{"title":"POTENSI SAGU (METROXYLON SP.) DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI RIAU","authors":"Syartiwidya Syartiwidya","doi":"10.47521/selodangmayang.v9i1.277","DOIUrl":"https://doi.org/10.47521/selodangmayang.v9i1.277","url":null,"abstract":"Riau Province has a large potential for sago (Metroxylon sp). This is indicated by an area of 84,780 hectares and a production of 260,658 tons/year (Riau Plantation Office, 2020). The use of sago starch is still limited as a staple food for certain communities. Sago with a high nutritional content of carbohydrates equivalent to rice is an all-around plant, which means a plant that has many benefits. Besides sago can reducing dependence on imported flour, rice imports are also used as food ingredients that are processed into various forms of processed food, as well as non-food ingredients. such as renewable energy sources, namely bioethanol and pharmaceutical industry materials. Sago waste also provides many benefits, such as bark as flooring for houses, roads, and firewood, midrib as roofs, and pith pulp as animal feed, adhesives, charcoal briquettes, board particles, and composting materials. Optimizing the utilization of sago potential if it can be applied through food diversification efforts will open up economic activities and support food security in Riau Province. \u0000 \u0000Provinsi Riau memiliki potensi sagu (Metroxylon sp) yang cukup besar. Hal ini ditunjukkan oleh luas area seluas 84.780 Ha dan produksi sebesar 260.658 ton/tahun (Dinas Perkebunan Provinsi Riau, 2020). Pemanfaatan pati sagu masih terbatas sebagai pangan pokok masyarakat tertentu. Sagu dengan kandungan gizi tinggi karbohidrat setara beras tersebut merupakan tumbuhan serba gatra yang artinya tumbuhan yang mempunyai banyak manfaat. Selain sagu dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor terigu, impor beras juga sebagai bahan pangan yang diolah menjadi berbagai bentuk olahan pangan, serta juga sebagai bahan non pangan seperti sumber energi terbarukan, yaitu bioetanol dan bahan industri farmasi. Limbah sagu juga memberikan banyak manfaat, seperti kulit batang sebagai lantai rumah, jalan dan kayu bakar, pelepah sebagai atap rumah, dan ampas empulur sebagai pakan ternak, bahan perekat, brikat arang, papan partikel dan bahan pembuat kompos. Optimalisasi potensi sagu ini bila dapat diterapkan melalui upaya penganekaragaman pangan yang akan membuka kegiatan ekonomi dan mendukung ketahanan pangan di Provinsi Riau.","PeriodicalId":365669,"journal":{"name":"Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127442118","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMBINAAN KECAMATAN KINERJA PERINGKAT TERENDAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR","authors":"Ismal Ismal, Ardiansah Ardiansah, Sudi Fahmi","doi":"10.47521/selodangmayang.v9i1.292","DOIUrl":"https://doi.org/10.47521/selodangmayang.v9i1.292","url":null,"abstract":"In granting the government authority to the regions, it indirectly brings consequences for the central government to the regions and also adds responsibility to the regions themselves. Thus a leader and head of government in the region must be able to manage and regulate the organizational affairs of his government agencies. The purpose of this research is to analyze the Lowest Performance Subdistrict Development, obstacles, and solutions in coaching in the field and analyze the efforts made to overcome obstacles in its implementation in the field. The research method is sociological legal research; the approach used in addition to the statutory regulation approach is an approach by conducting interviews. The results of this study are to find out sanctions and guidance or administrative reprimands for failure to take care of their government households for low-ranked sub-districts. \u0000 \u0000Dalam pemberian kewenangan pemerintah kepada daerah, secara tidak langsung membawa konsekuensi pemerintah pusat terhadap daerah dan juga menambah akan tanggung jawab kepada Daerah itu sendiri. demikian seorang pemimpin dan kepala pemerintahan di daerah harus bisa sedemikian rupa untuk mengelola dan mengatur urusan organisasi instansi pemerintahannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis Pembinaan Kecamatan Kinerja Peringkat Terendah, hambatan dan solusi dalam Pembinaan dilapangan dan menganalisis upaya yang dilakukan mengatasi hambatan dalam pelaksanaanya dilapangan. Metode penelitian adalah penelitian hukum sosiologis, pendekatan yang digunakan selain pendekatan peraturan perundang-undangan adalah pendekatan dengan melakukan wawancara. Hasil Penelitian ini untuk mengetahui sanksi dan pembinaan atau teguran administratif terhadap kegagalan mengurus rumah tangga pemerintahannya kepada kecamatan yang berperingkat rendah.","PeriodicalId":365669,"journal":{"name":"Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132654115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yulianti Yulianti, Mulono Apriyanto, Ali Azhar, Kms Novyar Satriawan Fikri
