{"title":"Studi Deskriptif Dasar Penggembalaan dalam Persepektif Yohanes 21:15-17","authors":"Andreas Joswanto","doi":"10.57069/.v3i2.44","DOIUrl":"https://doi.org/10.57069/.v3i2.44","url":null,"abstract":"Penggembalaan memang berdasarkan panggilan Tuhan bagi gembala dalam mengaktualisasi pelayanan yang dipercayakan. Namun kurangnya pemahaman dan dasar esensi dari nilai penggembalaan banyak para hamba Tuhan harus berjibaku dengan keadaan yang berkaitan dengan motivasi dan dasar pengembalaan. Oleh karena itu penelitian ini mengungkapkan secara deskritif melalui ayat dalam Yohanes 21:15-17 yang menjawab kebutuhan dasar pengembalaan masa kini. Mengunkan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan eksegesa dan studi pustaka maka dapat disimpulkan bahwa dasar pengembalaan dalam persepektif Yohanes 21:15-17 adalah, Gembala mampu mencurahkan setiap pelayanan dengan kasih yang tulus. Selanjutnya gembala mampu mendedikasikan setiap pengabdiannya sebagai bagian dari aktualisasi tanpa batas terhadap panggilannya dengan menjaga kehidupan yang suci dan motivasi yang benar. ","PeriodicalId":402977,"journal":{"name":"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124359709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Aplikasi Theopreneurship menurut Kejadian 26:1-14 bagi Keluarga Kristen","authors":"Natalia Pasaribu, Kogilambal Kogilambal, Mulina Tarigan","doi":"10.57069/haggadah.v3i2.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.57069/haggadah.v3i2.63","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman tentang theopreneursip ditinjau dari Kejadian 26:1-14 dan aplikasinya bagi Keluarga Kristen di Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin. Sampai pertengahan tahun 2021 pandemi Covid- 19 belum juga dapat diatasi secara tuntas di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Selain berdampak kepada kematian orang yang terpapar, pandemi ini juga berdampak besar terhadap berbagai bidang, terutama ekonomi masyarakat. Istilah theopreneurship belum begitu umum dikenal orang, sehingga penulis memperhatikan banyak orang Kristen yang masih muda, gagah fisiknya tetapi pengangguran karena tidak mau berwirausaha. Prokontra terkait hubungan gereja dengan theopreneurship tetap ada sampai saat ini, sehingga ada orang Kristen tidak suka bekerja keras, tidak berani bertindak, tidak kreatif dan tidak inovatif. Bagaimanakah pemahaman tentang theopreneursip ditinjau dari Kejadian 26:1-6, 12-14 dan aplikasinya bagi Keluarga Kristen di Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin? Konteks Kejadian 26:1-14 adalah tentang perjanjian Allah dengan Abraham yang diteguhkan kepada Ishak. Dalam ayat 1-6 Ishak tinggal di Gerar karena bencana kelaparan, dan Tuhan memberkati dia di sana. Dalam ayat 7-11 ada kisah sisipan dimana Ishak takut mengakui Ribka sebagai istrinya di depan Abimelekh. Dalam ayat 12-14 Ishak diberkati Tuhan menjadi kaya dan bertambah- tambah kaya sehingga orang-orang Filistin iri kepadanya. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif eksegesa, yakni menganalisa teks Alkitab berbahasa Ibrani untuk menemukan etimologi dan sintesis berdasarkan tafsiran ayat demi ayat. Penulis menemukan pemahaman mengenai theopreneursip ditinjau dari Kejadian 26:1-6, 12-14 dan aplikasinya bagi keluarga Kristen di Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin adalah: keluarga Kristen harus bekerja keras, keluarga Kristen harus berani bertindak, keluarga Kristen harus kreatif dan keluarga Kristen harus inovatif.","PeriodicalId":402977,"journal":{"name":"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121901907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pembentukan Perilaku Hidup tentang Penguasaan Diri Melalui Ibadah Tengah Minggu","authors":"Charissa Christiasari","doi":"10.57069/haggadah.v3i2.46","DOIUrl":"https://doi.org/10.57069/haggadah.v3i2.46","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk pola pembentukan perilaku hidup penguasaan diri melalui efektivitas ibadah tengah minggu Gereja Bethel Injil Sepenuh Gumantar Sragen tahun 2021. Dewasa ini tidak sedikit orang yang belum memiliki perilaku penguasaan diri yang baik di dalam kehidupannya sehari-hari. Banyak kasus yang terjadi di lingkungan masyarakat akibat lemahnya perilaku penguasaan diri yang dimiliki. Jika dalam keseluruhan hidup orang percaya dipimpin oleh Roh Kudus, maka orang percaya akan melakukan segala sesuatu sebagai bentuk ibadah yang didasarkan pada kasih Kristus. Orang yang memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan akan dipimpin oleh Roh Kudus dan akan menampakkan buah Roh dalam kehidupan sehari-hari. Karena Roh Kudus mengerjakan sesuatu yang baik