Sari PediatriPub Date : 2023-06-27DOI: 10.14238/sp25.1.2023.46-53
Irene Audrey Davalynn Pane, Rini Sekartini
{"title":"Kekerasan terhadap Remaja serta Faktor-Faktor yang Memengaruhi pada Masa Pandemi COVID-19","authors":"Irene Audrey Davalynn Pane, Rini Sekartini","doi":"10.14238/sp25.1.2023.46-53","DOIUrl":"https://doi.org/10.14238/sp25.1.2023.46-53","url":null,"abstract":"Latar belakang. Pandemi COVID-19 telah membuat pemerintah mengeluarkan peraturan untuk tetap berada di rumah. Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh meningkatkan durasi aktivitas remaja di rumah dan menimbulkan faktor lain yang berkaitan dengan kejadian kekerasan. Setiap tahunnya, kekerasan terhadap remaja terus meningkat. Dengan dampak buruk yang diakibatkan oleh kekerasan, timbul kepentingan mendesak untuk melakukan penelitian mengenai kejadian kekerasan terhadap remaja dan faktor-faktor yang dapat memengaruhi.Tujuan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan prevalensi kekerasan terhadap remaja di masa pandemi COVID-19 beserta faktor yang memengaruhi.Metode. Penelitian observasional menggunakan analisis deskriptif dan bivariat dengan metode desain studi potong-lintang dengan pengisian kuesioner secara daring. Dilaksanakan pada bulan oktober hingga November 2021, dengan metode total population sampling dengan kriteria inklusi setiap anak yang berusia 10-18 tahun, mampu memahami dan menguasai Bahasa Indonesia, dan berdomisili di Indonesia, dan memiliki ponsel/ gadget jenis apapun milik sendiri yang dapat dipakai untuk mengisi kuesioner. Kriteria eksklusi subjek adalah anak yang tidak memiliki gangguan kognitif serta gangguan komunikasi dan tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian.Hasil. Didapatkan total subjek yang diteliti yakni 106 subjek. dengan sebaran terbanyak berdasarkan usia 14-17 tahun 61,3%, jenis kelamin perempuan 66%, posisi anak terakhir 34%, dan mengikuti pembelajaran jarak jauh sebanyak 96,2%. Remaja yang taat pada protokol kesehatan 21,7% dan tidak taat 78,3%. Jenis keluarga terbanyak ialah keluarga inti 83% dan orang tua remaja yang bekerja sebanyak 91,5%. Pendidikan orang tua tertinggi adalah sarjana, ayah (47,2%) dan ibu (36,8%). Sebanyak 67,9% remaja mengalami kekerasan dengan jenis kekerasan tertinggi ialah penelantaran (50,9%). Seluruh faktor pada penelitian secara statistik tidak berhubungan bermakna.Kesimpulan. Kekerasan terhadap remaja tidak berhubungan secara statistik dengan faktor anak (usia, jenis kelamin, posisi anak, pembelajaran jarak jauh) dan faktor lingkungan (jenis keluarga, pendidikan dan pekerjaan orang tua, serta tingkat ketaatan terhadap protokol kesehatan)","PeriodicalId":31777,"journal":{"name":"Sari Pediatri","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48959820","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sari PediatriPub Date : 2023-06-27DOI: 10.14238/sp25.1.2023.15-9
Putu Fristy Armatheina, I. W. Suryawan, I. Indrawan
{"title":"Hubungan Bayi Berat Lahir Rendah dengan Kejadian Hiperbilirubinemia di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota Denpasar","authors":"Putu Fristy Armatheina, I. W. Suryawan, I. Indrawan","doi":"10.14238/sp25.1.2023.15-9","DOIUrl":"https://doi.org/10.14238/sp25.1.2023.15-9","url":null,"abstract":"Latar belakang. Hiperbilirubinemia merupakan salah satu keadaan klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir. Angka kejadian bayi hiperbilirubin berbeda di satu tempat ke tempat lainnya. Hal ini disebabkan oleh perbedaan faktor penyebab seperti berat bayi lahir. Berdasarkan data dari The Fifty Sixth Session of Regional Committee, World Health Organization kematian bayi terjadi pada usia neonatus dengan penyebab tersering hiperbilirubinemia. Pravelensi dan tingkat keparahan hiperbilirubinemia ditemukan lebih tinggi pada bayi berat lahir rendah (BBLR). Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bayi berat lahir rendah dengan kejadian hiperbilirubinemia.Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang yang dilaksanakan pada bulan Agustus – September 2022 di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya. Subjek penelitian adalah bayi usia 0-28 hari yang dirawat serta berat lahir bayi dan hasil pemeriksaan kadar bilirubin tercatat dalam rekam medis periode juni 2021 sampai dengan juni 2022 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara consecutive sampling. Dilakukan analisis bivariat menggunakan uji Chi-square. Data dianalisis dengan SPSS versi 20 untuk Windows. Hasil. Pada penelitian ini didapatkan 92 sampel. Sampel bayi berat lahir rendah didapatkan sebesar 58,7% dan 89,1 sampel di antaranya mengalami hiperbilirubinemia. Hasil uji hipotesis dengan uji Chi-square diperoleh nilai p=0,033. Kesimpulan. Terdapat hubungan yang bermakna antara bayi berat lahir rendah dengan hiperbilirubinemia pada nenonatus di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya.","PeriodicalId":31777,"journal":{"name":"Sari Pediatri","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45132394","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sari PediatriPub Date : 2023-06-27DOI: 10.14238/sp25.1.2023.7-14
Mega Nur Purbo Sejati, F. Nur, Septin Widiretnani
{"title":"Perbedaan Fungsi Kognitif pada Pasien Anak dengan Epilepsi yang Mendapatkan Monoterapi dan Politerapi di Rumah Sakit Umum Daerah Moewardi Surakarta","authors":"Mega Nur Purbo Sejati, F. Nur, Septin Widiretnani","doi":"10.14238/sp25.1.2023.7-14","DOIUrl":"https://doi.org/10.14238/sp25.1.2023.7-14","url":null,"abstract":"Latar belakang. Epilepsi adalah gangguan neurologis yang paling umum. Obat anti epilepsi dapat menyebabkan efek samping neurokognitif, motorik, dan perilaku. Penelitan ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara pemberian monoterapi dengan politerapi pada fungsi kognitif pasien anak.Tujuan. Mengetahui perbedaan fungsi kognitif anak yang mendapatkan obat anti epilepsiMetode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan studi potong lintang. Penelitian dilakukan di Poliklinik Neurologi Anak RSUD Dr. Moewardi dalam kurun waktu bulan Agustus 2021 sampai Januari 2022. Penilaian fungsi kognitif anak pada pasien epilepsi menggunakan instrumen PedsQL Cognitive Functioning Scale. Uji Mann-Whitney and Kruskal-Wallis digunakan untuk menganalisis data.Hasil. Dari 40 anak dengan epilepsi, 15 mendapatkan monoterapi dan 25 politerapi . Pasien dengan monoterapi memiliki skor PedsQL Cognitive Functioning Scale rata-rata 82,7±5,59, kemudian pasien dengan politerapi memiliki skor rata-rata 52,9 ±3,81. Hasil analisis menunjukkan jenis terapi dengan nilai p=0,001, lama pengobatan dengan nilai p=0,013 dan frekuensi kejang dengan nilai p=0,012.Kesimpulan. Pasien dengan monoterapi memiliki skor PedsQL Cognitive Functioning Scale rata-rata lebih baik daripada pasien dengan politerapi. Fungsi kognitif pasien anak dengan epilepsi berhubungan dengan jenis terapi, lama rawat, dan frekuensi kejang.","PeriodicalId":31777,"journal":{"name":"Sari Pediatri","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44959759","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sari PediatriPub Date : 2023-06-27DOI: 10.14238/sp25.1.2023.20-6
