{"title":"Artikel Review : Studi Fitokimia dan Farmakologi Asam Jawa (Tamarindus Indica L.)","authors":"Laila Sabila","doi":"10.61685/jibf.v9i1.129","DOIUrl":"https://doi.org/10.61685/jibf.v9i1.129","url":null,"abstract":"Tanaman herbal yang digunakan dikalangan masyarakat terutama di Indonesia adalah buah asam jawa (Tamarindus indica L.). Pengumpulan artikel yang telah disesuaikan dengan pokok pembahasan digunakan untuk membuat penelitian ini guna mendapatkan sejumlah informasi terkait efek farmakologi Tanaman Asam jawa dan skrining fitokimia. Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode literatur review yang teliti. Untuk mengumpulkan data yang relevan dan terkait dengan studi fitokimia asam jawa dan pengembangan dari bagian-bagian asam jawa yang dapat dimanfaatkan. Proses peninjauan jurnal ini melibatkan analisis terhadap artikel-artikel yang relevan, dengan fokus pada penelitian empiris yang dilakukan dalam rentang waktu 2019-2023. Pencarian artikel dilakukan menggunakan basis data akademik seperti Google Scholar, ScienceDirect, dan mendeley dengan menggunakan kata kunci seperti “Asam Jawa”, “kulit asam jawa”, “pengembangan asam jawa”, “Tamarindus indica L.”. Berdasarkan hasil review literatur dari berbagai jurnal dapat disimpulkan bahwa Tanaman asam jawa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan maupun kosmetik mulai dari Buah yang digunakan Sebagai antibakteri terhadap Prevotella intermedia, Biji Sebagai koagulan alami dalam menurunkan konsentrasi zat warna Remazol Red dan nilai COD, Daun sebagai antioksidan yang dapat menurunkan kolesterol yang diinduksi pakan tinggi lemak, dan juga Kulit sebagai Sun Protection, Antioksidan","PeriodicalId":470951,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi","volume":"6 13","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140226470","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI LITERATUR: PENETAPAN KADAR BAHAN KIMIA OBAT SIBUTRAMIN HIDROKLORIDA PADA SEDIAAN JAMU PELANGSING DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS","authors":"Siti Zamrotun","doi":"10.61685/jibf.v9i1.132","DOIUrl":"https://doi.org/10.61685/jibf.v9i1.132","url":null,"abstract":"Jamu merupakan obat tradisional Indonesia yang telah digunakan secara turun temurun. Sediaan jamu tidak boleh mengandung bahan kimia obat sesuai aturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 007 Tahun 2012 pada Pasal 7 Ayat 1. Beberapa peneliti melakukan penelitian BKO sibutramin hidroklorida dengan metode spektrofotometri UV-Vis dan dipublikasi dalam bentuk jurnal atau artikel. Penemuan bko dalam produk pelangsing herbal ditemukan di Kalimantan Selatan, Surakarta, Medan, dan Manado, sehingga diperlukan pengawasan terhadap jamu berbahan kimia obat terutama sibutramin hidroklorida. Penelitian ini dilakukan guna memberikan gambaran sistem penetapan kadar sibutramin hidroklorida dengan metode spektrofotometri UV-Vis pada studi literatur. Penelusuran artikel dilakukan pada database Google Schoolar dengan kata kunci sibutramin hidroklorida, metode spektrofotometri UV-Vis, bahan kimia obat pada jamu, obat tradisional, dan penetapan kadar sibutramin hidroklorida. Kata kunci tersebut dikombinasikan dengan baik menggunakan kata penghubung “DAN”. Strategi penelusuran dibatasi dengan beberapa filter seperti jenis jurnal nasional, tahun publikasi 2013- 2023, fulltext, serta berbahasa Indonesia dan Inggris. Hasil review penetapan kadar sibutramin hcl pada sediaan jamu pelangsing yaitu menggunakan metode maserasi pada preparasi sampel dengan pelarut aqua destilata. Nilai panjang gelombang yang diperoleh dalam rentang 223-266 nm, nilai koefisien determinasi 0,9871-0,9988, nilai koefisien korelasi dalam rentang 0,9935-0,9998, dan seri kosentrasi dalam rentang 5-150 ppm.","PeriodicalId":470951,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi","volume":"23 S50","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140224491","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN GEL HANDSANITIZER KOMBINASI EKTRAK ETANOL MERANG PADI (Oryza sativa) DENGAN MINYAK ATSIRI KULIT JERUK BALI (Citrus maxima)","authors":"Idmanurrahman Hadi, Fatimah Tuzzahra, Ade Irawan","doi":"10.61685/jibf.v9i1.117","DOIUrl":"https://doi.org/10.61685/jibf.v9i1.117","url":null,"abstract":"Handsanitizer merupakan salah satu bahan antiseptik berupa gel yang sering digunakan masyarakat sebagai media pencuci tangan yang praktis. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional yaitu merang padi (Oryza sativa). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antiseptik didalam formula hand sanitizer ekstrak etanol merang padi (Oryza sativa). Proses ekstraksi merang padi dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan dibuat menjadi gel handsanitizer menggunakan Karbomer, TEA, propilenglikol, methyl paraben, gliserin dan aquades; yang dibuat menjadi IV formula dengan konsentrasi bahan aktif 0%, 2,5%, 5% dan 10%. Ekstrak yang didapat diujikan secara fitokimia menunjukkan hasil positif memliki kandungan flavonoid dan saponin. Ekstrak yang telah diformulasikan menjadi gel Handsanitizer dilakukan uji fisik, uji organoleptik, uji daya sebar, uji daya lekat, uji pH, uji homogen dan uji iritasi. Hasil penelitian ini menunjukkan ekstrak etanol merang padi (Oryza sativa) dapat berfungsi sebagai antiseptik, konsentrasi 10% memiliki konsentrasi yang paling besar dibandingkan dengan ketiga konsentrasi tersebut.","PeriodicalId":470951,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi","volume":"30 22","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140225468","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kadar Siklamat Pada Es Oyen Di Kota Madiun Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis","authors":"Resta Ramadhani","doi":"10.61685/jibf.v9i1.116","DOIUrl":"https://doi.org/10.61685/jibf.v9i1.116","url":null,"abstract":"Siklamat merupakan pemanis buatan yang tidak meninggalkan rasa pahit dengan tingkat kemanisan ± 30 kali kemanisan gula alami yang dapat menyebabkan tumor dan kanker jika penggunaannya melebihi batas yang diizinkan. Siklamat dapat digunakan dalam pembuatan es oyen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan siklamat dan kadar siklamat dalam es oyen yang beredar di salah satu pusat keramaian di Kota Madiun. Identifikasi adanya siklamat dilakukan dengan metode pengendapan sedangkan uji kuantitatif dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis serta dilakukan validasi metode yang meliputi linieritas, LOD, LOQ, akurasi dan presisi. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan 2 dari 6 sampel positif mengandung siklamat yang ditandai dengan adanya endapan putih yaitu pada sampel B dan E. Hasil penelitian kuantitatif dengan metode spektrofotometri UV-Vis yang serapannya diukur pada panjang gelombang 313 nm didapatkan kadar siklamat pada sampel B sebesar 41,054 mg/kg dan pada sampel E sebesar 57,994 mg/kg. Hasil uji validasi diperoleh linieritas y = 0,0122x-0,1942 dengan r = 0,9973; LOD dan LOQ sebesar 1,814 ppm dan 6,049 ppm; akurasi sebesar 100,179%; dan presisi sebesar 0,022%. Hasil penelitian menunjukkan sampel B dan E tidak melebihi batas maksimum yang ditetapkan oleh Perka BPOM No. 11 tahun 2019 yaitu sebesar 250 mg/Kg.","PeriodicalId":470951,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi","volume":"24 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140225136","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI TERHADAP MIKROALBUMINURIA DAN TERJADINYA STROKE BERULANG DI RSUD DUNGUS","authors":"Hefida Agustina","doi":"10.61685/jibf.v8i2.111","DOIUrl":"https://doi.org/10.61685/jibf.v8i2.111","url":null,"abstract":"Stroke or cerebrovascular injury is a loss of brain function caused by the cessation of blood supply to parts of the brain. Generally stroke occurs due to the culmination of cerebrovascular disease for several years. One way to prevent recurrent stroke is by using antihypertensive therapy to reduce high blood pressure. The purpose of this study was to describe the use of hypertension therapy for microalbuminuria and the incidence of recurrent stroke at Dungus Madiun General Hospital. This type of research used a descriptive observational design with a prospective method. Microalbuminuria laboratory results. Total data and samples were 7 patients","PeriodicalId":470951,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135902157","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI TERHADAP KADAR NATRIUM PADA PASIEN STROKE DENGAN KEJADIAN STROKE BERULANG DI RSUD DUNGUS MADIUN","authors":"Krisna Ristiana Dwiningrum","doi":"10.61685/jibf.v8i2.112","DOIUrl":"https://doi.org/10.61685/jibf.v8i2.112","url":null,"abstract":"Stroke adalah tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak lokal atau global dengan gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, dapat menyebabkan kematian. