{"title":"Uji Efek Antioksidan Formulasi Sediaan Sirup Ekstrak Etanol Kulit Buah Jeruk Bali (Citrus Maxima Merr.) Terhadap Malondialdehid Tikus Putih (Rattus Novergicus) Yang Diinduksi Karbon Tetraklorida","authors":"S. Suryanita, Hasma Hasma","doi":"10.32382/medkes.v16i1.1836","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/medkes.v16i1.1836","url":null,"abstract":"Free radicals are any molecule or atom that is unstable because it has one or more unpaired electrons. Free radicals that are formed in the body will produce new free radicals through a chain reaction which eventually increases in number and attacks the body's cells so that tissue damage will occur, therefore antioxidants are needed from outside to neutralize free radicals, the salute is grapefruit peel (Citrus maxima Merr.) This study aims to determine the antioxidant activity of the ethanol extract syrup of grapefruit peel against levels of Malondialdehyde (MDA) blood plasma of male white rats induced by carbon tetrachloride (CCl4). The stages of this study were the first to make a skin extract syrup. grapefruit peel containing 1% extract (F1), 2% extract (F2), 3% extract (F3), and without grapefruit peel extract (F4) as negative control; Furthermore, testing the stability of the syrup preparations before and after storage was accelerated for 12 cycles, and finally the syrup with the best stability was tested for its lipid peroxidation inhibition activity in vivo with blood plasma MDA levels in rats induced by Carbon Tetrachloride. The results showed the results of the syrup stability test. indicates that F3 has the best stability. As for the in vivo test results, F3 showed a decrease in the MDA level of blood plasma in rats which was significantly different from the negative control. The grapefruit peel significantly decreased the MDA level of the rat blood plasma with a value p<0.05. Keywords : Free radicals, Grapefruit Peel, Antioxidant, Syrup Preparation, Malondialdehyde (MDA)","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126150102","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Uji Hepatoprotektor Ekstrak Etanol Buah Pepino (Solanum muricatum) Terhadap Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi CCL4","authors":"Muhammad Asri, Ummu Kalsum","doi":"10.32382/medkes.v16i1.1695","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/medkes.v16i1.1695","url":null,"abstract":"ABSTRACTBuah pepino memiliki kandungan seyawa yaitu alkaloid, flavonoid, vitamin C yang dapat berkhasiat sebagai hepatoprotektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hepatoprotektor ekstrak etanol buah pepino (Solanum muricatum) terhadap tikus putih jantan yang diinduksikan ccl4 dengan dosis ekstrak dibagi menjadi tiga kelompok yaitu 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB. Penelitian ini merupakan jenis eksperimental menggunakan rancangan penelitian True Experimental design. Pengujian aktivitas hepatoprotektor dengan parameter acuan nya adalah kadar SGOT dan SGPT. Analisis hasil pengukuran SGOT dan SGPT dihitung dengan menggunakan ANOVA satu arah. Hasil pengukuran kadar SGPT dan SGOT dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 400 mg/kg BB terjadi penurunan yang berbeda-beda .Pada SGOT penurunan tertinggi kadar terdapat pada ekstrak etanol buah pepino 100 mg/kgBB diikuti ekstrak etanol buah pepino 200 mg/kgBB lalu kelompok ekstrak etanol buah pepino 400 mg/kgBB kemudian kelompok positif dan terakhir kelompok negative .Dan pada SGPT penurunan kadar SGPT tertinggi pada kelompok control positif diikuti kelomok ekstrak etanol buah pepino dengan konsentrasi 100 mg/kgBB, lalu ekstrak etanol buah pepino dengan konsentrasi 200 mg/kgBB, kemudian konsentrasi 400 mg/kgBB dan terakhir kelompok control negative. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa buah pepino (Solanum muricatum) memiliki aktivitas hepatoprotektor pada konsentrasi 100 mg/kgBB pada kadar SGPT dan SGOT . Pepino fruit contains compounds such as alkaloids, flavonoids, vitamin C which can be efficacious as a hepatoprotector. This study aims to study the activity of the ethanol hepatoprotector extract of pepino fruit (Solanum muricatum) against male white rats induced by ccl4 with extract extract into three groups namely 100 mg / kg, 200 mg / kg and 400 mg / kg. This research is an experimental type using a true experimental design research design. Testing of hepatoprotector activity with reference parameters is SGOT and SGPT levels. Analysis of the results of the SGOT and SGPT measurements were calculated using one-way ANOVA. The results of the measurement of SGPT and SGOT levels with a dose of 100 mg / kgBW, 200 mg / kgBW and 400 mg / kgBW were different. 