Aswin Baharuddin, R. Rahmatia, Julia Hardianti Rusmin, Femi Nur Islami
{"title":"Plant What You Eat: Politik Keseharian Komunitas Urban Farming Makassar dalam Merespon Permasalahan Global Terkait Krisis Pangan","authors":"Aswin Baharuddin, R. Rahmatia, Julia Hardianti Rusmin, Femi Nur Islami","doi":"10.31947/hjirs.v3i1.25544","DOIUrl":"https://doi.org/10.31947/hjirs.v3i1.25544","url":null,"abstract":"The food crisis is a global issue that is increasingly concerning and requires more attention from various countries. One solution to this problem is to apply the concept of Urban Farming in urban areas. The food crisis that occurred was inseparable from the decreasing available agricultural land as a result of the conversion of land functions into residential areas. The city of Makassar is one of the cities with an agricultural area that continues to decrease so that to meet the food needs of the Makassar city population, it is necessary to distribute food from villages to cities which of course causes a decrease in food quality. Responding to this issue, the Urban Farming community in the city of Makassar is trying to invite the community to be involved in Urban Farming activities. The Makassar Gardening Community is one of the active communities in addressing this issue by implementing the Plant What You Eat concept. This study analyzes the activities carried out by the Makassar Gardening Community using the Daily Politics approach. This study found that the daily politics of the Makassar Gardening Community were implemented through forming collective action, encouraging public political participation and building local, national and international networks.\u0000 \u0000Krisis pangan merupakan isu global yang semakin memprihatinkan dan memerlukan perhatian lebih dari berbagai negara. Salah satu solusi dari masalah ini yaitu dengan menerapkan konsep Urban Farming di wilayah perkotaan. Krisis pangan yang terjadi tidak terlepas dari semakin berkurangnya lahan pertanian yang tersedia akibat dari peralihan fungsi lahan menjadi daerah pemukimanan. Kota Makassar merupakan salah satu kota dengan luas wilayah pertanian yang terus mengalami penurunan sehingga untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk kota Makassar, perlu dilakukan distribusi bahan pangan dari desa ke kota yang tentunya menyebabkan turunnya kualitas pangan. Menyikapi isu ini, komunitas Urban Farming yang ada di kota Makassar berupaya untuk mengajak masyarakat untuk terlibat dalam aktivitas Urban Farming. Komunitas Makassar Berkebun merupakan salah satu komunitas yang aktif dalam menyikapi isu ini dengan menerapkan konsep Plant What You Eat. Penelitian ini menganalisis aktivitas yang dilakukan oleh Komunitas Makassar Berkebun dengan menggunakan pendekatan Politik Keseharian. Penelitian ini menemukan bahwa politik keseharian Komunitas Makassar Berkebun diimplementasikan melalui membentuk aksi kolektif, mendorong partisipasi politik public dan membangun jejaring lokal, nasional dan internasional","PeriodicalId":309004,"journal":{"name":"Hasanuddin Journal of International Affairs","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122128924","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Data Rights di Era Surveillance Capitalism: Skandal Data Cambridge Analytica & Facebook dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016","authors":"M. Bofa, Darmawan Wawan Budi, Arifin Sudirman","doi":"10.31947/hjirs.v2i2.22686","DOIUrl":"https://doi.org/10.31947/hjirs.v2i2.22686","url":null,"abstract":"In 2018, several major British media outlets published the result of a joint investigation which revealed that Cambridge Analytica, a political consulting and data analysis firm, collected about 87 million personal data of Facebook users which was then used without the knowledge of the data owner. This study aims to understand analyze the abuse of data rights involving Cambridge Analytica and Facebook in the 2016 US presidential election. The research method used in this study is descriptive qualitative method. This study found that Cambridge Analytica used personal data of Facebook users for Donald Trump’s digital campaign in the 2016 US presidential election. The data include complete profiles such as name, gender, age, location, status updates, likes, friends, and even personal messages which are then translated into behavioral data. The data collected and analyzed by Cambridge Analytica then became the power in modifying behavior, especially voting behavior. Behavior modification by Cambridge Analytica was possible because the knowledge asymmetry in the use of data. Pada 2018, beberapa media besar Inggris mempublikasikan hasil investigasi bersama yang mengungkap bahwa Cambridge Analytica, sebuah perusahaan konsultan politik dan analisis data, mengoleksi sekitar 87 juta data pribadi pengguna Facebook yang kemudian digunakann tanpa sepengetahuan pemilik data. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis penyalahgunaan data rightsyang melibatkan Cambridge Analytica dan Facebook dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2016. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa Cambridge Analytica menggunakan data pribadi pengguna Facebook untuk kepentingan kampanye digital Donald Trump pada pemilihan presiden Amerika Serikat 2016. Data yang diambil meliputi profil lengkap seperti nama, jenis kelamin, usia, lokasi, pembaruan status, likes, teman, bahkan pesan pribadi yang kemudian diterjemahkan menjadi behavioral data. Data yang dikumpulkan dan dianalisis oleh Cambridge Analytica kemudian menjadipower dalam behavioral modification, khususnya voting behavior. Modifikasi tingkah laku oleh Cambridge Analytica dapat dilakukan sebab adanya knowledge asymmetry dalam penggunaan data.","PeriodicalId":309004,"journal":{"name":"Hasanuddin Journal of International Affairs","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122286770","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Perserikatan Bangsa-Bangsa Menangani Pelanggaran HAM dalam Konflik Suriah Tahun 2013-2018","authors":"Muhammad Rafli Lubis, Hasbi Aswar","doi":"10.31947/hjirs.v2i2.22639","DOIUrl":"https://doi.org/10.31947/hjirs.v2i2.22639","url":null,"abstract":"Since 2011 the Syrian conflict has been going on until now and there is no sign that it will end. In the conflict that occurred, there were various violations committed by both rebel groups and the Syrian government itself. Various international actors have contributed to the conflict, whether in the mediation process, sending humanitarian aid, or condemning the violations that have occurred, but this has not been able to stop the conflict from occurring. This paper will try to analyze the role of the United Nations in the Syrian conflict by limiting it to 2013 – 2018. In this paper, the concept carried out in response to the enforcement efforts carried out by the United Nations in the Syrian conflict is to use the role of international organizations or the United Nations in upholding human rights through the monitoring process. , support and implementation of international human rights.\u0000 \u0000 \u0000Sejak tahun 2011 konflik Suriah sampai saat ini dan belum ada tanda – tanda akan selesai. Dalam konflik yang terjadi tersebut, terjadi berbagai pelanggaran yang dilakukan baik kelompok pemberontak maupun pemerintahan Suriah sendiri. Berbagai aktor internasional sudah berkontribusi dalam konflik tersebut, baik dalam proses mediasi, mengirimkan bantuan kemanusiaan atau melakukan kecaman terhadap pelanggaran yang terjadi, namun hal itu tidak bisa menghentikan konflik yang terjadi. Tulisan ini akan mencoba menganalisa peran PBB dalam konflik Suriah dengan membatasi pada tahun 2013 – 2018. Dalam tulisan ini konsep yang dilakukan dalam menanggapi upaya penegakan yang dilakukan oleh PBB di konflik Suriah adalah menggunakan peranan organisasi internasional atau PBB dalam penegakan hak asasi manusia melalui proses pengawasan, dukungan, dan implementasi HAM internasional.\u0000 ","PeriodicalId":309004,"journal":{"name":"Hasanuddin Journal of International Affairs","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126150353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Global Fund dalam Konteks Keamanan Manusia di Sulawesi Selatan: Studi Kasus Penyakit Tuberkulosis","authors":"Dhani Hady Pratama, Farahdiba Rachma Bachtiar","doi":"10.31947/hjirs.v2i2.22638","DOIUrl":"https://doi.org/10.31947/hjirs.v2i2.22638","url":null,"abstract":"Security is not only about the freedom of the state from military threats, but also free from non-traditional threats such as health. In the case of TB, for example, which may not as popular as the Covid-19 virus, there are 1.2 million people in the world who die every year. For this reason, as a global agenda in the Sustainable Development Goals (SDGs), TB disease such as HIV/AIDS and Malaria must be addressed together. To that end, the United Nations encourages the establishment of the Global Fund (GF). GF is an international funding agency that works in the health sector. In Indonesia, the GF has been present since 2003 both with the Indonesian government and various community organizations, including in the context of South Sulawesi, namely the TB Care Community Foundation (YAMALI). For this reason, this study discusses the role of the GF in the context of human security in South Sulawesi with case studies of Tuberculosis (TB). The research method used was case study research by extracting data from documents or literature studies and field study by conducting interviews. The author finds that the role of GF through YAMALI is significant and widespread in ending TB in Indonesia. This is reflected in the various programs carried out, both directly and fully funded by GF and which are self-managed by YAMALI. This shows that studies and phenomena of international relations are no longer able to only be seen as big narratives or global agendas in the SDGs which are sufficiently managed by state elites or power holders who often dwell on high-level political issues. However, the issue of cross-border global development that is now included in the SDGs should be oriented towards People (Humans), Planet (Earth), Prosperity (Prosperity), Peace (Peace), and Partnership (Partnership).