{"title":"Implementasi Program Takhassus dalam Meningkatkan Kemampuan Hifẓu Al Qurʼān","authors":"N. Nazaruddin","doi":"10.56921/jumper.v3i1.180","DOIUrl":"https://doi.org/10.56921/jumper.v3i1.180","url":null,"abstract":"Program Takhassus Al-Quran merupakan program unggulan yang ditujukan bagi mahasiswa terpilih berdasarkan kemampuannya membaca Al-Quran dengan benar dan lancar serta dengan mempertimbangkan persetujuan orang tua/wali mahasiswa untuk mengikuti program ini. Program ini dimaksudkan untuk memfokuskan siswa pada tahfizh Al-Quran yang berlangsung selama 6 bulan. Salah satu sekolah yang melaksanakan program Takhassus adalah SMP Islam Ar-Rabwah, Indrapuri, Aceh Besar. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bagaimana program Takhassus tahfizh Al-Quran di SMPN Islam Ar-Rabwah Indrapuri, Aceh Besar, yang mencakup konsep dan implementasinya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri sebagai instrumen kunci. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi serta dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan program Takhassus tahfizh Al-Quran, SMP Islam Ar-Rabwah melaksanakan kegiatan seperti membuat tes masuk dimana siswa harus mengikuti tes kemampuan membaca Al-Quran sebelum mengikuti program ini dan membuat kesepakatan dengan wali siswa. Program Takhassus tahfizh Al-Quran dilaksanakan dengan menggunakan metode gabungan, seperti metode halaqah, tikrar, muraja'ah, dan sima'i yang dijadwalkan 4 kali sehari di masjid sekolah; Dan evaluasi yang diterapkan untuk program ini adalah evaluasi bacaan, evaluasi setoran harian, evaluasi setoran mingguan, evaluasi setoran bulanan, dan evaluasi setoran bulanan 6.","PeriodicalId":440422,"journal":{"name":"JUMPER: Journal of Educational Multidisciplinary Research","volume":"430 13","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140473039","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Konstruksi Ilmu Dan Metodologi Pengetahuan Di Barat Serta Pengaruhnya Dalam Pendidikan Islam Di Indonesia","authors":"R. Hidayat, Syamsu Rijal","doi":"10.56921/jumper.v3i1.177","DOIUrl":"https://doi.org/10.56921/jumper.v3i1.177","url":null,"abstract":"Istilah ilmu disebut dengan knowledge yang berarti ilmu pengetahuan. Istilah knowledge juga mengandung pengertian sebagai suatu kepakaran dan juga kemahiran yang diperoleh manusia melalui pengalaman dan pendidikan. Kajian kritis terhadap epistemologi barat bukanlah sesuatu yang dianggap baru. Sudah banyak kajian-kajian baik berupa penelitian, jurnal penulisan buku yang berupaya mengoreksi, menganalisis dan menemukan beberapa kelemahan yang ada pada epistemologi barat ini. Kritik tersebut bukan saja muncul dari kalangan umat Islam yang mengacu pada nilai-nilai keislaman, tetapi bahkan juga kritik yang berasal dari kalangan intelektual barat sendiri. Pendidikan Islam adalah upaya mengembangkan, mendorong, serta mengajak manusia lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga terbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan akal, perasaan, maupun perbuatan. Epistemologi Islam berupa Al Quran dan Hadits, Akal dan Hati, dan Indra. Oleh karena itu epistemologi juga memiliki peran penting dalam dunia pendidikan sebagai alat untuk mewujudkan kebenaran ilmu pengetahuan dalam kehidupan dunia pendidikan manusia. Dengan demikian diharapkan pendidikan Islam bukanlah sekedar pengalihan pengetahuan keagamaan (transfer of religion knowledge), namun hendaknya mampu mengarahkan dan membentuk perilaku yang sesuai dengan tuntunan agama.","PeriodicalId":440422,"journal":{"name":"JUMPER: Journal of Educational Multidisciplinary Research","volume":"339 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140473475","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Guru, Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Menjadi Guru","authors":"T. Sundari, Sulistio Ningsih, Safridha Yanti, Desi Purnama Sari, Arda Tonara","doi":"10.56921/jumper.v3i1.176","DOIUrl":"https://doi.org/10.56921/jumper.v3i1.176","url":null,"abstract":"Pendidikan memiliki peranan penting dalam investasi jangka panjang kehidupan manusia dan menjadi kunci kesuksesan dimasa depan. Guru merupakan komponen paling penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Besarmya minat seseorang menjadi guru dipengaruhi banyak faktor yang mempengaruhi profesionalisme hasil kinerja seorang guru. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah persepsi mahasiswa tentang profesi guru, efikasi diri, lingkungan keluarga berpengaruh terhadap minat menjadi guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa tentang profesi guru, efikasi diri, dan lingkungan keluarga terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa pendidikan ekonomi di Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah 44 mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi di Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling karena populasi penelitian ini kurang dari 100. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa tentang profesi guru, efikasi diri, dan lingkungan keluarga secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat menjadi guru. Sedangkan secara simultan persepsi mahasiswa tentang profesi guru, efikasi guru, dan lingkungan keluarga berpengaruh terhadap variable minat menjadi guru dengan persentase sebesar 81,7%, sedangkan sisanya sebesar 18,3% dapat dideskripsikan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.","PeriodicalId":440422,"journal":{"name":"JUMPER: Journal of Educational Multidisciplinary Research","volume":"123 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140477891","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Academic Procrastination in Completing Students’ Thesis","authors":"Abdul Marif, Husrin Konadi","doi":"10.56921/jumper.v2i2.139","DOIUrl":"https://doi.org/10.56921/jumper.v2i2.139","url":null,"abstract":"A thesis is a final project that must be completed by final-year students to complete their education in college. There are many problems experienced by students when completing their thesis, including the behavior of academic procrastination. Academic procrastination is a delaying behavior to complete academic tasks. This study aims to describe the academic procrastination of students. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. The participants in this study were final-year students who had passed 1 year of thesis completion, namely 4 people. The results showed that 4 participants in this study carried out academic procrastination in completing their thesis. This can be seen from the results of interviews and observations made by researchers. Various factors that influence students’ procrastination behavior include not being able to delay pleasure, lack of motivation from parents, distrust of self-ability, and participating in peer relationships.","PeriodicalId":440422,"journal":{"name":"JUMPER: Journal of Educational Multidisciplinary Research","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132407968","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"The Management of Foreign Language Development in an Islamic Boarding School (Pesantren)","authors":"Nurmalina, Rusmiati, Musdalifah","doi":"10.56921/jumper.v2i2.96","DOIUrl":"https://doi.org/10.56921/jumper.v2i2.96","url":null,"abstract":"The mastery of foreign languages, especially English and Arabic. is one of the educational goals in most pesantrens in Aceh. This study aimed to find the management of foreign language development along with its supporting and hindering factors in one of pesantrens in Aceh Tengah using a descriptive qualitative approach. The data collection technique applied was interview, and the subjects were the leaders, teachers, and the students. This study delved into the four functions of management: planning, organizing, actuating, and controlling. The result of the investigation showed some plannings of the foreign language development management, i.e., holding a meeting at the beginning of the semester, selecting the language coordinator, and devising methods and techniques language development program. Next, organizing included forming the structure of the dayah organization, students’ organization, and administrator in language department. In addition, actuating in the language development was implemented in direct method and control. Both applied muhadharah (speech), muhadatsah (conversation), mufradat (vocabulary), listening, watching movie, and studying kitab kuning (yellow book). Lastly, controlling was executed by holding the meeting of the staffs’ main task result either at the end of every month or semester. This phase was done by language coordinator through language administrators. Then, the teachers (ustaz and ustazah) controlled by walking around and worked together with the jasusah (secret agent). Furthermore, the supporting factors of language development included the existing facilities and infrastructure, qualified teaching staff, and students’ high learning motivation. While the hindering factors were the lack of teaching staff in English, the lack of motivation from the leaders, and the lack of students’ interest in participating language development process.","PeriodicalId":440422,"journal":{"name":"JUMPER: Journal of Educational Multidisciplinary Research","volume":"16 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132639541","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kolaborasi Mahasiswa dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Achievement Divison)","authors":"Ali Umar, Firmansyah B","doi":"10.56921/jumper.v2i2.133","DOIUrl":"https://doi.org/10.56921/jumper.v2i2.133","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kolaborasi antara mahasiswa pada tahap kerja kelompok pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student achievement Divison). Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah empat orang mahasiswa yang dikelompokkan berdasarkan kemampuan awal. Satu orang mahasiswa dengan kemampuan awal tinggi (Mt), dua orang mahasiswa dengan kemampuan awal sedang (Ms), dan satu orang mahasiswa dengan kemampuan awal rendah(Mr). Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles & Huberman (1994) yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ditemukan bahwa Mt secara tidak langsung mengambil alih pimpinan diskusi tanpa perlu persetujuan dari anggota lain, mengambil tanggung jawab dan porsi tugas yang lebih besar dibanding anggota lain, menunjukan dominasi dalam mengemukakan ide-ide, mampu melakukan komunikasi dengan baik bersama anggota kelompok dan menjelaskan ide kepada anggota kelompok lain. Sementara itu Ms menunjukkan kesediaan untuk berpartisipasi, mampu mengemukakan ide dengan baik namun butuh persetujuan terutama dari Mt, lebih demokratis dan fleksibel dalam menyelesaikan tugas. sedangkan Ms menunjukkan sikap enggan berpartisipasi, pasif, menunjukkan keraguan mengemukakan ide, bersedia menerima ide anggota lain tanpa mengkritisinya terlebih dahulu.","PeriodicalId":440422,"journal":{"name":"JUMPER: Journal of Educational Multidisciplinary Research","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124493793","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kemampuan Spasial Siswa Di Daerah Pedesaan Ditinjau Dari Perbedaan Gender","authors":"Muhammad Erfansyah, Said Munzir, R. Johar","doi":"10.56921/jumper.v2i2.82","DOIUrl":"https://doi.org/10.56921/jumper.v2i2.82","url":null,"abstract":"Kemampuan spasial merupakan kemampuan untuk membayangkan, membandingkan, menduga, menentukan, mengonstruksikan, mempresentasikan, dan menemukan informasi-informasi dari stimulus visual dalam hal konteks keruangan yang melibatkan manipulasi serta rotasi mental. Siswa di daerah pedesaan dan perkotaan memiliki cara yang berbeda dalam memandang suatu permasalahan khususnya yang berkaitan dengan spasial. Banyak pendapat yang menyatakan adanya kesamaan maupun perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal kemampuan spasial di daerah perkotaan, namun belum terdapat informasi mengenai kondisi antara siswa laki-laki dan perempuan untuk daerah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan spasial siswa SMP di daerah pedesaan ditinjau dari perbedaan gender. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik snowball sampling. Subjek penelitian adalah enam orang di salah satu SMP di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan tes dan wawancara. Analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan kemampuan spasial siswa laki-laki mencakup lima kemampuan yaitu spatial perception, spatial visualization, mental rotation, spatial relation, dan spatial orientation, sedangkan siswa perempuan hanya mencakup empat kemampuan spasial karena siswa perempuan tidak memenuhi indikator mental rotation. Secara umum, baik siswa laki-laki maupun perempuan kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan indikator spatial relation. Oleh karena itu dalam pembelajaran guru perlu mengembangkan kemampuan spasial siswa khususnya yang terkait dengan spatial relation di daerah pedesaan, serta mengembangkan kemampuan dengan indikator mental rotation terutama pada siswa perempuan.","PeriodicalId":440422,"journal":{"name":"JUMPER: Journal of Educational Multidisciplinary Research","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128580710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Keluarga Pada Tingkat Kemandirian Personal Hygiene Anak Tunagrahita","authors":"Arda Tonara, Nopri Abadi Miko, Ashari Efendi","doi":"10.56921/jumper.v2i2.92","DOIUrl":"https://doi.org/10.56921/jumper.v2i2.92","url":null,"abstract":"Peran keluarga adalah memberikan motivasi, memberi edukasi, dan memfasilitasi anaknya sehingga anaknya mampu mandiri dan memenuhi kebutuhan jasmani maupun rohaninya. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Peran Keluarga Pada Tingkat Kemandirian Personal Hygiene Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Swasta Qalbun Insanni Kabupaten Aceh Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran Keluarga Pada Tingkat Kemandirian Personal Hygiene Anak Tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Swasta Qalbun Insani Kabupaten Aceh Tengah. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah observasi dan angket. Sedangkan analisis kinerja data dalam penelitian ini menggunakan penilaian skala likert. Berdasarkan hasil dari penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Sebanyak 75% keluarga dari anak tunagrahita di Sekolah Luar Biasa Swasta Qalbun Insanni Kabupaten Aceh Tengah menyatakan bahwa keluarga memiliki peran dengan kategori baik. Orang tua berperan dalam pembentukan dasar tingkah laku, dimana dalam konteks ini adalah tingkah laku kemandirian personal hygiene. Bentuk tingkah laku kemandirian personal hygiene seperti pertama peran orang tua sebagai motivator dengan cara mendudukung anak untuk mandi sendiri, menjaga kebersihan dan memberi pujian kepada anak dalam melakukan kebersihan dirinya. Kedua peran orang tua sebagai educator dengan cara melatih anak untuk mandi sendiri, membersihkan alat kelamin sesudah buang air kecil, membersihkan lubang anus setelah buang air besar, membersihkan mata, telinga dan hidung ketika ada kotoran, mengajarkan anak cara menggosok gigi, mengajarkan anak cara memotong kuku dan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Adapun saran penulis adalah (1) kepada SLB Swasta Qalbun Insanni Kabupaten Aceh Tengah agar lebih meningkatkan kemandirian anak tunagrahita. (2) untuk keluarga anak tunagrahita diharapkan kedepan dapat mengajarkan anak lebih mandiri lagi. (3) bagi peneliti lain, kiranya penelitian ini dapa dilanjutkan dalam permasalahan yang lebih luas dengan responden yang lebih besar.","PeriodicalId":440422,"journal":{"name":"JUMPER: Journal of Educational Multidisciplinary Research","volume":"115 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129025009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Konseling Traumatik Dalam Pendidikan Islam","authors":"Ifnaldi Tanjung","doi":"10.56921/jumper.v2i2.91","DOIUrl":"https://doi.org/10.56921/jumper.v2i2.91","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan salah satu negara yang sering dilanda bencana alam, dan tidak sedikit dari akibat bencana tersebut menimbulkan banyak korban. Dan korban yang selamat banyak mengalami trauma psikologis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kajian pustaka, yakni melakukan pengkajian terhadap literatur yang terkait dengan bimbingan konseling dari berbagai sumber. Konseling traumatik yaitu konseling yang diselenggarakan dalam rangka membantu konseli yang mengalami peristiwa traumatik, agar konseli dapat keluar dari peristiwa traumatik yang pernah dialaminya dan dapat mengambil hikmah dari peristiwa trauma tersebut. Adapun bentuk layanan yang diberikan kepada klien yang mengalami traumatic (1) Layanan informasi, (2) Layanan konseling perorangan, (3) Layanan bimbingan kelompok dan (4) Layanan konseling kelompok.","PeriodicalId":440422,"journal":{"name":"JUMPER: Journal of Educational Multidisciplinary Research","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132221673","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Purwati Zisca Diana, Arya Hananditya, P. Wulandari, Annisa Rizky Fadilla
{"title":"Pengembangan Model Inkuiri (Inquiry Based Learning) Berbasis Picture And Picture Dalam Pembelajaran Teks Cerpen","authors":"Purwati Zisca Diana, Arya Hananditya, P. Wulandari, Annisa Rizky Fadilla","doi":"10.56921/jumper.v2i2.83","DOIUrl":"https://doi.org/10.56921/jumper.v2i2.83","url":null,"abstract":"Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai Pengembangan Model Inkuiri berbasis Picture and Picture dalam pembelajaran teks cerpen di kelas XI SMA. Penelitian ini adalah penelitian R&D menggunakan metode ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Subjek percobaan dalam pengamatan ini dilaksanakan oleh ahli materi, pembelajaran, serta pengajaran. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket untuk validasi produk bahan ajar, observasi di sekolah yang berkaitan, serta wawancara pada guru terkait dengan permasalahan yang ada dan analisis kebutuhan. Teknik analisis data memakai metode skoring dalam menilai hasil validasi mengenai produk bahan ajar. Hasil penelitian mengenai produk ini mendapatkan kategori “Sangat Layak (SL)”, hal ini dibuktikan dengan penjabaran nilai yang didapat dari para ahli, diantaranya ahli materi mendapatkan skor sebesar 79 dengan nilai kelayakan 98. Kemudian dari ahli pembelajaran mendapatkan skor sebesar 76 dengan nilai kelayakan 89. Selanjutnya nilai yang diperoleh dari ahli pengajaran mendapatkan skor 68 dengan nilai kelayakan 97. Hal ini menandakan bahwa produk ini dapat diterapkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya teks cerpen serta dapat langsung di uji coba.","PeriodicalId":440422,"journal":{"name":"JUMPER: Journal of Educational Multidisciplinary Research","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130588870","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}