Winda Tri Ayuningtyas, Zahra Sativani, Andy Martahan Andreas Hariandja
{"title":"KEBIASAAN POSISI DUDUK SAAT PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) BERISIKO MENGALAMI NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA SISWA SMK ANALIS KESEHATAN DITKESAD DI JAKARTA TIMUR","authors":"Winda Tri Ayuningtyas, Zahra Sativani, Andy Martahan Andreas Hariandja","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i03.p08","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i03.p08","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Pandemi COVID-19 membuat siswa SMA/SMK melakukan PJJ menggunakan device, dan seringkali tidak memperhatikan posisi duduk dengan baik ketika di depan layar device, sehingga menimbulkan adanya risiko nyeri pada punggung bagian bawah. \u0000Metode: Analitik observasional melalui pendekatan cross-sectional. Penelitian melalui platform online berupa video conference dan pengisian google formulir pada April-Mei 2021 dengan sampel sejumlah 80 orang. Teknik pengumpulan data dengan pengisian kuesioner REBA (Rapid Entire Body Assessment) dan SBST (StarT Back Screening Tool). Analisa bivariat dengan uji chi-square. \u0000Hasil: Uji chi-square menghasilkan nilai p-value 0,001 dengan p<?=0,05 dan tabel 2x2 menunjukkan skor odds ratio 26,267. \u0000Simpulan: Hubungan antara kebiasaan posisi duduk saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) terhadap risiko nyeri punggung bawah pada siswa SMK Analis Kesehatan DITKESAD di Jakarta Timur ditemukan adanya signifikansi, responden yang memiliki kebiasaan posisi duduk risiko tinggi akan berisiko 24,267 kali merasakan nyeri punggung bawah dibandingkan responden yang memiliki kebiasaan posisi duduk risiko sedang. \u0000 \u0000Kata Kunci: posisi duduk, nyeri punggung bawah","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"232 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132023411","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. G. E. J. Prasana, Anak Agung Gede Angga Puspa Negara
{"title":"EFEK JANGKA PENDEK BIOFEEDBACK POSTURAL CORRECTION EXERCISE PADA CRANIOVERTEBRAL ANGLE SISWA DENGAN ASYMPTOMATIC FORWARD","authors":"I. G. E. J. Prasana, Anak Agung Gede Angga Puspa Negara","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i03.p03","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i03.p03","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Memasuki Revolusi Industri 4.0 membawa banyak dampak bagi sistem kehidupan manusia, salah satunya adalah kerugian mekanis yang dialami seseorang disebabkan oleh terjadinya awkward position ketika sedang melakukan aktivitas atau pekerjaannya saat duduk, belajar, menggunakan perangkat elektronik, dan sebagainya, hingga kerap muncul masalah muscle imbalance yang selanjutnya menyebabkan terjadinya forward head posture. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek jangka pendek biofeedback postural correction exercise dalam intervensi postural correction untuk menangani masalah asymptomatic forward head posture. \u0000Metode: Penelitian menggunakan rancangan eksperimental pre-post test control group design dengan simple random sampling, dan jumlah subjek sebanyak 28 orang yang dibagi ke dalam 2 kelompok. Kelompok 1 mendapatkan penambahan biofeedback postural correction exercise pada metode postural correction standar sedangkan Kelompok 2 mendapatkan metode postural correction standar. Penelitian dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan. \u0000Hasil: perbedaan rerata peningkatan sudut craniovertebral dianalisis dengan paired sample t-test sebelum dan setelah intervensi pada Kelompok 1 dengan nilai p=0,030 (p<0,05) dengan artian terdapat peningkatan sudut yang bermakna pada craniovertebral sebelum dan setelah intervensi biofeedback postural correction exercise metode standar. Pengujian hipotesis sebelum dan setelah intervensi pada Kelompok 2 didapatkan nilai p=0,245 (p>0,05) yang berarti bahwa tidak ada peningkatan sudut craniovertebral yang bermakna pada craniovertebral sebelum dan setelah intervensi metode standar. \u0000Simpulan: Biofeedback postural correction exercise lebih baik dalam menciptakan efek adaptasi jangka pendek pada peningkatan craniovertebral angle dibandingkan dengan metode postural correction standar \u0000 \u0000Kata Kunci: muscle imbalance, forward head posture, pressure biofeedback","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"244 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121270263","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arif Pristianto, Zemba Riski Maranti, Siti Soekiswati
