{"title":"GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN MULTIVITAMIN DI APOTEK-APOTEK KOTA PEKANBARU SELAMA PANDEMI COVID-19","authors":"Fina Aryani, Fitri Primawanty, Rahayu Utami, Mustika Furi","doi":"10.51887/jpfi.v12i1.1738","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v12i1.1738","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian tentang gambaran perilaku masyarakat tentang penggunaan multivitamin di apotek-apotek kota pekanbaru selama pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat tentang penggunaan multivitamin di apotek-apotek Kota Pekanbaru selama pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengumpulan data secara concurrent melalui pengisian kuesioner online. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara non probability sampling dengan metode purposive sampling. Sampel yang menjadi penelitian ini adalah sebanyak 110 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Responden penelitian yang memenuhi kriteria inklusi diberikan link kuesioner online yang kemudian diisi oleh responden, kemudian data tersebut diolah dan dianalisis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat yang memiliki perilaku baik sebanyak 21,81%, masyarakat yang memiliki perilaku cukup adalah sebanyak 74,54%, dan masyarakat yang memiliki perilaku kurang adalah sebanyak 3,63%. Perilaku baik di dominasi oleh responden dengan rentang usia 17-25 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan tinggi dan status pekerjaan bekerja.\u0000Research has been carried out on the description of people's behavior regarding the use of multivitamins in Pekanbaru city pharmacies during the COVID-19 pandemic. This study aims to describe people's behavior regarding the use of multivitamins in Pekanbaru city pharmacies during the COVID-19 pandemic. This study used descriptive design with a concurrent data collection method through filling out online questionnaires. The sampling technique in this study was carried out by non-probability sampling with a purposive sampling method. The sample in this study was 110 respondents who met the inclusion criteria. Research respondents who meet the inclusion criteria are given an online questionnaire link which is then filled in by the respondent, then the data is processed and analyzed by the researcher. Based on the results of the study showed that people who have good behavior are 21.81%, people who have sufficient behavior are 74.54%, and people who have less behavior are 3.63%. Good behavior is dominated by respondents with an age range of 17-25 years, female gender, higher education, and work status.","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122820267","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nuramaniyah Taufiq, Sulfiani, Andis Sugrani, Diyah Syifa Faradilah
{"title":"UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG KAYU JAWA (Lannea coromandelica) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli","authors":"Nuramaniyah Taufiq, Sulfiani, Andis Sugrani, Diyah Syifa Faradilah","doi":"10.51887/jpfi.v12i1.1761","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v12i1.1761","url":null,"abstract":"Tanaman kayu jawa (Lannea coromandelica) telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional, yaitu untuk menyembuhkan luka dalam dan luka luar serta pengobatan muntah darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol kulit batang kayu jawa terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia. Ekstrak kulit batang kayu jawa diperoleh dari hasil maserasi meggunakan pelarut etanol dan menghasilkan ekstrak kental dengan rendemen 0,82 %. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode paper disk. Penelitian ini menggunakan empat perlakuan, yaitu sampel 2%, etanol 96%, kontrol positif (kloromfenikol) 0,1 % dan kontrol negatif (aquades). Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit batang kayu jawa pada konsentrasi 2% memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dengan daya hambat yaitu 1,0 mm yang digolongkan sebagai antibakteri dengan daya hambat lemah.","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123842647","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
E. Pratiwi, Septi Muharni, Jumira Jumira, Ratna Sari Dewi
