Ibnu Bangkit Biosina Suryadi, Kevin Aditya, A. Yustiati, Iskandar Iskandar
{"title":"Efek Pemberian Kalium Diformat terhadap Performa Kesehatan Benih Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum)","authors":"Ibnu Bangkit Biosina Suryadi, Kevin Aditya, A. Yustiati, Iskandar Iskandar","doi":"10.24198/jaki.v5i2.29536","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jaki.v5i2.29536","url":null,"abstract":"Riset ini bertujuan untuk menentukan dosis kalium diformat (KDF) yang paling efektif dalam pakan untuk meningkatkan performa kesehatan ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum). Riset ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah penambahan KDF pada pakan komersil (0%, 0,1%, 0,3% dan 0,5%). Setelah 35 hari pemberian KDF, ikan diuji tantang menggunakan Aeromonas hydrophila dengan kepadatan 108 cfu/ml secara intraperitonial, kemudian diamati selama 14 hari. Parameter yang diamati adalah kelangsungan hidup, jumlah sel darah putih, jumlah sel darah merah dan gejala klinis makroskopis. Hasil riset menunjukkan bahwa jumlah leukosit seluruh perlakuan meningkat sampai hari ke-7 dikarenakan adanya infeksi, kemudian jumlah leukosit menurun kembali pada hari ke-10 menuju kondisi normal. Jumlah eritrosit seluruh perlakuan menurun sampai hari ke-10, hal ini disebabkan oleh adanya aktivitas hemolitik dari A. hydrophila dan kembali meningkat menuju kondisi normal pada hari ke-14. Gejala klinis makroskopis seluruh perlakuan cenderung seragam yaitu sisik mengelupas, bercak merah, perut membengkak dan sirip geripis. Dapat disimpulkan bahwa perlakuan KDF 0,3% merupakan perlakuan terbaik karena memiliki nilai kelangsungan hidup tertinggi setelah uji tantang yaitu sebesar 55%.","PeriodicalId":323710,"journal":{"name":"Akuatika Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130516933","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dwi Putra Yuwandana, Susanti Agustina, Mahyuddin Bahi Haqqi, B. M. Simeon
{"title":"Studi Awal Perikanan Pari Kekeh (Rhynchobatus sp.) dan Pari Kikir (Glaucostegus sp.) di Perairan Utara Jawa Tengah","authors":"Dwi Putra Yuwandana, Susanti Agustina, Mahyuddin Bahi Haqqi, B. M. Simeon","doi":"10.24198/jaki.v5i1.25938","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jaki.v5i1.25938","url":null,"abstract":"Pari kekeh dan pari kikir merupakan salah satu komoditas perikanan di Indonesia. Di sisi lain, kedua kelompok pari ini masuk ke dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) sebagai spesies ikan yang terancam punah karena populasinya terus menurun dan kerusakan habitat mengancam populasinya. Masuknya kedua pari ini ke dalam apendiks II Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) menuntut pengelolaan perikanan untuk menjamin kelangsungan populasinya di alam. Informasi mengenai perikanan pari kekeh dan pari kikir ini masih sangat minim, maka perlu kajian mengenai perikanan ini untuk dasar pengelolaan ke depan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi umum perikanan pari kekeh dan pari kikir di Jawa Tengah dan tangkapan rata-rata pari kekeh dan pari kikir per trip. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei–Juli 2019 di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Tegal, PPP Bajomulyo Pati dan PPP Tasik Agung Rembang. Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu perlingkupan kegiatan perikanan pari kekeh dan pari kikir dan pencatatan aktivitas pendaratan. Analisis yang dilakukan yaitu analisis spesies dan rata-rata tangkapan per trip (CPUE). Selama penelitian diperoleh 202 trip kapal mendaratkan ikan pari kekeh dan pari kikir di tiga lokasi pendaratan. Ikan pari ini merupakan hasil tangkapan sampingan dari armada penangkapan ikan cantrang dengan ukuran 10–150 GT. Hasil analisis menunjukkan terdapat 6 spesies pari kekeh dan pari kikir yang didaratkan dan rata-rata hasil tangkapan pari kekeh dan pari kikir PPP Tegalsari sebesar 10,3 ekor/trip, PPP Bajomulyo sebesar 9,13 ekor/trip dan PPP Tasikagung sebesar 3,56 ekor/trip yang artinya jenis ikan ini cukup intensif tertangkap oleh armada penangkapan ikan cantrang.","PeriodicalId":323710,"journal":{"name":"Akuatika Indonesia","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115318738","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Khairul Amri, A. Ma’mun, Asep Priatna, Ali Suman, Eko Prianto, Muchlizar Muchlizar