Clifford Peter Anthony, A. Setiawan, E. Surjono, E. Wijaya
{"title":"Hubungan Pola Asuh Orangtua terhadap Perkembangan Bahasa dan Bicara pada Anak Usia 18 – 72 Bulan di Era Pandemi dengan Denver secara Daring: Sebuah Studi Pendahuluan","authors":"Clifford Peter Anthony, A. Setiawan, E. Surjono, E. Wijaya","doi":"10.14238/sp25.1.2023.20-6","DOIUrl":"https://doi.org/10.14238/sp25.1.2023.20-6","url":null,"abstract":"Latar belakang. Pola asuh orangtua diduga memiliki hubungan yang kuat dengan perkembangan bahasa dan bicara anak. Tujuan. Penelitian dilakukan untuk menilai hubungan pola asuh orangtua terhadap perkembangan bahasa dan bicara pada anak usia 18-72 bulan serta menilai kesesuaian antara uji Denver II daring dengan uji Kuesioner Pra Skrining Perkembangan.Metode. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Januari 2021 sampai Juli 2021. Kuesioner dibagikan secara daring kepada orangtua dan dilakukan panggilan video dengan perangkat lunak melalui aplikasi Whatsapp® untuk pemeriksaan Denver II daring dan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan. Hubungan antara pola asuh dan perkembangan dianalisis menggunakan uji Chi square (x2), sedangkan uji kesesuaian antara Denver II daring dengan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan menggunakan nilai kappa.Hasil. Uji Chi square menunjukan hubungan yang bermakna menggunakan Denver II daring (p=0,00) dan menunjukan hubungan yang tidak bermakna menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (p=0,84). Nilai kappa antara Denver II daring dan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan bernilai 0,49.Kesimpulan. Terdapat hubungan antara pola asuh orangtua terhadap perkembangan bahasa dan bicara pada anak usia 18-72 bulan tahun 2020 serta terdapat kesesuaian yang baik antara Denver II daring dengan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan.","PeriodicalId":31777,"journal":{"name":"Sari Pediatri","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49548782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Kadar Ferritin Serum dengan Fungsi Tiroid pada Anak dengan Thalassemia beta Mayor","authors":"Melisha Lisman Gaya, Eka Agustia Rini, Amirah Zatil Izzah","doi":"10.14238/sp25.1.2023.27-31","DOIUrl":"https://doi.org/10.14238/sp25.1.2023.27-31","url":null,"abstract":"Latar belakang. Thalassemia beta mayor merupakan penyakit yang ditandai dengan anemia kronik, hipoksia kronik jaringan, dan pemberian transfusi darah seumur hidup. Penumpukan besi akibat pemberian transfusi berulang berefek toksik pada berbagai organ, termasuk kelenjar tiroid.Tujuan. Mengetahui hubungan antara kelebihan beban besi dengan kejadian hipotiroid pada anak yang menderita thalassemia beta mayor.Metode. Penelitian cross-sectional terhadap 43 subjek dengan thalassemia beta mayor dan mendapat transfusi darah rutin pada periode April 2018-Februari 2019. Subjek dipilih secara total sampling dan dikelompokkan berdasarkan kadar ferritin serum <2500 µg/L dan >2500 µg/L. Hasil kadar tiroksin dan thyroid stimulating hormone dikelompokkan menjadi eutiroid dan hipotiroid. Hasil analisis statistik bermakna bila p<0,05.Hasil. Kadar ferritin serum <2500 µg/L dan >2500 µg/L terdapat pada masing-masing 19 (44,2%) dan 24 (55,8%) subjek. Hipotiroid terjadi pada 13 (38,1%) subjek dengan kadar ferritin >2500 ?g/L dan delapan (38,1%) subjek dengan kadar