{"title":"ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN KEPUTIHAN (FLOUR ALBUS) PADA REMAJA DI GORONTALO","authors":"I. Irwan, Nadirah Rasyid Ridha","doi":"10.35971/gojhes.v8i2.17110","DOIUrl":"https://doi.org/10.35971/gojhes.v8i2.17110","url":null,"abstract":"Keputihan adalah masalah kesehatan reproduksi yang paling umum terjadi pada perempuan. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) masalah kesehatan reproduksi perempuan yang buruk telah mencapai 33% dari jumlah total beban penyakit yang diderita para perempuan di dunia salah satunya adalah keputihan. Lebih dari 75% perempuan di dunia pernah mengalami keputihan. Pengetahuan dan perawatan genitalia eksterna yang kurang baik dapat mengakibatkan masalah pada organ reproduksi seperti keputihan. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran remaja dalam merawat daerah genitalia, menimbulkan masalah organ reproduksi seperti keputihan. Kebaruan penelitian ini yaitu meneliti tentang kejadia keputihan (flour albus) pada remaja. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja putri tentang kebersihan vulva hygiene dengan kejadian keputihan (flour albus) di SMA Negeri 1 Talaga Biru. Jenis penelitian kuantitatif dengan analisis asosiatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh siswi kelas X dan XI SMA Negeri 1 Talaga Biru berjumlah 190 orang siswi dengan sampel 128 menggunakan tehnik purposive sampling, data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner.Pengolahan data menggunakan SPSS 16 for windows melalui uji statistik Spearman Rank. Untuk pengetahuan dengan kejadian keputihan diperoleh nilai sebesar 0.000 (p0.05) ) dengan nilai koefisien korelasi spearman rank sebesar 0.868 yang menghasilkan tingkat hubungan sangat kuat. Kesimpulan ada hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang kebersihan vulva hygiene dengan kejadian keputihan (flour albus) di SMAN 1 Talaga Biru.","PeriodicalId":411700,"journal":{"name":"Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community","volume":"363 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140455573","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KADAR HEMOGLOBIN MAHASISWA DENGAN KEBIASAAN SARAPAN","authors":"Supri Hartini, Dwi Setiyo Prihandono, Dinda Gustiani","doi":"10.35971/gojhes.v8i1.21929","DOIUrl":"https://doi.org/10.35971/gojhes.v8i1.21929","url":null,"abstract":"Dalam penyediaan gizi masyarakat, Indonesia saat ini sedang menghadapi masalah yang besar. Kebiasaan sarapan terkadang sering diabaikan pada setiap orang khususnya remaja. Melewatkan sarapan menyebabkan hilangnya energi dan zat gizi yang diperlukan untuk sintesis hemoglobin. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin adalah asupan gizi. Ditandai dengan kadar hemoglobin rendah menjadi faktor adanya anemia karena rendahnya cadangan zat besi. Kebaruan penelitian ini karena menganalisis kadar hemoglobin mahasiswa dengan kebiasaan sarapan. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui Menganalisis Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa Dengan Kebiasaan Sarapan di Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Kaltim. Penelitian dilakukan dengan rekomendasi uji etik RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda No.101/KEPK-AWS/V/2023 di Laboratorium Hematologi Prodi D-III Teknologi Laboratorium Medis. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif dengan desain cross sectional. Variabel penelitian ini kebiasaan sarapan dan kadar hemoglobin. Jumlah sampel yang dibutuhkan 163 sampel dari jumlah populasi menggunakan rumus slovin. Analisa data dilakukan secara univariat satu variabel pada hasil pengukuran kebiasaan sarapan dan kadar hemoglobin. Hasil pemeriksaan laboratorium dalam penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kebiasaan sarapan pagi memiliki kadar hemoglobin yang normal sebanyak 86 mahasiswa dan terdapat 2 mahasiswa dengan kebiasaan sarapan memiliki kadar hemoglobin yang rendah. Adapun mahasiswa dengan tidak kebiasaan sarapan pagi memiliki kadar hemoglobin yang rendah sebanyak 61 mahasiswa dan terdapat 14 mahasiswa dengan tidak kebiasaan sarapan pagi memiliki kadar hemoglobin yang normal. Kesimpulannya mahasiswa dengan kebiasaan sarapan pagi memiliki kadar hemoglobin normal.","PeriodicalId":411700,"journal":{"name":"Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community","volume":"62 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140483197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yosiana Rahmawati, Tiara Dini Harlita, Dini Indriaty Yusran
