Arozatulo Telaumbanua, Jan Lukas Lombok, Otieli Harefa
{"title":"Perspektif Etika Kristen tentang Standar Mengasihi dan Penerapannya bagi Orang Kristen Masa Kini","authors":"Arozatulo Telaumbanua, Jan Lukas Lombok, Otieli Harefa","doi":"10.34081/fidei.v5i2.321","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v5i2.321","url":null,"abstract":"Perspektif etika Kristen tentang standar sikap mengasihi berdasarkan Matius 22:37-40 merupakan standar moral terhadap setiap tindakan, perkataan dan kehidupan orang Kristen. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi mempengaruhi sikap dan perilaku manusia tentang mengasihi Tuhan Allah dan manusia. Manusia lebih mengasihi berdasarkan perspektif dan standar mereka daripada perspektif Allah. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan, menemukan makna dan bentuk sikap mengasihi berdasarkan Matius 22:37-40. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Berdasarkan hasil analisis pustaka yang dilakukan, maka perspektif etika Kristen tentang standar sikap mengasihi yang ditinjau dari Matius 22:37-40 merupakan kebenaran hakiki yang harus dilakukan oleh semua orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Penerapannya harus segenap hati, jiwa dan akal budi serta sama seperti pribadi sendiri. Dengan demikian, perspektif etika Kristen tentang standar sikap mengasihi ditinjau dari Matius 22:37-40 dilakukan melalui perkataan, perbuatan, tingkah laku, kesucian hidup, kesetiaan kepada Allah, kasih nyata dan tidak dendam terhadap orang lain dan suka berbagi hidup kepada orang yang membutuhkan. Berbagi hidup yang dimaksud adalah menasihati, mendoakan, memberikan sesuatu dan menjadi solusi bagi orang lain.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130547998","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Mengantisipasi Bahaya Radikalisme melalui Pendidikan Multikultural dalam Keluarga","authors":"Merensiana Hale","doi":"10.34081/fidei.v5i2.269","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v5i2.269","url":null,"abstract":"Bahaya radikalisme agama mengancam kehidupan komunitas beragama bahkan berbangsa dan bernegara. Tujuan tulisan ini menawarkan solusi melalui peranan keluarga dalam mendidik anak untuk mampu hidup bersama dalam konteks multikultural. Tujuan ini akan dicapai dengan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil yang dicapai adalah penerapan pendidikan multikultural oleh orang tua bagi anak dalam keluarga kristen. Pendidikan multikultural berbasis iman Kristen penting sebab keluarga merupakan unit terkecil dalam sebuah bangsa yang memiliki kekuatan besar dalam meminimalisir bahkan mencegah terjadinya teror yang dapat menghancurkan kehidupan beragama dan berbangsa.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"107 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124903431","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gabriella Kirana Mutiara Purba, Gunawan Yuli Agung Suprabowo, Irene Ludji
{"title":"Kajian Etis-Teologis terhadap Peran Pendeta dalam Pengambilan Keputusan di GKJ Salatiga Selatan","authors":"Gabriella Kirana Mutiara Purba, Gunawan Yuli Agung Suprabowo, Irene Ludji","doi":"10.34081/fidei.v5i2.366","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v5i2.366","url":null,"abstract":"Pada GKJ Salatiga Selatan pendeta tidak menempati posisi sebagai pemimpin secara organisatoris, ketua majelis. Pendeta terikat dan diatur oleh sistem birokrasi di dalam gereja, termasuk dalam mekanisme pengambilan keputusan. Berdasarkan data yang diperoleh pada GKJ Salatiga Selatan, pendeta memiliki peranan sebagai pengajar, penengah, dan konselor pastoral dalam pengambilan keputusan. Ketiga peranan ini memberikan pengaruh dalam pengambilan keputusan etis-teologis di GKJ Salatiga Selatan. Adapun salah satu ciri khas dari proses pengambilan keputusan etis di GKJ Salatiga Selatan adalah musyawarah. Musyawarah diyakini sebagai salah satu langkah untuk menemukan kehendak Allah dalam pengambilan keputusan etis-teologis di GKJ Salatiga Selatan. Selain itu, musyawarah juga membantu majelis gereja menyelesaikan dilema moral yang dialami secara individu ketika akan mengambil sebuah keputusan. Keputusan yang diambil diharapkan adalah keputusan etis-teologis yang sesuai dengan kehendak Allah, tidak menentang nilai-nilai ajaran Yesus, khususnya nilai kasih. Indikator dari keputusan yang diambil merupakan keputusan yang etis-teologis atau tidak adalah dengan melihat dampak dari keputusan tersebut. Jika suatu keputusan berdampak positif maka keputusan tersebut dinilai benar dan sesuai dengan kehendak Allah, begitupun sebaliknya. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan dan memberikan tinjauan etis-teologis terhadap peran pendeta dalam pengambilan keputusan di GKJ Salatiga Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dan studi pustaka.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"162 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132264583","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Sumbangsih PAK Bagi Pertumbuhan Iman dan Moral Kaum Muda di Era Revolusi Industri 4.0.","authors":"E. R. Boiliu","doi":"10.34081/fidei.v5i1.279","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v5i1.279","url":null,"abstract":"Perkembangan revolusi industri 4.0 menimbulkan pergeseran ke arah teknologi digital yang memungkinkan otomatisasi di semua bidang untuk mencapai hasil yang efisien dan efektif termasuk penurunan pertumbuhan iman dan moral setiap orang, khususnya para kaum muda akibat perkembangan industri 4.0. Artikel ini mengungkapkan dampak dari perkembangan era revolusi industri 4.0 terhadap iman dan moral para kaum muda serta pada bagian akhir dijelaskan mengenai implikasinya terhadap Pendidikan Agama Kristen masa kini. Tujuan dari penulisan artikel untuk memberikan pemahaman mengenai tantangan-tantangan dari era revolusi industri 4.0 dan dampaknya terhadap pertumbuhan iman dan moral bagi para kaum muda. Hasil dari artikel untuk melihat bagaimana sumbangsih Pendidikan Agama Kristen dalam menguatkan kembali moral kaum muda yang merosot akibat perkembangan teknologi dengan mengarahkan mereka kepada nilai-nilai ajaran Kristus agar kemerosotan pertumbuhan iman dan moral kembali menjadi lebih baik di tengah-tengah era industri 4.0 ini. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalan kualitatif dengan melakukan pendekatan literatur yang kemudian dapat dianalisis untuk menjelaskan dan memberikan solusi sebagai implikasi Pendidikan Agama Kristen untuk meningkatkan kembali pertumbuhan iman dan moral kaum muda di di era revolusi industri 4.0.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134488537","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penglihatan Budaya Hakumbangauh Sebagai Ekspresi Nilai-Nilai Pernikahan: Berdasarkan Matius 5:27-28","authors":"Edwin Gorat, Bartolomeus Diaz Nainggolan, Stimson Hutagalung, Rolyana Ferinia Pintauli","doi":"10.34081/fidei.v5i1.302","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v5i1.302","url":null,"abstract":"Banyak di antara pasangan muda dari suku Dayak Ngaju yang telah hamil terlebih dahulu sebelum menikah karena kesalahmengertian atau ketidakpahaman penerapan acara hakumbangauh (lamaran). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari relevansi apakah kondisi hubungan berpacaran yang negatif setelah melakukan lamaran sesuai dengan Matius 5:27-28 atau tidak sesuai dan bagaimana relevansi perilaku pernikahan berdasarkan Alkitab dan berdasarkan budaya.Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah kualitatif yang dibarengi dengan studi pustaka, dengan menggunakan studi penafsiran Alkitab, serta mengumpulkan data melalui buku-buku serta artikel yang berkaitan dengan budaya hakumbangauh. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa praktik hidup serumah dan berhubungan seks selain pernikahan sangat kontras dengan matius 5:27-28 Yesus menyatakan perzinaan bukan hanya terjadi saat laki-laki dan perempuan yang tidak terikat pernikahan melakukan hubungan seks akan tetapi perzinaan terjadi dimulai dari pikiran. Penerapan acara hakumbangauh (lamaran) dalam pernikahan secara adat sesungguhnya tidaklah buruk jika norma dan aturan-aturan serta kekudusan pernikahan tetap dijaga dengan baik, akan tetapi jika banyaknya syarat dan uang yang dibutuhkan untuk acara pernikahan adat maka ini memberikan peluang kepada pasangan muda yang akan menikah untuk melakukan praktik hidup serumah dan berhubungan seks di luar nikah. Karna itu pernikahan adat jika dibicarakan dan dijalankan dengan baik maka masih relevan dengan konsep pernikahan masa kini.