{"title":"PENURUNAN RISIKO JATUH PADA LANSIA DENGAN LATIHAN TANDEM WALKING","authors":"Murjito Murjito, Byba Melda","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i03.p04","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Lansia mengalami penurunan fungsi neurologis, sensoris dan muskuloskeletal berakibat menurunnya keseimbangan sehingga meningkatkan risiko jatuh. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan latihan keseimbangan seperti latihan tandem walking. Studi ini bertujuan untuk menganalisis adanya penurunan risiko jatuh setelah diberikan latian tandem walking pada responden lansia. \nMetode: Penelitian eksperimental pre-test.and.post-test with control group designs. Melibatkan 26 responden didistribusikan kedalam kelompok perlakuan.dan.kelompok kontrol sama besar masing-masing 13 responden. Kelompok perlakuan diberikan latihan tandem walking 2 set per pekan selama 2 pekan, pada kelompok kontrol tidak ada intervensi khusus melainkan hanya mengikuti kegiatan rutin lansia di ruang rawat inap. Instrumen yang digunakan yakni TimexUp and Go (TuG) dan Morse Fall Score (MFS). Uji statistik menggunakan paired t-test dan independent t-test dengan tingkat signifikansi ?=0,05. \nHasil: Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa paired sample t-test (TuG) kelompok perlakuan p=0,000 (p<0,05) dengan selisih nilai rerata pretest-posttest 10,230, kelompok kontrol sebesar 2,384. Paired sample t-test (MFS) pada kelompok.perlakuan p=0,000 (p<0,05) dengan selisih nilai rerata pretest-posttest sebesar 31,923, kelompok kontrol sebesar 11,153. Independent.sample.t-test pada post-test (TuG) antara kelompok perlakuan dengan kontrol p=0,000 (p<0,05) dengan selisih rerata sebesar 8,307. Independent.sample T-test pada post.test (MFS) antara kelompok perlakuan dengan kontrol p=0,000 (p<0,05) dengan selisih rerata sebesar 31,153. \nSimpulan: Latihan tandem walking efektiflmeningkatkanlkeseimbanganldanlmenurunkanlrisikoljatuhlpadallansia. \n \nKata Kunci: lansia, latihan tandem walking, risiko jatuh","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"163 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i03.p04","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pendahuluan: Lansia mengalami penurunan fungsi neurologis, sensoris dan muskuloskeletal berakibat menurunnya keseimbangan sehingga meningkatkan risiko jatuh. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan latihan keseimbangan seperti latihan tandem walking. Studi ini bertujuan untuk menganalisis adanya penurunan risiko jatuh setelah diberikan latian tandem walking pada responden lansia.
Metode: Penelitian eksperimental pre-test.and.post-test with control group designs. Melibatkan 26 responden didistribusikan kedalam kelompok perlakuan.dan.kelompok kontrol sama besar masing-masing 13 responden. Kelompok perlakuan diberikan latihan tandem walking 2 set per pekan selama 2 pekan, pada kelompok kontrol tidak ada intervensi khusus melainkan hanya mengikuti kegiatan rutin lansia di ruang rawat inap. Instrumen yang digunakan yakni TimexUp and Go (TuG) dan Morse Fall Score (MFS). Uji statistik menggunakan paired t-test dan independent t-test dengan tingkat signifikansi ?=0,05.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa paired sample t-test (TuG) kelompok perlakuan p=0,000 (p<0,05) dengan selisih nilai rerata pretest-posttest 10,230, kelompok kontrol sebesar 2,384. Paired sample t-test (MFS) pada kelompok.perlakuan p=0,000 (p<0,05) dengan selisih nilai rerata pretest-posttest sebesar 31,923, kelompok kontrol sebesar 11,153. Independent.sample.t-test pada post-test (TuG) antara kelompok perlakuan dengan kontrol p=0,000 (p<0,05) dengan selisih rerata sebesar 8,307. Independent.sample T-test pada post.test (MFS) antara kelompok perlakuan dengan kontrol p=0,000 (p<0,05) dengan selisih rerata sebesar 31,153.
Simpulan: Latihan tandem walking efektiflmeningkatkanlkeseimbanganldanlmenurunkanlrisikoljatuhlpadallansia.
Kata Kunci: lansia, latihan tandem walking, risiko jatuh
引言:老年人经历神经、感官和肌肉骨骼功能的衰退,从而降低平衡,增加摔倒的风险。为了解决这个问题,需要进行一种平衡练习,比如串行散步。本研究旨在分析年长受访者跨步态后的降低风险。方法:前期实验研究。控制组设计的posttest test with control group designs。让26名受访者分布到治疗组,控制组每个13人。在接下来的两周内,管理小组进行了每周两套的双式步行训练,没有特别的干预措施,只是遵循了老年住院的常规。使用的工具是TimexUp and Go (TuG)和摩斯电码Fall Score (MFS)。使用价值水平的paired t-test和独立性t-test进行统计测试?结果:研究表明,p - sample t-test (TuG)治疗组分数为p - 0 -posttest测试10.230,控制组为2,384。组中最大的t-test样本。p=0 - 0 - 5,平均绩点31.923分,对照组11.153分。据英国《独立报》样本。t测试后测试,治疗组与控制p=0 =0 5,间隔为8.307。据英国《独立报》。post上的t测试样本。测试(MFS)治疗组与控制p=0万(p< 0.05)之间的持续差距31.153。总结:有效的步态锻炼促进了步调平衡,并在老年时降低了ririla。关键词:老年人,成对走路的练习,摔倒的风险