{"title":"HUBUNGAN MORFOLOGI KLINIS DENGAN DIAGNOSIS SITOPATOLOGI METODE FINE NEEDLE ASPIRATION BIOPSY (FNAB) PADA PASIEN LIMFADENITIS TUBERKULOSIS DI RUMAH SAKIT ABDUL MOELOEK","authors":"Nita Sahara, Anggunan Anggunan, Romi Marciano","doi":"10.33024/jikk.v10i10.10219","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i10.10219","url":null,"abstract":"Abstrak: Hubungan Morfologi Klinis dengan Diagnosis Sitopatologi Metode Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) pada Pasien Limfadenitis Tuberkulosis di Rumah Sakit Abdul Moeloek. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang paling sering menyerang jaringan paru, tuberculosis disebabkan oleh Bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2019, Indonesia menempati urutan ke-3 insidensi tuberkulosis terbanyak di dunia dengan jumlah penderita sekitar 845.000 orang. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan morfologi klinis dengan diagnosis sitopatologi metode FNAB pada pasien Limfadenitis TB di Rumah Sakit Abdoel Moeloek Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan analitik observasional komparatif dengan pendekatan cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 di laboratorium patologi anatomi di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dengan subjek penelitian data sekunder berupa rekam medis dan ekspertise patologi anatomi pasien limfadenitis tuberculosis. Sampel yang diambil yaitu sebanyak 56 responden. Adapun hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa 1). Tidak adanya hubungan antara morfologi klinis jumlah massa dengan gambaran sitopatologi; 2). Terdapat korelasi antara morfologi klinis ukuran massa dengan gambaran sitopatologi; dan 3). Tidak adanya hubungan antara morfologi klinis predileksi massa dengan gambaran sitopatologi metode FNAB pada pasien limfadenitis TB di RSAM.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"16 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279610","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Raden Edwin Savero Listiandoko, Muhamad Ibnu Sina, Ratna Purwaningrum, Fitriyani Fitriyani
{"title":"HUBUNGAN ANTARA JUMLAH FAKTOR RESIKO DAN LOKASI INFARK TERHADAP DERAJAT KEPARAHAN STROKE ISKEMIK DI RSPBA","authors":"Raden Edwin Savero Listiandoko, Muhamad Ibnu Sina, Ratna Purwaningrum, Fitriyani Fitriyani","doi":"10.33024/jikk.v10i10.10410","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i10.10410","url":null,"abstract":"Abstrak: Hubungan Antara Jumlah Faktor Resiko dan Lokasi Infark Terhadap Derajat Keparahan Stroke Iskemik Di RSPBA. Stroke adalah penyakit tidak menular yang dapat menimbulkan kematian kedua dan penyebab disabilitas ketiga di dunia. Prevalensi penyakit stroke di provinsi Lampung pada tahun 2018 yang terdiagnosis pada penduduk dengan usia diatas 15 tahun adalah (8,3%). Angka ini didapat dikarenakan masyarakatnya yang kurang mengetahui faktor resiko dan menjalani pola hidup yang buruk seperti merokok, tidak berolahraga,makan makanan yang dapat memicu munculnya stroke. Untuk mengetahui hubungan antara jumlah faktor resiko dan lokasi infark terhadap derajat keparahan stroke iskemik di RSPBA. Penelitian menggunakan metode analitik dengan rancangan cross sectional menggunakan uji korelasi gamma dan chi square. Data yang digunakan adalah data primer menggunakan teknik consecutive sampling, yang berjumlah 35 sampel. Diketahui adanya hubungan yang bermakna antara jumlah faktor resiko terhadap derajat keparahan stroke iskemik di RSPBA (p=0,008) dan dengan uji korelasi gamma diperoleh r= 0,645 yang memiliki nilai korelasi yang kuat. Dan diketahui adanya hubungan yang bermakna antara lokasi infark terhadap derajat keparahan stroke iskemik di RSPBA (p= 0,005). Terdapat hubungan antara jumlah faktor resiko terhadap derajat keparahan stroke iskemik di RSPBA (p=0,008) dan dengan uji korelasi gamma diperoleh r= 0,645. Dan dengan uji chi-square terdapat hubungan antara lokasi infark terhadap derajat keparahan stroke iskemik di RSPBA (p= 0,005).","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"102 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279663","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Winneke Rizki Aulia, Esteria Marhayuni, Vira Sandayanti, S. Lestari
