{"title":"PENANGANAN DAN PENCEGAHAN PANDEMI WABAH VIRUS CORONA (COVID-19) KABUPATEN INDRAMAYU","authors":"K. Karyono, Rohadin Rohadin, D. Indriyani","doi":"10.24198/jkrk.v2i2.29127","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jkrk.v2i2.29127","url":null,"abstract":"(SDGs) “Subtainable Development Goals” atau (PTB) “Tujuan Pembangunan Berkelanjutan” merupakan Resolusi yang di canangkan oleh PBB, dan di tanda tangani oleh pemimpin negara - negara maju dan berkembang pada tanggal 21 Oktober 2015, yang berambisi mempunyai tujuan untuk pembangunan bersama hingga tahun 2030 dengan 169 capaian yang terukur sebagai agenda dunia pembangunan Internasioanal, dan tujuanya meliputi pengentasan kemiskinan kelaparan, perbaikan kesehatan, pendidikan, dan mengatasi perubahan iklim serta melindungi hutan dan laut. Terkait dengan pembahasan (SDGs) tentang merebaknya penomena wabah pandemi Virus Corona di tanah air, tentunya cukup menarik untuk kita bahas pembahasan tentang pandemi dan kebijakan Pemerintah dalam menghadapi dan menangani wabah Virus Corona desiase (Covid - 19) ini.","PeriodicalId":308421,"journal":{"name":"Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik","volume":"105 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114738431","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Andayani, Puspa Sari Muraidandini, Azlinda Azman
{"title":"PENERAPAN TERAPI PERILAKU KOGNITIF TERHADAP PENARIKAN SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS FISIK DI DESA CAMPAKA, KABUPATEN ANDIR, BANDUNG","authors":"R. Andayani, Puspa Sari Muraidandini, Azlinda Azman","doi":"10.24198/JKRK.V1I2.23244","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKRK.V1I2.23244","url":null,"abstract":"Penyandang disabilitas fisik seringkali harus berurusan dengan masalah yang berasal dari dalam dirinya sendiri, dan juga dari lingkungannya. Kecenderungan menarik diri dari lingkungan disebabkan pemahaman bahwa ia berbeda dari orang lain, dan juga lingkungan memberikan perlakukan yang berbeda terhadap mereka. Pola pikir negatif tersebut kemudian mempengaruhi perilaku menjadi mal adaptif. Kondisi ini memerlukan perhatian agar penyandang disabilitas dapat terbebas dari distorsi kognitif atau pemikiran negatif dan perilaku mal adaptif, sehingga dapat berdampak pada peningkatan kualitas hidup dirinya dan juga keluarganya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis 1) karakteristik responden penyandang disabilitas fisik, 2) penerapan CBT dalam mengurangi perilaku mengasingkan diri, 3) penerapan CBT dalam mengatasi perilaku yang cepat tersinggung, 3) penerapan CBT dalam mengatasi perilaku apatis, 4) penerapan CBT mengatasi perilaku sering melamun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain subjek tunggal (SSD) dan model A-B-A. Teknik pengumpulan data utama dengan menggunakan kuesioner, dilengkapi dengan observasi dan wawancara. Pengujian hipotesis menggunakan analisis statistik deskriptif dengan analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan CBT dapat mengurangi perilaku mengasingkan diri, perilaku cepat tersinggung, apatis dan perilaku yang sering melamun. Implikasi praktis dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan CBT pada penyandang disabilitas fisik harus mempertimbangkan keterlibatan keluarga, terapi dilakukan dalam kelompok, kombinasi teknik penguatan yang berulang, serta kemampuan terapis untuk mengubah pemikiran negatif.","PeriodicalId":308421,"journal":{"name":"Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114782053","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERAN POLITIK CEU POPONG DALAM MEMBANGUN BANGSA YANG HARMONI","authors":"Rd. Dewi Ismawati, Rohadi Rohadi, S. A. Nulhaqim","doi":"10.24198/JKRK.V1I2.23236","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKRK.V1I2.23236","url":null,"abstract":"Kebudayaan dan gender tidak dapat dipisahkan. Dalam budaya Sunda, kedudukan perempuan dalam wilayah domestik maupun di luar bisa menjadi kontradiktif. Ceu Popong sebagai perempuan asli Sunda membuktikan