Andi Eko Wiyono, Intania Cahaya Rani, Miftahul Choiron, Andrew Setiawan, Ardyan Dwi Massahid
{"title":"Kinetika Perubahan Mutu Sediaan Sabun Padat Transparan Dari Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.)","authors":"Andi Eko Wiyono, Intania Cahaya Rani, Miftahul Choiron, Andrew Setiawan, Ardyan Dwi Massahid","doi":"10.25105/jti.v13i1.17512","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jti.v13i1.17512","url":null,"abstract":"Intisari— Daun pepaya mengandung pigmen klorofil yang dapat digunakan sebagai bahan pewarna alami. Oleh karenanya, kandungan klorofil dari daun pepaya dapat dimanfaatkan menjadi bahan aktif sebuah produk yang bermutu tinggi seperti produk sabun padat transparan. Selain itu, sabun juga dapat mengalami kerusakan pada warna dan perubahan pada mutu. Perubahan mutu sabun karena kondisi penyimpanan diidentifikasi dengan menggunakan model kinetika. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisa perubahan warna sedian sabun transparan daun pepaya selama penyimpanan dan mengembangkan model kinetika perubahan mutu sediaan sabun transparan daun pepaya. Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain, pH meter, thermometer, rotary vacum evaporator, oven, neraca digital, neraca analitik, spektrofotometer UV, colour reader, stopwatch. Bahan baku yang digunakan adalah daun papaya, dan bahan penunjang yang digunakan adalah VCO, etanol 96%, aquadest, gliserin, asam sitrat, asam stearate, NaCl, NaOH, gula pasir, dan Coco-DEA. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menganalisa perubahan warna sedian sabun transparan daun pepaya selama penyimpanan dan mengembangkan model kinetika perubahan mutu sediaan sabun transparan daun pepaya. Jenispenelitian yang dilakukan pada kinetika perubahan mutu sediaan sabun transparan dari ekstrak daun pepaya (Carica Papaya L.) merupakan penelitian experimental laboratories. Penelitian ini menggunakan beberapa parameter pengujian diantaranya ialah parameter kekerasan sabun, dimensi, homogenitas, dan parameter perubahan warna, pH, kadar air, dan kadar klorofil dari daun pepaya di analisis berasarkan persamaan metode Arrhenius. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada semua perlakuan mengalamiperubahan warna yang menunjukkan bahwa semakin banyak penambahan ekstrak semakin rendah nilai kecerahan, semakin naik nilai a* dan semakin naik pula nilai *b. Variasi penambahan ekstrak klorofil daun papaya memiliki dampak terhadap pengujian kekerasan, dimensi lebar, dimensi tebal, dimensi berat, dan kadar klorofil. Model kinetika degradasi sabun padat transparan ekstrak klorofil daun papaya parameter warna (*C dan °hue) menggunakan orde nol pada seluruh perlakuan, parameter mutu seperti pH dan kadar air menggunakan orde satu pada seluruh perlakuan. Perlakuan A2 sabun transparan dengan penambahan ekstrak klorofil daun papaya sebanyak 1% dengan parameter *C memiliki nilai energi aktivasi terbesar sehigga kinetika degradasi lebih stabil dari perlakuan lainnya. \u0000Abstract— Papaya leaves contain chlorophyll pigment which can be used as a natural dye. Therefore, the chlorophyll content of papaya leaves can be used as an active ingredient in high-quality products such as transparent solid soap products. In addition, soap can also experience damage to color and changes in quality. Changes in soap quality due to storage conditions were identified using a kinetic model.The purpose of this study was to analyze the color changes of papaya leaf transpar","PeriodicalId":32828,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Industri","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75797319","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Auliya Dewi Oktriana, Iveline Anne Marie, Rina Fitriana, Emelia Sari, Ahmad Farhan