\u0000 \u0000 \u0000Keamanan tidak hanya seputar bebasnya negara dari ancaman militer saja, namun juga oleh ancaman non-tradisional seperti kesehatan. Dalam kasus TB misalnya yang meskipun tidak sepopuler virus Covid-19, terdapat1,2 juta orang di dunia yang meninggal setiap tahunnya. Untuk itu, sebagai agenda global dalam Sustainable Development Goals (SDGs) penyakit TB sebagaimana HIV/AIDS dan Malaria harus diatasi bersama. Untuk itu, PBB mendorong pembentukan lembaga Global Fund. (GF). GF merupakan lembaga pendanaan internasional yang bekerja di bidang kesehatan. Di Indonesia, GF telah hadir sejak 2003 baik dengan pemerintah Indonesia maupun berbagai organisasi masyarakat termasuk dalam konteks Sulawesi Selatan yakni Yayasan masyarakat Peduli TB (YAMALI). Untuk itu penelitian ini membahas mengenai peran Global Fund dalam konteks keamanan manusia di Sulsel dengan studi kasus Penyakit Tuberkulosis (TB). Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus dengan menggali data dari dokumen atau studi pustaka dan studi lapangan dengan melakukan wawancara. Penulis menemukan bahwa peran GF melalui YAMALI signifikan dan meluas dalam mengkahiri penyakit menular TB di Indonesia","PeriodicalId":309004,"journal":{"name":"Hasanuddin Journal of International Affairs","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116041556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Transformasi Rezim Internasional: Kasus International Whaling Commission dalam Menghentikan Perburuan Ikan Paus","authors":"Mawaddah Dhuha Rahmarilla, N. Rijal, H. Rosyida","doi":"10.31947/hjirs.v2i2.22454","DOIUrl":"https://doi.org/10.31947/hjirs.v2i2.22454","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000\u0000\u0000This study analyzes why international regimes are undergoing transformation, with a study on the transformation of the International Whaling Commission (IWC) in stopping whaling. There has been a development of the focus and objectives of the IWC which has caused the IWC to transform from a whaling regulatory regime to a whale conservation regime. The theoretical foundation of Oran R. Young is used to identify the factors that lead to regime transformation, which include Internal Contradiction, Underlying Structure of Power, and Exogenous Forces. The research method used is qualitative-descriptive. Data collection techniques used literature studies obtained through organizational documents, journal articles, research results, and information from the media. The results show that the transformation of the IWC from a regime that regulates whaling to a regime of whale conservation is influenced by several things that are constantly running such as the implementation of a moratorium on commercial whaling, the dominance and influence of anti-poaching states in IWC policies, polarization of IWC membership, and pressure from environmental-based organizations.\u0000\u0000 \u0000\u0000 \u0000 \u0000Penelitian ini menganalisis mengapa rezim internasional mengalami transformasi, dengan studi pada transformasi International Whaling Commission (IWC) dalam menghentikan perburuan paus. Dalam perjalanannya, telah terjadi perkembangan fokus dan tujuan IWC yang menyebabkan IWC bertransformasi dari rezim pengatur perburuan paus menjadi rezim konservasi paus. Landasan teori dari Oran R. Young digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan transformasi rezim, yang meliputi kontradiksi internal, pergeseran struktur kekuasaan, dan kekuatan eksternal. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan yang diperoleh melalui dokumen organisasi, artikel jurnal, hasil penelitian, maupun informasi dari media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi IWC dari rezim yang mengatur perburuan paus menjadi rezim konservasi paus dipengaruhi oleh beberapa hal yang berjalan konstan seperti implementasi moratorium perburuan paus komersial, dominasi dan pengaruh negara anti perburuan dalam kebijakan IWC, polarisasi keanggotaan IWC, serta tekanan dari organisasi berbasis lingkungan.\u0000\u0000\u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":309004,"journal":{"name":"Hasanuddin Journal of International Affairs","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124903474","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mahfud Massaguni, Muhammad Nasir Badu, Muh. Ashry Sallatu
