{"title":"Apakah Penerapan Desentralisasi Memberikan Dampak yang Tidak Baik? Studi Permukiman Kumuh di Jabodetabek","authors":"Meila Husna, M. Yudhistira","doi":"10.21002/jke.2022.05","DOIUrl":"https://doi.org/10.21002/jke.2022.05","url":null,"abstract":"Penerapan desentralisasi seharusnya memberikan dampak yang positif pada kemajuan daerah. Sejak penerapannya tahun 2001, desentralisasi di Indonesia semakin dalam dan luas diterapkan. Menggunakan kebijakan penataan permukiman kumuh sebagai pendekatan studi akan dilihat dampak dari desentralisasi dan seberapa persisten dampak tersebut hadir. Hasil estimasi dengan menggunakan RD-DiD menunjukkan bahwa penerapan desentralisasi berkorelasi negatif dengan penataan permukiman kumuh di kawasan Jabodetabek. Luas permukiman kumuh lebih besar 45% dibandingkan dengan tahun sebelum desentralisasi atau daerah yang tidak terdesentralisasi. Dengan demikian dalam aspek penataan permukiman kumuh desentralisasi dapat dikatakan tidak berjalan efektif bahkan cenderung membuat keadaan lebih buruk.","PeriodicalId":314171,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Ekonomi","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127227070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dampak Kebijakan Psbb terhadap Konsentrasi Pm2.5 di Indonesia","authors":"Erwin Dariyanto","doi":"10.21002/jke.2022.03","DOIUrl":"https://doi.org/10.21002/jke.2022.03","url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian ini untuk mengkaji dampak penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB terhadap konsentrasi partikulat 2.5 (PM2.5). Periode pengamatan berlangsung dari 1 September 2019 hingga 31 Desember 2020 di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya. Data diolah menggunakan model fixed effect least square dummy variable (LSDV) untuk menguji dampak kebijakan PSBB untuk mengurangi penyebaran COVID-19 pada konsentrasi PM2.5. Akibatnya, kebijakan PSBB berdampak signifikan terhadap penurunan PM2.5 menjadi 1.210 g/m3. Saat menguji dampak PSBB per level, dari 4 level PSBB, PSBB level 3 secara signifikan menurunkan konsentrasi PM2.5. Sedangkan PSBB level 1, PSBB level 2 dan PSBB level 4 dampaknya tidak signifikan. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan melihat variabel jumlah kendaraan, ketegasan aparat dalam melaksanakan PSBB.","PeriodicalId":314171,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Ekonomi","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124013109","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Implementasi Model Kematangan Terhadap Pencapaian Value For Money untuk Efisiensi Pengadaan Barang/Jasa Studi Kasus: Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa pada Program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi","authors":"Kusnanto Nugroho","doi":"10.21002/jke.2022.04","DOIUrl":"https://doi.org/10.21002/jke.2022.04","url":null,"abstract":"Pengadaan barang/jasa merupakan sektor penting dalam pembangunan nasional, tetapi kurangnya kematangan dalam pengelolaan organisasi memengaruhi ketidaktercapaian kinerja pengadaan yang value for money. Indikator kegagalan pencapaian value for money terutama terjadinya inefisiensi penggunaan anggaran negara. Pemerintah melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) memberlakukan konsep transformasi organisasi model kematangan pengadaan yang harus diimplementasikan oleh seluruh Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan estimasi pengaruh model kematangan pengadaan terhadap pencapaian value for money untuk efisiensi pengadaan. Studi kasus dilakukan pada 100 UKPBJ Stranas-PK pada tahun 2019-2020 yang secara khusus pernah dibina oleh LKPP.","PeriodicalId":314171,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Ekonomi","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132827370","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dampak Regulasi Obat-obat Tertentu terhadap Respon Industri Farmasi di Indonesia","authors":"Dian Ernawati, S. Munira","doi":"10.21002/jke.2021.02","DOIUrl":"https://doi.org/10.21002/jke.2021.02","url":null,"abstract":"Penelitian ini menganalisis dampak regulasi Obat-obat Tertentu (OOT) yang diterapkan kepada perusahaan farmasi produsen OOT pada tahun 2018 terhadap jumlah produksi OOT. Menggunakan metode pendekatan difference-in-differences (DID), penelitian ini melihat pengaruh pada 5 (lima) kelompok OOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah produksi OOT yang juga dipengaruhi oleh adanya regulasi, kenaikan harga bahan baku obat (bahan aktif obat) dan penetapan harga obat jadi. Variabel yang mempunyai pengaruh terhadap penurunan produksi yaitu golongan obat generik untuk sediaan obat bentuk tablet, pada perusahaan yang multiproduk dengan status perusahaan milik negara (BUMN). Perbandingan tingkat produksi dengan kebutuhan obat pada tahun sebelum berlakunya regulasi menunjukkan jumlah produksi masih di atas kebutuhan dan setelah berlaku regulasi jumlah produksi di bawah dari jumlah kebutuhan. Hal ini akan berdampak pada ketersediaan dan harga OOT di sarana pelayanan kesehatan. Hasil ini menggarisbawahi bahwa regulasi di bidang farmasi akan memberikan dampak salah satunya pada pada keputusan produsen dalam menetapkan jumlah produksi obat.","PeriodicalId":314171,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Ekonomi","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130158181","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Estimasi Underground Economy Tingkat Provinsi di Indonesia","authors":"Gusrah Kharisma Partha Mandala, Khoirunurrofik Khoirunurrofik","doi":"10.21002/jke.2021.01","DOIUrl":"https://doi.org/10.21002/jke.2021.01","url":null,"abstract":"Penelitian ini mencoba mengukur besarnya underground economy tingkat provinsi di Indonesia dengan menggunakan pendekatan moneter. Pengukuran dilakukan pada periode penelitian 2007 - 2017, menggunakan regresi Ordinary Least Square, untuk memperkirakan permintaan uang kartal akibat aktivitas underground economy di tingkat daerah yang dipengaruhi oleh beban pajak daerah. Estimasi dalam penelitian ini menghasilkan jumlah underground economy berkisar antara 3,8% - 11,6% dari PDRB dengan rata-rata 8% per provinsi per tahun.","PeriodicalId":314171,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Ekonomi","volume":"143 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129024279","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dampak Penerapan Kebijakan Self Assessment Guru dalam Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Pkb) di Tahun 2016 dan 2018 terhadap Hasil Uji Kompetensi Guru (Ukg) di Indonesia","authors":"Indri Astuti Irmalita, Thia Jasmina","doi":"10.21002/jke.2021.04","DOIUrl":"https://doi.org/10.21002/jke.2021.04","url":null,"abstract":"Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Uji Kompetensi Guru (UKG) telah menjadi program nasional sejak tahun 2012. Dalam pelaksanannya program ini mengalami berbagai perubahan kebijakan. Salah satu perubahannya yaitu di tahun 2016 penerapan self assessment guru digunakan sebagai acuan penyelenggaraan alternatif moda pembelajaran (aneka moda). Kemudian di tahun 2017 dan 2018 terdapat perubahan kebijakan dalam penyelenggaraan program PKB yang hanya menerapkan satu moda tatap muka untuk semua hasil pemetaan self assessment guru. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh perubahan kebijakan self assessment guru terhadap capaian kelulusan UKG. Metodelogi model regresi logit data panel digunakan untuk mengelola data sebanyak 5759 guru mapel dan vokasi yang konsisten mengikuti program PKB sejak tahun 2016 sampai dengan 2018.","PeriodicalId":314171,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Ekonomi","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133485797","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Kebijakan Harga Obat terhadap Peluang Peredaran Obat Substandar dan Palsu","authors":"Rafika Agusriana, Uka Wikarya","doi":"10.21002/jke.2021.05","DOIUrl":"https://doi.org/10.21002/jke.2021.05","url":null,"abstract":"Penerapan kebijakan JKN untuk menjamin akses masyarakat terhadap obat dengan pengendalian biaya yang ketat berpotensi terhadap terjadinya kompromi kualitas dan keamanan obat. Pembatasan harga obat dan adanya asimetris informasi terkait kualitas dan harga obat dapat mendorong moral hazard produsen memproduksi obat substandar dan palsu untuk mempertahankan keuntungan. Hasil analisis melalui regresi logistik menunjukkan bahwa peluang suatu obat JKN tergolong tidak memenuhi syarat lebih rendah daripada peluang suatu obat non-JKN. Seiring dengan kenaikan harga satuan obat, peluang suatu obat tergolong tidak memenuhi syarat meningkat, hingga pada tingkat harga satuan tertentu yang tidak memungkinkan lagi obat substandar dan palsu dijual dengan harga kompetitif, peluang tersebut mulai menurun. Penelitian ini merekomendasikan implementasi penuh sistem JKN sebagai upaya mengatasi asimetris informasi harga dan kualitas obat, dengan memberlakukan diferensiasi harga sebagai suatu insentif bagi industri farmasi mempertahankan mutu dan ikut berkompetisi dalam penyediaan obat JKN.","PeriodicalId":314171,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Ekonomi","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134217521","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Lulusan Pendidikan Vokasi dan Probabilitas Bekerja di Sektor Intensitas Digital Tinggi","authors":"D. Amelia, Diahhadi Setyonaluri","doi":"10.21002/jke.2020.01","DOIUrl":"https://doi.org/10.21002/jke.2020.01","url":null,"abstract":"Sekolah