{"title":"IMPLEMENTASI PROGRAM RANTANG KANYAAH DI DESA KALAPADUA KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA","authors":"M. Hamdy, Hikma Rizkia","doi":"10.15408/empati.v12i2.37035","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/empati.v12i2.37035","url":null,"abstract":"Abstract. Lanjut usia (lansia) merupakan salah satu tantangan penting di masa depan. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi, mendeskripsikan, dan melihat sejauh mana implementasi kebijakan program Rantang Kanyaah di Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kesejahteraan lansia sebagai salah satu kebijakan sosial. Selain itu, tulisan ini juga berfungsi sebagai evaluasi kebijakan secara sederhana yang bisa dijadikan bahan tambahan dalam perbaikan kebijakan lansia pada khususnya dan kebijakan sosial pada umumnya. Berdasarkan Susenas 2021, Jawa Barat termasuk ke dalam delapan provinsi dengan struktur penduduk usia tua, yaitu mencapai 10,18% (sekitar 4,9 juta jiwa dari 48.220.094 jiwa) dengan 73% penduduk usia produktif. Sebanyak 140.019 penduduk tua tersebut ada di Kabupaten Majalengka. Program ini telah dilakukan Pemkab Majalengka dan merupakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagai perlindungan sosial bagi lanjut usia yang sudah tidak potensial dan tidak produktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi di lingkungan program, dan studi dokumentasi dari sumber data lembaga terkait dan dokumentasi pribadi. Aspek-aspek implementasi kebijakan Edward III dan teori kebutuhan Maslow digunakan sebagai alat analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program sudah berjalan cukup baik. Namun, terdapat beberapa hal yang dianggap belum berjalan maksimal, seperti komunikasi kurang efektif yang ditunjukkan oleh adanya beberapa ketidaksinkronan informasi antar implementor serta antara implementor dan penerima. Selain itu, tidak ada pengawasan dan evaluasi dari pemerintah desa dan daerah sehingga perbaikan kebijakan berbasis ilmu pengetahuan dan lapangan tidak bisa dilaksanakan secara maksimal. Kata Kunci: Implementasi kebijakan, aspek-aspek implementasi kebijakan, lanjut usia lansia Abstract. Elderly is one of the future's significant challenges in social policy in Indonesia. This study aims to investigate and describe the extent to which the Rantang Kanyaah program was implemented in Majalengka Regency, West Java Province to promote the welfare of senior citizens. Furthermore, this writing can serve as an additional basic policy evaluation portrait that can be utilized to improve social policies of the elderly in particular and social policies in general. West Java is included in 8 (eight) provinces with an old age population structure, which reaches 10.18% (roughly 4.9 million people out of 48,220,094 people) with 73% of the productive age population, according to the 2021 National Surveys. Majalengka Regency has a total of 140,019 elderly residents. In a form of food assistance, the District Government of Majalengka carried out this initiative, which is the implementation of social welfare as social protection for the aged considered vulnerable. This study employs a descriptive qualitative methodology, data collected by interviews, program observat","PeriodicalId":403045,"journal":{"name":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","volume":" 26","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139143181","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Firda Dwi Anjani, Binahayati Rusyidi, M. Fedryansyah
{"title":"PENERAPAN PRINSIP HAM PADA SISTEM LAYANAN DAN RUJUKAN TERPADU (SLRT) DI KABUPATEN BANDUNG","authors":"Firda Dwi Anjani, Binahayati Rusyidi, M. Fedryansyah","doi":"10.15408/empati.v12i2.34066","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/empati.v12i2.34066","url":null,"abstract":"Abstract. The implementation of SLRT must seek the application of legal, responsive, transparent, participatory, gender equality, accountable, objective, and sustainable principles. Bandung Regency is an area that has held SLRT since 2016 until now and has received Best Practice achievements from the Ministry of Social Affairs. In fact, the characteristics of the region can be a challenge for the implementation of the SLRT implementation principle. Namely, the male population is greater than the female population, the area is large and consists of lowlands and highlands, and the 69 OPDs have their own programs and target recipients. The researcher wants to know how the Bandung Regency SLRT applies the principles of its implementation by using a human rights-based approach theory. This is because there is