{"title":"Pengaruh Sanksi Uni Eropa Terhadap Rusia Atas Krisis Ukraina","authors":"Mahfud Massaguni, Muhammad Nasir Badu, Muh. Ashry Sallatu","doi":"10.31947/hjirs.v2i1.21011","DOIUrl":"https://doi.org/10.31947/hjirs.v2i1.21011","url":null,"abstract":"The crisis of Ukraine is one of the hot topics in the international world talks. The cancellation of the signing of the Association Agreement, which is a stage of integration of Ukraine into the EU, resulted in a wave of massive protests from citizens of Ukraine. Representatives of the EU mediating between the Ukrainian government and the protesting parties ultimately resulted in an agreement to oust President Viktor Yanukovych. The deposition of President Viktor Yanukovych, called pro-Russian, resulted in anger on the part of Russia, on the grounds that the elected president of Viktor Yanukovych's successor was a pro-European party. After the election, unarmed armed forces took over the Crimea territory and held a referendum for the territory to join Russia. Russian involvement in this conflict led to the EU sanctioning Russia. This prolonged sanction not only affects Russia, but also against Europe, because basically each side is one of the largest trading partners. \u0000 \u0000 \u0000Krisis Ukraina merupakan salah satu topik hangat dalam perbincangan dunia internasional. Pembatalan penandatanganan Association Agreement, yaitu sebuah tahapan integrasi Ukraina kedalam Uni Eropa, mengakibatkan gelombang protes besar-besaran dari warga Ukraina. Perwakilan Uni Eropa yang menjadi penengah antara pemerintah Ukraina dan para pihak yang melakukan protes, akhirnya menghasilkan kesepakatan untuk melengserkan presiden Viktor Yanukovych. Dilengserkannya Presiden Viktor Yanukovych yang disebut sebagai pro-Rusia, mengakibatkan kemarahan dari pihak Rusia, dengan alasan presiden terpilih pengganti Viktor Yanukovych merupakan pihak yang pro-Eropa. Setelah pemilihan, pasukan bersenjata tanpa identitas mengambil alih wilayah Krimea dan mengadakan referendum agar wilayah tersebut bergabung dengan Rusia. Keterlibatan Rusia dalam konflik ini menyebabkan Uni Eropa memberi sanksi terhadap Rusia. Sanksi berkepanjangan ini tidak hanya berdampak pada Rusia, namun juga terhadap Eropa, karena pada dasarnya masing-masing pihak merupakan salah satu mitra dagang paling besar.","PeriodicalId":309004,"journal":{"name":"Hasanuddin Journal of International Affairs","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131469767","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Potensi Perluasan Kemitraan Internasional Universitas Hasanuddin dengan Universitas dalam Lingkungan ASEAN","authors":"Nasly Perosyah","doi":"10.31947/hjirs.v2i1.21008","DOIUrl":"https://doi.org/10.31947/hjirs.v2i1.21008","url":null,"abstract":"This study aims to determine the form and effect of partnerships conducted by Hasanuddin University with universities in Southeast Asia. The research method used is a qualitative method where data collection is carried out by conducting in-depth interviews. \u0000The results of this study indicate that the partnership between Hasanuddin University and the University of Malaysia and the University of Thailand includes student and staff exchanges; Symposium; exchange of scientific works; research funding; cooperation in the honey bee industry to cooperation in the fields of marine and fisheries and biotechnology. So far, this collaboration has shown a significant positive impact. What needs to be improved is that in this partnership it is related to the development of human resources both at Hasanuddin University and partner universities in Southeast Asia. \u0000 \u0000 \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan pengaruh kerjasama kemitraan yang dilakukan oleh Universitas Hasanuddin dengan universitas dalam lingkup Asia Tenggara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kulitatif dimana pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam. \u0000Hasil penelitian ini menujukkan bahwa kerjasama kemitraan antara Universitas Hasanuddin dengan Universitas Malaysia dan Universitas Thailand mencakup pertukaran pelajar dan staf; Symposia; pertukaran karya ilmiah; pendanaan penelitian; kerjasama industri lebah madu hingga pada kerjasama dalam bidang kelautan dan perikanan serta bioteknologi. Sejauh ini kerjasama tersebut menunjukkan dampak positif yang signifikan. Adapun yang perlu ditingkatkan adalah dalam kemitraan ini adalah terkait dengan pengembangan sumber daya manusia baik di Universitas Hasanuddin maupun universitas mitra di lingkup Asia Tenggara","PeriodicalId":309004,"journal":{"name":"Hasanuddin Journal of International Affairs","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121361559","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Timothy Fabian Theodurrus, Aswin Baharuddin, Bama Andika Putra
