PROLONGED SITTING MEMENGARUHI KEJADIAN LOWER CROSSED SYNDROME PADA PERAJIN UKIRAN KAYU DI DESA SUMITA KECAMATAN GIANYAR

Nia Junianti, I. P. Putra, N. W. Tianing, Arief Wibawa
{"title":"PROLONGED SITTING MEMENGARUHI KEJADIAN LOWER CROSSED SYNDROME PADA PERAJIN UKIRAN KAYU DI DESA SUMITA KECAMATAN GIANYAR","authors":"Nia Junianti, I. P. Putra, N. W. Tianing, Arief Wibawa","doi":"10.24843/mifi.2022.v10.i03.p02","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Perajin ukiran kayu merupakan salah satu pekerjaan informal yang memiliki risiko mengalami gangguan musculoskeletal. Hal tersebut diakibatkan oleh sebagian besar proses pembuatan ukiran kayu dikerjakan dalam posisi duduk bekerja. Posisi duduk statis yang dipertahankan dalam waktu yang lama oleh perajin saat bekerja dapat menyebabkan gangguan musculoskeletal, salah satunya adalah lower crossed syndrome. Penelitian ini bertujun untuk mengertahui hubungan prolonged sitting dengan kejadian lower crossed syndrome pada perajin ukiran kayu di Desa Sumita, Kecamatan Gianyar. \nMetode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain studi cross-sectional yang dilakukan pada Februari-April 2021. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik concecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 66 orang. Variabel dependen yang diukur yaitu lower crossed syndrome menggunakan modified Thomas test, pengukuran panjang otot spinal extensor, dan pengukuran kekuatan otot abdominal serta gluteus maximus. Variabel independen yaitu prolonged sitting didapatkan berdasarkan hasil wawancara. \nHasil: Hasil analisis data menggunakan uji chi-square diperoleh p=0,012 (nilai p<0,05) dan OR 5,500 yang menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara prolonged sitting dengan kejadian lower crossed syndrome, dimana perajin ukiran kayu dengan prolonged sitting?7 jam/hari memiliki risiko 5,5 kali lebih besar mengalami lower crossed syndrome. \nSimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara prolonged sitting dengan kejadian LCS pada perajin ukiran kayu di Desa Sumita Kecamatan Gianyar. \n  \nKata Kunci: prolonged sitting, lower crossed syndrome, musculoskeletal disorder, perajin ukiran kayu","PeriodicalId":330675,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/mifi.2022.v10.i03.p02","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pendahuluan: Perajin ukiran kayu merupakan salah satu pekerjaan informal yang memiliki risiko mengalami gangguan musculoskeletal. Hal tersebut diakibatkan oleh sebagian besar proses pembuatan ukiran kayu dikerjakan dalam posisi duduk bekerja. Posisi duduk statis yang dipertahankan dalam waktu yang lama oleh perajin saat bekerja dapat menyebabkan gangguan musculoskeletal, salah satunya adalah lower crossed syndrome. Penelitian ini bertujun untuk mengertahui hubungan prolonged sitting dengan kejadian lower crossed syndrome pada perajin ukiran kayu di Desa Sumita, Kecamatan Gianyar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain studi cross-sectional yang dilakukan pada Februari-April 2021. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik concecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 66 orang. Variabel dependen yang diukur yaitu lower crossed syndrome menggunakan modified Thomas test, pengukuran panjang otot spinal extensor, dan pengukuran kekuatan otot abdominal serta gluteus maximus. Variabel independen yaitu prolonged sitting didapatkan berdasarkan hasil wawancara. Hasil: Hasil analisis data menggunakan uji chi-square diperoleh p=0,012 (nilai p<0,05) dan OR 5,500 yang menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara prolonged sitting dengan kejadian lower crossed syndrome, dimana perajin ukiran kayu dengan prolonged sitting?7 jam/hari memiliki risiko 5,5 kali lebih besar mengalami lower crossed syndrome. Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara prolonged sitting dengan kejadian LCS pada perajin ukiran kayu di Desa Sumita Kecamatan Gianyar.   Kata Kunci: prolonged sitting, lower crossed syndrome, musculoskeletal disorder, perajin ukiran kayu
前身:木雕工匠是一种非正式的职业,有肌肉萎缩症的风险。这是由于大多数木雕的制作过程是在一个固定的座位上进行的。坐姿维持很长一段时间内的静态工匠工作时可以导致肌肉骨骼,其中之一就是下越过综合症。这项研究的目的是确定低克罗森氏综合症与吉扬亚省苏尼塔村木工工匠的意外接触。方法:本研究是在2021年2月至4月间进行的经分段研究的分析观察研究。用concecutive抽样技术研究抽样样本人数为66人。用修饰过的Thomas测试、脊髓外伸体测量、腹部和臀大肌强度测量测量测量测量测量测量。独立变量即prolonged坐在得到根据面试结果。结果:数据分析使用chi-square试验结果p = 0.012 (p < 0。05)和价值或5500所表现出的有重大的关系prolonged坐着和创世纪下城越过综合症,木雕工匠和prolonged坐着在哪儿?7小时/天的暴露风险是六倍半。结:prolonged之间有显著的关系和村里的创世纪LCS在木雕工匠一起坐在贾雅尔Sumita街道。关键词:prolonged sitting, lower crossed syndrome, musculoskeletal disorder,木雕工匠
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信