{"title":"Simulasi Perbaikan Tata Letak Lantai Produksi Untuk Meningkatkan Output Produksi Tas pada PT. TIJ","authors":"Auliya Dewi Oktriana, Iveline Anne Marie, Rina Fitriana, Emelia Sari, Ahmad Farhan","doi":"10.25105/jti.v13i2.17506","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jti.v13i2.17506","url":null,"abstract":"Intisari— PT. TIJ adalah perusahaan yang memproduksi tas wanita. Salah satu hasil produksi dengan permintaan yang tinggi adalah tas yang dipasarkan dengan merk jual LC. Permasalahan yang terjadi ialah lamanya waktu produksi pembuatan tas yang disebabkan oleh tata letak lantai produksi yang belum baik. Lamanya waktu produksi pembuatan tas menyebabkan perusahaan belum dapat mencapai target output produksi tas LC. Diperlukan evaluasi tata letak lantai produksi saat ini dengan melakukan simulasi menggunakan software ProModel untuk mendapatkan perbaikan rancangan tata letak lantai produksi dengan memanfaatkan Algoritma Genetika dan bantuan MATLAB. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui usulan perbaikan peningkatan output produksi tas berdasarkan hasil evaluasi simulasi tata letak lantai produksi di PT TIJ. Tahapan penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data serta evaluasi tata letak lantai produksi menggunakan checklist sheet dan Peta Aliran Proses pembuatan tas sebagai dasar perancangan model simulasi. Hasil simulasi model awal menghasilkan waktu produksi tas selama 4,32 jam atau 259,2 menit. Dengan menggunakan pendekatan Algoritma Genetika dan bantuan MATLAB dilakukan iterasi sehingga mendapatkan tata letak lantai produksi yang lebih baik sehingga dapat menurunkan waktu produksi pembuatan tas. Pengembangan skenario model simulasi dengan penambahan peralatan pemindahan barang berupa rak beroda menghasilkan waktu simulasi produksi sebesar 211,2 menit (penurunan waktu produksi sebesar 19%). Usulan perbaikan tata letak menggunakan pendekatan Algoritma Genetika dengan penambahan material handling berupa rak beroda sebanyak 50 menghasilkan waktu simulasi sebesar 211.2 menit menghasilkan output produksi 1669 tas perhari atau mencapai 83% dari target output produksi tas. \u0000Abstract— PT. TIJ is a company that produces women's bags. One of the products with high demand is the bag which is marketed under the selling brand LC. The problem that occurs is the length of production time for making bags caused by the layout of the production floor that is not good. The length of production time for making bags has caused the company to not be able to achieve the output target of LC bag production. It is necessary to evaluate the current production floor layout by simulating using ProModel software to get improvements to the production floor layout design by utilizing Genetic Algorithms and MATLAB assistance. The purpose of this study is to find out the proposed improvements to increase the output of bag production based on the evaluation results of the production floor layout simulation at PT TIJ. The stages of this research began with data collection and evaluation of the layout of the production floor using a checklist sheet and Flow Map of the process of making bags as a basis for designing a simulation model. The initial model simulation results produce a bag production time of 4.32 hours or 259.2 minutes. By using the Genetic Algorithm approach and the ","PeriodicalId":32828,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Industri","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74751623","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Boy Sohmo Banurea, Totok Pujianto, Selly Harnesa Putri
{"title":"Perancangan Desain Kemasan Colenak Murdi Putra Menggunakan Metode Design Thinking","authors":"Boy Sohmo Banurea, Totok Pujianto, Selly Harnesa Putri","doi":"10.25105/jti.v13i1.17514","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jti.v13i1.17514","url":null,"abstract":"Intisari— Kemasan mempunyai peran yang sangat penting dalam pemasaran sebuah produk. Colenak Murdi Putra merupakan salah satu UMKM di bidang pangan yang belum memperhatikan desain kemasan produknya dari segi daya tarik visual dan daya tarik fungsional yang mengakibatkan kurangnya minat konsumen di pasaran, sehingga perlu dilakukan perancangan ulang desain kemasannya. Oleh karena itu dilakukan penelitian perancangan kemasan yang dilakukan di Jalan Raya Cibiru Nomor 3, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dari bulan April 2022 hingga bulan September 2022. Perancangan kemasan ini menggunakan metode Design thinking, dengan tahapan emphatize, define, ideate, prototype, test, prototype II dan test II. Terdapat beberapa pendekatan dalam pelaksanaan penelitian ini, meliputi Participatory Action Research (PAR), Focus Group Discussion (FGD), juga penggunaan tools Empathy Map, Customer journey, dan Value Proposition Canvas. Melalui beberapa metode dan pendekatan tersebut