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan stroke yaitu hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, hiperlipidemia. Tujuan Penelitian adalah mengetahui karakteristik pasien stroke, gambaran terapi antihipertensi terkait kadar natrium dan kejadian stroke berulang serta mengetahui hubungan penggunaan antihipertensi terhadap kadar natrium pada pasien stroke di RSUD Dungus Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian studi kohort prospektif. Metode teknik purposive sampling dimana pemilihan sampel dilakukan atas pertimbangan inklusi dan eksklusi dan mendapatkan 15 pasien. Hasil Karakteristik Pasien stroke di RSUD Dungus adalah untuk jenis kelamin Laki-laki sebanyak 60% dan Perempuan 40%, dan berdasarkan usia yang terbanyak pada lansia akhir (56-65 tahun) 80% dan lansia awal (46-55 tahun) 20%. Gambaran terapi antihipertensi terhadap kadar natrium pada Golongan Calcium Channel Bloker (CCB) mendapatkan nilai persentase 100% normal dan untuk golongan Calcium Channel Bloker (CCB) + Angiotensin Reseptor Blockers (ARB) kadar natrium normal 78,67% dan tidak normal 21,43%, kemudian terapi hipertensi terhadap kejadian stroke berulang tidak terdapat Kejadian Stroke berulang dengan persentase total 100%. Hubungan penggunaan antihipertensi terhadap kadar natrium pada pasien stroke di RSUD Dungus Madiun nilai p = 0,8, dimana nilai tersebut >0,05 maka H1 ditolak, sehingga dapat dikatakan tidak terdapat hubungan antara penggunaan antihipertensi dengan kadar natrium.","PeriodicalId":470951,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136093168","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI TERHADAP KADAR KREATININ PADA PASIEN STROKE DI INSTAALSI RAWAT JALAN RSUD DUNGUS MADIUN","authors":"Titania Makfiroh","doi":"10.61685/jibf.v8i2.109","DOIUrl":"https://doi.org/10.61685/jibf.v8i2.109","url":null,"abstract":"Latar belakang: Stroke merupakan penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan dan perhatian global, stroke masuk dalam tiga besar penyakit penyebab kematian dan kecatatan tertinggi di dunia. Hipertensi menjadi penyebab paling tinggi yang dapat menyebabkan stroke, sehingga penggunaan atihipertensi direkomendasikan untuk mengontrol tekanan darah pada pasien stroke. Selain itu tingginya tekanan darah dapat mempengaruhi peningkatan kadar kreatinin dalam darah yang menggakibatkan penurunan fungsi ginjal sehingga memperburuk kondisi pasien stroke. Tujuan: untuk mengetahui bagaimana gambaran penggunaan antihipertensi terhadap kadar kreatinin pada pasien stroke. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan metode kohort dengan teknik purposive sampling. Hasil: Penderita stroke pada penelitian ini didominasi oleh pasien berjenis kelamin laki-laki pada usia 56-65 tahun, penggunaan antihipertensi tunggal sebesar 37,5% dan golongan kombinasi sebesar 62,5%. Sedangkan hasil uji kadar kreatinin diperoleh 12,5% memiliki kadar kreatinin tetap, 50% mengalami penurunan kadar kreatinin dan 37,5% mengalami peningkatan kadar kreatinin selama proses pemantauan. Kesimpulan: Pasien stroke yang mengunakan obat antihipertensi mengalami perubahan kadar kreatinin, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain keefektifan antihipertensi, interaksi dengan obat lain, usia, jenis kelamin dan riwayat pekerjaan pada pasien stroke.
 Kata Kunci: Stroke, Hipertensi, Anthipertensi, Kadar kreatinin","PeriodicalId":470951,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi","volume":"332 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136011089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FORMULASI SABUN CAIR EKSTRAK BONGKOL PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI DENGAN VARIASI MINYAK ZAITUN PADA BASIS SABUN","authors":"Novi Nurleni, None Hilma, Arie Firdiawan","doi":"10.61685/jibf.v8i1.120","DOIUrl":"https://doi.org/10.61685/jibf.v8i1.120","url":null,"abstract":"Teknologi pengembangan formulasi sediaan sabun dipasaran saat ini berkembang sangat pesat. Banyak zat tambahan yang digunakan untuk memperoleh hasil maksimal. Akan tetapi, zat yang digunakan sebagian besar merupakan bahan kimia yang apabila digunakan jangka panjang dapat menimbulkan reaksi alergi bagi pasien yang memliliki hipersinsitifitas kulit. Sehingga, perlu dikembangkan formulasi sabun yang berasal dari alam untuk meminimalkan reaksi tersebut. Ekstrak bonggol pisang kepok (Musa paradisiaca L) memiliki khasiat sebagai antibakteri yang dapat diformulasikan menjadi sediaan sabun dengan memvariasiakan minyak zaitun sebagai dasar sabun. Formulasi 1 10%, formulasi 2 15 % dan formulasi 3 20% dengan variasi minyak zaitun. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi stabilitas sediaan selama 14 hari dan cycling test. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, formulasi 3 20% menyak zaitun memiliki stabilitas yang lebih baik dibandingkan formulasi lainnya.","PeriodicalId":470951,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136011087","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TERAPI KOMBINASI 2 GOLONGAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR","authors":"Nanda Ajeng Aswari","doi":"10.61685/jibf.v8i2.110","DOIUrl":"https://doi.org/10.61685/jibf.v8i2.110","url":null,"abstract":"Gagal jantung adalah, ketidakmampuan jantung memompa darah guna memenuhi kebutuhan oksigen serta memberikan nutrisi pada jaringan tubuh. Menurut data dari World Health Organization (WHO) tahun 2016, tercatat sebanyak 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat gangguan kardiovaskular termasuk salah satunya adalah gagal jantung. Tujuan secara umum dari dilakukannya penelitian ini yaitu ntuk mengetahui perbandingan terapi kombinasi 2 golongan obat antihipertensi dalam menurunkan tekanan darah dan kejadian serangan jantung berulang pada pasien gagal jantung di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif dengan desain penelitian Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu sebesar 21 responden yang berada di Poli Jantung Rawat Jalan RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar dengan total sampel seluruh populasi. Analisis data statistik yang digunakan pada penelitian ini yaitu Statistic Non Parametric dengan uji Chi Square.Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan Antihipertensi Kombinasi Bisoprolol dan Candesartan serta Kombinasi Bisoprolol dan Amlodipine dalam menurunkan tekanan darah dan kejadian serangan jantung berulang. Dimana hasil hubungan antara golongan obat dengan tekanan darah menunjukkan nilai p-Value sebesar 0,0864. Dan menunjukkan hasil nilai p-Value konstan dari hasil hubungan golongan obat dengan kejadian serangan jantung.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan obat antihipertensi Bisoprolol dan candesartan serta Bisoprolol dan Amlodipine dalam menurunkan tekanan darah dan kejadian serangan jantung berulang.Kata Kunci Pustaka: Gagal Jantung, Kombinasi Antihipertensi, Tekanan Darah, Serangan Jantung.: 2015-2021","PeriodicalId":470951,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi","volume":"2014 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136011088","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PROFIL PELAYANAN HANDLING SITOTOKSIK UNTUK PASIEN KANKER DENGAN KEMOTERAPI INTRAVENA DI RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI","authors":"Budi Setiawan, Mevy Trisna, Santi Viviani","doi":"10.61685/jibf.v8i2.115","DOIUrl":"https://doi.org/10.61685/jibf.v8i2.115","url":null,"abstract":"Salah satu cara penanganan kanker yang dapat dilakukan adalah kemoterapi dengan menggunakan sitostatika. Untuk mencegah kemungkinan terjadinya paparan sitostatika perlu adanyarekonsitusi sitostatika yang aman ( Safe Handling Sitotoksik ) dengan teknik aseptis yang sesuai SOP. Tujuan penelitian guna mendapatkan gambaran proses Handling Sitotoksik yang aman secara aseptis yang sesuai dengan SOP, dengan sumber daya manusia (SDM ) / tenaga terlatih sebagai pelaksana pada unit kemoterapi RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi. Metode penelitian dilakukan secara deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi partisipatif. Sampel berupa tindakan pelaksanaan rekonsitusi sitostatika dan dengan menggunakan data pendukung berupa rekam medis pasien, regimen kemoterapi dengan jumlah sampel sebanyak 100 tindakan, Analisa data menggunakan frekuensi persentase.
 Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut, sarana dan prasarana 90%, ketenagaan 75%, tahap administrasi 87,5%, tahap pelaksanaan rekonsitusi 100%, tahap distribusi 80% dengan penggunaan regimen terapi yang paling banyak yaitu terapi kombinasi sebanyak 83%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum pelayanan farmasi pada unit kemoterapi RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi sudah dilakukan sesuai dengan SOP akan tetapi perlu adanya penambahan jumlah petugas yang terlatih dalam pelaksanaan Handling Sitotoksik ini, guna lebih meningkatkan kwalitas dan efektifitas kerja serta mencegah kemungkinan terjadinya medical error terkait bertambahnya jumlah pemakaian obat sitostatika.","PeriodicalId":470951,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136193943","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}