{"title":"STRATEGI BERTAHAN HIDUP PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI MASA PANDEMI COVID-19 Studi pada Pedagang Kecil di Pasar Koga, Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung","authors":"Dewi Ayu Hidayati, Siti Habibah, Y. Ratnasari","doi":"10.23960/sosiologi.v24i1.234","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/sosiologi.v24i1.234","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengkaji tentang perubahan sosial ekonomi pedagang pasar tradisional Koga dan strategi bertahan hidup yang dilakukan dimasa pandemi Covid-19. Ditengah adanya pandemi Covid-19 yang memberikan dampak pada berbagai sektor kehidupan masyarakat baik secara sosial maupun ekonomi. Kalangan yang juga merasakan dampak pandemi adalah pelaku sektor informal salah satunya pedagang kecil di pasar tradisional. Pasar tradisional masih menjadi perhatian utama ditengah perkembangan pasar modern dan marketplace yang juga semakin maju. Eksistensi pedagang dalam bertahan ditengah perubahan akibat pandemi menjadi sangat penting untuk diteliti. Hal ini berkaitan dengan keberlangsungan usaha sektor informal yang sampai saat ini masih menjadi sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, pengamatan dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang dipakai yaitu reduksi data, triangulasi, membercheck, dan peer review.","PeriodicalId":426490,"journal":{"name":"SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127467749","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TRANSFER OF KNOWLEDGE: BUKTI EKSISTENSI ADAT BEKUDUNG SUKU DAYAK GA’AI KAMPUNG TUMBIT DAYAK KABUPATEN BERAU","authors":"M. F. Akbar, Mustangin Mustangin","doi":"10.23960/sosiologi.v24i1.240","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/sosiologi.v24i1.240","url":null,"abstract":"Upacara Bekudung Betiung merupakan bentuk upacara adat masyarakat Dayak Ga’ai yang ada sampai saat ini karena adanya transfer pengetahuan lokal dari generasi ke generasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses transfer pengetahuan upacara adat bekudung betiung masyarakat suku dayak ga’ai dari generasi ke generasi di Kampung Tumbit Dayak. Penelitian ini merupakan penelitian kualitataif dengan jenis penelitian deskriptif karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan proses transfer pengetahuan upacara adat bekudung betiung masyarakat suku dayak ga’ai. Subjek data wawancara berupa narasumber pada penelitian ini yaitu kepala suku dayak ga’ai, orang tua sebagai pemberi ilmu pengetahuan, dan anak muda. Subjek data observasi berupa tindakan secara langsung ke Kampung Tumbit Dayak untuk mengamati proses transfer pengetahuan pada upacara adat bekudung betiung. Subjek data studi dokumentasi berupa foto proses upacara adat bekudung betiung. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses transfer pengetahuan upacara adat bekudung betiung dari generasi ke generasi dilakukan dengan cara bercerita dari orang tua ke generasi selanjutnya dan melibatkan generasi selanjutnya dalam pelaksanaan upacara adat bekudung betiung di Kampung Tumbit Dayak Kabupaten Berau.","PeriodicalId":426490,"journal":{"name":"SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122237679","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MENGGUGAT PERCERAIAN: KEKERASAN GENDER DALAM PRAKTEK PAULAKHON PADA MASYARAKAT BATAK TOBA","authors":"Donny Siburian","doi":"10.23960/sosiologi.v23i2.111","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/sosiologi.v23i2.111","url":null,"abstract":"In the patrilineal Batak culture, men have a higher status than women. The ownership of a son is one of the most important things for the continuation of the clan existence. Women in a marriage cannot be separated from their reproductive roles to ensure the availability of men in the lineage of Batak society, this makes women often under tension in a marriage bond and become a burden in themselves. The paulakhon phenomenon is one of the divorce practices found in Batak society when women are considered to have failed to carry out their role in the reproduction of a son.","PeriodicalId":426490,"journal":{"name":"SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129689639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MODEL KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KERJASAMA KEWASPADAAN