolescents with intellectual disabilities have limitations in their abilities, where with this disability, children with intellectual disabilities have various problems. According to WHO, children with intellectual disabilities in Indonesia are around 5-9%, which is around 7-11 million of the total population of Indonesia. Based on data from t","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135407062","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemberdayaan Komunitas Ibu Rumah Tangga Desa Bantar melalui Workshop Pembuatan Susu Kedelai","authors":"Taufik Hidayat, Dichy Nuryadin Zain, Hendy Suhendy, Indra Indra, Citra Dewi S, Aceng Chotim Muwahid, Vina Alvionita","doi":"10.33024/jkpm.v6i10.11057","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i10.11057","url":null,"abstract":"ABSTRAK Kacang kedelai adalah sejenis kacang-kacangan yang tinggi minyak, vitamin, mineral, dan protein nabati. Kacang kedelai memiliki kandungan protein yang lebih tinggi, setara dengan susu skim yang kering. Dengan bantuan tenaga sukarela ini, masyarakat akan mendapat petunjuk tentang cara memanfaatkan dan memproduksi minuman sari kedelai. Latihan ini dilakukan dengan media workshop. Dilakukan pre-test sebelum pembukaan pelatihan. Pelatihan di lakukan dengan pemberian materi tentang susu kedelai dengan media leaflet, dilanjutkan demonstrasi tahapan pembuatan susu kedelai. Tiga fase, termasuk fase perencanaan, fase pelaksanaan, dan fase penilaian, terlibat dalam pemberdayaan masyarakat. Temuan Pre-test dan Post-test menyatakan bahwa pengetahuan setiap orang meningkat, hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman dapat berkembang selama pelatihan.Rata-rata pengetahuan peserta meningkat baik sebelum maupun sesudah mendapat penyuluhan dan pembuatan susu kedelai10 kriteria yang digunakan untuk mengukur pemahaman peserta tentang pemilahan dan pembuatan ekstrak kedelai, memberikan hasil baik sebelum dan sesudah tes 100% dan 93%. Rata-rata pengetahuan peserta meningkat baik sebelum maupun sesudah mendapat penyuluhan dan pembuatan susu kedelai. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan ekonomi lokal, dan diharapkan memiliki berbagai dampak positif. Dimaksudkan dengan penyajian informasi manufaktur dan pemasaran dapat membantu masyarakat kedepannya dalam berwirausaha. Kata Kunci: Susu Kedelai, Pemberdayaan, Produk Minuman ABSTRACT Soybeans are a type of legume that is high in oil, vitamins, minerals and vegetable protein. Soybeans have a higher protein content, equivalent to dry skim milk. With the help of these volunteers, the community will receive instructions on how to use and produce soybean juice drinks. This exercise was carried out using workshop media. A pre-test was carried out before the opening of the training. The training was carried out by providing material about soy milk using leaflets, followed by a demonstration of the stages of making soy milk. Three phases, including the planning phase, implementation phase, and assessment phase, are involved in community empowerment. Pre-test and post-test findings stated that everyone's knowledge increased, this shows that knowledge and understanding can develop during the training. The average knowledge of participants increased both before and after receiving counseling and making soy milk. 10 criteria used to measure participants' understanding regarding sorting and making soybean extract, gave good results before and after the test of 100% and 93%. The average knowledge of participants increased both before and after receiving counseling and making soy milk. The aim of this activity is to improve the local economy, and is expected to have various positive impacts. It is intended that the presentation of manufacturing and marketing information can help people become entrepreneurs","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135407355","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tantri Liris Nareswari, Kiki Yuli Handayani, Zada Agna Talitha, Refsya Azanti, Winni Nur Auli, Salsabila Fauziah, Lulu Zaqia, Nadia Nur Syakilla, Intan Kusuma Wardani, Nabila Ahlika Ulya, Keisya Aurora Natasha Chairunisa, Dzaki Arrafif, Dina Putri Agustina, Natasya Armelia Putri
{"title":"Pelatihan Pengolahan Umbi Porang Menjadi Produk Jelly di Pekon Bumiayu, Kabupaten Pringsewu","authors":"Tantri Liris Nareswari, Kiki Yuli Handayani, Zada Agna Talitha, Refsya Azanti, Winni Nur Auli, Salsabila Fauziah, Lulu Zaqia, Nadia Nur Syakilla, Intan Kusuma Wardani, Nabila Ahlika Ulya, Keisya Aurora Natasha Chairunisa, Dzaki Arrafif, Dina Putri Agustina, Natasya Armelia Putri","doi":"10.33024/jkpm.v6i10.12054","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i10.12054","url":null,"abstract":"ABSTRAK Umbi porang memiliki kadar glukomanan tinggi, sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk yang bermanfaat dalam menjaga kolesterol. Namun, selama ini hasil pertanian umbi porang belum diolah dan langsung dijual ke pengepul dengan harga yang sangat murah. Masyarakat juga enggan memanfaatkannya karena kandungan kalsium oksalat yang ada di porang menyebabkan gatal dan iritasi pada kulit. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini dilakukan untuk memberikan penyuluhan manfaat porang bagi kesehatan, pelatihan pengolahan umbi porang menjadi pangan fungsional yaitu gummy jelly, jelly drink, dan jelly siap seduh, serta pendampingan digital marketing agar produk yang dihasilkan dapat dipasarkan dengan baik dan luas. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah sebanyak 22 orang dari PKK Pekon Bumiayu, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Setelah mengikuti kegiatan, 100% peserta memiliki peningkatan pengetahuan terkait cara pengolahan porang dan pembuatan produk. Kegiatan PkM ke Ibu-Ibu PKK Pekon Bumiayu, Kabupaten Pringsewu, telah dilaksanakan dengan baik dan diharapkan dapat dilaksanakan berkelanjutan. Ibu-Ibu PKK Pekon Bumiayu telah mengetahui manfaat kesehatan, cara pengolahan umbi porang, dan cara pembuatan produk jelly yang bermanfaat untuk membantu menurunkan kolesterol. Kata Kunci: Porang, Pengabdian Masyarakat, Anti Kolesterol, Kudapan, Jelly ABSTRACT Porang tubers have the potential to be turned into products that are useful in maintaining cholesterol since they contain significant levels of glucomannan. The agricultural products of porang tubers, however, have not yet been processed and are instead being sold directly to collectors at extremely low costs. Additionally, because porang contains calcium oxalate, which irritates and itches the skin, people are hesitant to use it. In order to help the community, this service project is being carried out to provide information on the health benefits of porang, training on how to turn porang tubers into functional foods like gummy jelly, jelly drink, and ready-to-drink jelly, as well as assistance with digital marketing so that the products made can be sold. Twenty-two women from PKK of Pekon Bumiayu, Pringsewu Regency, Lampung Province, participated in the activity. After joining the activity, 100% of the participants had increased knowledge regarding how to process porang and make products. PkM activities for PKK Pekon Bumiayu women, Pringsewu Regency, have been successfully carried out and are anticipated to continue in a sustainable manner. The women of PKK Pekon Bumiayu are already aware of the advantages to health, how to prepare porang tubers, and how to make cholesterol-lowering jelly products. Keywords: Porang, Community Service, Anti-Cholesterol, Snacks, Jelly","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135407503","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penyuluhan Aktifitas Fisik dalam Mencegah Penyakit Diabetes Melitus pada Remaja","authors":"Ahmad Syaripudin, Dwiyanti Purbasari","doi":"10.33024/jkpm.v6i10.11479","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i10.11479","url":null,"abstract":"ABSTRAK Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan hormon insulin dengan efisien. Diabetes melitus tipe 2, yang merupakan jenis diabetes yang paling umum, umumnya terjadi pada usia dewasa. Peningkatan jumlah penderita diabetes melitus menjadi salah satu ancaman kesehatan secara global. Pengetahuan tentang diabetes melitus masih kurang sekali, baik tentang penyebab, gejala, dan cara pencegahan. Meningkatkan pengetahuan dan melibatkan aktifitas fisik dan mencegah penyakit diabetes melitus pada remaja sehingga dapat digunakan sebagai pengetahuan dan pencegahan penyakit diabetes melitus. Dalam kegiatan dilaksanakan di SMK Kesehatan YPIB Kota Cirebon. Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab. Kegiatan ini didapat adanya pemahaman tentang materi aktifitas fisik dalam mencegah penyakit diabetes melitus pada remaja yang mengalami peningkatan pada post-test dibandingkan dengan pre-test. Dari total 42 peserta terdapat 74% memahami dan 26% belum memahami. Kegiatan ini bahwa peserta penyuluhan mengalami peningkatan pemahaman tentang materi aktifitas fisik dalam mencegah penyakit diabetes melitus pada remaja . Kata Kunci: Aktifitas Fisik, Diabetes Melitus, Remaja ABSTRACT Diabetes mellitus is a disease characterised by high blood glucose levels because the body cannot produce or use the hormone insulin efficiently. Type 2 diabetes mellitus, which is the most common type of diabetes, generally occurs in adulthood. The increasing number of people with diabetes mellitus is one of the global health threats. Knowledge about diabetes mellitus is still lacking, both about the causes, symptoms, and prevention methods. Increase knowledge and involve physical activity and prevent diabetes mellitus in adolescents so that it can be used as knowledge and prevention of diabetes mellitus. Research The activity was carried out at SMK Kesehatan YPIB Cirebon City. The methods used were lectures and questions and answers. This activity obtained an understanding of physical activity material in preventing diabetes mellitus in adolescents which increased in the post-test compared to the pre-test. Of the total 42 participants, 74% understood and 26% did not understand. This activity that counselling participants have an increased understanding of physical activity material in preventing diabetes mellitus in adolescents.Keywords: Physical Activity, Diabetes Mellitus, Adolescents","PeriodicalId":473537,"journal":{"name":"Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135408072","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}