Rahma Dona, Haiyul Fadhli, Adel Zamri, Winda Tria Safitri, A. Septama
{"title":"SINTESIS DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA 3ꞌ-BROMO-4-METOKSI KALKON TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli","authors":"Rahma Dona, Haiyul Fadhli, Adel Zamri, Winda Tria Safitri, A. Septama","doi":"10.51887/jpfi.v11i2.1547","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v11i2.1547","url":null,"abstract":"Kalkon merupakan turunan flavonoid yangmempunyai beragam aktivitas biologi yang menarik. Salah satu senyawa yang berpotensi sebagai agen antibakteri adalah kalkon. Sifat antibakteri senyawa kalkon tergantung pada substituen yang terikat pada kedua cincin aromatiknya, seperti gugus Cl, Br, OH dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mensintesis senyawa analog kalkon dan mengetahui potensi senyawa analog kalkon tersebut sebagai antibakteri. Pada penelitian ini, senyawa analog kalkon telah berhasil disintesis yaitu 3ꞌ-Bromo-4-metoksi-kalkon melalui metode pengadukan dengan menggunakankatalis KOH, pelarut etanol. Hasil sintesis dilakukan pemurnian dengan rekristalisasi dan diperoleh rendemen yaitu 64 %. Identifikasi kemurnian senyawa telah dilakukan dengan uji KLT, titik leleh, dan analisis HPLC. Struktur senyawa dikarakterisasi melalui spektroskopi UV-Vis, FTIR dan 1H NMR, menunjukkan bahwa senyawa analog kalkon memiliki struktur sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian aktivitas antibakteri senyawa analog kalkon dilakukan terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan konsentrasi larutan uji 1%, 5%, 10% dan 20%. Hasil pengujian menunjukkan bahwa senyawa 3ꞌ-Bromo-4-metoksikalkon aktivitas antibakterinya termasuk kategori lemah","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"103 11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128170629","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI PENYIMPANAN VAKSIN COVID-19 DI RUMAH SAKIT DAERAH MADANI KOTA PEKANBARU","authors":"S. Sari, Tiwi Fradilah","doi":"10.51887/jpfi.v11i2.1743","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v11i2.1743","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Vaksin merupakan produk biologis yang sangat rentan dan mudah rusak, sehingga memerlukan penanganan khusus dalam pengelolaannya. RSD Madani bertanggung jawab atas penyimpanan vaksin. Penyimpanan vaksin adalah suatu cara untuk mempertahankan kondisi vaksin tidak rusak sehingga vaksin tetap dalam keadaan baik, dengan demikian kualitas vaksin tetap terjamin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi penyimpanan vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru terhadap standar CDOB 2020 dan indikator penyimpanan vaksin covid-19 SK Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021. Sampel dalam penelitian ini ruang penyimpanan vaksin COVID-19 dan seluruh data penyimpanan sediaan vaksin COVID-19 di Gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana metode pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara kepada penanggung jawab gudang penyimpanan vaksin COVID-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan vaksin covid 19 di rumah sakit daerah Madani kota Pekanbaru secara keseluruhan belum sesuai dengan peraturan indikator-indikator yang telah sesuai yaitu, pada petugas dan pelatihan sejumlah 33,33%, pada bangunan sejumlah 75%, pada fasilitas bangunan sejumlah 50%, pada operasional penyimpanan sejumlah 84,6%, pada pemeliharaan penyimpanan sejumlah 30,76%, dan pada kualifikasi, kalibrasi dan validasi sejumlah 33,33%. \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127514065","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FORMULASI DAN EVALUASI FISIK MASKER GEL PEEL OFF EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus Polyrhizus)","authors":"Nofriyanti Nofriyanti, Wira noviana suhery, Nesa agistia, Wildan khairi muhtadi","doi":"10.51887/jpfi.v11i2.1741","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v11i2.1741","url":null,"abstract":"Kulit adalah organ penting dari tubuh kita, umumnya wanita menginginkan kulit yang bersih dan cerah terutama pada kulit wajah, salah satu sediaan kosmetik untuk menjaga kebersihan dan perawatan kulit wajah adalah masker wajah. Jenis masker wajah yang praktis digunakan yaitu masker gel yang setelah kering dapat langsung dikelupas atau biasa dikenal dengan sebutan masker gel peel off. Masker gel peel off merupakan masker gel yang mudah dalam penggunaannya, setelah kering masker dapat langsung dilepas dan menghilangkan sisa-sisa kotoran yang menempel pada permukaan kulit wajah. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi sediaan masker gel peel off dengan variasi konsentrasi F1 (3%), F2 (5%) dan F3 (7%), yang memiliki stabilitas fisik yang baik dari ekstrak kulit buah naga merah, serta menegetahui variasi konsentrasi zat aktif manakah yang lebih baik. Dari hasil yang didapatkan selama empat minggu penyimpanan didapatkan F1, F2, dan F3 homogen pada minggu pertama dan kedua penyimpanan, namun pada minggu ketiga sampai keempat penyimpanan sediaan tidak homogen lagi karena membentuk dua bagian yaitu air dan basis, pemeriksaan pH pada sediaan menunjukan bahwa pH masker gel selama empat minggu penyimpanan menunjukan penurunan pH yaitu basis dengan rentang 6,48-5,38, F1 dengan rentang 5,22-4,71, F2 dengan rentang 5,19-4,91, dan F3 dengan rentang 5,06-4,79 tetapi masih dalam range pH kulit yaitu 4,5-6,5. Untuk daya sebar dan waktu mengering tidak masuk dalam syarat masing-masing evaluasi karena sediaan tidak homogen selama penyimpanan empat minggu.","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115068136","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG SUKUN (Artocarpus altilis (Parkinson ex F.A.Zom) Fosberg","authors":"S. Hasti, Raoda Makbul","doi":"10.51887/jpfi.v11i2.1739","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v11i2.1739","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian tentang Aktivitas Antioksidan Menggunakan Metode DPPH pada Ekstrak Etanol Kulit Batang Sukun (Artocarpus altilis (Parkinson ex F.A.Zom) Fosberg. Uji aktivitas antioksidan dengan pembanding vitamin C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit batang sukun (Artocarpus altilis (Parkinson ex F.A.Zom). Hasil uji antioksidan ekstrak etanol kulit batang sukun (Artocarpus altilis (Parkinson ex F.A.Zom) Fosberg memiliki nilai IC50 133.98 µg/ml dengan kategori sedang. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133512306","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL HERBA KROKOT (Portulaca grandiflora) TERHADAP EFEK ANALGETIK PADA MENCIT (Mus musculus)","authors":"Bida cincin Kirana, Antonius Budiawan","doi":"10.51887/jpfi.v11i2.1536","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v11i2.1536","url":null,"abstract":"Portulaca grandiflora diketahui memiliki kandungan metabolit sekunder flavonoid, polisakarida, sterol, karotenoid, dan asam polifenol. Kandungan tersebut memiliki kemiripan dengan Portulaca oleracea. Portulaca oleracea mengandung flavonoid yang memiliki aktivitas antiinflamasi dengan mekanisme menghambat enzim COX (Cyclooxygenase) dan enzim lipoxygenase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan P. grandiflora dalam menghambat rasa nyeri. Aktivitas analgetik diuji menggunakan metode hot plate dengan suhu 50-55°C. Pembagian kelompok uji antara lain kelompok kontrol negatif (diberi perlakuan suspensi CMC Na), kelompok kontrol positif (diberi ibuprofen 26 mg/kgBB), kelompok ekstrak dosis 1 (diberi ekstrak etanol herba krokot dosis 200 mg/kgBB), kelompok ekstrak dosis 2 (diberi ekstrak etanol herba krokot dosis 400 mg/kgBB), kelompok ekstrak dosis 3 (diberi ekstrak etanol herba krokot dosis 800 mg/kgBB). Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak etanol krokot (P. grandiflora) memiliki aktivitas analgetik pada mencit (Mus musculus) dengan dengan rata-rata total respon 3,3±1,5 untuk dosis 800 mg/kgBB, 6,0±0,0 untuk dosis 400 mg/kgBB, dan 6,5±4,0 untuk dosis 200 mg/kgBB yang seluruhnya berbeda signifikan dengan kontrol negatif pada menit ke-60.","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126506601","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FARMASI DAN NON FARMASI TERHADAP PENGGUNAAN TABIR SURYA","authors":"H. Hesti, Ida Adhayanti, Tajuddin Abdullah","doi":"10.51887/jpfi.v11i2.1435","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v11i2.1435","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara tropis yang dianugerahi dengan limpahan sinar matahari yang menyebabkan pentingnya proteksi terhadap kulit. Salah satunya dengan pemakaian tabir surya. Pengaplikasian tabir surya yang benar sangat memengaruhi tingkat efektifitasnya dalam memberikan perlindungan. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang menunjang dalam penggunaan tabir surya. Salah satu bidang yang dipelajari mahasiswa farmasi adalah kosmetik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswa farmasi dan non farmasi terhadap penggunaan tabir surya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan tabel Isaac dan Michael. Teknik pengambilan data menggunakan kuisioner yang diisi secara online yang terdiri dari 14 pertanyaan tentang pengetahuan dan 21 pertanyaan tentang sikap. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa farmasi dan non farmasi memiliki tingkat pengetahuan yang buruk dengan masing-masing skor 17 dan 16. Sedangkan tingkat sikap dari kedua jurusan ini adalah baik dengan masing-masing skor 39 dan 38. Setelah dilakukan uji Mann Whitney, ditemkuan adanya perbedaan yang bermakna pada tingkat pengetahuan antara mahasiswa farmasi dan non farmasi (P=0,000). Namun, pada tingkat sikap tidak ditemukan perbedaan yang signifikan (P=0,578). Hasil tersebut menunjukkan mahasiswa farmasi memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik daripada mahasiswa non farmasi, walaupun masih dalam kategori yang sama yaitu buruk. Sehingga edukasi terkait tabir surya perlu dilakukan untuk memperbaiki kondisi ini.","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121453588","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH MEDIA EDUKASI E-BOOKLET TERHADAP TINGKAT PERILAKU TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN PADA PENGGALIAN INFORMASI SWAMEDIKASI COMMON COLD","authors":"Septi Muharni, Fadila Toha, Fina Aryani, Husnawati","doi":"10.51887/jpfi.v11i1.1538","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v11i1.1538","url":null,"abstract":"Pelayanan swamedikasi merupakan praktek pelayanan yang tinggi dilakukan oleh Tenaga Teknis Kefarmasian, salah satunya pelayanan swamedikasi common cold. Hal ini menuntut peran TTK yang cukup tinggi yang salah satunya dalam penggalian informasi. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh pemberian media edukasi e-booklet terhadap tingkat perilaku TTK pada penggalian informasi swamedikasi common cold. Penelitian merupakan penelitian quasi-experimental: non-equivalent control group design menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Sampel pada penelitian ini merupakan 100 TTK yang terdaftar di Pengurus Daerah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Provinsi Riau dan bekerja di apotek. Data dianalisis dengan uji marginal homogenity dengan hasil yang signifikan pada pemberian media edukasi e-booklet terhadap tingkat perilaku TTK pada kelompok perlakuan saat pre test dan post test dengan nilai p=0,011 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pemberian media edukasi e-booklet dapat meningkatkan perilaku TTK di Provinsi Riau pada penggalian informasi swamedikasi common cold.","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115713014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI AKTIVITAS TABIR SURYA FRAKSI ETIL ASETAT DAUN PETAI BELALANG (Archidendron clypearia (Jack) Nielson) SECARA IN VITRO DAN IN VIVO","authors":"Melati Risman, Mustika Furi, Tiara Tri Agustini, Septi Muharni, Meiriza Djohari","doi":"10.51887/jpfi.v11i1.1011","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v11i1.1011","url":null,"abstract":"Tabir surya merupakan sediaan yang mengandung senyawa yang mampu menyerap dan memantulkan sinar ultraviolet. Paparan radiasi berlebihan pada kulit dapat menimbulkan eritema dan pigmentasi pada kulit. Fraksi etil asetat daun petai belalang (Archidendron clyperia (Jack) Nielson) mengandung senyawa bioaktif yang berkhasiat sebagai obat, salah satunya senyawa fenolik dan flavonoid yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi yang mampu menyerap secara spesifik radiasi sinar UV sehingga sebagai penyerap kimia (Chemical absorber). Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas tabir surya dari fraksi etil asetat daun petai belalang secara in vitro menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis yang ditentukan dengan menghitung nilai % Transmisi eritema (% Te), nilai % Transmisi pigmentasi (% Tp), dan nilai Sun Protection Factor (SPF). Serta pengujian secara in vivo dengan \u0000mengamati efek terjadinya eritema pada kulit hewan uji yang disinari dengan sinar UV. Hasil analisis secara in vitro menunjukkan bahwa fraksi etil asetat daun petai belalang (Archidendron clyperia (Jack) Nielson) mampu memberikan aktivitas tabir surya kategori proteksi ultra pada konsentrasi 1000; 750 dan 500 µg/mL dengan nilai SPF yaitu 30; 28 dan 22, kemudian pada pengujian secara in vivo dengan analisis ANOVA satu arah didapatkan bahwa fraksi etil asetat daun petai belalang (Archidendron clyperia (Jack) Nielson) mampu menghambat timbulnya eritema pada hewan uji secara signifikan (p<0,05) terhadap semua kelompok perlakuan, dengan diameter eritema yang terbentuk pada konsentrasi 1000; 750 dan 500 µg/mL menghasilkan skor eritema 1 yang berarti eritema yang dihasilkan sangat sedikit. \u0000Kata kunci: Archidendron clyperia (Jack) Nielson; Eritema; in vitro; in vivo; SPF; Tabir surya;","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121754138","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PENCUCIAN DAN PENAMBAHAN TEPUNG SAGU TERHADAP KADAR PROTEIN DAN LEMAK SURIMI IKAN PATIN (Pangasius sp)","authors":"Harni Sepriyani, Rosa Devitria, Indasari","doi":"10.51887/jpfi.v11i1.1537","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v11i1.1537","url":null,"abstract":"\u0000Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang mudah rusak. Patin (Pangasius sp) merupakan jenis ikan air tawar yang banyak dijumpai di sungai-sungai di Provinsi Riau. Patin dari sungai Riau memiliki cita rasa dan kandungan yang khas. Patin adalah sumber makanan berkualitas tinggi. Surimi dibuat dari patin yang telah dipisahkan dari kepala, jeroan, kulit dan tulangnya, yang kemudian mengalami perlakuan penumbukan dan ditambahkan beberapa bahan pendukung untuk mendapatkan kualitas yang diinginkan, pada penelitian ini ditambahkan tepung sagu. Surimi adalah produk antara. Surimi merupakan salah satu bentuk diversifikasi produk perairan. Dalam penelitian ini, surimi akan dibuat dari bahan dasar patin. Uji kadar protein menggunakan metode kjedahl dam uji kadar lemak dilakukan dengan metode sokhlet. Hasil penelitian nilai kadar protein terbaik menurut SNI No 2694: 2013 diperoleh pada pencucian 1 kali tanpa penambahan tepung sagu yaitu 17,5488%. Kadar protein surimi menurut SNI No 2694: 2013 adalah minimal 12%. Hasil kadar lemak surimi ikan patin pada penelitian ini menunjukkan bahwa semua sampel berada dalam ambang batas menurut SNI No 7756: 2013 dengn rentang nilai 4,2394% − 8,6501%. Kadar lemak surimi menurut SNI No 7756: 2013 yaitu maksimal 20%. \u0000","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130006768","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Tuberkulosis di Kelurahan Rintis Pekanbaru","authors":"E. Pratiwi, Nouval Zamra","doi":"10.51887/jpfi.v11i1.1414","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v11i1.1414","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian tentang tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit tuberkulosis di Kelurahan Rintis Kota Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit tuberkulosis di Kelurahan Rintis Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode observasional yang bersifat deskriptif analitik yang menggunakan desain cross sectional melalui pengisian kusioner. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara non probability sampling dengan metode purposive sampling. Sampel yang menjadii penelitian ini adalah sebanyak 100 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Responden penelitian yang memenuhi kriteria inklusi diberikan kuisoner yang kemudian di isi oleh responden. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisa oleh peneliti. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat yang memiliki pengetahuan tinggi adalah sebanyak 47%, masyarakat yang memiliki pengetahuan cukup adalah sebanyak 32% dan masyarakat yang memiliki pengetahuan rendah adalah sebanyak 21%. Pengetahuan tinggi di dominasi oleh responden dengan rentang usia 56-65 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan timggi (perguruan tinggi) dan menengah, dan pekerjaan PNS.","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121578062","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}