{"title":"Sebaran Spasial, Kelimpahan dan Struktur Komunitas Zooplankton di Estuari Sungai Siak serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya","authors":"Khairul Amri, A. Ma’mun, Asep Priatna, Ali Suman, Eko Prianto, Muchlizar Muchlizar","doi":"10.24198/jaki.v5i1.26504","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jaki.v5i1.26504","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengetahui pola sebaran, kelimpahan dan struktur komunitas zooplankton di perairan estuari Sungai Siak. Penelitian dilaksanakan selama tujuh bulan (April-Nopember 2015) dengan jumlah stasiun pengambilan sampel sebanyak 16 titik. Hasil penghitungan dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui pola sebaran, jumlah jenis, kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks dominasi dan indeks keseragaman. Hasil analisis data, diperoleh jumlah jenis zooplankton yang ditemukan sebanyak 21 jenis terdiri dari kelompok Crustacea sebanyak 8 jenis, Ciliata sebanyak 11 jenis dan Sarcodina sebanyak 2 jenis. Kelimpahan zooplankton di masing-masing stasiun pengamatan berkisar antara 1.570-38.512 ind/m3. Struktur komunitas zooplankton di muara Sungai Siak ditandai dengan indeks keanekaragaman yang tinggi (>3), keseragaman tinggi dan indek dominansi yang rendah. Terdapat dua jenis zooplankton dominan di estuari Sungai Siak yaitu Tintinnopsis radix dan Leprotintinnus nordgvisti masing-masing ditemukan pada November dan Juni. Kelimpahan zooplankton dipengaruhi tingkat kecerahan perairan. Pada saat kecerahan rendah, jumlah jenis zooplankton di perairan ini sangat rendah. Secara umum, kondisi lingkungan perairan estuari Sungai Siak masih mendukung kehidupan zooplankton.","PeriodicalId":323710,"journal":{"name":"Akuatika Indonesia","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132494142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Cut Aja Gita Alisa, P. MuchammadSeptyoAlbirqi, Ibnu Faizal
{"title":"Kandungan Timbal dan Kadmium pada Air dan Sedimen di Perairan Pulau Untung Jawa, Jakarta","authors":"Cut Aja Gita Alisa, P. MuchammadSeptyoAlbirqi, Ibnu Faizal","doi":"10.24198/jaki.v5i1.26523","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jaki.v5i1.26523","url":null,"abstract":"Pulau Untung Jawa merupakan salah satu pulau pemukiman dan pulau destinasi wisata di Kepulauan Seribu, Jakarta. Adanya aktivitas lalu lintas kapal, perbaikan kapal, dan proyek reklamasi pantai yang ada di Pulau Untung Jawa berpotensi mencemarkan air dan tanah disekitarnya sehingga menurunkan kualitas lingkungan di Pulau Untung Jawa. Penelitian mengenai kandungan logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd) yang ada di air dan sedimen yang ada di Pulau Untung Jawa dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kandungan logam berat tersebut. Cemaran logam berat ini bisa mengontaminasi biota yang ada diperairan Untung Jawa dan akan berdampak berbahaya bagi manusia melalui biota melalui rantai makanan. Pengambilan sampel dilakukan pada November 2019 di 4 (empat) stasiun yang merepresentasikan karakteristik pulau yaitu pulau wisata dan reklamasi pantai. Sampel dianalisis kandungan logam berat Pb dan Cd dengan menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Hasil analisa kandungan Pb pada air berkisar 0,5122 – 0,6003 mg/L dan kandungan Cd pada air berkisar 0,0674 – 0,792 mg/L yang tergolong sudah melebihi baku mutu menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004. Hasil Pb