ferritin <2500 µg/L. Tidak ditemukan hubungan bermakna antara ferritin serum dengan fungsi tiroid pada subjek (p=0,432).Kesimpulan. Persentase hipotiroid meningkat seiring peningkatan kadar ferritin serum, tetapi tidak terdapat hubungan bermakna antara kadar ferritin serum dengan fungsi tiroid pada anak dengan thalassemia beta mayor. ","PeriodicalId":31777,"journal":{"name":"Sari Pediatri","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43875373","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sari PediatriPub Date : 2023-06-27DOI: 10.14238/sp25.1.2023.1-6
Kristy Iskandar, Agung Triono, Alexandra Widita Swipratami, Yunika Puspa Dewi, Marissa Leviani Hadiyanto, Ignatia Rosalia Kirana, Salsabilla Hasna Mutiara Rizki, E. S. Herini
{"title":"Studi Prospektif pada Anak dengan Manifestasi Neurologi yang Terinfeksi SARS-CoV-2 di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Yogyakarta","authors":"Kristy Iskandar, Agung Triono, Alexandra Widita Swipratami, Yunika Puspa Dewi, Marissa Leviani Hadiyanto, Ignatia Rosalia Kirana, Salsabilla Hasna Mutiara Rizki, E. S. Herini","doi":"10.14238/sp25.1.2023.1-6","DOIUrl":"https://doi.org/10.14238/sp25.1.2023.1-6","url":null,"abstract":"Latar belakang. Infeksi virus SARS-CoV-2 dilaporkan menyerang anak-anak dengan prevalensi 1-5% kasus di dunia. Manifestasi neurologis dapat terjadi pada fase akut maupun subakut infeksi SARS-CoV-2. Gejala neurologi telah ditemukan pada 9,2% pasien anak dengan COVID-19 dan berhubungan dengan perburukan kualitas hidup serta prognosis pasien. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kejadian infeksi SARS-COV-2 pada anak dengan manifestasi neurologi di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito pada tahun 2021.Metode. Penelitian deskriptif prospektif ini mengambil subjek pasien berusia 0-18 tahun dengan manifestasi neurologi yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito pada Januari 2021 sampai Januari 2022. Pemeriksaan konfirmasi SARS-CoV-2 dilakukan dengan swab tenggorokan dan cairan serebrospinal yang dianalisis melalui polymerase chain reaction dan/atau antibodi Immunoglobulin G dan M serum.Hasil. Infeksi SARS-CoV-2 ditemukan pada 45,5% pasien ensefalitis/ensefalopati, 30,3% pasien status epileptikus, 21,2% pasien epilepsi, 21,2% pasien gangguan neuromuskular, dan 12,1% pasien stroke. Delapan belas pasien (54,5%) memenuhi kriteria MIS-C. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara luaran pasien dengan insidensi infeksi SARS-CoV-2 (p=0,4).Kesimpulan. Infeksi SARS-CoV-2 positif ditemukan cukup tinggi pada pasien dengan manifestasi neurologi. Kejadian multisystem inflammatory syndrome meningkat pada pasien anak dengan manifestasi neurologi yang terinfeksi SARS-CoV-2 sehingga memerlukan pengawasan.","PeriodicalId":31777,"journal":{"name":"Sari Pediatri","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41699323","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sari PediatriPub Date : 2023-06-27DOI: 10.14238/sp25.1.2023.54-63
Putri Maharani Tristanita Marsubrin, Nila Akbariyyah
