{"title":"Faktor Risiko Gagal Tumbuh pada Anak人类免疫缺陷病毒/获得性免疫缺陷综合征","authors":"Ratna Ardiana Novianti, Mmdeah Hapsari, Rina Pratiwi","doi":"10.14238/sp25.1.2023.32-8","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang. Gangguan pertumbuhan disertai malnutrisi merupakan faktor morbiditas dan mortalitas anak dengan Human Immunodeficiency Virus /Acquired Immune Deficiency Syndrome. Pertumbuhan suboptimal anak tersebut memiliki beberapa kemungkinan mekanisme yang mendasari, yaitu penyakit tersebut, penyakit penyerta, asupan nutrisi kurang, dan malabsorpsi.Tujuan. Mengetahui faktor risiko gagal tumbuh pada anak Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency SyndromeMetode. Penelitian analitik observasional desain kasus-kontrol pada anak usia lima tahun satu bulan – 14 tahun. Pembagian kelompok berdasar berat badan saat ini dibandingkan data berat badan enam bulan sebelumnya dan diplotting pada kurva Weight for Age . Data waktu dimulainya antiretroviral, kepatuhan pengobatan, infeksi oportunistik, status gizi awal terapi, asupan nutrisi, kondisi imunosupresi saat terdiagnosis, dan kondisi malabsorpsi dicatat. Data dianalisis menggunakan statistical package for the social sciences versi 23.Hasil. Total 58 anak, 30 mengalami gagal tumbuh, 28 tidak mengalami gagal tumbuh. Analisis bivariat menunjukkan perbedaan signifikan pada asupan nutrisi subjek penelitian (p=0,002, OR 5,81, IK 95% 1,870 – 18,027). Analisis multivariat menunjukkan faktor paling dominan memengaruhi gagal tumbuh pada anak HIV/AIDS adalah status gizi kurang-buruk awal terapi (OR 3,97 IK 95% 1,08-14,59; p=0,038) dan pemenuhan protein kurang dari 100% (OR 15,11 IK 95% 1,69-84,90; p=0,002).Kesimpulan. Status gizi kurang-buruk dan pemenuhan protein kurang dari 100% memiliki kemungkinan besar terjadinya gagal tumbuh.","PeriodicalId":31777,"journal":{"name":"Sari Pediatri","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Faktor Risiko Gagal Tumbuh pada Anak Human Immunodeficiency Virus /Acquired Immune Deficiency Syndrome\",\"authors\":\"Ratna Ardiana Novianti, Mmdeah Hapsari, Rina Pratiwi\",\"doi\":\"10.14238/sp25.1.2023.32-8\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar belakang. Gangguan pertumbuhan disertai malnutrisi merupakan faktor morbiditas dan mortalitas anak dengan Human Immunodeficiency Virus /Acquired Immune Deficiency Syndrome. Pertumbuhan suboptimal anak tersebut memiliki beberapa kemungkinan mekanisme yang mendasari, yaitu penyakit tersebut, penyakit penyerta, asupan nutrisi kurang, dan malabsorpsi.Tujuan. Mengetahui faktor risiko gagal tumbuh pada anak Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency SyndromeMetode. Penelitian analitik observasional desain kasus-kontrol pada anak usia lima tahun satu bulan – 14 tahun. Pembagian kelompok berdasar berat badan saat ini dibandingkan data berat badan enam bulan sebelumnya dan diplotting pada kurva Weight for Age . Data waktu dimulainya antiretroviral, kepatuhan pengobatan, infeksi oportunistik, status gizi awal terapi, asupan nutrisi, kondisi imunosupresi saat terdiagnosis, dan kondisi malabsorpsi dicatat. Data dianalisis menggunakan statistical package for the social sciences versi 23.Hasil. Total 