{"title":"Peran Conservation International (CI) Terhadap Konservasi Perairan di Bali (Studi Kasus: Desa Tulamben, Bali)","authors":"Timothy Fabian Theodurrus, Aswin Baharuddin, Bama Andika Putra","doi":"10.31947/hjirs.v1i2.17674","DOIUrl":"https://doi.org/10.31947/hjirs.v1i2.17674","url":null,"abstract":"This study aims to determine Conservation International's strategy for Aquatic Conservation in Tulamben, Bali and the impact resulting from Conservation International on Aquatic Conservation in Tulamben, Bali. The research method used in the preparation of this thesis is descriptive method, with data collection techniques in the form of reviewing books, journals, articles, official internet sites, as well as reports or documents related to this research. \u0000The results of this study found two things. First, Conservation International's strategy for Marine Conservation in Tulamben, Bali, which is to play a role in managing policies and regulations with the Tulamben Village government and participating with the community in the context of integrating the Marine Protected Area (KKP) program. Second, the impact of Conservation International on Marine Conservation in Tulamben, Bali is divided into three dimensions, namely social, environmental and economic. The social impact is the active role of the community in the Conservation International program. Environmentally, there is growth of fish varieties in the conservation area of Tulamben Village. And the economic impact is the increase in hotel accommodation in Tulamben and local workers. \u0000 \u0000 \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Conservation International terhadap Konservasi Perairan di Tulamben, Bali dan dampak yang dihasilkan dari Conservation International terhadap Konservasi Perairan di Tulamben, Bali. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa telaah buku, jurnal, artikel, situs internet resmi, serta laporan atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. \u0000Hasil penelitian ini menemukan dua hal. Pertama, strategi Conservation International terhadap Konservasi Perairan di Tulamben, Bali yaitu berperan dalam pengelolaan kebijakan dan regulasi bersama pemerintah Desa Tulamben serta partisipasi bersama masyarakat dalam konteks integrasi program Kawasan Konservasi Perairan (KKP). Kedua, dampak Conservation International terhadap Konservasi Perairan di Tulamben,Bali terbagi atas tiga dimensi, yaitu sosial, lingkungan, dan ekonomi. Adapun dampaknya secara sosial yaitu peran aktif masyarakat dalam program Conservation International. Secara lingkungan, adanya pertumbuhan varietas ikan di areal kawasan konservasi Desa Tulamben. Dan dampaknya secara ekonomi yaitu meningkatnya akomodasi perhotelan di Tulamben serta tenaga kerja lokal.","PeriodicalId":309004,"journal":{"name":"Hasanuddin Journal of International Affairs","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121808683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kebijakan Bebas Visa Kunjungan Menghilangkan atau Melestarikan Kearifan Lokal Bali","authors":"Intan Parameswari Anak Agung Ayu","doi":"10.31947/hjirs.v1i2.17715","DOIUrl":"https://doi.org/10.31947/hjirs.v1i2.17715","url":null,"abstract":"This study was conducted to see whether the Indonesian government's policy to increase tourist visits will eliminate the values of local wisdom and reduce people's welfare or vice versa. Furthermore, this paper also examines whether there is a role that the government can take to improve the welfare of the Balinese people and protect local values as the unique attraction of Bali as the Island of the Gods. The findings of this research found that the high competition between countries in order to attract tourist visits to their country has caused Indonesia to start thinking and seriously reviewing various ways to further increase the number of tourists visiting Indonesia. Bali, as a tourist destination, is strongly encouraged to be able to increase the number of tourist visits every year. However, the question is whether the government is capable enough to encourage the growth of this sector without ignoring many conflicting effects that can arise, one of which is the increasing number of tourists in quantity but not accompanied by the quality of tourists and their purchasing power in this country. Another thing in terms of language problems, for example, tourists visiting Bali are mostly from China. Related to this, our society needs to work hard to be able to adapt and have good Chinese language skills in order to treat Chinese tourists. However , in practice many tour guides come from outside Bali, causing concerns and feelings of competition for the local Balinese people who work in this field. \u0000 \u0000Penelitian ini akan mengkajian mengenai apakah kebijakan ini akan menghilangkan atau mampu melestarikan nilai-nilai kearifan lokal yang ada hingga kesejahteraan masyarakat lokal serta apakah ada peran yang dapat dilakukan pemerintah untuk melindungi