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN PERSONAL HYGIENE DENGAN INFEKSI CACING PADA SISWA SEKOLAH DASAR","authors":"Yosiana Rahmawati, Tiara Dini Harlita, Dini Indriaty Yusran","doi":"10.35971/gojhes.v8i1.21725","DOIUrl":"https://doi.org/10.35971/gojhes.v8i1.21725","url":null,"abstract":"Penyakit infeksi cacing masih menjadi salah satu penyakit yang dialami masyarakat salah satunya di Indonesia. Kisaran usia yang terjangkit infeksi cacingan berkisar usia 6 sampai 12 tahun atau pada umur anak memasuki Sekolah Dasar (SD) karena umur tersebut lebih sering berinteraksi dengan tanah. Faktor yang erat kaitannya dengan infeksi cacingan pada anak erat hubungannya dengan personal hygiene dan sanitasi. Kebaruan penelitian ini adalah peneliti menggunakan 3 sampel yaitu kuku tangan, kuku kaki dan feses agar hasil lebih akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan personal hygiene dengan kejadian kecacingan dan dilakukan dengan rekomendasi uji etik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur dengan nomor NO.DP.04.03/7.1/07806/2023. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional sebanyak 31 siswa dari jumlah populasi 112 siswa menggunakan rumus Taro Yamane. Penelitian ini dilakukan di SDN 005 Kecamatan Loa Janan Ilir Kota Samarinda selama 1 bulan. Sampel diperiksa menggunakan metode sedimentasi dan direct slide. hasil penelitian ini 96,78% tingkat pengetahuan baik dan 3,22% tingkat pengetahuan kurang. Infeksi cacing didapatkan hasil 96,78% siswa negatif kecacingan dan 3,22% siswa positif kecacingan dengan jenis cacing yaitu Ascaris lumbricoides. Hasil uji fisher diperoleh nilai P-value sebesar 0,032, maka terdapat hubungan pengetahuan personal hygiene dengan kejadian kecacingan. Kesimpulannya siswa yang memiliki pengetahuan personal hygiene yang baik dapat terhindar dari infeksi kecacingan.","PeriodicalId":411700,"journal":{"name":"Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community","volume":"34 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140497907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Supri Hartini, Cantika Khusnul Khotimah, N. Kusumawati
{"title":"GAMBARAN FAAL HATI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS BERDASARKAN NILAI SGOT DAN SGPT","authors":"Supri Hartini, Cantika Khusnul Khotimah, N. Kusumawati","doi":"10.35971/gojhes.v8i1.21931","DOIUrl":"https://doi.org/10.35971/gojhes.v8i1.21931","url":null,"abstract":"Diabetes Melitus (DM) adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kelainan dalam sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Jika tidak terkendali, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk hipertensi, neuropati diabetik, penyakit ginjal, penyakit jantung, stroke, dan gangguan hati. Untuk menilai kerusakan pada hati, enzim SGOT (Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamat Piruvat Transaminase) sering digunakan. Kebaruan penelitian ini karena tempat penelitian dan kriteria responden yang mengidap diabetes melitus lebih dari 5 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang faal hati pada penderita diabetes melitus berdasarkan nilai SGOT dan SGPT di Klinik Islamic Center Samarinda. Penelitian dilakukan dengan rekomendasi uji etik RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda dengan nomor uji etik 105/KEPK-AWS/V/2023. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain cross-sectional. Sampel diambil dari populasi penderita diabetes melitus dihitung menggunakan rumus Slovin sehingga diperoleh 45 sampel. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu SGOT dan SGOT pada penderita diabetes melitus. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat, yang memberikan gambaran statistik tentang variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 29 responden (64,44%) memiliki kadar SGOT yang meningkat, sementara 16 responden (35,56%) memiliki kadar SGOT dalam batas normal. Sebanyak 41 responden (91,11%) memiliki kadar SGPT dalam batas normal, sedangkan 4 responden (8,89%) menunjukkan peningkatan kadar SGPT. Kesimpulannya terdapat kenaikan kadar SGOT dan SGPT pada penderita diabetes melitus di Klinik Islamic Center Samarinda.","PeriodicalId":411700,"journal":{"name":"Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community","volume":"51 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140509943","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yuniar M. Soeli, Rachmawaty D. Hunawa, Nirwanto K. Rahim, Abdul Wahab Pakaya, Nur Ayun R. Yusuf