bahwa, terlepas dari beragam persepsi bagaimana budaya Sunda dalam memandang kedudukan perempuan, ia tetap bisa mengembangkan diri sebagai politisi hingga terpilih menjadi Anggota DPR-RI selama lima periode. Dalam perspektif teori gender dan gerakan feminis, perubahan peran Ceu Popong sebagai pengurus rumah tangga menjadi politisi membuktikan pentingnya pendidikan dan keadilan sosial sebagai kunci pemberdayaan perempuan, khususnya di ranah politik praktis. Ceu Popong juga telah membuktikan identitas pribadi, seperti gender, suku, atau bahkan partai, merupakan salah satu dari banyak faktor untuk membangun harmoni bangsa dalam keberagaman. The concept of culture and gender cannot be separated. In Subdanese culture, women position in domestic and public area can be contradictive. Ceu Popong as Sundanese woman proves that, regardless the varies perception of women position in Sundanese culture, she can actualize her role as politicianand got elected as member of parliament (DPRRI) for five periods. Gender theory and feminism movement theory, explained this role changes from householf wife to politician is a proof of the importance of education and social justice as the keys to women empowerment, especially in political sphere. And also. Ceu Popong has proved that personal identity, like gender, culture, and even party, are one of many factors that can build nations’s harmony in diversity.","PeriodicalId":308421,"journal":{"name":"Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik","volume":"11 7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128846101","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. A. Nulhaqim, M. Fedryansyah, Eva Nuriyah Hidayat
{"title":"RESOLUSI KONFLIK AGRARIA BERBASIS KOMUNITAS PADA MASYARAKAT PETANI DI DESA GENTENG KECAMATAN SUKASARI KEBUPATEN SUMEDANG","authors":"S. A. Nulhaqim, M. Fedryansyah, Eva Nuriyah Hidayat","doi":"10.24198/JKRK.V1I2.23235","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKRK.V1I2.23235","url":null,"abstract":"Konflik merupakan salah satu fenomena yang selalu terjadi pada masyarakat. Salah satu fenomena konflik yaitu konflik agraria pada masyarakat petani yang terjadi di Desa Genteng Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang. Berbagai upaya resolusi konflik dilakukan oleh berbagai pihak untuk mengatasi konflik agraria ini. Salah satunya yaitu resolusi konflik berbasis komunitas. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan resolusi konflik agraria berbasis komunitas pada masyarakat petani di Desa Genteng berdasarkan pandangan tiga ahli yaitu masyarakat lokal Desa Genteng, praktisi pertanahan dan akademisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik diskusi publik antara ketiga ahli tersebut. Berdasarkan pandangan masyarakat lokal Terjadi mis komunikasi antar warga Desa Genteng dengan pihak Perum Perhutani dalam pemanfaatan lahan. Alih fungsi lahan hutan yang terjadi di Kawasan Manglayang Timur mendorong masyarakat Desa Genteng juga beralih profesi. Dalam upaya resolusi konflik, LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) memiliki peran yang sangat penting yaitu sebagai penengah antara petani dengan Perum Perhutani. Mediasi yang dilakukan oleh LMDH menghasilkan sebuah konsensus baru yaitu Perhutani memperbolehkan petani lokal untuk menggarap kembali lahan di kawasan hutan, namun dengan jenis tanaman tertentu yang telah ditentukan oleh Perum Perhutani. Berdasarkan pandangan ahli pertanahan dalam upaya meminimalisir konflik agraria, BPN Kabupaten Sumedang melakukan upaya sertifikasi tanah dan redistribusi tanah terutama di wilayah rawan konflik agraria yaitu di lokasi pembangunan bendungan Jatigede, dan lokasi pembangunan tol Cisumdawu. Berdasarkan pandangan akademisi masalah yang terjadi di Desa Genteng tidak hanya sekedar konflik pemanfaatan lahan saja, namun juga lebih kompleks dari itu seperti pengelolaan air PDAM, potensi kehilangan pekerjaan, konflik lahan, kemiskinan, kesadaran dalam pelestarian lingkungan, kesulitan pemasaran hasil pertanian. Upaya