{"title":"KONDISI PANDEMI TERHADAP PERUBAHAN POLA LATIHAN ATLET SEPAK BOLA DI JUNIOR SPORT ACADEMY HONGGONILO","authors":"Arif Pristianto, Zemba Riski Maranti, Siti Soekiswati","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i03.p12","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i03.p12","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Kondisi pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia memiliki dampak yang signifikan terhadap semua aspek kehidupan. Salah satu kegiatan yang terdampak adalah bidang olahraga sepak bola di kepelatihan Sport Academy Honggonilo. Pandemi COVID-19 menyebabkan frekuensi dan intensitas latihan dari para pemain/atlet berkurang. Kondisi pandemi mewajibkan atlet di Junior Sport Academy Honggonilo juga harus melakukan latihan rutin dengan mentaati protokol kesehatan yang berlaku. Kondisi ini terntunya mempengaruhi bentuk dan pola latihan yang diberikan pelatih kepada atlet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kondisi pandemi COVID-19 terhadap perubahan pola latihan atlet sepak bola di Junior Sport Academy Honggonilo. \u0000Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional study dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur kepada sampel yang berjumlah 27 orang pemain/atlet dari populasi yang berjumlah 35 orang. \u0000Hasil: Berdasarkan hasil uji korelasi yang dihitung menggunakan Spearman correlation, nilai koefisien korelasi yang didapat adalah 0,361. Nilai ini menunjukkan bahwa kondisi pandemi memiliki hubungan dengan perubahan pola latihan atlet. \u0000Simpulan: berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kondisi pandemi COVID-19 dengan perubahan pola latihan atlet sepak bola di Junior Sport Academy Honggonilo. \u0000 \u0000Kata Kunci: pandemi, pola latihan, sepak bola","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127500712","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nia Junianti, I. P. Putra, N. W. Tianing, Arief Wibawa
{"title":"PROLONGED SITTING MEMENGARUHI KEJADIAN LOWER CROSSED SYNDROME PADA PERAJIN UKIRAN KAYU DI DESA SUMITA KECAMATAN GIANYAR","authors":"Nia Junianti, I. P. Putra, N. W. Tianing, Arief Wibawa","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i03.p02","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i03.p02","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Perajin ukiran kayu merupakan salah satu pekerjaan informal yang memiliki risiko mengalami gangguan musculoskeletal. Hal tersebut diakibatkan oleh sebagian besar proses pembuatan ukiran kayu dikerjakan dalam posisi duduk bekerja. Posisi duduk statis yang dipertahankan dalam waktu yang lama oleh perajin saat bekerja dapat menyebabkan gangguan musculoskeletal, salah satunya adalah lower crossed syndrome. Penelitian ini bertujun untuk mengertahui hubungan prolonged sitting dengan kejadian lower crossed syndrome pada perajin ukiran kayu di Desa Sumita, Kecamatan Gianyar. \u0000Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain studi cross-sectional yang dilakukan pada Februari-April 2021. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik concecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 66 orang. Variabel dependen yang diukur yaitu lower crossed syndrome menggunakan modified Thomas test, pengukuran panjang otot spinal extensor, dan pengukuran kekuatan otot abdominal serta gluteus maximus. Variabel independen yaitu prolonged sitting didapatkan berdasarkan hasil wawancara. \u0000Hasil: Hasil analisis data menggunakan uji chi-square diperoleh p=0,012 (nilai p<0,05) dan OR 5,500 yang menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara prolonged sitting dengan kejadian lower crossed syndrome, dimana perajin ukiran kayu dengan prolonged sitting?7 jam/hari memiliki risiko 5,5 kali lebih besar mengalami lower crossed syndrome. \u0000Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara prolonged sitting dengan kejadian LCS pada perajin ukiran kayu di Desa Sumita Kecamatan Gianyar. \u0000 \u0000Kata Kunci: prolonged sitting, lower crossed syndrome, musculoskeletal disorder, perajin ukiran kayu","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125280389","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sagung Ayu Priti Mawar Veda Santi, S. A. Thanaya, Luh Putu Ratna Sundari, I. Dinata