{"title":"OVERVIEW OF MENTAL HEALTH LECTURERS IN GORONTALO PROVINCE","authors":"Yuniar M. Soeli, Rachmawaty D. Hunawa, Nirwanto K. Rahim, Abdul Wahab Pakaya, Nur Ayun R. Yusuf","doi":"10.35971/gojhes.v7i1.14681","DOIUrl":"https://doi.org/10.35971/gojhes.v7i1.14681","url":null,"abstract":"Kesehatan mental merupakan salah satu unsur terpenting dalam mempersiapkan seorang dosen untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Jika seorang dosen mengalami gangguan kesehatan mental, dikhawatirkan keadaan tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan dalam proses pembelajaran, bahkan lebih dikhawatirkan keadaan tersebut akan mempengaruhi kondisi mental mahasiswa. Kebaruan penelitian ini karena meneliti tentang gambaran mental health pada dosen Kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mental health dosen kesehatan di provinsi Gorontalo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif untuk mengetahui gambaran mental health dosen kesehatan di provinsi Gorontalo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen kesehatan di provinsi Gorontalo berjumlah 35 orang dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling dan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 35 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuisioner Mental Health Inventory (MHI) 38 dengan teknik analisis data unvariat. Hasil penelitian tentang gambaran kesehatan mental dosen di Universitas Negeri Gorontalo menunjukkan bahwa seluruh responden (100%) kategori kesejahteraan psikologis. Kesimpulan menunjukan bahwa seluruh dosen kesehatan berada pada kondisi psikologis yang sejahtera (psychological well-being).Kata kunci:  Dosen; Gorontalo; Kesehatan Mental AbstractMental health is one of the essential elements in preparing a lecturer to carry out learning activities. Suppose a lecturer experiences a mental health disorder. In that case, it is feared that this situation can cause various disturbances in the learning process, and it is, even more feared that this situation will affect the student's mental state. The novelty of this study is that it examines the picture of mental health in Health lecturers. This study aimed to find out the mental health picture of health lecturers in Gorontalo province. This study used a quantitative research design with a descriptive method to determine the mental health picture of health lecturers in Gorontalo province. The population in this study was all health lecturers in Gorontalo province, totaling 35 people with accidental sampling techniques, and the number of samples obtained was 35 respondents. This research instrument used the Mental Health Inventory (MHI) 38 questionnaire with univariate data analysis techniques. The study's results on the mental health picture of lecturers at Gorontalo State University showed that all respondents (100%) were in the psychological well-being category. The conclusion indicates that all health lecturers are in psychological well-being.Keywords: Lecturer; Gorontalo; Mental Health.","PeriodicalId":411700,"journal":{"name":"Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115135475","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Isti Qomah, Misna Tazkiah, S. Hardiyanti, Nurmuliana Nurmuliana
{"title":"FACTORS OF EDUCATION AND MATERNAL KNOWLEDGE IN HANDLING TYPHOID FEVER IN INFANTS AGED 0 - 24 MONTHS","authors":"Isti Qomah, Misna Tazkiah, S. Hardiyanti, Nurmuliana Nurmuliana","doi":"10.35971/gojhes.v7i1.17389","DOIUrl":"https://doi.org/10.35971/gojhes.v7i1.17389","url":null,"abstract":"Demam tifoid merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi bakteri Salmonella Typhi. Demam ini secara umum menyerang penderita dalam kelompok usia 5-30 tahun. Kebaruan penelitian ini karena menganalisis faktor pendidikan dan pengetahuan Ibu dalam penanganan demam typoid pada bayi usia 0-24 bulan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor pendidikan dan pengetahuan Ibu dalam penanganan demam tifoid pada bayi usia 0–24 bulan di Desa Mali-Mali. Metode penelitian menggunakan rancangan survey deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 ibu yang memiliki bayi 0–24 bulan di Desa Mali-Mali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan Ibu dalam penanganan demam tifoid pada bayi usia 0–24 bulan sebagian besar pendidikan Sekolah Dasar (40%). Pengetahuan Ibu dalam penanganan demam tifoid pada bayi di Desa Mali-Mali sebagian besar pengetahuan cukup sebanyak 9 orang (45%). Kesimpulan bahwa pendidikan dan pengetahuan Ibu akan berpengaruh dalam penanganan demam typhoid pada bayi usia 0-24 bulan.Kata Kunci : Pendidikan; Pengetahuan; Demam tifoid.AbstractTyphoid fever is a disease that occurs due to infection with Salmonella Typhi bacteria. This fever generally affects sufferers in the age group of 5-30 years. The novelty of this study is that it analyzes mothers' educational factors and knowledge in handling typhoid fever in infants aged 0-24 months. This study aimed to investigate mothers' educational factors and knowledge in running typhoid fever in infants