ditemukan perancangan desain kemasan colenak yang baru yang memiliki daya tarik visual dan fungsional. Hasil dari penelitian ini adalah konsumen lebih menyukai kemasan yang menggunakan bahan plastik Polyethylene Terephthalate (PET) dengan bentuk rice bowl dan terdapat label kemasan yang dikelilingi seperti ikat pinggang ke kemasan disertai dengan informasi mengenai produk karena dinilai lebih praktis untuk dibawa, tidak mudah bocor, serta desain kemasannya lebih menarik dari kemasan sebelumnya. \u0000Abstract— Packaging has a very important role in marketing a product. Colenak Murdi Putra is one of the UMKM in the food sector that has not paid attention to the packaging design of its products in terms of visual appeal and functional appeal which results in a lack of consumer interest in the market, so it is necessary to redesign the packaging design. Therefore, packaging design research was carried out on Jalan Raya Cibiru Number 3, Bandung Regency, West Java from April 2022 to September 2022. The packaging design used the Design thinking method, with the stages of empathizing, defining, ideating, prototyping, testing, prototyping II, and testing II. There are several approaches in carrying out this research, including Participatory Action Research (PAR), Focus Group Discussion, as well as the use of an Empathy Map, Customer journey, and Value Proposition Canvas tools. Through these several methods and approaches, a new colenak packaging design was found that has visual and functional appeal. The results of this study are consumers prefer packaging that uses plastic Polyethylene Terephthalate (PET) material in the shape of a rice bowl and there is a packaging label that is surrounded by a belt the packaging is accompanied by information about the product because it is considered more practical to carry, not easy to leak, and the packaging design is more attractive than the packaging. previous packaging.","PeriodicalId":32828,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Industri","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82583283","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maharani Nusara Ardhi, Agung Kristanto, Widodo Hariyono
{"title":"Analisis Postur Tubuh Petani Pada Aktivitas Penanaman Padi Menggunakan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA)","authors":"Maharani Nusara Ardhi, Agung Kristanto, Widodo Hariyono","doi":"10.25105/jti.v13i1.17513","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jti.v13i1.17513","url":null,"abstract":"Intisari— Penanaman padi merupakan pekerjaan fisik petani yang menyebabkan risiko cedera pada otot, sendi, dan tulang atau disebut muskuloskeletal disorders (MSDs). Hasil observasi dan wawancara ditemukan bahwa kebanyakan petani mengalami keluhan pada punggung, lutut, leher, dan bahu. Hal ini disebabkan penanaman padi dilakukan dengan posisi postur tubuh yang canggung seperti punggung yang membungkuk, leher yang menunduk, lengan yang terlalu menjauhi tubuh, pergelangan tangan dan lutut yang terlalu menekuk sehingga dapat menimbulkan cedera MSDs. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis postur tubuh pada petani menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk mengetahui risiko cedera selama proses penenaman padi dan memberikan usulan perbaikan. Objek penelitian ini adalah populasi keseluruhan petani padi di Kelurahan Napal yaitu sebanyak 51 orang yang memiliki pengalaman di bidang pertanian padi minimal satu tahun. Variabel bebas dalam penelitian adalah postur kerja. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah keluhan MSDs. Tools yang digunakan yaitu kamera, kuesioner demografi, worksheet REBA, SolidWorks, dan 3DSSPP. Analisis awal menggunakan REBA untuk mengevaluasi postur tubuh kemudian memberi usulan perbaikan dengan bantuan 3DSSPP dan menggunakan uji Paired T-Test untuk melihat perbedaan signifikan antara sudut-sudut alat gerak bawah dan atas petani padi sebelum dan sesudah perbaikan. Berdasarkan hasil akhir REBA sebelum perbaikan sisi sebelah kanan dan kiri yaitu sebanyak 38 petani (75%) berisiko tinggi untuk cedera dan 13 petani (25%) berisiko sangat tinggi untuk cedera yang akhirnya setelah perbaikan sudut sisi sebelah kanan dan kiri dengan bantuan aplikasi 3DSSPP diperoleh hasil semua 51 orang petani (100%) hanya berisiko sedang untuk