harmony between the principles of implementing SLRT and human rights principles in the form of participation, accountability, non-discrimination and equity. Information regarding the implementation of SLRT Bandung Regency is presented using qualitative data, sourced from interviews, non-participant observation, and literature studies. The findings of the study state that the implementation of SLRT in Bandung Regency shows active community participation and differences in treatment in the delivery of services that support substantive gender equality. On the other hand, not all OPDs in Bandung Regency have succeeded in integrating their programs and program beneficiary targets with SLRT. Thus, service delivery is not fully sustainable. However, this is not a form of government reluctance, but rather due to limited resources. Keywords: Implementation of SLRT; Human Rights-Based Approach; Human Rights Principle. Abstrak. Penyelenggaraan SLRT harus mengupayakan penerapan asas legal, responsif, transparan, partisipatif, kesetaraan gender, akuntabel, objektif, dan berkelanjutan. Kabupaten Bandung merupakan daerah yang telah menyelenggarakan SLRT sejak tahun 2016 hingga saat ini dan mendapatkan prestasi Best Practice dari Kementerian Sosial. Padahal, karakteristik wilayahnya dapat menjadi tantangan diterapkannya asas penyelenggaraan SLRT. Yaitu, jumlah penduduk laki-laki yang lebih banyak dibandingkan perempuan, wilayah yang luas dan terdiri atas dataran rendah dan tinggi, serta 69 OPD yang memiliki program dan sasaran penerimanya masing-masing. Peneliti ingin mengetahui bagaimana SLRT Kabupaten Bandung menerapkan asas penyelenggaraannya dengan menggunakan teori pendekatan berbasis HAM. Pasalnya, terdapat keselarasan antara asas penyelenggaraan SLRT dengan prinsip HAM berupa partisipasi, akuntabilitas, non diskriminasi dan ekuitas. Informasi mengenai penyelenggaraan SLRT Kabupaten Bandung disajikan menggunakan data kualitatif, bersumber dari kegiatan wawancara, observasi non partisipan, dan studi literatur. Hasil temuan penelitian menyatakan penyelenggaraan SLRT Kabupaten Bandung menunjukkan upaya partisipasi aktif masyarakat dan perbedaan perlakuan dala","PeriodicalId":403045,"journal":{"name":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","volume":" 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139143635","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENCEGAHAN KEKERASAN BERBASIS GENDER OLEH KONSELOR SPIRITUAL DI LK3 UIN JAKARTA","authors":"Nadya Kharima, A. Zaky","doi":"10.15408/empati.v12i2.35532","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/empati.v12i2.35532","url":null,"abstract":"Abstract. This study investigates gender-based violence prevention by spiritual counselors at LK3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, a state Islamic university. In response to the alarming rates of gender-based violence in universities, the study delves into LK3's efforts to address this issue. Utilizing qualitative methods, including interviews, observations, and literature analysis, the research sheds light on the spiritual counselors' role. Findings highlight a lack of student awareness regarding gender-based violence, including prevalent instances of bullying and derogatory remarks. Spiritual counselors bridge this gap by imparting religious knowledge and supporting vulnerable students. Their proactive strategies involve religious education and emotional assistance, fostering a safer and more respectful university environment. Keywords: Gender-Based Violence, Spiritual Counselors, Prevention Strategies, Higher Education Institutions, Religious Education. Abstrak. Penelitian ini menggali upaya pencegahan Kekerasan Berbasis Gender (KBG) oleh konselor spiritual di Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menghadapi angka KBG yang tinggi di perguruan tinggi. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara, observasi, dan literatur, penelitian ini memberikan gambaran pencegahan KBG dari perspektif spiritual konselor LK3. Temuan menyoroti minimnya pemahaman mahasiswa mengenai KBG, termasuk kasus perundungan dan penghinaan seksis. Konselor spiritual memainkan peran kunci dalam mengisi kesenjangan ini melalui pengetahuan agama dan dukungan emosional. Strategi pencegahan melibatkan edukasi agama dan pendampingan mahasiswa yang rentan terhadap KBG. Penelitian ini menekankan pentingnya bimbingan spiritual dalam menciptakan lingkungan kampus yang lebih aman dan hormat bagi semua mahasiswa. Kata Kunci: Kekerasan, Gender, Spiritual.","PeriodicalId":403045,"journal":{"name":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","volume":"116 