{"title":"HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI ANGKATAN 2020","authors":"Winneke Rizki Aulia, Esteria Marhayuni, Vira Sandayanti, S. Lestari","doi":"10.33024/jikk.v10i10.12729","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i10.12729","url":null,"abstract":"Abstrak : Hubungan Lingkungan Belajar Dengan Stres Akademik Pada Mahasiswa Kedokteran Universitas Malahayati Angkatan 2020. Stres akademik dapat dialami oleh pelajar dari tingkat manapun, terutama pada mahasiswa. Dimana dalam dunia pendidikan tentu terdapat beberapa hal yang dapat memicu terjadinya stres akademik. Mahasiswa kedokteran biasanya mengalami tingkatan stres yang lebih berat dari mahasiswa jurusan lain, dikarenakan padatnya kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa kedokteran. Contohnya seperti sistem pembelajaran yang padat, tugas yang banyak, praktikum, tutorial, dan skill lab. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan lingkungan belajar dengan stres akademik pada mahasiswa kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2020. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkungan belajar dengan tingkat stres mahasiswa kedokteran. Didapatkan responden penelitian berjumlah 89 mahasiswa dengan tingkat lingkungan belajar terbanyak pada kategori baik sebanyak 78 orang (87,6%) dan tingkat stres akademik terbanyak kategori sedang berjumlah 46 orang (51,7%). Hasil penelitian statistik menunjukkan p-value sebesar 0,113 (p > 0.05) dengan uji korelasi sebesar 0.169. Tidak ada hubungan yang signifikan antara lingkungan belajar dengan stres akademik pada mahasiswa Kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2020.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"20 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN GEJALA DISPEPSIA PADA MAHASISWI UNIVERSITAS TANJUNGPURA ANGKATAN 2018-2020","authors":"Saffana Fadhilla Ramadhina, Agustina Arundina Triharja Tejoyuwono, Mitra Handini","doi":"10.33024/jikk.v10i10.6722","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i10.6722","url":null,"abstract":"Abstrak: Hubungan Antara Pola Makan Dengan Gejala Dispepsia Pada Mahasiswi Universitas Tanjungpura Angkatan 2018-2020. Dispepsia merupakan istilah yang umum dipakai untuk suatu sindrom atau kumpulan gejala/keluhan pada lambung. Faktor diet dan jenis kelamin terutama wanita telah menjadi beberapa faktor dominan dalam dispepsia. Mahasiswa berada pada usia yang produktif yang memiliki kesibukan padat dan pola makan tidak teratur yang akan berpengaruh pada sekresi asam lambung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan berupa frekuensi makan, konsumsi minuman iritatif, makanan berlemak dan pedas terhadap gejala dispepsia pada mahasiswi Universitas Tanjungpura Angkatan 2018-2020. Penelitian merupakan penelitian analitik dengan desain studi potong lintang. Sebanyak 452 mahasiswi dipilih secara simple random sampling yang kemudian mengisi kuesioner Nepean Dyspepsian Index dan kuesioner pola makan. Analisis dilakukan uji korelasi Spearman’s rho. Hasil menunjukkan koefisien korelasi didapatkan yaitu 0,87 dengan arah negatif, nilai p bernilai 0.66 Tidak terdapat hubungan antara pola makan berupa frekuensi makan dan konsumsi minuman iritatif, makanan berlemak, dan makanan pedas dengan terjadinya gejala dispepsia pada mahasiswi Universitas Tanjungpura Angkatan 2018-2020.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"61 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279670","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Farah Kusuma Anggraeni, Eko Krisnarto, M. P. Arfiyanti
{"title":"HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN ONIKOMIKOSIS PADA KUKU TANGAN DAN KUKU KAKI PETANI","authors":"Farah Kusuma Anggraeni, Eko Krisnarto, M. P. Arfiyanti","doi":"10.33024/jikk.v10i10.10516","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i10.10516","url":null,"abstract":"Abstrak: Hubungan Perilaku Personal Hygiene dengan Kejadian Onikomikosis pada Kuku Tangan dan Kuku Kaki Petani. Onikomikosis merupakan infeksi jamur akibat dermatofita maupun yeast pada lempeng kuku yang berkontribusi pada 50% penyakit kerusakan kuku. Angka prevalensi onikomikosis ditentukan oleh faktor host (manusia), agen dan lingkungan. Faktor host yang berperan salah satunya adalah perilaku personal hygiene. Untuk mengetahui hubungan perilaku personal hygiene dengan kerjadian onikomikosis pada kuku tangan dan kuku petani. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dari penduduk yang berprofesi sebagai petani sebanyak 50 sampel. Pemeriksaan jamur menggunakan pemeriksaan langsung KOH 40% secara mikroskopis. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square. Sebesar 72% petani memiliki perilaku personal hygiene yang buruk dan 78% kuku tangan maupun kuku kaki petani mengalami onikomikosis, dengan kejadian onikomikosis pada kuku kaki lebih banyak yaitu sebesar 97,4%. Hasil analisis didapatkan p-value sebesar 0,001 (<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku personal hygiene dengan kejadian onikomikosis pada kuku tangan dan kuku kaki petani. Terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku personal hygiene dengan kejadian onikomikosis pada kuku petani.