200 mg / kgBB then pepino fruit ethanol extract group 400 mg / kgBB then the positive group and finally the negative group. pepino with a concentration of 200 mg / kg, then a concentration of 400 mg / kg and finally the negative control group. Based on research that has been done, it can be concluded that the pepino fruit (Solanum muricatum) has hepatoprotector activity at a concentration of 100 mg / kgBW at SGPT and SGOT levels. Keywords : CCL4, Hepatoprotektor, Solanum muricatum.","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"237 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128973020","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Siti Hadijah Batjo, O. J. Longulo, Kristivaningsi Hehi, Rafika Rafika
{"title":"Media Video Tentang Teknik Menyusui Berpengaruh Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil","authors":"Siti Hadijah Batjo, O. J. Longulo, Kristivaningsi Hehi, Rafika Rafika","doi":"10.32382/medkes.v16i1.2074","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/medkes.v16i1.2074","url":null,"abstract":"Pengetahuan ibu tentang teknik menyusui merupakan langkah penting untuk mencapai keberhasilan ASI eksklusif. Kurangnya pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar akan menyebabkan masalah selama menyusui. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan dengan media video tentang teknik menyusui terhadap pengetahuan ibu hamil di Praktik Mandiri Bidan Amanah. Jenis penelitian pre eksperimen dengan rancangan one group pretest and posttest design dengan populasi seluruh ibu hamil primigravida di Praktik Mandiri Bidan Amanah. Sampel adalah ibu hamil primigravida trimester III berjumlah 15 responden, diambil dengan teknik consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu hamil sebelum diberikan promosi kesehatan dengan kategori baik yaitu 40% dan setelah diberikan promosi kesehatan yaitu 86,7%. Hasil analisis bivariat diperoleh p-value 0,001 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini ada pengaruh promosi kesehatan dengan media video terhadap pengetahuan ibu hamil tentang teknik menyusui di Praktik Mandiri Bidan Amanah. Bidan kiranya memberi promosi menggunakan media video agar ibu termotivasi untuk menyusui bayinya secara eksklusif. ","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"356 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132891270","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Effektivitas Suplementasi Vitamin D Dalam Mempercepat Konversi Sputum Pada Pasien Tuberkulosis","authors":"Muhammad Sobri Maulana, Nurfadhilah Al Adabiyah","doi":"10.32382/medkes.v16i1.1970","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/medkes.v16i1.1970","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Tuberculosis merupakan penyakit infeksi oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis merupakan salah satu diantara sepuluh penyebab utama kematian di dunia. Penelitian terdahulu membuktikan bahwa suplementasi vitamin D dapat meningkatkan aktivitas anti-mikrobial, mempercepat konversi sputum dan kultur, mengurangi inflamasi, meningkatkan clinical outcome, serta meningkatkan mediator untuk aktivitas anti-mikrobial. Meskipun demikian, masih terdapat perbedaan pendapat akan manfaat suplementasi vitamin D pada pasien tuberculosis paru.Tujuan: Mengevaluasi bukti yang ada sampai saat ini terkait manfaat suplementasi vitamin D terutama dalam mempercepat konversi sputum. Metode: Pencarian literatur dilakukan pada tiga databases terkemuka yakni PubMed, SCOPUS, dan Cochrane dengan kata kunci berupa “Tuberculosis”, “Vitamin D”, “Suplementation”, dan “Sputum Conversion” dengan seluruh kata yang berhubungan. Dari seleksi artikel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusif didapatkan 1 systematic review oleh Jollifee D et al (2019) dan 1 clinical trial oleh Afzal A et al (2018), yang kemudian ditelaah berdasarkan aspek validity, importance, dan applicability menggunakan form telaah dari Oxford Center for Evidence Based Medicine. Hasil: Kedua artikel memenuhi kriteria validity, importance, dan applicability masing-masing. Dari segi efikasi, penelitian Jollifee D et al membuktikan bahwa pemberian suplementasi vitamin D tidak mempercepat konversi kultur sputum pada populasi umum (aHR 1.06, 95% CI 0.91-1.23; P=0.44; P for heterogeneity=0.84), namun mempercepat konversi kultur sputum pada populasi MDR-TB(aHR 13.44, 95% CI 2.96-60.90). Kedua studi membuktikan bahwa pemberian suplementasi vitamin D mampu mempercepat konversi apusan sputum namun konversi apusan sputum memiliki validitas yang lebih rendah sebagai marker prognosis untuk outcome suatu