{"title":"KORELASI ANTARA INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP ARKUS KAKI PADA SISWA KELAS 4-6 SD DI SDN 18 DANGIN PURI DENPASAR UTARA","authors":"Sagung Ayu Priti Mawar Veda Santi, S. A. Thanaya, Luh Putu Ratna Sundari, I. Dinata","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i03.p01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i03.p01","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Berat badan berlebih merupakan kondisi yang dapat dialami oleh seluruh kalangan usia, termasuk usia anak sekolah 6-12 tahun. Bertambahnya berat badan akan meningkatkan tekanan pada telapak kaki sehingga menjadi datar atau disebut flat foot dan dapat menimbulkan dampak berkepanjangan bagi anak-anak. \u0000Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional bersifat analitik yang dilakukan secara door-to-door di wilayah Denpasar Utara. Jumlah sampel penelitian yaitu 43 siswa dari total populasi sebanyak 44 siswa dikarenakan 1 siswa drop out. Variabel independen yang diukur yaitu IMT, sedangkan variabel dependen yaitu arkus kaki yang diukur dengan arch index. Variabel yang dikontrol dalam penelitian ini yaitu tingkatan kelas, serta variabel yang dapat mempengaruhi penelitian ini yaitu usia, jenis kelamin, penggunaan alas kaki yang diukur menggunakan kuisioner penggunaan alas kaki dalam 7 hari terakhir, serta aktivitas fisik yang diukur menggunakan kuisioner The Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C). \u0000Hasil: Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji hipotesis spearman’s rho. Diperoleh nilai p sebesar 0,1 (p>0,05) dan didapatkan prevalensi paling tinggi pada IMT normal dan arkus kaki low arch yaitu masing-masing sebesar 24 orang (56%) dan 22 orang (51%). \u0000Simpulan: Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi antara IMT dengan arkus kaki pada siswa kelas 4-6 SD di SDN 18 Dangin Puri Denpasar Utara. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memprediksi penelitian ini dipengaruhi oleh situasi dan kondisi ketika penelitian akibat pandemi COVID-19. \u0000 \u0000Kata Kunci: kaki datar, arkus kaki, indeks massa tubuh, siswa sekolah dasar","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121673833","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENURUNAN RISIKO JATUH PADA LANSIA DENGAN LATIHAN TANDEM WALKING","authors":"Murjito Murjito, Byba Melda","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i03.p04","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i03.p04","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Lansia mengalami penurunan fungsi neurologis, sensoris dan muskuloskeletal berakibat menurunnya keseimbangan sehingga meningkatkan risiko jatuh. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan latihan keseimbangan seperti latihan tandem walking. Studi ini bertujuan untuk menganalisis adanya penurunan risiko jatuh setelah diberikan latian tandem walking pada responden lansia. \u0000Metode: Penelitian eksperimental pre-test.and.post-test with control group designs. Melibatkan 26 responden didistribusikan kedalam kelompok perlakuan.dan.kelompok kontrol sama besar masing-masing 13 responden. Kelompok perlakuan diberikan latihan tandem walking 2 set per pekan selama 2 pekan, pada kelompok kontrol tidak ada intervensi khusus melainkan hanya mengikuti kegiatan rutin lansia di ruang rawat inap. Instrumen yang digunakan yakni TimexUp and Go (TuG) dan Morse Fall Score (MFS). Uji statistik menggunakan paired t-test dan independent t-test dengan tingkat signifikansi ?=0,05. \u0000Hasil: Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa paired sample t-test (TuG) kelompok perlakuan p=0,000 (p<0,05) dengan selisih nilai rerata pretest-posttest 10,230, kelompok kontrol sebesar 2,384. Paired sample t-test (MFS) pada kelompok.perlakuan p=0,000 (p<0,05) dengan selisih nilai rerata pretest-posttest sebesar 31,923, kelompok kontrol sebesar 11,153. Independent.sample.t-test pada post-test (TuG) antara kelompok perlakuan dengan kontrol p=0,000 (p<0,05) dengan selisih rerata sebesar 8,307. Independent.sample T-test pada post.test (MFS) antara kelompok perlakuan dengan kontrol p=0,000 (p<0,05) dengan selisih rerata sebesar 31,153. \u0000Simpulan: Latihan tandem walking efektiflmeningkatkanlkeseimbanganldanlmenurunkanlrisikoljatuhlpadallansia. \u0000 \u0000Kata Kunci: lansia, latihan tandem walking, risiko jatuh","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"163 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122282500","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sherly Lena Waromi, Ni Komang Ayu Juni Antari, Putu Dyah Ayu Saraswati, N. W. Tianing