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139146311","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN TEKNOLOGI AUGMENTATIF ALTERNATIVE COMMUNICATION/AAC PADA DISABILITAS NETRA GANDA: TANTANGAN KETERLIBATAN SAUDARA KANDUNG","authors":"Hastin Trustisari, Mahatir Muhammad","doi":"10.15408/empati.v12i2.32157","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/empati.v12i2.32157","url":null,"abstract":"Abstract. This study aims to provide an overview of the implementation of augmentative alternative communication (AAC) technology to support communication skills for multiple disability with visual impairment in the family. A qualitative descriptive approach was used to describe the involvement of adult siblings in the daily activities of individuals with multiple disability with visual impairment using AAC technology at home. The researcher conducted a literature review, in-depth interviews, and observations with four adult siblings, consisting of two siblings living in families with visually impaired parents and two other siblings in non-disabled families. The results of this study showed that there were differences in the roles played by adult siblings in disabled and non-disabled families in the implementation of AAC technology at home. This study suggests that the involvement of adult siblings is influenced by role allocation, family-school connections, parental limitations, parental roles and autonomy, and the presence of caregivers at home. The lack of school programs designed to prepare families to assist students in applying AAC technology at home has led to inconsistencies in the use of communication aids. The implications of this study suggest the possibility of further research to encourage collaborative programs between schools and parents, including the role of social workers in schools to promote the involvement of family members in improving communication skills for individuals with multiple disability with visual impairment.Top of Form Keywords: Commnucation technology, AAC, alternative communication, multiple disabilities, sibling involvement. Abstrak. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran penerapan teknologi augmentative alternative communication/AAC untuk mendukung keterampilan komunikasi bagi penyandang disabilitas netra ganda di keluarga. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan untuk menggambarkan keterlibatan saudara kandung dewasa pada aktivitas keseharian disabilitas netra ganda menggunakan teknologi AAC di rumah. Peneliti melakukan studi literatur, wawancara mendalam dan observasi pada 4 sibling dewasa yang terdiri dari 2 sibling di keluarga dengan orang tua tunanetra dan 2 sibling lainnya di keluarga non-disabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara peran yang ditunjukkan sibling dewasa pada keluarga disabilitas dan nondisabilitas pada penerapan teknologi AAC di keluarga. Penelitian ini menegaskan bahwa keterlibatan sibling dewasa dipengaruhi oleh pembagian peran, keterhubungan keluarga dengan sekolah, keterbatasan orang tua, peran dan otonomi orang tua, serta keberadaan pengasuh di rumah. Minimnya program sekolah yang direncanakan untuk mempersiapkan keluarga mendampingi siswa dalam menerapkan teknologi AAC di rumah, ternyata memicu adanya ketidakkonsistenan dalam penggunaan alat bantu komunikasi. Penelitian ini mengharuskan penelitian lanjutan untuk mendorong program kolaboras","PeriodicalId":403045,"journal":{"name":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","volume":" 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139142458","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEBERHASILAN PROGRAM PEMBERDAYAAN AYAM PETELUR BAGEUR DI AREA USAHA SEGS, Ltd","authors":"Salsabila Firdhausiyah, Silverius Djuni Prihatin","doi":"10.15408/empati.v12i2.35112","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/empati.v12i2.35112","url":null,"abstract":"Abstract. This Every company is required to carry out its social responsibilities. The Corporate Social Responsibility (CSR) program is one way to fulfill this obligation. The empowerment program for Ayam Petelur Bageur breeders in Tugubandung Village, Kabandungan District, Sukabumi Regency is a form of social responsibility carried out by Star Energy Geothermal Salak, Ltd. through its community development program. The purpose of this research is to determine the magnitude of the influence of communication, resources, disposition and bureaucratic structure on the level of success of the Ayam Petelur Bageur Empowerment Program. This research uses a quantitative research design which is then