cedera. Hasil uji Paired T-Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sudut alat gerak tubuh bagian atas dan bawah petani sebelum dan setelah perbaikan dimana semua sudutnya mengalami penurunan. \u0000Abstract— Rice planting is a physical work that causes the risk of injury to muscles, joints, and bones or called musculoskeletal disorders (MSDs). Observations and interviews found that most farmers experience complaints in the back, knees, neck, and shoulders. This is because rice planting is done with awkward postures such as a hunched back, a bowed neck, arms that are too far away from the body, wrists and knees that bend too much so that it can cause MSDs injuries. This study aims to analyze the posture of farmers using the Rapid Entire Body Assessment (REBA) method to determine the risk of injury during the rice planting process and provide suggestions for improvement. The object of this study is the total population of rice farmers in Napal Village, namely 51 people who have experience in rice farming for at least one year. The independent variable in the study is work posture. While the dependent variable in this study is MSDs complaints. The tools used are came","PeriodicalId":32828,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Industri","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74973543","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aulia Chafifah Wulandari, Amal Witonohadi, Fani Puspitasari
{"title":"Perancangan Model Simulasi dan Perbaikan Lini Produksi Pompa Air Tipe PS – 135 E Menggunakan Simulasi Diskrit dan Theory Of Constraint pada PT. Tirta Intimizu Nusantara","authors":"Aulia Chafifah Wulandari, Amal Witonohadi, Fani Puspitasari","doi":"10.25105/jti.v13i1.17511","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jti.v13i1.17511","url":null,"abstract":"Intisari— Permasalahan yang dialami oleh perusahaan adalah target produksi yang tidak tercapai. Hal tersebut terjadi pada lini produksi pompa air tipe PS - 135 E yang disebabkan oleh stasiun kerja yang menghabiskan waktu proses produksi lebih lama dibandingkan dengan waktu proses produksi yang tersedia karena adanya penumpukkan material pada stasiun kerja. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi stasiun kerja yang mengalami bottleneck dengan menggunakan metode Theory of Constraint. Selain itu, dilakukan perancangan model simulasi lini produksi dengan menggunakan ProModel untuk memberikan usulan perbaikan berupa skenario model untuk meminimasi waktu produksi. Tahap awal yang dilakukan adalah menganalisis sistem saat ini dengan pengamatan langsung pada lini produksi untuk mengetahui kondisi nyatanya. Dilanjutkan dengan perancangan model simulasi lini produksi awal untuk verifikasi serta validasi model. Hasil simulasi model awal didapatkan waktu proses produksi sebesar 559,51 jam. Setelahnya dilakukan perbaikan lini produksi menggunakan metode Theory of Constraint untuk mengidentifikasi stasiun kerja yang mengalami bottleneck dan mengelompokkan stasiun kerja yang mengalami bottleneck dan non-bottleneck. Tahapan selanjutnya adalah perancangan usulan skenario perbaikan, terdapat 3 usulan skenario, usulan pertama yaitu penambahan 2 mesin untuk stasiun kerja yang mengalami bottleneck, usulan kedua yaitu penambahan 1 material handling, dan usulan yang ketiga adalah penggabungan dari usulan pertama dan kedua. Pemilihan usulan skenario terbaik dilakukan dengan pendekatan Bonferroni sehingga usulan ketiga terbaik dengan pengurangan waktu total sebanyak 33% dimana waktu proses produksi menjadi 421,55 jam. Analisis sensitivitas dilakukan pada usulan skenario 3 dengan jumlah produksi sebanyak 8780 pcs sehingga didapatkan BEP unit sebesar 2143 unit. \u0000Abstract— The problem experienced by the company is the production target that is not achieved. This happened on the production line of water pump type PS-135 E caused by the workstation spending longer production process time compared to the available production process time due to the accumulation of material at the workstation. This study was conducted with the aim to identify workstations experiencing bottlenecks using the Theory of Constraint method. In addition, the design of the production line simulation model using ProModel provides improvement proposals in the form of model scenarios to minimize