{"title":"PERILAKU SEDENTARI TERHADAP KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA LANSIA DI DESA KUKUH, KERAMBITAN, TABANAN, BALI","authors":"Sherly Lena Waromi, Ni Komang Ayu Juni Antari, Putu Dyah Ayu Saraswati, N. W. Tianing","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i03.p05","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i03.p05","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Lansia merupakan seseorang yang sudah beranjak usia lebih dari 60 tahun. Saat memasuki tahap lansia, seseorang akan mengalami tahap degeneratif dari perubahan fisik maupun neurologis yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Penyebab masalah kesehatan pada lansia salah satunya adalah dengan perilaku sedentari. Perilaku sedentari adalah perilaku menetap atau tidak banyak melakukan aktivitas fisik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara perilaku sedentari dengan kemampuan fungsional pada lansia di Desa Kukuh, Kerambitan, Tabanan. \u0000Metode: Penelitian yang digunakan yakni observasional analitik dengan metode cross-sectional pada bulan April-Mei 2021. Pengambilan sampel diambil melalui purposive sampling. Total sampel penelitian ini yaitu 79 orang. Variabel independen yang diukur adalah perilaku sedentari yang diukur menggunakan Global Physical Activity Quistionnaire (GPAQ). Variabel dependen yang diukur adalah Kemampuan fungsional yang diukur menggunakan Indeks Barthel. Uji hipotesis yang dilakukan adalah chi-square untuk membuktikan hubungan antara variabel independen dan dependen. \u0000Hasil: Hasil analisis data diperoleh nilai p=0,000 sehingga p<0,05. \u0000Diskusi: Sampel dengan aktivitas fisik yang ringan atau perilaku sedentari (GPAG intensitas ringan) lebih dominan memiliki kemampuan fungsional ketergantungan sebagian (Indeks Barthel 65-125), sedangkan sampel yang memiliki aktivitas fisik sedang (GPAQ intensitas sedang) memiliki kemampuan fungsional yang mandiri (Indeks Barthel 130). \u0000Simpulan: Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya hubungan antara perilaku sedentari dengan kemampuan fungsional pada lansia di Desa Kukuh, Kerambitan, Tabanan. \u0000 \u0000Kata kunci: perilaku sedentari, kemampuan fungsional, lansia","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128009800","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. P. Paramurthi, Ni Luh Gede Aris Maytadewi Negara, I. M. D. Prianthara, Putu Ary Sarasdianthi
{"title":"STUDI TENTANG AKTIVITAS FISIK, TEKANAN DARAH, DAN SATURASI OKSIGEN PADA LANSIA DI DESA BATUBULAN KANGIN","authors":"I. P. Paramurthi, Ni Luh Gede Aris Maytadewi Negara, I. M. D. Prianthara, Putu Ary Sarasdianthi","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i03.p09","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i03.p09","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Lanjut usia selama masa pandemi covid-19 mengalami perubahan dimana dapat menimbulkan terjadinya penurunan aktivitas sehari-hari yang berpengaruh pada aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang semakin menurun pada lanjut usia akan memberikan pengaruh pada peredaran darah dimana dapat terjadi peningkatan atau penurunan tekanan darah. Kondisi tersebut juga memberikan perubahan pada serapan oksigen ke dalam tubuh. Penurunan aktifitas fisik pada lansia dapat menimbulkan perubahan pada tekanan darah dan saturasi oksigen. Tujuan dari penelitian ini mengetahui hubungan antara aktifitas fisik terhadap tekanan darah dan saturasi oksigen pada lanjut usia. \u0000Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study. Sampel ditentukan dengan purposive sampling. Jumlah peserta penelitian adalah 50 orang lanjut usia. \u0000Hasil: Hasil uji somer’s d aktivitas fisik terhadap tekanan darah didapatkan nilai p=0,037 (p<0,05) didapatkan hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan tekanan