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"113 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN KADAR HBA1C ≥7% DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG","authors":"Anastasya Agusetyani Pinky, Zulfian Zulfian, Syuhada Syuhada, Upik Pebriani","doi":"10.33024/jikk.v10i10.10220","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i10.10220","url":null,"abstract":"ABSTRAK: Hubungan Kadar HbA1c ≥7% Dengan Kadar Ureum Dan Kreatinin Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung. Salah satu indikator pemeriksaan DM tipe 2 yaitu pemeriksaan HbA1c. Pada penderita diabetes melitus diperlukan kontrol glikemik yang baik. Kontrol glikemik yang buruk memicu timbulnya berbagai komplikasi, salah satunya nefropati diabetikum yang dapat didiagnosis dini dengan mengukur kadar ureum dan kreatinin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar HbA1c ≥7% dengan kadar ureum dan keatinin pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian menggunakan metode analitik korelatif dengan rancangan cross sectional menggunakan uji korelasi spearman. Data yang digunakan adalah data primer menggunakan teknik total sampling berjumlah 30 sampel, yang diperiksa langsung melalui pemeriksaan hematologi dan kimia darah. Diketahui uji korelasi HbA1c ≥7% dengan Ureum, nilai koefisien korelasi Spearman sebesar -0,636 dan nilai P-Value sebesar 0,000. Uji korelasi HbA1c ≥7% dengan Kreatinin, nilai koefisien korelasi Spearman sebesar -0,511 dan nilai P-Value sebesar 0,004. Terdapat hubungan antara kadar HbA1c ≥7% dengan kadar ureum dan kreatinin pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2023 dengan hasil r=-0,636 dan r=-0,511.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"77 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279252","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Annisa Rosyifa Meidy, Upik Febriyani, Ni Putu Sudiadyani, M. Anggraini
{"title":"HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI OSCE PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN ANGKATAN 2019","authors":"Annisa Rosyifa Meidy, Upik Febriyani, Ni Putu Sudiadyani, M. Anggraini","doi":"10.33024/jikk.v10i10.12727","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i10.12727","url":null,"abstract":"Abstrak: Hubungan Motivasi Belajar Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi OSCE Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Angkatan 2019. Motivasi adalah dorongan penggerak dalam diri kita untuk melakukan kegiatan belajar untuk mencapai sesuatu. Jika seseorang memiliki keinginan dan kemauan yang tinggi untuk belajar, maka seseorang tersebut dapat mengendalikan kecemasan yang ada di dalam diri orang tersebut. Kecemasan adalah kondisi psikologis seseorang yang penuh dengan rasa takut dan khawatir akan sesuatu hal yang belum pasti terjadi. Salah satu penyebab dari kecemasan adalah ujian OSCE di mana mahasiswa merasa khawatir dan takut tidak bisa mengerjakan ujian tersebut dengan baik. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi OSCE pada mahasiswa kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis analitik. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode cross sectional, alat ukur dengan kuesioner MSLQ dan DASS. Serta menggunakan teknik total sampling. Didapatkan responden penelitian berjumlah 103 mahasiswa dengan motivasi belajar terbanyak pada kategori sedang yaitu sebanyak 64 orang (62.14%). Tingkat kecemasan terbanyak pada kategori parah yaitu berjumlah 32 orang (31,07%). Hasil penelitian menunjukan nilai p-value adalah 0,705 (p>0,05) dan uji korelasi sebesar -0,038. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi OSCE pada mahasiswa kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2019.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"9 1-2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279266","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI LANJUTAN PADA ANAK USIA 18-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJABASA INDAH BANDAR LAMPUNG","authors":"Ade Umar Aulia Fauzi, Nina Herlina, Akhmad Kheru Dharmawan, Devita Febriani Putri","doi":"10.33024/jikk.v10i10.10155","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i10.10155","url":null,"abstract":"Abstrak : Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kelengkapan Imunisasi Lanjutan Pada Anak Usia 18-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung. Cakupan dari imunisasi DPT-HB-Hib lalu Campak/MR dua pada anak umur 18-24 bulan tahun 2021 menurun jika dibanding tahun 2020. Puskesmas Rajabasa Indah ialah salah satu puskesmas yang juga mengalami penurunan cakupan imunisasi. Puskesmas Rajabasa Indah mempunyai program pelayanan kesehatan sebagai upaya peningkatan promotive dan preventif salah satunya itu program dari imunisasi. Derajat kesehatan juga bisa di pengaruhi oleh faktor dukungan keluarga karena dukungan keluarga dapat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan dari seseorang. Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kelengkapan imunisasi lanjutan pada anak usia 18-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung Tahun. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain studi Cross Sectional, dan instrument yang di gunakan adalah kuesioner. Pengambilan sampel di lakukan secara Total Sampling dengan total sampel 45 responden. Berdasarkan hasil pada penelitian dengan menggunakan uji Fisher menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga (p=0,184>0,05) dengan kelengkapan imunisasi lanjutan pada Anak Usia 18-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung. Tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan imunisasi lanjutan pada Anak Usia 18-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279335","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP SPERMATOGENESIS Mus musculus","authors":"Dwika Febriana Zakri, Hijratul Hasanah, Vishtari Salsabilla, Yuni Ahda, Yusni Atifah","doi":"10.33024/jikk.v10i10.10902","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i10.10902","url":null,"abstract":"Abstrak: Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle L.) Terhadap Spermatogenesis Mus musculus. Di Indonesia, permasalahan yang terjadi saat ini adalah peningkatan jumlah penduduk yang sangat tinggi, sehingga perlu dikembangkan suatu metode kontrasepsi untuk pria yang aman, efektif dan mudah diaplikasikan. Daun sirih (Piper betle L.) mengandung fenol, alkaloid dan tanin yang telah digunakan sebagai antifertilitas alami secara tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sirih terhadap spermatogenesis dan motilitas mencit putih (Mus musculus). Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Subyek penelitian adalah 15 ekor mencit putih (Mus musculus) yang dibagi menjadi 3, kelompok 1 tidak diberi perlakuan apapun dan dijadikan sebagai kontrol negatif dan kelompok 2-3 diberi perlakuan dosis yang berbeda yaitu, sebanyak 0,3 mg dan 0.6 mg pada mencit yang memiliki berat lebih kurang 25 gr. Perlakuan dilakukan selama 15 hari. Pengamatan spermatogenesis diukur berdasarkan morfologi dan keaktifan gerak dari sperma pada epididimisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak dosis yang diberikan, maka tingkat keaktifan gerak spermanya semakin rendah, dan bentuk morfologinya tidak sempurna. Sehingga, dapat kita simpulkan bahwa zat aktif pada daun sirih dapat mempengaruhi proses spermatogenesis pada mencit putih (Mus musculus) dengan menghambat pembentukan spermatozoa serta mempengaruhi tingkat keaktifan motilitas. Sehingga disarankan bahwa ekstrak daun sirih dapat dipertimbangkan untuk digunakan sebagai kontrasepsi alami untuk pria.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"16 3-4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maria Ulfa, Upik Febriyani, Nopi Sani, Yesi Nurmalasari
{"title":"HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI OSCE PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM UNIVERSITAS MALAHAYATI ANGKATAN 2019","authors":"Maria Ulfa, Upik Febriyani, Nopi Sani, Yesi Nurmalasari","doi":"10.33024/jikk.v10i10.10096","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i10.10096","url":null,"abstract":"Abstrak: Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Osce Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Malahayati Angkatan 2019. Menurut World Health Organization (WHO, 2017) menyatakan bahwa kecemasan adalah gangguan mental yang paling umum dan prevalensinya paling tinggi. Berdasarkan data Riskesdes 2018 bahwa gangguan mental emosional yang ditunjukan dengan gejala-gejala kecemasan pada usia 15 tahun ke atas meningkat hingga mencapai sekitar 9,8% dari jumlah penduduk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi Objective Structured Clinical Examination (OSCE) pada mahasiswa Fakultas Kedoktera Umum Universitas Malahayati Angkatan 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis analitik dengan metode pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 138 mahasiswa angkatan 2019. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner kualitas tidur dan tingkat kecemasan berupa DASS 42 dan PSQI. Serta menggunakan teknik total sampling. Data dianalisis menggunakan Spearman. Hasil uji Spearmen menunjukan nilai yang signifikan antara kualitas tidur dan tingkat kecemasan dalam menghadapi Objective Structured Clinical Examination (OSCE) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Malahayati Angkatan 2019 dengan nilai p value 0.001 (p 0.05). Terdapat hubungan antara kualitas tidur dan tingkat kecemasan dalam menghadapi Objective Structured Clinical Examination (OSCE) pada mahasiswa Fakultas Kedoktera Umum Universitas Malahayati Angkatan 2019.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"21 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279486","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}