{"title":"Pengaruh Pelatihan Berpikir Positif Terhadap Peningkatan Efikasi Diri Akademik pada Mahasiswa Baru Fakultas Psikologi Universitas Airlangga","authors":"Joko Parjianto, Agus Dwi Yanto, Dewi Erlita","doi":"10.17977/um023v10i22021p118-135","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um023v10i22021p118-135","url":null,"abstract":"Infromasi Artikel Abstrak Tanggal masuk 29-07-2021 Masa peralihan dari lingkungan sekolah menengah atas (SMA) menjadi lingkungan perguruan tinggi membuat mahasiswa baru mengalami gegar budaya. Hal ini membuat mahasiswa baru di tahun pertama cenderung mengalami masalah efikasi diri akademik. Masalah efikasi diri akademik membuat mahasiswa baru merasa tidak yakin dengan kemampuannya dalam menghadapi beban tugas akademik yang sulit dan menantang, yang kemudian berdampak negatif pada proses perkuliahan. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan efikasi diri akademik pada mahasiswa baru, baik pada aspek pengetahuan, aspek sikap maupun aspek ketrampilan. Diharapkan mahasiswa baru setelah mengikuti pelatihan berpikir positif ini dapat meningkat efikasi diri akademiknya. Perolehan data dalam penelitian ini menggunakan tes prestasi, skala sikap dan lembar worksheet penugasan. Hasil penelitian ini adalah pelatihan berpikir positif dapat meningkatkan efikasi diri akademik pada mahasiswa baru. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji perbedaan dengan teknik Wilcoxon signed rank test dengan p sign sebesar 0,027 (aspek pengetahuan), 0,028 (aspek sikap) dan 0,026 (aspek ketrampilan). Keberhasilan pelatihan ini disebabkan oleh keaktifan para mahasiswa dalam mengikuti pelatihan serta penerapan pelatihan pada masalah akademik yang dialami. Tanggal revisi 06-08-2021 Tanggal diterima 10-08-2021","PeriodicalId":32284,"journal":{"name":"Jurnal Sains Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43903709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Priyambodo, Rifany Humairah Purnama Katili, M. Bisri
{"title":"Sikap terhadap Uang dan Kontrol Diri sebagai Prediktor Perilaku Manajemen Keuangan pada Mahasiswa Rantau","authors":"A. Priyambodo, Rifany Humairah Purnama Katili, M. Bisri","doi":"10.17977/um023v10i22021p109-117","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um023v10i22021p109-117","url":null,"abstract":"This study aims to determine whether attitudes toward money and self-control","PeriodicalId":32284,"journal":{"name":"Jurnal Sains Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46899907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Laurentia Indra Cahyani, L. T. Widhianingtanti, Monika Windriya Satyajati
{"title":"Seni Bersahabat (SEBAT): Sebuah Program untuk Meningkatkan Psychological Well-Being pada Karyawan","authors":"Laurentia Indra Cahyani, L. T. Widhianingtanti, Monika Windriya Satyajati","doi":"10.17977/um023v10i22021p101-108","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um023v10i22021p101-108","url":null,"abstract":"This study aims to determine the effectiveness of Friendly Arts Program to increase psychological well-being on employees. In this research, there were 6 subjects which is 3 subjects in the control group and 3 subjects in the experimental group taken by accidental sampling technique. The experimental design used was pretest-posttest control group design. Statistical calculations using the Mann-Whitney U Test by calculating the gain score in the results of the pre test and post test. Based on the hypothesis test conducted, the value of U equal 0,000 and p equal 0,05, and the difference in the average pre-test and post-test on the experimental group employees (6,33) is greater than the control group employees (0,00). This shows that there is a difference in the increase in psychological well-being on employees after getting a Friendly Arts Program. Employees who received the Friendly Arts Program experienced a higher change in psychological well-being than employees who did not receive the Friendly Arts Program.","PeriodicalId":32284,"journal":{"name":"Jurnal Sains Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48904098","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dukungan Sosial, Optimisme, Harapan dan Kesiapan Kerja Siswa","authors":"Frans Indrayana, Kumaidi Kumaidi","doi":"10.17977/um023v10i22021p93-100","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um023v10i22021p93-100","url":null,"abstract":"This study aims to determine the correlation between social support, optimism and hope with career adaptability. The subjects of this study were 201 students of Pharmacy Vocational High School in Cirebon Regency. The Sampling used cluster random sampling techniques. Data collection tools that are used such as social support scale, optimism scale, hope scale and career adaptability scale. Data analysis used regression analysis,it obtained values of F equal 65.699 and p equal 0.000 (p less than 0.05). This shows that the variable of social support, optimism and hope simultaneously has a correlation with career adaptability (hypothesis accepted). While partially, it was got the score p equal 0. 