darah. Hasil uji somer’s d tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik terhadap saturasi oksigen yang ditunjukkan dengan nilai p=0,603 (p>0,05). \u0000Simpulan: Peningkatan dan penurunan aktivitas fisik memiliki hubungan terhadap tekanan darah pada lansia. Peningkatan dan penurunan aktivitas fisik tidak memiliki hubungan terhadap saturasi oksigen pada lanjut usia. \u0000 \u0000Kata Kunci: aktifitas fisik, saturasi oksigen, tekanan darah, lanjut usia","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130513286","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Made Mahadewi Dwijayanti Reistriawan, Ari Wibawa, I. Adiatmika, Luh Putu Ratna Sundari
{"title":"GAMBARAN KONSUMSI ROKOK TERHADAP AKTIVITAS FISIK PADA LAKI-LAKI DI KECAMATAN DENPASAR SELATAN","authors":"Ni Made Mahadewi Dwijayanti Reistriawan, Ari Wibawa, I. Adiatmika, Luh Putu Ratna Sundari","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i03.p06","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i03.p06","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Merokok merupakan gaya hidup tidak menentu yang telah diidentifikasikan sebagai penyebab kematian peringkat pertama di dunia. Jumlah populasi perokok yang terus meningkat seiring berjalannya waktu. Perilaku kebiasaan merokok dapat menimbulkan keluhan gangguan pernapasan atau kardiovaskular yang berpengaruh terhadap tingkat aktivitas fisik seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat konsumsi rokok terhadap aktivitas fisik seseorang. \u0000Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik cross-sectional yang dilakukan pada bulan Desember 2020-Maret 2021 dengan jumlah subjek sebanyak 54 orang. Aktivitas fisik diukur menggunakan International Physical Activity Quisionaire-Short Form (IPAQ-SF). \u0000Hasil: Uji hipotesis menggunakan Chi-Square Test untuk menilai hubungan antara tingkat konsumsi rokok dengan aktivitas fisik yang didapatkan hasil nilai p=0,001. Tingkat aktivitas fisik pada perokok berat bernilai rendah yaitu sebanyak 30 orang (55,6%). \u0000Simpulan: Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat konsumsi rokok terhadap aktivitas fisik pada laki-laki di Kecamatan Denpasar Selatan. \u0000 \u0000Kata Kunci: IPAQ-SF, merokok, laki-laki, aktivitas fisik","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129437299","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. W. B. Ariyana, D. Daryono, I. G. W. Sena, I. G. E. J. Prasana, Anak Agung Gede Angga Puspa Negara
{"title":"BALLOON-BLOWING EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS FISIK PADA POPULASI LANSIA DI DATARAN TINGGI: PRE-EKSPERIMENTAL STUDI","authors":"I. W. B. Ariyana, D. Daryono, I. G. W. Sena, I. G. E. J. Prasana, Anak Agung Gede Angga Puspa Negara","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i03.p07","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i03.p07","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Daya tahan kardiorespirasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kapasitas fisik lansia. Semakin baik daya tahan kardiorespirasi lansia maka akan semakin baik pula kapasitas fisiknya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas fisik lansia yang terlatih di daerah dataran tinggi dengan pendekatan Balloon blowing exercise sebagai salah satu latihan pernapasan dengan menggunakan balon yang dimodifikasi dengan cara menarik nafas lewat hidung kemudian menghembuskannya lewat mulut sambil meniup balon. \u0000Metode: Rancangan penelitian ini adalah pre-eksperimental grup (quasi eksperimental) dengan one group pretest and postest design, dengan jumlah subjek penelitian yaitu 12 orang lansia laki-laki. Intervensi ballon-blowing exercise diberikan dalam frekuensi satu kali sehari selama dua minggu. \u0000Hasil: Analisis paired t-test menunjukkan nilai p = 0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa pemberian ballon-blowing exercise efektif dalam meningkatkan daya tahan kardiorespirasi pada lansia di dataran tinggi. \u0000Kesimpulan: Pelatihan ballon-blowing mampu meningkatkan kapasitas fisik daya tahan kardiorespirasi pada lansia di dataran tinggi. \u0000 \u0000Kata kunci: balloon blowing exercise daya tahan kardiorespirasi, kapasitas fisik lansia","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127166592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}