{"title":"Optimalisasi Program Bantuan Langsung Tunai dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani Terdampak Fenomena El Nino di Indonesia","authors":"Emi Triani, Andi Nisa Magello","doi":"10.32734/jkakp.v3i1.15788","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/jkakp.v3i1.15788","url":null,"abstract":"Penelitian ini menginvestigasi dampak Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) terhadap kesejahteraan petani yang terdampak oleh fenomena El Nino di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif denganstudi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa El Nino memiliki dampak signifikan pada sektor pertanian, termasukkekeringan, gangguan pada musim tanam, dan penurunan kualitas hasil panen. Upaya penanggulangan terhadap El Nino melibatkan pemantauan cuaca, pemakaian air yang efisien, dan penerapan pupuk organik. Sementara itu, BLT El Nino memberikan bantuan finansial kepada petani yang terkena dampak langsung, membantu mereka dalam menjaga daya belidan meredakan beban ekonomi. Respon positif dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menunjukkan bahwa program inidianggap efektif dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Kesimpulannya, kolaborasi antara petani, pemerintah, dan pihak terkait diperlukan dalam menghadapi fenomena El Nino, sementara BLT El Nino memberikankontribusi positif dalam menjaga kesejahteraan petani di masa sulit.","PeriodicalId":305938,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP)","volume":"7 21","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140240873","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Faiz Albar Nasution, Ahmad Sayyidulhaq Arrobbani Lubis
{"title":"Demokrasi Langsung Munisipalisme Libertarian Sebagai Substansi Gerakan Agraria","authors":"Faiz Albar Nasution, Ahmad Sayyidulhaq Arrobbani Lubis","doi":"10.32734/jkakp.v3i1.15310","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/jkakp.v3i1.15310","url":null,"abstract":"Munisipalisme libertarian mendekati masalah lingkungan dan masyarakat dari perspektif ekologi sosial, dengan berargumen bahwa masalah lingkungan yang ada merupakan hasil dari kurangnya partisipasi politik masyarakat lokal dalam kebijakan dan manajemen. Akibatnya, bagaimana paradigma demokrasi langsung dalam munisipalisme libertarian dapat menjadi landasan bagi perjuangan gerakan pertanian. Penelitian ini berusaha untuk memahami paradigma pemikiran munisipalisme libertarian dalam menjawab tantangan lingkungan dan masyarakat melalui demokrasi langsung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan studi literatur. Teknik pengumpulan data yang digunakan melibatkan pemahaman dan mempelajari teori dari berbagai sumber literatur. Menggunakan metode analisis data yang meliputi reduksi data, penyajian data dan pengambilan keputusan. Studi ini menyoroti pentingnya memahami isu-isu pertanian karena kurangnya demokrasi lokal dengan melibatkan partisipasi politik masyarakat dalam menentukan kebijakan. Munisipalisme libertarian bertujuan untuk menciptakan ruang publik untuk pemerintahan yang otonom, mengatasi parlementerisme dan mekanisme partai. Gerakan agraria dengan berprinsip demokrasi langsung munisipalisme libertarian harus melibatkan masyarakat luas, memberikan pendidikan publik, dan membuka diri terhadap partisipan. Gerakan ini harus mampu mengatasi kapitalisme, konsumsi yang berlebihan, dan manipulasi lingkungan yang terjadi. Hal ini menekankan pada demokrasi lokal, desentralisasi, dan kekuatan masyarakat lokal. Prinsip-prinsipnya meliputi pembangunan ekonomi, demokratisasi, proses pengambilan keputusan, komunitas sosial dan ekologi, dan partisipasi warga.","PeriodicalId":305938,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP)","volume":"35 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140237647","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lina Sudarwati, Nabila Fahira, Kata Kunci, Pemerataan Teknologi Pertanian Modernisasi Pemerintah
