{"title":"PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS KETERPADUAN DATA DI KOTA SEMARANG","authors":"Nyi. R. Irmayani, S. Suradi","doi":"10.33007/SKA.V8I1.1568","DOIUrl":"https://doi.org/10.33007/SKA.V8I1.1568","url":null,"abstract":"Penanggulangan kemiskinan memerlukan keterpaduan data, sehingga hanya ada satu data fakir miskin pada program kemiskinan. Permasalahan klasik yang hingga kini masih menjadi perdebatan di lingkungan birokrasi, peneliti maupun akademisi, bahwa data kemiskinan yang masih bermacam-macam, dan dikelola oleh berbagai instansi, merupakan pangkal dari tidak efektifnya program penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penanggulangan kemiskinan berbasis keterpaduan data di Kota Semarang. Sumber data penelitian adalah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menyelenggarakan program penanggulangan kemiskinan. Data dikumpulkan melalui wawancara, studi dokumentasi dan FGD dengan unsur Dinas Sosial, dan OPD penyelenggara program kemiskinan. Berdasarkan analisis secara kualitatif, penanggulangan kemiskinan di Kota Semarang belum berbasis keterpaduan data. Setiap OPD penyelenggara program kemiskinan meliliki data kemiskinan sendiri-sendiri, baik data yang bersumber dariBadan Pusat Statistik (BPS) maupun hasil pendataan sendiri. Hal ini menyebabkan capaian program penanggulangann kemiskinan di Kota Semarang belum optimal pada lima tahun terkahir. Sehubungan dengan itu, Pemda yang dimotori Bappeda Kota Semarang perlu melakukan penataan pengelolaan data kemiskinan, sehingga ke depan terwujud data yang terpadu atau satu data kemiskinan pada satu pintu. Kata kunci : kemiskinan, program kemiskinan, keterpaduan data.","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"58 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84561301","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI MODAL SOSIAL DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN","authors":"Sugeng Puji Harto","doi":"10.33007/ska.v8i1.1539","DOIUrl":"https://doi.org/10.33007/ska.v8i1.1539","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi unsur modal sosial di desa miskin kawasan hutan. Kontradiksi antara keberhasilan program Desa Mandiri Pangan dan peningkatan jumlah keluarga prasejahtera di Desa Tempuran menarik untuk dieksplorasi. Modal sosial berusaha menjelaskan kontradiksi tersebut. Dengan metode kualitatif studi kasus digunakan untuk menganalisis modal sosial dalam pengentasan kemiskinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trust yang ada dalam kelompok afinitas berupa; kredibilitas, keterbukaan, kejujuran, dan tidak merugikan orang lain. Perbedaan kondisi trust di dusun Tepusan dan Krajan berdampak pada eksistensi kelompok afinitas dan perkembangan budidaya ternak sebagai modal pengentasan kemiskinan. Unsur norma yang ada di kelompok afinitas berupa kewajiban hadir pertemuan, perguliran ternak yang berkelanjutan, sanksi sosial, kepedulian sosial dan keihlasan pengurus. Warga dusun Tepusan yang mendapatkan keuntungan dengan adanya perguliran kambing yang berjalan sesuai dengan norma yang mengatur kegiatan kelompok afinitas. Bentuk jaringan sosial yang ada di kelompok afinitas berupa: pertemuan rutin, jimpitan , patron klien juragan jagung petani, bakul kambing. Jaringan yang ada dalam kelompok afinitas bermanfaat mengentaskan kemiskinan di desa Tempuran. Kata kunci: trust, norma, jaringan, pengentasan kemiskinan","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85689780","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEBERFUNGSIAN SOSIAL DI DAERAH RAWAN KONFLIK","authors":"Ratih Probosiwi","doi":"10.33007/SKA.V8I1.1488","DOIUrl":"https://doi.org/10.33007/SKA.V8I1.1488","url":null,"abstract":"This paper aims to determine social functioning in conflict prone areas including status, role, and social norms. Conflict-prone local communities are vulnerable to provocation because of the mistrust between communities that can trigger the clogging of social function in society. The research was conducted in Selok Awar-awar Village, Pasirian Sub-district, Lumajang Regency by seeing the social conflict caused by illegal sand mining which eventually triggered the case of Salim Kancil. Primary data obtained through in-depth interviews, observation, and