Menengah Kejuruan berada pada posisi sulit akibat lambat merespon perubahan teknologi. Sementara itu, teknologi telah mengubah sifat pekerjaan dan mendorong peningkatan permintaan tenaga kerja yang adaptable terhadap perkembangan teknologi di sektor intensitas digital tinggi (SID Tinggi). Berdasarkan teori signaling dan investasi modal manusia, permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan meningkatkan pendidikan dan pelatihan. Menggunakan data Sakernas 2015 dan 2018, dan regresi logistik, hasil analisis menunjukkan bahwa lulusan SMK teknik dan teknologi memiliki kecenderungan tertinggi untuk bekerja di SID tinggi. Namun bekerja di sektor tersebut tidak dapat diasosiasikan dengan jenis pekerjaan dan kesejahteraan yang lebih baik (decent job) dibandingkan sektor lain. Hal ini mengacu pada temuan kedua yang menunjukkan lulusan SMK teknik dan Teknologi mempunyai probabilitas yang lebih rendah untuk bekerja sebagai kerah putih di SID tinggi. Maka dari itu, untuk meningkatkan upah dan posisi pekerjaan, dibutuhkan peningkatan pendidikan, karena dalam temuan terakhir pendidikan tinggi vokasi terbukti dapat meningkatkan probabilitas untuk bekerja sebagai kerah putih di SID tinggi.","PeriodicalId":314171,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Ekonomi","volume":"129 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124235182","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Aglomerasi Ekonomi dan Total FaktorProduktivitas Industri Manufaktur di Pulau Jawa","authors":"Gosen Gosen, Hera Susanti","doi":"10.21002/jke.2019.09","DOIUrl":"https://doi.org/10.21002/jke.2019.09","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang pengaruh aglomerasi ekonomi terhadap produktivitas perusahaan industri manufaktur dengan menggunakan studi kasus di pulau Jawa yang merupakan lokasi dari lebih 80 persen perusahaan industri besar dan sedang yang ada di Indonesia. Produktivitas perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah total faktor produktivitas (TFP) dengan variabel aglomerasi ekonomi yang digunakan adalah localization economies, urbanization economies, dan kompetisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aglomerasi dalam bentuk urbanization economies berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan total faktor produktivitas perusahaan, sedangkan aglomerasi dalam bentuk localization economies justru berpengaruh negatif. Meningkatnya persaingan usaha karena adanya konsentrasi spasial perusahaan juga berdampak positif pada produktivitas. Dengan demikian, konsentrasi spasial dalam bentuk keberagaman industri serta meningkatkan kondisi persaingan usaha di wilayah kabupaten/kota mempunyai dampak positif bagi peningkatan skala produksi perusahaan dan perlu menjadi hal yang diperhatikan dalam proses pengambilan kebijakan pembangunan perwilayahan industri.","PeriodicalId":314171,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Ekonomi","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132045938","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Asimetris Nilai Tukar terhadap Ekspor: Kasus Ekspor Industri Indonesia Tahun 2007-2016","authors":"Welldy Welldy, Diah Widyawati","doi":"10.21002/jke.2019.08","DOIUrl":"https://doi.org/10.21002/jke.2019.08","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan melihat apakah apresiasi dan depresiasi berdampak asimetris terhadap ekspor industri Indonesia dan dampak manakah yang lebih besar. Peneliti menggunakan panel disagregat ekspor produk industri Indonesia level kode HS 10 digit dengan seluruh negara partner ekspor. Diperoleh apresiasi domestik berdampak negatif dan depresiasi berdampak positif terhadap ekspor, dimana dampak keduanya asimetris. Dampak negatif apresiasi lebih besar daripada dampak positif depresiasinya. Ketika apresiasi domestik permintaan ekspornya lebih elastis karena adanya persaingan di pasar internasional yang membuat negara lain beralih ke produk domestik di negara tujuan mereka atau bahkan mengimpor barang dari negara lain dan penawarannya kurang elastis atau elastisitasnya lebih kecil karena upaya menghindari risiko akibat permintaan ekspor yang berkurang meskipun harga barang impor lebih murah. Sedangkan ketika depresiasi karena persaingan di pasar internasional mengakibatkan elastisitas peningkatan permintaan ekspornya lebih kecil dibandingkan ketika terjadi apresiasi domestik. Selain itu, penawaran ekspornya menjadi lebih elastis karena industri melihat barang impor menjadi lebih mahal yang dapat meningkatkan biaya produksi.","PeriodicalId":314171,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Ekonomi","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131215099","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}