{"title":"Dari “Ableist” menuju “Dis-ableist”: Membangun Gereja Yang Inklusiv Bagi Penyandang Disabilitas","authors":"Novita Grace Sitorus","doi":"10.46965/jtc.v7i1.2051","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/jtc.v7i1.2051","url":null,"abstract":"“Ableism” merupakan tindakan diskriminasi/penghinaan/ejekan yang dilakukan kepada penyandang disabilitas. Tindakan tersebut acap kali menimbulkan efek negatif yang tentu sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan penyandang disabilitas. Tulisan ini membahas tentang upaya transformasi gereja dari yang ‘ableist’ menuju “dis-ableist”. Kacamata kristologi dan ekklesiologi akan membantu rekontruksi pemikiran mengenai sikap gereja serta masyarakat seharusnya terhadap penyandang disabilitas. Baik kristologi dan ekklesiologi mengungkapkan model solidaritas serta penebusan universal yang membuka jalan bagi seluruh umat manusia, termasuk mereka yang disabilitas. Jadi dalam upaya membangun gereja yang inklusiv, gereja harus menjadi agen damai dalam transformasi pola pikir yang terbuka dalam menanggapi para penyandang disabilitas sebagai manusia yang utuh.","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135999979","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Teologi Toleransi Dalam Dalihan Na Tolu (Kajian Teologi Religionum Menemukan Nilai-Nilai Toleransi di Dalam Budaya Dalihan Na Tolu Sebagai Jembatan Teologi dan Budaya)","authors":"Zulkarnain Zulkarnain, Junjungan Simorangkir, Ewen Josua Silitonga","doi":"10.46965/jtc.v7i1.2267","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/jtc.v7i1.2267","url":null,"abstract":"Saat ini konteks kehidupan kita adalah heterogenitas, dimana hampir diseluruh lingkungan hidup kita sehari-hari dipenuhi dengan berbagai hal yang berbeda, mulai dari perbedaan: Agama, gender, budaya, bahasa, ekonomi, status sosial, kedudukan sosial dan lain sebagainya. Secara khusus dalam hal teologi dan budaya. Umumnya teologi terlalu menyibukan diri kepada hal-hal yang doktrinal normatif, logis dan metodis. Ciri teologi seperti ini menerangkan karakter barat bukan karakter Asia. Hal-hal yang bersifat doktrinal normatif akan memperburuk kehidupan kita yang heterogenitas di Asia secara khusus di Sumatera Utara Indonesia. Karakter Indonesia adalah masyarakat yang beradat dan berbudaya, hal itu telah dikenal dunia sejak zaman nenek moyang bangsa ini. Oleh kehadiran dan dominasi agama-agama barat di Indonesia, akhirnya nilai-nilai adat-istiadat budaya di desakralisasikan bahkan termarginalisasikan. Akibatnya karakter masyarakat Indonesia, seolah-olah kehilangan identitasnya dalam merefleksikan iman percayanya. Untuk menjawab tantangan itu, kita memerlukan model berteologi yang baru yang lokus dari teologi itu adalah produk dari apa yang ada pada kita di Indonesia, yang dalam konteks ini adalah Dalihan Na Tolu (DNT) yakni adat-istiadat suku Batak. Bagaimana menjadikan DNT sebagai lokus teologi Indonesia dalam membangun dan menjembatani perbedaan yang ada menuju kerukunan atau toleransi masyarakat Batak secara khusus.","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135999980","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yanto Paulus Hermanto, Normando Justine Aulia, David Banjarnahor, Gloria Pumpente, Iwan Sugandi Tari
{"title":"Gereja di Indonesia Menghadapi Tantangan Masa Depan Berkaitan dengan Gerakan “Religious Pluralism”","authors":"Yanto Paulus Hermanto, Normando Justine Aulia, David Banjarnahor, Gloria Pumpente, Iwan Sugandi Tari","doi":"10.46965/jtc.v7i1.1685","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/jtc.v7i1.1685","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara yang majemuk baik dalam hal suku, bahasa, budaya, maupun agama. Dengan kemajemukannya, paham Religious Pluralism yang menganggap bahwa semua agama adalah sama-sama merupakan jalan ke Tuhan, rawan untuk muncul. Dengan metode Studi Literatur dan Deskriptif Kualitatif, jurnal ini disusun untuk memaparkan tantangan serta bagaimana gereja menyikapi pandangan ini. Pandangan Ini menjadi sebuah tantangan bagi gereja dalam hal penginjilan, pertumbuhan gereja, pernikahan beda agama, pemahaman Firman Tuhan yang salah, dan dalam hal ajaran sesat. Gereja dapat menyikapinya dengan tetap menyatakan kebenaran, melakukan penginjilan, dan melakukan dialog. Kesimpulannya, sekalipun pemahaman ini telah mengakar sejak lama dalam sejarah kekristenan dan saat ini menyerang dengan lebih nyata lagi, gereja tetap dapat menghadapi tantangan yang ada dengan melakukan tindakan serta sikap yang bijak untuk tetap memberitakan kebenaran di dalam Kristus Yesus.","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135398858","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Permasalahan Pelayanan Diakonia Transformatif Di Jemaat GMIT Sion Loti","authors":"Eritrika Adriana Nulik, Endang Damaris Koli","doi":"10.46965/jtc.v7i1.2104","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/jtc.v7i1.2104","url":null,"abstract":"Artikel