pada sedimen berkisar antara 14,1176 – 24,1952 sehingga sudah melampaui batas aman dan kandungan Cd berkisar antara 1,968 – 2,760 mg/l mg/L melebihi baku mutu maksimal yang ditetapkan oleh ANZECC/ARMCANZ. Sumber cemaran logam berat Pb dan Cd di Pulau Untung Jawa ini bersumber dari kegiatan proyek reklamasi pantai yang berada di timur Pulau.","PeriodicalId":323710,"journal":{"name":"Akuatika Indonesia","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124173104","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Strategi Pemasaran Benih Ikan Patin (Pangasius sp) di Pembenihan Ikan Farm Ita, Jakarta Selatan","authors":"Achmad Rizal","doi":"10.24198/jaki.v4i1.23485","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jaki.v4i1.23485","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal usaha pembenihan ikan patin di Tempat Usaha Pembenihan Ikan Farm Ita Ciganjur Jakarta Selatan dan untuk mendapatkan formulasi strategi pemasaran yang dilakukan oleh Tempat Usaha Pembenihan Ikan Farm Ita Ciganjur Jakarta Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus, analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis IFAS, EFAS, IFE, EFE dan SWOT. Hasil dari analisis IFE yaitu kekuatan utama perusahaan adalah benih yang berkualitas dengan nilai 0,44, dan kelemahannya adalah kurangnya promosi penjualan dengan nilai 0,36, hasil dari analisis EFE yaitu peluang utama perusahaan adalah ketersediaan lahan dengan nilai 0,44, sedangkan faktor ancaman perusahaan adalah masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dengan nilai 0,4. Hasil dari perhitungan matriks strategi Farm Ita dengan nilai 0,25 ; 0,09 dengan menempati kuadran I. Strategi pada kuadran I adalah mendukung strategi agresif yang artinya perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada, sehingga cenderung pada strategi S-O, menghasilkan lima alternatif strategi yaitu: Mempertahankan benih-benih ikan patin yang berkualitas, menambah modal usaha pribadi, memberikan potongan harga kepada konsumen sebesar 30% apabila terjadi kematian lebih dari 50%, menambah lokasi pemasaran , dan melakukan pemasaran dengan memanfaatkan perkembangan internet.","PeriodicalId":323710,"journal":{"name":"Akuatika Indonesia","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127214270","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Distribusi dan Kelimpahan Fitoplankton di Teluk Gerupuk, Nusa Tenggara Barat","authors":"S. E. Purnamaningtyas","doi":"10.24198/jaki.v4i1.23431","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jaki.v4i1.23431","url":null,"abstract":"Penelitian dilakukan di perairan Teluk Gerupuk pada bulan April, September 2015 dan Mei 2016 dengan tujuan untuk mengetahui distribusi dan kelimpahan fitoplankton di Teluk Gerupuk Nusa Tenggara Barat. Metode yang digunakan untuk menghitung kelimpahan fitoplankton menggunakan” Sedgewick-Rafter Counting Cell” dan analisis kualitas air merujuk pada APHA (2005). Penelitian di lakukan di 9 (Sembilan) stasiun penelitian dengan hasil kelimpahan fitoplankton berkisar antara: 619.958 – 7.456.476 sel/l; yang terdiri dari 2 kelas fitoplankton yaitu: Kelas Bacillariophycea, terdapat 32 jenis dan Kelas Dinophyceae terdapat 5 jenis yang ditemukan pada 9 (sembilan) stasiun pengamatan dengan lima jenis diatom potensial, yaitu Coscinodiscus sp., Chaetoceros sp., Nitzschia sp., Pleurosigma sp., dan Bidduphia sp. Berdasarkan indeks biologi terlihat bahwa kelimpahan tertinggi dan dominansi fitoplankton dari genus Chaetoceros sp. Keanekaragaman fitoplankton yang rendah dengan kisaran 0,24-98 dengan rata-rata 0,58±0,29, dan keseragaman fitoplankton berkisar antara: 0,01-0,05 dengan rata-rata 0,03±0,02 atau dengan kata lain 0","PeriodicalId":323710,"journal":{"name":"Akuatika Indonesia","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128278607","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aulia Rosdiana Tufliha, Daffa Manggala Putra, Delima Mentari Amara, Ressa Muhammad Santika, Sandra Moerti Oktavian, Perdana Putra Kelana
