Jurnal As-SalamPub Date : 2020-06-08DOI: 10.37249/as-salam.v4i1.172
I. Munandar
{"title":"A CRITICAL REVIEW OF THE SINGAPORE ENGLISH LANGUAGE SYLLABUS AS AN ADVANCE SYLLABUS IN ENGLISH LANGUAGE TEACHING (ELT)","authors":"I. Munandar","doi":"10.37249/as-salam.v4i1.172","DOIUrl":"https://doi.org/10.37249/as-salam.v4i1.172","url":null,"abstract":"Abstract: The syllabus function as a framework that provide a national standard from which teachers gain a clear target of teaching English in schools. This research is a descriptive study by which it critically reviews the English language syllabus in Singapore, as an advance syllabus at time. The instrument of the review is a set of syllabus review outlined by Chew. This research has found th the at syllabus is seen to be organized around the functional approach which necessitates the language in use. Besides, it conceptualizes language as an integration of linguistics, sociocultural, discourse and strategic competences. Teaching and learning leaning language is heavily put on learning process. It sees language acquisition involves certain processes and strategies, and thus teacher should focus on them. The syllabus implementation faces some challenges. Some teachers have different belief and values from the syllabus and resist the adoption. While the syllabus prescribes the communicative approach, they retain structuralism and behaviorism in teaching and learning the language. This situation is worsened by some technical issues. Some heads of department in schools have weak socialization of the syllabus in their schools, leading it unnoticed by teachers. Some textbooks fail to comply with the approach prescribed in the syllabus and thus demand a larger effort from teachers to select textbooks that accurately reflect the syllabus. \u0000Keywords: Chew’s Critical Review of Syllabus, English language syllabus, English Language Teaching \u0000Abstrak: Fungsi silabus sebagai kerangka kerja yang menyediakan standar nasional supaya para guru mendapatkan target yang jelas untuk mengajar bahasa Inggris di sekolah. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang mengkaji silabus bahasa Inggris secara kritis di Singapura, sebagai silabus lanjutan pada saat itu. Instrumen ulasan adalah seperangkat tinjauan silabus yang digariskan oleh Chew. Penelitian ini menemukan bahwa silabus diorganisir dengan pendekatan fungsional yang mengharuskan bagaimana bahasa digunakan. Selain itu, bahasa dikonsepkan sebagai integrasi linguistik, sosiokultural, wacana dan kompetensi strategis. Mengajar dan belajar bahasa sangat bergantung pada proses belajar. Hal ini terlihat dari penguasaan bahasa melibatkan proses dan strategi tertentu, dan dengan demikian guru harus fokus pada strategi tersebut. Sementara itu, implementasi silabus menghadapi beberapa tantangan. Beberapa guru memiliki kepercayaan dan nilai yang berbeda dari silabus dan menolak untuk di adopsi. Ketika silabus menentukan pendekatan komunikatif, mereka mempertahankan strukturalisme dan behaviorisme dalam mengajar dan belajar bahasa. Situasi ini diperburuk oleh beberapa masalah teknis. Beberapa kepala departemen di sekolah memiliki sosialisasi silabus yang lemah di sekolah mereka, sehingga tidak diperhatikan oleh guru. Beberapa buku teks gagal mematuhi pendekatan yang ditentukan dalam silabus dan karenanya menuntut upaya","PeriodicalId":361366,"journal":{"name":"Jurnal As-Salam","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134121091","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal As-SalamPub Date : 2020-06-08DOI: 10.37249/as-salam.v4i1.150
Abdul Hafiz
{"title":"TRACER STUDY ALUMNI PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI STAIN GAJAH PUTIH TAKENGON","authors":"Abdul Hafiz","doi":"10.37249/as-salam.v4i1.150","DOIUrl":"https://doi.org/10.37249/as-salam.v4i1.150","url":null,"abstract":"Abstract: This research is the result of tracer study alumni of Islamic Education programs for Early Childhood students at STAIN Gajah Putih Takengon, Aceh Tengah, Aceh. The need for tracer study data for alumni of study programs is needed to map the alumni existence and as an input for evaluating the internal quality of the study programs that have been implemented and taught to alumni. By using the census method, researchers took the entire PIAUD study program alumni, while the key informants