Yanto Paulus Hermanto, Normando Justine Aulia, David Banjarnahor, Gloria Pumpente, Iwan Sugandi Tari
{"title":"Gereja di Indonesia Menghadapi Tantangan Masa Depan Berkaitan dengan Gerakan “Religious Pluralism”","authors":"Yanto Paulus Hermanto, Normando Justine Aulia, David Banjarnahor, Gloria Pumpente, Iwan Sugandi Tari","doi":"10.46965/jtc.v7i1.1685","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara yang majemuk baik dalam hal suku, bahasa, budaya, maupun agama. Dengan kemajemukannya, paham Religious Pluralism yang menganggap bahwa semua agama adalah sama-sama merupakan jalan ke Tuhan, rawan untuk muncul. Dengan metode Studi Literatur dan Deskriptif Kualitatif, jurnal ini disusun untuk memaparkan tantangan serta bagaimana gereja menyikapi pandangan ini. Pandangan Ini menjadi sebuah tantangan bagi gereja dalam hal penginjilan, pertumbuhan gereja, pernikahan beda agama, pemahaman Firman Tuhan yang salah, dan dalam hal ajaran sesat. Gereja dapat menyikapinya dengan tetap menyatakan kebenaran, melakukan penginjilan, dan melakukan dialog. Kesimpulannya, sekalipun pemahaman ini telah mengakar sejak lama dalam sejarah kekristenan dan saat ini menyerang dengan lebih nyata lagi, gereja tetap dapat menghadapi tantangan yang ada dengan melakukan tindakan serta sikap yang bijak untuk tetap memberitakan kebenaran di dalam Kristus Yesus.","PeriodicalId":431271,"journal":{"name":"Jurnal Teologi Cultivation","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teologi Cultivation","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46965/jtc.v7i1.1685","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Indonesia merupakan negara yang majemuk baik dalam hal suku, bahasa, budaya, maupun agama. Dengan kemajemukannya, paham Religious Pluralism yang menganggap bahwa semua agama adalah sama-sama merupakan jalan ke Tuhan, rawan untuk muncul. Dengan metode Studi Literatur dan Deskriptif Kualitatif, jurnal ini disusun untuk memaparkan tantangan serta bagaimana gereja menyikapi pandangan ini. Pandangan Ini menjadi sebuah tantangan bagi gereja dalam hal penginjilan, pertumbuhan gereja, pernikahan beda agama, pemahaman Firman Tuhan yang salah, dan dalam hal ajaran sesat. Gereja dapat menyikapinya dengan tetap menyatakan kebenaran, melakukan penginjilan, dan melakukan dialog. Kesimpulannya, sekalipun pemahaman ini telah mengakar sejak lama dalam sejarah kekristenan dan saat ini menyerang dengan lebih nyata lagi, gereja tetap dapat menghadapi tantangan yang ada dengan melakukan tindakan serta sikap yang bijak untuk tetap memberitakan kebenaran di dalam Kristus Yesus.