Selly Oktarina, S. Sumardjo, N. Purnaningsih, D. Hapsari
{"title":"Participatory Communication and Affecting Factors on Empowering Women Farmers in The Urban Farming Program at Bogor City and Bogor Regency","authors":"Selly Oktarina, S. Sumardjo, N. Purnaningsih, D. Hapsari","doi":"10.31000/nyimak.v6i1.5156","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/nyimak.v6i1.5156","url":null,"abstract":"Urban farming is essential as an effort to overcome land limitations and weak productivity in the food supply. Urban farming from a communication perspective is an empowerment effort that directly involves the community in its implementation. This study aims to analyze the participatory communication of women farmers and analyze factors that affect the application. This study was conducted in Bogor City and Bogor Regency. This study is explanatory survey research with a quantitative approach and supported by qualitative data. The data obtained is by cluster sampling with urban, semi-urban, and rural clusters on 231 respondents. Data were analyzed using the score, Difference Test, and Structural Equation Model (SEM). The results show that the participatory communication level in the urban farming program is medium, referring to the dialogue atmosphere, dialogue participation, and convergence level. The factors that significantly influence participatory communication are characteristics, champion competence, the exposure of media communication, and institutional support.Keywords: Communication, dialogue, participation, urban farming ABSTRAKUrban farming penting sebagai upaya mengatasi keterbatasan lahan dan lemahnya produktivitas dalam penyediaan pangan. Urban farming dari perspektif Komunikasi merupakan upaya pemberdayaan yang melibatkan secara langsung masyarakat dalam pelaksanaannya. Fokus penelitian ini adalah menganalisis komunikasi partisipatif wanita tani dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap komunikasi partisipatif dalam pelaksanaan program urban farming. Penelitian dilakukan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Penelitian ini bersifat survey explanatory research dengan pendekatan kuantitatif dan didukung data kualitatif. Pengambilan sampel secara cluster sampling dengan klaster kelurahan yang dikelompokkan berdasarkan urban, semi urban dan rural terhadap 231 orang wanita tani. Analisa data dilakukan dengan metode skor, uji beda serta analisis structural model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi partisipatif wanita tani dalam program urban farming berada pada kriteria sedang yang dilihat dari suasana dialog, partisipasi dialog dan tingkat konvergensi. Faktor yang berpengaruh signifikan terhadap komunikasi partisipatif adalah pendidikan formal, luas lahan, kompetensi pemberdaya, terpaan media komunikasi, dan dukungan lembaga.Kata Kunci: Dialog, komunikasi, partisipasi, urban farming","PeriodicalId":308886,"journal":{"name":"Nyimak: Journal of Communication","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131576412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Hidayati, Elfitra Desy Surya, A. S. Arief, A. Gs, Jose Marco G. Reyes
{"title":"Social Media Skill in Public Relations and Customer Service for Employers","authors":"A. Hidayati, Elfitra Desy Surya, A. S. Arief, A. Gs, Jose Marco G. Reyes","doi":"10.31000/nyimak.v6i1.4977","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/nyimak.v6i1.4977","url":null,"abstract":"Public relation is an important part of marketing activities that involves assessing or perceiving the general public’s attitudes and views, as well as general and specific consumers (segments), toward a company’s or product’s activities and brand policies, and then carrying out the necessary activities to create a positive image. This goal can be achieved by using suitable media to complete customer satisfaction so that skills in utilizing social media are the main thing that public relations must do. This study aims to determine the ability to use social media by entrepreneurs such as university graduates when they start working. This study uses a quantitative approach with a survey method. The population in this study is Indonesian entrepreneurs. A survey of 396 entrepreneurs was chosen as the method. The findings show that public relations and customer service are the most sought-after social media skills among university graduates, ahead of knowledge of social media content creation, strategy development, and analytics.Keywords: Social media skill, public relations, customer service, employersABSTRAKHumas adalah bagian penting dari kegiatan pemasaran yang melibatkan penilaian atau persepsi sikap dan pandangan masyarakat umum, serta konsumen (segmen) umum dan khusus, terhadap kegiatan perusahaan atau produk dan kebijakan merek, dan kemudian melakukan kegiatan yang diperlukan untuk menciptakan citra positif. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan menggunakan media yang sesuai untuk melengkapi kepuasan pelanggan sehingga keterampilan dalam memanfaatkan media sosial menjadi hal utama yang harus dilakukan oleh humas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penggunaan media sosial oleh para pengusaha seperti lulusan universitas ketika mereka mulai bekerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha Indonesia. Sebuah survei terhadap 396 pengusaha dipilih sebagai metode. Temuan menunjukkan bahwa hubungan masyarakat dan layanan pelanggan adalah keterampilan media sosial yang paling dicari di kalangan lulusan universitas, di atas pengetahuan tentang pembuatan konten media sosial, pengembangan strategi, dan analitik.Kata Kunci: Keterampilan media sosial, hubungan masyarakat, pelayanan pelanggan, pengusaha ","PeriodicalId":308886,"journal":{"name":"Nyimak: Journal of Communication","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124107411","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
L. Nurhajati, Amanda Putri, Xenia Angelica Wijayanto
{"title":"Disaster Communication Representation on BNPB's Instagram as COVID-19 Response Acceleration Task Force","authors":"L. Nurhajati, Amanda Putri, Xenia Angelica Wijayanto","doi":"10.31000/NYIMAK.V5I1.3160","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/NYIMAK.V5I1.3160","url":null,"abstract":"Indonesia is one of the countries in Asia that has experienced a severe impact due to the COVID-19 virus. This message was conveyed by the president of Indonesia officially on March 2, 2020. The Indonesian government received various criticisms. The Indonesian people considered the government to be slow in taking a stand on this global pandemic. BNPB (National Disaster Management Agency) was then appointed as the COVID-19 Response Acceleration Task Force. As an agency engaged in disaster issues, BNPB strives to carry out the disaster mitigation process for the COVID-19 case. This study aims to determine how BNPB carries out the representation of disaster communication through Instagram @bnpb_indonesia. The disaster communication process is inseparable from disaster mitigation itself. The concept of successful disaster communication emphasizes the affected, the commitment of the leadership, communication as part of planning and operations in the field, awareness of the situation, and cooperation with the media. This study uses Barthes’s semiotic method to see how denotative, connotative, and mythical forms are formed on BNPB’s Instagram. This preliminary research shows that in general, BNPB Instagram has worked hard to fulfill its organizational profile as a representation of the foremost organization dealing with the COVID-19 disaster in Indonesia. However, in terms of successful communication, several things are not fulfilled on the existing BNPB Instagram display, especially the lack of focus on those affected.Keywords: Representation, disaster communication, covid-19, Instagram, BNPB ABSTRAKIndonesia menjadi salah satu negara di Asia yang mengalami dampak sangat serius akibat virus Covid-19. Hal ini disampaikan presiden Indonesia secara resmi pada tanggal 2 Maret 2020. Berbagai kritik dituai oleh pemerintah Indonesia, masyarakat Indonesia menganggap pemerintah lamban mengambil sikap atas pandemik global ini. BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) kemudian ditunjuk sebagai Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19. Sebagai badan yang bergerak pada isu kebencanaan, BNPB berupaya keras melakukan proses mitigasi bencana atas kasus Covid-19. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana representasi komunikasi bencana dilakukan BNPB melalui Instagram @bnpb_indonesia. Proses komunikasi bencana tidak terpisahkan dari mitigasi bencana. Konsep keberhasilan komunikasi bencana menekankan fokus pada yang terdampak, adanya komitmen pimpinan, komunikasi sebagai bagian dari perencanaan dan operasi di lapangan, kesadaran atas situasi, serta adanya kerja sama dengan media. Penelitian ini menggunakan metodologi semiotika Barthes untuk melihat bagaimana denotatif, konotatif dan mitos terbentuk atas Instagram BNPB. Penelitian awal ini menunjukkan hasil bahwa secara umum Instagram BNPB berupaya keras memenuhi profil organisasinya sebagai representasi organisasi terdepan yang menangani bencana Covid-19 di Indonesia. Namun dari sisi keberhasilan komunikasiny","PeriodicalId":308886,"journal":{"name":"Nyimak: Journal of Communication","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121325044","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Case Study in Covid-19 Infodemic in Indonesia","authors":"Ferdinand Eskol Tiar Sirait, R. Sanjaya","doi":"10.31000/NYIMAK.V5I1.2652","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/NYIMAK.V5I1.2652","url":null,"abstract":"COVID-19 has been declared as pandemic by