{"title":"IMPLEMENTASI PROGRAM AKSI KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR","authors":"Yulianti Yulianti, Mulono Apriyanto, Ali Azhar, Kms Novyar Satriawan Fikri","doi":"10.47521/selodangmayang.v9i1.293","DOIUrl":"https://doi.org/10.47521/selodangmayang.v9i1.293","url":null,"abstract":"The goal of this study is to describe and analyze the synergy model between the Central Government and the Kabupaten Indragiri Hilir Government that is effective in creating food security, implementation of a food security action program in the Indragiri Hilir Regency, and to identify food security problems in order to improve the welfare of farmers and communities in the Indragiri Hilir Regency, as well as what steps have been and must be taken in order to achieve this goal. The technique employed in this study is qualitative, with the focus of the research being the opinions and attitudes of stakeholder actors in the execution of the Indragiri Hilir Regency's Food Security Action Program policy, including resource preparedness, implementation procedures, and others. \u0000 \u0000Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis model sinergisitas antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupten Indragiri Hilir yang efektif untuk melahirkan ketahanan pangan, implementasi program aksi tentang ketahanan pangan di Kabupaten Indragiri Hilir, dan mengetahui permasalahan-permasalahan tentang ketahanan pangan guna peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat di Kabupten Indragiri Hilir serta langkahlangkah apa yang telah dan harus dilakukan guna mewujudkan ketahanan pangan serta peningkatan kesejahteraan petani di masa mendatang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan fokus penelitian adalah pandangan dan sikap aktor stakeholders dalam implementasi kebijakan Program Aksi Ketahanan Pangan Kabupten Indragiri Hilir, meliputi kesiapan sumber daya, proses implementasi dan lain-lain.","PeriodicalId":365669,"journal":{"name":"Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128415474","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT BAGI WARGA YANG TERDAMPAK STUNTING DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR","authors":"Fitri Wahyuni, Yaswirman Yaswirman, N. Suryani","doi":"10.47521/selodangmayang.v9i1.304","DOIUrl":"https://doi.org/10.47521/selodangmayang.v9i1.304","url":null,"abstract":"The causes of the still high stunting rate in Indonesia are very complex. This includes the Indragiri Hilir Regency. The number of cases of stunting that is the cause is more to do with economic problems and poor families. based on data from the Health Service (Diskes) the stunting rate in Inhil still reaches 3.15 percent. Therefore, appropriate steps are needed to reduce and prevent stunting, one of which is by distributing zakat to families affected by stunting. However, this needs to be studied according to Islamic law, are those affected by stunting the party (group) entitled to receive zakat? This research is normative legal research. With secondary data in the form of primary legal materials, secondary legal materials, and tertiary legal materials with qualitative data analysis by drawing deductive conclusions. The results of the study show that in Islamic law there are eight asnab (classes) who are entitled to receive zakat, namely 1. Fakir 2. Poor 3. 'Amilin (zakat manager) 4. Muallaf. 