masyarakat lokal serta nilai-nilai agar tentu dapat tetap dilestarikan sebagai satu daya Tarik khas Pulau Dewata. Temuan dalam penelitian ini ada;ah bahwa tingginya persaingan antar negara yang menyebabkan Indonesia mulai memikirkan bagaimana untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia terus dikaji. Bali khususnya sebagai daerah pariwisata menjadi daerah yang begitu didorong untuk mampu setiap tahunnya terus meningkatkan jumlah wisatawannya. Namun yang menjadi pertanyaan, apakah pemerintah mampu mendorong perekonomian di sektor ini tanpa melihat banyak efek yang dapat muncul, salah satunya adalah jumlah wisatawan yang meningkat secara kuantitas tidak diiringi dengan kualitas wisatawan yang datang serta daya beli mereka di negara ini. Hal lainnya ialah wisatawan yang banyak datang ialah wisatawan asal negara Tiongkok yang mana dari sisi Bahasa masyarakat kita perlu berupaya keras untuk beradaptasi dalam sisi Bahasa untuk dapat mentreat wisatawan yang datang yang pada prakteknya banyak tour guide yang berasal dari luar bali yang perlu didatangkan sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat lokal bali yang merasa tersaingi.","PeriodicalId":309004,"journal":{"name":"Hasanuddin Journal of International Affairs","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128876857","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
St. Husnul Khatimah, Agussalim Burhanuddin, Aswin Baharuddin
{"title":"Dampak Kebijakan Luar Negeri RRT di Amerika Latin terhadap Perekonomian Brazil","authors":"St. Husnul Khatimah, Agussalim Burhanuddin, Aswin Baharuddin","doi":"10.31947/hjirs.v1i2.17675","DOIUrl":"https://doi.org/10.31947/hjirs.v1i2.17675","url":null,"abstract":"This study aims to provide an overview of the implementation of China's foreign policy in Latin America within the framework of peaceful development as a manifestation of China's identity and interests in the region. Furthermore, this study also aims to see the extent of the impact of China's policies in Latin America on the Brazilian economy. The type of research that the author uses is a qualitative method with data collection techniques in the form of literature review/library research. The data used is secondary data sourced from reports, journals, articles, books and other documents which are then analyzed qualitatively by descriptive-analytic method. \u0000The results of this study indicate that China's foreign policy towards Latin America based on peaceful development is oriented towards mutual development through increasing cooperation in various fields. The implementation of China's foreign policy in Latin America in this case is carried out in two forms: multilateral cooperation through inter-regional organizations, in particular the CELAC-China Forum as the main structure; and bilateral cooperation with each country in the region. In practice, the two forms of cooperation are carried out synergistically and simultaneously, and are open to the participation of countries outside the region. In the context of Brazil, China's foreign policy in Latin America has more or significant impact, though not comprehensively. By looking at the increase in Brazil's GDP and the PRC's global investment figures in the country during China's joining the CELAC-China Forum and the implementation of the China-Latin American and Caribbean Countries Cooperation Plan (2015-2019) since 2015, it can be said limitedly that China's development oriented economic policy has had a positive impact on the Brazilian economy. \u0000 \u0000Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai bentuk implementasi kebijakan luar negeri RRT di Amerika Latin dalam kerangka peaceful development sebagai wujud identitas dan kepentingan RRT di kawasan tersebut. Lebih lanjut, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat sejauh mana dampak kebijakan RRT di Amerika Latin terhadap perekonomian Brazil. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur/telaah pustaka. Data yang digunakan berupa data sekunder, bersumber dari laporan, jurnal, artikel, buku serta dokumen lain yang kemudian dianalisis secara kualitatif dengan metode deskriptif-analitik. \u0000Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan luar negeri RRT terhadap negara-negara di kawasan Amerika Latin berdasarkan peaceful development berorientasi pada pembangunan bersama melalui peningkatan kerja sama di berbagai bidang. Implementasi kebijakan luar negeri RRT di Amerika Latin dalam hal ini diterapkan melalui dua bentuk: kerja sama multilateral melalui organisasi inter-regional, khususnya Forum CELAC-Tiongkok sebagai struktur utama; dan kerja sama bilateral dengan masing","PeriodicalId":309004,"journal":{"name":"Hasanuddin Journal of International Affairs","volume":"46 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120976790","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}