DINI GEJOLAK SOSIAL ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN MESUJI PROVINSI LAMPUNG DAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN (Studi Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung dan Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumater","authors":"Andri Marta, Ulfa Umayasari","doi":"10.23960/sosiologi.v23i2.143","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/sosiologi.v23i2.143","url":null,"abstract":"Pilihan kebijakan dalam rangka meningkatkan kapasitas kelembagaan yang rendah dan kualitas sumberdaya aparatur yang sangat minim melalui kebijakan kerjasama antar daerah dalam hal ini jalinan kerjasama antara Kabupaten Mesuji dan Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam rangka pemberian penyelesaian konflik sosial serta bagaimana mengembangkan model kebijakan kerjasama kewaspadaan dini gejolak sosial antara Kabupaten Mesuji dan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif. hasil temuan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kerjasama antar Pemerintah Kabupaten Mesuji dengan Pemerintah Kabupaten OKI yang berada di wilayah perbatasan merupakan salah satu upaya untuk memecahkan masalah bersama yaitu penyelesaian masalah konflik sosial yang terjadi di daerah tersebut. Implementasi kerjasama antara Pemkab Mesuji dengan Pemkab OKI tidak efektif karena tidak didukung oleh kelembagaan yang kuat, opreasionalisasi program, dukungan anggaran dan penyelesaian masalah yang masih cenderung reaktif, serta model penyelenggaraan pemerintahan yang masih didasarkan pada kuatnya ego-daerah. Oleh karena itu, harus dikembangkan model kerjasama antara pemerintah daerah yang efektif antara lain dengan memperkuat dukukungan institustional, penyediaan program yang oprasional, sifat penyelesaian masalah pada jangka panjang dan dukungan anggaran yang layak.","PeriodicalId":426490,"journal":{"name":"SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126816913","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Damar Wibisono, Anita Damayantie, Pairulsyah Pairulsyah, S. Suwarno, Abdulsyani Abdulsyani
{"title":"STRATEGI PELESTARIAN MAKNA DAN FUNGSI KEARIFAN LOKAL NENGAH-NYAPPUR PADA MASYARAKAT ADAT MARGA LEGUN PAKSI BULOK, KALIANDA, LAMPUNG SELATAN","authors":"Damar Wibisono, Anita Damayantie, Pairulsyah Pairulsyah, S. Suwarno, Abdulsyani Abdulsyani","doi":"10.23960/SOSIOLOGI.V23I2.162","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/SOSIOLOGI.V23I2.162","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pelestarian makna dan fungsi kearifan lokal nengah-nyappur pada masyarakat adat Marga Legun Paksi Bulok, Kalianda, Lampung Selatan. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini merupakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif ini dalam prakteknya akan berusaha memahami dan menafsirkan interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tetentu yang mengutamakan penghayatan (verstehen). Tujuannya adalah untuk membuat sebuah gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Metode ini cukup relevan untuk diterapkan dalam memperoleh gambaran mengenai nilai kearifan lokal nengah-nyappur latar, makna dan fungsi nengah-nyappur dalam kehidupan masyarakat di wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Di samping untuk dapat menggali lebih dalam tentang realitas sikap perilaku kearifan lokal nengah-nyappur dalam masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pelestarian makna dan fungsi kearifan lokal nengah-nyappur pada masyarakat adat Marga Legun Paksi Bulok, Kalianda, Lampung Selatan dapat dilakukan dengan cara: membuat sanggar budaya, membuat lembaga penyibang adat, dan memperkuat sumber daya masyarakat.","PeriodicalId":426490,"journal":{"name":"SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128998729","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERUBAHAN POLA ADAPTASI MASYARAKAT MISKIN PENERIMA MANFAAT PKH DI MASA PANDEMI COVID-19 Studi di Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran","authors":"Usman Raidar, J. Junaidi","doi":"10.23960/SOSIOLOGI.V23I2.163","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/SOSIOLOGI.V23I2.163","url":null,"abstract":"The COVID-19 pandemic that hit the world community and even Indonesia caused various kinds of problems. This is related to how the community can adapt to the