034 (p less than 0.05) for social supporting with career adaptability, p equal 0.040 (p less than 0.05) for optimism with career adaptability and p equal 0.537 (p greater than 0.05) for hope with career adaptability. There fore, there is a correlation between social support and optimism with career adaptability. And there is no correlation between hope with career adaptability.","PeriodicalId":32284,"journal":{"name":"Jurnal Sains Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44131484","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Dimensi Kepribadian dalam Nomophobia Mahasiswa","authors":"Della Budi Rahmania, Endang Prastuti","doi":"10.17977/um023v10i12021p9-20","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um023v10i12021p9-20","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Big Five Personality dengan Nomophobia Mahasiswa Universitas Negeri Malang angkatan 2016-2019. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan studi korelasional. Pengambilan subyek dalam penelitian ini menggunakan proporsional random sampling . Sampel penelitian ini berjumlah 395 mahasiswa Universitas Negeri Malang Tahun Ajaran 2016-2019. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis korelasi ganda. Dalam penelitian ini diperoleh hasil ada hubungan Big Five Persobality yakni: Opennes, Neuroticism, Agreeableness, Extraversion, Conscientiuosness dengan Nomophobia dengan kekuatan sebesar 11,2 persen.","PeriodicalId":32284,"journal":{"name":"Jurnal Sains Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47855412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Self-Efficacy pada Remaja dalam Menghadapi Stress Sekolah","authors":"Inayah Sherly Restika Putri, Farah Farida Tantiani","doi":"10.17977/um023v10i12021p1-8","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um023v10i12021p1-8","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara efikasi diri dengan stres sekolah pada siswa sekolah berprestasi di Malang. Diketahui bahwa siswa dapat mengalami stres sekolah ketika mereka merasa tertekan dengan tuntutan tugas, tuntutan guru dan orangtua, dan hubungan interpersonal siswa. Stres sekolah dapat dipengaruhi oleh faktor kepribadian berupa efikasi diri, bila seseorang memiliki efikasi yang rendah maka akan lebih rentan mengalami stres. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian korelasional. Subjek penelitian ini adalah 145 siswa SMKN 8 Malang. Pengambilan data menggunakan skala efikasi diri (reliabilitas 0,886 dan validitas 0,265-0,628) dan skala stres sekolah (reliabilitas 0.786 dan validitas 0,271-0,475). Hasil analisis inferensial berupa uji hipotesis dengan menggunakan Pearson product moment menunjukkan hasil berupa nilai koefisien korelasi (rxy) sebesar – 0,504 (Sig. kurang dari 0,05) sehingga disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan bersifat negatif antara efikasi diri dengan stres sekolah. Hal ini berarti semakin rendah efikasi diri yang dimiliki maka akan semakin tinggi stres sekolah yang dimiliki begitupun sebaliknya. Kata Kunci: efikasi diri, stres sekolah, sekolah menengah kejuruan","PeriodicalId":32284,"journal":{"name":"Jurnal Sains Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45074778","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Suppression Sebagai Mediator Peranan Emotional Job Demand Terhadap Teacher Well-Being","authors":"Yuliezar Perwira Dara, Eleonora Vena Agusta, Ulifa Rahma, Faizah Faizah","doi":"10.17977/um023v10i12021p55-65","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um023v10i12021p55-65","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran emotional job demand terhadap teacher well-being dengan suppression sebagai mediator. Penentuan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan sampel guru di sekolah negeri ataupun swasta, dari berbagai level pendidikan (SD, SMP, SMA/SMK). Responden dalam penelitian ini adalah 565 guru. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur emotional job demand adalah skala transadaptasi dari Skala Emotional Job Demand (alfa = .65), teacher well-being diukur menggunakan skala transadaptasi dari Teacher Well-Being Scale (alfa = .87), dan suppression yang diukur menggunakan skala transadaptasi dari Emotion Regulation Questionnaire (alfa = .73). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional yang dianalisis dengan analisis process version 3.4.1 oleh Andrew Hayes menggunakan software SPSS Statistics version 26 for windows . Hasil penelitian menunjukkan bahwa suppression memediasi peran emotional job demand terhadap teacher well-being , dengan nilai signifikansi 0,000 (sig. kurang dari 0,05). Terdapat hubungan tidak langsung emotional job demand terhadap teacher well-being melalui suppression .","PeriodicalId":32284,"journal":{"name":"Jurnal Sains Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48366371","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Neuroticism Terhadap Emotional Eating","authors":"Naufal Fathanah, Nur Hasanah","doi":"10.17977/um023v10i12021p31-40","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um023v10i12021p31-40","url":null,"abstract":"Emotional eating adalah perilaku makan sebagai respons dari emosi tertentu yaitu happiness, sadness, anger, dan anxiety . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan mengetahui pengaruh neuroticism terhadap emotional eating secara simultan dan parsial pada individu dewasa awal. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah 199 individu berusia 19-40 tahun yang didapatkan dengan menggunakan teknik accidental sampling. Akat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel neuroticism pada penelitian ini adalah Big Five Inventory subskala neuroticism . Untuk mengukur emotional eating , peneliti menggunakan Salzburg Emotional Eating Scale (SEES). Kedua alat ukur tersebut sudah diadaptasi ke Bahasa Indonesia. Dengan menggunakan Simple Multivariate Regression sebagai teknik analisis data , peneliti menyatakan bahwa terdapat pengaruh neuroticism terhadap emotional eating secara simultan sedangkan secara parsial, neuroticism hanya memiliki pengaruh terhadap emotional eating dimensi anxiety . Emosi anxiety dinilai paling dominan di antara emosi negatif yang ada ( anxiety, sadness, dan anger) di dalam facet neuroticism pada kaitanya dengan emotional eating. Social facilitation dan impression management dapat menjadi penyebab tidak adanya pengaruh neuroticism terhadap emotional eating dimensi happiness.","PeriodicalId":32284,"journal":{"name":"Jurnal Sains Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44664221","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Endah Puspita Sari, Libbie Annatagia, Nur Widiasmara, Marcus Stueck
{"title":"Pengembangan dan Uji Validasi Modul Tanzpro-Biodanza untuk Subjek Anak-Anak Indonesia","authors":"Endah Puspita Sari, Libbie Annatagia, Nur Widiasmara, Marcus Stueck","doi":"10.17977/um023v10i12021p41-54","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um023v10i12021p41-54","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji keterbacaan modul terhadap modul TANZPRO-Biodanza yang dibuat oleh Stueck & Villegas pada tahun 1998. Modul asli diujicobakan pertama kali pada tahun 1998 oleh Stueck, Villegas, Schroder, Terren, Toro, Sack, Balzer, Mazarella, dan Toro (. TANZPRO-Biodanza adalah bagian dari konsep School of Empathy, sebuah konsep yang mengintegrasikan tentang konsep komunikasi nonverbal dari Martha Rosenberg dan paradigma biosentris TANZPRO-Biodanza dari Rolando Toro. TANZPRO-Biodanza adalah sebuah pelatihan emosi yang memungkinkan para peserta untuk mengalami pentingnya emosi; khususnya perasaan dan penggunaan emosi untuk mengelola diri. Penelitian ini menggunakan desain educational research and design (Borg dan Gall dalam Simoneau, 2007). Subjek dalam penelitian ini adalah 10 anak laki-laki dan perempuan berusia 9-10 tahun. Empat sesi TANZPRO-Biodanza diberikan kepada anak-anak, yaitu Spain, Egypt, Tanzania, dan China. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Hasil uji keterbacaan modul menunjukkan bahwa translasi bahasa termasuk dalam kategori baik (skor 75 – 92.5 dari rentang skor penilaian 0 – 100). Selain itu, sebagian besar sesi dapat diterapkan pada subjek anak-anak Indonesia. Namun masih ada sesi yang perlu disesuaikan dengan budaya Indonesia. Pembahasan mendalam akan dijelaskan dalam tulisan lengkap.","PeriodicalId":32284,"journal":{"name":"Jurnal Sains Psikologi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43185021","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Penyesuaian Perkawinan Pada Suami Pendeta","authors":"Karina Meriem Beru Brahmana","doi":"10.17977/um023v10i12021p21-30","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um023v10i12021p21-30","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyesuaian perkawinan pada suami pendeta di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP). Metode penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan skala The Dyadic Adjustment Scale (DAS) dari Spanier (1976) yang digunakan untuk mengukur penyesuaian perkawinan dan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan program SPSS 24. The Dyadic Adjustment Scale (DAS) berisi 32 item dan terdiri atas 4 komponen yakni konsensus, kesatuan, kepuasan dan ekspresi perasaan (affectional expression). Hasil reliabilitas dan validitas DAS diukur dengan analisis confirmatory factor (CFA) menggunakan Lisrel versi 8.50 terhadap 40 orang responden. Berdasarkan hasil uji coba alat ukur penyesuaian perkawinan dengan menggunakan Lisrel 8.50 diketahui sebanyak 21 item dinyatakan sahih dan 11 item dinyatakan gugur / tidak sahih dengan reliabilitas sebesar 0,7425. Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa mean dari variabel penyesuaian perkawinan adalah sebesar 88.30. Hal ini memberikan gambaran bahwa penyesuaian perkawinan yang dimiliki oleh suami pendeta GBKP berada pada kategori tinggi. Hasil uji statistik juga memperlihatkan bahwa indikator yang memiliki mean tertinggi dari alat ukur The Dyadic Adjustment Scale adalah dyadic consensus sebesar 46,6582 diikuti dengan dyadic satisfaction sebesar 20.34, dyadic cohesion sebesar 13.16 dan affectional expression sebesar 8.21.","PeriodicalId":32284,"journal":{"name":"Jurnal Sains Psikologi","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42539154","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}