supported by qualitative data. The survey method was used to collect quantitative data with a questionnaire instrument, while qualitative data was obtained through in-depth interview guides. The research results show that the factors that influence the success of the community empowerment program, which as an independent variable are in the medium category. In communication (X1) the percentage is at 67%. Then the resource (X2) total percentage is 70%. In disposition (X3) the resulting percentage is 77%. And the resulting bureaucratic structure (X4) percentage is 67%. Meanwhile, the success rate of the Ayam Petelur Bageur empowerment program (Y), which is the dependent variable, is also in the medium category with a percentage of 63.33%. So it can be concluded that communication (X1), resources (X2), disposition (X3), and bureaucratic structure (X4) have a significant influence on the level of success of the Ayam Petelur Bageur empowerment program (Y) with a large influence of 43.1% which is in the medium category. Meanwhile the other 56.9% is influenced by other variables not included in this study or influenced by other factors. Keywords: Community Development, Success of Community Empowerment Programs, Factors Influencing Community Empowerment Program. Abstrak. Setiap perusahaan diharuskan untuk menjalankan tanggung jawab sosialnya. Program Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu cara untuk memenuhi kewajiban tersebut. Program pemberdayaan peternak Ayam Petelur Bageur di Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh Star Energy Geothermal Salak, Ltd. melalui program community development-nya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui besarnya pengaruh komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi terhadap tingkat keberhasilan Program Pemberdayaan Ayam Petelur Bageur. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif yang kemudian didukung oleh data kualitatif. Metode survei digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif dengan instrumen kuesioner, sedangkan data kualitatif didapatkan melalui panduan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan program pemberdayaan masyarakat, yang mana s","PeriodicalId":403045,"journal":{"name":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","volume":" 32","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139144556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yudhistira Anugerah Pratama, S. T. Raharjo, R. Resnawaty
{"title":"POLICY EVALUATION IN WASTE BANK IN SUKARAME VILLAGE, PACET DISTRICT, BANDUNG REGENCY","authors":"Yudhistira Anugerah Pratama, S. T. Raharjo, R. Resnawaty","doi":"10.15408/empati.v12i2.35370","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/empati.v12i2.35370","url":null,"abstract":"Abstract. Waste bank is one of the efforts based on policies to preserve the environment. Similarly, Sukarame Village, Pacet District, Bandung Regency began to establish a waste bank with the same goal. This study aims to evaluate policies through four dimensions which include legislation, background and objectives, member participation, and source system support. Qualitative descriptive methods are used, supported by observation, interviews, and literature reviews. The results showed that although the available source system has played an active role, most of the dimensions of policy evaluation in the waste bank in Sukarame Village have not been implemented optimally. Based on these findings, researchers suggest several efforts to optimize policies in waste banks in Sukarame Village, such as increasing socialization and education, increasing social campaigns, providing facilities, regulations, and resources, providing incentives and rewards, and forming a strong network. Keywords: legislation; member participation; sourcing system support; waste bank. Abstrak: Bank sampah merupakan salah satu upaya yang dilandasi oleh kebijakan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Begitu pula dengan Desa Sukarame, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung yang mulai mendirikan bank sampah dengan tujuan yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kebijakan melalui empat dimensi yang meliputi peraturan perundang-undangan, latar belakang dan tujuan, partisipasi anggota, dan dukungan sistem sumber. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yang didukung dengan observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sistem sumber yang tersedia telah berperan aktif, namun sebagian besar dimensi evaluasi kebijakan pada bank sampah di Kelurahan Sukarame belum terlaksana secara optimal. Berdasarkan temuan tersebut, peneliti menyarankan beberapa upaya untuk mengoptimalkan kebijakan di bank sampah di Kelurahan Sukarame, seperti meningkatkan sosialisasi dan edukasi, meningkatkan kampanye sosial, menyediakan fasilitas, peraturan, dan sumber daya, memberikan insentif dan penghargaan, serta membentuk jaringan yang kuat. Kata kunci: legislasi, partisipasi anggota, dukungan sistem sumber, bank sampah.","PeriodicalId":403045,"journal":{"name":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","volume":"28 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139145912","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Adlia Rahma Maulida, H. A. Rachim, Eva Nuriyah Hidayat