in this study were 428 PIAUD Early Study alumni and graduate users. However, after conducting this research a total of 144 graduates were recorded. While supporting informants came from the head of the PIAUD study program, academic staff of STAIN GPA and other information. From this study it was revealed that graduates of the PIAUD study program had worked in various early childhood education institutions, such as being a TPA teacher, family planning teacher, kindergarten/RA teacher, civil servant, school principal, and school supervisor. And the average waiting period for them to get a job is less than one year. \u0000Keywords: Tracer Study, Alumni, Islamic Education programs for Early Chilhood Students \u0000 \u0000Abstrak: Penelitian ini merupakan hasil tracer study alumni program studi Pendidikan Islam Anak usia Dini pada Sekolah Tinggi Agama Islam Takengon, Aceh Tengah, Aceh. Kebutuhan akan data tracer study Alumni Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini STAIN GPA sangat dibutuhkan untuk memetakan keberadaan alumni serta sebagai bahan masukan evaluasi terhadap mutu internal pelaksanaan program studi yang telah dijalankan dan diajarkan kepada alumni. Dengan menggunakan metode sensus, peneliti mengambil keseluruhan alumni prodi PIAUD, adapun yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah 428 alumni Prodi Pendidikan Islam Anak usia Dini dan pengguna lulusan. Namun setelah melakukan penelitian ini total lulusan yang terdata berjumlah 144 lulusan. Sementara informan pendukung berasal dari ketua prodi PIAUD, staf bagian akademik STAIN GPA dan informasi lainnya. Dari Penelitian ini terungkap bahwa lulusan prodi PIAUD telah bekerja di berbagai lembaga pendidikan anak usia dini. Mulai dari guru TPA, guru KB, guru TK/RA, PNS, kepala sekolah, maupun pengawas sekolah. Dan rata-rata masa tunggu mereka dalam mendapatkan pekerjaan kurang dari satu tahun. \u0000Kata Kunci: Tracer Study, Alumni, Mahasiswa Pendidikan Islam Anak Usia Dini","PeriodicalId":361366,"journal":{"name":"Jurnal As-Salam","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121595729","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal As-SalamPub Date : 2020-06-08DOI: 10.37249/as-salam.v4i1.146
Barkat Amiruddin
{"title":"PERSEPSI TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TERHADAP PROGRAM BELAJAR DARI RUMAH","authors":"Barkat Amiruddin","doi":"10.37249/as-salam.v4i1.146","DOIUrl":"https://doi.org/10.37249/as-salam.v4i1.146","url":null,"abstract":"Abstract: Learning from Home Program have started since the covid19 pandemic entered Indonesia. Educators and education staff have implemented this program in schools. The purpose of this study was to determine the perceptions of teaching staff and education staff towards Learning from Home Program, the positive and negative impacts of the Learning from Home Program, and the obstacles in implementing the Learning from Home Program. The research method used is descriptive research with a qualitative approach. This research was conducted in 4 schools in the Central Bengkulu area, with 72 respondents. The results of the study found that most of the teaching staff and education staff did not like the Learning from Home Program, which was 61.1% or as many as 44 people. Positive impacts of the Home Learning Program, namely: (a) Learning becomes more time-efficient; (b) Train students to be more independent and responsible; (c) Making teachers more creative in making learning media and quizzes and multimedia supporting the learning process; and others. The negative impacts of the Home Learning Program, namely: (a) Reduced communication between teacher and students; (b) Learning becomes more difficult to control; (c) Difficulties in evaluating children; and others. Constraints in the implementation of the Learning from Home Program, namely: (a) Not all students have the tools to support the learning process; (b) Poor internet network in remote areas; (c) Lack of interaction and communication between students and teachers; and (d) There are still students who underestimate online learning. \u0000Keywords: Perception, Educators, Educators, Learning from Home Program \u0000 \u0000Abstrak: Program belajar dari rumah sudah mulai dilakukan sejak pandemi covid19 masuk ke Indonesia. Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan telah menerapkan program ini disekolah. Tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program belajar dari rumah, dampak positif dan negatif Program Belajar dari Rumah, serta kendala dalam penerapan Program Belajar dari Rumah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di 4 sekolah di daerah Bengkulu Tengah, dengan jumlah responden sebanyak 72 orang. Hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian besar Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan tidak menyukai Program belajar dari Rumah, yaitu sebanyak 61,1% atau sebanyak 44 orang. Dampak positif Program Belajar dari Rumah, yaitu: (a) Pembelajaran menjadi lebih hemat waktu; (b) Melatih siswa lebih mandiri dan bertanggung jawab; (c) Membuat guru lebih kreatif dalam membuat media pembelajaran dan kuis serta multimedia pendukung proses pembelajaran; dan lain-lain. Dampak negatif Program Belajar dari Rumah, yaitu: (a) Komunikasi yang berkurang antara guru dan siswa; (b) Pembelajaran jadi lebih susah untuk di control; (c) Kesulitan dalam evaluasi terhadap anak; dan lain-lain. Kendala dalam penerapan Pr","PeriodicalId":361366,"journal":{"name":"Jurnal As-Salam","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115353378","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal As-SalamPub Date : 2020-06-08DOI: 10.37249/as-salam.v4i1.148
B. Zaman
{"title":"PENERAPAN ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PAI","authors":"B. Zaman","doi":"10.37249/as-salam.v4i1.148","DOIUrl":"https://doi.org/10.37249/as-salam.v4i1.148","url":null,"abstract":"Abstract: The purpose of this study is to describe the application of the active learning approach in inviting students to be able to think critically, be more creative, able to take roles, and be able to apply them. The research model is library research, research data from primary sources and secondary data. Then the data is processed by concept analysis. The conclusion of this study in the learning of PAI needs to be built an atmosphere such as encouraging learning is very important to attract students' interest in absorbing and interpreting the lessons that have been delivered by educators. Contextualizing the PAI material with other materials will make the students' understanding more comprehensive and integrate it with other subjects that can be easily understood. When a student understands the material received, the educator can ensure that the student is able to contextualize the material. Creativity and foresight of educators on social and cultural conditions must be able to illustrate the PAI material so that the material does not seem outdated and can be applied in appropriate conditions and conditions. This is also to facilitate students in understanding the material and its implementation in real life. \u0000Keywords: Implementation of Active Learning, PAI Learning \u0000 \u0000Abstrak: Tujuan dari penelitian ini untuk memaparkan penerapan pendekatan active learning dalam mengajak peserta didik untuk mampu berpikir kritis, lebih kreatif, mampu mengambil peran, dan mampu menerapkannya. Model penelitian ini adalah library-research, data penelitian dari sumber primer dan data sekunder. Kemudaian data-data ini diolah degan analisa konsep. Kesimpulan peneletian ini dalam pembelajaran PAI perlu dibangun suasana seperti pembelajaran yang menggembirakan sangat penting untuk menarik minat peserta didik dalam menyerap dan menginterpretasikan pelajaran yang telah disampaikan oleh pendidik. Dengan mengkontekstualkan materi PAI dengan materi yang lain, akan membuat pemahaman peserta didik menjadi lebih menyeluruh dan mengintegrasikannya dengan mata pelajaran lain yang dapat dengan mudah untuk dipahami. Ketika seorang peserta didik memahami materi yang diterima, maka pendidik bisa memastikan bahwa peserta didik tersebut mampu mengkontekstualkan materi tersebut. Kreativitas dan kejelian pendidik terhadap kondisi sosial dan budaya, harus mampu mengilustrasikan materi PAI agar materi tidak terkesan ketinggalan zaman dan mampu diterapkan dalam keadaan dan kondisi yang sesuai. Hal ini juga untuk memudahkan peserta didik dalam pemahaman materi serta implementasinya dalam kehidupan nyata. \u0000 Kata Kunci: Penerapan Active Learning, Pembelajaran PAI","PeriodicalId":361366,"journal":{"name":"Jurnal As-Salam","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126625237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal As-SalamPub Date : 2019-08-31DOI: 10.37249/as-salam.v3i2.127