production time. The first step is to analyze the current system with direct observation of the production line to find out the real condition. Followed by the design of the initial production line simulation model for verification and validation of the model. The initial model simulation results obtained a production process time of 559,51 hours. After that, the production line was repaired using the Theory of Constraint method to identify workstations that experience bottlenecks and classif","PeriodicalId":32828,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Industri","volume":"20 4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83829075","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Gusti, Ayu Widiastuti, Sucipto Adisuwiryo, Elfira Febriani Harahap
{"title":"Perancangan Model Simulasi Tata Letak Lantai Produksi Bucket SAW di Area Fabrikasi PT Kharisma Logam Utama","authors":"Ni Gusti, Ayu Widiastuti, Sucipto Adisuwiryo, Elfira Febriani Harahap","doi":"10.25105/jti.v13i2.17508","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jti.v13i2.17508","url":null,"abstract":"Intisari— PT Kharisma Logam Utama (KLU) adalah perusahaan manufaktur di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri logam dan mesin. PT KLU memiliki permasalahan yaitu mesin tidak ditempatkan berdasarkan tingkat hubungan kedekatan antar stasiun kerja sehingga terjadi backtrack dan jarak perpindahan yang tinggi pada tata letak lantai produksi Bucket SAW di area fabrikasi, menyebabkan waktu produksi menjadi lebih lama. Hal ini berdampak pada tidak tercapainya target produksi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang, dan mengevaluasi model simulasi tata letak lantai produksi dengan metode Systematic Layout Planning (SLP) untuk menurunkan waktu produksi dan meningkatkan jumlah produksi menggunakan simulasi dengan software ProModel. Tahapan dalam perbaikan tata letak lantai produksi yaitu analisis dan perancangan model simulasi tata letak lantai produksi saat ini, perbaikan tata letak lantai produksi dengan metode SLP, perancangan dan simulasi skenario perbaikan, evaluasi hasil skenario perbaikan. Perbaikan tata letak lantai produksi dilakukan dengan menggunakan metode SLP untuk menganalisis hubungan aktivitas dengan menggunakan Activity Relationship Chart dan Total Closeness Rating. Metode SLP menghasilkan 4 skenario usulan perancangan skenario perbaikan tata letak lantai produksi, yang kemudian dilakukan simulasi. Skenario 1 dilakukan pemindahan area berdasarkan hubungan kedekatannya dengan pemindahan area TW&SAW Lip, TW&SAW Hing, dan TW Ransel menjadi satu line sesuai dengan tata letak blockplan alternatif 1. Skenario 2 pemindahan area TW&SAW Side Wall, TW&SAW Hing, dan TW Ransel menjadi satu line sesuai dengan tata letak blockplan alternatif 2. Skenario 3 pemindahan area TW&SAW Lip, TW&SAW Hing, dan TW Ransel menjadi satu line sesuai dengan tata letak blockplan alternatif 1 dan penambahan material handling hoist craine. Skenario 4 pemindahan area TW&SAW Side Wall, TW&SAW Hing, dan TW Ransel menjadi satu line sesuai dengan tata letak blockplan alternatif 2 dan penambahan material handling hoist craine. Berdasarkan hasil simulasi skenario perbaikan didapatkan skenario usulan terbaik yaitu skenario 3 dengan persentase penurunan waktu rata-rata sebesar 33.15% dan peningkatan jumlah produksi sebesar 17.08 unit. \u0000Abstract— PT Kharisma Logam Utama (KLU) is a manufacturing company in Indonesia engaged in the metal and machine industry. PT KLU has problem that is machines are not placed based on the level of closeness relationship between machine work stations, resulting in backtrack and high displacement distances on the Bucket SAW production floor layout in the fabrication area, causing production time to be longer. This has an impact on not achieving production targets. This study aims to design and evaluate a production floor layout simulation model using the Systematic Layout Planning (SLP) method to reduce production time and increase the amount of production using simulation with ProModel software. The stages in improving the production floor lay","PeriodicalId":32828,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Industri","volume":"36 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73350668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Implementasi