{"title":"THE IMPORTANCE OF CHILDREN CORRECTIONAL INSTITUTION PROGRAM EVALUATION: AN EFFORT TO FULFILL CHILDREN'S RIGHTS","authors":"Adlia Rahma Maulida, H. A. Rachim, Eva Nuriyah Hidayat","doi":"10.15408/empati.v12i2.35808","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/empati.v12i2.35808","url":null,"abstract":"Abstract. The process of evaluating the quality of a program is essential in a service organization. This research aims to evaluate the service program process for correctional students at LPKA Class II Jakarta. This research is based on the evaluation concept according to Pietrzak et al which consists of four dimensions of service process evaluation: best practice standards, agency policies, process goals, and client satisfaction. This research method uses a qualitative approach using non-participatory observation techniques, in-depth interviews and a literature study. The research results show that the quality of the Development Program services at LPKA Class II Jakarta in the best practice standard dimension is under the SOP, institutional policies are running according to provisions, and long-term and short-term process goals have been implemented. In client satisfaction, service quality has been met, and LPKA Class II Jakarta has implemented a sound education service management system by implementing fair and non-discriminatory coaching. It can be concluded that the ongoing coaching program has been run by applicable provisions and standards with the implementation of process objectives and the fulfilment of inclusive education services. In the absence of social workers in the correctional sector at LPKA Class II Jakarta, some roles are not being carried out. This research further recommends the application of social welfare science and the part of correctional social workers in the practice of developing students in correctional institutions.Keywords: Program evaluation; correctional; children against the law Abstrak. Proses evaluasi kualitas suatu program sangat penting dalam suatu organisai pelayanan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi proses program layanan kepada correctional students pemasyarakatan di LPKA Kelas II Jakarta. Kajian ini didasarkan atas konsep evaluasi menurut Pietrzak, dkk yang terdiri dari empat dimensi evaluasi proses pelayanan; standar praktik terbaik, kebijakan lembaga, tujuan proses, dan kepuasan klien. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan teknik observasi non partisipatif, wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan Program Pembinaan di LPKA Kelas II Jakarta dalam dimensi standar praktik terbaik berjalan sesuai SOP, kebijakan lembaga berjalan sesuai ketentuan, pada tujuan proses jangka panjang dan jangka pendek sudah terlaksana. Dalam dimensi kepuasan klien kualitas layanan sudah terpenuhi dan pihak LPKA Kelas II Jakarta sudah menerapkan sistem manajemen pelayanan pendidikan yang baik dengan memberlakukan pembinaan yang adil dan tidak membeda-bedakan. Dapat disimpulkan bahwa program pembinaan yang berlangsung sudah berjalan sesuai ketentuan dan standar yang berlaku dengan terlaksananya tujuan proses serta terpenuhinya pelayanan pendidikan yang inklusif. Dengan tidak adanya pekerja sosial di bidang koreksional pada LPKA Kelas I","PeriodicalId":403045,"journal":{"name":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","volume":"69 s279","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139146029","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
J. Astutik, Budi Suprapto, Zaenal Abidin, Mohd Haizzan Yahaya