literature study. Social functionality is discussed in three ways: the ability to meet basic needs, perform social roles, and face shock and pressure. Research shows that communities around the conflict area have difficulty in performing social functions, especially related to the role that is carried out. In general, communities face barriers to meeting basic economic needs due to their lost land and livelihoods; in carrying out its social role, society is limited by intimidation of pro illegal sand mining groups; while in the ability to cope with the pressures of the community are able to manage the conflict without resorting to violence despite intimidation in such a way. It is recommended to assist conflict-prone areas through economic empowerment programs that are capable of implementing two functions, namely as a place for community meetings to reduce disagreements and as a means of increasing revenues to reduce community disparities. Keywords: Conflicts, Social Functioning, Mentoring, Empowerment","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72516855","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Luh Putu Maitra Agastya, Getar Hati, Sari Viciawati Machdum
{"title":"ELEMEN-ELEMEN PENDUKUNG PROSES ASESMEN DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT UNTUK LINGKUNGAN KONDUSIF BAGI ANAK","authors":"Ni Luh Putu Maitra Agastya, Getar Hati, Sari Viciawati Machdum","doi":"10.33007/SKA.V8I1.1458","DOIUrl":"https://doi.org/10.33007/SKA.V8I1.1458","url":null,"abstract":"Tahap identifikasi kebutuhan dan permasalahan ( assessment ) adalah tahapan kedua dalam pemberdayaan masyarakat setelah melakukan “menjalin relasi” ( engagement ). Tahapan identifikasi kebutuhan dan permasalahan merupakan tahapan yang penting dalam proses pemberdayaan masyarakat. Tanpa hasil identifikasi kebutuhan dan permasalahan yang memadai, tujuan pengembangan masyarakat menjadi sulit tercapai. Tahapan identifikasi kebutuhan dan permasalahan dalam proses pemberdayaan masyarakat seyogyanya tidak menjadi salah satu langkah awal yang kaku dalam sebuah proyek kegiatan. Sebaliknya, tahapan tersebut merupakan salah satu langkah yang ada dalam siklus kegiatan program berkelanjutan dalam rangka upaya pembelajaran masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan permasalahannya. Artikel ini mendeskripsikan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia (Puska Kesos UI) di salah satu wilayah binaannya di Kelurahan Cinangka, Depok. Proses pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan sejak tahun 2014 sampai saat ini memperlihatkan bahwa keberlangsungan program pemberdayaan membutuhkan siklus pemberdayaan yang dinamis dan tidak linear. Upaya identifikasi terus dilaksanakan oleh Puska Kesos UI. Berdasarkan hasil tahap identifikasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di komunitas (anak, pemuda, orang tua dan tokoh masyarakat), artikel ini menemukan bahwa identifikasi kebutuhan dan permasalahan yang komprehensif sangat penting untuk perencanaan dan implementasi kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Selain itu, rasa memiliki dari anggota anggota komunitas--walaupun masih berusia remaja, bahkan anak-anak, membantu pengembangan cakupan program dengan menggandeng pemangku kepentingan yang lebih luas di komunitasnya. Pada saat ini, komunitas di Kelurahan Cinangka, Depok, memiliki pusat belajar komunitas kini yang telah beroperasi penuh dengan berbagai kegiatan untuk anak-anak dan keluarga. Kata Kunci: pemberdayaan masyarakat, pelayanan sosial, pembangunan sosial, kesejahteraan anak, pemuda.","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"830 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77547415","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DINAMIKA KONFLIK SOSIAL BERBASIS TANAH KOMUNAL (Kasus Gendang Nggorang, Desa Watu Tanggo, Kecamatan Reok dan Gendang Pane, Desa Torong Koe, Kecamatan Reok Barat Kabupaten Manggarai Flores NTT)","authors":"Lasarus Jehamat, Polikarpus Keha Si","doi":"10.33007/ska.v8i1.1544","DOIUrl":"https://doi.org/10.33007/ska.v8i1.1544","url":null,"abstract":"ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika konflik sosial berbasis tanah komunal antara Gendang Suku/Klan Nggorang dan Gendang Suku/Klan Pane. Kajian