{"title":"Puisi Ayub 42:2-6 dan Relevansinya Bagi Pengabdian Hamba Tuhan","authors":"Randy Frank Rouw","doi":"10.34081/fidei.v6i1.382","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v6i1.382","url":null,"abstract":"Ayub 42:2-6 merupakan sebuah puisi yang menyimpan kebenaran indah. Penelitian terdahulu kebanyakan belum “menyentuh” teks ini dan mengaitkannya dengan pelayanan Hamba Tuhan. Tujuan dari artikel ini adalah untuk menggali kebenaran dalam Ayub 42:2-6 dengan analisis puisi dan merefleksikannya bagi pengabdian Hamba Tuhan. Melalui metode kualitatif dengan pendekatan analisis puisi Jan Fokkelman, penulis menemukan bahwa lewat respons Ayub, Hamba Tuhan belajar untuk mengabdi dengan kesadaran dan pengharapan.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122758120","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Membangun Relasi dalam Pendidikan Kristiani Intergenerasi","authors":"Pascalin Dwi Aprilia","doi":"10.34081/fidei.v6i1.338","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v6i1.338","url":null,"abstract":"Selama ini, gereja-gereja di Indonesia masih banyak yang mengenal pendidikan kristiani yang dibagi dalam kategorial usia. Seringkali pendidikan Kristiani kategorial usia ini menyebabkan terjadi pengkotak-kotakan di dalam gereja. Saat ini, gereja di Indonesia sudah mulai mengembangkan Pendidikan Kristiani Intergenerasi, bukan untuk menghilangkan pendidikan kristiani kategorial usia melainkan untuk melengkapinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Penelitian ini menemukan bahwa dengan pendidikan kristiani intergenerasional setiap orang dari usia, generasi dan jenis kelamin berkumpul untuk belajar bersama, dan diperlukan pula relasi antar setiap individu dari kelompok usia dan generasi yang berbeda di dalam pendidikan kristiani intergenerasional. Untuk itu, gereja perlu melakukan kegiatan situasional yang mengumpulkan setiap anggota jemaat dari generasi-generasi yang ada untuk membangun relasi tersebut. Membangun relasi ini tidak mudah tetapi gereja perlu untuk mencobanya sehingga iman kepada Yesus Kristus dapat bertumbuh bersama dalam komunitas gereja.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121793103","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Menggagas Kasih Allah Sebagai Dasar Penginjilan Gereja Masa Kini Menurut Roma 5:8-11","authors":"B. Kartika, Kalis Stevanus","doi":"10.34081/fidei.v6i1.393","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v6i1.393","url":null,"abstract":"Penelitian ini mempunyai tujuan memberikan gagasan mengenai kasih Allah yang menyelamatkan orang berdosa menurut Roma 5:8-11 sebagai faktor atau alasan utama yang mendorong gereja masa kini melakukan penginjilan yang merupakan tugas Amanat Agung Yesus Kristus. Penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif dalam pelaksanaan penelitian ini dengan memaparkan faktor-faktor pendorong penginjilan yang ada, kemudian melakukan analisis mengenai kasih Allah yang menyelamatkan orang berdosa dalam Roma 5:8-11, kemudian memaparkan alasan-alasan utama yang membuat kasih Allah menjadi faktor utama gereja masa kini melakukan penginjilan. Hasilnya, alasan utama yang menjadikan kasih Allah sebagai motivasi penginjilan gereja masa kini karena penginjilan dimulai dari hati Allah sendiri, kasih Allah merupakan kasih yang menyelamatkan semua manusia, kasih Allah merupakan dasar pemulihan hubungan manusia dengan Allah, dan kasih Allah dapat menumbuhkan kasih dalam diri manusia. Dengan demikian penginjilan harus dimulai dari keyakinan kuat orang Kristen akan kasih Allah yang menyelamatkan manusia, disertai alasan-alasannya akan mendorong orang Kristen dan gereja masa kini terlibat aktif dalam pemberitaan kabar baik.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129997169","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Teologi dan Psikoneuroimunologi Sebagai Alternatif dari Transhumanisme Mengatasi Korban Perang","authors":"Andheralvi Isaiah Lontoh","doi":"10.34081/fidei.v6i1.332","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v6i1.332","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang apa yang menjadi dampak daripada perang dalam kehidupan manusia dari sisi fisik dan psikis. Setiap orang yang pernah berada dalam situasi perang dan selamat seringkali mengalami luka permanen baik fisik maupun psikis. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, pendekatan studi Pustaka dan analisis data, tulisan ini menemukan bahwa Transhumanisme hadir dengan menawarkan penyembuhan dengan menggunakan kemajuan teknologi seperti modifikasi tubuh dan bahkan modifikasi otak dengan alasan untuk memberikan pembentukan identitas atau jati diri yang lebih dari yang sebelumnya bagi korban perang yang mengalami luka. Di sisi lain, hubungan antara Agama dan psikoneuorimunologi hadir dengan tawaran penyembuhan yang diawali dengan adanya pendampingan religius yang membantu orang-orang terlebih lagi bagi mereka yang menjadi korban perang untuk mentransformasi diri mereka menjadi pribadi yang lebih mengenal makna dan tujuan hidup mereka berdasarkan gambaran Sang Pencipta.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124431811","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Christin Marni Tuti Alhans, Wiyun Philipus Tangkin
