{"title":"PERMAINAN LEMPAR KARET GELANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERKALIAN SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH","authors":"Imam Muhsin","doi":"10.51878/learning.v3i1.2065","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2065","url":null,"abstract":"Mathematics lessons are often considered difficult and boring by most students in various schools. Among the causes of this is monotonous, teacher-centered learning. To bridge this, learning breakthroughs are needed that make students happy, can get rid of boredom and at the same time can convey the content of the lesson well. Among the many lessons that can eliminate student boredom is learning with game inserts. Many games can be played in learning mathematics. Of the many games, which the authors adopted in this study was a rubber band game that could make students memorize basic multiplication, namely multiplication numbers 1 to 10. The results of this study illustrate that this learning model can improve student learning outcomes in terms of learning completeness. The pre-cycle completeness was 20.8%, and in the first cycle it increased to 54.17%. In the second cycle, learning completeness reached 91.67%.\u0000ABSTRAKPelajaran matematika sering kali dianggap sulit dan membosankan oleh sebagian besar murid di berbagai sekolah. Diantara penyebab hal tersebut adalah pembelajaran yang monoton, berpusat pada guru. Untuk menjembatani hal ini perlu terobosan pembelajaran yang membuat siswa gembira, bisa membuang kejenuhan dan sekaligus bisa menyampaikan isi pelajaran dengan baik. Diantara banyak pembelajaran yang bisa menghilangkan kejenuhan siswa adalah pembelajaran dengan sisipan permainan. Banyak permainan yang bisa dimainkan dalam pembelajaran matematika. Dari banyak permainan tersebut, yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah permainan karet gelang yang bisa membuat siswa hafal perkalian dasar , yakni perkalian angka 1 sampai dengan 10. Hasil Penelitian ini menggambarkan bahwa model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari ketuntasan belajarnya. Ketuntasan pra siklus adalah 20.8%, dan pada siklus pertama meningkat menjadi 54.17 %. Pada siklus yang kedua ketuntasan belajar mencapai 91,67 %.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"239 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123164432","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGGUNAAN PERMAINAN “TALKING BALL” UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS XI DALAM MENERAPKAN UNGKAPKAN SARAN DAN TAWARAN","authors":"Dewi Andrianie","doi":"10.51878/learning.v3i1.2068","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2068","url":null,"abstract":"This article describes the results of research aimed at improving the ability of class students to apply expressions of suggestions and offers. This research is a collaborative classroom action research conducted for 2 cycles. The subjects of this study were 39 students of class XI MIPA 3 at SMAN 1 Cikembar. Test the validity of the data using technical triangulation and source triangulation. The results of this study indicate that the use of the Talking Ball game can improve students' ability to apply expressions of suggestions and offers orally. This can be proven by the percentage of mastery of English learning outcomes in cycle I of 77%, and cycle II of 84%. The conclusion in this study is that the use of the Talking Ball game can improve English learning regarding expressions of suggestions and offers to students of XI MIPA 3 SMAN 1 Cikembar academic year\u0000ABSTRAKArtikel ini mendesktripsikan hasil penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas dalam menerapkan ungkapan saran dan tawaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaburatif yang dilaksanakan selama 2 siklus. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas XI MIPA 3 SMAN 1 Cikembar yang berjumlah 39 siswa. Uji validitas data menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan permainan Talking Ball dapat meningkatka kemapuan siswa dalam menerapkan ungkapan saran dan tawaran secara lisan. Hal ini dapat dibuktikan dengan presentase ketuntasan hasil belajar Bahasa Inggris pada siklus I sebesar 77%, dan siklus II 84%. Simpulan dalam penelitian ini adalah penggunaan permainan Talking Ball dapat meningkatkan pembelajaran Bahasa Inggris tentang ungkapan saran dan tawaran pada siswa XI MIPA 3 SMAN 1 Cikembar tahun ajaran","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121671700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS GAYA BELAJAR SISWA UNTUK PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DI SEKOLAH DASAR","authors":"Dewi Nikmatul Latifah","doi":"10.51878/learning.v3i1.2067","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2067","url":null,"abstract":"The application of the independent curriculum itself creates the concept of independent learning for students. As a response to the implementation of the independent curriculum, namely the implementation of differentiated learning which is carried out based on learning style mapping. This study aimed to describe the types of student learning styles and the use of data about styles of learning in differentiated learning. This study uses a descriptive qualitative through observation, interviews, and questionnaires. The data analysis technique uses the Miles & Huberman model which consists of reducing data, presenting data, and drawing conclusions. The results showed that the learning styles of class V B students at SDN Purwoyoso 04 Kota Semarang were 52% visual, 29% auditory, and 19% kinesthetic. This means that most students can easily learn and understand a discussion by reading or observing visual objects. Through the application of differentiated learning, students will be facilitated in their learning process through learning activities that are varied and in accordance with their learning styles.