bagi hidup orang percaya dengan menghadirkan buah Roh. Abstract This research is a qualitative research for the pattern of formation of self-control behavior throught the effectiviness of midweek worship of Bethel Gospel Church Gumantar Sragen in 2021. Today, there are not a few people who do not have good sel-control behavir in their daily lives. Many cases occur in the community due to weak self-control behavior. If in the whole life of the believer is led by the Holy Spirit, then the believer will do everything as a form of worship based on the love of Christ. People who have a good relationship with God will be led by he Holy Spirit and will show the fruit of the Spirit in their daily lives.Because the Holy Spirit does something good for the lives of believers bringing forth the fruit of the Spirit.","PeriodicalId":402977,"journal":{"name":"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116770442","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Karya Keselamatan Allah dalam Injil Lukas Berdasarkan Perspektif Penyandang Disabilitas","authors":"Sinta Kumala Sari","doi":"10.57069/haggadah.v3i2.45","DOIUrl":"https://doi.org/10.57069/haggadah.v3i2.45","url":null,"abstract":"Para penyandang disabilitas acap kali mendapatkan perlakuan diskriminasi dari masyarakat di sekitarnya. Akan tetapi karya keselamatan Yesus Kristus diberikan kepada semua orang termasuk para penyandang disabilitas. Injil Lukas secara tersurat memperlihatkan pelayanan Yesus kepada para penyandang disabilitas. Injil Lukas juga menunjukkan fakta bahwa semua orang telah berbuat dosa dan membutuhkan karya keselamatan Yesus Kristus tanpa terkecuali penyandang disabilitas. Keselamatan bagi penyandang disabilitas bukan sekedar mengalami kesembuhan secara fisik, tetapi kepada kebutuhan yang utama manusia yaitu pengampunan dosa. Oleh sebab itu, para penyandang disabilitas yang telah mengalami karya keselamatan mereka juga berhak untuk menjadi pemberita karya keselamatan kepada sesamanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka, penyajian data, reduksi data dan penarikan kesimpulan. ","PeriodicalId":402977,"journal":{"name":"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127502043","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
J. Nababan, Kogilambal Kogilambal, Maringan Pahala Siregar
{"title":"Pengembangan Diri Pendeta dan Pelayanannya melalaui Pendidikan Teologi: Studi Kasus di Gereja Pentakosta Sumatera Timur Dua","authors":"J. Nababan, Kogilambal Kogilambal, Maringan Pahala Siregar","doi":"10.57069/haggadah.v3i2.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.57069/haggadah.v3i2.65","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendidikan teologi terhadap pengembangan diri hamba Tuhan dan pelayanannya di Gereja Pentakosta Sumatera Timur Dua. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah penyebaran angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan teologi berpengaruh positif dan simultan tehadap pengembangan diri hamba Tuhan dan pelayanannya di Gereja Pentakosta Sumatera Timur dua. Dari hasil Uji Normalitas analisa Grafik Histogram menunjukkan bahwa data terdistribusi normal hal itu terlihat dari garis pada data grafik menunjukkan garis mengikuti daigram batang dan tidak melenceng ke kiri atau ke kanan. Dalam Uji Heteroskedastitis menyimpulkan bahwa titik-titik menyebar dengan acak baik diatas maupum dibawah angka 0 pada sumbu Y, dan juga terlihat titik-titik tersebut tidak membentuk suatu pola tertentu. Dalam Uji Koefisien Determinasi menunjukkan bahwa hasil uji Pengaruh Pendidikan Teologi adalah sebesar 0,074. Hal ini menunjukkan bahwa Variabel X Pendidikan Teologi mempengaruhi Y1 Pengembangan diri hamba Tuhan. Dan Variabel X terhadap variabel Y2 dari hasil Uji pendidikan teologi sebesar 0,029. Hal ini juga menunjukkan bahwa variabel X pengaruh pendidikan teologi mempengaruhi Y2 pelayanannya.Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa penidikan Teologi berpengaruh posotif dan signifikan terhadap pengembangan diri hamba Tuhan dan Pelayanannya di Gereja Pentakosta Sumatera Timur Dua","PeriodicalId":402977,"journal":{"name":"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115863972","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bintang Ernawati Nababan, Octavianus Nathanael, Andhy Stephanus