Model Jaringan dan Critical Path Method Pada Perencanaan dan Penjadwalan Proyek Bendungan PT. ABC","authors":"Pramudi Arsiwi, Tita Talitha, Prajanto Wahyu Adi","doi":"10.25105/jti.v13i1.17519","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jti.v13i1.17519","url":null,"abstract":"Intisari—Proyek Bendungan “Y” yang saat ini dikerjakan oleh PT. ABC terdiri dari dua aktivitas besar, yaitu Proyek Pabrikasi dan Proyek Instalasi. Saat ini proyek Pabrikasi sudah terselesaikan dan akan segera dilanjutkan Proyek Instalasi Komponen Hidromekanikal Bendungan “Y” yang berlokasi di Konawe, Sulawesi Tenggara. Berdasarkan data yang didapatkan dari Wawancara dengan Manajer Proyek, diketahui bahwa pelaksanaan Proyek Pabrikasi Bendungan mengalami keterlambatan 30 hari dalam pelaksanaannya. Hal ini tentu menjadi sebuah peringatan sekaligus acuan bagi tim Proyek untuk memastikan bahwa untuk proyek lanjutan yaitu Proyek Instalasi Bendungan, jangan sampai terjadi keterlambatan seperti yang terjadi pada proyek sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat perencanaan dan penjadwalan Proyek Instalasi Komponen Hidromekanikal Bendungan “Y” menggunakan pendekatan Critical Path Method (CPM). Metode tersebut ditujukan untuk menganalisis aktivitas kritis yang dapat menjadi acuan untuk mengetahui durasi total proyek keseluruhan, dimana pada aktivitas kritis tersebut tidak boleh ada keterlambatan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa Proyek Instalasi Komponen Hidromekanikal Bendungan “Y” memiliki jumlah aktivitas sebanyak 58 aktivitas, dan 29 diantaranya tergolong dalam aktivitas kritis yang tidak memiliki waktu longgar (slack time) untuk terjadinya penundaan atau keterlambatan. Total durasi Proyek Instalasi Komponen Hidromekanikal Bendungan “Y” secara keseluruhan yang diperoleh dari pendekatan CPM adalah 209 hari. \u0000Abstract—The “Y” Dam Project which is currently being carried out by PT. ABC consists of two major activities, namely Fabrication Project and Installation Project. At present the Fabrication project has been completed and will soon be continued by the \"Y\" Dam Hydromechanical Component Installation Project located in Konawe, Southeast Sulawesi. Based on the data obtained from the Interview with the Project Manager, it is known that the implementation of the Dam Manufacturing Project has been delayed by 30 days in its implementation. This certainly serves as a warning as well as a reference for the Project team to ensure that for the follow-up project, namely the Dam Installation Project, there should not be delays as happened in the previous project. The purpose of this research is to plan and schedule the \"Y\" Dam Hydromechanical Component Installation Project using the Critical Path Method (CPM) approach. This method is intended to analyze critical activities which can be used as a reference to determine the total duration of the entire project, where there should be no delay in these critical activities. Based on the research results, it is known that the \"Y\" Dam Hydromechanical Component Installation Project has a total of 58 activities, and 29 of them are classified as critical activities that do not have slack time for delays or delays. The total duration of the overall “Y” Dam Hydromechanical Component Installation","PeriodicalId":32828,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Industri","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78374783","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Evaluasi Flow Proses Produksi dengan Metode Line Balancing untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi Tiang Pancang Bulat Pada PT. Adhi Persada Beton Plant Mojokerto-Jawa Timur","authors":"Andika Okayana","doi":"10.25105/jti.v13i1.17520","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jti.v13i1.17520","url":null,"abstract":"Intisari—Pembangunan infrastruktur pada proyek smelter Gresik membutuhkan banyak sekali precast spun pile, dimana saat ini kapasitas pabrik tidak mampu memenuhi kebutuhan supply harian di proyek. Untuk melayani Kapasitas produksi yang dibutuhkan adalah 80 unit/hari sedangkan kapasitas saat ini masih di bawah 50 unit/hari. Lini produksi saat ini masih menunjukkan ketidakseimbangan output dari masing-masing stasiun kerja yang ada, hal tersebut mengakibatkan