tatalaksana dibandingkan konversi kultur sputum. Kesimpulan: Pemberian suplementasi vitamin D tidak mempercepat konversi kultur sputum namun mempercepat konversi apusan sputum. Diperlukan penelitian lebih lanjut terkait manfaat suplementasi vitamin D pada percepatan konversi kultur sputum populasi MDR-TB.","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122467786","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efek Thoracic Manipulation Terhadap Perubahan Lingkup Gerak Sendi Cervical Pada Non-Specific Neck Pain","authors":"Sudaryanto Sudaryanto, Syahyu Ratih Fahria Madu","doi":"10.32382/medkes.v16i1.2147","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/medkes.v16i1.2147","url":null,"abstract":"ABSTRAK Latar Belakang: Non-spesific neck pain merupakan nyeri leher yang tidak beradiasi ke lengan atau upper extremitas, dimana nyeri terjadi pada area leher, occipital, dan punggung bagian atas. Pada umumnya nyeri muncul pada akhir keterbatasan ekstensi, lateral fleksi, rotasi, dan fleksi. Metode: Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain randomized control group pre test – post test, bertujuan untuk mengetahui efek penambahan Thoracic Manipulation pada intervensi Ultrasound dan Muscle Energy Technique terhadap peningkatan LGS cervical pada penderita non-spesific neck pain. Sampel penelitian adalah mahasiswa jurusan fisioterapi yang mengeluh non-spesific neck pain (sesuai dengan kriteria inklusi), dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 24 orang yang dibagi secara acak ke dalam 2 kelompok. Alat ukur yang digunakan adalah inclinometer. Hasil: Berdasarkan analisis uji paired sample t pada kelompok kontrol dan perlakuan diperoleh nilai p < 0,05 untuk LGS ekstensi, lateral fleksi, dan rotasi cervical, yang berarti bahwa kelompok kontrol (Ultrasound dan Muscle Energy Technique) dan kelompok perlakuan (Ultrasound, Muscle Energy Technique dan Thoracic Manipulation) dapat memberikan peningkatan LGS cervical yang signifikan. Berdasarkan uji independen sample t, diperoleh nilai p > 0,05 untuk LGS ekstensi, lateral fleksi, dan rotasi cervical, yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara Ultrasound, Muscle Energy Technique, Thoracic Manipulation dan Ultrasound, Muscle Energy Technique terhadap peningkatan LGS cervical. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan Thoracic Manipulation pada intervensi Ultrasound dan Muscle Energy Technique tidak lebih efektif secara signifikan terhadap peningkatan LGS cervical pada penderita non-spesific neck pain. Kata Kunci : Thoracic Manipulation, LGS Cervical, Non-Spesific Neck Pain","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127687512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Faktor Risiko Kehamilan Pada Kejadian Perdarahan Post Partum Di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu Dan Anak (RSKDIA) Siti Fatimah Makassar","authors":"Khusnul Amirah, S. Suriani, R. Rahmawati","doi":"10.32382/medkes.v16i1.1082","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/medkes.v16i1.1082","url":null,"abstract":"Perdarahan post partum adalah perdarahan yang melebihi 500 ml setelah bayi lahir, perdarahan dalam bidang obstetric hampir selalu berakibat fatal bagi seorang ibu. Perdarahan yang paling banyak menyebabkan kematian yang memicu terjadinya perdarahan post partum diantaranya yaitu, umur, paritas dan jarak kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor risiko terhadap kejadian perdarahan post partum di RSKDIA Siti Fatimah Makassar Tahun 2018 dengan metode pendekatan case control study. Subyek penelitian ini adalah sebagian dari populasi ibu bersalin di RSKDIA Siti Fatimah Makassar sebesar 1039 orang diperoleh sampel kasus sebanyak 31 orang mengalami perdarahan post partumdan sampel kontrol sebanyak 31 orang yang tidak mengalami perdarahan post partum dengan perbandingan 1 : 1. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai p = 0,0421, menunjukkan bahwa umur <20 dan >35 tahun terdapat hubungan dan memiliki risiko 2,879 kali lebih besar untuk mengalami perdarahan post partum dibandingkan dengan umur ibu yang tidak berisiko 20-35 tahun. Paritas >3 didapatkan bahwa nilai p = 0,0051 yang berarti paritas >3 terdapat hubungan dan memiliki risiko 4,410 kali lebih besar untuk mengalami perdarahan post partum dibandingkan dengan paritastidak berisiko 1-3 kali. Jarak kehamilan <2 tahun didapatkan bahwa nilai p = 0,0051 yang berarti jarak kehamilan <2 tahun terdapat hubungan dan memiliki risiko 4,747 kali lebih besar untuk mengalami perdarahan post partum dibandingkan dengan jarak kehamilan ≥2 tahunKata Kunci: Umur, Paritas, Jarak Kehamilan, Perdarahan Post