berfokus pada akar, sebab, tensi dan implikasi konflik. Kajian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori konflik dan teori perubahan sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akar konflik tanah komunal antara Gendang Suku/Klan Nggorang dan Gendang Suku/Klan Pane adalah perbedaan persepsi sejarah antara masyarakat Gendang Suku/Klan Nggorang dan masyarakat Gendang Suku/Klan Pane, kurang jelasya batas administrasi pertanaman di masa lalu, dan perjanjian kepemilikan tanah yang tidak jelas. Sebab konflik tanah komunal adalah tingginya nilai guna tanah, persepsi yang berbeda mengenai sejarah pembagian wilayah kekuasaan di masa lampau, tumpang tindihnya penggunaan lahan pertanian, ego untuk mempertahankan kebenaran sejarah dan melemahnya fungsi elit tradisional. Tensi konflik perbatasan antara Gendang Suku/Klan Nggorang dan Gendang Suku/Klan Pane adalah adanya keterlibatan suku-suku lain yang menguasai wilayah di sekitar kedua suku dan masuknya politik dalam kehidupan masyarakat. Implikasi konflik tanah komunal ialah retaknya hubungan sosial, adanya kerugian waktu, ekonomi, dan tenaga. Mengagas kembali pertemuan adat ( lonto leok ) sebagai media penyelesaian konflik. Ini bertujuan agar keamanan masyarakat tercapai dan berujung pada kesejahteraan sosial masyarakat.","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74083568","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MENGUATKAN PEMBANGUNAN DESA BERKELANJUTAN: Perspektif Implementasi UU Desa No. 6 Tahun 2014 di Kabupaten Bantul","authors":"A. Rahmat, Ahmad Izzudin, Syahfudin Kudir","doi":"10.31326/jks.v2i02.161","DOIUrl":"https://doi.org/10.31326/jks.v2i02.161","url":null,"abstract":"MENGUATKAN PEMBANGUNAN DESA BERKELANJUTAN: Perspektif Implementasi UU Desa No. 6 Tahun 2014 di Kabupaten Bantul Abstrak Fenomena kemiskinan merupakan persoalan komplek yang dalam satu dasawarsa terakhir belum rampung hingga usai. Kompleksitas kemiskinan menjadi salah satu penyebab, mengapa sudah 70 tahun Indonesia masih saja belum mampu menyelesaikan persoalan ini. Pada gilirannya, kemiskinan menjadi salah satu tujuan utama pembangunan di negeri ini. Berdasarkan fakta, kemiskinan di Indonesia, data yang dilansir oleh BPS (Mei, 2015) penduduk miskin mencapai 10,96 persen (27,3 juta jiwa) dengan prosesntasi sekitar 62,65 persen penduduk miskin berada di desa.Dengan begitu, kemiskinan di desa, khususnya di Kabupaten Bantul, harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan. Desa harusnya menjadi salah satu sumber utama dalam menurunkan angka kemiskinan, tetapi faktanya desa masih saja dieksploitasi secara besar-besaran, sehingga menyebabkan limbahan air mata bagi warga desa karena harus mencari sumber nafkah lain. Berdasarkan fakta tersebut, maka penelitian ini akan menjawanb 2 (dua) persoalan mendasar, yaitu (1) apakah program pemberdayaan masyarakat desa berdampak pada sustainable livelihood bagi warga desa? (2) bagaimana advokasi perubahan kebijakan yang seharusnya diterapkan ketika melihat program dearah dan pusat yang memiliki tujuan sama terkait pemberdayaan masyarakat berbasis partisipatif? Manfaat hasil kajian ini secara regulasi agar tidak terjadinya dualisme kebijakan, sehingga pemerintah dapat memberikan solusi alternatif dalam pembangunan desa yang berkelanjutan. Dengan demikian masyarakat sebagai objek program dapat mengembangkan diri sebagai komunitas yang mandiri dan partisipatif. Hasil temuan dilapangan terhadap persoalan yang diajukan bahwa program pemberdayaan masyarakat desa yang dilakukan pemerintah masih saja terjadi ego-sektoral antar lini, baik pemerintah pusat maupun daerah. Faktanya, UU Desa yang meskinya menjadi dorongan untuk mengembangkan sumberdaya desa yang berkelanjutan, masih terjadinya beberapa tumpang tindih program, seperti Community Development Mengentaskan Kemiskinan (CDMK), tidak berbanding lurus dengan realitas masyarakat yang secara nyata dapat mengembangkan dirinya sendiri tanpa bantuan langsung program tersebut. Melihat fakta ini, maka harus adanya dorongan advokasi perubahan kebijakan yang lebih tepat sasaran, yaitu mendorong pemerintah agar program harus lebih ditekankan pada pro-job dan pro-growth untuk meningkatkan sisi produktifitas ekonomi masyarakat desa. Kata Kunci: Pembangunan