T. Syahfitri, Annisa Alwahidah, Khairul Khairul, N. Nurhayati, Rahmawati Fadila
{"title":"利用被抛弃的椰子作为替代尝试的敷料,以促进萨拉克战斗街道的经济注入","authors":"T. Syahfitri, Annisa Alwahidah, Khairul Khairul, N. Nurhayati, Rahmawati Fadila","doi":"10.47521/selodangmayang.v9i1.297","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The livelihoods of the people in Sungai Salak sub-district are mostly as farmers. The large number of coconut products in the salak river, makes many discarded coconuts/coconuts that are not feasible. However, these coconuts can actually be processed into random copra/white copra, but many people still don't understand how to process white copra, and many people don't dare to make white copra because there is no certainty about the selling price of white copra. Another factor is that copra does not reach white copra moisture content at 5% but in the range of 10-15%, this is also the influence of environmental factors and work systems, as well as the influence of temperature and the drying process which has an impact on the selling price of white copra itself. several determining factors supporting the success of processing white copra itself are in the work system, environment, and other factors. Temperature and drying process are also other factors in obtaining export standard white copra. If this is implemented by farmers, there will be no more wasted coconuts, and this can also improve the economy of the people in Sungai Salak Village. \n \nMata pencaharian masyarakat di kelurahan sungai salak, sebagian besar adalah sebagai petani. Banyaknya hasil kelapa di sungai salak, membuat banyaknya kelapa buangan/kelapa yang tidak layak. Namun kelapa tersebut sebenarnya masih bisa di olah menjadi kelapa kopra asalan/kopra putih, namun masih banyak belum memahami cara pengolahan kopra putih, dan banyak masyarakat tidak berani membuat kopra putih karena tidak adanya kepastian harga jual kopra putih. Faktor lainnya kopra tidak mencapai kadar air kopra putih di angka 5 % tetapi di kisaran 10-15 %, ini juga menjadi pengaruh dari faktor lingkungan dan sistem kerja, dan juga pengaruh suhu dan proses pengeringan hingga berdampak pada harga jual kopra putih itu sendiri. beberapa faktor penentu penunjang keberhasilan pengolahan kopra putih sendiri berada di sistem kerja, lingkungan, dan faktor lainnya. Suhu dan proses pengeringan juga menjadi faktor lainnya untuk mendapatkan kopra putih yang berstandar ekspor. Apabila hal tersebut diterapkan oleh petani, maka tidak ada lagi kelapa yang terbuang, dan hal tersebut juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di kelurahan sungai salak.","PeriodicalId":365669,"journal":{"name":"Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PEMANFAATAN KELAPA BUANGAN SEBAGAI ALTERNATIF USAHA PENGOLAHAN KOPRA ASALAN GUNA MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KELURAHAN SUNGAI SALAK KECAMATAN TEMPULING\",\"authors\":\"T. Syahfitri, Annisa Alwahidah, Khairul Khairul, N. Nurhayati, Rahmawati Fadila\",\"doi\":\"10.47521/selodangmayang.v9i1.297\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The livelihoods of the people in Sungai Salak sub-district are mostly as farmers. The large number of coconut products in the salak river, makes many discarded coconuts/coconuts that are not feasible. However, these coconuts can actually be processed into random copra/white copra, but many people still don't understand how to process white copra, and many people don't dare to make white copra because there is no certainty about the selling price of white copra. Another factor is that copra does not reach white copra moisture content at 5% but in the range of 10-15%, this is also the influence of environmental factors and work systems, as well as the influence of temperature and the drying process which has an impact on the selling price of white copra itself. several determining factors supporting the success of processing white copra itself are in the work system, environment, and other factors. Temperature and drying process are also other factors in obtaining export standard white copra. If this is implemented by farmers, there will be no more wasted coconuts, and this can also improve the economy of the people in Sungai Salak Village. \\n \\nMata pencaharian masyarakat di kelurahan sungai salak, sebagian besar adalah sebagai petani. Banyaknya hasil kelapa di sungai salak, membuat banyaknya kelapa buangan/kelapa yang tidak layak. Namun kelapa tersebut sebenarnya masih bisa di olah menjadi kelapa kopra asalan/kopra putih, namun masih banyak belum memahami cara pengolahan kopra putih, dan banyak masyarakat tidak berani membuat kopra putih karena tidak adanya kepastian harga jual kopra putih. Faktor lainnya kopra tidak mencapai kadar air kopra putih di angka 5 % tetapi di kisaran 10-15 %, ini juga menjadi pengaruh dari faktor lingkungan dan sistem kerja, dan juga pengaruh suhu dan proses pengeringan hingga berdampak pada harga jual kopra putih itu sendiri. beberapa faktor penentu penunjang keberhasilan pengolahan kopra putih sendiri berada di sistem kerja, lingkungan, dan faktor lainnya. Suhu dan proses pengeringan juga menjadi faktor lainnya untuk mendapatkan kopra putih yang berstandar ekspor. Apabila hal tersebut diterapkan oleh petani, maka tidak ada lagi kelapa yang terbuang, dan hal tersebut juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di kelurahan sungai salak.