WHO. Indonesian government late to give official statement that made public believe in hoax, rumours, gossip, even propaganda that they got from social media and passed from one group to another. As we know, too much information or shortage of information could lead to confusing messages that eventually increase public distrust towards official statement. Consequently, people resort to social media as the only source of information. As a mass-self communication channel, the credibility of information from this source is problematic. Castell’s mass-self communication made this circle become infodemic that hamstring public trust to government. In this research, we do comparative case study on how countries (China and South Korea) tackle communication problems during the pandemic. This research is significant because it could be a reference model of crisis communication strategy when the country faces a pandemic Relying on mass media analysis and literature review, we find that China’s government uses power to control information circulation while South Korea’s generates public’s participation in social media. Indonesia as a democratic country could use this experience to gain public’s trust by doing Coomb’s SCCT for crisis situation. Doing this, Indonesia is expected to be more prepared to for the crisis communication in the future.Keywords: COVID-19, infodemic, crisis communication, case study ABSTRAKCOVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO. Pemerintah Indonesia terlambat memberikan pernyataan resmi yang membuat publik percaya pada hoax, rumor, gosip, bahkan propaganda yang mereka dapatkan dari media sosial dan diteruskan dari satu kelompok ke kelompok lain. Seperti kita ketahui, informasi yang terlalu banyak atau kekurangan informasi dapat menimbulkan pesan yang membingungkan yang pada akhirnya meningkatkan ketidakpercayaan publik terhadap pernyataan resmi. Akibatnya, masyarakat menggunakan media sosial sebagai satu-satunya sumber informasi. Sebagai saluran komunikasi massa-mandiri, kredibilitas informasi dari sumber ini bermasalah. Komunikasi massa yang dilakukan Castell membuat lingkaran ini menjadi infodemik yang melemahkan kepercayaan publik kepada pemerintah. Dalam penelitian ini, kami melakukan studi kasus komparatif tentang bagaimana negara-negara (China dan Korea Selatan) menangani masalah komunikasi selama pandemi. Penelitian ini penting karena dapat menjadi model referensi strategi komunikasi krisis ketika negara menghadapi pandemi Mengandalkan analisis media massa dan tinjauan pustaka, kami menemukan bahwa pemerintah China menggunakan kekuatan untuk mengontrol peredaran informasi sementara Korea Selatan menghasilkan partisipasi publik di media sosial. Pengalaman ini bisa dimanfaatkan Indonesia sebagai negara demokrasi untuk mendapatkan kepercayaan publik dengan melakukan SCCT Coomb untuk situasi krisis. Dengan begitu, Indonesia diharapkan lebih siap menghadapi krisis komunikasi di mas","PeriodicalId":308886,"journal":{"name":"Nyimak: Journal of Communication","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129881971","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. Susilo, T. Putranto, Charles Julian Santos Navarro
{"title":"9 Performance of Indonesian Ministry of Health in Overcoming Hoax About Vaccination Amid the COVID-19 Pandemic on Social Media","authors":"D. Susilo, T. Putranto, Charles Julian Santos Navarro","doi":"10.31000/NYIMAK.V5I1.4100","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/NYIMAK.V5I1.4100","url":null,"abstract":"The coronavirus disease (COVID-19) pandemic in early 2021 is still a “big disaster” for Indonesia. The public is increasingly confused about the Government’s Vaccination program in reducing the number of COVID-19 cases in Indonesia. The development of Vaccine-related hoaxes such as safe or not, halal or not, has also become a new job faced by the Government, especially the Ministry of Health. This study aims to determine the Indonesian Ministry of Health’s performance in overcoming hoaxes against Vaccinations during the Covid-19 pandemic. The method used in this research is Krippendorff content analysis on Instagram posts of the Ministry of Health @kemenkes_ri during the period 1 January 2021 to 29 January 2021. The conclusion obtained in this study is that the Ministry of Health’s efforts in dealing with hoaxes circulating in the community regarding the Covid-19 Vaccination are by presenting health experts in providing information related to the Covid-19 Vaccine. The information conveyed is related to the quality and safety of Vaccines, to the Vaccine development process.Keywords: Performance, social media, hoax, vaccination, COVID-19 ABSTRAKPandemi penyakit coronavirus (COVID-19) di awal tahun 2021 masih menjadi “bencana besar” bagi Indonesia. Masyarakat semakin bingung dengan program vaksinasi yang dilakukan Pemerintah dalam menekan angka kasus COVID-19 di Indonesia. Berkembangnya hoaks terkait vaksin seperti aman atau tidak, halal atau tidak, juga menjadi pekerjaan baru yang dihadapi Pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Kementerian Kesehatan RI dalam mengatasi hoaks terhadap vaksinasi selama pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konten Krippendorff pada postingan Instagram Kementerian Kesehatan @kemenkes_ri selama periode 1 Januari 2021 hingga 29 Januari 2021. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa upaya yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dalam menghadapi hoaks yang beredar di masyarakat terkait vaksinasi Covid-19 adalah dengan menghadirkan pakar kesehatan dalam memberikan informasi terkait vaksin Covid-19. Informasi yang disampaikan terkait dengan kualitas dan keamanan vaksin, hingga proses pengembangan vaksin. Kata Kunci: Kinerja, media sosial, hoaks, vaksinasi, COVID-19","PeriodicalId":308886,"journal":{"name":"Nyimak: Journal of Communication","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117007519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengelolaan Kesan Komunikasi Persuasif Personal Sales","authors":"Nimas Ardyati","doi":"10.31000/nyimak.v3i2.1779","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/nyimak.v3i2.1779","url":null,"abstract":"Personal sales adalah salah satu dari ujung tombak perusahaan. Karena selalu ada di garda terdepan, personal sales harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan menguasai product knowledge . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan kesan verbal dan nonverbal personal sales PT. Sumber Phoenix Makmur. Menggunakan paradigma konstruktivisme, pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan kesan verbal dan nonverbal personal sales PT. Sumber Phoenix Makmur tidak berjalan maksimal lantaran personal sales belum memiliki kemampuan komunikasi yang baik sekaligus belum menguasai product knowledge . Kata Kunci: Dramaturi, persuasi, personal sales ABSTRACT Personal sales is one of the spearheads of the company. Because personal sales are always at the forefront, he must have good communication skills and master product knowledge. This study aims to determine the impression management of verbal and nonverbal personal sales PT. Sumber Phoenix Makmur. Using constructivist paradigm, the research approach used in this study is qualitative approach. Research data were obtained through interviews, observations, and documentation studies. The results showed that impression management of verbal and nonverbal personal sales PT. Sumber Phoenix Makmur did not run optimally because personal sales did not have good communication skills and did not master product knowledge. Keywords: Dramaturgy, persuasive, personal sales","PeriodicalId":308886,"journal":{"name":"Nyimak: Journal of Communication","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123901444","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kerusuhan Suporter PSIM dan PSS di Stadion Sultan Agung dalam Bingkai Media Lokal Yogyakarta","authors":"Nisa Adzkiya, Fajar Junaedi","doi":"10.31000/nyimak.v3i2.1655","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/nyimak.v3i2.1655","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi pemberitaan surat kabar lokal di Yogyakarata mengenai kerusuhan yang melibatkan suporter PSIM dan PSS pada 26 Juli 2018 di luar Stadion Sultan Agung yang mengakibatkan puluhan orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia. Kerusuhan di antara suporter PSIM dan PSS tersebut mengundang berbagai surat lokal di Yogyakarta menuliskan insiden ini sebagai headline selama tiga hari berturut-turut dari 27 Juli 2018 hingga 29 Juli 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembingkaian (framing) yang dibuat surat kabar lokal di Yogyakarta dalam memberitakan peristiwa bentrok antarsuporter PSIM dan PSS. Menggunakan pendekatan kualitatif, metode yang digunakan adalah analisis framing model William A. Gamson. Data penelitian bersumber dari pemberitaan yang ditayangkan beberapa surat kabar lokal di Yogyarakarta mengenai peristiwa bentrok antarsuporter PSIM dan PSS Sleman. Hasil penelitian menunjukkan (1) Harian Jogja membingkai berita tindak kekerasan suporter melibatkan pelajar; (2) Radar Jogja membingkai bahwa kontradiksi perdamaian elit vs kerusuhan di akar rumput; (3) Kedaulatan Rakyat membingkai beritanya dengan istilah kedamaian yang ternodai; (4). Koran Merapi membingkai berita kekerasan suporter di wilayah kriminalitas; (5). Tribun Jogja membingkai berita dengan kekerasan suporter sebagai ancaman. Kata Kunci: framing , kekerasan suporter, media lokal, Yogyakarta ABSTRCT This research is motivated by local newspaper in Yogyakarata about the riots involving PSIM and PSS supporters on July 26, 2018 outside the Sultan Agung Stadium, which resulted in dozens of injuries and one