ini menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan pemahaman pelayanan diakonia transformatif di jemaat GMIT Sion-Loti. Diakonia transformatif merupakan pendekatan pelayanan gereja yang berfokus pada perubahan sosial kemasyarakatan. Penelitian ini mengidentifikasi tantangan dalam pemahaman dan implementasi pelayanan diakonia transformatif dan faktor-faktor yang memengaruhi pemahaman tersebut. Melalui pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif terhadap anggota jemaat dan para majelis jemaat. Hasil analisis menunjukkan bahwa permasalahan utama terletak pada pemahaman yang terbatas mengenai esensi diakonia transformatif. Banyak anggota jemaat masih mengaitkan pelayanan diakonia dengan bantuan material, tanggung jawab pihak lain dan bersifat sukarela semata. Faktor budaya, ego, dan kepemimpinan juga memengaruhi persepsi terhadap pelayanan diakonia, mengakibatkan penghalangan dalam mengadopsi pendekatan transformatif. Artikel ini menyimpulkan bahwa diperlukan upaya edukasi dan pelatihan yang lebih intensif untuk meningkatkan pemahaman mengenai diakonia transformatif. Jemaat perlu diikutsertakan dalam dialog dan refleksi kolektif mengenai relevansi pelayanan diakonia transformatif dalam konteks lokal mereka. Selain itu, dukungan dari pihak gereja dalam membentuk budaya pelayanan yang berfokus pada transformasi dapat membantu mengatasi permasalahan yang diidentifikasi.","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135398856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Signifikansi Guru Pendidikan Agama Kristen di Era Teknologi Terhadap Karakter Rohani Peserta Didik","authors":"Beriaman Ndruru, Mozes Lawalata","doi":"10.46965/jtc.v7i1.2273","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/jtc.v7i1.2273","url":null,"abstract":"Pada masa teknologi yang terus menjadi maju, kedudukan guru pembelajaran agama kristen dalam meningkatkan kepribadian rohani peserta didik jadi terus menjadi signifikan. Artikel ini bertujuan buat mengeksplorasi serta menganalisis kedudukan pembelajaran agama kristen dalam mengalami tantangan yang dialami peserta didik dalam membangun kepribadian rohani di era teknologi. Riset ini memakai pendekatan kualitatif dengan tata cara analisis literatur dari bermacam sumber semacam novel, harian, serta postingan terpaut topik yang dibahas. Informasi yang terkumpul dianalisis secara kritis dengan memakai metode analisis isi. Hasil analisis menampilkan kalau kedudukan guru pembelajaran agama kristen sangat berarti dalam membentuk kepribadian rohani partisipan didik pada masa teknologi. Guru pembelajaran agama kristen bisa membantuh peserta didik menguatkan nilai-nilai keagamaan serta meningkatkan keahlian spiritual yang dibutuhkan buat mengalami tantangan dalam masa teknologi. Dalam artikel ini disajikan sebagian strategi yang bisa digunakan oleh guru pembelajaran agama kristen dalam meningkatkan kepribadian rohani perta didik pada masa teknologi. Riset ini diharapkan bisa membagikan donasi pada pengembangan pembelajaran agama kristen serta membagikan uraian yang lebih baik tentang kedudukan guru pembelajaran agama kristen dalam mengalami tantangan pada masa teknologi.","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135398851","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penguatan Iman Kristiani Berbasis Kisah Para Rasul 2:41-47","authors":"Iwan Setiawan Tarigan","doi":"10.46965/jtc.v7i1.2274","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/jtc.v7i1.2274","url":null,"abstract":"Penguatan iman kristiani sangat penting di tengah-tengah situasi global dan arus modernisasi yang cenderung melemahkan iman kristiani. Tujuan penelitian ini untuk melihat langkah-langkah penguatan iman kristiani berbasis Kisah Para Rasul 2:41-47. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada berbagai langkah yang dapat diterapkan dalam upaya penguatan iman kristiani di tengah-tengah gereja Tuhan masa kini yakni: 1. Bertobat dan menerima Yesus sebagai Juruselamat. 2. Bertekun dalam pengajaran. 3. Bertekun dalam persekutuan. 4. Menjaga kesatuan dalam iman. 5. Hidup dalam budaya berbagi. 6. Bertekun dan sehati dalam ibadah.","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"246 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135398859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Budak Kesejahteraan Atau Iman Kebebasan (Memahami Kehendak Allah dalam Teodisi Menurut Matius 4:1-11)","authors":"Jefri Andri Saputra","doi":"10.46965/jtc.v7i1.815","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/jtc.v7i1.815","url":null,"abstract":"Masalah teodisi adalah pergumulan teologis yang selalu dipertanyakan di tengah bencana dan kejahatan. Sekalipun banyak upaya untuk menjawab pergumulan ini, namun hal ini tidak menghentikan pertanyaan yang sama untuk terus-menerus diajukan. Dalam tulisan ini, penulis akan mengkaji teks Matius 4:1-11 