{"title":"Upaya Pemerintah dan Teknologi Pertanian dalam Meningkatkan Pembangunan dan Kesejahteraan Petani di Indonesia","authors":"Lina Sudarwati, Nabila Fahira, Kata Kunci, Pemerataan Teknologi Pertanian Modernisasi Pemerintah","doi":"10.32734/jkakp.v3i1.15847","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/jkakp.v3i1.15847","url":null,"abstract":"Teknologi pertanian telah membawa dampak yang signifikan dalam mengembangkan sektor pertanian di Indonesia. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan pendekatan studi literatur, penelitian ini menyelidiki upaya pemerintah dalam menerapkan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan pembangunan negara dan kesejahteraan petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknologi pertanian modern telah memungkinkan petani untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi beban kerja manual, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Selain itu, teknologi informasi dan komunikasi juga memainkan peran penting dalam menghubungkan petani dengan informasi pasar dan memfasilitasi akses ke platform belanja online, yang berkontribusi pada peningkatan pemasaran dan penjualan produk pertanian. Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah, seperti program penyuluhan, penyediaan input produksi, dan pembangunan infrastruktur pertanian, telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas hidup petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan. Namun, untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan implementasi teknologi pertanian, diperlukan keterlibatan lebih lanjut dari pemerintah dalam menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan bagi petani, serta memperkuat infrastruktur teknologi di pedesaan. Dengan demikian, teknologi pertanian dapat terus menjadi pendorong utama pembangunan negara dan kesejahteraan petani di Indonesia.","PeriodicalId":305938,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP)","volume":"148 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140256503","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Absennya Agenda Reforma Agraria, Kedaulatan Pangan, dan Redistribusi dalam Arena Politik Formal Indonesia","authors":"Fredick Broven Ekayanta","doi":"10.32734/jkakp.v1i2.10076","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/jkakp.v1i2.10076","url":null,"abstract":"Fenomena politik yang kerap muncul menjelang pemilihan umum di Indonesia adalah tingginya intensitas pertemuan antarelite partai politik untuk membicarakan potensi koalisi. Fenomena ini merupakan implikasi dari regulasi pemilihan presiden yang memiliki ambang batas yang cukup besar, sementara tidak ada partai politik yang mendapatkan suara mayoritas. Fenomena ini terjadi sejak Maret 2022 hingga setidaknya Oktober 2022 dalam mempersiapkan pilpres tahun 2024. Dengan menggunakan paradigma kritik sosial yang secara sederhana memiliki asumsi bahwa setiap manusia itu bebas dan otonom tetapi ada struktur yang menghambat kebebasan dan otonomi itu sehingga struktur tersebut harus dikritik, tulisan ini berargumen bahwa fenomena tersebut menunjukkan dominasi dari oligarki dalam arena politik formal di Indonesia, dan pada saat yang bersamaan menyingkirkan gerakan sosial dari akar rumput yang memiliki agenda seperti reforma agrarian, kedaulatan pangan, dan redistribusi. Hal ini menggambarkan semakin terkonsolidasinya kepentingan elite dalam mengendalikan politik Indonesia, sehingga memerlukan strategi gerakan sosial yang baru untuk memperjuangkan agenda-agenda reformisnya. Tulisan ini berargumen bahwa kondisi ini akan terus berlangsung selama gerakan sosial yang ada tidak mampu mengambil alih kontrol dan kendali atas arena politik formal.","PeriodicalId":305938,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP)","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121202164","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
David Piter Pasaribu, Gideon Andekana, Rahma Hayati Harahap
{"title":"Analisis Teori Lewis Coser Terhadap Konflik Kepemilikan Tanah di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi (Studi tentang Masyarakat Pertanian di Desa Lubuk Mandarsah dengan PT Wira Karya Sakti)","authors":"David Piter Pasaribu, Gideon Andekana, Rahma Hayati Harahap","doi":"10.32734/jkakp.v1i2.10077","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/jkakp.v1i2.10077","url":null,"abstract":"Konflik pertanahan saat ini cenderung terus meningkat baik intensitas maupun keragamannya. Masalah tanah melibatkan hak-hak masyarakat pertanian. Artikel ini membahas konflik pertanahan yang terjadi antara masyarakat pertanian di Desa Lubuk Mandarsah dengan sebuah perusahaan kayu yaitu PT Wira Karya Sakti. Konflik pertanahan ini menimbulkan beragam bentuk perpecahan akibat perebutan sengketa yang belum terselesaikan dengan baik. Konflik tanah dipicu oleh adanya rasa kepemilikan. Kedua kelompok tersebut berupaya memperkuat kelompok mereka untuk mempertahankan hak atas tanah. Pada akhirnya, penyelesaian konflik ini dilakukan dengan resolusi konflik. Penyelesaian ini mampu menekan konflik yang terjadi dengan cara mediasi. Hasil penelitian ini menunjukkan mediasi tersebut berisikan keputusan mengenai pengembalian tanah oleh pihak perusahaandan secara penuh tanah itu merupakan milik masyarakat meskipun tim resolusi tidak bersungguh-sungguh untuk mengakomodasi kuatnya tuntutan dari pihak demonstran","PeriodicalId":305938,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP)","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114666439","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Piki Darma Kristian Pardede, Yofiendi Indah Indainanto, Faiz Albar Nasution, Muhammad Imanuddin Kandias Saraan, Lydia Nurhasanah Nasution