death. Riots between PSIM and PSS supporters invited various local newspapers in Yogyakarta to write this incident as headlines for three consecutive days from 27 July 2018 to 29 July 2018. This research aims to find out how the framing created by local newspapers in Yogyakarta in reporting the clash between PSIM and PSS supporters. Using qualitative approach, this study uses framing analysis method by William A. Gamson. The research data was obtained from reports broadcast by several local newspapers in Yogyarakarta about the clash between supporters of PSIM and PSS Sleman. The results showed (1) Harian Jogja frames news of supporters supporting violence involving students; (2) Radar Jogja frames the contradiction of elite peace vs. riots at the grassroots; (3) Kedaulatan Rakyat write news with a tarnished frame of peace; (4) Koran Merapi frame news about supporters of violence in crime areas; (5) Tribun Jogja framed the supporters’ violence as a threat. Keywords: Framing, supporter violence, local newspaper, Yogyakarta","PeriodicalId":308886,"journal":{"name":"Nyimak: Journal of Communication","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128496175","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Eksistensi Java Jazz Festival sebagai Event Musik di Indonesia","authors":"Rialdo Rezeky, N. Sabrina","doi":"10.31000/nyimak.v3i2.1745","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/nyimak.v3i2.1745","url":null,"abstract":"PT. Java Festival Production (JFP) adalah salah satu promotor musik di Indonesia yang masih tetap bertahan eksistensinya. Salah satu event musik bergengsi yang menjadi ciri khasnya adalah Java Jazz Festival, yang sudah diselenggarakan sejak 2005 dan masih bertahan hingga kini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen event PT. Java Festival Production dalam mempertahankan penyelenggaraan event Java Jazz Festival di Indonesia. Landasan konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah event management process Joe Goldblatt. Menggunakan paradigma konstruktivisme, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan manajemen event dalam penyelenggaraan Java Jazz Festival dilakukan pada tahap (1) praevent , yaitu dengan melakukan riset, desain, dan perencanaan; (2) main event , dengan melakukan koordinasi; (3) pascaevent , dengan menyelesaikan report dari setiap divisi setelah acara selesai. Kata Kunci: manajemen event , special event , Java Jazz ABSTRACT PT. Java Festival Production (JFP) is one of the promoters of music in Indonesia that still exists today. One of the prestigious music events that characterizes it is the Java Jazz Festival, which has been held since 2005 and is still held today. This study aims to determine and analyze event management of PT. Java Festival Production in maintaining the implementation of Java Jazz Festival event in Indonesia. The conceptual foundation used in this study is Joe Goldblatt’s event management. Using the constructivism paradigm, the approach used is a qualitative descriptive approach with a case study method. Data collection techniques using observation, interviews and literature studies. The results showed that the application of event management in implementation of the Java Jazz Festival was carried out at (1) preevent stage, namely by conducting research, design, and planning; (2) main events stage, by coordinating; (3) postevent stage, by completing reports from each division after the event is over. Keywords: event management, special event, Java Jazz","PeriodicalId":308886,"journal":{"name":"Nyimak: Journal of Communication","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132856398","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Orasi Politik Joko Widodo dan Prabowo Soebianto dalam Pilpres 2019","authors":"Surti Wardani","doi":"10.31000/nyimak.v3i2.1544","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/nyimak.v3i2.1544","url":null,"abstract":"Orasi politik (pidato) merupakan momen bagi seorang kandidat untuk bisa memperlihatkan kualitasnya baik sebagai pribadi (ramah, hangat, optimis, dan lain sebagainya), pemikir (lewat berbagai ide serta inovasi yang ditawarkan), maupun sebagai manager (kecakapan mengelola pemerintahan jika kelak terpilih sebagai presiden). Asumsi yang dibangun dalam penelitian ini adalah tidak maksimalnya pemanfaatan orasi politik (pidato) sebagai saluran komunikasi politik antara sang kandidat dengan konstituennya. Seharusnya, orasi politik bisa menjadi momentum antara kandidat dan pendukungnya untuk menyelesaikan ragam persoalan bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis orasi politik kedua calon presiden pada Pemilihan Presiden 2019. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan lewat studi literatur. Teknik analisis isi yang digunakan dilakukan terhadap berbagai dokumen, yang meliputi dokumentasi debat kandidat, berita pada portal media online serta orasi politik kedua kandidat pada Pemilihan Presiden 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) orasi politik yang disampaikan oleh Prabowo dan Jokowi cenderung menggeneralisir permasalahan hingga menimbulkan kontroversi; (2) strategi yang digunakan kedua kandidat politik ialah legitimasi dan delegitimasi; (3) kedua kandidat bisa memperlihatkan wajah “positif” dan “negatif” yang menjadi unsur penyeimbang sehingga konflik sosial tak mudah meletup di tengah masyarakat.Kata Kunci: Orasi politik, legitimasi, delegitimasi, Pilpres 2019 ABSTRACTPolitical oration (speech) is a good moment for candidate to be able to show his quality both as a person (friendly, warm, optimistic, etc.), thinker (through various ideas and innovations offered), and as a manager (ability to manage government if one is elected as president). The assumption built in this research is that the use of political speeches (speeches) is not optimal as a channel of political communication between the candidate and his constituents. Supposedly, political speeches can be a momentum between candidates and supporters to solve various national problems. This research aims to analyze the political speeches of the two presidential candidates in the 2019 Presidential Election. This research use desciptive qualitative approach. Data collection was carried out through literature studies. The content analysis technique used was performed on various documents, which included documentation of candidate debate, news on online media portal and political speeches of both candidates in the 2019 Presidential Election. The results showed that (1) political speeches delivered by Prabowo and Jokowi tended to generalize the problem and causing controversy; (2) the strategies used by the two political candidates are legitimacy and delegitimation; (3) both candidates can show a “positive” and “negative” face which is a balancing element so as to reduce social conflict.Keywords: political oration, le","PeriodicalId":308886,"journal":{"name":"Nyimak: Journal of Communication","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114462264","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Motivasi Menghafal Al-Qur’an pada Anak melalui Komunikasi Interpersonal","authors":"A. Mardhiyah, Ayub Ilfandy Imran","doi":"10.31000/nyimak.v3i2.1204","DOIUrl":"https://doi.org/10.31000/nyimak.v3i2.1204","url":null,"abstract":"Orang tua mempunyai peran yang penting bagi keberhasilan pendidikan anak, termasuk dalam meningkatkan motivasi anak untuk menghafal Al-Qur’an. Selain itu, proses tahfizh Al-Qur’an harus selaras antara tujuan pendidikan di sekolah dan aktivitas anak di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pola komunikasi interpersonal orang tua dan anak dalam meningkatkan motivasi menghafal Al-Qur’an pada anak. Penelitian ini dilakukan pada orang tua dan siswa STP MI Khoiru Ummah yang memiliki prestasi di bidang tahfizh. Dengan paradigma konstruktivisme, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan anak yang memiliki capaian tahfizh tinggi berasal dari keluarga yang menerapkan pola komunikasi konsensual. Pola komunikasi konsensual adalah pola komunikasi yang memiliki tingkat interaksi dan konformitas tinggi antaranggota keluarga. Dengan diterapkannya pola komunikasi ini, orang tua dapat meningkatkan motivasi menghafal Al-Qur’an pada anak dan anak dapat mencapai target hafalan yang diinginkan.Kata Kunci: Komunikasi interpersonal, keluarga, tahfizh Al-Qur’an ABSTRACTParents have an important role in the success of children’s education, including in increasing the motivation of children to memorize the Qur’an. In addition, the process of tahfizh Al-Qur’an must be in harmony between the goals of education in schools and the activities of children at home. This study aims to determine and analyze the patterns of interpersonal communication of parents and children in increasing motivation to memorize the Qur’an in children. This research was carried out on parents and students of STP MI Khoiru Ummah who had achievements in the field of tahfizh. With the constructivism paradigm, this study uses qualitative-descriptive approach. The results of the study show that children who have high achievement outcomes come from families that apply the consensual communication pattern. The pattern of consensual communication is a communication pattern that has a high level of interaction and conformity between family members. With the implementation of this pattern, parents can increase motivation in children to memorize the Qur’an and children can achieve the desired memorization target.Keywords: Interpersonal communication, family, tahfizh Al-Qur’an","PeriodicalId":308886,"journal":{"name":"Nyimak: Journal of Communication","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122328118","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}