aged 0-24 months in Mali-Mali Village. The research method uses a descriptive survey design. The samples in this study were 20 mothers who had babies 0–24 months in Mali-Mali Village. The results showed maternal education in handling typhoid fever in infants aged 0–24 months was primary, primary school education (40%). Mothers' knowledge in handling typhoid fever in Mali-Mali Village infants is mostly enough for as many as 9 people (45%). The conclusion is that mothers' education and knowledge will affect the management of typhoid fever in babies aged 0-24 months.","PeriodicalId":411700,"journal":{"name":"Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community","volume":"135 11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131164113","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mohamad Sarpan Ibrahim, Sunarto Kadir, N. A. S. Lalu
{"title":"THE EFFECT OF STUNTING COUNSELING USING VIDEO MEDIA ON INCREASING THE KNOWLEDGE OF MOTHERS IN BONE BOLANGO DISTRICT","authors":"Mohamad Sarpan Ibrahim, Sunarto Kadir, N. A. S. Lalu","doi":"10.35971/gojhes.v7i1.16375","DOIUrl":"https://doi.org/10.35971/gojhes.v7i1.16375","url":null,"abstract":"Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari teman sebayanya. Kurangnya pengetahuan para ibu tentang stunting dapat menentukan perilaku ibu dalam penanganan ataupun pencegahan stunting. Kebaruan penelitian karena mengalisis pengaruh penyuluhan stunting menggunakan media video terhadap peningkatan pengetahuan para Ibu. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh penyuluhan stunting menggunakan media video terhadap peningkatan pengetahuan para Ibu di Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian ini menggunakan desain Pre Eksperimen dengan rancangan One Group Pre-Post Test. Populasi dan sampel adalah para Ibu yang memiliki balita stunting di Kabupaten Bone Bolango yang ditentukan dengan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Analisis bivariat menggunakan uji Paired-samples T-test dan analisis Regresi Linear sederhana untuk melihat seberapa besar pengaruh penyuluhan stunting menggunakan media video terhadap peningkatan pengetahuan para Ibu. Hasil penelitian dengan uji Paired-samples T-test diperoleh nilai p-value 0.000 0.05 yang artinya terdapat pengaruh penyuluhan stunting menggunakan media video terhadap peningkatan pengetahuan para Ibu. Nilai R Square sebelum dan setelah penyuluhan yaitu 0,671 yang artinya terdapat pengaruh penyuluhan stunting menggunakan media video terhadap peningkatan pengetahuan para Ibu sebersar 67,1%. Kesimpulannya terdapat pengaruh penyuluhan stunting menggunakan media video terhadap peningkatan pengetahuan para Ibu. Kata Kunci: Penyuluhan Stunting; Media Video; Pengetahuan.AbstractStunting is a chronic nutritional problem in toddlers characterized by a child's height being shorter than his peers. The lack of knowledge of mothers about stunting can determine mothers' behavior in handling or preventing stunting. The novelty of the research is that it analyzes the influence of stunting counseling using video media on increasing mothers' knowledge. The purpose of the study was to analyze the effect of stunting counseling using video media on increasing the knowledge of mothers in Bone Bolango Regency. This research method uses a Pre-Experimental design with a One Group Pre-Post Test design. The population and sample are mothers with stunting toddlers in Bone Bolango District, which is determined by the purposive sampling technique. Bivariate analysis using Paired-samples T-test and simple Linear Regression analysis to see how much influence stunting counseling using video media has on improving mothers' knowledge. The results of the study with the Paired-samples t-test obtained a p-value of 0.000 0.05, which means that there is an influence of stunting counseling using video media on increasing the knowledge of mothers. The R Square value before and after counseling is 0.671, which means that there is an influence of stunting counseling using video media on increasing the knowledge of mothers by 67.1%. In conclusion, stunting counseling using video media ha","PeriodicalId":411700,"journal":{"name":"Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128700836","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"THE RELATIONSHIP BETWEEN SALT CONSUMPTION PATTERNS AND THE INCIDENCE OF HYPERTENSION IN THE ELDERLY AT THE KOTA TENGAH HEALTH CENTER","authors":"Mifta Hulzana Yunus, Sunarto Kadir, N. A. S. Lalu","doi":"10.35971/gojhes.v7i1.16279","DOIUrl":"https://doi.org/10.35971/gojhes.v7i1.16279","url":null,"abstract":"Hipertensi menjadi masalah global karena prevalensinya yang terus meningkat dan kian hari semakin mengkhawatirkan. Pada tahun 2025 sekitar 29% orang dewasa diseluruh dunia akan menderita hipertensi. Kebaruan penelitian ini karena menganalisis hubungan konsumsi garam dengan kejadaian hipertensi pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pola konsumsi garam dengan kejadian hipertensi pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua lansia baik laki-laki maupun perempuan yang menderita hipertensi di Puskesmas Kota Tengah dengan penentuan sampel menggunakan accidental sampling dengan 224 responden. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan 127 orang (56,7%) yang mengkonsumsi garam tidak normal dan 97 orang (43,3%) yang mengkonsumsi garam normal, sedangkan 123 orang (54,9%) yang mengalami hipertensi dan 101 orang (49,1%) yang tidak mengalami hipertensi. Hubungan pola konsumsi garam dengan kejadian hipertensi pada lansia diperoleh dengan nilai p value 0,012  α 0,05. Simpulan terdapat hubungan antara pola konsumsi garam dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Kota Tengah. Kata Kunci : Hipertensi; Konsumsi Garam; Lansia.AbstractHypertension is a global problem because of its increasing prevalence and increasingly alarming day by day. By 2025 about 29% of adults worldwide will suffer from hypertension. The novelty of this study is because it analyzes the relationship of salt consumption with hypertension in the elderly. The purpose of this study was to analyze the relationship between salt consumption patterns and the incidence of hypertension in the elderly in the Kota Tengah Puskesmas Working Area. This research is an analytical survey study with a cross sectional study design. The population in this study was all elderly people, both men and women who suffered from hypertension at the Kota Tengah Health Center with sample determination using accidental sampling with 224 respondents. Data analysis using chi square test. The results of the study obtained 127 people (56.7%) who consumed abnormal salt and 97 people (43.3%) who consumed normal salt, while 123 people (54.9%) who had hypertension and 101 people (49.1%) who did not experience hypertension. The relationship between salt consumption patterns and the incidence of hypertension in the elderly was obtained with a p value of 0.012 α 0.05. In conclusion, there is a relationship between salt consumption patterns and the incidence of hypertension in the elderly in the Kota Tengah Health Center. Keywords : Hypertension; Salt consumption; Elderly.","PeriodicalId":411700,"journal":{"name":"Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115373778","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Siti Nur Ain B. Hamid, Sunarto Kadir, N. A. S. Lalu
{"title":"RELATIONSHIPS OF NUTRITIONALLY CONSCIOUS FAMILY BEHAVIOR WITH STUNTING INCIDENCE IN TODDLERS AT MOTOLOHU HEALTH CENTER","authors":"Siti Nur Ain B. Hamid, Sunarto Kadir, N. A. S. Lalu","doi":"10.35971/gojhes.v7i1.16110","DOIUrl":"https://doi.org/10.35971/gojhes.v7i1.16110","url":null,"abstract":"Perilaku keluarga sadar gizi (Kadarzi) adalah suatu gerakan yang terkait dengan Program Kesehatan Keluarga dan Gizi (KKG) yang merupakan bagian dari Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) untuk mencegah penyakit yang dapat ditimbulkan jika zat gizi tidak terpenuhi dengan baik, seperti stunting. Stunting adalah suatu kondisi dimana anak mengalami gangguan pertumbuhan, tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya. Kebaruan penelitian ini karena meneliti tentang Perilaku Keluarga Sadar Gizi (Kadazi) dengan kejadian stunting pada balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku Kadarzi dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Motolohu. Penelitian ini merupakan rancangan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan uji Chi square dengan sampel berjumlah 88 balita. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa responden dengan menimbang berat badan secara tidak teratur sebanyak 59 balita (67.0%), pemberian ASI eksklusif sebanyak 58 responden (65.9%), konsumsi makanan beraneka ragam sebanyak 56 responden (63.6%), penggunaan garam beryodium sebanyak 80 responden (90.9%), minum suplemen gizi sebanyak 68 balita (77.3%). perilaku kadarzi menimbang berat badan (p-value 0.002 ≤ α 0.05), pemberian ASI eksklusif (p-value 0.003 ≤ α 0.05), konsumsi makanan beraneka ragam (p- value 0.034 ≤ α 0.05), penggunaan garam beryodium (p-value 0.019 ≤ α 0.05), minum suplemen gizi (nilai p- value 0.048 ≤ α 0.05) dengan kejadian stunting pada balita. Kesimpulan ada hubungan perilaku Kadarzi dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Motolohu. Kata Kunci: Balita; Kadarzi; Stunting. AbstractNutrition-conscious family behavior (Kadarzi) is a movement related to the Family Health and Nutrition Program (KKG), which is part of the Family Nutrition Improvement Business (UPGK) to prevent diseases that can be caused if nutrients are not appropriately met, such as stunting. The novelty of this study is that it examines Nutrition Conscious Family Behavior (Kadazi) with the incidence of stunting in toddlers. Stunting is a condition where children experience growth disorders. The child's height is not by his age This study aimed to determine the relationship between Kadarzi's behavior and the incidence of stunting in toddlers at the Motolohu Health Center. This study is an analytical research design with a cross-sectional approach using the Chi-square test with a sample of 88 toddlers. The results of the statistical test showed that respondents weighing weight irregularly as many as 59 toddlers (67.0%), exclusive breastfeeding as many as 58 respondents (65.9%), consumption of variegated foods as many as 56 respondents (63.6%), used iodized salt as many as 80 respondents (90.9%), taking nutritional supplements as many as 68 toddlers (77.3%). Kadarzi's behavior of weighing body weight (p-value 0.002 ≤ α 0.05), exclusive breastfeeding (p-value 0.003 ≤ α 0.05), consumption of variegated foods (p-value 0.034 ≤ α 0.05","PeriodicalId":411700,"journal":{"name":"Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122089286","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FACTORS ASSOCIATED WITH THE INCIDENCE OF ANEMIA IN PREGRANT WOMEN IN TAPA PUBLIC HEALTH CENTER WORKING AREA","authors":"Nur Meiken Ainun Malaka, Irwan Irwan, Z. Ahmad","doi":"10.35971/gojhes.v7i1.16085","DOIUrl":"https://doi.org/10.35971/gojhes.v7i1.16085","url":null,"abstract":"Anemia merupakan masalah kesehatan yang berkontribusi terhadap morbiditas dan mortalitas Ibu dan janin. Kebaruan penelitian ini karena menganalisis status gizi pada ibu hamil hubungannya dengan kejadaian anemia. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada Ibu hamil. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain Cross Sectional. Populasi penelitian yakni seluruh Ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tapa dengan sampel penelitian semua Ibu hamil yang ada saat penelitian berlangsung dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling. Analisis data bivariate menggunakan uji Chi Square dan multivariate menggunakan uji Regresi Logistik. Hasil penelitian ditemukan bahwa jarak kehamilan (p=0,013), pengetahuan (p=0,026), status gizi (p=0,013) berhubungan dengan kejadian anemia. Sementara umur kehamilan (p=0,096) dan kunjungan ANC (p=1,0) tidak mempunyai hubungan dengan kejadian anemia. Hasil analisis multivariate ditemukan bahwa jarak kehamilan (OR=0,058) dan status gizi (OR=0,058) memiliki hubungan yang paling signifikan dengan kejadian anemia pada Ibu hamil. Kesimpulannya yakni jarak kehamilan, pengetahuan dan status gizi berhubungan dengan kejadian anemia. Jarak kehamilan dan status gizi mempunyai hubungan yang paling signifikan dengan kejadian anemia pada Ibu hamil.Kata Kunci: Faktor-faktor; Anemia; Ibu Hamil. AbstractAnemia is a health problem that contributes to maternal and fetal morbidity and mortality. This study's novelty is that it analyzes the nutritional status of pregnant women in relation to anemia. The study aimed to analyze the factors associated with the incidence of anemia in pregnant women. This study used an analytical observational method with a Cross-Sectional design. The study population is all pregnant women in the Tapa Health Center work area, with research samples of all pregnant women who were present when the study took place with the Total Sampling sampling technique. Bivariate data analysis using Chi-Square and multivariate tests using Logistic Regression tests. The results of the study found that pregnancy distance (p=0.013), knowledge (p=0.026), and nutritional status (p=0.013) were associated with the incidence of anemia. Meanwhile, gestational age (p=0.096) and ANC visits (p=1.0) were not associated with the incidence of anemia. The results of the multivariate analysis found that the distance between pregnancy (OR=0.058) and nutritional status (OR=0.058) had the most significant relationship with the incidence of anemia in pregnant women. The conclusion is that pregnancy distance, knowledge, and nutritional status are related to the incidence of anemia. The distance between pregnancy and nutritional status has the most significant relationship with the incidence of anemia in pregnant women.","PeriodicalId":411700,"journal":{"name":"Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115234259","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}