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122527335","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pendidikan Perdamaian bagi Remaja: Upaya Pencegahan Terjadinya Konflik antar Umat Beragama","authors":"Nadia Illsye Tular, Jefri Susanto Manik","doi":"10.34081/fidei.v5i1.228","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v5i1.228","url":null,"abstract":"Artikel ini berisi pembahasan tentang penerapan Pendidikan Perdamaian bagi remaja sebagai upaya pencegahan terjadinya konflik antar umat beragama khususnya di indonesia yang memiliki berbagai Agama. Begitu banyak Agama yang ada di Indonesia sehingga seringkali terjadi konflik sosial atau konflik antar umat beragama sehingga mengakibatkan hilangnya rasa damai dalam masyarakat. Dengan demikian, dibutuhkan suatu pencegahan yang sedapat-dapatnya mampu menyelesaikan konflik tersebut. Remaja yang merupakan generasi penerus bangsa tentunya harus dibekali sejak dini mengenai Pendidikan Perdamaian sehingga remaja menyadari bagaimana mereka harus bersikap dalam menghadapi perbedaan-perbedaan tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini yaitu metode penelitian kualitatif melalui penelitian pustaka. Hasil dari penulisan artikel ini yakni ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menerapkan pendidikan perdamaian bagi remaja ialah seperti: melakukan edukasi kepada remaja; melibatkan remaja dalam dialog antar agama; menanamkan konsep alkitabiah mengenai perdamaian; serta menyusun kurikulum pembelajaran yang memuat pendidikan perdamaian.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130874195","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Survei Kesadaran Memelihara Lingkungan Hidup Berdasarkan Perspektif Ekoteologi di STT Simpson Ungaran","authors":"Sabda Budiman, Enggar Objantoro","doi":"10.34081/fidei.v5i1.304","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v5i1.304","url":null,"abstract":"Tindakan memelihara lingkungan hidup secara intensif dan berkelanjutan menjadi hal utama yang perlu dilakukan. Pemeliharaan lingkungan hidup juga tidak terlepas dari peran serta orang Kristen, terkhusus mahasiswa teologi selaku calon pemimpin di gereja dan masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi (STT) Simpson Ungaran juga perlu memiliki kesadaran yang baik dalam hal memelihara lingkungan hidup. Tujuan penulisan dalam penelitian ini yaitu: “Untuk mengetahui tingkat kesadaran mahasiswa dalam memelihara lingkungan hidup berdasarkan perspektif ekoteologi di STT Simpson Ungaran.” Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang penulis lakukan, terlihat bahwa kesadaran mahasiswa memelihara lingkungan hidup berdasarkan perspektif ekoteologi di STT Simpson Ungaran dikategorikan baik dengan persentase 88,79%. Kesadaran mahasiswa memelihara lingkungan hidup yang baik juga terlihat dari kesadaran dalam aspek pemahaman yang memperoleh persentase 91,50% dengan kategori sangat baik, kesadaran dalam aspek pemanfaatan yang memperoleh persentase 87,80% dengan kategori baik, dan kesadaran dalam aspek pelestarian yang memperoleh persentase 90,21% dengan kategori baik.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130994335","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Persepsi Para Pejabat GBIS Terhadap Penggunaan Media Sosial Sebagai Medium Interaksi di Lingkungan Organisasi dan Gereja Lokal","authors":"D. Setiawan, Firman Panjaitan","doi":"10.34081/fidei.v5i1.307","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v5i1.307","url":null,"abstract":"Media Sosial seakan telah menjadi kebutuhan masyarakat saat ini. Seiring perkembangan Teknologi Informasi mendorong masyarakat masuk dalam Digital Culture yang telah mengubah gaya hidup mereka. Sehubungan dengan berkomunikasi, saat ini masyarakat lebih menyukai menggunakan media sosial dari pada media konvensional. Sebab media sosial dianggap sebagai medium yang dapat menyampaikan informasi dengan cepat. Selain mereka juga meyakini bahwa media sosial juga dapat mendekatkan interaksi antar individu dan juga dalam sebuah kelembagaan Benarkah demikian? Penelitian ini dilatar belakangi dengan masalah penelitian berikut: Bagaimanakah persepsi para Pejabat GBIS terhadap penggunaan media sosial sebagai medium interaksi di lingkungan organisasi dan gereja lokal? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah menjelaskan persepsi para Pejabat GBIS terhadap penggunaan media sosial sebagai medium interaksi di lingkungan organisasi dan gereja lokal. Penelitian ini menggunakan metode Library Research dan Survei. Adapun responden dalam penelitian ini adalah para pejabat Gereja Bethel Injil Sepenuh seluruh Indonesia. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa media sosial relevan sebagai medium interaksi di lingkungan antar pejabat GBIS dan gereja lokal. Signifikansi dari penelitian ini adalah diharapkan menjadi trigger bagi para pejabat GBIS untuk memaksimalkan penggunaan media sosial dalam lingkup organisasi sinode dan di dalam gereja lokalnya masing-masing.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116582391","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Tinjauan Sains dan Teologi Penciptaan Terhadap Pandangan Kreasionis Bumi Muda dan Kreasionis Bumi Tua","authors":"Timothy Soegijanto","doi":"10.34081/fidei.v5i1.305","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v5i1.305","url":null,"abstract":"Makalah ini dilatarbelakangi pandangan dari kalangan tertentu (khususnya kalangan ateis) bahwa agama Kristen tidak ilmiah, bahkan anti-ilmiah, terutama berkaitan dengan asal mula terjadinya alam semesta. Secara umum terdapat dua pandangan tentang asal mula alam semesta dan asal usul makhluk hidup, yaitu pandangan naturalisme dan pandangan kreasionisme. Di kalangan Kristen (yang berpandangan kreasionisme) masih terdapat tiga pandangan, yaitu: kreasionis bumi muda, evolusi teistik, dan kreasionis bumi tua yang menolak teori evolusi. Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan: Pandangan manakah yang paling tepat untuk direkomendasikan (khususnya terkait dengan perkembangan temuan sains kontemporer)? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan metode riset literatur, mengumpulkan dan menguraikan pokok-pokok pikiran dari ketiga pandangan beserta kekuatan dan kelemahannya. Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan dari ketiga pandangan tersebut dilakukan dari perspektif sains dan teologi penciptaan, dan diakhiri dengan kesimpulan dan jawaban atas pertanyaan makalah. Sebagai kesimpulan, penulis menyimpulkan bahwa pandangan kreasionis bumi muda dan evolusi teistik mempunyai posisi lemah dan sulit dipertahankan dan merekomendasikan pandangan kreasionis bumi tua.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"146 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116517657","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Measy Zinsky Imanuela Pang, Sally Ingrid Kailola, Roy Imbing
{"title":"Peran PAK dalam Pencegahan Radikalisme Untuk Mendukung Penguatan Komunitas yang Berkarakter","authors":"Measy Zinsky Imanuela Pang, Sally Ingrid Kailola, Roy Imbing","doi":"10.34081/fidei.v5i1.224","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v5i1.224","url":null,"abstract":"Radikalisme menjadi suatu momok yang menakutkan dan sering terjadi terutama dalam konteks masyarakat majemuk. Radikalisme sering dilakukan oleh kelompok atau komunitas tertentu yang sering mengatasnamakan agama. Radikalisme sering muncul karena pemahaman mereka orang atau komunitas tertentu sudah dibentuk dengan ideologi yang keliru kemudian melahirkan paham radikal, sehingga juga melahirkan pribadi juga komunitas yang tidak berkarakter. Seringnya aksi radikal dikaitkan dengan agama, sehingga peran agama terlebih pendidikan Agama termasuk di dalamnya PAK menjadi upaya penting dalam pencegahan radikalisme. Bertolak dari hal tersebut tujuan penulisan artikel ini yaitu untuk memahami peran PAK dalam pencegahan radikalisme untuk mendukung penguatan komunitas yang berkarakter dan untuk mengetahui model Pembelajaran yang cocok diterapkan sebagai bentuk pencegahan radikalisme. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan studi kepustakaan, maka diperoleh hasil bahwa pendidikan Agama Kristen lewat PAK formal yang dilaksanakan di sekolah dan non-formal yang dilakukan di gereja dan keluarga serta dengan menerapkan model Pembelajaran PAK Multikultural dapat menjadi upaya dalam mencegah radikalisme untuk mendukung penguatan komunitas yang berkarakter.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"153 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116450579","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}