5). Riqab (slave), 6). Gharimin (People who are in debt), 7). Sabilillah (people who fight in the way of Allah), 8). Ibn Sabil. Of the eight groups referred to by residents in Indragiri Hilir who are affected by stunting, they are included in the poor category, so according to Islamic law, they are entitled to receive zakat. \u0000 \u0000Penyebab masih tingginya angka stunting di Indonesia sangat kompleks. Termasuk juga di Kabupaten Indragiri Hilir Banyaknya kasus-kasus terjadinya stunting yang menjadi penyebabnya lebih kepada persoalan ekonomi dan keluarga yang tidak mampu. berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) angka stunting di Inhil masih mencapai angka 3,15 persen. Oleh karena itu perlu langkah-langkah yang tepat guna menurunkan dan mencegah terjadinya stunting salah satunya dengan penyaluran zakat kepada keluarga yang etrdampak stunting. Namun hal tersebut perlu dikaji menurut hukum Islam apakah mereka yang terdampak stunting merupakan pihak (golongan) yang berhak menerima zakat?. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif. Dengan data-data sekunder berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, bahan hukum tersier dengan analisa datanya berupa kualitatif dengan menarik kesimpulan secara deduktif. Hasil penelitian bahwa dalam hukum Islam ada delapan asnab (golongan) yang berhak menerima zakat yaitu 1.Fakir 2. Miskin 3. ‘Amilin (Pengelola zakat) 4. Muallaf. 5). Riqab (budak), 6). Gharimin (Orang yang dililit hutang), 7). Sabilillah (orang yang berperang di jalan Allah), 8). Ibnu Sabil. Dari delapan golongan yang dimaksud warga yang ada di Indragiri Hilir yang terdampak stunting merupakan mereka yang termasuk dalam kategori miskin, maka menurut hukum Islam mereka berhak menerima zakat.","PeriodicalId":365669,"journal":{"name":"Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir","volume":"318 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115212241","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Hasibuan, Z. Zulkarnain, Tengku Marlina Cahyani, S. Suradi
{"title":"PENGARUH LAMA PENYIMPANAN PADA SUHU 50C TERHADAP KUALITAS FISH BALL PATIN PADA KEMASAN VAKUM DAN NONVAKUM","authors":"M. Hasibuan, Z. Zulkarnain, Tengku Marlina Cahyani, S. Suradi","doi":"10.47521/selodangmayang.v9i1.284","DOIUrl":"https://doi.org/10.47521/selodangmayang.v9i1.284","url":null,"abstract":" \u0000 \u0000Catfish have a lot of vitamins and minerals that are beneficial for health and intelligence. The nutritional content contained in catfish is protein and Omega 3 fat, and the texture of catfish is tasty and soft. Processed catfish products are consumed fresh or produced in the form of filets, meatballs, dumplings, fish balls, fish tofu meatballs, empek-empek, sausages, and nuggets, which from the results of organoleptic tests on taste, appearance, aroma, and texture are good and tend to be liked by children, youth, adults and parents. The aim of the study was to determine the shelf life, microorganisms, and proximate content of catfish fish ball processed products, vacuum and non-vacuum at 5 0C with a shelf life of 0 days, 5 days, and 10 days. This study uses a survey method, collecting data from a representative population (sample). Proximate test results and E. coli fish ball microorganisms in catfish, proximate parameters; There was no significant difference in the moisture content, ash content, protein, fat, and carbohydrates in vacuum and nonvacuum packaging. Parameters of E. coli microorganisms in vacuum and nonvacuum packaging met food quality standards. The results of the t-test showed proximate parameters and E. coli microorganisms, catfish in a vacuum and nonvacuum storage, it was found that the significance value (2-tailed) α > 0.05 indicated there was no difference between research subjects. \u0000 \u0000Ikan patin memiliki banyak kandungan vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan. Kandungan gizi yang terdapat pada ikan patin adalah protein dan lemak Omega 3, tekstur ikan patin tergolong gurih dan lembut. Produk olahan ikan patin dikonsumsi segar atau diproduksi dalam bentuk filet, bakso, siomay, fish ball, bakso tahu ikan, empek-empek, sosis dan nugget, dimana dari hasil uji organoleptik terhadap rasa, rupa, aroma dan tekstur yang baik dan cenderung disukai anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Tujuan penelitian untuk mengetahui masa/waktu simpan, mikroorganisme dan kandungan proksimat produk olahan fish ball ikan patin, vakum dan non vakum pada suhu 5 0C umur simpan 0 hari, 5 hari dan 10 hari. Penelitian ini menggunakan metode survei, mengumpulkan data dari populasi yang terwakilkan (sampel). Hasil uji proksimat dan mikroorganisme E.coli fish ball ikan patin, parameter proksimat; kadar air, kadar abu, protein, lemak dan karbohidrat pada kemasan vakum dan non vakum tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Parameter mikroorganisme E. coli pada kemasan vakum dan non vakum memenuhi standar mutu makanan Hasil Uji t menunjukkan parameter proksimat dan mikroorganisme E.coli fish ball ikan patin penyimpanan vakum dan non vakum diketahui bahwa nilai signifikansi (2-tailed) α >0,05 menunjukkan tidak terdapat perbedaan antar subjek penelitian.","PeriodicalId":365669,"journal":{"name":"Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127172141","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