{"title":"Pemimpin Pujian dan Kerajian Beribadah Pemuda: Studi Kasus pada Pemuda Oikumene Setungkal Ilir, Banyuasin","authors":"Bintang Ernawati Nababan, Octavianus Nathanael, Andhy Stephanus","doi":"10.57069/haggadah.v3i2.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.57069/haggadah.v3i2.64","url":null,"abstract":"The research was done to find out the level of the industrialization of the youth and the level of influence the leaders of compliments on the worshipping of the young men of Oikumene Setungkal-Ilir Banyuasin. The research was conducted at the young communion of Oikumene Setungkal-Ilir Banyuasin. Leaders of praise in worship are needed to serve as leaders in the liturgy of the church. The chief of praise is charged with directing a group of people to achieve the same goal. One of the principal roles of a chief of praise is to create a quiet atmosphere in which people can enjoy, praise and worship the Lord together. There are some things that a leader of Christian worship's praise is concerned to increase his role, that is, a man who grows spiritually in the Lord, maintains good relations with the congregation, has musical skills or understanding and prepares through practice and self-improvement. As the hallmark of one's diligence in worship is seen from his presence at every hour of worship, coming on time, and the contributions given in every activity both in temporal, thought and matter. The study is done through a quantitative approach. The research population of Oikumene Setungkal-Ilir Banyuasin, 68 people, and a sample of 35. The r square score found in the study is 0479, so the author has come to the conclusion that the leaders' partial influence on the variable worship craft is moderate. That is, 47.9% of variable variations bound to \"worshipfulness\" can be explained by free \"praise leaders\" variable 52.1% can be explained by outside variable factors. Penelitian ini dikerjakan dilakukan untuk mengetahui tingkat kerajinan beribadah pemuda dan tingkat pengaruh pemimpin pujian terhadap kerajinan beribadah pemuda Oikumene Setungkal-Ilir Banyuasin. Penelitian ini dilakukan di persekutuan ibadah pemuda Oikumene Situngkal-Ilir Banyuasin. Pemimpin Pujian dalam ibadah diperlukan guna sebagai pemimpin dalam liturgi gereja. Pemimpin pujian bertugas untuk mengarahkan sekelompok orang guna mencapai tujuan yang sama. Salah satu yang menjadi peranan penting seorang pemimpin pujian adalah untuk menciptakan suasana yang tenang supaya umat dapat menikmati, memuji dan menyembah Tuhan bersama-sama. Ada beberapa hal yang menjadi perhatian penting seorang pemimpin pujian ibadah Kristen untuk meningkatkan peranannya, yaitu seorang yang rohaninya bertumbuh dalam Tuhan, menjaga hubungan yang baik dengan jemaat, memiliki keterampilan atau pemahaman dalam bidang musik dan memiliki persiapan dengan latihan dan mengembangkan diri. Sebagai ciri dari kerajinan seseorang dalam beribadah terlihat dari kehadirannya di setiap jam ibadah, datang tepat waktu, dan kontribusi yang diberikan dalam setiap kegiatan baik dari segi waktu, pikiran maupun materi. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian yaitu pemuda persekutan Oikumene Setungkal-Ilir Banyuasin, sebanyak 68 orang, dan sampel berjumlah 35 orang. Nilai r square yang ditemukan dalam pe","PeriodicalId":402977,"journal":{"name":"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116948837","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Implementasi Pembentukan Karakter Kepemimpinan Pemuda melalui Penguatan Soft Skill di Gereja PIBI, Jemaat Air Kemuliaan, Medan","authors":"Maringan Pahala Siregar","doi":"10.57069/haggadah.v3i1.41","DOIUrl":"https://doi.org/10.57069/haggadah.v3i1.41","url":null,"abstract":"Soft skills are non-technical abilities, related to personality, character, and the ability to socialize or adapt well in life and in the world of work. Soft skills can shape the leadership character of church youth who really need attention from the church, including strong work ethics (strong work ethics), positive attitude (positive attitude), good communication (good communication), and ability to solve problems (problem). solving skills), self-confidence, adaptability. The emphasis on soft skills is in the letter I Timothy 4 verse 12, namely that the youth of the church do not want to be looked down upon because they are young but must be role models for believers, this is clearly related to Words, Behavior, Love, Loyalty, Chastity. This is inseparable from the life of church youth, for the author conducted research at the Indonesian Baptist Evangelical Association Church, Air Kemuliaan Medan. From the results of research that has been carried out at the Indonesian Baptist Evangelical Association of Air Kemuliaan Church, the authors obtained from interviews that it can be concluded that there are types of soft skills that can shape the leadership character of church youth who really need attention from the church. AbstrakSoft skill adalah kemampuan yang berrsifat non-teknis, berkaitan