{"title":"Perbandingan Luaran Transfusi Sel Darah Merah secara Restriktif dan Liberal pada Bayi Prematur","authors":"Putri Maharani Tristanita Marsubrin, Nila Akbariyyah","doi":"10.14238/sp25.1.2023.54-63","DOIUrl":"https://doi.org/10.14238/sp25.1.2023.54-63","url":null,"abstract":"Latar belakang. Anemia merupakan salah satu komplikasi yang sering dialami oleh bayi prematur. Batas kadar hemoglobin atau hematokrit untuk pemberian transfusi pada bayi prematur masih menjadi perdebatan. Transfusi sel darah merah bermanfaat, tetapi terdapat beberapa komplikasi. Saat ini, belum ada konsensus mengenai ambang batas kapan bayi prematur perlu mendapatkan transfusi sel darah merah.Tujuan. Mengetahui keamanan dan luaran klinis transfusi sel darah sel darah merah pada ambang batas hemoglobin liberal dan restriktif. Metode. Penulusuran pustaka database elektronik, yaitu Pubmed, Ebcohost, Embase, dan The Cochraine Library dengan kata kunci “preterm”, “AND” “transfusion”, “AND” “red blood cells”, “AND” “liberal”, “OR” “restrictive”Hasil. Penelusuran literatur diperoleh 2 artikel yang terpilih kemudian dilakukan telaah kritis. Studi oleh Fu dkk, transfusi liberal dapat mengurangi durasi suplementasi oksigen dan penggunaan ventilator dengan MD 3,56 (95% IK: 1,93-5,18, p<0,001) dan MD 3,31 (95% IK: 1,42-5,20, p=0,006), Untuk luaran keamanan kedua studi Fu dkk, dan Knee dkk, tidak didapatkan hasil yang bermakna pada kedua kelompok. Kesimpulan. Transfusi liberal tidak berbeda dalam keamanan dibandingkan dengan restriktif, tetapi dapat mengurangi durasi penggunaan ventilator dan durasi suplementasi oksigen.","PeriodicalId":31777,"journal":{"name":"Sari Pediatri","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42154456","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sari PediatriPub Date : 2023-06-27DOI: 10.14238/sp25.1.2023.64-74
Mei Neni Sitaremi, Soedjatmiko Soedjatmiko, Hartono Gunardi, Nastiti Kaswandani, Setyo Handryastuti, Raihan Raihan, Cissy B Kartasasmita, Ismoedijanto Ismoedjianto, Kusnandi Rusmil, Zakiudin Munasir, Dwi Prasetyo, Gatot Irawan Sarosa, Hanifah Oswari, Dominicus Husada, Ari Prayitno, Martira Maddepunggeng, Sri Rejeki H Hadinegoro.
{"title":"Jadwal Imunisasi Anak Usia 0 – 18 Tahun Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Tahun 2023","authors":"Mei Neni Sitaremi, Soedjatmiko Soedjatmiko, Hartono Gunardi, Nastiti Kaswandani, Setyo Handryastuti, Raihan Raihan, Cissy B Kartasasmita, Ismoedijanto Ismoedjianto, Kusnandi Rusmil, Zakiudin Munasir, Dwi Prasetyo, Gatot Irawan Sarosa, Hanifah Oswari, Dominicus Husada, Ari Prayitno, Martira Maddepunggeng, Sri Rejeki H Hadinegoro.","doi":"10.14238/sp25.1.2023.64-74","DOIUrl":"https://doi.org/10.14238/sp25.1.2023.64-74","url":null,"abstract":"Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) secara berkala mengevaluasi jadwal imunisasi untuk menyesuaikan dengan vaksin baru, program imunisasi Kemenkes, WHO position paper dan sumber-sumber lain. Di dalam jadwal imunisasi rekomendasi IDAI tahun 2023 ini ada beberapa tambahan antara lain vaksin dengue baru, dan keterangan tambahan beberapa vaksin lain. Untuk memudahkan dalam melaksanakannya dilampirkan juga tabel jadwal imunisasi tahun 2023. Untuk memahami dasar pertimbangan jadwal imunisasi dan perubahannya perlu mempelajari uraian di dalam artikel ini dan keterangan di bawah tabel tersebut untuk diterapkan ke dalam layanan imunisasi.","PeriodicalId":31777,"journal":{"name":"Sari Pediatri","volume":"277 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135503447","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Penyakit Jantung Bawaan dengan Konfirmasi Serologi Anti Rubela pada Sangkaan Sindrom Rubela Kongenital","authors":"Sulaiman Arigayota, Herlina Dimiati, Heru Noviat Herdata, Dora Darussalam, Syafruddin Haris, Nora Sovira","doi":"10.14238/sp25.1.2023.39-45","DOIUrl":"https://doi.org/10.14238/sp25.1.2023.39-45","url":null,"abstract":"Latar belakang. Sindrom rubela kongenital adalah kumpulan gejala akibat infeksi virus rubela selama kehamilan, ditandai trias klasik manifestasi klinis berupa sensory neural hearing loss, abnormalitas ocular, dan penyakit jantung bawaan. Pendekatan diagnosis ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Diagnosis pasti berdasarkan hasil serologi anti rubela. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyakit jantung bawaan dengan konfirmasi serologi positif antibodi rubela pada sangkaan sindrom rubela kongenital.Metode. Penelitian ini menggunakan data sekunder Rekam Medis anak usia <12 bulan selama tiga tahun (2019-2021) di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.Hasil. Dari 117 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, subjek perempuan 60 (51%), dengan 94 (80%) lahir cukup bulan dan rentang usia ibu saat hamil adalah 20-40 tahun. Terdapat 87 (75%) subjek dengan PJB, dengan15 (83%) subjek memiliki nilai serologi positif. Dari hasil analisis terdapat hubungan signifikan antara kejadian penyakit jantung bawaan dengan konfirmasi positif serologi anti rubela (p=0,018).Kesimpulan. Terdapat hubungan yang signifikan antara manifestasi klinis sindrom rubela kongenital dan penyakit jantung bawaan dengan hasil pemeriksaan konfirmasi serologis positif antibodi rubela.","PeriodicalId":31777,"journal":{"name":"Sari Pediatri","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41880454","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Faktor Risiko Gagal Tumbuh pada Anak Human Immunodeficiency Virus /Acquired Immune Deficiency Syndrome","authors":"Ratna Ardiana Novianti, Mmdeah Hapsari, Rina Pratiwi","doi":"10.14238/sp25.1.2023.32-8","DOIUrl":"https://doi.org/10.14238/sp25.1.2023.32-8","url":null,"abstract":"Latar belakang. Gangguan pertumbuhan disertai malnutrisi merupakan faktor morbiditas dan mortalitas anak dengan Human Immunodeficiency Virus /Acquired Immune Deficiency Syndrome. Pertumbuhan suboptimal anak tersebut memiliki beberapa kemungkinan mekanisme yang mendasari, yaitu penyakit tersebut, penyakit penyerta, asupan nutrisi kurang, dan malabsorpsi.Tujuan. Mengetahui faktor risiko gagal tumbuh pada anak Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency SyndromeMetode. Penelitian analitik observasional desain kasus-kontrol pada anak usia lima tahun satu bulan – 14 tahun. Pembagian kelompok berdasar berat badan saat ini dibandingkan data berat badan enam bulan sebelumnya dan diplotting pada kurva Weight for Age . Data waktu dimulainya antiretroviral, kepatuhan pengobatan, infeksi oportunistik, status gizi awal terapi, asupan nutrisi, kondisi imunosupresi saat terdiagnosis, dan kondisi malabsorpsi dicatat. Data dianalisis menggunakan statistical package for the social sciences versi 23.Hasil. Total 58 anak, 30 mengalami gagal tumbuh, 28 tidak mengalami gagal tumbuh. Analisis bivariat menunjukkan perbedaan signifikan pada asupan nutrisi subjek penelitian (p=0,002, OR 5,81, IK 95% 1,870 – 18,027). Analisis multivariat menunjukkan faktor paling dominan memengaruhi gagal tumbuh pada anak HIV/AIDS adalah status gizi kurang-buruk awal terapi (OR 3,97 IK 95% 1,08-14,59; p=0,038) dan pemenuhan protein kurang dari 100% (OR 15,11 IK 95% 1,69-84,90; p=0,002).Kesimpulan. Status gizi kurang-buruk dan pemenuhan protein kurang dari 100% memiliki kemungkinan besar terjadinya gagal tumbuh.","PeriodicalId":31777,"journal":{"name":"Sari Pediatri","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49300193","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}