Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap最新文献

筛选
英文 中文
Biologi Kematangan Gonad Tiga Spesies Utama Pelagis Kecil Yang Mendarat Di Bitung
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap Pub Date : 2019-08-12 DOI: 10.15578/bawal.11.2.2019.113-126
Achmad Zamroni, Adi Kuswoyo
{"title":"Biologi Kematangan Gonad Tiga Spesies Utama Pelagis Kecil Yang Mendarat Di Bitung","authors":"Achmad Zamroni, Adi Kuswoyo","doi":"10.15578/bawal.11.2.2019.113-126","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/bawal.11.2.2019.113-126","url":null,"abstract":"Hasil tangkapan pukat cincin berukuran <10 GT yang mendarat di Bitung didominasi oleh ikan pelagis kecil. Ikan pelagis kecil tersebut didominasi oleh ikan malalugis/layang biru (Decapterus macarellus), ikan selar bentong/tude (Selar crumenophthalmus) dan ikan banyar (Rastrelliger kanagurta) yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kondisi biologi kematangan gonad terhadap tiga spesies utama pelagis kecil yang mendarat di PPS Bitung tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga spesies ikan pelagis kecil yang diamati sebagian besar dalam kondisi belum matang gonad (TKG 1, TKG 2 dan TKG 3). Ukuran rata-rata tertangkap (L50) ketiga spesies ikan yang diamati lebih rendah dari ukuran pertama kali matang seksual (Lm) (L50 < Lm). Pola fluktuasi GSI menunjukkan puncak pemijahan terjadi dua kali; pemijahan D. macarellus diduga berlangsung antara April-Juni dan Agustus-November; S. crumenophthalmus antara Mei-Juli dan Oktober-November; sedang pemijahan R. kanagurta antara Maret-Mei dan Oktober-November. The catch of small scale purse seine <10 GT that landed in Bitung was dominated by small pelagic fish. The small pelagic fish is dominated by mackerel scad (Decapterus macarellus), bigeye scad (Selar crumenophthalmus) and indian mackerel (Rastrelliger kanagurta). Those species have a high economic values. The purpose of this study was to examine the biological conditions of three small pelagic main species that landed in the Bitung Ocean Fishing Port with emphasize of gonadal maturity. The results showed that all three species observed mostly in immature stages (stage 1, 2 and 3). The average length of first capture (Lc) of all three fish species was lower than the size of the first sexually maturity (Lm) (Lc < Lm). The GSI shows fluctuating pattern with predicted peak season of spawning of D. macarellus species occured around April to June and August to November, S. crumenophthalmus species around May to July and October-November, while R. kanagurta spawn at around March to May and October-November.","PeriodicalId":31221,"journal":{"name":"Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90409055","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KARAKTER MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN EKOR PEDANG (Xiphophorus helleri Heckel, 1848) DI DANAU BUYAN, BULELENG, BALI
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap Pub Date : 2019-08-05 DOI: 10.15578/bawal.11.2.2019.103-111
I. N. Y. Parawangsa, P. A. Tampubolon, Nyoman Dati Pertami
{"title":"KARAKTER MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN EKOR PEDANG (Xiphophorus helleri Heckel, 1848) DI DANAU BUYAN, BULELENG, BALI","authors":"I. N. Y. Parawangsa, P. A. Tampubolon, Nyoman Dati Pertami","doi":"10.15578/bawal.11.2.2019.103-111","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/bawal.11.2.2019.103-111","url":null,"abstract":"Ikan ekor pedang bukan merupakan ikan asli Indonesia. Ikan ini berasal dari Amerika Tengah dan dilaporkan menyebabkan kerugian di beberapa perairan yang dihuninya. Ikan ekor pedang merupakan ikan kedua yang paling banyak tertangkap di Danau Buyan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap karakter morfometrik dan meristik, hubungan panjang bobot dan hubungan panjang total-panjang baku pada dua varian ikan ekor pedang di Danau Buyan yang memiliki warna tubuh yang berbeda. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai April 2018. Ikan yang diamati berjumlah 160 ekor. Pengamatan meliputi pengukuran 12 karakter morfometrik tradisional, 14 karakter truss morphometric, penghitungan empat karakter meristik, dan penimbangan bobot. Panjang total ikan ekor pedang jantan dan betina pada varian I adalah 43,94 - 79,47 mm dan 43,81 - 115,80 mm dengan nilai b= 2,90 dan b= 2,98. Kemudian, panjang total ikan ekor pedang pada varian II adalah 45,76 - 83,91 mm untuk ikan jantan dan 41,43 - 88,49 mm untuk ikan betina dengan nilai b= 2,80 dan b= 3,07. Karakter meristik pada kedua varian ikan ekor pedang baik jantan dan betina adalah D. 12-13 ; A. 8 - 9. Hubungan panjang bobot ikan ekor pedang pada kedua varian menunjukan pertumbuhan isometrik. Berdasarkan pengamatan dalam penelitian ini, diketahui tidak terdapat perbedaan pada dua varian ikan ekor pedang di Danau Buyan.Green swordtail is not originally from Indonesia, but from Central America. This fish was reported harmful in some freshwater ecosystem. Green swordtail was the second most caught fish in Buyan Lake. The aims of this research were to reveal morphometric and meristic characters, length-weight relationship and total length-standard length relationship on two variants of green swordtail with the different color in Buyan Lake. This research was conducted from January to April 2018 in Buyan Lake. The number of measured and weighed fish were 160 individuals. There were 12 traditional morphometric characters, 14 truss morphometric characters, and four meristic characters observed. Respectively, the total length for green swordtail variant I male and female were 43.94 - 79.47 mm and 43.81 - 115.80 mm. The b value for both of the variant I were 2.90 and 2.98. For the variant II, the total length was 45.76 - 83.91 mm for male fish and 41.43 - 88.49 for female. The b value for variant II were 2.80 and 3.07 for male and female respectively. Meristic characters for all variant and sex was D 12 - 13; A 8 - 9. The growth pattern was isometric. There is no difference in the body shape between the variant of green swordtail fish.","PeriodicalId":31221,"journal":{"name":"Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85768651","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
STUDI ASPEK REPRODUKSI IKAN KEMBUNG LELAKI (Rastrelliger kanagurta, Cuvier 1817) PADA MUSIM PERALIHAN DI SELAT MADURA
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap Pub Date : 2019-04-27 DOI: 10.15578/bawal.11.1.2019.45-58
E. Susanti, A. Setyanto, D. Setyohadi, Irwan Jatmiko
{"title":"STUDI ASPEK REPRODUKSI IKAN KEMBUNG LELAKI (Rastrelliger kanagurta, Cuvier 1817) PADA MUSIM PERALIHAN DI SELAT MADURA","authors":"E. Susanti, A. Setyanto, D. Setyohadi, Irwan Jatmiko","doi":"10.15578/bawal.11.1.2019.45-58","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/bawal.11.1.2019.45-58","url":null,"abstract":"Ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) merupakan salah satu jenis ikan pelagis kecil yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan akan protein masyarakat, dan juga dapat digunakan sebagai umpan dalam perikanan rawai tuna (tuna long line). Kebutuhan yang tinggi akan jenis ikan ini dapat menimbulkan tekanan terhadap populasi ikan ini sehingga menyebabkan penangkapan yang berlebih. Dalam mengelola sumberdaya ikan diperlukan informasi mengenai biologi reproduksi dan aspek biologi lainnya. Salah satu aspek biologi yang terkait dengan informasi reproduksi adalah tingkat kematangan gonad. Dalam studi ini menganalisis hubungan panjang berat, nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad (TKG), indeks kematangan gonad (IKG), dan hubungan antara IKG dengan berat ikan kembung lelaki. Pengamatan TKG dilakukan secara morfologi dan histologi. Pengambilan contoh ikan dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan Mayangan, Probolinggo, Jawa Timur, selama bulan Februari sampai April 2018. Hasil analisa hubungan panjang berat menunjukkan bahwa ikan kembung lelaki memiliki pola pertumbuhan allometrik positif, nisbah kelamin ikan kembung lelaki jantan dan betina yaitu 87%:13% (6:1), Hasil pengamatan tingkat kematangan gonad secara morfologi pada 400 ikan contoh menunjukkan dalam keadaan belum matang gonad (tingkat kematangan I, II, III), pengamatan gonad secara histologi pada 8 ikan contoh menujukkan dalam keadaan tingkat kematangan gonad III dan IV. Ukuran diameter telur pada tingkat kematangan gonad III antara 280,91 -314,74 µm dengan rerata 296,78 µm dan pada tingkat kematangan gonad IV antara 287,99-315,31 µm dengan rerata 303,89 µm dengan nilai fekunditas antara 4.863,96-28.255,32 butir telur. Indeks kematangan gonad pada bulan Februari, Maret, April adalah 1,78, 1,32, dan 0,55. Analisa korelasi antara hubungan berat dengan IKG mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat keeratan yang rendah.Indian mackerel (Rastrelliger kanagurta) is one of the small pelagic fish that is useful a need of protein requirement of the people while, and can also be used as bait in (tuna long line). High demand for this fish can cause pressure on this fish population, then cause overfishing. In managing fish resources, information about reproductive biology and other aspects of biology is needed. One aspect of biology related to reproductive information is the level of gonad maturity. In this study analyzed the relationship of leng weight relationship, sex ratio, gonad maturity level (GML), gonado somatic index (GSI) and relationship of GSI with weight of the indian mackerel. Fish sampling was conducted at Fish Auction Hall of Mayangan, Probolinggo, East Java during February to April 2018. The analysis result of length weight relationship show that indian mackerel has a positive allometric growth pattern, sex ratio of male and female is 87%: 13% (6:1). Morphological observation of gonad maturity level at 400 fish samples showed that the gonads were immature (gonad maturity levels I, II, II","PeriodicalId":31221,"journal":{"name":"Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84566107","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
IDENTIFIKASI JENIS DAN HUBUNGAN KELIMPAHAN LARVA IKAN DENGAN KUALITAS AIR DI DANAU RANAU, SUMATERA SELATAN 确定鱼类数量和水质与南苏门答腊拉瑙湖的鱼类品种和关系
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap Pub Date : 2019-04-13 DOI: 10.15578/bawal.11.1.2019.33-44
T. N. M. Wulandari, Herlan Herlan, Arif Wibowo, Sevi Sawetri
{"title":"IDENTIFIKASI JENIS DAN HUBUNGAN KELIMPAHAN LARVA IKAN DENGAN KUALITAS AIR DI DANAU RANAU, SUMATERA SELATAN","authors":"T. N. M. Wulandari, Herlan Herlan, Arif Wibowo, Sevi Sawetri","doi":"10.15578/bawal.11.1.2019.33-44","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/bawal.11.1.2019.33-44","url":null,"abstract":"Identifikasi larva ikan seringkali sulit dilakukan. Belum tersedianya kunci identifikasi untuk spesies larva ikan di perairan umum daratan sehingga belum adanya pedoman untuk dapat mengidentifikasi spesies larva ikan secara morfologi maupun meristik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies larva ikan melalui sekuen DNA sehingga menghasilkan data spesies yang lebih pasti dan hubungan kelimpahan larva ikan dengan parameter kualitas perairan di Danau Ranau, Sumatera Selatan. Lokasi pengambilan sampel identifikasi jenis dan kualitas perairan di enam stasiun di Perairan Danau Ranau, Sumatera Selatan. Hasil identifikasi dengan menggunakan sekuen DNA ditemukan sepuluh jenis larva ikan. Kesepuluh jenis larva ikan tersebut antara lain Rasbora argyrotaenia, Puntius tetrazona, Oreochromis mossambicus, Oreochromis niloticus, Gambusia affinis, Poecilia reticulata, Mystacoleucus marginatus, Channa striata, Trichopsis vittata, and Trichogaster trichopterus. Sekuen