\u0000ABSTRAKPenerapan kurikulum merdeka menciptakan adanya konsep merdeka belajar bagi siswa. Sebagai respon dari penerapan kurikulum merdeka yakni diterapkannya pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan berdasarkan pemetaan gaya belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis gaya belajar siswa dan pemanfaatan data tentang gaya belajar pada pembelajaran berdiferensiasi. Penelitian ini berupa kualitatif deskriptif melalui observasi, wawancara, dan angket. Teknik analisis data menggunakan model Miles & Huberman yang terdiri dari mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar siswa kelas V B SDN Purwoyoso 04 Kota Semarang berupa visual 52%, auditori 29%, dan kinestetik 19%. Hal ini berarti sebagian besar siswa dapat dengan mudah mempelajari dan mengerti suatu pembahasan dengan membaca atau mengamati objek visual. Melalui penerapan pembelajaran berdiferensiasi, siswa akan difasilitasi proses belajarnya melalui kegiatan pembelajaran yang variatif dan sesuai dengan gaya belajarnya.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115352589","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN MOTIVASI SISWA DALAM MEMANFAATKAN OBJEK LINGKUNGAN SEKITAR PADA MENGGAMBAR MOTIF RAGAM HIAS FLORA DAN FAUNA","authors":"M. Mardianto","doi":"10.51878/learning.v3i1.2066","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2066","url":null,"abstract":"This study aims to determine the results of student work, namely Creativity exploring flora and fauna objects in drawing floral and fauna decorative motifs. The informants in this study were students of class XI MIPA at SMA Negeri 16 Jakarta. The learning model used is Problem Based Learning (PBL) in cycle I and Project Based Learning (PjBL) in cycle II, and the method used is the method used is the STAR method (Situation, Challenge, Action, Reflection on results and impact) . The data collection techniques used are interviews, observation and documentation. Based on the results of the study, it shows that the teacher's role in increasing the creativity of drawing decorative motifs for students at SMA Negeri 16 Jakarta, namely 1) preparing learning media according to the materials and materials to be taught, 2) using models and teaching techniques in providing space for students in ask questions, discuss and explore the material being studied, 3) create a fun learning atmosphere by using interesting TPACK in accordance with the learning material, 4) provide inspiration to students by giving praise for the work they make, 5) provide positive examples in the form of discipline, friendliness , assertiveness and a responsible attitude towards the tasks given.\u0000ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil karya siswa yaitu Kreativitas mengeksplorasi objek flora dan fauna dalam menggambar motif ragam hias flora dan fauna, Informan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 16 Jakarta. Model pembelajaran yang di gunakan adalah Problem Based Learning ( PBL ) pada siklus I dan Projek Based Learning ( PjBL ) pada siklus II, serta metode yang digunakan adalah Metode yang di gunakan adalah metode STAR ( Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi hasil dan dampak ). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa peran guru dalam meningkatkan kreativitas menggambar motif ragam hias siswa di SMA Negeri 16 Jakarta, yaitu 1) menyiapkan media pembelajaran sesuai dengan bahan dan materi yang akan di ajarkan, 2) menggunakan model dan teknik pengajaran dalam memberikan ruang pada siswa dalam bertanya, berdiskusi dan mengeksplorasi materi yang di pelajari, 3) menciptakana suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan TPACK yang menarik sesuai dengan materi pembelajaran, 4) Memberikan inspirasi kepada siswa dengan memberikan pujian atas karya yang dibuatnya, 5) memberikan contoh positif berupa kedisiplinan, keramahan, ketegasan dan sikap bertanggung jawab atas tugas yang diberikan.