58 anak, 30 mengalami gagal tumbuh, 28 tidak mengalami gagal tumbuh. Analisis bivariat menunjukkan perbedaan signifikan pada asupan nutrisi subjek penelitian (p=0,002, OR 5,81, IK 95% 1,870 – 18,027). Analisis multivariat menunjukkan faktor paling dominan memengaruhi gagal tumbuh pada anak HIV/AIDS adalah status gizi kurang-buruk awal terapi (OR 3,97 IK 95% 1,08-14,59; p=0,038) dan pemenuhan protein kurang dari 100% (OR 15,11 IK 95% 1,69-84,90; p=0,002).Kesimpulan. Status gizi kurang-buruk dan pemenuhan protein kurang dari 100% memiliki kemungkinan besar terjadinya gagal tumbuh.\",\"PeriodicalId\":31777,\"journal\":{\"name\":\"Sari Pediatri\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Sari Pediatri\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14238/sp25.1.2023.32-8\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sari Pediatri","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14238/sp25.1.2023.32-8","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
背景营养不良的生长障碍是人类免疫缺陷病毒/获得性免疫缺陷综合征儿童的发病率和死亡率因素。儿童的次优生长有一些基本机制,即疾病、伴随疾病、营养摄入不足和吸收不良。目标儿童免疫缺陷病毒/获得性免疫缺陷综合征方法。一个月至14岁5岁儿童病例对照设计的观察性分析。目前将各组的体重分布与六个月前的体重数据进行比较,并绘制在“体重-年龄”曲线上。记录了开始抗逆转录病毒的时间数据、药物组合、机会性感染、初始精神状态、营养摄入、诊断时的免疫抑制和吸收不良状态。使用社会科学版本23的统计软件包分析数据。结果:共有58名儿童,其中30名发育不良,28名发育不良。双变量分析显示,受试者的营养假设存在显著差异(p=0.002,OR 5.81,95%CI 1.870–18.027)。多因素分析显示,影响HIV/AIDS儿童生长发育迟缓的最主要因素是早期吉兹状态不佳(OR 3.97 CI 95%1.08-14.59;p=0.038)和蛋白质入学率低于100%(OR 15.11 CI 95%1.69-84.90;p=0.002)。结论。不那么糟糕的味觉状态和低于100%的蛋白质填充极有可能无法生长。
Faktor Risiko Gagal Tumbuh pada Anak Human Immunodeficiency Virus /Acquired Immune Deficiency Syndrome
Latar belakang. Gangguan pertumbuhan disertai malnutrisi merupakan faktor morbiditas dan mortalitas anak dengan Human Immunodeficiency Virus /Acquired Immune Deficiency Syndrome. Pertumbuhan suboptimal anak tersebut memiliki beberapa kemungkinan mekanisme yang mendasari, yaitu penyakit tersebut, penyakit penyerta, asupan nutrisi kurang, dan malabsorpsi.Tujuan. Mengetahui faktor risiko gagal tumbuh pada anak Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency SyndromeMetode. Penelitian analitik observasional desain kasus-kontrol pada anak usia lima tahun satu bulan – 14 tahun. Pembagian kelompok berdasar berat badan saat ini dibandingkan data berat badan enam bulan sebelumnya dan diplotting pada kurva Weight for Age . Data waktu dimulainya antiretroviral, kepatuhan pengobatan, infeksi oportunistik, status gizi awal terapi, asupan nutrisi, kondisi imunosupresi saat terdiagnosis, dan kondisi malabsorpsi dicatat. Data dianalisis menggunakan statistical package for the social sciences versi 23.Hasil. Total 58 anak, 30 mengalami gagal tumbuh, 28 tidak mengalami gagal tumbuh. Analisis bivariat menunjukkan perbedaan signifikan pada asupan nutrisi subjek penelitian (p=0,002, OR 5,81, IK 95% 1,870 – 18,027). Analisis multivariat menunjukkan faktor paling dominan memengaruhi gagal tumbuh pada anak HIV/AIDS adalah status gizi kurang-buruk awal terapi (OR 3,97 IK 95% 1,08-14,59; p=0,038) dan pemenuhan protein kurang dari 100% (OR 15,11 IK 95% 1,69-84,90; p=0,002).Kesimpulan. Status gizi kurang-buruk dan pemenuhan protein kurang dari 100% memiliki kemungkinan besar terjadinya gagal tumbuh.