{"title":"Kondisi Ekosistem Mangrove di Kawasan Ekowisata Karangsong Kabupaten Indramayu","authors":"Aulia Rosdiana Tufliha, Daffa Manggala Putra, Delima Mentari Amara, Ressa Muhammad Santika, Sandra Moerti Oktavian, Perdana Putra Kelana","doi":"10.24198/jaki.v4i1.23494","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jaki.v4i1.23494","url":null,"abstract":"Ekosistem mangrove di wilayah Karangsong Kabupaten Indramayu merupakan salah satu ekosistem hasil rehabilitasi yang dimanfaatkan menjadi kawasan ekowisata. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 di Kawasan Ekowisata Karangsong Kabupaten Indramayu guna mengetahui kondisis ekosistem mangrove dengan menggunakan metode Transek Line Plot (TLP). Stasiun pengamatan diambil berdasarkan waktu rehabilitasi dan keterwakilan wilayah pada bagian selatan, bagian tengah dan bagian utara kawasan ekowisata mangrove Karangsong. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat komposisi jenis dari dua spesies mangrove yaitu Avicennia marina dan Rhizophora mucronata. Kerapatan pada tingkat pohon di ekosistem mangrove Karangsong termasuk kedalam kategori rusak pada seluruh stasiun dengan nilai kerapatan masing-masing sebesar 633 ind/ha untuk stasiun 1, 366 ind/ha untuk stasiun 2 dan 100 ind/ha stasiun 3, tetapi menuju perkembangan kearah yang lebih baik ditunjukan dengan nilai kerapatan yang tinggi pada tingkat pancang dan semai. Parameter kualitas air seperti suhu, salinitas dan pH perairan serta jenis substrat berlumpur mendukung untuk pertumbuhan mangrove.","PeriodicalId":323710,"journal":{"name":"Akuatika Indonesia","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130840412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Observasi Parameter Meteo-Oseanografi dalam Musim Peralihan I di Selat Lirang","authors":"Mukti Trenggono, T. Agustiadi","doi":"10.24198/jaki.v3i1.23393","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jaki.v3i1.23393","url":null,"abstract":"Data pengamatan laut sulit didapat namun diperlukan untuk memahami karakteristik perairan dan pengaruhnya terhadap lingkungan pesisir termasuk didalamnya terhadap aktifitas manusia. Secara khusus, data meteo-oseanografi sangat penting untuk studi interaksi udara laut, karakteristik hidrodinamika pantai, studi monsun, dan keselamatan maritim. Data angin, gelombang, arus dan pasang surut diukur pada tanggal 15-19 April 2016 di perairan Selat Lirang Kabupaten Maluku Barat Daya, dengan tujuan untuk menginformasikan kondisi nyata perairan ini. Metode survei diterapkan dalam melakukan pengukuran parameter meteo-oseanografi. Data angin diukur dengan Anemometer, data arus dan gelombang menggunakan Acoustic Doppler Current Profiller, sedangkan data pasang surut dengan Hobo Water Level Logger.Pengaruh Musim Barat masih terlihat di daerah penelitian, ditunjukkan dengan hasil pengukuran angin yang dominan dari arah Baratdaya, Barat dan Baratlaut. Frekuensi angin terbesar berasal dari Baratdaya. Ketiga arah angin tersebut berperan dalam gerak arus zonal dan meridional. Kecepatan maksimum kedua arus terjadi pada kondisi perairan menuju pasang. Hal ini sebagai bukti adanya peranan angin bersamaan dengan pergerakan pasang surut terhadap pergerakan arus. Pola arus pengukuran lebih mirip dengan arus residu dibandingkan terhadap arus pasang surut. Kondisi gelombang pengukuran menunjukkan kondisinya relatif kecil, hal ini berhubungan dengan faktor pembangkitan angin lokal yang lemah pada Musim Peralihan I. Tipe pasang surut daerah penelitan menunjukkan terjadinya dua kali air pasang dan dua kali air surut,dengan tinggi dan periode yang berbeda dan mencirikan tipe campuran condong harian ganda.","PeriodicalId":323710,"journal":{"name":"Akuatika Indonesia","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125317936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kandungan