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131082121","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SPtDV MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SMA NEGERI 1 JEMBER","authors":"Aniek Susi Rahayu","doi":"10.51878/learning.v3i1.2070","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2070","url":null,"abstract":"This study aims to increase student activity and learning outcomes in learning mathematics on the SPtDV subject using the Jigsaw type cooperative learning model of SMAN 1 Jember. This type of research is Classroom Action Research. The research subjects were 36 students of class X MIPA 5 at SMA Negeri 1 Jember. Data collection was carried out in September 2019 with class action activities using the jigsaw cooperative learning model, and formative test activities. The results of the data analysis show that the jigsaw type of cooperative learning tends to increase the learning activities carried out during teaching and learning activities in the classroom. This can be seen from the increase in student learning activeness from learning I to learning II of 3.49%. The learning outcomes of jigsaw cooperative learning compared to conventional learning using expository methods (lectures) also increased. The percentage of completeness of student learning outcomes classically has increased from 69.44% to 88.89\u0000ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan SPtDV menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw SMAN 1 Jember. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian adalah 36 siswa kelas X MIPA 5 SMA Negeri 1 Jember. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan september 2019 dengan kegiatan tindakan kelas menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dan kegiatan tes berupa formatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw cenderung meningkatkan aktivitas belajar yang dilakukan selama kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan keaktifan belajar siswa dari pembelajaran I ke pembelajaran II sebesar . Hasil belajar pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dibandingkan dengan pembelajaran konvensional menggunakan metode ekspositori (ceramah) juga mengalami peningkatan. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan dari 69,44% menjadi 88,89","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"108 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123266450","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PROSEDUR PENYUSUNAN TES BERBASIS HOTS PADA EMPAT KETERAMPILAN BERBAHASA ARAB","authors":"Sihabuddin Sihabuddin","doi":"10.51878/learning.v3i1.2035","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2035","url":null,"abstract":"The main characteristic of a good test is validity. To obtain a valid test, moreover the test is used to measure higher-order thinking skills or what is commonly called HOTS, there are stages or procedures that must be passed. The procedures for preparing HOTS-based tests on the four Arabic language skills are: determining the basic competencies or objectives of administering the Arabic test, selecting test material including the components and skills of the Arabic language which are determined and which will be tested as well as the subject matter to be tested, making indicators or objectives specifically to be measured, preparing test grids, drafting questions (tests), reviewing tests, and finalizing test arrangements.\u0000ABSTRAKKarakteristik utama suatu tes yang baik adalah valid. Untuk memperoleh sebuah tes yang valid, apalagi tes tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher-order thinking skills) atau yang lazim disebut HOTS, maka ada tahapan atau prosedur yang harus dilalui. Adapun prosedur dalam penyusunan tes berbasis HOTS pada empat keterampilan berbahasa arab yaitu : menentukan kompetensi dasar atau tujuan penyelenggaraan tes bahasa arab, pemilihan materi tes meliputi komponen dan keterampilan berbahasa arab yang ditentukan dan yang akan diteskan serta pokok bahasan yang akan diteskan, membuat indikator atau tujuan khusus yang akan diukur, menyusun kisi-kisi tes, menyusun draft soal (tes), mereview tes, dan finalisasi penyusunan tes.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125364741","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEMAMPUAN MENGHAFAL AYAT AL-QUR’AN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN QU’RAN HADIST","authors":"Z. Abidin","doi":"10.51878/learning.v3i1.2032","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2032","url":null,"abstract":"The learning paradigm which is still teacher-centered has an impact on low student participation in participating in learning. One solution that can be applied is to apply an innovative learning model that stimulates students' interest in learning. This study aims to analyze the significance of increasing students' learning interest in learning Qur'an Hadith class VII-C odd semester MTsN 5 Jombang Academic Year 2021-2022 through the Sort Cards method. This research is a class action research with 30 research subjects. Data was collected through observation and tests. Data were analyzed using a quantitative descriptive analysis technique. The results showed that there was an increase in students' learning interest in the pre-cycle, is 16,66% of students who passed, increased in cycle I, is 70.00% and in the cycle achieved a significant increase, is 93.30%. The average score for student learning improvement in cycle I is 73.17 and the average score for student learning improvement in cycle II is 83.50. The significance of increasing students' interest in learning from cycle I to cycle II is 10.33 and could be classified in the very good category. Thus it can be concluded that the Short Cards-based Joyful Learning method can be used as an alternative method in learning because it can improve student learning in class VII-C MTsN 5 Jombang for the 2021-2022 Academic Year.