{"title":"Peran Guru Kristen Sebagai Motivator dalam Pembelajaran Daring","authors":"Christin Marni Tuti Alhans, Wiyun Philipus Tangkin","doi":"10.34081/fidei.v6i1.310","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v6i1.310","url":null,"abstract":"Pembelajaran daring di masa pandemi ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian serta memotivasi belajar siswa. Akan tetapi, diperoleh fakta bahwa pembelajaran daring memberikan dampak penurunan motivasi yang signifikan terhadap pendidikan. Siswa merasa bosan, jenuh, dan juga stres saat mengikuti pembelajaran daring. Kondisi belajar siswa yang demikian membutuhkan peran seorang guru sebagai motivator. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mengkaji peran guru sebagai motivator peserta didik khususnya dalam pembelajaran daring dengan menggunakan metode kajian literatur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kajian literatur. Metode kajian literatur merupakan metode yang mengangkat isu yang terjadi, kemudian dikaji berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan peran guru sebagai motivator tidak sekedar meningkatkan motivasi belajar siswa, tetapi juga memberikan apresiasi serta pembelajaran yang faktual dan kreatif kepada siswa sesuai konteks pembelajaran daring. Sehingga peran guru sebagai motivator sangat penting bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran daring. Diperoleh kesimpulan bahwa menjalankan peran sebagai seorang motivator, maka guru perlu merefleksikan diri sebagai makhluk estetika yang memiliki daya kreativitas. Oleh karena itu, guru dapat menciptakan berbagai strategi pembelajaran yang kreatif bagi siswa, sekaligus bertanggung jawab atas kreativitas yang dimiliki.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129212187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Guru Sekolah Minggu terhadap Pendidikan Seks bagi Anak Sekolah Minggu Usia Dini","authors":"Elista Simanjuntak, Iky Sumarthina Putri Prayitno","doi":"10.34081/fidei.v5i2.324","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v5i2.324","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi adanya fenomena kekerasan seksual terhadap anak di daerah Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi pustakaan dengan menggambarkan peran guru Sekolah Minggu terhadap pendidikan seks sejak usia dini bagi naradidik. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara dan observasi dengan menggunakan analisis teori pendidikan kaum tertindas. Adapun hasilnya bahwa anak Sekolah Minggu mampu mengenal, memahami tentang masalah seksual, Sekolah Minggu mampu mengenal identitas dirinya sendiri sejak usia dini dengan meningkatkan spiritualitas terhadap Allah dan sesama, Sekolah Minggu mampu menjadi generasi pemutus rantai kekerasan seksual sejak usia dini. Tujuan penelitian ini untuk mencegah adanya kekerasan seksual bagi anak dan mencegah agar anak sejak usia dini tidak menjadi korban kekerasan seksual. Sehingga peran penting dari guru Sekolah Minggu sangat berperan dalam melindungi, mendidik dan membina anak dalam membentuk identitas karakter Kristus dalam dirinya yang memiliki cinta kasih terhadap Allah dan sesama.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117112209","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Udin Firman Hidayat, Budiman I. Nainggolan, Jimson Sitorus, Desi Sianipar
{"title":"Desain Kurikulum Sekolah Minggu Menurut Model Grassroots Rationale","authors":"Udin Firman Hidayat, Budiman I. Nainggolan, Jimson Sitorus, Desi Sianipar","doi":"10.34081/fidei.v5i2.354","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v5i2.354","url":null,"abstract":"Kurikulum memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Di dalam konteks pendidikan nonformal di gereja, kurikulum sangat dibutuhkan untuk menjadi arah dan pedoman pelaksanaan pendidikan. Salah satu program pendidikan di gereja adalah Sekolah Minggu, yang merupakan program pendidikan yang bertujuan membentuk anak-anak yang memiliki karakter dan spiritualitas Kristen yang kuat. Akan tetapi masih banyak Sekolah Minggu yang dikelola dengan tujuan yang tidak terukur karena tidak adanya kurikulum secara tertulis. Ada beberapa model desain kurikulum yang dapat digunakan, salah satunya model Grassroot Rationale. Karena itu, tujuan penelitian ini adalah menghasilkan konsep desain kurikulum Sekolah Minggu menurut model Grassroot Rationale. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa desain kurikulum sekolah minggu menggunakan model Grassroots Rationale secara komprehensif sangat berpihak kepada peserta didik. Selain melibatkan anak-anak secara aktif dalam proses pembelajaran, kebutuhan anak-anak sekolah minggu terwadahi melalui isi materi pembelajarannya.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131526496","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Persilangan antara Iman dan Ilmu dalam Pandangan Jemaat tentang Kerasukan Roh dan Eksorsisme di GKI Gejayan","authors":"Ratna Indah Widhiastuty, Robert Setio","doi":"10.34081/fidei.v5i1.313","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v5i1.313","url":null,"abstract":"Kerasukan dan eksorsisme merupakan fenomena yang lekat dengan kehidupan masyarakat (Indonesia). Sebagai bagian dari masyarakat, gereja juga tidak asing dengan fenomena tersebut. Tulisan ini akan mengangkat bagaimana sebuah gereja, dalam hal ini, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Gejayan, Yogyakarta menanggapi fenomena tersebut. Pertanyaan penelitian yang diajukan dalam tulisan ini adalah bagaimana tanggapan terhadap kerasukan dan eksorsisme di GKI Gejayan memperlihatkan kedudukan dari ilmu pengetahuan dan iman di mata jemaat. Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara secara tertutup dan terbuka. Wawancara tertutup berupa pertanyaan-pertanyaan yang disodorkan kepada para peserta wawancara. Sedangkan wawancara terbuka dilakukan dengan mendalami lebih jauh jawaban atau tanggapan peserta untuk mendapatkan poin-poin yang masih belum muncul dalam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Temuan yang diperoleh adalah dalam menghadapi kerasukan dan eksorsisme diperlukan kombinasi pendekatan antara iman dan ilmu.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129745493","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis dalam Mengelola Keuangan Berdasarkan Perspektif 2 Korintus 9:10 bagi Kesejahteraan Keluarga Kristen","authors":"Agus Prihanto","doi":"10.34081/fidei.v5i2.223","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v5i2.223","url":null,"abstract":"Salah satu penyebab mengapa banyak orang mengalami masalah keuangan adalah karena kesalahan dalam hal mengelola keuangan. Kesalahan dalam mengelola keuangan, dapat mempengaruhi kesejahteraan keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis cara mengelola keuangan, dengan berdasarkan teks Alkitab dalam 2 Korintus 9:10 sebagai pokok bahasan dalam pengelolaan keuangan bagi kesejahteraan keluarga Kristen. Metode Penelitian dalam penulisan artikel ini adalah penelitian kualitatif dengan melakukan pendekatan secara deskriptif. Dari hasil yang diperoleh bahwa Alkitab telah mengajarkan bagaimana cara mengelola keuangan yang baik yaitu, pertama, mengelola keuangan harus menyediakan keuangan berdasarkan kebutuhan pokok. Kedua, harus menyisihkan keuangan untuk diinvestasikan untuk kebutuhan dimasa akan datang. Ketiga, menyediakan dana untuk diberikan bagi pekerjaan Tuhan. Jika dapat mengelola keuangan dengan benar maka akan memberikan kesejahteraan bagi keluarga Kristen.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133965454","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi Pelaksanaan Home Based Learning","authors":"Hani Rohayani","doi":"10.34081/fidei.v5i2.374","DOIUrl":"https://doi.org/10.34081/fidei.v5i2.374","url":null,"abstract":"Dalam artikel ini, peneliti memaparkan hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran dari rumah dengan memfokuskan penelitian di lingkungan SMP Bintang Mulia Bandung yang menyebutnya dengan istilah home based learning (HBL). Metode penelitian yang digunakan adalah studi kuantitatif deskriptif dengan menggunakan teknik survei terhadap 211 responden (siswa kelas VII sampai kelas IX) dengan menggunakan google form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran home based learning mengalami keberhasilan dengan indikator sebagai berikut: proses belajar-mengajar berjalan dengan baik, tersedianya perangkat pendukung kegiatan HBL yang dimiliki sekolah, kesiapan guru-guru yang melaksanakan HBL, serta positifnya respon para responden terhadap proses HBL.","PeriodicalId":339023,"journal":{"name":"Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124268147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}