Partum.","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131608062","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Beda Efek Pemberian Motor Relearning Program Dan Pemberian Proprioceptive Neuromuskular Facilitation Terhadap Peningkatan Kemampuan Fungsional Penderita Post Stroke","authors":"Hasbiah Hasbiah, Hasniah Ahmad","doi":"10.32382/medkes.v16i1.1988","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/medkes.v16i1.1988","url":null,"abstract":"Beda efek pemberian motor relearning program dan pemberian proprioceptive neuromuskular facilitation terhadap peningkatan kemampuan fungsional penderita post stroke. Penelitian ini mengangkat permasalahan Beda efek pemberian motor relearning program dan pemberian proprioceptive neuromuskular facilitation terhadap peningkatan kemampuan berjalan penderita post stroke. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy-experimental dengan menggunakan desain penelitian two-group pretest posttest design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 26 orang yang dibagi dalam 2 kelompok masing-masing berjumlah 13 orang. Penentuan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Barthel index. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, 16 Juni – 16 September 2020. Tidak ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara MRP dan PNF terhadap peningkatan aktivitas fungsional pada penderita. Keduanya baik digunakan dalam penanganan kondisi aktivitas fungsional akibat post strokeKata Kunci : Motor Relearning Program (MRP), Proprioceptive Neuromuskular Facilitation (PNF), Aktivitas Fungsional, Stroke Beda efek pemberian motor relearning program dan pemberian proprioceptive neuromuskular facilitation terhadap peningkatan kemampuan fungsional penderita post stroke. Penelitian ini mengangkat permasalahan Beda efek pemberian motor relearning program dan pemberian proprioceptive neuromuskular facilitation terhadap peningkatan kemampuan berjalan penderita post stroke. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy-experimental dengan menggunakan desain penelitian two-group pretest posttest design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 26 orang yang dibagi dalam 2 kelompok masing-masing berjumlah 13 orang. Penentuan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Barthel index. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, 16 Juni – 16 September 2020. Tidak ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara MRP dan PNF terhadap peningkatan aktivitas fungsional pada penderita. Keduanya baik digunakan dalam penanganan kondisi aktivitas fungsional akibat post strokeKata Kunci : Motor Relearning Program (MRP), Proprioceptive Neuromuskular Facilitation (PNF), Aktivitas Fungsional, Stroke","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125188215","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"The Differences Effect Of Giving Snags And Mc Kenzie With Manual Traction And Mc Kenzie For Pain Reduction And Lumbal Disability In HNP Conditions","authors":"A. Sani, D. Durahim","doi":"10.32382/medkes.v16i1.2052","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/medkes.v16i1.2052","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Herniated Nucleus Pulposus adalah kondisi penonjolan discus intervertebralis yang dapat menekan akar saraf yang keluar dari foramen intervertebralis sehingga menimbulkan nyeri radikular, dan pada akhirnya menyebabkan disabilitas lumbal. Metode Desain randomized two group pre test – post test dan menggunakan tehnik pulposive sampling bertujuan untuk mengetahui beda pengaruh pada intervensi SNAGs dan Mc kenzie dibandingkan dengan Manual Traction dan Mc.Kenzie terhadap penurunan nyeri dan disabilitas lumbal pada penderita HNP lumbal. Penelitian ini dilaksanakan di RSAD Tk. II Pelamonia Makassar dengan sampel adalah penderita HNP lumbal yang sesuai dengan kriteria inklusi. Jumlah sampel adalah 16 orang yang dibagi secara acak kedalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan 1 yang diberikan SNAGs dan Mc kenzie sebanyak 8 orang dan kelompok perlakuan 2 yang diberikan Manual Traction dan Mc Kenzie sebanyak 8 orang. Alat ukur yang digunakan adalah Oswetry Disability Index (ODI). Hasil : Berdasarkan analisis uji paired sample t pada kelompok perlakuan I diperoleh nilai (p = 0.000 < 0,05) untuk nilai Oswetry Disability Index yang berarti bahwa pemberian Sustained Apophysial Glides dan Mc Kenzie dapat menghasilkan penurunan nyeri dan disabilitas lumbal yang signifikan. Sedangkan kelompok perlakuan II juga diperoleh nilai (p = 0.000 < 0,05) untuk nilai Oswetry Disability Index yang berarti bahwa pemberian Manual Traction dan Mc Kenzie dapat menghasilkan