{"title":"ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OBAT BERDASARKAN METODE ABC INDEKS KRITIS DI APOTEK X KOTA PEKANBARU","authors":"E. Pratiwi, Septi Muharni, Jumira Jumira, Ratna Sari Dewi","doi":"10.51887/jpfi.v12i1.1753","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v12i1.1753","url":null,"abstract":"Obat merupakan unsur yang sangat penting dalam upaya penyelenggaraan kesehatan. Perencanaan obat bermanfaat untuk menjamin ketersedian obat yang ada di sarana kesehatan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan jenis dan jumlah yang tepat sesuai kebutuhan, menghindari terjadinya kelebihan, kekurangan, kekosongan, kerusakan obat, kelebihan stock (stagnant) yang mengakibatkan obat kadaluwarsa, kehilangan serta pengembalian pesanan. Perencanaan persediaan obat di Apotek “X” Kota Pekanbaru masih belum optimal. Pemesanan kembali obat dilakukan apabila terdapat kekosongan obat, apabila kurang tepat dalam perhitungan perencanaan dan pengadaan obat dapat menyebabkan terjadinya kekosongan obat atau stock out dalam waktu yang lama. Hal tersebut dapat mempengaruhi pelayanan obat kepada pasien, yang mengakibatkan pasien tidak mendapatkan pelayanan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisa perencanaan persediaan obat dengan menggunakan metode analisis ABC Indeks Kritis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrosfektif yang berupa data 814 item obat, jumlah pemakaian obat dan estimasi biaya di Apotek “X” Kota Pekanbaru periode bulan Juli-Desember tahun 2018. Sampel pada penelitian ini adalah obat kelompok A, B dan C yang berjumlah 814 item obat serta data obat yang meliputi data pemakaian obat, kartu stok dan data harga obat. Hasil penelitian dengan menggunakan metode ABC Indeks Kritis, diperoleh kelompok A terdiri dari 81 item obat (9,95%) dengan nilai investasi Rp.51.142.850. Kelompok B terdiri atas 409 item obat (50,25%) dengan nilai investasi Rp.99.424.364 dan Kelompok C terdiri atas 324 item obat (39,80%) dengan nilai investasi Rp.17.414.487.","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116970734","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI PENGGUNAAN JAMU TRADISIONAL PADA MAHASISWA FARMASI UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS DI MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Zulfiana Fitrianingrum Annas, Nur Amalina Sabdarrifa, Baiq Bismiranti Haris, Candra Eka Puspitasari","doi":"10.51887/jpfi.v12i1.1420","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v12i1.1420","url":null,"abstract":"WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, China, pada tanggal 31 Desember 2019. Tanggal 7 Januari 2020 China mengidentifikasi kasus tersebut sebagai jenis baru dari coronavirus. Pada tanggal 11 Maret 2020 WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi. Salah satu upaya untuk meningkatkan imunitas selama pandemi dengan mengonsumsi jamu tradisional. Jamu tradisional yang berbahan dasar jahe merah, kunyit, dan temulawak dapat meningkatkan sistem imun pada manusia serta mencegah tubuh dari infeksi virus COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan jamu tradisional pada mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram untuk meningkatkan imunitas di masa pandemi COVID-19. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 163 mahasiswa. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner daring pada rentang waktu 15-23 Januari 2021. Kuesioner yang digunakan telah melalui uji validitas dan reliabilitas serta dinyatakan valid dan reliabel (r = 0,702). Hasil yang diperoleh pada penelitian ini sebanyak 77,9% mahasiswa menyatakan jamu tradisional dapat menjaga daya tahan tubuh dan jumlah mahasiswa yang rutin mengonsumsi jamu tradisional sebanyak 9.8% mahasiswa. Penggunaan jamu tradisional selama masa pandemi COVID-19 untuk meningkatkan imunitas pada mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Mataram sebesar 90,2% dimana konsumsi jamu didominasi oleh jamu kunyit sebanyak 45%.","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"27 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126194991","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tuti Handayani Zainal, Mariah Ulfa, Michrun Nisa, Trisna Junianti Pawarrangan
{"title":"FORMULASI MASKER CLAY EKSTRAK KULIT BUAH PISANG MULI (Musa acuminata L.)","authors":"Tuti Handayani Zainal, Mariah Ulfa, Michrun Nisa, Trisna Junianti Pawarrangan","doi":"10.51887/jpfi.v12i1.1760","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v12i1.1760","url":null,"abstract":"Masker Clay banyak digunakan karena mampu meremajakan kulit, mampu mengangkat kotoran, mendetoksifikasi kulit wajah dan dapat menyerap debu yang terdapat pada wajah. Kulit pisang muli (Musa acuminata L.) kaya akan antioksidan alami yang mengandung metabolit sekunder yang sangat kompleks antara lain flavonoid, fenolik, tanin, saponin, steroid, dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi dan menguji stabilitas masker clay dari ekstrak etanol kulit buah pisang murni. Pengolahan sampel kulit pisang muli diekstrak dengan metode refluks menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak etanol kulit pisang muli diformulasikan dalam bentuk masker clay dengan berbagai bahan dasar kaolin yaitu 25%, 30%, 35%. Hasil pengujian organoleptik, uji sifat fisik dan stabilitas sediaan masker clay menunjukkan bahwa tidak ada formula yang mengalami perubahan warna, bau, maupun bentuk selama proses penyimpanan. Semua preparat homogen, menunjukkan komposisi yang seragam dengan pH rata-rata 5,67-6,67. Nilai viskositas rata-rata yang dihasilkan adalah 23416-31000 cps, daya sebar rata-rata yang dihasilkan adalah 3,06-4,9 cm., daya lekat rata-rata yang dihasilkan adalah 0,77-4,81 detik, dan waktu rata-rata sediaan kering yang dihasilkan 15,00-18,83 menit. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kulit pisang muli dapat diformulasikan sebagai masker clay dan stabil selama penyimpanan.","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122123795","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"AKTIVITAS ANTIOKSIDAN JAMUR ENDOFITIK RS-1 DARI RANTING SAMBILOTO MENGGUNAKAN MEDIA BERAS HITAM","authors":"Rafigha Gusjelita, Riga Riga","doi":"10.51887/jpfi.v12i1.1756","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v12i1.1756","url":null,"abstract":"Sambiloto (Androgaphis paniculata) merupakan salah satu tanaman obat herbal yang banyak digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia. A. paniculata dapat mengobati pilek, demam, radang tenggorokan, gangguan pencernaan dan penyakit lainnya. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, A. paniculata dapat menghasilkan metabolit sekunder diantaranya alkaloid, fenolik, terpenoid, dan steroid yang memiliki bioaktvitas sebagai antioksidan, antikanker, dan antibakterial. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan dari jamur RS-1 yang diisolasi dari A. paniculata menggunakan media beras hitam sebagai media pertumbuan. Pengujian aktivitas antioksidan jamur endofitik dilakukan dengan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhydrazyl) dengan tujuan untuk mengskrining aktivitas penangkap radikal dari beberapa senyawa dengan nilai IC50 72,38 ppm. Berdasarkan nilai IC50 tersebut, dapat diketahui bahwa isolat tunggal jamur RS-1 yang diisolasi dari tumbuhan A. paniculata yang dikultivasi menggunakan media beras hitam tergolong kuat. Hal ini disebabkan karena adanya metabolit sekunder yang dihasilkan oleh jamur endofitik RS-1.","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"86 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127031992","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"POLA BAKTERI DAN KEPEKAANNYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA HASIL KULTUR PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2018","authors":"Ringga Novelni, Tisa Mandala Sari, Fira Andila","doi":"10.51887/jpfi.v12i1.1758","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v12i1.1758","url":null,"abstract":"Penggunaan antibiotik yang tidak tepat bisa mengakibatkan resistensi obat, meningkatkan biaya terapi, penyebaran penyakit, lama sakit dan biaya pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola bakteri dan kepekaanya terhadap antibiotik pada pasien yang dirawat di intensive care unit (ICU) RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif restrospektif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 sampel dari berbagai spesimen seperti urine, sputum dan darah yang memiliki catatan hasil pemeriksaan kultur dari berbagai spesimen dan uji sensitivitas bakteri terhadap antibiotik pada pasien yang dirawat di ICU RSUP Dr. M. Djamil Padang periode Januari – Desember 2018. Bakteri yang menjadi agen penginfeksi tertinggi pada pasien yang dirawat di ruang ICU adalah Klebsiella sp 40% dan yang terendah adalah Staphylococcus haemolyticus 1%, Enterobacter aerogenes 1%, Staphylococcus epidermidis 1% dan Staphylococcus hominis 1%. Dari hasil penelitian didapatkan antibiotik yang mempunyai persentase resistensi tertinggi yaitu ampisilin, ceftriaxon, cefazoline, ciprofloxacin, gentamisin, amoksisilin, dan eritromisin dan sensitif terhadap meropenem, trimethoprim/sufamethoxazol, amikacin dan levofloxacin.","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123960362","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Enda Mora, A. Zamri, H. Y. Teruna, Neni Frimayanti, Ihsan Ikhtiarudin, Shafira Melsonia
{"title":"SINTESIS DAN STUDI MOLECULAR DOCKING SENYAWA PIRAZOLO-PIRIDIN TERSUBSTITUSI METOKSI TURUNAN KURKUMIN MONOKARBONIL SEBAGAI INHIBITOR ENZIM SIKLOOKSIGENASE-2","authors":"Enda Mora, A. Zamri, H. Y. Teruna, Neni Frimayanti, Ihsan Ikhtiarudin, Shafira Melsonia","doi":"10.51887/jpfi.v12i1.1763","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v12i1.1763","url":null,"abstract":"Scaffold pirazol maupun piazolo-piridin telah dilaporkan memiliki potensi aktivitas biologis yang menarik dan terdapat pada berbagai struktur senyawa obat yang telah disetujui oleh food and drug administration (FDA). Pada penelitian ini, senyawa pirazolo-piridin tersubstitusi metoksi sebagai turunan dari analog kurkumin monokarbonil telah disintesis melalui dua tahap reaksi. Tahap pertama adalah sintesis analog kurkumin monokarbonil tersubsitusi metoksi melalui reaksi kondensasi Claisen-Schmidt dengan bantuan iradiasi microwave. Tahap kedua adalah sintesis senyawa pirazolo-piridin melalui reaksi adisi nukleofilik yang diikuti oleh reaksi siklisasi intramolekular dalam reaktor tertutup, monowave 50. Kemurnian produk hasil sintesis telah dipastikan melalui analisis HPLC. Struktur senyawa