Galuh Ajeng Hamindhani, Dewi Junita Koesoemawati, Dano Quinta Revana
{"title":"Peningkatan Daya Tarik Wisata Megalitikum Melalui Konservasi dan Preservasi Situs Duplang Berbasis Masyarakat di Kabupaten Jember","authors":"Galuh Ajeng Hamindhani, Dewi Junita Koesoemawati, Dano Quinta Revana","doi":"10.19184/matrapolis.v3i2.36636","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/matrapolis.v3i2.36636","url":null,"abstract":"Situs Duplang di Desa Kamal merupakan situs utama di Kabupaten Jember dan sebagai wisata budaya di Kecamatan Arjasa, yang memiliki potensi sebagai tempat wisata, sumber pendidikan, dan sebagai tempat penelitian. Situs Duplang sebagai bukti peradaban manusia harus terlestarikan agar dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama, sehingga keterlibatan masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan dalam upaya tersebut karena masih belum ada pengelolaan secara profesional sebagai kawasan wisata sejarah dan edukasi. Oleh karena itu perlunya melakukan upaya konservasi dan preservasi berbasis masyarakat, dimana terdapat keterlibatan masyarakat dalam melindungi dan meningkatkan daya tarik wisata Situs Duplang dengan dorongan dan bantuan dari pemerintah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif, skoring objek cagar budaya, dan analisa SWOT. Arahan atau strategi pelestarian yang harus dilakukan ada lima yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait situs dan upaya konservasi-preservasi, melestarikan sosio kultur atau budaya masyarakat lokal, meningkatkan perlindungan Situs Duplang, mengembangkan kawasan wisata megalitikum dengan museum terbuka, serta meningkatkan promosi pada Situs Duplang.","PeriodicalId":445593,"journal":{"name":"MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126810548","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Erlisa Rika Trispa Puspita Purwanto, Yeny Dhokhikah, R. Listyawati
{"title":"Penentuan Metode Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Kecamatan Pasirian, Lumajang","authors":"Erlisa Rika Trispa Puspita Purwanto, Yeny Dhokhikah, R. Listyawati","doi":"10.19184/matrapolis.v3i2.36644","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/matrapolis.v3i2.36644","url":null,"abstract":"Pada kehidupan sehari-hari manusia melakukkan berbagai kegiatan yang menimbulkan limbah/sampah akibat dari kegiatan yang dilakukkan. Sampah jika dibiarkan menumpuk dan tidak dikelola akan berakibat negatif pada kondisi lingkungan, kondisi kesehatan manusia dan ekosistem. Kecamatan Pasirian memiliki jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Lumajang dan memiliki julukan sebagai Kota Kedua karena pembangunan perekonomian yang meningkat, sehingga berpotensi menjadi penyumbang sampah terbanyak. Berbagai macam upaya pemerintah untuk menekan timbulan sampah dan menciptakan lingkungan bersih diantaranya diberlakukkannya peraturan terkait pengelolaan sampah dan penerapan program bank sampah. Pola pengelolaan sampah Kecamatan Pasirian saat ini masih belum berjalan dengan optimal, karena rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah, cakupan pelayanan yang belum menyentuh kawasan perdesaaan serta minimnya lembaga/organisasi yang mengangani persampahan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran pengelolaan sampah berbasis masyarakat dan memberikan rekomendasi penentuan alternatif metode pengelolaan sampah yang tepat untuk diterapkan dengan metode AHP. Dari hasil AHP dengan 30 responden didapatkan hasil alternatif metode pengelolaan yang tepat diterapkan ialah pengelolaan sampah skala rumah tangga (pemilahan & pengomposan) dilanjut pengelolaan sampah dengan konsep bank sampah, dengan bobot 0,336 lebih tinggi dari alternatif metode lainnya. Dari 3 kriteria, aspek lingkungan dianggap lebih penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan metode pengelolaan sampah 0,610, sosial budaya 0,227 dan ekonomi 0,163. Dari 9 subkriteria yang menjadi prioritas untuk dipertimbangkan ialah potensi penyebaran penyakit akibat sampah dengan bobot 0,237.","PeriodicalId":445593,"journal":{"name":"MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134193775","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Firda Wahyu Puspita Sari, Luh Putu Suciati, Nunung Nuring Hayati