dengan kepribadian, karakter, serta kemampuan dalam bersosialisasi atau beradaptasi dengan baik dalam kehidupan maupun di dunia kerja. Soft skill dapat membentuk karakter kepemimpinan pemuda gereja yang benar-benar membutuhkan perhatian dari pihak gereja antara lain: Etika kerja yang kuat (strong work ethics), sikap positif (positive attitude), Komunikasi yang baik (good communication), Kemampuan memecahkan masalah (problem solving skill), Kepercayaan diri (self confidence), Kemampuan beradaptasi (adaptibility). Penekanan soft skill adalam surat I Timotius 4 ayat 12 yaitu agar kaum pemuda gereja jangan mau dianggap rendah oleh karena masih muda tetapi harus menjadi teladan bagi orang-orang percaya, hal ini jelas berkaitan dalam : Perkataan, Tingkah Laku, Kasih, Kesetiaan, Kesucian.Hal ini tidak terlepas dari kehidupan pemuda gereja, untuk itu penulis mengadakan penelitian di Gereja Perhimpunan Injili Baptis Indonesia, Air Kemuliaan Medan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Gereja Perhimpunan Injili Baptis Indonesia Air Kemuliaan, penulis menda-patkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa ada jenis-jenis soft skill yang dapat membentuk karakter kepemimpinan pemuda gereja yang benar-benar membutuhkan perhatian dari pihak gereja. ","PeriodicalId":402977,"journal":{"name":"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121126709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Harmonisasi Peran Gembala Sidang, Penginjilan, dan Manajemen dalam Mewujudkan Pertumbuhan Gereja","authors":"T. Panjaitan, Mangatas Parhusip, Joyanda Sianturi","doi":"10.57069/haggadah.v3i1.39","DOIUrl":"https://doi.org/10.57069/haggadah.v3i1.39","url":null,"abstract":"This study aims to prove the influence of pastors, evangelism, and management on church growth. This study was conducted on 80 samples consisting of members of the Indonesian Methodist Church in Medan, North Sumatra. This study used purposive sampling with the respondents who had at least 5 years been registered as church members. Data were collected by distributing research questionnaires to respondents. Data processing using SmartPLS software to test the validity, reliability, and hypothesis testing. The research results prove that pastoral care, evangelism, and management have a significant effect on church growth. Management had the highest influence on church growth. This study recommends that if you want to promote good church growth, the main policy priority is to strive for good church management. After that, it is followed by increasing the quality of the pastor's resources and making evangelism effective continuously. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh gembala sidang, penginjilan dan manajemen terhadap pertumbuhan gereja. Penelitian dilakukan pada 80 sampel yang berasal dari anggota Gereja Methodist Indonesia di Medan Sumatera Utara. Penelitian menggunakan purposive sampling dengan responden adalah jemaat telah minimal telah 5 tahun terdaftar sebagai anggota. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner penelitian kepada responden. Pengolahan data menggunakan software SmartPLS dengan uji validitas, reliabilitas dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian membuktikan bahwa gembala sidang, penginjilan dan manajemen berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan gereja. Manajemen memiliki pengaruh tertinggi terhadap pertumbuhan gereja. Studi ini merekomendasikan bahwa jika ingin mendorong pertumbuhan gereja yang baik, prioritas kebijakan utama adalah mengupayakan pengelolaan gereja yang baik. Setelah itu dilanjutkan dengan peningkatan kualitas sumber daya gembala sidang dan penginjilan yang berkelanjutan.","PeriodicalId":402977,"journal":{"name":"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134499250","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemanfaatan Media Pembelajaran dalam Mengajarkan Konsep Keselamatan bagi Remaja Masa Kini","authors":"Dina Kristiani, Paulus Kunto Baskoro","doi":"10.57069/haggadah.v3i1.42","DOIUrl":"https://doi.org/10.57069/haggadah.v3i1.42","url":null,"abstract":"Salvation is very important in the Christian faith. Teaching the concept of safety to today’s youth is very important. Seeing the condition of today’s youth, not many know the concept of salvation in the Christian faith. Most who know this are teenagers studying theology or Christian religious education, unlike teenagers from junior high school-high school-secular colleges. The method used is the descriptive literature method. This study will discuss how to teach the concept of safety to today’s youth using learning media so that they can run more effectively and efficiently. So that today’s youth get a true understanding of the meaning of salvation and their lives remain steadfast in following Jesus Christ. AbstrakKeselamatan adalah hal yang sangat penting dalam iman kekristenan. Mengajarkan konsep keselamatan bagi para pemuda masa kini sangat penting untuk dilakukan. Melihat kondisi remaja masa kini tidak banyak yang mengetahui konsep keselamatan iman Kristen. Mayoritas yang menge-tahui hal tersebut adalah remaja-remaja yang kuliah di bidang teologi atau pendidikan agama Kristen, berbeda dengan remaja SMP-SMA-Kuliah sekuler. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif literature. Penelitian ini akan membahas tentang cara mengajarkan konsep keselamatan bagi remaja masa kini melalui pemanfaatan media pembelajaran supaya dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Sehingga remaja masa kini mendapatkan pemahaman yang benar tentang makna kese-lamatan dan hidup mereka tetap teguh dalam pengikutan kepada Yesus Kristus.","PeriodicalId":402977,"journal":{"name":"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128088801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Budiono Simbolon, Andhy Stephanus, Maria Yehuryana
{"title":"Peran Pendidikan dalam Mengubah Karakter Anak Remaja Gereja Beth-El Tabernakel, Pematang Siantar","authors":"Budiono Simbolon, Andhy Stephanus, Maria Yehuryana","doi":"10.57069/haggadah.v3i1.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.57069/haggadah.v3i1.40","url":null,"abstract":"Today the impact of \"Internet\" information technology advances is having more adverse effects on youths with a father and mother's family background who are not at the top of technology. So as not to be able to provide assistance to teens who are much more advanced in their use of social media and the Internet. Such progress is certainly not without the adverse effects that inevitably affect the character of youth and if left to families will lose their children's future, and the nation will lose its generation. To overcome that bad effect, not in its entirety but it can be a learning for the next generation is education. The word of the Lord says to train your children to provide solace and joy (proverbs 29:27). Through education for teens, it is expected to minimize harmful effects from the Internet and pass through it can change the character and minimize bad effects from the Internet that backfire on the growth of youth character. In the role of god-fearing parents, church service can direct, guide, and tell which type of sites they are fit to visit. If parents fail to direct or guide them, then they can adversely affect the growth of the teen's psyche. Discipline is one essential part of a good education. Discipline teaches and trains the youth to take responsibility for themselves, as well as the Lord. Being taught the word of the Lord can prevent youth from becoming ensnared by free association and gaming dependence, leaving the youth in line for parental advice and direction. AbstrakSaat ini sorotan dampak kemajuan teknologi informasi “Internet” memberikan lebih banyak dampak buruk bagi remaja yang dilatar belakangi keluarga ayah dan ibu yang tidak menguasai kemajuan teknologi. Sehingga tidak dapat memberikan pendampingan kepada anak remaja yang jauh lebih maju dalam penggunaan media sosial dan internet. Kemajuan tersebut tentu tidak lepas dari dampak buruk yang tentu mempengaruhi karakter remaja dan jika dibiarkan keluarga akan kehilangan masa depan anak mereka, bangsa akan kehilangan generasinya. Untuk mengatasi dampak buruk itu sekalipun tidak secara keseluruhan namun dapat menjadi pembelajaran untuk generasi berikutnya adalah Pendidikan. Firman Tuhan berkata didiklah anakmu untuk memberikan ketentraman dan sukacita (Amsal 29:27). Melalui Pendidikan bagi anak remaja diharapkan dapat memperkecil pengaruh buruk dampak dari internet dan memalui Pendidikan dapat mengubah karakter dan memperkecil dampak buruk dari internet yang menjadi bumerang terhadap pertumbuhan karakter remaja. Peranan orang tua yang takut akan Tuhan, pelayanan gereja dapat mengarahkan, menuntun, memberitahukan jenis situs-situs mana yang pantas untuk mereka kunjungi. Jika kepada anak remaja orang tua tidak mengarahkan atau menuntun mereka, maka dapat memberikan dampak buruk bagi pertumbuhan kejiwaan anak remaja. Disiplin adalah satu bagian yang penting dari pendidikan yang baik. Disiplin mengajar dan melatih remaja untuk bertanggung jawab atas dirinya, juga kepada Tuh","PeriodicalId":402977,"journal":{"name":"HAGGADAH: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128231469","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}