pyrazolo-piridin telah dikonfirmasi melalui analisis spektroskopi UV-Vis, FT-IR, dan 1H-NMR. Berdasarkan studi molecular docking, senyawa tersebut tidak menunjukkan potensi aktivitas yang baik sebagai inhibitor enzim siklooksigenase-2 (COX-2), karena hanya memiliki nilai energi bebas pengikatan sebesar -5,98 kcal/mol. Selain itu, pirazolo piridin tersubstitusi metoksi juga tidak dapat membentuk satupun ikatan hidrogen dengan sisi aktif COX-2. Di sisi lain, celecoxib sebagai kontrol positif memiliki energi bebas pengikatan sebesar -11,97 kcal/mol dan dapat membentuk empat ikatan hidrogen dengan Gln178, Leu338, Arg499, dan Phe504 pada sisi aktif COX-2 (PDB ID: 3LN1).","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130329628","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN INFUSA DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L) Merr) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT PUTIH (Mus musculus L) JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN","authors":"Meiriza Djohari, Husnawati, Fina Aryani, Belia Sonali Bendre","doi":"10.51887/jpfi.v12i1.1754","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v12i1.1754","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh infusa daun katuk (Sauropus androginus (L.) Merr) terhadap kadar glukosa darah mencit putih (Mus musculus L.) jantan yang diinduksi aloksan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh infusa daun katuk terhadap kadar glukosa darah mencit putih jantan yang diinduksi aloksan 200mg/kgBB sebanyak 1% dari BB. Hewan percobaan dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok kontrol negatif diinduksi aloksan dan hanya diberi aquades, kelompok kontrol positif diberi glibenklamid dengan dosis 0,65mg/kggBB, kelompok normal diberi akuades dan pakan standar, kelompok perlakuan diberi sediaan infusa daun katuk dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30%. 3 hari sebelum perlakuan mencit diinduksi aloksan terlebih dahulu dengan dosis 200mg/kgBB. Perlakuan dilakukan selama 15 hari berturut-turut. Kemudian diukur kadar glukosa darah mencit pada hari ke-5, 10, dan 15. Berdasarkan hasil pengujian infusa daun katuk pada konsentrasi 10%, 20% dan 30% dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit putih jantan yang diinduksi aloksan, dan perlakuan yang paling efektif menurunkan glukosa darah mencit adalah pada konsentasi 30%. Hasil yang diperoleh dari hasil uji ANOVA satu arah dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey juga menunjukkan bahwa lama pemberian infusa daun katuk dapat mempengaruhi penurunan kadar glukosa darah mencit (p<0,05).","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127516638","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fredy Dian Kurniawan, H. Hamzah, Indra Yudhawan, A. Nurfitriani, Badrani Abbas Al Fajri, Riza Maulana, Chaerul Fadly Mochtar, Nila Fajrianti, Virgiawan Yoga Pratama
{"title":"Studi Etnofarmasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Pada Suku Dayak Di Desa Sungai Bawang Muara Badak Kalimantan Timur","authors":"Fredy Dian Kurniawan, H. Hamzah, Indra Yudhawan, A. Nurfitriani, Badrani Abbas Al Fajri, Riza Maulana, Chaerul Fadly Mochtar, Nila Fajrianti, Virgiawan Yoga Pratama","doi":"10.51887/jpfi.v11i2.1750","DOIUrl":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v11i2.1750","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Tanaman obat masih sering digunakan untuk pengobatan secara tradisional oleh warga yang hidupnya bergantung pada alam seperti Suku Dayak di desa Sungai Bawang Muara Badak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penggunaan tanaman obat apa saja yang digunakan oleh Suku Dayak di Desa Sungai Bawang Muara Badak Kalimantan Timur sebagai pengobatan tradisional. \u0000 \u0000Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan metode kualitatif. Teknik pengambilan sampel yakni snowball sampling.. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, angket, dan dokumentasi. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 12 warga yang mengetahui dan memanfaatkan tumbuhan obat di Desa Sungai Bawang Muara Badak Kalimantan Timur. \u0000 \u0000Hasil: Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat 20 jenis tanaman obat dari 12 responden yang telah diwawancarai, dan juga nama lokal atau nama tumbuhan, bagian yang digunakan untuk pengobatan, metode pengolahan tumbuhan obat dan cara penggunaan tanaman sebagai obat. \u0000 \u0000Kesimpulan: Tanaman obat yang digunakan oleh Suku Dayak di Desa Sungai Bawang berjumlah 20 jenis tanaman yang digunakan untuk pengobatan tradisional. Bagian yang dimanfaatkan warga Suku Dayak di Sungai Bawang untuk pengobatan adalah bagian batang, daun, rimpang dan umbi. \u0000 \u0000Kata kunci: Masyarakat Suku Dayak Desa Sungai Bawang; Obat tradisional; Tumbuhan obat; etnofarmasi \u0000 ","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122267097","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}