T. Syahfitri, Annisa Alwahidah, Khairul Khairul, N. Nurhayati, Rahmawati Fadila
{"title":"PEMANFAATAN KELAPA BUANGAN SEBAGAI ALTERNATIF USAHA PENGOLAHAN KOPRA ASALAN GUNA MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KELURAHAN SUNGAI SALAK KECAMATAN TEMPULING","authors":"T. Syahfitri, Annisa Alwahidah, Khairul Khairul, N. Nurhayati, Rahmawati Fadila","doi":"10.47521/selodangmayang.v9i1.297","DOIUrl":"https://doi.org/10.47521/selodangmayang.v9i1.297","url":null,"abstract":"The livelihoods of the people in Sungai Salak sub-district are mostly as farmers. The large number of coconut products in the salak river, makes many discarded coconuts/coconuts that are not feasible. However, these coconuts can actually be processed into random copra/white copra, but many people still don't understand how to process white copra, and many people don't dare to make white copra because there is no certainty about the selling price of white copra. Another factor is that copra does not reach white copra moisture content at 5% but in the range of 10-15%, this is also the influence of environmental factors and work systems, as well as the influence of temperature and the drying process which has an impact on the selling price of white copra itself. several determining factors supporting the success of processing white copra itself are in the work system, environment, and other factors. Temperature and drying process are also other factors in obtaining export standard white copra. If this is implemented by farmers, there will be no more wasted coconuts, and this can also improve the economy of the people in Sungai Salak Village. \u0000 \u0000Mata pencaharian masyarakat di kelurahan sungai salak, sebagian besar adalah sebagai petani. Banyaknya hasil kelapa di sungai salak, membuat banyaknya kelapa buangan/kelapa yang tidak layak. Namun kelapa tersebut sebenarnya masih bisa di olah menjadi kelapa kopra asalan/kopra putih, namun masih banyak belum memahami cara pengolahan kopra putih, dan banyak masyarakat tidak berani membuat kopra putih karena tidak adanya kepastian harga jual kopra putih. Faktor lainnya kopra tidak mencapai kadar air kopra putih di angka 5 % tetapi di kisaran 10-15 %, ini juga menjadi pengaruh dari faktor lingkungan dan sistem kerja, dan juga pengaruh suhu dan proses pengeringan hingga berdampak pada harga jual kopra putih itu sendiri. beberapa faktor penentu penunjang keberhasilan pengolahan kopra putih sendiri berada di sistem kerja, lingkungan, dan faktor lainnya. Suhu dan proses pengeringan juga menjadi faktor lainnya untuk mendapatkan kopra putih yang berstandar ekspor. Apabila hal tersebut diterapkan oleh petani, maka tidak ada lagi kelapa yang terbuang, dan hal tersebut juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di kelurahan sungai salak.","PeriodicalId":365669,"journal":{"name":"Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127293843","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Syafrizal Thaher DS, R. Surya, Novrizal Nur, Rosliana Rosliana
{"title":"STUDI POTENSI PAJAK RUMAH KOS SEBAGAI SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR NOMOR 13 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH KOS","authors":"Syafrizal Thaher DS, R. Surya, Novrizal Nur, Rosliana Rosliana","doi":"10.47521/selodangmayang.v9i1.305","DOIUrl":"https://doi.org/10.47521/selodangmayang.v9i1.305","url":null,"abstract":"The city of Tembilahan is mostly inhabited by seasonal residents with the aim of education and work, so it requires boarding house facilities. The Indragiri Hilir Regency Government has enacted Regional Regulation No. 13/2018 concerning the management of boarding houses. To increase the source of local revenue, boarding house taxes can be an alternative source of PAD. In addition, if the boarding house is managed professionally, it will also be a source of other PADs such as advertising tax, artesian well tax, and rural-urban land building tax. To carry out the formulation of the strategy, we used the business model canvas and SWOT analysis. \u0000Kota Tembilahan banyak dihuni oleh penduduk musiman dengan tujuan Pendidikan dan Pekerjaan sehingga membutuhkan fasilitas rumah kos. Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir telah menetapkan Perda No.13/2018 tentang pengelolaan rumah kos. Untuk meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah, Pajak Rumah kos dapat menjadi salah satu alternatif sumber PAD. Selain itu, apabila rumah kos dikelola secara professional juga akan menjadi sumber PAD lain seperti Pajak Reklame, Pajak Air Tanah dan Pajak Bumi Bangunan Perkotaan Pedesaan. Untuk melakukan perumusan strategi digunakan Business Model Canvas dan Analisa SWOT \u0000 ","PeriodicalId":365669,"journal":{"name":"Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133859009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"BUSSINES MODEL CANVAS UNTUK PROGRAM HILIRISASI INDUSTRI KELAPA DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR DALAM PENINGKATAN PAD","authors":"Rezky Kinanda, M. Gasali M, A. Alfa, Endy Sudeska","doi":"10.47521/selodangmayang.v9i1.295","DOIUrl":"https://doi.org/10.47521/selodangmayang.v9i1.295","url":null,"abstract":"The economy of Inhil Regency in the coconut sector is currently facing a very critical problem. The low selling price and the low acceptability of buying coconut raw material by large companies have had a negative impact on the welfare of the farming community in Inhil Regency. Downstreaming the coconut industry is a very basic solution from an industrialization standpoint. Selling coconuts only from raw materials does not increase sales value. Encouraging various business actors to increase the value of products into finished materials will increase sales value, including facilitating the emergence of new business actors to increase product value. The role of government is very important to improve the welfare of farming communities. This coconut industry downstream program must be encouraged and escorted by the local government. Even though basically this program is aimed at improving people's welfare, the success of this program will bring about an increase in regional economic activity and an increase in regional income (PAD). This paper will describe the coconut industry downstream program to the Business Model Canvas which is a model that is widely used in the business sector. This aims to strengthen the program's orientation to local revenues and maintain the sustainability of implemented programs in the community. In the discussion section, it is described in detail, broadly, but has strong limitations on what the government must prepare and do to start a coconut industry downstream program in Inhil Regency. Starting from customer targets, partner collaboration, revenue channels, etc. which make it easier for the government to see opportunities and challenges in implementing this program. \u0000 \u0000Perekonomian Kabupaten Inhil di bidang kelapa saat ini sendang menghadapi permasalahan yang sangat genting. Harga jual yang rendah serta penerimaan pembelian bahan mentah kelapa yang rendah oleh perusahaan besar memberikan dampak buruk kepada kesejahteraan masyarakat petani di Kabupaten Inhil. Hilirisasi industri kelapa merupakan solusi yang sangat mendasar dari sisi industrialisasi. Penjualan kelapa hanya dari bahan mentah tidak meningkatkan nilai jual. Mendorong berbagai pelaku usaha untuk meningkatkan nilai produk menjadi bahan jadi akan meningkatkan nilai jual termasuk diantaranya adalah memudahkan munculnya pelaku usaha baru untuk meningkatkan nilai produk. Peran pemerintah sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani. Program hilirisasi industri kelapa ini harus didorong dan dikawal oleh pemerintah daerah. Walapun secara mendasar program ini adalah bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan tetapi keberhasilan program ini akan mendatangkan peningkatan aktifitas perekonomian daerah dan peningkatan pendapatan daerah (PAD). Tulisan ini akan melukiskan program hilirisasi industri kelapa kepada Bussiness Model Canvas yang merupakan model yang banyak digunakan dalam bidang bisnis. Hal ini bertujuan untuk memperkuat orie","PeriodicalId":365669,"journal":{"name":"Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir","volume":"150 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115598859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Siti Wardah, Rahmadi Siswanto, Yuliana Yuliana, M. Cholid, Juli Nurohman