\u0000ABSTRAKParadigma pembelajaran yang masih berpusat pada guru berdampak pada rendahnya partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan menerapkan model pembelajaran inovatif yang merangsang minat belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis signifikasnsi peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran Qur’an Hadits kelas VII-C semester ganjil MTsN 5 Jombang Tahun Pelajaran 2021-2022 melalui metode Card Sort. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian sebanyak 30 orang. Data dikumpulkan melalui observasi dan test. Data dianalisis dengan menggunakan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan minat belajar siswa yang semula pada kondisi awal pra-siklus yaitu 16,66% siswa yang tuntas meningkat pada siklus I yaitu 70,00% dan pada siklus mencapai peningkatan yang signifikan yaitu 93,30%. Perolehan nilai rata-rata peningkatan belajar siswa pada siklus I yaitu 73,17 dan nilai rata-rata peningkatan belajar siswa pada siklus II sebesar 83,50. Signifikansi peningkatan minat belajar siswa dari siklus I ke siklus II adalah 10,33 dan dapat diklasifikasikan dalam kategori sangat baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode Sort Cards dapat dijadikan metode alternatif dalam pembelajaran karena dapat meningkatkan belajar siswa kelas VII-C MTsN 5 Jombang Tahun Pelajaran 2021-2022.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123490466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERENANG GAYA DADA MELALUI TEKNIK LATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS IX C DI MTs NEGERI 1 PURBALINGGA","authors":"Kingkin Widiasih","doi":"10.51878/learning.v3i1.2034","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2034","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to improve the ability to swim breaststroke through guided practice techniques in the PJOK Subject of Breaststroke Swimming Material. The research method used was guided practice with research subjects being students of class 9C MTs Negeri I Purbalingga consisting of 24 students who received treatment. The implementation of this classroom action research was carried out in the odd semester of the 2019/2020 school year. The results obtained at the meeting become the end result of each cycle. The research was conducted in 2 cycles with 3 meetings in each cycle. If you look at the increase in learning outcomes in the form of performance from pre-cycle to cycle 1 and from cycle 1 to cycle 2, there is an increase in the percentage of completeness. In the pre-cycle there were students who did not complete 24 of the 37 students in class IXC. The incompleteness was caused by various problems, namely 2 students with depth phobia, 4 students who could not swim and 18 students who could not swim breaststroke. So from this background the research focused on 24 students who did not complete by being given treatment in the form of guided practice techniques. From the analysis obtained a significant increase from cycle 1 and cycle 2. The results of cycle 1 of 24 students who completed were 12 students or 50.0% with an average acquisition value of 65.83 and the category was sufficient. In cycle 2 there were 24 students who completed 19 or 79.19% and the average value was 73.75. As for those who have not completed, there are 5 students or 20.83%. These results indicate an increase from cycle 1 to cycle 2. Based on the results of the research, it was concluded that guided exercise techniques were effectively applied to improve learning outcomes in the form of swimming style practice in class IXC students at MTs Negeri 1 Purbalingga in the 2019/2020 academic year.\u0000ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berenang gaya dada melalui teknik latihan terbimbing pada mata pelajaran PJOK Materi Renang Gaya Dada. Metode penelitian yang digunakan adalah latihan terbimbing dengan subjek penelitian adalah peserta didik kelas 9C MTs Negeri I Purbalingga yang terdiri dari siswa 24 peserta didik yang mendapat perlakuan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020. Hasil yang diperoleh pada pertemuan menjadi hasil akhir dari setiap siklus. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dengan tiap siklus 3 kali pertemuan. Jika dilihat kenaikan hasil belajar berupa unjuk kerja dari pra siklus ke siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2 terjadi kenaikan percentase ketuntasan. Pra siklus terdapat siswa yang tidak tuntas 24 siswa dari 37 siswa di kelas IXC. Ketidaktuntasan tersebut diakibatkan berbagai permasalahan yaitu 2 siswa phobia kedalaman, 4 siswa tidak dapat berenang dan 18 siswa tidak dapat berenang gaya dada. Maka dari latar belakang tersebut penelitian difokuskan pada 24 sisw","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129699932","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENGANALISIS STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK NUMBER HEAD TOGETHER","authors":"W. W","doi":"10.51878/learning.v3i1.2031","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2031","url":null,"abstract":"The low reading motivation of grade 10 students refers to the poor learning outcomes of students. In addition, media and learning models that are not precise cause a lack of students' ability to analyze the structure and language of the text of the observation report. Therefore, teachers are required to carry out creative and innovative