{"title":"在体外和VIVO中测试螳螂叶海体乙酰乙酸溶液成分","authors":"Melati Risman, Mustika Furi, Tiara Tri Agustini, Septi Muharni, Meiriza Djohari","doi":"10.51887/jpfi.v11i1.1011","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tabir surya merupakan sediaan yang mengandung senyawa yang mampu menyerap dan memantulkan sinar ultraviolet. Paparan radiasi berlebihan pada kulit dapat menimbulkan eritema dan pigmentasi pada kulit. Fraksi etil asetat daun petai belalang (Archidendron clyperia (Jack) Nielson) mengandung senyawa bioaktif yang berkhasiat sebagai obat, salah satunya senyawa fenolik dan flavonoid yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi yang mampu menyerap secara spesifik radiasi sinar UV sehingga sebagai penyerap kimia (Chemical absorber). Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas tabir surya dari fraksi etil asetat daun petai belalang secara in vitro menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis yang ditentukan dengan menghitung nilai % Transmisi eritema (% Te), nilai % Transmisi pigmentasi (% Tp), dan nilai Sun Protection Factor (SPF). Serta pengujian secara in vivo dengan \nmengamati efek terjadinya eritema pada kulit hewan uji yang disinari dengan sinar UV. Hasil analisis secara in vitro menunjukkan bahwa fraksi etil asetat daun petai belalang (Archidendron clyperia (Jack) Nielson) mampu memberikan aktivitas tabir surya kategori proteksi ultra pada konsentrasi 1000; 750 dan 500 µg/mL dengan nilai SPF yaitu 30; 28 dan 22, kemudian pada pengujian secara in vivo dengan analisis ANOVA satu arah didapatkan bahwa fraksi etil asetat daun petai belalang (Archidendron clyperia (Jack) Nielson) mampu menghambat timbulnya eritema pada hewan uji secara signifikan (p<0,05) terhadap semua kelompok perlakuan, dengan diameter eritema yang terbentuk pada konsentrasi 1000; 750 dan 500 µg/mL menghasilkan skor eritema 1 yang berarti eritema yang dihasilkan sangat sedikit. \nKata kunci: Archidendron clyperia (Jack) Nielson; Eritema; in vitro; in vivo; SPF; Tabir surya;","PeriodicalId":318274,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"UJI AKTIVITAS TABIR SURYA FRAKSI ETIL ASETAT DAUN PETAI BELALANG (Archidendron clypearia (Jack) Nielson) SECARA IN VITRO DAN IN VIVO\",\"authors\":\"Melati Risman, Mustika Furi, Tiara Tri Agustini, Septi Muharni, Meiriza Djohari\",\"doi\":\"10.51887/jpfi.v11i1.1011\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tabir surya merupakan sediaan yang mengandung senyawa yang mampu menyerap dan memantulkan sinar ultraviolet. Paparan radiasi berlebihan pada kulit dapat menimbulkan eritema dan pigmentasi pada kulit. Fraksi etil asetat daun petai belalang (Archidendron clyperia (Jack) Nielson) mengandung senyawa bioaktif yang berkhasiat sebagai obat, salah satunya senyawa fenolik dan flavonoid yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi yang mampu menyerap secara spesifik radiasi sinar UV sehingga sebagai penyerap kimia (Chemical absorber). Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas tabir surya dari fraksi etil asetat daun petai belalang secara in vitro menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis yang ditentukan dengan menghitung nilai % Transmisi eritema (% Te), nilai % Transmisi pigmentasi (% Tp), dan nilai Sun Protection Factor (SPF). Serta pengujian secara in vivo dengan \\nmengamati efek terjadinya eritema pada kulit hewan uji yang disinari dengan sinar UV. Hasil analisis secara in vitro menunjukkan bahwa fraksi etil asetat daun petai belalang (Archidendron clyperia (Jack) Nielson) mampu memberikan aktivitas tabir surya kategori proteksi ultra pada konsentrasi 1000; 750 dan 500 µg/mL dengan nilai SPF yaitu 30; 28 dan 22, kemudian pada pengujian secara in vivo dengan analisis ANOVA satu arah didapatkan bahwa fraksi etil asetat daun petai belalang (Archidendron clyperia (Jack) Nielson) mampu menghambat timbulnya eritema pada hewan uji secara signifikan (p<0,05) terhadap semua kelompok perlakuan, dengan diameter eritema yang terbentuk pada konsentrasi 1000; 750 dan 500 µg/mL menghasilkan skor eritema 1 yang berarti eritema yang dihasilkan sangat sedikit. \\nKata kunci: Archidendron clyperia (Jack) Nielson; Eritema; in vitro; in vivo; SPF; Tabir surya;\",\"PeriodicalId\":318274,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia\",\"volume\":\"10 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51887/jpfi.v11i1.1011\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51887/jpfi.v11i1.1011","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
UJI AKTIVITAS TABIR SURYA FRAKSI ETIL ASETAT DAUN PETAI BELALANG (Archidendron clypearia (Jack) Nielson) SECARA IN VITRO DAN IN VIVO
Tabir surya merupakan sediaan yang mengandung senyawa yang mampu menyerap dan memantulkan sinar ultraviolet. Paparan radiasi berlebihan pada kulit dapat menimbulkan eritema dan pigmentasi pada kulit. Fraksi etil asetat daun petai belalang (Archidendron clyperia (Jack) Nielson) mengandung senyawa bioaktif yang berkhasiat sebagai obat, salah satunya senyawa fenolik dan flavonoid yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi yang mampu menyerap secara spesifik radiasi sinar UV sehingga sebagai penyerap kimia (Chemical absorber). Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas tabir surya dari fraksi etil asetat daun petai belalang secara in vitro menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis yang ditentukan dengan menghitung nilai % Transmisi eritema (% Te), nilai % Transmisi pigmentasi (% Tp), dan nilai Sun Protection Factor (SPF). Serta pengujian secara in vivo dengan
mengamati efek terjadinya eritema pada kulit hewan uji yang disinari dengan sinar UV. Hasil analisis secara in vitro menunjukkan bahwa fraksi etil asetat daun petai belalang (Archidendron clyperia (Jack) Nielson) mampu memberikan aktivitas tabir surya kategori proteksi ultra pada konsentrasi 1000; 750 dan 500 µg/mL dengan nilai SPF yaitu 30; 28 dan 22, kemudian pada pengujian secara in vivo dengan analisis ANOVA satu arah didapatkan bahwa fraksi etil asetat daun petai belalang (Archidendron clyperia (Jack) Nielson) mampu menghambat timbulnya eritema pada hewan uji secara signifikan (p<0,05) terhadap semua kelompok perlakuan, dengan diameter eritema yang terbentuk pada konsentrasi 1000; 750 dan 500 µg/mL menghasilkan skor eritema 1 yang berarti eritema yang dihasilkan sangat sedikit.
Kata kunci: Archidendron clyperia (Jack) Nielson; Eritema; in vitro; in vivo; SPF; Tabir surya;