N. Q. Ahmad, Asdiana Asdiana
{"title":"UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGHADAPI KENAKALAN REMAJA PADA MASA PUBERTAS","authors":"N. Q. Ahmad, Asdiana Asdiana","doi":"10.37249/as-salam.v3i2.127","DOIUrl":"https://doi.org/10.37249/as-salam.v3i2.127","url":null,"abstract":"Masalah kenakalan remaja pada siswa yang sedang duduk di bangku sekolah bukan saja meresahkan orang tua dan masyarakat, namun juga meresahkan para guru di sekolah. Kenakalan tersebut terkait dengan masa pubertas yang sedang dihadapi, oleh karena itu perlu perhatian dan upaya dari orang tua, masyarakat dan guru yang salah satunya adalah guru pendidikan agama Islam. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya dan kendala guru pendidikan agama Islam dalam menghadapi kenakalan remaja pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 5 Takengon yang sedang mengalami masa pubertas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan sumber data primer penelitian ini adalah siswa kelas VIII. Sesuai sumber data dapat di ambil langsung dari 20 orang siswa, 1 guru PAI dan 1 wakasek yang ada di SMP Negeri 5 Takengon. Sumber data sekunder adalah buku catatan kasus siswa dan foto kejadian kenakalan remaja. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, interview, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data dengan triangulasi teknik. Langkah analisis berupa reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) Bentuk kenakalan siswa di SMP Negeri 5 Takengon yaitu pelanggaran terhadap peraturan tata tertib sekolah, pelanggaran terhadap kegiatan belajar mengajar, pelanggaran terhadap ketenteraman sekolah, dan pelanggaran terhadap etika pergaulan dengan warga sekolah; (2) Faktor-faktor penyebab kenakalan siswa di SMP Negeri 5 Takengon, yaitu pada dasarnya kenakalan siswa di SMP Negeri 5 Takengon disebabkan atau ditimbulkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal pada diri siswa itu sendiri, dan faktor eksternal dalam hal ini faktor lingkungan keluarga serta lingkungan sosial (pergaulan antar siswa di sekolah); (3) Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 5 Takengon adalah dilaksanakan dalam bentuk program sekolah berbasis karakter yang meliputi: (a) aspek pembinaan dan (b) aspek pencegahan kenakalan siswa. Penekanan program kegiatan ini adalah pada pengenalan dan pengamalan nilai-nilai karakter yang diharapkan melalui intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. (4) Kendala guru PAI dalam menanggulangi kenakalan siswa di SMP Negeri 5 Takengon dapat dikelompokkan dalam dua faktor kendala, yaitu: (a) kendala internal sekolah, dan (b) kendala eksternal.","PeriodicalId":361366,"journal":{"name":"Jurnal As-Salam","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115229352","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal As-SalamPub Date : 2019-08-31DOI: 10.37249/as-salam.v3i2.126
I. Munandar
{"title":"THE REALIZATION OF MORPHOSYNTAX, PRAGMATICS, PHONOLOGY, AND LEXICON IN VIVIAN’S CONTEXT OF ENGLISH LANGUAGE TEACHING","authors":"I. Munandar","doi":"10.37249/as-salam.v3i2.126","DOIUrl":"https://doi.org/10.37249/as-salam.v3i2.126","url":null,"abstract":"This research has found that he language and language learning theories in Vivian’s classroom follow the communicative and cognitive/ interactionism approach. Vocabulary, pronunciation, morpho-syntax and pragmatics were learnt interactively in the classroom. Cognitive theory crucially considers learning language as a process, and interactionism views language as acquired when learners are involved in interaction. These approaches are finely exemplified in the classroom activities. Interactionist centralizes the role of input, interaction and output. Input and interaction are modified to make it comprehensible for the students. Noticing is central to input to be uptake. In Vivian’s classroom, opportunity for output is provided for the students to exercise their emergent language. Furthermore, feedback is given to indicate learners’ incorrect forms of the language, leading them to notice the form of language they need to work on. Knowing a word involves the identification of form, meaning, and use. In lexicon learning, it is important for teachers to the build semantic fields of the words. Attaining this, as Vivian showed, it is helpful to provide input with visual aids to enhance learners’ conceptualization of a particular word.","PeriodicalId":361366,"journal":{"name":"Jurnal As-Salam","volume":"22 14_suppl 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115406767","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal As-SalamPub Date : 2019-08-31DOI: 10.37249/as-salam.v3i2.129