DNA kemudian disejajarkan dengan sekuen referen dari perpustakaan data bank gen untuk mengakar pohon dengan menggunakan program BLAST dari NCBI untuk menemukan identitas yang paling dekat keterkaitannya dengan sampel larva-larva ikan yang dianalisis. Hubungan filogeni spesies diantara takson larva-larva ikan di Danau Ranau berdekatan. Kondisi perairan di Danau Ranau tergolong baik untuk biota perairan seperti larva ikan. Kualitas air merupakan parameter yang menentukan kelimpahan larva ikan di Danau Ranau. Larva-larva ikan antar populasi memiliki jarak genetik yang dekat antar satu dengan yang lain. Kelimpahan larva ikan berkorelasi positif dengan turbiditas dan berkorelasi negatif terhadap parameter daya hantar listrik.Identification of fish larva is often difficult. The unavailability of key identification for fish larva species in inland waters so that there are no guidelines for identifying fish larvae morphologically or meristically. This study aims to identify fish larva species from the Ranau Lake waters, South Sumatra through DNA sequences to produce more definitive species data and relationship of abundance of fish larva and water quality of parameters in Ranau Lake waters, South Sumatera. The sampling location of species identification and water quality was six stations in Ranau Lake waters, South Sumatra. The results of the study found the identification of fish larva species using DNA sequence found ten types of fish larva obtained. The ten types of fish larva include Rasbora argyrotaenia, Puntius tetrazona, Oreochromis mossambicus, Oreochromis niloticus, Gambusia affinis, Poecilia reticulata, Mystacoleucus marginatus, Channa striata, Trichopsis vittata, and Trichogaster trichopterus. The DNA sequence was then aligned with the referent sequence from the gene bank data library to root the tree by using the BLAST program from NCBI to find the identity that was closest to the sample of fish larvae analyzed. The relationship of species phylogeny between the fish larva of fish l","PeriodicalId":31221,"journal":{"name":"Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85391201","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
KELIMPAHAN, KOMPOSISI DAN SEBARAN LARVA IKAN DI LAUT SERAM, LAUT MALUKU DAN TELUK TOMINI (WPP 715)
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap Pub Date : 2019-04-13 DOI: 10.15578/bawal.11.1.2019.1-17
K. Wagiyo, A. Priatna, Herlisman Herlisman
{"title":"KELIMPAHAN, KOMPOSISI DAN SEBARAN LARVA IKAN DI LAUT SERAM, LAUT MALUKU DAN TELUK TOMINI (WPP 715)","authors":"K. Wagiyo, A. Priatna, Herlisman Herlisman","doi":"10.15578/bawal.11.1.2019.1-17","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/bawal.11.1.2019.1-17","url":null,"abstract":"Laut Seram, Laut Maluku dan Teluk Tomini secara ekologis berfungsi sebagai daerah pemijahan, asuhan dan tangkapan berbagai jenis sumberdaya perikanan. Mempelajari larva di wilayah ini sangat berguna untuk penerapan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan yang lestari. Tujuan dalam studi larva ini adalah menganalisis kelimpahan, komposisi dan sebaran larva ikan ekonomis penting. Perolehan data dilakukan secara survai eksplorasi dengan sampling menggunakan bongo net dan wahana KR Baruna Jaya VII pada stasiun-stasiun, yang ditentukan secara “Systematic Cluster random sampling”. Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan telur dan larva rata-rata di Laut Seram 4.041 ind/103 m3, di Teluk Tomini 1.978 ind/103 m3 dan di Laut Maluku 861 ind./103 m3. Pada Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 715 didapatkan 119 familia ikan. Komposisi larvae ikan ekonomis di Laut Seram adalah Carangidae 19 %, Scombridae 8 %, Labridae 8 %, Serranidae dan Lutjanidae 4 %, di Laut Maluku Carangidae 17 %, Labridae12 % , Mullidae7 %, Clupeidae 6 %, Scombridae dan Lutjanidae 4 %, di Teluk Tomini Labridae 16 %, Carangidae 12 %, Scombridae 5 %, Serranidae dan Clupeidae 4 % dan kontributor lainnya larva ikan kurang ekonomis. Larva ikan ekonomis di WPP 715 yang mempunyai sebaran habitat luas adalah Carangidae, Labridae, Scombridae, Clupeidae, Lutjanidae dan Serranidae, secara berurutan masing-masing dengan nilai konsistensi habitat 91,89 %, 89,19 %, 78,33 %, 70,27 %, 62,16 % dan 54,05 %. Larva ikan kurang ekonomis dengan penyebaran luas adalah Platycephalidae dan Creedidae dengan nilai konsistensi habitat 62,16 % dan 59,46 %. Di WPP 715 Carangidae merupakan larva ikan yang dominan dan mempunyai sebaran terluas/konsisten). Perairan WPP 715 merupakan daerah pemijahan berbagai jenis ikan. Seram sea, Mollucas sea and Tomini bay have fisiohidrographic function as spawning area, nursery area and fishing ground of various fish. Studying the larvae in this region is very useful for the implementation of the management and sustainable use. Interest in the study are the larvae; abundance, composition and distribution of economically important fish larvae. Acquisition of data exploration survey conducted by sampling using Bongo net and KR Baruna Jaya VII rides on the stations, which determined by “Cluster stratified random sampling”. The result showed the average abundance of eggs and larvae are 4.041 ind/103 m3 in Seram Sea, 1.978 ind/103m3 in the Tomini Bay and 861 ind./103 m3 in Mollucas Sea. In the Fishery Management Area (FMA) 715 have 119 familia of fish larvae. The Composition of economically fish larvae, in the Seram Sea include 19 % Carangidae, 8 % Scombridae, 8 % Labridae, 4 % Serranidae and 4 % Lutjanidae. Mollucas sea covers 17 % Carangidae, 12 % Labridae, 7 % Mullidae, 6 % Clupeidae, 4 % Scombridae and 4 % Lutjanidae. Tomini bay include 16 % Labridae, 12 % Carangidae, 5 % Scombridae, 4 % Serranidae and 4 % Clupeidae and others less economically fish larva. Economical fish larvae i","PeriodicalId":31221,"journal":{"name":"Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85727912","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Back Matter 回到问题
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap Pub Date : 2019-04-10 DOI: 10.15578/bawal.11.1.2019.app.69-app.70
Redakasi Redaksi
{"title":"Back Matter","authors":"Redakasi Redaksi","doi":"10.15578/bawal.11.1.2019.app.69-app.70","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/bawal.11.1.2019.app.69-app.70","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":31221,"journal":{"name":"Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91265161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PARAMETER POPULASI IKAN KERAPU KARANG BINTIK BIRU (Cephalopholis cyanostigma, Valenciennes, 1828) DI PERAIRAN KARIMUNJAWA, JAWA TENGAH
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap Pub Date : 2019-04-05 DOI: 10.15578/bawal.11.1.2019.59-68
Prihatiningsih Prihatiningsih, I. N. Edrus, S. Hartati
{"title":"PARAMETER POPULASI IKAN KERAPU KARANG BINTIK BIRU (Cephalopholis cyanostigma, Valenciennes, 1828) DI PERAIRAN KARIMUNJAWA, JAWA TENGAH","authors":"Prihatiningsih Prihatiningsih, I. N. Edrus, S. Hartati","doi":"10.15578/bawal.11.1.2019.59-68","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/bawal.11.1.2019.59-68","url":null,"abstract":"Ikan kerapu karang bintik biru (Cephalopholis cyanostigma) merupakan kelompok ikan karang dari family Serranidae. Ikan ini dalam daftar merah IUCN versi 2016-3, termasuk spesies yang kurang perhatian (least concern). Ikan ini termasuk komoditas penting dan terus dieksploitasi. Dalam rangka penentuan pengelolaan perikanan yang baik diperlukan informasi dasar terkait dengan parameter populasi kerapu karang bintik biru di wilayah tersebut. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 di Karimunjawa, Jawa Tengah untuk melakukan kajian parameter populasi. Metode yang digunakan adalah metode sampling secara acak dengan aplikasi model analitik yaitu model Gulland & Holt plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modus ukuran ikan kerapu karang bintik biru adalah 25 cm TL, dengan kisaran 15,6 – 38,9 cm TL. Persamaan pertumbuhan Von Bertalanffy untuk kerapu karang bintik biru adalah Lt = 37,29(1– e-0,3(t-0,0429)). Rata-rata ukuran panjang pertama kali tertangkap (Lc) lebih besar dari rata-rata ukuran panjang pertama kali matang gonad (Lm). Tingkat kematian alami (M=0,78/tahun) ikan C.cyanostigma lebih kecil dibandingkan dengan tingkat kematian karena aktivitas penangkapan (F=0,99/tahun)  dan tingkat pemanfaatannya sebesar 0,56/tahun sehingga pengelolaan ikan kerapu karang bintik biru (C.cyanostigma) di Karimunjawa, Jawa Tengah sedikit melebihi optimum.The bluespotted hind (Cephalopholis cyanostigma) is a group of coral fishes from the family Serranidae. The fish is in the IUCN Red List version 2016-3, including species that have least concern. This fish is an important commodity that is still being exploited. In order to determine the management of good fisheries, it is required basic information related to the parameters of the bluespotted hind population in the region. This research was conducted in Karimunjawa, Central Java based on data collected during period of survey in 2016. The purpose of this study was to reviewing the population parameters of bluespotted hind. This study used random sampling method and the analitycal model by the application of Gulland & Holt plot. The results showed that the fish length mode of bluespotted hind was 25 cm TL, with a range of 15.6 - 38.9 cm TL. The growth equation of Von Bertalanffy for a bluespotted hind was Lt = 37,29 (1 – E-0.3 (T-0.0429)). The average fish length of first captured (Lc) is greater than the average fish length of first maturity (Lm). Natural mortality (M = 0.78/year) is smaller than the fishing mortality (F = 0.99/year). The exploitation rate was 0.56/year indicates that the utilization rate of the bluespotted hind (C. Cyanostigma) in Karimun Jawa, Central Java slightly exceeds the optimum.","PeriodicalId":31221,"journal":{"name":"Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72919066","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PENGARUH LAMA WAKTU TEBAR PANCING DAN PERENDAMAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN ALBAKORA (Thunnus alalunga Bonnaterre, 1788) DI SAMUDRA HINDIA BAGIAN TIMUR 它对东印度洋的白鹭捕捞(Thunnus alalunga Bonnaterre, 1788)的长期影响
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap Pub Date : 2019-03-20 DOI: 10.15578/BAWAL.10.3.2018.209-216
Irwan Jatmiko, Fathur Rochman, Zulkarnaen Fahmi
{"title":"PENGARUH LAMA WAKTU TEBAR PANCING DAN PERENDAMAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN ALBAKORA (Thunnus alalunga Bonnaterre, 1788) DI SAMUDRA HINDIA BAGIAN TIMUR","authors":"Irwan Jatmiko, Fathur Rochman, Zulkarnaen Fahmi","doi":"10.15578/BAWAL.10.3.2018.209-216","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/BAWAL.10.3.2018.209-216","url":null,"abstract":"Albakora (Thunnus alalunga) merupakan salah satu hasil tangkapan ikan ekonomis penting bagi nelayan rawai tuna di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu tebar pancing dan perendaman rawai tuna terhadap hasil tangkapan albakora. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan oleh observer pada armada rawai tuna yang berfungsi di Samudra Hindia, dilakukan dari bulan Agustus 2005 hingga Agustus 2016. Lama waktu tebar pancing rawai tuna berkisar antara 2-9 jam dengan lama waktu perendaman 1-14 jam atau rata-rata 5 jam. Analisis sidik ragam satu arah menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata pada lama waktu tebar pancing dan perendaman terhadap hasil tangkapan albakora (F9,1020=5,72; p<0,05). Uji Tukey menunjukkan bahwa lama waktu tebar pancing dan perendaman terbaik untuk menangkap albakora adalah masing-masing selama 4 & 5 jam dengan rata-rata laju tangkap sebesar 0,37/100 mata