{"title":"DESAIN EKOWISATA DALAM RANGKA PENINGKATAN PAD PASCA PANDEMI COVID-19 DI DESA SUNGAI LUAR KAB INDRAGIRI HILIR RIAU","authors":"Siti Wardah, Rahmadi Siswanto, Yuliana Yuliana, M. Cholid, Juli Nurohman","doi":"10.47521/selodangmayang.v9i1.296","DOIUrl":"https://doi.org/10.47521/selodangmayang.v9i1.296","url":null,"abstract":"Currently, the community is recovering after Covid-19 which hit several years ago. Not only in all aspects of human life but also in the world of health, because almost all aspects of human life are paralyzed, especially in the economic sector. Sungai Luar Village has eco-tourism potential that can be one of the natural resources, natural and cultural uniqueness, and potential to become one of the primary undeveloped sectors so that it is expected to be able to improve the welfare of local communities which has an impact on increasing Regional Original Revenue (PAD). Ecotourism design focuses on being divided into two main parts, in terms of infrastructure and promotion through social media. In terms of infrastructure, it focuses on the construction of road access to the location of the tourist attraction. As for promotional media, it focuses on introduction through social media such as websites, posters, and advertising videos. It is hoped that this ecotourism design can improve and help economic recovery and increase the PAD of Indragiri Hilir Regency, Riau. \u0000 \u0000Saat ini masyarakat sedang dalam pemulihan pasca Covid-19 yang melanda beberapa tahun lalu. Tidak hanya dalam segala aspek kehidupan manusia tetapi juga dalam dunia kesehatan, Karena hampir semua bagian kehidupan manusia mengalami kelumpuhan, terutamamdalam bidangMperekonomian. Desa sungai luar memiliki potensi ekowisata yang dapat menjadi salah satu sumbermdaya alam, keunikanmalam danMbudaya, serta berpotensi menjadiMsalah satuMsektor utama yang belumMberkembang sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatmlokal yangmberdampak padaMpeningkatan PendapatanMAsli DaerahM(PAD). Desain ekowisata berfokus dibagi menjadi dua bagian utama, dari segi infrastruktur dan promosi melalui media sosial. Dari segi infrastruktur berfokus kepada pembangunan akses jalan menuju lokasi objek wisata. Sedangkan untuk media promosi berfokus pada pengenalan melalui media sosial seperti website, poster, dan video iklan. Diharapkan dengan adanya desain ekowisata ini dapat meningkatkan serta membantu pemulihan ekonomi dan meningkatkan PAD Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.","PeriodicalId":365669,"journal":{"name":"Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir","volume":"328 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127568782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN / KOTA PROVINSI RIAU","authors":"Nelva Siskawati, Widyawati Widyawati","doi":"10.47521/selodangmayang.v9i1.290","DOIUrl":"https://doi.org/10.47521/selodangmayang.v9i1.290","url":null,"abstract":"This Study aims to determine how much influence the Human Development Indeks and Population in the Regency/City Of Riau Province have, from 2018 to 2020 with a total of 36 samples. The data taken is sourced from secondary data, namely the Central Bureau of Statistics of Indragiri Hilir regency. The data analysis technique used is multiple linear Regression analysis. The final result can be concluded that in the last three years from 12 regencies/cities in Riau Provinces, both partially and simultaneously, it is known that the Human Development Index (IPM) and Population Number do not affect the level of the poor. \u0000 \u0000Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar pengaruh dari Indeks Pembangunan Manusia Dan Jumlah Penduduk di Kabupaten/Kota Provisinsi Riau, mulai tahun 2018 sampai tahun 2020 dengan jumlah 36 sampel . Data yang diambil bersumber dari data sekunder yaitu dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Indragiri Hilir. Teknik Analisis Data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda. Hasil akhir dapat di simpulkan bahwa dalam tiga tahun terakhir dari 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau, baik secara Parsial maupun Simultan di ketahui bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Jumlah Penduduk tidak mempengaruhi Tingkat Penduduk Miskin.","PeriodicalId":365669,"journal":{"name":"Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130618838","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}