R. Harahap
{"title":"PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA MELALUI REPCIPROCAL TEACHING DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 BUKIT","authors":"R. Harahap","doi":"10.37249/as-salam.v3i2.129","DOIUrl":"https://doi.org/10.37249/as-salam.v3i2.129","url":null,"abstract":"Kemampuan berpikir kritis matematis adalah kemampuan untuk menganalisis, menafsirkan, menalar, memprediksi, mengevaluasi dan merefleksikan serta dapat mendorong berkembangnya pemahaman dan penghayatan siswa terhadap prinsip, membantu meningkatkan potensi dan rasa percaya diri siswa dalam matematika. Penulis melihat kemampuan berpikir kritis matematis siswa di SMP Negeri 1 Bukit Bener Meriah masih kurang, khususnya pada pelajaran matematika materi Relasi dan fungsi. Oleh sebab itu, peneliti memilih pendekatan pembelajaran Reciprocal teaching sebagai salah satu alternative dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Adapun tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi Reciprocal teaching terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa di SMP Negeri 1 Bukit Bener Meriah. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dengan jumlah siswa seluruh kelas VIII sebanyak 120 siswa. Dalam pengambilan sampel penulis menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan pengambilan sampel peneliti memilih kelas VIII.1 sebagai kelas eksperimen. Berdasarkan hasil perhitungan gain diperoleh peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas VIII SMP N 1 Bukit dalam katagori sedang.","PeriodicalId":361366,"journal":{"name":"Jurnal As-Salam","volume":"111 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115905608","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal As-SalamPub Date : 2019-08-31DOI: 10.37249/as-salam.v3i2.130
Roslaini Roslaini
{"title":"PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MEMBANGUN BUDAYA RELIGIUS DI MTS MAMBAUL ULUM KECAMATAN PONDOK KUBANG KABUPATEN BENGKULU TENGAH","authors":"Roslaini Roslaini","doi":"10.37249/as-salam.v3i2.130","DOIUrl":"https://doi.org/10.37249/as-salam.v3i2.130","url":null,"abstract":"Budaya Religius merupakan budaya yang baik diterapkan di sekolah, khususnya di lingkungan madrasah, hal ini guru mendukung terwujudnya lingkungan madrasah yang islami. Kepala sekolah memilki peran sangat penting dalam menerapkan budaya religius di madrasah, kebijakan-kebijakan kepala sekolah merupakan kunci sukses demi keberhasilan membangun budaya religius tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: (1) Bagaimana budaya religius di MTs Mambaul Ulum Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah?; dan (2) Bagaimana peran kepala madrasah dalam membangun budaya religius MTs Mambaul Ulum Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah?. Jenis penelitian yang akan penulis lakukan adalah menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan maka didapat kesimpulan sebagai berikut: (1) Budaya religius di MTs Mambaul Ulum Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah di bangun melalui nilai-nilai religius di lingkungan sekolah melalui kegiatan-kegiatan yang membawa nilai-nilai keagamaan seperti Nilai Ibadah, Nilai Ruhul Jihad, Nilai Akhlak dan Kedisiplinan, Nilai Keteladanan, Nilai Amanah dan Ikhlas; dan (2) Peran kepala madrasah dalam membangun budaya religius di lingkungan MTs Mambaul Ulum Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah sudah baik, hal ini dilihat dari Peran kepala sekolah dalam membangun budaya religius berupa menjalankan program-program yang telah dibuat sekaligus memberikan contoh pelaksanaannya, misalnya dalam pelaksanaan sholat dhuha, kepala sekolah memberikan contoh melaksanakan sholat dhuha bersama siswa. Peran sebagai pendidik dilakukan kepala sekolah dengan memberikan contoh yang baik terhadap siswa, baik berupa tingkah laku yang baik, penampilan, kedisiplinan, tutur kata.","PeriodicalId":361366,"journal":{"name":"Jurnal As-Salam","volume":"160 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115601587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal As-SalamPub Date : 2019-08-31DOI: 10.37249/as-salam.v3i2.128