adanya permasalahan delay, bottle neck dan proses produksi menjadi tidak efektif dampaknya kapasitas menjadi menurun. Penelitian ini menggunakan metode Line Balancing, melakukan survey langsung dengan metode Time studi, Process Activity Mapping (PAM), selanjutnya dianalisa menggunakan RCA (Root Cause Analysis) dengan wawancara terstruktur dalam mencari pemasalahan dan usulan perbaikan. Dengan metode tersebut bisa mengetahui kondisi eksisting masing-masing stasiun kerja, mengetahui aliran proses produksi, mengidentifikasi adanya pemborosan, dengan mengelompokkan tahapan proses produksi menjadi aktivitas yang Value Added (VA), Non Value Added (NVA) dan Necessary but Non Value Added (NNVA) dan mengetahui permasalahan yang terjadi untuk dapat diberikan solusi perbaikan yang perlu dilakukan. Untuk memenuhi kapasitas produksi 80 btg per hari maka nilai Takt Time adalah 15 menit/btg. Hasil dari penelitian ini menunjukan kondisi awal terdapat 4 stasiun kerja yang memiliki nilai Station time diatas 15 menit/btg dan memiliki nilai NVA sebesar 14,71%, setelah dilakukan analisa dan perbaikan kepada 5 variable penelitian yaitu Lini produksi, Flow Produksi, Prosedur kerja, Ketersediaan Alat dan Orang, nilai NVA dapat diturunkan menjadi 4,58% dan keseluruhan Station Time memiliki nilai dibawah 15 menit/btg sehingga target kapasitas produksi 80 btg/hari dapat terpenuhi. Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk evaluasi kapasitas produksi spun pile dan juga precast di pabrik lain yang ingin melakukan peningkatan kapasitas produksi agar peningkatan yang dilakukan tepat dan sesuai kebutuhan. \u0000Abstract—Infrastructure development for the Gresik smelter project requires a lot of precast spun piles, where the current factory capacity is unable to meet the project's daily supply needs. To serve the required production capacity is 80 units/day, while the current capacity is still below 50 units/day. The current production line still shows an imbalance in the output of each existing work station, this results in problems with delays, bottle necks and the production process becomes ineffective resulting in decreased capacity. This study used the Line Balancing method, conducted direct surveys using the Time Study method, Process Activity Mapping (PAM), then analyzed using RCA (Root Cause Analysis) with structured interviews to find problems and suggestions for improvements. With this method you can find out the existing conditions of each work station, know the flow of the production process, identify waste, by grouping","PeriodicalId":32828,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Industri","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75135189","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Manajemen Risiko K3 dengan Metode HAZOP pada UPT XYZ Kabupaten Magetan","authors":"Halwa Annisa Khoiri, Hanafi Setyawan","doi":"10.25105/jti.v13i1.17518","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jti.v13i1.17518","url":null,"abstract":"Intisari— UPT XYZ adalah salah satu instansi yang berada di bawah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur dan bergerak di bidang jasa penyamakan kulit. Dalam menjalankan proses produksi di UPT tersebut, memiliki kemungkinan terjadi kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kelalaian pekerja maupun dari lingkungan tempat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi hazard yang timbul untuk setiap aktivitas pekerjaan yang dilakukan dan juga memberikan skor untuk pengelompokan kategori risiko. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode HAZOP. Metode ini dipilih karena dapat menganalisis kemungkinan kecelakaan kerja per aktivitas sekaligus memperlihatkan deviasi yang mungkin terjadi. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terdapat dua risiko masuk dalam kategori risiko rendah, sembilan risiko masuk dalam kategori risiko sedang, delapan risiko masuk dalam kategori tinggi, dan tujuh risiko masuk dalam kategori ekstrim. Rekomendasi yang dapat diberikan berkaitan dengan aktivitas yang masuk dalam kategori ekstrim adalah penggunaan APD yang sesuai dengan area kerja untuk meminimalkan risiko cidera saat bekerja, mengatur pencahayaan agar lebih baik di area pemotifan sehingga meminimalkan terjadinya luka bakar akibat terkena mesin pemotifan. Usulan perbaikan lainnya juga diberikan untuk risiko posisi janggal pekerja yang menyebabkan low back pain yaitu melalui sosialisasi dalam bentuk poster yang dipasang di area bekerja. Usulan perbaikan ini diberikan karena low back pain terjadi pada beberapa proses produksi penyamakan kulit. \u0000Abstract— UPT XYZ is one of the institutions under the East Java Industry and Trade Service in the field of leather tanning services. In the production process, there is the possibility of work accidents caused by negligence of workers and the workplace environment. The purpose of this study is to identify the hazards that arise for each work activity carried out and also provide a score for grouping risk categories. The method used is the HAZOP method. This method can analyse the possibility of work accidents per activity and can show deviations that may occur. Based on the results of the analysis, there are two risks in the low risk category, nine risks in the moderate risk category, eight risks in the high category, and seven risks in the extreme category. Recommendations are given for activities in the extreme category, such as use of appropriate PPE in the work area to minimize the risk of injury while working, rearrange the lighting in the patterning area so as to minimize the occurrence of burns due to being hit by a patterning machine. Recommendations are also given for risks arising from inappropriate work postures, namely through outreach in the form of posters posted in the work area. This proposed improvement is given because low back pain occurs in several leather tanning production processes.","PeriodicalId":32828,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Industri","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74873375","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ahmad Zamawi Ghozali, Annisa Kesy Garside, Rahmad Wisnu Wardana
{"title":"Usulan Perawatan Mesin Dengan Menggunakan Metode Modularity Design Pada PT. Varia Usaha Beton","authors":"Ahmad Zamawi Ghozali, Annisa Kesy Garside, Rahmad Wisnu Wardana","doi":"10.25105/jti.v13i1.17515","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/jti.v13i1.17515","url":null,"abstract":"Intisari— PT Varia Usaha Beton bergerak dalam bidang pengadaan beton dan bangunan mengalami kerusakan pada salah satu mesin Batching Plant yang mengakibatkan terjadinya pembengkakan biaya. Mengatasi hal tersebut, diperlukan adanya perawatan preventive yang dilakukan sebatas pemeriksaan, penggantian, dan pengelompokan komponen mesin menurut proses perbaikan dan fungsinya dengan menerapkan modularity design sebagai metodenya. Tujuannya penelitian ini yaitu menentukan perawatan interval preventif dengan melakukan pengelompokan komponen kedalam modul untuk menghasilkan total biaya perawatan yang lebih minimum. Hasil penelitian ini didapatkan total biaya per tahun dengan metode modularity design per tahunnya adalah sebesar Rp 167.584.757,6 ,- sedangkan dengan metode perusahaan yang memiliki nilai sebesar Rp 220.869.687,- per tahun. Dimana biaya yang dikeluarkan oleh metode modularity design lebih kecil dibandingkan dengan total biaya perawatan pada perusahaan setiap tahunnya dengan nilai efisiensi sebesar 24,12%. \u0000Abstract— PT Varia Usaha Beton is engaged in the procurement of concrete and buildings experienced damage to one of the Batching Plant machines which resulted in cost overruns. To overcome this, preventive maintenance is needed which is limited to inspection, replacement, and grouping of machine components according to the repair process and function by applying modularity design as the method. The purpose of this study is to determine preventive maintenance intervals by grouping components into modules to produce a minimum total maintenance cost. The results of this study obtained that the total cost per year with the modularity design method per year is Rp. 167,584,757.6, - while the company method has a value of Rp. 220,869,687, - per year. Where the costs incurred by the modularity design method are smaller than the total maintenance costs at the company each year with an efficiency value of 24.12%.","PeriodicalId":32828,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Industri","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89552891","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}