pemecahan masalah di Desa Genteng telah dilakukan oleh berbagai pihak yang dilakukan melalui upaya hukum preventif dan represif, pembentukan konsensus baru, pembentukan integrasi sosial dan kerjasama dengan perguruan tinggi melalui program pengabdian kepada masyarakat. Upaya penyelesaian konflik dan pemecahan masalah yang ada di Desa Genteng salah satunya dapat dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat.","PeriodicalId":308421,"journal":{"name":"Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik","volume":"44 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114134683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONFLIK PENGELOLAAN SUMBER AIR BERSIH ANTARA PT. SUKAPUTRA GRAHACEMERLANG (SGC) SEBAGAI PENGEMBANG PERUMAHAN DENGAN WARGA PERUMAHAN SENTUL CITY","authors":"Mahda Diva Dwinata, Maulana - Irfan","doi":"10.24198/JKRK.V1I2.23240","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKRK.V1I2.23240","url":null,"abstract":"Air adalah sumber kehidupan dan merupakan hak bagi setiap manusia, bahkan Bangsa Indonesia sudah mengatur dan menetapkan dalam pasal 33 UUD 1945 Hak yang dimaksud adalah melalui kebijakan selaku pemegang kendali dalam pengurusan, pengaturan, pengelolaan dan pengawasan. PT. Sukaputra Grahacemerlang (SGC) (Anak Perusahaan PT. Sentul City) sebagai pihak pengembang perumahan Sentul City telah melakukan konflik dalam pengelolaan sumber air bersih terhadap warga Sentul City. Situasi tersebut dapat berdampak konflik berkepanjangan terutama pada konflik sosial di masyarakat yang berada di lokasi tersebut. Melihat kondisi warga yang menjadi korban karena sulitnya mendapatkan pasokan air bersih, sudah saatnya para pemangku kepentingan turun tangan untuk segera mengatasi masalah ini. Metode yang digunakan dalam tulisan ini menggunakan studi literatur dengan mengumpulkan dokumen berita, jurnal serta dokumen lain yang mendukungnya.","PeriodicalId":308421,"journal":{"name":"Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129652176","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONFLIK KEPENTINGAN LAHAN WARGA RW 11 TAMANSARI DENGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM KASUS REALISASI PROGRAM RUMAH DERET","authors":"Ali Ar-Ridho, Ishartono Ishartono","doi":"10.24198/JKRK.V1I2.23243","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKRK.V1I2.23243","url":null,"abstract":"Konflik merupakan sebuah fenomena yang lazim terjadi di masyarakat, baik dalam tatanan ruang lingkup mikro, mezzo maupun makro, konflik akan selalu ada sebagai penanada adanya kehidupan masyarakat yang dinamis. Konflik itu sendiripun dapat berwujud kedalam beberapa bentuk masalah dan salah satunya adalah konflik sengketa lahan atau lebih dikenal dengan konflik agraria. Konflik agraria merupakan satu sub-bahasan dari studi konflik yang cukup banyak terjadi dan salah satunya yang terjadi di jawa barat adalah konflik sengketa lahan warga tamansari RW 11 dengan pemerintah kota bandung. Konflik ini merupakan sebuah masalah yang terjadi dikarenakan adanya ketidaksepahaman dan ketidaksepakatan diantara warga RW 11 tamansari dengan pemerintah kota bandung dalam pembangunan rumah deret yang termasuk kedalam program pemerintah daerah untuk merealisasikan kota bandung bebas pemukiman kumuh tahun 2019. Konflik ini telah banyak melalui proses mediasi hingga hukum yang pada akhirnya dimenangkan oleh pemerintah kota bandung. Tulisan ini bermaksud untuk mengkaji masalah ini berdasarkan teori struktural dan kekuasaan dalam kajian sosiologi.","PeriodicalId":308421,"journal":{"name":"Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik","volume":"30 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126966264","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MODEL PELAYANAN SOSIAL BAGI ANAK KORBAN KEKERASAN","authors":"Nandang Mulyana, Risna Resnawaty, R. S. Darwis","doi":"10.24198/JKRK.V1I2.23241","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKRK.V1I2.23241","url":null,"abstract":"Anak merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepada manusia. Akan tetapi dalam perkembangannya anak seringkali menjadi korban kekerasan. Kekerasan terhadap anak mempunyai dampak yang sangat luas dan panjang. Anak korban kekerasan akan membawa trauma selama hidupnya. Di sisi lain korban kekerasan semasa kecil mempunyai potensi untuk menjadi pelaku pada masa yang akan dating sewaktu korban tersebut telah dewasa. Trauma yang luas dan panjang ini harus mendapatkan penanganan secara komprehensif. Faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam keluarga. Sementara faktor eksternal adalah faktor yang terjadi diluar lingkungan keluarga. Penanganan terhadap anak korban kekerasan yang komprehensif, sehingga diperlukan adanya model pelayanan sosial bagi anak korban kekerasan. Model pelayanan sosial bagi anak korban kekerasan dapat dilihat dari cakupan dan kesinambungannya, maupun pemberi pelayanan sosial yang diberikan. Jadi dengan demikian untuk mendapatkan pelayanan yang komprehensif bagi anak korban kekerasan diperlukan koordinasi antarlembaga pemberi pelayanan sosial. Penanganan bagi anak korban kekerasan dengan peningkatan koordinasi antarlembaga yang memberikan pelayanan bagi anak korban kekerasan. Koordinasi ini menjadi penting dengan tujuan untuk menghindari pelayanan yang diberikan tumpang tindih. Selain itu juga dengan koordinasi pelayanan sosial yang diberikan akan lebih menyeluruh. Koordinasi juga akan melihat pelayanan yang sudah diberikan serta yang dibutuhkan oleh anak korban kekerasan. Kemudian koordinasi juga dapat melihat pelayanan sosial yang dimiliki oleh masing-masing instansi yang memberikan pelayanan sosial bagi anak korban kekerasan.","PeriodicalId":308421,"journal":{"name":"Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126814054","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KONFLIK ANTARA DUA KELOMPOK PREMAN DI MAJALAYA","authors":"Lin Aqiela, Maulana - Irfan, Ishartono Ishartono","doi":"10.24198/JKRK.V1I2.23237","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKRK.V1I2.23237","url":null,"abstract":"Perbedaan yang ada di masyarakat menjadi suatu keunikan yang perlu dijaga sekaligus merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa. Perbedaan menjadi salah satu penyebab terjadinya konflik di masyarakat. Indonesia sebagai masyarakat multikultural hidup dengan perbedaan yang saling tumpang tindih dimana terdapat perbedaan dalam perbedaan yang menjadikan peluang untuk munculnya konflik semakin besar. Seperti kita ketahui bahwa konflik sebagai masalah sosial merupakan suatu hal yang kompleks yang mana dapat terjadi karena beberapa hal yang saling berkaitan dan saling tumpang tindih, seperti halnya perbedaan kepentingan dan kesalah pahaman yang menjadi salah satu penyebab munculnya konflik sebagaimana konflik yang terjadi antara dua kelompok preman di Majalaya. Dalam artikel ini penulis mencoba menjelaskan bagaiman konflik terjadi antara dua kelompok masyarakat dan bagaiman konflik tersebut diselesaikan dengan melakukan analisis melalui metode penelitian studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab konflik dua kelompok preman di Majalaya berlatar belakang konflik identitas, kepentingan, dan persaingan ekonomi. Konflik ini merupakan konflik permukaan yang tidak memiliki akar permasalahan yang dalam. Konflik antara dua kelompok preman diselesaikan dengan pembubaran paksa oleh pihak kepolisian dan juga dilakukan pengamanan untuk mencegah terjadinya konflik susulan.","PeriodicalId":308421,"journal":{"name":"Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123225851","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONFLIK AGRARIA ANTARA ALIANSI GERAKAN REFORMA AGRARIA (AGRA) PANGALENGAN DENGAN PERUSAHAAN DAERAH AGRIBISNIS DAN PERTAMBANGAN (PDAP)","authors":"Dinda Primayanti, M. Fedryansyah","doi":"10.24198/JKRK.V1I1.20891","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKRK.V1I1.20891","url":null,"abstract":"Konflik agraria adalah salah satu bentuk konflik yang sering terjadi di Indonesia. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu wilayah yang rentan terjadi konflik agraria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kronologis terjadinya konflik, tipe konflik, dan penyebab dari konflik agraria antara Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Pangalengan dengan Perusahaan Daerah Agribisnis dan Pertambangan (PDAP). Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Jenis penelitian studi literatur adalah mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, diketahui bahwa konflik agraria antara Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Pangalengan dengan Perusahaan Daerah Agribisnis dan Pertambangan (PDAP) termasuk ke dalam tipe konflik terbuka. Selain itu, penyebab konflik yang terjadi tersebut juga dianalisis dengan menggunakan teori hubungan masyarakat dan teori negosiasi prinsip. Agrarian conflict is one form of conflict that often occurs in Indonesia. West Java Province is one of the areas prone to agrarian conflicts. This study aims to determine the chronology of the occurrence of conflict, the type of conflict and the causes of agrarian conflicts between the Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Pangalengan and Perusahaan Daerah Agribisnis dan Pertambangan (PDAP). This study uses the literature study method. This type of literature study research is looking for theoretical references that are relevant to cases or problems found. Based on the results of the analysis of agrarian conflicts between the Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Pangalengan and Perusahaan Daerah Agribisnis dan Pertambangan (PDAP) belong to the type of open conflict and the causes of conflict are analyzed using public relations theory and principle negotiation theory.","PeriodicalId":308421,"journal":{"name":"Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123963019","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONFLIK LAHAN MEGA PROYEK BENDUNGAN LEUWIKERIS DI DESA ANCOL KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA","authors":"Rini Rizkiawati, Sahadi Humaedi","doi":"10.24198/JKRK.V1I1.20894","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JKRK.V1I1.20894","url":null,"abstract":"Konflik merupakan aspek alami dalam suatu kehidupan sosial bermasyarakat yang tidak bisa dielakkan dalam kehidupan manusia. Konflik yang timbul disuatu masyarakat tentunya memiliki suatu dampak positif dan negatifnya dan sering membuat kondisi menjadi tidak nyaman.. Seperti halnya konflik yang terjadi di Desa Ancol Kabupaten Tasikmalaya terkait pembangunan bendungan Leuwikeris. Konflik tersebut terjadi karena adanya rasa ketidakadilan dan kecemburuan terhadap harga jual tanah yang memiliki ketimpangan cukup tinggi dengan Kecamatan Ciamis. Hal tersebut tentunya mampu memperungaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Jika meninjau pada teori transformasi konflik menurut Fisher dkk, berasumsi bahwa konflik mengenai pembangunan bendungan tersebut disebabkan oleh masalah-masalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah-masalah sosial, budaya, dan ekonomi. Conflict is a natural aspect of a social life that is inevitable in human life. Conflicts that arise in a community certainly have a positive and negative impact and often make conditions uncomfortable. As with the conflict that occurred in Ancol Village, Tasikmalaya Regency, related to the construction of the Leuwikeris Dam. The conflict occurred because of a sense of injustice and jealousy towards the selling price of land that had quite high inequality with the Ciamis District. This is certainly able to influence the social and economic conditions of the community. If you look at the theory of conflict transformation according to Fisher et al., It is assumed that conflicts regarding dam construction are caused by problems of inequality and injustice that arise as social, cultural and economic problems. ","PeriodicalId":308421,"journal":{"name":"Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132919042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}