Desa, Implementasi UU Desa, dan Sustainable Livilihood. Abstract The phenomenon of poverty is a complex issue that in the past decade has not been completed until the end. The complexity of poverty is one reason, why it has been 70 years Indonesia still has not been able to resolve this issue. In turn, poverty is one of the main goals of development in this country. Based on the fact, poverty in Indonesia, data reported by BPS o","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"75 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86021288","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ndaru Ranuhandoko, W WinnyGunartiW., Herliyana Rosalinda
{"title":"Pemberdayaan PKK Pandan Wangi Bekasi Barat Dalam Pengembangan Usaha Kaos Motif Batik Bekasi","authors":"Ndaru Ranuhandoko, W WinnyGunartiW., Herliyana Rosalinda","doi":"10.31326/JKS.V2I02.163","DOIUrl":"https://doi.org/10.31326/JKS.V2I02.163","url":null,"abstract":"Pemberdayaan PKK Pandan Wangi Bekasi Barat Dalam Pengembangan Usaha Kaos Motif Batik Bekasi Abstrak Melukis kaus dengan motif batik adalah bentuk keterampilan seni dan desain yang dapat dikembangkan untuk mendukung program pendidikan dan keterampilan, khususnya bagi kaum perempuan di lingkungan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Makalah ini membahas tentang kegiatan melukis kaus motif Batik Bekasi di lingkungan PKK Pandan Wangi Bekasi Barat sebagai bentuk penerapan seni budaya batik di Indonesia yang dapat dijadikan referensi untuk mengembangkan potensi keterampilan masyarakat. Pilihan tema Batik Bekasi didasarkan pada perlunya memasyarakatkan pengetahuan tentang motif Batik Bekasi di lingkungan budaya masyarakat Bekasi sendiri. Pembahasan deskriptif kualitatif digunakan untuk menjelaskan metode melukis motif Batik Bekasi sebagai objek visual di atas kaus dengan menggunakan teori desain dasar. Dalam hal ini, elemen garis, bentuk, dan warna menjadi dasar pengaplikasian motif-motif Batik Bekasi. Kegiatan melukis kaus motif Batik Bekasi ini diikuti oleh 25 peserta perempuan berusia 25-65 tahun yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Secara khusus, pelatihan ini bertujuan memberikan keterampilan siap pakai yang dapat terus dikembangkan oleh masyarakat, mendorong kreativitas masyarakat di bidang seni dan desain, terutama bagi para kader PKK yang umumnya terdiri dari para ibu rumah tangga, dan perempuan lanjut usia, agar mereka dapat mengisi waktu luang lebih produktif dan berpotensi mengembangkan wirausaha, sehingga menjadi lingkungan masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Hasil kegiatan pelatihan ini terbukti menunjukkan bahwa para peserta dapat mengembangkan imajinasi dan mampu menciptakan beragam desain kaus motif Batik Bekasi yang menarik. Kata Kunci: Pelatihan, melukis kaus, Batik Bekasi, PKK. Empowerment Of Pandan Wangi Pkk In West Bekasi To Develop Bekasi Batik Ornament T-Shirt Business Abstract Painting t-shirt with batik ornaments is a form of art and design skills that can be developed to support educational and skill programs. This skills can used especially by women in the neighborhood of Family Welfare Guidance (PKK). This paper focuses on Bekasi Batik ornaments painting activities on t-shirt in the neighborhood of Pandan Wangi PKK, West Bekasi. The activities are cultural application of Indonesian batik that as a reference to develop the potential of people skills. Bekasi Batik theme was selected to popularize the knowledge of Bekasi batik ornaments in its own cultural environment. Qualitative description used to describe the method of Bekasi Batik ornaments painting as a visual ornaments on T-shirt using the design basic theory. In this case, the elements of design such as line, shape, and color as the basic application of Bekasi Batik ornaments. Bekasi Batik ornaments painting activity on T-shirt was attended by 25 female participants, age range between 25-65 years old, and most of them are housewives. The training of Bekasi Bat","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"2001 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88300112","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PERENCANAAN STRATEGIK BISNIS KATEKIN DAN TANIN STUDI KASUS : PT GAMBIR AGRO FARMAKA","authors":"Maulidian