\",\"PeriodicalId\":365669,\"journal\":{\"name\":\"Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir\",\"volume\":\"51 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47521/selodangmayang.v9i1.297\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47521/selodangmayang.v9i1.297","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
双溪沙拉街居民的生计主要是农民。salak河中大量的椰子产品,使得许多被丢弃的椰子/椰子是不可行的。但是这些椰子其实可以随意加工成椰干/白椰干,但是很多人还是不懂如何加工白椰干,很多人也因为对白椰干的售价没有把握而不敢做白椰干。另一个因素是,白椰子的水分含量并没有达到5%,而是在10-15%的范围内,这也是环境因素和工作系统的影响,以及温度和干燥过程的影响,这对白椰子本身的销售价格也有影响。决定加工白干成功与否的几个因素包括工作系统、环境和其他因素。温度和干燥过程也是获得出口标准白椰子的其他因素。如果农民实施这一计划,就不会有更多的椰子被浪费,这也可以改善双溪沙拉村人民的经济状况。Mata pencaharian masyarakat di kelurahan sungai salak, sebagian besar adalah sebagai petani。Banyaknya hasil kelapa di sungai salak,成员Banyaknya kelapa buangan/kelapa yang tidak layak。Namun kelapa tersebut sebenarya masih bisa di olah menjadi kelapa kopra asalan/kopra putih, Namun masih banih belum memahami kolahan kopra putih, dan banyak masyarakat tidak berani membuat kopra putih karena tidak adanya kepastian harga jual kopra putih。aktor lainnya kopra tidak mencapai kadar air kopra putih di angka 5% tetapi di kisaran 10- 15%, ini juga menjadi pengaruh dari faku for lingkungan dan system kerja, dan juga pengaruh suhu dan proses pengeringingand hingga berdampak padharga jual kopra putih itu sendiri。Beberapa faktor penentu penunjang keberhasilan pengolahan kopra putih sendiri berada di system kerja, lingkungan, Dan faktor lainnya。苏胡丹提出了一种新的方法,使人们能够在不同的环境中学习,并在不同的环境中学习。Apabila hal tersebut diiterapkan oleh petani, maka tidak ada lagi kelapa yang terbuang, danhal tersebut juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di kelurahan sungai salak。
PEMANFAATAN KELAPA BUANGAN SEBAGAI ALTERNATIF USAHA PENGOLAHAN KOPRA ASALAN GUNA MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KELURAHAN SUNGAI SALAK KECAMATAN TEMPULING
The livelihoods of the people in Sungai Salak sub-district are mostly as farmers. The large number of coconut products in the salak river, makes many discarded coconuts/coconuts that are not feasible. However, these coconuts can actually be processed into random copra/white copra, but many people still don't understand how to process white copra, and many people don't dare to make white copra because there is no certainty about the selling price of white copra. Another factor is that copra does not reach white copra moisture content at 5% but in the range of 10-15%, this is also the influence of environmental factors and work systems, as well as the influence of temperature and the drying process which has an impact on the selling price of white copra itself. several determining factors supporting the success of processing white copra itself are in the work system, environment, and other factors. Temperature and drying process are also other factors in obtaining export standard white copra. If this is implemented by farmers, there will be no more wasted coconuts, and this can also improve the economy of the people in Sungai Salak Village.
Mata pencaharian masyarakat di kelurahan sungai salak, sebagian besar adalah sebagai petani. Banyaknya hasil kelapa di sungai salak, membuat banyaknya kelapa buangan/kelapa yang tidak layak. Namun kelapa tersebut sebenarnya masih bisa di olah menjadi kelapa kopra asalan/kopra putih, namun masih banyak belum memahami cara pengolahan kopra putih, dan banyak masyarakat tidak berani membuat kopra putih karena tidak adanya kepastian harga jual kopra putih. Faktor lainnya kopra tidak mencapai kadar air kopra putih di angka 5 % tetapi di kisaran 10-15 %, ini juga menjadi pengaruh dari faktor lingkungan dan sistem kerja, dan juga pengaruh suhu dan proses pengeringan hingga berdampak pada harga jual kopra putih itu sendiri. beberapa faktor penentu penunjang keberhasilan pengolahan kopra putih sendiri berada di sistem kerja, lingkungan, dan faktor lainnya. Suhu dan proses pengeringan juga menjadi faktor lainnya untuk mendapatkan kopra putih yang berstandar ekspor. Apabila hal tersebut diterapkan oleh petani, maka tidak ada lagi kelapa yang terbuang, dan hal tersebut juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di kelurahan sungai salak.