{"title":"FAMILY PARTICIPATION MODEL WITH CHILDREN WITH DISABILITIES IN REALISING AN INCLUSIVE SOCIETY","authors":"J. Astutik, Budi Suprapto, Zaenal Abidin, Mohd Haizzan Yahaya","doi":"10.15408/empati.v12i2.34146","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/empati.v12i2.34146","url":null,"abstract":"Abstract. This research aims to find a model of family participation with children with disabilities in realising an inclusive society in Ngawonggo Village, Tajinan District, Malang Regency. This research was conducted with a qualitative approach of the descriptive type. The research subjects were determined by the purposive method. Data collection techniques were carried out by observation and interview. Data analysis was conducted using the interactive model (Milles and Huberman). The results showed that the forms of family participation with children with disabilities include: 1) Participation in decision-making, 2). Participation in implementation, 3) Participation in benefits, and 4) Participation in evaluation. with socialisation programs, family parenting and therapy, can create an inclusive society, such as: 1) Religious and community leaders understand the importance of supporting the growth and development of children with disabilities, 2) The community treats children with disabilities as normal, 3) Children with disabilities can play and learn with normal peers, 4) There is support from the local government for children with disabilities through the allocation of the Village Fund Budget, 5) Parents with children with disabilities have gradually opened up and provided public access to their children. Keywords: Family Participation, Children with Disabilities, Inclusive Society. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model partisipasi keluarga dengan anak penyandang disabilitas dalam mewujudkan masyarakat inklusi di Desa Ngawonggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Subjek penelitian ditentukan dengan metode purposif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model interaktif (Milles dan Huberman). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk partisipasi keluarga dengan ABK antara lain: 1) Partisipasi dalam pengambilan keputusan, 2). Partisipasi dalam pelaksanaan, 3) Partisipasi dalam manfaat, dan 4) Partisipasi dalam evaluasi. Dengan adanya program sosialisasi, pola asuh keluarga dan terapi, dapat menciptakan masyarakat yang inklusif, seperti: 1) Tokoh agama dan tokoh masyarakat memahami pentingnya mendukung tumbuh kembang ABK, 2) Masyarakat memperlakukan ABK sama seperti anak normal lainnya, 3) ABK dapat bermain dan belajar bersama teman sebaya yang normal, 4) Adanya dukungan dari pemerintah daerah terhadap ABK melalui pengalokasian Anggaran Dana Desa, 5) Orang tua yang memiliki ABK berangsur-angsur membuka diri dan memberikan akses publik terhadap anaknya. Kata Kunci: Partisipasi keluarga, ABK, Masyarakat inklusif.","PeriodicalId":403045,"journal":{"name":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","volume":"112 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139146355","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH KELEKATAN TEMAN SEBAYA TERHADAP CRAVING MANTAN PENGGUNA NARKOBA DI YAYASAN MUTIARA MAHARANI JAKARTA","authors":"Thurfatul Munaa, Ismet Firdaus","doi":"10.15408/empati.v12i1.31520","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/empati.v12i1.31520","url":null,"abstract":"Abstract. Former drug users as individuals who have used drugs have the possibility to experience craving or the desire to use drugs again which can result in relapse are former drug users. Peers as individuals who are close to former drug users have a big role in their lives. This study aims to determine whether there is an influence of peer attachment to craving former drug user. The research applied a quantitative approach. In taking the sample, the researchers used a saturated sample technique because the population of former drug users at the Mutiara Maharani Jakarta Foundation was less than 100, namely 21 people. Data collected using a questionnaire whose validity and reliability have been tested. The data that has been collected, analyse with the program SPSS for windows 29.0 and processed using simple linear regression analysis. The research results show the value of tcount (-0.158) smaller than ttable (2.093) with a significance value of 0.876 which is higher than 0.05. Therefore, H1 rejected and H0 accepted, meaning that there is no significant effect between peer attachment and craving former drug user. Peer attachment has an effect of 0.1% on craving former drug users while 99.9% influenced by variables outside the study. Keywords: Peer attachment, craving, former drugs user. Abstrak. Mantan pengguna narkoba sebagai individu yang pernah menggunakan narkoba memiliki kemungkinan untuk mengalami craving atau keinginan menggunakan narkoba kembali yang dapat berakibat pada relapse-nya para mantan pengguna narkoba. Teman sebaya sebagai individu yang dekat dengan mantan pengguna narkoba memiliki peran besar dalam kehidupannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui adakah pengaruh kelekatan teman sebaya terhadap craving mantan pengguna narkoba. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Dalam pengambilan sampel, penulis menggunakan teknik sampel jenuh karena populasi mantan pengguna narkoba di Yayasan Mutiara Maharani Jakarta kurang dari 100 yaitu berjumlah 21 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang validitas dan reliabilitasnya telah teruji. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan bantuan program SPSS for windows 29.0 dan diolah dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukan nilai thitung (-0,158) lebih kecil dari ttabel (2,093) dengan nilai signifikansi 0.876 yang lebih tinggi dari 0.05. Oleh karena itu, H1 ditolak dan H0 diterima artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kelekatan teman sebaya dengan craving mantan pengguna narkoba. Kelekatan teman sebaya memberikan pengaruh sebesar 0,1% terhadap craving mantan pengguna narkoba sedangkan 99,9% dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian. Kata Kunci: Kelekatan teman sebaya, craving, mantan pengguna narkoba.","PeriodicalId":403045,"journal":{"name":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130110624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"LOCAL CULTURE-BASED COMMUNITY DEVELOPMENT IN SUBANG REGENCY, WEST JAVA","authors":"Abu Huraerah, R. Nurwulan, Peter Voo","doi":"10.15408/empati.v12i1.31786","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/empati.v12i1.31786","url":null,"abstract":"Abstract. The purpose of this study are to describe the elements that influence local culture and local culture that supports community development at Banceuy, Sanca Village, Ciater District, Subang Regency, West Java Province. This study uses a qualitative descriptive research method with a case study approach. Primary data collection techniques include interviews, observation, document study and focus group discussions. Meanwhile, secondary data sources were obtained through searching various references such as books and journals. The informant selection technique was carried out through purposive sampling. The validity of the data using triangulation of sources and data analysis techniques through data reduction, data display and conclusion/verification. In detail, data analysis uses the coding manual consists of open coding, axial coding, and selective coding. The main factors influencing local culture at Banceuy, Sanca Village, Ciater District, Subang Regency, West Java Province are geography, natural charm, history, and economy. Meanwhile, the local culture for community development are ritual, art, environmental tourism, mutual cooperation, and cultural tourism. Local culture can be a driving force in community development and should be considered in making development policies in the region. Local culture is a community cultural heritage that can support the community's economy. Local culture can be used as a participatory approach in community development. Keywords: Model, local cultur, community development. Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan unsur-unsur yang mempengaruhi budaya lokal dan mendeskripsikan budaya lokal yang mendukung pengembangan masyarakat di Banceuy, Desa Sanca, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data primer meliputi wawancara, observasi, studi dokumen dan diskusi kelompok terarah. Sementara, sumber data sekunder diperoleh dengan mencari berbagai referensi seperti buku dan jurnal. Teknik pemilihan informan dilakukan melalui purposive sampling. Validitas datas menggunakan triangulasi sumber dan teknik analisis data melalui reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Secara rinci, analisis data menggunakan koding secara manual, yaitu open coding, axial coding dan selective coding. Faktor utama yang mempengaruhi budaya lokal di Banceuy, Desa Sanca, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat adalah geografi, pesona alam, sejarah dan ekonomi. Sementara, budaya lokal untuk pengembangan masyarakat adalah ritual, kesenian, wisata lingkungan, gotong-royong dan wisata budaya. Budaya lokal dapat menjadi pendorong dalam pengembangan masyarakat dan hendaknya menjadi pertimbangan dalam pembuatan kebijakan pembangunan di daerah. Budaya lokal merupakan warisan budaya masyarakat yang dapat menunjang ekonomi masyarakat. Budaya lokal dapat digun","PeriodicalId":403045,"journal":{"name":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128533092","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}