{"title":"Mencermati Perkembangan Food Estate Di Kabupaten Humbang Hasundutan","authors":"Piki Darma Kristian Pardede, Yofiendi Indah Indainanto, Faiz Albar Nasution, Muhammad Imanuddin Kandias Saraan, Lydia Nurhasanah Nasution","doi":"10.32734/jkakp.v1i2.9834","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/jkakp.v1i2.9834","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan menganalisis kebijakan pangan nasional dalam program food estate yang dilakukan pemerintah di wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan. Penelitian kualtitatif ini menggunakan pendekatan studi literatur yang berfokus pada perkembangan food estate di Kabupaten Humbang Hasundutan, Teknik pengumpulan data melalui studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan program food estate di Kabupaten Humbang Hasundutan dinilai memiliki kemajuan dalam pandangan pemerintah yang terlihat dari hasil panen dilokasi food estate. Namun kondisi ini menimbulkan berbagai persoalan. Persoalan keberagaman hasil pertanian, infrastruktur pendukung yang belum sepenuhnya selesai, dan persoalan pengelolahan mulai dari keuntungan dan distribusi hasil pertanian. Kondisi lain food estate dinilai bertentangan dengan kedaulatan petani atas lahan. Petani ditempatkan sebagai bagian dari produksi untuk menghasilkan komoditas yang telah ditentukan. Kondisi ini membatasi petani dalam proses pengambilan keputusan. Penting mengembangkan studi ini untuk mengetahui perspektif petani dalam melihat program food estate di Kabupaten Humbang Hasundutan,","PeriodicalId":305938,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131791040","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Dinamika Perkembangan Reforma Agraria di Indonesia","authors":"Suci Rahmadani, Muhammad Imanuddin Kandias Saraan","doi":"10.32734/jkakp.v1i2.9769","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/jkakp.v1i2.9769","url":null,"abstract":"Perkembangan reforma agraria di Indonesia sudah di mulai sejak masa Kolonial Hindia Belanda. kondisi tersebut terus berlangsung sampai munculnya pengaturan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 (Ayat 30) yakni penguasaan bumi, air dan kekayaan alam digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Namun pada perkembangannya, warisan budaya kolonial masih belum bisa hilang sepenuhnya dari bumi nusantara, sehingga pada akhirnya pemerintah membuat kebijakan khusus terkait dengan penguasaan atas tanah, yaitu melalui Undang-undang Pokok Agraria no. 5 Tahun 1960. Hal ini kemudian diperkuat lagi melalui TAP MPR No. IX/MPR/2001 tentang pembaharuan agraria dan pengelolaan sumber daya alam. Berbagai pengaturan tersebut bertujuan untuk memastikan keadilan bagi masyarakat dan para petani serta penghapusan monopoli tanah oleh segelintir penguasa. Penguatan kembali dilakukan oleh pemerintah dalam rangka pelaksanaan reforma agraria melalui Peraturan Presiden no. 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria.","PeriodicalId":305938,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP)","volume":"206 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133421545","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Jaringan Interaksi Momentum Hari Tani Di Media Sosial","authors":"Yofiendi Indah Indainanto, Faiz Albar Nasution, Indra Fauzan, Muhammad Ardian, Maulana Andinata Dalimunthe","doi":"10.32734/jkakp.v1i2.9799","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/jkakp.v1i2.9799","url":null,"abstract":"Permasalahan sektor pertanian di Indonesia memiliki berbagai persoalan. Mulai dari persoalan kesejahteraan petani, dan konflik agraria yang berlangsung lama. Akibatnya kedaulatan pangan menjadi terancam. Momentum hari pertanian menjadi salah satu kesempatan melihat permasalahan sektor pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pola distribusi dan menemukan pemain kunci dalam distribusi percakapan hari tani di media sosial. Metode menggunakan Social Network Analysis (SNA). Hasil menunjukkan jaringan yang terbentuk memiliki keterikatan antar aktor yang kuat. Isu pertanian menarik