Maulidian","doi":"10.31326/jks.v2i02.160","DOIUrl":"https://doi.org/10.31326/jks.v2i02.160","url":null,"abstract":"ANALISIS PERENCANAAN STRATEGIK BISNIS KATEKIN DAN TANIN STUDI KASUS : PT GAMBIR AGRO FARMAKA Abstrak Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor strategis yang mempengaruhi PT. GAF dalam menjalankan bisnis katekin dan tanin di masa depan, menganalisis kompetensi yang harus dimiliki untuk menjalankan bisnis katekin dan tanin, dan menyusun rancangan strategik dalam menjalankan bisnis katekin dan tanin di masa depan. Analisis rantai nilai digunakan untuk menganlisis faktor-faktor internal. Model Five Force Porter‘s Model dan Analisis PEST digunakan untuk menganalisis faktor-faktor eksternal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk menjalankan bisnis katekin dan tanin, PT. GAF harus menambah kompetensi baru, seperti logistik ke dalam, marketing dan penjualan, pelayanan, manajemen sumberdaya manusia, dan pembelian. Berdasarkan data faktor-faktor internal dan eksternal, dilakukan pemetaan posisi saat ini dengan menggunakan matriks internal-eksternal (IE). Pada saat ini posisi PT. GAF dalam menjalankan bisnisnya berada pada kondisi hold and maintain. Diharapkan dalam jangka waktu lima tahun perusahaan telah memperbaiki kinerja perusahaan sehingga mampu berada pada kuadran IV atau dalam kondisi tumbuh dan kembangkan yang merupakan sasaran jangka panjang bagi perusahaan. Kata Kunci : Strategi, Rantai Nilai, Analisis PEST, Analisis Porters‘s, Katekin, Tanin. ANALISIS PERENCANAAN STRATEGIK BISNIS KATEKIN DAN TANIN STUDI KASUS : PT GAMBIR AGRO FARMAKA Abstract The objectives of this study were to analyze strategic factors that influence catechin and tannin business to be run by PT. Gambir Agro Farmaka (GAF) in the future, to analyze competencies that must be owned by PT.GAF to run a catechin and tannin business in the future, and to design strategic planning of catechins and tannis business to be run by PT. GAF in the future. Value chain analysis was used to analyze internal factors. Five Force Porter‘s Model and PEST were used to analyze external factors. The result of the study showed that to run a catechin and tannin business, PT. GAF must add new competencies, such as, inbound logistic, marketing and sales, service, human resources management, and procurement. Then based on the data and information from internal and external factors, a mapping was done using the internal-external matrix (IE). The result of the study showed that based on the IE Matrix, PT. GAF falls into cell V, which can be managed best with hold and maintain strategy. Expected in next five years, PT. GAF has improve their company performance so that be able to stay at quadran IV or in growth and build condition which is company‘s long term goal. Keywords: strategy, value chain, PEST analysis, Porter‘s Analysis, catechin, tannin.","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"132 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75125276","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Non Keuangan Perusahaan","authors":"Salomo Jimmiyanto Martogi Raja Simarmata","doi":"10.31326/jks.v2i02.162","DOIUrl":"https://doi.org/10.31326/jks.v2i02.162","url":null,"abstract":" Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Non Keuangan Perusahaan Abstrak Pengukuran modal intelektual menjadi agenda utama yang paling banyak dilakukan perusahaan pada abad ke-21 ini. Karya tulis ini menitikberatkan pada pengelolaan pengetahuan dan membahas bagaimana pentingnya mengukur aset pengetahuan di dalam perusahaan. Aset pengetahuan merupakan pondasi dan kompetensi utama dalam setiap organisasi. Karya tulis ini mengulas berbagai pendekatan yang ada untuk mengukur pengaruh modal intelektual terhadap kinerja non keuangan perusahaan. Secara konseptual, modal intelektual dibagi atas empat komponen utama, yaitu: modal manusia, modal pelanggan, modal organisasi, dan modal inovasi. Penilaian atas kinerja perusahaan dapat mencakup berbagai pengukuran. Oleh karena itu, penulis berusaha menggabungkan berbagai kinerja yang meliputi: retensi karyawan, retensi pelanggan, kualitas proses, dan inovasi. Kita mengetahui bahwa sebenarnya setiap perusahaan memiliki nilai yang tersembunyi dan sebab itu perusahaan sangat berminat