penurunan nyeri dan disabilitas lumbal yang signifikan. Kemudian berdasarkan uji Indepentent sample t diperoleh nilai (p = 0.000 < 0,05) untuk nilai Oswetry Disability Index yang berarti bahwa pemberian Sustained Apophysial Glides dan Mc Kenzie lebih efektif secara signifikan dibandingkan dengan pemberian Manual Traction dan Mc Kenzie terhadap penurunan nyeri dan disabilitas lumbal. Kesimpulan : Dapat disipulkan bahwa pemberian pemberian SNAGs dan Mc Kenzie lebih efektif dibandingkan dengan Manual Traction dan Mc Kenzie terhadap penurunan nyeri dan disabilitas lumbal pada penderita HNP. Kata kunci : Sustained Natural Apophyseal Glides, Manual traction, Mc Kenzie, ODI, HNP Lumbal","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116295553","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAMMANA","authors":"F. Fitriani, Amalia Hayati, Yulianti Yulianti","doi":"10.32382/medkes.v15i2.1822","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/medkes.v15i2.1822","url":null,"abstract":"Pneumonia adalah peradangan pada parenkim paru dapat menyerang siapa aja, seperti anak-anak, remaja, dewasa muda dan lanjut usia, namun lebih banyak pada balita dan lanjut usia. Berdasarkan data profil kesehatan provinsi sulawesi selatan, Kabupaten Wajo masuk dalam 10 besar yaitu peringkat ke 7 tertinggi dengan penemuan kasus pneumonia pada balita yang ditangani sebesar 0,15% (359 Penderita) dari 23 Puskesmas yang ada di Kabupaten Wajo sedangkan di Puskesmas Pammana dari Tahun 2016 - 2019 jumlah penderita Pneumonia bersifat fluktuatif dimana data yang di peroleh hanya berasal dari kunjungan penderita ke Puskesmas. Hal ini masih jauh dari target perkiraan kasus pneumonia pada balita yaitu sebesar 10% dari jumlah penduduk di wilayah kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pnemuan kasus pneumonia balita di Puskesmas Pammana, Kabupaten Wajo.Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi deskriptif dengan pendekatan mixed methods (kualitatif dan kuantitatif). Informan dalam penelitian ini adalah kepala puskesmas, penanggung jawab program P2 ISPA dan petugas MTBS serta informan ahli. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen yang dilakukan di Puskesmas Pammana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penemuan kasus pneumonia balita di puskesmas pammana yaitu penyusunan rencana program, kegiatan program, pencatatan dan pelaporan, faktor petugas kesehatan (pelatihan, pengetahuan, dan lama kerja petugas), motivasi kerja, kepemimpinan kepala puskesmas, ketersediaan media cetak dan media penyuluhan. Sedangkan faktor yang tidak berpengaruh dengan penemuan kasus pneumonia yaitu jenis kelamin, tingkat pendidikan, tatalaksana MTBS dan kegiatan evaluasi. Kesimpulan agar cakupan penemuan kasus pneumonia balita di Puskesmas pammana mencapai target, dapat dilakukan dengan meningkatkan pembinaan dan pelatihan kepada penanggung jawab P2 ISPA dan petugas MTBS mengenai pengetahuan pneumonia balita. Puskesmas juga perlu melakukan kegiatan penemuan kasus secara aktif dengan melakukan pelacakan kasus dan kunjungan rumah penderita pneumonia balita.Kata Kunci: ISPA, Puskesmas, Pneumonia Balita","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124404535","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"GAMBARAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 2 SEKOLAH DASAR NEGERI 20 SUNGAISELAN","authors":"Angga Prawira Kusuma, Abdul Muhaimin Taiyeb","doi":"10.32382/medkes.v15i2.1823","DOIUrl":"https://doi.org/10.32382/medkes.v15i2.1823","url":null,"abstract":"Masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan penyakit yang hampir dialami oleh setengah populasi di dunia. Prevalensi karies gigi di Indonesia cenderung tinggi di atas 70%.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran kejadian karies gigi di SD Negeri 20 Sungaiselan dan faktor yang berhubungan dengan kejadian karies gigi. Metodelogi penelitian menggunakan deskriptif kulitatif dan dianalisis dengan menggunakan metode Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 54,17 % responden berjenis kelamin laki-laki, 70,83% siswa mengkonsumsi makanan kariogenik dengan tingkat tinggi serta 66,67% melakukan sikat gigi lebih dari dua kali sehari. Dari penelitian ini diketahui bahwa jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang signifikan p= 0,446, namun tingkat konsumsi makanan kariogenik dan frekuensi menyikat gigi memiliki pengaruh yang signifikan p=0,001 dan p=0,002 pada taraf 0,05%. Kata Kunci : karies, kariogenik, gigi","PeriodicalId":369205,"journal":{"name":"Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116464518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}