{"title":"Pengembangan Infrastruktur Perdesaan Dalam Mendukung Produktivitas Pangan Di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember","authors":"Firda Wahyu Puspita Sari, Luh Putu Suciati, Nunung Nuring Hayati","doi":"10.19184/matrapolis.v3i2.36645","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/matrapolis.v3i2.36645","url":null,"abstract":"Pengembangan produktivitas padi dapat menjadi baik apabila didukung dengan infrastruktur perdesaan yang memadai sebagai salah satu penunjang produktivitas padi. Analisis yang di lakukan yaitu analisis skoring, analisis korelasi Spearman Rank dan Force Field Analysis (FFA). Analisis skoring di dapatkan hasil sebesar 56% yang dimakan kondisi infrastruktur dalam kondisi cukup baik. Keterkaitan infrastruktur perdesaan dengan produktivitas padi sebesar 0,651 yang termasuk kategori kuat, sehingga keterkaitan infrastruktur perdesaan kuat dengan produktivitas pangan di Kecamatan Ambulu dan untuk stategi yang di dapatkan berdasarkan pendorong dan penghambat yang telah di pilih dengan cara menyinerginakan antara beberapa pihak yang terkait dan dapat membantu perwujudan keberadaan pengembangan infrastruktur perdesaan dalam mendukung produktivitas pertanian Kecamatan Ambulu agar di manfaatkan secara kontinyu. Tidak hanya sampai disitu, diperlukan juga pendampingan kelompok – kelompok tani yang bisa membantu para petani dalam mendukung tercapainya panen padi sehingga bisa dilakukan evaluasi secara berkala. Melakukan Forum Group Discussion (FDG) yang mana setiap masukan dan kendala dari para petani bisa didiskusikan secara bersama untuk mencarikan solusi yang tepat.","PeriodicalId":445593,"journal":{"name":"MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131033700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aurelia Zara Adela, Akhmad Hasanuddin, Rindang Alfiah
{"title":"Penentuan Prioritas Pengembangan Infrastruktur Wilayah Pesisir Kecamatan Muncar Menggunakan Metode Importance – Performance Analysis (IPA)","authors":"Aurelia Zara Adela, Akhmad Hasanuddin, Rindang Alfiah","doi":"10.19184/matrapolis.v3i2.36643","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/matrapolis.v3i2.36643","url":null,"abstract":"Kecamatan Muncar merupakan salah satu kecamatan yang berada di ujung timur Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Selat Bali. Kecamatan Muncar memiliki potensi yang beragam, berdasarkan RTRW Kabupaten Banyuwangi tahun 2012 – 2032 ditetapkan sebagai Kawasan Minapolitan dan Wilayah Pengembangan Pariwisata II dengan image wisata spiritual dan wisata bahari. Akan tetapi pada kondisi eksisting infrastruktur yang ada dinilai masih kurang mendukung kegiatan di Pesisir Muncar, sehingga terdapat permasalahan antara lain: pencemaran lingkungan, bau tidak sedap, banyaknya sampah di kawasan Pantai Muncar, sering terjadi abrasi pantai, serta kurangnya lampu penerangan. Selain itu, pada infrastruktur perikanan juga belum optimal, antara lain: akses menuju TPI Brak Kalimoro jalannya sempit dan belum beraspal, pengangkut ikan yang rendah, dermaga yang ada di Pelabuhan Perikanan belum berfungsi dan SPBN yang beroperasinya tidak menentu. Sehingga penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui prioritas pengembangan infrastruktur wilayah Pesisir Muncar dan memberikan arahan pengembangan infrastrukturnya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan rasionalistik serta jenis penelitiannya adalah kuantitatif dan kualitatif. Pada penentuan prioritas pengembangan infrastruktur wilayah pesisir Kecamatan Muncar menggunakan teknik Importance-Performance Analysis (IPA) dan untuk menentukan arahan pengembangan infrastruktur menggunakan analisa triangulasi. Berdasar hasil penelitian, dapat diketahui prioritas infrastruktur, ialah: prioritas 1 (sistem pengelolaan limbah dan sanitasi, persampahan, drainase, dan jaringan jalan), prioritas 2 (fasilitas pendukung transportasi, cold storage, pabrik es, Stasiun Pengisian Bahan bakar Nelayan, dan Tempat Pelelangan Ikan), dan prioritas 3 (puskesmas, Koperasi Unit Desa, rumah makan, dan hotel atau homestay).","PeriodicalId":445593,"journal":{"name":"MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121423294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan Kawasan Wisata Alam Berbasis Partisipasi Masyarakat (Studi Kasus Air Terjun Jagir Desa Kampunganyar Kabupaten Banyuwangi)","authors":"Piping Dwi Krismawati, Nunung Nuring Hayati, Rindang Alfiah","doi":"10.19184/matrapolis.v3i2.36646","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/matrapolis.v3i2.36646","url":null,"abstract":"Air Terjun Jagir adalah wisata alam yang berada di Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah. Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Kawasan wisata alam Air Terjun Jagir menjadi destinasi pilihan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi. Namun pada kondisi eksistingnya, dengan jumlah pengunjung yang banyak wisata Air Terjun Jagir tidak diimbangi dengan fasilitas penunjang wisata yang sesuai. Dalam hal pengembangan wisata sebagian masyarakat sudah mengetahui mengenai pengembangan wisata dan menanggapi secara baik, namun masih banyak juga masyarakat yang belum mengetahui bahkan tidak berpartisipasi terhadap wisata alam Air Terjun Jagir. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui faktor penentu pengembangan kawasan wisata alam Air Terjun Jagir, mengetahui bentuk partisipasi masyarakat Desa Kampunganyar, dan merumuskan arahan pengembangan kawasan wisata alam Air Terjun Jagir berdasarkan partisipasi masyarakat. Penelitian ini menggunakan 2 metode analisis data untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pertama, menggunakan metode Analisis Delphi untuk menentukan faktor-faktor penentu pengembangan Air Terjun Jagir. Kedua, menggunakan Analisis Deskriptif untuk menentukan bentuk-bentuk partisipasi masyarakat Desa Kampunganyar dan untuk menentukan arahan pengembangan kawasan wisata alam Air Terjun Jagir. Hasil penelitian ini yaitu terdapat 6 faktor penentu yang mempengaruhi pengembangan Air Terjun Jagir. Sedangkan bentuk partisipasi yang diberikan masyarakat Desa Kampunganyar terbanyak yaitu partisipasi tenaga dan tingkat partisipasinya berada di tingkat consultation yang tergolong dalam Tokenis. Serta arahan pengembangannya ditentukan berdasarkan faktor attraction, accessibility, amenities, ancillary, sumberdaya manusia, dan lingkungan yang disesuiakan dengan kebijakan atau teori yang berkaitan.","PeriodicalId":445593,"journal":{"name":"MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"36 19","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120839713","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Priska Dwi Marcella, S. Sukmawati, Rendra Suprobo Aji
{"title":"Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata Pantai Watu Pecak Kabupaten Lumajang","authors":"Priska Dwi Marcella, S. Sukmawati, Rendra Suprobo Aji","doi":"10.19184/matrapolis.v3i2.36637","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/matrapolis.v3i2.36637","url":null,"abstract":"Pada Rencana Penetapan Kawasan Strategis, dalam penetapan strategis pengembangan kawasan perekonomian jalur selatan terdapat wisata pantai. Pantai Watu Pecak memang menawarkan banyak keindahan dan keunikan tersendiri. Partisipasi masyarakat Desa Selok Awar–Awar sangat dibutuhkan dalam meningkatkan jumlah wisatawan di Pantai Watu Pecak. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi pengembangan pariwisata Pantai Watu Pecak dalam mendukung sektor kepariwisataan di Kabupaten Lumajang, untuk mengetahui bentuk partisipasi yang dilakukan masyarakat dalam pengembangan Pantai Watu Pecak dan merumuskan strategi pengembangan pariwisata Pantai Watu Pecak di Kabupaten Lumajang. Metode analisis yang digunakan dalam menentukan faktor-faktor adalah Delphi, untuk penentuan bentuk partisipasi masyarakat menggunakan metode Deskriptif, sedangkan dalam penentuan strategi pengembangan wisata dilakukan dengan menggunakan metode SWOT. Berdasarkan hasil analisa, diketahui bahwa faktor penentu yang dapat mempengaruhi pengembangan wisata Pantai Watu Pecak ada 5 faktor, yakni: Atraksi, Aksesibilitas, Fasilitas, Pelayanan Tambahan dan Lingkungan. Bentuk partisipasi terbanyak yang diberikan oleh masyarakat Desa Selok Awar–Awar untuk pengembangan wisata Pantai Watu Pecak yaitu