pancing. Nelayan armada rawai tuna disarankan untuk mengurangi lama waktu tebar pancing menjadi 4 jam dan tetap mempertahankan lama waktu perendaman 5 jam untuk memperoleh hasil tangkapan albokora secara maksimal.Albacore tuna (Thunnus alalunga) is one of the important economic catches for tuna longline fishermen in Indonesia. The objective of this research is to investigate the effect of length of set and soak time of tuna longline vessels to the catch of albacore tuna. The research data was collected by scientific observer on the Indonesian tuna longline vessels and conducted from August 2005 to August 2016. In general, the length of set time on tuna longline vessels ranges from 2-9 hours with the length of soak time from 1-14 hours with average of 5 hours. One way Anova analysis showed that there was a significant difference on the length of set and soak time to the catch of albacore tuna (F9,1020=5,72; p<0,05). Tukey test showed that the best length of set and soak time to catch albacore tuna was 4 & 5 hours, respectively, with hook rates of 0.37/100 hooks. Fishermen of longline tuna vessels are suggested to reduce the length of set time into 4 hours and to maintain 5 hours of soak time to obtain maximum catch of albacore tuna.","PeriodicalId":31221,"journal":{"name":"Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79721602","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ESTIMASI STATUS STOK SUMBER DAYA KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI ESTUARI MAHAKAM, KALIMANTAN TIMUR
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap Pub Date : 2019-03-20 DOI: 10.15578/BAWAL.10.3.2018.217-225
A. Aisyah, Kamaluddin Kasim, S. Triharyuni, Husnah Husnah
{"title":"ESTIMASI STATUS STOK SUMBER DAYA KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI ESTUARI MAHAKAM, KALIMANTAN TIMUR","authors":"A. Aisyah, Kamaluddin Kasim, S. Triharyuni, Husnah Husnah","doi":"10.15578/BAWAL.10.3.2018.217-225","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/BAWAL.10.3.2018.217-225","url":null,"abstract":"Produksi nasional kepiting bakau yang terus menurun serta semakin sulitnya nelayan menangkap kepiting bakau di habitat aslinya, menjadi indikator terjadinya ancaman keberlanjutan sumberdaya di alam. Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan salah satu komoditas perikanan penting propinsi Kalimantan Timur, yang sebagian besar berasal dari hasil tangkapan nelayan di sekitar perairan Delta Mahakam. Informasi status stok kepiting bakau di Estuari Mahakam belum tersedia sehingga menjadi kendala dalam menyusun kebijakan pengelolaan sumberdaya kepiting bakau pada skala daerah dan nasional. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui status stok kepiting bakau di Estuari Mahakam dengan menggunakan metode rasio potensi pemijahan induk berbasis data panjang (Length-Based Spawning Potential ratio/SPR), dalam kurun waktu 5 bulan, yaitu November 2016-Maret 2017. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai SPR saat ini (actual estimate) diperoleh sebesar 0,43 atau sebesar 43% sehingga dikategorikan sebagai fully-moderate exploited karena masih berada di atas ambang batas yang telah ditetapkan sebesar 30%. Nilai SPR 43% mengindikasikan bahwa masih terdapat biomassa kepiting bakau dewasa sebesar 43% di alam, untuk menunjang keberlanjutan rekruitmen. Di samping itu, laju penangkapan (F) terhadap mortalitas alami (M) yang mencapai 0,86 menunjukan bahwa kematian alami lebih mendominasi dibandingkan tekanan penangkapan.The decreasing in national production of mangrove crab and the difficulties for fishermen to catch mangrove crab in its natural habitat, become an indicator of the threatened of those resources in nature. Mangrove Crab (Scylla serrata) is one of the important fishery commodities of East Kalimantan province, mostly caught around the waters of Mahakam Estuary. Meanwhile, information concerning the