Rahmanita Zakaria
{"title":"KONSUMSI INTERNET OLEH MAHASISWA STAIN GAJAH PUTIH TAKENGON DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN","authors":"Rahmanita Zakaria","doi":"10.37249/as-salam.v3i2.128","DOIUrl":"https://doi.org/10.37249/as-salam.v3i2.128","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian yang mengidentifikasi konsumsi internet oleh para mahasiswa dan implikasinya terhadap penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebiasaan mahasiswa dalam menggunakan internet dengan cara pengumpulan data melalui quisioner yang dibuat untuk mengetahui interaksi mereka terhadap teknologi dan tingkat keseringan penggunaan digital dalam keseharian para mahasiswa dalam era digital saat ini. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa konsumsi internet yang dilakukan oleh mahasiswa STAIN Gajah Putih Takengon sangat aktif, mahasiswa menggunakan internet sebagai alat komunikasi, jaringan sosial, mencari informasi, penggunaan multimedia, juga sebagai alat untuk mencari hiburan dan permainan lainnya. Hampir keseluruhan dari mereka adalah pengguna internet dalam skala yang besar untuk kebutuhan menikmati permainan dan hiburan yang ada dalam era digital sekarang ini. Mereka selalu menggunakan instan pesan sebagai sarana hiburan dan hampir rata-rata selalu online dalam durasi 24 jam. Untuk itu dosen sebaiknya lebih aktif melakukan proses belajar mengajar dengan menggunakan jaringan internet, sehingga mahasiswa dengan sendirinya akan mengkonsumsi internet sebagai sarana dalam proses belajar mengajar.","PeriodicalId":361366,"journal":{"name":"Jurnal As-Salam","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130867107","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jurnal As-SalamPub Date : 2019-05-31DOI: 10.37249/as-salam.v3i1.120
Mustafa Kamal Nasution, A. Nasution
{"title":"SISTEM KEKERABATAN MASYARAKAT GAYO DAN RELEVANSINYA DENGAN AJARAN ISLAM","authors":"Mustafa Kamal Nasution, A. Nasution","doi":"10.37249/as-salam.v3i1.120","DOIUrl":"https://doi.org/10.37249/as-salam.v3i1.120","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep tradisi tutur dalam sistem kekerabatan masyarakat gayo Untuk mengidentifikasi relevansi tradisi tutur masyarakat Gayo dengan konsep pemeliharaan nasab dalam ajaran Islam. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam hal ini berkaitan dengan itu maka subyek penelitian ini diambil secara purposive sampai diperoleh data jenuh. Untuk kepentingan itu maka peneliti menentukan para pakar bidang adat Gayo yang diwakili oleh ketua Majelis Adat Gayo, para petua kampung (Sarakopat) serta tokoh adat Gayo yang dianggap berkompeten. Dalam bidang agama Islam dalam hal ini diwakili oleh MPU Aceh Tengah. Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 63 jenis tutur Gayo dengan 11 (sebelas) jenjang tutur yang bersifat hierarki vertical. Secara budaya tutur tidak terlalu mengedepankan usia, namun lebih kepada posisi tutur dalam keluarga. Dengan adanya tutur ini, masyarakat memiliki sarana dan chemistry tertentu dalam komunikasi. Penggunaan tutur dalam masyarkat menghadirkan value (nilai) dalam interaksinya. Sistematika tutur ini memiliki tujuan sosial untuk menjaga harmoni yang berkesinambungan dalam masyarakat; dimulai dari keluiarga inti, keluarga besar, hingga masyarakat luas. kaitan antara sistem tutur dan Islam terletak dalam nilai (value) dan tujuan yang terkandung pada sistem tutur ini. pengguanaan tutur masyarkat terkandung nilai-nilai seperti kesopanan, kelembutan, penghormatan, kasih sayang, yang mempunyai tujuan utama untuk menjaga harmonisasi (hubungan baik) antar masyarakat melalui cara tutur kata dan berprilaku yang baik dalam internal keluarga. Dalam kaitan hubungan sistematika tutur masyarakat Gayo dengan sistem Nasab dalam Islam, tidak ada laporan yang memaparkan bahwa sistem tutur ditujukan untuk merawat Nasab, namun terlihat jelas ada hubungan antara sistem sistem tutur ini dapat membantu masyarakat dalam merawat Nasab-nya.","PeriodicalId":361366,"journal":{"name":"Jurnal As-Salam","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122346847","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}