partisipasi buah pikiran dan partisipasi tenaga, dengan tingkat partisipasi masyarakat berada pada tingkat consultation, sehingga tergolong dalam kategori Tokenism (partisipasi semu). Selain itu hasil dari analisis SWOT diketahui dalam penetapan Strategi Pengambangan Kawasan Pariwsata Pantai Watu Pecak berada pada kuadran 1.","PeriodicalId":445593,"journal":{"name":"MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133068382","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Strategi penanganan covid-19 berdasarkan penderkatan Analisis Pola Interaksi Spasial dan historical frame di Kabupaten Jember","authors":"Ivan Agusta Farizkha, C. Nugraha","doi":"10.19184/matrapolis.v4i1.34537","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/matrapolis.v4i1.34537","url":null,"abstract":"Kabupaten Jember termasuk kedalam salah satu wilayah dengan angka positif tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi angka penularan di Kabupaten Jember dari penerapan pembatasan masyarakat, pembatasan mobilitas, pembatasan jam malam, hingga vaksinasi yang terus digencarkan. Analisis interaksi wilayah dilakukan untuk mengetahui pola spasial penularan Covid-19 di Kabupaten Jember. Metode dalam analisis ini menggunakan model Gravitasi untuk mengidentifikasi interaksi penularan antar wilayah kecamatan dan pemetaan untuk menggambarkan pola interaksi penularan Covid-19 di Kabupaten Jember. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa episentrum penularan Covid-19 di Kabupaten Jember berada di wilayah kecamatan perkotaan Jember yaitu Kecamatan Kaliwates, Sumbersari, Patrang dan Ajung. Peningkatan kasus di wilayah episentrum akan berdampak langsung pada peningkatan kasus di Kecamatan Arjasa dan kemudian peningkatan kasus di Kecamatan Sukorambi. Adapun wilayah kecamatan lainnya juga akan mengalami peningkatan kasus secara merata tetapi tidak sebanyak wilayah episentrum dan turunan utamanya. Strategi yang dapat dilakukan untuk menekan angka penularan dari hasil analisis yang dilakukan terdiri dari: 1) Pembentukan tim taktis khusus guna deteksi dini; 2) Penerapan PPKM mikro; 3) Pembatasan mobilitas; 4) dan penyediaan fasilitas karantina di masing – masing kecamatan.","PeriodicalId":445593,"journal":{"name":"MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126742938","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ivan Agusta Farizkha, Yuliana Sukarmawati, C. Nugraha
{"title":"Analisis Pengembangan Kawasan Perkotaan Berbasis Kinerja Jasa Ekosistem dalam Pencegahan Banjir dan Luapan. Studi Kasus: Wilayah Perkotaan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat","authors":"Ivan Agusta Farizkha, Yuliana Sukarmawati, C. Nugraha","doi":"10.19184/matrapolis.v4i1.34535","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/matrapolis.v4i1.34535","url":null,"abstract":"Salah satu permasalahan akibat adanya pembangunan yang signifikan di kawasan perkotaan adalah adanya bencana banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan kawasan perkotaan berdasarkan simulasi banjir dan luapan. Metode dalam penelitian ini adalah analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis. Lokasi studi adalah Wilayah Perkotaan Pangkalan Banteng yang merupakan wilayah dengan tipologi perkotaan di Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Hasil simulasi terhadap pola ruang menunjukkan bahwa terdapat adanya potensi banjir dan luapan pada area infrastruktur transportasi dan area perumahan. Rekomendasi untuk meminimalisir dampak adalah pengembangan infrastruktur jaringan drainase untuk menjangkau seluruh kawasan perumahan dengan konstruksi yang standar dan relevan dengan kondisi lingkungan serta sistem manajemen konservasi tanah dan air melalui tata kelola lahan untuk menyeimbangkan alih fungsi lahan.","PeriodicalId":445593,"journal":{"name":"MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116302573","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Emelia Zain, Luh Putu Suciati, Dewi Junita Koesoemawati