pada pemikiran akan skill, inovasi, dan kemampuan karyawannya. Kesimpulan akhir ditemukan bahwa modal intelektual mempengaruhi kinerja non keuangan perusahaan. Kata kunci: modal intelektual, modal manusia, modal pelanggan, modal organisasi, modal inovasi, retensi pelanggan, retensi karyawan, kinerja non keuangan.Abstract Measuring intellectual capital is on the agenda of the most 21st century organizations. This paper takes a knowledge-based view of the firm and discusses the importance of measuring organizational knowledge assets. Knowledge assets underpin capabilities and core competencies of any organizations. Therefore, they play a key strategic role and need to be measured. This paper reviews the existing approaches for measuring intellectual capital towards non financial performance which is integrate existing approaches in order to achieve comprehensiveness Conceptually, intellectual capital as being comprised of four primary components: human capital, customer capital, organizational capital, and innovation capital. An assessment of an organization's performance should include multiple measures. Accordingly, we utilized a composite performance consisting of employee retention, customer retention, process quality, and innovation. We just knew that there was hidden value in their companies and that it was somehow wrapped up in the thoughts, skills, innovations, and abilities of their employees. Finally, the final result found that intellectual capital influence to non financial performance. Keywords: intellectual capital, human capital, customer capital, organizational capital, innovation capital, customer retention, employee retention, non financial performance.","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"224 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75546507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perancangan Situs Web Sarana Pemasaran Online Produk UMKM Binaan Posdaya","authors":"Erneza Dwi Krishnasari, M. Baskoro","doi":"10.31326/JKS.V2I02.157","DOIUrl":"https://doi.org/10.31326/JKS.V2I02.157","url":null,"abstract":"Perancangan Situs Web Sarana Pemasaran Online Produk UMKM Binaan PosdayaAbstrak Pada tahun 2014, tidak kurang dari 88,1 juta orang Indonesia sudah terhubung ke internet dan angkanya akan terus bertambah lagi dari tahun ke tahun. Penetrasi akses internet ini pun secara langsung mendorong pertumbuhan UMKM yang mulai menggunakan internet sebagai cara untuk memasarkan produknya. Posdaya adalah gerakan yang mendorong kesejahteraan keluarga dengan berbagai penguatan fungsi keluarga, salah satunya melalui kewirausahaan. Dengan gerakan Posdaya yang sudah menyebar dan membina banyak UMKM, sangat disayangkan tidak ditemukannya sarana pemasaran online dimana calon pembeli bisa melihat dan memesan produk-produk unggulan binaan Posdaya. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang suatu toko online sederhana sebagai sarana pemasaran produk-produk unggulan Posdaya dengan metode komparasi terhadap toko online yang sudah ada di Indonesia. Kata Kunci: Posdaya, UMKM, e-commerce, online store. Designing Online Marketing Medium for Top SMEs Product Under Posdaya Abstract In 2014, no less than 88.1 million Indonesian people are connected to the internet, and this number will continue to grow. The growth of internet penetration rate is also affecting the growth of SMEs which starting to adopt the internet as a way to market their products online. Posdaya is a movement which aim for empowering family to reach prosperous condition through a variety of family streghtening program, one of them is through entrepreneurship. Within the popularity of Posdaya that already help many Indonesian SMEs through training and financing, it is almost none of those SMEs product could be ordered online. This is an unfortunate conditions because there might be prospective buyers which interested with the top products from those SMEs. The aim of this study is to design a simple online store as a marketing medium for top products from SMEs under Posdaya. Keywords: Posdaya, SMEs, e-commerce, online store.","PeriodicalId":32713,"journal":{"name":"Sosio Konsepsia Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89408394","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}