melalui pendekatan kritik historis. Pendekatan ini mampu menampilkan Yesus sebagai sosok yang menolak menyelesaikan krisis yang dialami oleh bangsa Yahudi. Di akhir tulisan ini, penulis menemukan bahwa dalam masalah teodisi, Allah menempatkan kebebasan manusia sebagai aspek yang lebih utama dari pada kesejahteraan.","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135398855","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian Teologis Terhadap Citra Diri Manusia Sebagai Ciptaan Yang Mulia","authors":"Okto Saul Tande Maure, Amirudin Amirudin","doi":"10.46965/jtc.v7i1.2268","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/jtc.v7i1.2268","url":null,"abstract":"Kajian ini bertujuan untuk melihat citra diri manusia dari perspektif teologis, dengan penekanan pada pandangan bahwa manusia adalah ciptaan yang mulia. Abstrak akan menjelaskan pengertian dan analisis teologis tentang citra diri manusia dan implikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kajian ini akan dibahas pandangan teologis tentang penciptaan manusia menurut keyakinan agama tertentu, seperti pandangan dalam teologi Kristen, Islam, atau agama lain. Pembahasan akan melibatkan pemahaman tentang bagaimana manusia diciptakan menurut gambar Allah atau memiliki nilai dan martabat yang tinggi. Selanjutnya, penelitian ini akan mengeksplorasi dampak dari pemahaman tersebut terhadap citra diri manusia dan cara-cara untuk memahami dan merawat citra diri yang mulia. Implikasi praktis dalam konteks tanggung jawab moral, etika dan sosial akan dipertimbangkan. Selain itu, juga akan dibahas bagaimana teologi dapat memberikan petunjuk dan pedoman bagi individu dalam mengembangkan kepercayaan diri yang sehat dan positif. Kajian ini memiliki relevansi dalam memahami nilai dan pentingnya citra diri manusia dalam kerangka keyakinan agama. Dalam konteks ini, teologi dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang identitas dan tanggung jawab manusia sebagai ciptaan yang mulia. Dengan memperoleh wawasan tersebut, diharapkan akan memperkuat pengembangan diri dan pemahaman akan nilai-nilai penting dalam kehidupan sehari-hari.","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135398857","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Ini Aku, Utuslah Aku (Suatu Kajian Teologi Sistematika Esensi Panggilan Pendeta Sebagai Hamba Tuhan)","authors":"Pintor Marihot Sitanggang, Maruli Robintang Munthe","doi":"10.46965/jtc.v7i1.1829","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/jtc.v7i1.1829","url":null,"abstract":"This article describes the essense of pastor’s calling as the servant of God, surrendered and offered their life to be sending and calling of God to serve people of God. In theological perspective, words “here I am, send me” as proclamation of total surrendering a servant of God to God, to serve Him in life without hesitation. The aim of this article reminds the pastors always remembering and living their calling as the servant of God. The calling as the Servant of God always reminding the Pastors of their duty and responsibility in the Church eventhough challenges has to be faced in their life. This article used the qualitative (library) research method. Start with biblical study, then what the teologians said about it, and how the contextualization in the journey of Church ministry in this present time.","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135398860","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gereja Rumah: Peran Eklesial Keluarga","authors":"Imanuel Teguh Harisantoso","doi":"10.46965/jtc.v7i1.1139","DOIUrl":"https://doi.org/10.46965/jtc.v7i1.1139","url":null,"abstract":"Di era pandemi covid-19 banyak penelitian gereja rumah yang menekankan dimensi ibadah minggu yang dilakukan di rumah untuk mengantisipasi lonjakan penularan virus covid-19. Penelitian ini mengkhususkan pada bagaimana peran eklesial keluarga dalam gereja rumah. Penelitian kepustakaan sebagai studi atas dokumen-dokumen penelitan dan pustaka yang sudah dilakukan sebelumnya akan membantu menemukan dan menjawab rumusan masalah yang ada. Sebagai kerangka teoritis, artikel ini menggunakan pemikiran domestica ecclesia gagasan bapa-bapa gereja Augustinus dan Yohanes Chrisostomos. Gereja rumah mempunyai akar mendasar dalam pengalaman biblis teks-teks Alkitab. Perjanjian Baru memuat beragam pengalaman persekutuan jemaat perdana yang dilakukan di rumah-rumah. Rumah dan selanjutnya keluarga memainkan peran vital dalam menjalankan tritugas panggilan gereja. Keluarga mengemban tugas sebagaimana kaum imam di jemaat. Keluarga bertugas mengajar anak-anak dan anggota keluarga, tidak hanya untuk mendapatkan keselamatan dunia, tetapi terutama keselamatan surgawi. Keluarga merupakan komunitas cinta kasih dan sekaligus ekspresi autentik sebagai gereja rumah","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135398852","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}