Cd, Cu dan Pb pada Air Permukaan dan Sedimen Permukaan di Muara-Muara Sungai Kota Padang","authors":"S. Roza, Leila Muhelni","doi":"10.24198/jaki.v4i1.18915","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jaki.v4i1.18915","url":null,"abstract":"Pencemaran logam berat terhadap lingkungan berasal dari aktivitas manusia di laut maupun di darat. Hal ini dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan perairan terutama organisme yang hidup di dalamnya dan manusia yang mengkonsumsi organisme tercemar. Penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan logam berat Cd, Cu dan Pb pada biota air permukaan dan sedimen permukaan di perairan Kota Padang. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Mei 2018. Lokasi sampling ditetapkan pada 4 muara sungai besar di Kota Padang. Kandungan logam Pb, Cu dan Cd dianalisis menggunakan AAS (Atomic Absorbtion Spectrophotometry). Kandungan logam Cd pada air berkisar antara 0.0167-0.0374 mg/l, sedangkan kandungan Cd pada sedimen berkisar antara 0.241-0.653 (mg/kg). Nilai Cd pada air permukaan diatas nilai baku mutu air laut untuk biota hidup. Kandungan logam Cu pada air berkisar antara 0.0155-0.0365 mg/l, sedangkan kandungan Cd pada sedimen berkisar antara 0.128-0.424 (mg/kg). Kandungan logam Pb pada air berkisar antara 0.0155-0.0378 mg/l, sedangkan kandungan Pb pada sedimen berkisar antara 0.0265-0.225 (mg/kg). Secara umum, kandungan logam berat pada sedimen permukaan nilainya lebih tinggi dari pada kandungan logam berat di air permukaan karena mudah terakumulasi dan terendapkan pada sedimen permukaan.","PeriodicalId":323710,"journal":{"name":"Akuatika Indonesia","volume":"21 8","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114021413","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Bioakumulasi Logam Berat pada Kerang Hijau (Perna viridis) di Perairan Cirebon Beradasarkan Musim yang Berbeda","authors":"Dewi Nurhayati, Didha Andini Putri","doi":"10.24198/jaki.v4i1.23484","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jaki.v4i1.23484","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bioakumulasi dari logam berat timbal (Pb), kadmium (Cd), merkuri (Hg) pada kerang hijau (Perna viridis), sedimen, dan air pada budidaya kerang hijau di perairan Cirebon, Jawa Barat berdasarkan variasi musim yang berbeda. Penelitian dilakukan pada musim hujan (Februari) dan musim kemarau (Juli). Kerang hijau, Sedimen, dan air diambil dari tempat budidaya kerang hijau perairan bondet Cirebon. Sampel diambil pada usia panen yaitu usia 6 bulan pemeliharaan. Sampel air laut, sedimen, dan kerang hijau diambil sebanyak 3 kali ulangan. Pengujian logam berat mengikuti SNI 01-2354.6-2006. diukur di laboratorium Balai Pengujian dan Pembinaan Mutu Hasil Perikanan (BPPMHP) Cirebon, Jawa Barat. Berdasarkan hasil penelitian, kandungan Pb pada sedimen mengalami peningkatan pada musim panas dibandingkan dengan musim hujan yaitu dari 3,66±0,77 mg/Kg menjadi 5,99±0,16 mg/Kg (P<0,05). Kadar Pb pada kerang hijau musim hujan tidak berbeda nyata dibandingkan dengan musim panas (4,99±0,84 mg/Kg menjadi 3,77±0,75 mg/Kg) (P>0,05). Kadar Cd pada sedimen dan kerang hijau dimusim panas tidak berbeda nyata dibandingkan dengan musim hujan (1,08±0,14 mg/Kg menjadi 0,71±0,22 mg/Kg) (P>0,05). Sedangkan kadar Cd pada kerang hijau musim hujan 0,87±0,14 mg/Kg lebih tinggi dibanding musim panas yaitu 0,3±0,1 mg/Kg (P<0,05). Kadar Hg sedimen dimusim panas (0,00±0,01) tidak berbeda nyata dibanding dimusim hujan (0,05±0,06 mg/Kg) (P>0,05). Kadar Hg pada kerang hijau musim hujan 0,03±0,04 mg/Kg juga tidak menunjukkan nilai yang berbeda nyata (P>0,05) dibanding musim panas yaitu 0,02±0,02 mg/Kg.","PeriodicalId":323710,"journal":{"name":"Akuatika Indonesia","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122580015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}