{"title":"IMPLEMENTASI PROGRAM RANTANG KANYAAH DI DESA KALAPADUA KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA","authors":"M. Hamdy, Hikma Rizkia","doi":"10.15408/empati.v12i2.37035","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Lanjut usia (lansia) merupakan salah satu tantangan penting di masa depan. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi, mendeskripsikan, dan melihat sejauh mana implementasi kebijakan program Rantang Kanyaah di Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kesejahteraan lansia sebagai salah satu kebijakan sosial. Selain itu, tulisan ini juga berfungsi sebagai evaluasi kebijakan secara sederhana yang bisa dijadikan bahan tambahan dalam perbaikan kebijakan lansia pada khususnya dan kebijakan sosial pada umumnya. Berdasarkan Susenas 2021, Jawa Barat termasuk ke dalam delapan provinsi dengan struktur penduduk usia tua, yaitu mencapai 10,18% (sekitar 4,9 juta jiwa dari 48.220.094 jiwa) dengan 73% penduduk usia produktif. Sebanyak 140.019 penduduk tua tersebut ada di Kabupaten Majalengka. Program ini telah dilakukan Pemkab Majalengka dan merupakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagai perlindungan sosial bagi lanjut usia yang sudah tidak potensial dan tidak produktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi di lingkungan program, dan studi dokumentasi dari sumber data lembaga terkait dan dokumentasi pribadi. Aspek-aspek implementasi kebijakan Edward III dan teori kebutuhan Maslow digunakan sebagai alat analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program sudah berjalan cukup baik. Namun, terdapat beberapa hal yang dianggap belum berjalan maksimal, seperti komunikasi kurang efektif yang ditunjukkan oleh adanya beberapa ketidaksinkronan informasi antar implementor serta antara implementor dan penerima. Selain itu, tidak ada pengawasan dan evaluasi dari pemerintah desa dan daerah sehingga perbaikan kebijakan berbasis ilmu pengetahuan dan lapangan tidak bisa dilaksanakan secara maksimal. Kata Kunci: Implementasi kebijakan, aspek-aspek implementasi kebijakan, lanjut usia lansia Abstract. Elderly is one of the future's significant challenges in social policy in Indonesia. This study aims to investigate and describe the extent to which the Rantang Kanyaah program was implemented in Majalengka Regency, West Java Province to promote the welfare of senior citizens. Furthermore, this writing can serve as an additional basic policy evaluation portrait that can be utilized to improve social policies of the elderly in particular and social policies in general. West Java is included in 8 (eight) provinces with an old age population structure, which reaches 10.18% (roughly 4.9 million people out of 48,220,094 people) with 73% of the productive age population, according to the 2021 National Surveys. Majalengka Regency has a total of 140,019 elderly residents. In a form of food assistance, the District Government of Majalengka carried out this initiative, which is the implementation of social welfare as social protection for the aged considered vulnerable. This study employs a descriptive qualitative methodology, data collected by interviews, program observations, and studies on documentation from associated institutional data sources and personal documentation. The data obtained is analyzed using aspects of Edward III's policy execution and Maslow's. The study's findings suggest that the program could be regarded as a success. However, there are a number of significant issues, such as inefficient communication as evidenced by knowledge asymmetry among implementers and the implementer with the recipients. Furthermore, there is no supervision and assessment mechanism in place from the village and regional governments, preventing efforts to develop science-based and field-based policies from being implemented adequately. Keywords: policy implementation, policy aspects of implementation, elderly.","PeriodicalId":403045,"journal":{"name":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","volume":" 26","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/empati.v12i2.37035","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstract. Lanjut usia (lansia) merupakan salah satu tantangan penting di masa depan. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi, mendeskripsikan, dan melihat sejauh mana implementasi kebijakan program Rantang Kanyaah di Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kesejahteraan lansia sebagai salah satu kebijakan sosial. Selain itu, tulisan ini juga berfungsi sebagai evaluasi kebijakan secara sederhana yang bisa dijadikan bahan tambahan dalam perbaikan kebijakan lansia pada khususnya dan kebijakan sosial pada umumnya. Berdasarkan Susenas 2021, Jawa Barat termasuk ke dalam delapan provinsi dengan struktur penduduk usia tua, yaitu mencapai 10,18% (sekitar 4,9 juta jiwa dari 48.220.094 jiwa) dengan 73% penduduk usia produktif. Sebanyak 140.019 penduduk tua tersebut ada di Kabupaten Majalengka. Program ini telah dilakukan Pemkab Majalengka dan merupakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagai perlindungan sosial bagi lanjut usia yang sudah tidak potensial dan tidak produktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi di lingkungan program, dan studi dokumentasi dari sumber data lembaga terkait dan dokumentasi pribadi. Aspek-aspek implementasi kebijakan Edward III dan teori kebutuhan Maslow digunakan sebagai alat analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program sudah berjalan cukup baik. Namun, terdapat beberapa hal yang dianggap belum berjalan maksimal, seperti komunikasi kurang efektif yang ditunjukkan oleh adanya beberapa ketidaksinkronan informasi antar implementor serta antara implementor dan penerima. Selain itu, tidak ada pengawasan dan evaluasi dari pemerintah desa dan daerah sehingga perbaikan kebijakan berbasis ilmu pengetahuan dan lapangan tidak bisa dilaksanakan secara maksimal. Kata Kunci: Implementasi kebijakan, aspek-aspek implementasi kebijakan, lanjut usia lansia Abstract. Elderly is one of the future's significant challenges in social policy in Indonesia. This study aims to investigate and describe the extent to which the Rantang Kanyaah program was implemented in Majalengka Regency, West Java Province to promote the welfare of senior citizens. Furthermore, this writing can serve as an additional basic policy evaluation portrait that can be utilized to improve social policies of the elderly in particular and social policies in general. West Java is included in 8 (eight) provinces with an old age population structure, which reaches 10.18% (roughly 4.9 million people out of 48,220,094 people) with 73% of the productive age population, according to the 2021 National Surveys. Majalengka Regency has a total of 140,019 elderly residents. In a form of food assistance, the District Government of Majalengka carried out this initiative, which is the implementation of social welfare as social protection for the aged considered vulnerable. This study employs a descriptive qualitative methodology, data collected by interviews, program observations, and studies on documentation from associated institutional data sources and personal documentation. The data obtained is analyzed using aspects of Edward III's policy execution and Maslow's. The study's findings suggest that the program could be regarded as a success. However, there are a number of significant issues, such as inefficient communication as evidenced by knowledge asymmetry among implementers and the implementer with the recipients. Furthermore, there is no supervision and assessment mechanism in place from the village and regional governments, preventing efforts to develop science-based and field-based policies from being implemented adequately. Keywords: policy implementation, policy aspects of implementation, elderly.