perhatian aktor untuk terlibat dalam percakapan, sehingga memunculkan aktor dominan. Interaksi yang terjadi tidak berlangsung lama, dan terdapat penurunan interaksi dihari. Wacana yang berkembang di hari pertanian tentang kesejahteraan petani, pupuk dan kedaulatan agraria. Wacana ini yang mengerakkan berbagai aktor untuk terlibat dalam interaksi","PeriodicalId":305938,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP)","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124236774","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengelolaan Cadangan Pangan Masyarakat Melalui Lumbung Pangan Di Kabupaten Deli Serdang","authors":"Lestari Hulu, Muhammad Husni Thamrin","doi":"10.32734/jkakp.v1i2.9143","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/jkakp.v1i2.9143","url":null,"abstract":"Pemerintah daerah harus mendukung terciptanya cadangan pangan komunal yang sesuai dengan kearifan lokal untuk menjamin ketersediaan pangan. Program Lumbung Pangan Masyarakat merupakan inisiatif untuk menilai jenis dan jumlah pangan yang dibutuhkan masyarakat di pedesaan, dengan tujuan untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat secara berkelanjutan. Dalam upaya membangun cadangan pangan di Kabupaten Deli Serdang, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan program lumbung pangan masyarakat. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menggunakan metodologi penelitian deskriptif. Wawancara, observasi, dan dokumentasi terkait program digunakan sebagai strategi pengumpulan data. Setelah pengumpulan data, tiga pendekatan kemanjuran sumber, proses, dan target digunakan untuk memahami dan menganalisis data. Menurut hasil penelitian, program Lumbung Pangan Masyarakat di Kabupaten Deli Serdang masih belum efektif karena kurangnya sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia yang tidak mampu memberikan arahan, pelatihan, dan pemberdayaan kelompok. Kegiatan simpan pinjam gabah antar anggota kelompok tidak dilakukan karena adanya ketidakpastian dalam pemberian bantuan gabah. Sehingga pemeberdayaan dalam mengajarkan dan memperkuat organisasi inventif dan kreatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan kelompok masyarakat sangat penting dilakukan.","PeriodicalId":305938,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP)","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116209349","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efektivitas Bantuan Sosial Tunai (BST) Pada Masyarakat Petani Yang Terkena Dampak Covid-19 Di Desa Barusjahe Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo","authors":"A. Lia, Randa Putra Kasea Sinaga","doi":"10.32734/jkakp.v1i1.8300","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/jkakp.v1i1.8300","url":null,"abstract":"Bantuan ini dikeluarkan oleh Kementerian Sosial sejak munculnya virus Covid-19 di Indonesia. Bantuan yang diberikan berupa uang sebesar Rp 600.000 rupiah pada tiga bulan pertama yaitu bulan April sampai bulan Juni, kemudian diperpanjang sebesar Rp 300.000 rupiah hingga akhir tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektivitasan dari BST yang diberikan kepada masyarakat petani yang terkena dampak Covid-19 di Desa Barusjahe, dimana untuk melihat keefektivitasan dari Bantuan Sosial Tunai ini, peneliti menggunakan delapan indikator efektivitas yang dikemukakan oleh Makmur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, studi lapangan, observasi, dan wawancara mendalam. Berdasarkan temuan penelitian dan hasil analisis data diuraikan mengenai Efektivitas Bantuan Sosial Tunai (BST) Pada Masyarakat Petani Yang Terkena Dampak Covid-19 Di Desa Barusjahe, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo. Peneliti menarik kesimpulan mengenai keefektivitasan Bantuan Sosial Tunai (BST) tergolong ke dalam delapan (8) Indikator yaitu Ketepatan penentuan waktu, Ketepatan perhitungan biaya, Ketepatan pengukuran, Ketepatan menentukan pilihan, Ketepatan berfikir, Ketepatan melakukan perintah, Ketepatan menentukan tujuan, dan Ketepatan sasaran sudah dikatakan efektif. Namun pada indikator ketepatan penentuan waktu belum efektif karena dalam indikator waktu tersebut bahwasannya sebagaimana yang telah di jelaskan pada tiap-tiap indikator, pada penerima BST mengatakan bahwa bantuan yang diberikan berupa uang tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka selama sebulan.","PeriodicalId":305938,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Agraria dan Kedaulatan Pangan (JKAKP)","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116500150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}