{"title":"Arah Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Unggul Ras Madura Di Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan","authors":"Emelia Zain, Luh Putu Suciati, Dewi Junita Koesoemawati","doi":"10.19184/matrapolis.v4i1.34536","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/matrapolis.v4i1.34536","url":null,"abstract":"Pengembangan kawasan peternakan dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh kesesuaian lingkungan fisik dan ketersediaan hijauan pakan yang memadai sebagai sumber makanan ternak. Analisis dilakukan dengan metode overlay pada berbagai jenis peta (Peta penggunaan lahan, peta tanah, peta administrasi, peta suhu, kerengan, dan curah hujan) menggunakan GIS pada analisis kesesuaian lahan, data tabular pada analisis ketersediaan hijauan pakan, serta analisis FFA (Force Field Analysis). Luas kesesuaian fisik lingkungan untuk peternakan sapi yang dikandangkan 5.875,794 Ha (83,6%) dari luas wilayah, lahan yang tidak sesuai 19,1 Ha (0,27%), dan tidak dinilai seluas 1.133,212 Ha (16,1%). Sedangkan lahan yang sesuai untuk berbagai hijauan pakan ternak seluas 5.852,83 Ha (83,2%) dari luas wilayah, lahan yang tidak sesuai seluas 34,60 Ha (0,5%), dan tidak dinilai 1.140,74 Ha (16,3%). Daya dukung hijauan di Kecamatan Waru berada pada kriteria aman di 4 desa (Bajur, Sumberwaru, Sana Laok, Tampojung Tengah), 6 desa dengan kriteria rawan, dan 2 desa (Waru Barat, Tagangser Laok) dengan kriteria kritis. Hasil analisis FFA diketahui faktor kunci pendorong adalah memiliki ketersediaan lahan yang luas, serta peningkatan harga sapi, sedangkan faktor penghambat kunci adalah konversi lahan menjadi kawasan terbangun, dan minimnya dukungan infrastruktur dasar. Arahan pengembangan kawasan peternakan sapi di Kecamatan Waru dilakukan dengan mengoptimalkan potensi ketersediaan lahan.","PeriodicalId":445593,"journal":{"name":"MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132224394","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dewi Rizqi Arrochimi, Yeny Dhokhikah, Rendra Suprobo Aji
{"title":"Dampak Eksternalitas Pabrik Ikan terhadap Permukiman di Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar dengan Pendekatan Pembangunan Berkelanjutan","authors":"Dewi Rizqi Arrochimi, Yeny Dhokhikah, Rendra Suprobo Aji","doi":"10.19184/matrapolis.v4i1.34533","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/matrapolis.v4i1.34533","url":null,"abstract":"Kabupaten Banyuwangi memiliki daerah penyumbang perikanan laut terbanyak yaitu Kecamatan Muncar. Hal tersebut mengakibatkan wilayah Kecamatan Muncar memiliki industri pabrik ikan terbanyak di Kabupaten Banyuwangi. Daerah di Kecamatan Muncar yang memiliki pabrik ikan terbanyak yaitu di Desa Kedungrejo. Namun secara eksisting pabrik ikan di Desa Kedungrejo berdampingan langsung dengan permukiman dan bertentangan dengan peraturan dan regulasi yang ada. Permukiman dengan pabrik ikan tidak dapat dipisahkan karena sebagian besar masyarakat sekitar berkerja dan bergantung pada pabrik ikan, sehingga terjadi tumpang tindih pemanfaatan ruang yang menyebabkan dampak eksternalitas. Diperlukan kajian untuk penanganan dari dampak eksternalitas tersebut. Penelitian ini menggunakan 3 tahap analisis yaitu menggunakan metode analisis wawancara semiterstruktur, analisis korelasi lalu analisis triangulasi. Hasil penelitian ini yaitu diketahui faktor penyebab dampak eksternalitas di Desa Kedungrejo akibat adanya sumberdaya bersama, barang publik, dan penyelewengan kebijakan. Selain itu pada analisis korelasi didapatkan bahwa aspek lingkungan dengan aspek ekonomi memiliki korelasi negatif, pada aspek lingkungan dengan aspek sosial memiliki korelasi positif, dan aspek ekonomi dengan aspek sosial memiliki korelasi negatif. Adapun penanganan dampak eksternalitas ini yaitu peningkatan monitoring baku mutu limbah, sosialisasi kepada pelaku usaha pabrik ikan skala sedang dan kecil, pembangunan IPAL bagi pabrik yang limbahnya melibih baku mutu dan jika kurang mampu dapat mengajukan bantuan kepada pemerintah, mempertegas peraturan terkait, pemberian sanksi administratif bagi pabrik yang melanggar, dan pemberian insentif kepada pelaku industri yang membuka lapangan perkerjaan bagi masyarakat sekitar.","PeriodicalId":445593,"journal":{"name":"MATRAPOLIS: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114244324","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}