learning. The author applies a scientific approach with the Problem Based Learning learning model in learning to analyze the structure and language of editorial texts for 10th grade students at SMKN 7 Bandung. The learning process is carried out by applying the Numbered Head Together technique. Learning activities are designed according to the syntax of Problem Based Learning, focusing on the activeness of students, and problem oriented. This Problem Based Learning learning model improves students' reading skills and improves the ability to analyze the structure and language of the text of the observation report. This can be seen from the level of participation of students in asking and responding to group presentations that appear. By applying the Problem Based Learning learning model, students are given the opportunity to define sentences with definitions and descriptions of various objects. The results of these best practices can be concluded that the Problem Based Learning learning model can increase students' reading interest and can improve student learning outcomes in the learning process analyzing the structure and language of the text of the observation report.\u0000ABSTRAKRendahnya motivasi membaca peserta didik kelas 10, merujuk pada hasil belajar peserta didik yang kurang juga. Selain itu media dan model pembelajaran yang kurang tepat menyebabkan kurangnya kemampuan peserta didik dalam menganalisis struktur dan kebahasaan teks laporan hasil observasi. Oleh karena itu, guru dituntut untuk melakukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Penulis menerapkan pedekatan saintifik dengan model pembelajaran Problem Based Learning pada pembelajaran menganalisis struktur dan kebahaasaan teks editorial pada peserta didik kelas 10 di SMKN 7 Bandung. Proses pembelajaran yang dilakukan adalah dengan menerapkan teknik Numbered Head Together. Aktivitas pembelajaran dirancang sesuai dengan sintak Problem Based Learning, berfokus pada keaktifan peserta didik, dan berorientasi pada masalah. Model pembelajaran Problem Based Learning ini meningkatkan kemampuan membaca peserta didik dan meningkatkan kemampuan menganalisis struktur dan kebahasaan teks laporan hasil observasi. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik dalam bertanya dan menanggapi presentasi kelompok yang tampil. Dengan menerakan model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik diberi kesempatan untuk menentukan kalimat definisi dan deskripsi dari berbagai objek. Hasil best practies ini dapat disimpulkan bawa model pembelajaran Problem Based Learning ini dapat meningkatkan minat baca peserta didik dan dapat meningkatkan hasil belajar pes","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133282512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PERMAINAN KARTU KWARTED DALAM MENULIS TEXT RECOUNT DI KELAS X RPL 4 SMK1 1 KEPANJEN","authors":"Pudya Oktiana Ruli Anggraeni","doi":"10.51878/learning.v3i1.2030","DOIUrl":"https://doi.org/10.51878/learning.v3i1.2030","url":null,"abstract":"Difficulties in learning English experienced by students in writing skills that require grammatical accuracy more than speaking skills. This is due to the monotonous learning activities that cause boredom and decreased motivation to learn in students. The problem with learning at the primary and secondary education levels is that there are still very theoretical and less varied learning patterns. Often class activities are carried out through the lecture method and followed by practice doing questions. Therefore students often feel bored and their learning motivation decreases. Students feel frustrated when they have to determine the correct verb form, there are even students who are unable to understand verb forms because in the learning process they are not allowed to discuss verb forms/tense. One of the linguistic competencies, becomes integral with other skills. In other words, this material is given at a glance, in fact the correct use of verb forms will support the achievement of discourse competence.\u0000ABSTRAKKesulitan belajar Bahasa Inggris yang dialami siswa dalam ketrampilan menulis yang memerlukan ketepatan tata bahasa melebih dari ketrampilan berbicara. Hal ini disebabkan karena kegiatan pembelajaran yang monoton sehingga menimbulkan rasa jenuh dan turunnya motivasi belajar pada siswa. Masalah dalam pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah masih ada pola pembelajaran yang sangat teoritis dan kurang bervariasi. Seringkali kegiatan dikelas melalui metode ceramah dan diikuti latihan mengerjakan soal. Oleh karena itu siswa sering merasa bosan dan motivasi belajarnya menurun. Siswa merasa frustasi ketika harus menentukan bentuk kata kerja yang benar, bahkan ada siswa yang tidak mampu memahami bentuk-bentuk kata kerja karena dalam proses pembelajaran tidak diperbolehkan membahas bentuk kata kerja/tense,. Salah satu kompetensi linguistik, menjadi integral bersama ketrampilan lainnya. Dengan kata lain materi ini diberikan secara sekilas saja, kenyataannya ketepatan penggunaan bentuk kata kerja akan mendukung tercapainya kompetensi wacana/discourse competence.","PeriodicalId":436214,"journal":{"name":"LEARNING : Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116165907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}