stock status of mangrove crab in Mahakam Estuary is not yet available so it becomes an obstacle in formulating policies related to the management of mangrove crab resources at the regional and national scale. This research is intended to know the stock status of mangrove crab (Scylla serrata) in Mahakam Estuary by using Length-Based Spawning Potential ratio (SPR). The result of analysis show that the value of the current SPR (actual estimate) is 0,43 or 43%, it is categorized as fully-moderate exploited because it is still above the predefined threshold of 30%. The SPR value indicates about 43% of mature crabs biomass are still available to support the sustainability of recruitment. Nevertheless, the rate of capture (F) on natural mortality (M) has reached 0,86 which is mean that fishing exploitation has contributed 86% to the mortality of mangrove crab in its habitat.","PeriodicalId":31221,"journal":{"name":"Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84644678","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PENDUGAAN DAYA DUKUNG PERAIRAN UNTUK BUDIDAYA IKAN DALAM KERAMBA JARING APUNG DI WADUK PONDOK, NGAWI JAWA TIMUR 在东爪哇省NGAWI摊位水库的芦苇中,风力增强的海水支持渔业
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap Pub Date : 2019-03-20 DOI: 10.15578/BAWAL.10.3.2018.197-208
S. Aida, A. D. Utomo
{"title":"PENDUGAAN DAYA DUKUNG PERAIRAN UNTUK BUDIDAYA IKAN DALAM KERAMBA JARING APUNG DI WADUK PONDOK, NGAWI JAWA TIMUR","authors":"S. Aida, A. D. Utomo","doi":"10.15578/BAWAL.10.3.2018.197-208","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/BAWAL.10.3.2018.197-208","url":null,"abstract":"Waduk Pondok seluas 407 Ha berada di Ngawi Jawa Timur, beroperasi sejak 1995 dan merupakan waduk serbaguna. Kegiatan budidaya ikan dengan keramba jaring apung (KJA) di Waduk tersebut sudah berkembang, hingga mencapai 126 petak pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesuburan perairan, total fosfor yang terlepas dari KJA ke peraian dan mengestimasi daya dukung perairan untuk KJA. Tingkat kesuburan perairan dianalisa dengan nilai index status trofik (TSI). Estimasi daya dukung perairan untuk KJA menggunakan pendekatan model keseimbangan total fosfor (P) yang terlepas ke parairan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan waduk Pondok sudah termasuk dalam katagori perairan eutrofik dengan nilai TSI 62,1.Total P yang terlepas ke perairan sebesar 15,04 kg ton ikan. Daya dukung perairan untuk KJA adalah 195,2 ton /tahun (130 petak KJA). Jumlah KJA di Waduk Pondok ada 126 petak (189 ton) atau sudah mendekati daya dukung perairan, sehingga jumlahnya tidak dapat ditambah lagi.Pondok Reservoir as large as 407 hectares is located in Ngawi, East Java. The Reservoir was functionally started in 1995, is a multipurpose reservoir. Fish culture in Pondok Reservoir in 2016 reached 126 cages. The aim of this research is to evaluate the trophic status, the total of phosphorus released into the waters from floating net cage, and carrying capacity of the reservoir for fish culture. Trophic status of reservoir was analyzed trough calculating the TSI (Trophic Status Index). A phosphorus mass balance model was used in assessing the carrying capacity of the reservoir. Research hypotesis in this research is Pondok reservoir has reached eutrophic status, and cages number in Pondok reservoir has alreday exceeds carriying capacity. Pondok reservoir have been categorized as eutrophic status, with the value of TSI 62.1. Total P released to the waters is 15.04 kg P / ton of fish. The carrying capacity of Pondok Reservoir for fish culture is 195,2 ton / year (130 cages). The number fish culture in Pondok Reservoir is 126 cages (189 ton), has already approaching maximum number can not be added anymore.","PeriodicalId":31221,"journal":{"name":"Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74729187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信