disaster, so that they are able to survive and get through it. All means are certainly done, including changing the habits they have been doing to adapt in normal times. Changes in habitual patterns in adapting are very interesting to study, especially for poor people who are beneficiaries of the hopeful family program who are certainly the most affected by this Covid-19 pandemic disaster. Therefore, it is necessary to conduct a study on how to change the adaptation pattern of the poor beneficiaries of the Family Hope Program (PKH). Of course this study uses a qualitative method with case studies. In addition, this study also uses quantitative techniques in collecting data, both in the form of primary and secondary data. This research was conducted in Bagelen Village, Gedong Tataan District, Pesawaran Regency. The results of this study, namely a change in the pattern of adaptation of the PKH beneficiary community during the Covid-19 pandemic. These changes are related to the patterns of survival carried out by PKH beneficiary communities during the Covid-19 pandemic.","PeriodicalId":426490,"journal":{"name":"SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125137662","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dini Hardilla, Kelik Hendro Basuki, Nugroho Ifadianto, Dona Jhonnata
{"title":"DINAMIKA SOSIAL DAN BUDAYA DALAM PERENCANAAN ARSITEKTUR PADA MASSA PANDEMI","authors":"Dini Hardilla, Kelik Hendro Basuki, Nugroho Ifadianto, Dona Jhonnata","doi":"10.23960/SOSIOLOGI.V23I2.142","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/SOSIOLOGI.V23I2.142","url":null,"abstract":"Perubahan yang terjadi di masyarakat akibat adanya dinamika perkembangan zaman dan terjadinya pandemic, secara garis besar menimbulkan terjadinya perubahan dalam kontek social dan budaya di masyarakat. Perubahan-perubahan ini yang kemudian dimanifestasikan dalam perilaku masyakarakat dalam berbagai hal di kehidupan sehari-hari, tidak terkecuali dalam kegiatan perancangan dan pembangunan arsitektural. Arsitektur yang seyogyanya merupakan hasil pemahaman dan pemikiran manusia yang dituangkan dalam sebuah tatanan fisik dan diwujudkan melalui keberagaman budaya. Arsitektur memberikan pemahaman tentang bagaimana identitas social, baik dalam bermasyarakat maupun lingkungannya, sebagai pertanda bahwa dinamika budaya telah mengalami perkembangannya secara pesat. Kajian dinamika social dana budaya dibutuhkan untuk menghasilkan desain arsitektur yang kreatif dan inovatif. Kajian ini akan melihat bagaimana perubahan social dan budaya masyarakat, baik yang dipengaruhi oleh kondisi pandemic ataupun bukan, dapat mempengaruhi sebuah desain dan perkembangannya. Penelitian ini dapat menjadi dasar bagi arsitektur dalam merancang sebuah desain, dengan menggunakan metode rasionalisme dan etnografi pada masa mendatang.","PeriodicalId":426490,"journal":{"name":"SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128565299","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMETAAN KEKUATAN DAN KEPENTINGAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DI PULAU BAAI BENGKULU","authors":"Abdul Kholek, M. Izzudin","doi":"10.23960/SOSIOLOGI.V23I2.141","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/SOSIOLOGI.V23I2.141","url":null,"abstract":"Kawasan mangrove merupakan Kawasan yang tidak terlalu menarik dalam pengembangan wisata. Namun Kawasan mangrove menyimpan potensi pariwisata yang dapat terus dikembangkan. Pengembangan wisata ini menuntut adanya aktor atau stakeholder yang sangat penting peranannya. Paper ini menjelaskan bagaimana peran stakeholder punya peranan yang besar dalam keberhasilan pengembangan ekowisata mangrove di Pulau Baai , Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah indepth interview kepada stakeholder yang berperan dakam pengembangan ekowisata sebanyak 18 informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) stakeholder yang paling berperan dalam pengembangan ekowisata adalah masyarakat lokal (civil society) dan (2) pengaruh yang besar dialam penentuan keberhasilan pengembangan ekowisata dipengaruhi oleh kekuatan lurah sebagai penguasan lokal","PeriodicalId":426490,"journal":{"name":"SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya","volume":"108 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124156015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN KELEKATAN MAHASISWA DALAM PEMBEALAJARAN DARING DI MASA PANDEMIK COVID-19 (Study Kasus pada Mahasiswa Baru Program Studi Pendidikan PKN FKIP Universitas Mataram)","authors":"Deni Sutisna, Arif Widodo","doi":"10.23960/SOSIOLOGI.V23I2.152","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/SOSIOLOGI.V23I2.152","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan kelekatan diantara mahasiswa dalam pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Kajian ini dilatarbelakangi oleh kondisi pembelajaran daring yang menyebabkan keterbatasan mahasiswa dalam berinteraksi dan bersosialisasi secara tatap muka sehingga hubungan kelekatan diantara mahasiswa menjadi terhambat. Penelitian ini di kaji dengan pendekatan Study kasus, dengan metode deskriptif. Data diperoleh melaui survei yang dilakukan kepada mahasiswa baru program studi pendidikan PKN FKIP Universitas Mataram kemudian diolah melalui proses pengumpulan, penyajian dan pengambilan kesimpulan. Ada beberapa temuan yang menjadi dasar mengapa pola pembelajaran daring menghambat proses hubungan kelekatan diantaranya; 1) sebagian besar mahasiswa belum pernah bertemu secara langsung dengan teman sekelasnya sehingga hanya sebagian kecil dari mereka yang saling mengenal, 2) Mahasiswa tidak memiliki teman dekat di kelasnya sehingga sebagian besar dari mereka belum pernah kumpul ataupun bermain bareng; 3) meskipun komunikasi diantara mereka masih berjalan baik akan tetapi semua dilakukan hanya melalui media sosial atau Chating. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan kelekatan diantara mahasiswa dalam pembelajaran daring tidak terbentuk karena mahasiswa tidak memiliki cukup ruang dan waktu untuk mengenali lebih dalam. Kondisi tersebut tidak memberikan kesempatan mahasiswa untuk saling mengidentifikasi, sehingga tidak terjadi proses simpati, dan empati dan akhirnya hubungan kelekatan tidak terbentuk.","PeriodicalId":426490,"journal":{"name":"SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya","volume":"944 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134156425","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DINAMIKA DAN HAMBATAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DI PLABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI","authors":"Azis Amriwan","doi":"10.23960/sosiologi.v23i2.164","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/sosiologi.v23i2.164","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dinamika yang terjadi dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat pesisir. Penelitian ini juga ingin melihat proses reproduksi praktik dominasi dalam masyarakat pesisir yang menjadi faktor penghambat dalam pemberdayaan nelayan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif untuk menggali relasi sosial dalam masyarakat pesisir yang melibatkan nelayan, juragan (taweu), kelompok nelayan dan pemerintah dalam perspektif strukturasi Giddens. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pemberdayaan masyarakat pesisir di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi bersifat charity berupa Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) dan bersifat stimulus seperti program Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP) Perikanan Tangkap. Konsep pemberdayaan semacam ini hanya bersifat sementara, parsial dan belum menyentuh persoalan utama dalam struktur sosial masyarakat pesisir yang bersifat patron-klien. Nelayan merupakan kelompok masyarakat pesisir yang paling sulit untuk keluar dari jaring kemiskinan. Kebijakan pemerintah dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan, mekanisme pasar, dan dominasi kelompok nelayan (KUB) oleh juragan (taweu), menyebabkan nelayan mengalami ketergantungan terhadap akses (jaringan, modal dan pengetahuan) sebagai bentuk dominasi struktural. Temuan penelitian menunjukkan bagaimana nelayan dapat keluar dari jerat kemiskinan ataupun dominasi struktural ketika nelayan menggunakan faktor keagenannya. Praktik sosial yang dialami secara berulang membentuk kesadaran nelayan, yakni memanfaatkan akses yang dimiliki. Dalam konteks program pemberdayaan, nelayan dapat bersikap pragmatis ataupun otonom.","PeriodicalId":426490,"journal":{"name":"SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125286501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}