Yuyun Aprilia, Nora Yuniar Setyaputri, Galang Surya, Gumilang, B. Pratama, Analisis Kejenuhan, Atlet Karate, Penggunaan Alat, Bantu Push, Up Board Pada, Sesi Latihan
{"title":"ANALISIS KEJENUHAN ATLET KARATE PENGGUNA ALAT BANTU PUSH UP BOARD PADA SESI LATIHAN","authors":"Yuyun Aprilia, Nora Yuniar Setyaputri, Galang Surya, Gumilang, B. Pratama, Analisis Kejenuhan, Atlet Karate, Penggunaan Alat, Bantu Push, Up Board Pada, Sesi Latihan","doi":"10.36456/helper.vol41.no1.a8383","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/helper.vol41.no1.a8383","url":null,"abstract":"Kejenuhan pada atlet biasanya terjadi karena monotinitas aktivitas sehari-hari, sehingga tuntutan yang dihasilkan dari periode stresor pelatihan yang berlebihan. Salah satu peralatan yang dapat membantu mengatasi kejenuhan yaitu push up board. Push up board memberikan inovasi dan fasilitas kepada atlet untuk dapat berlatih menggunakan alat-alat ringan hingga berat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kejenuhan pada atlet karate melalui penggunaan alat bantu push up board. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, wawancara dilakukan pada 10 atlet karate di Dojo Basecamp SMAN 1 Kandat. Hasil wawancara kemudian dianalisis secara mendalam untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa push up board berhasil dikembangkan dengan desain untuk membantu membentuk dan memaksimalkan otot tricep dan bicep brachii dengan mode papan plastik kokoh dan tebal serta efisien. Papan dengan kode warna yang berbeda menargetkan otot-otot yang bekerja. Sistem push up “Plug and Press” tugas berat dengan berbagai posisi dan sudut yang memahat dan memaksimalkan tubuh bagian atas. Membangun kekuatan dengan sistem push up inovatif ini menuntun melalui latihan kekuatan dan kebugaran tubuh total. Push up board secara signifikan mengurangi kejenuhan latihan serta sebagai media stress release yang efektif pada atlet karate.","PeriodicalId":285030,"journal":{"name":"HELPER : Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"25 24","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140419566","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Indah Tasdiqul, Yovitha Juliejantiningsih, Hartoto Sutopo, Komunikasi Interpersonal, Peserta Didik, Sekolah Menengah, Kejuruan Negeri
{"title":"KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 SEMARANG","authors":"Indah Tasdiqul, Yovitha Juliejantiningsih, Hartoto Sutopo, Komunikasi Interpersonal, Peserta Didik, Sekolah Menengah, Kejuruan Negeri","doi":"10.36456/helper.vol41.no1.a8684","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/helper.vol41.no1.a8684","url":null,"abstract":"Komunikasi interpersonal menjadi salah satu keterampilan yang harus dimiliki individu sebagai makhluk sosial sebagai upaya dalam membentuk hubungan yang erat dari kehidupan sehari-hari. Komunikasi interpersonal melibatkan hubungan individu dengan orang lain guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk mengetahui seberapa besar tingkat komunikasi interpersonal peserta didik kelas X Teknik Elektro di SMK N 4 Semarang dan data diperoleh dari sampel jenuh yaitu 144 peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran skala komunikasi interpersonal yang disusun dalam bentuk google form dan terdiri dari 25 item pernyataan. Kemampuan komunikasi interpersonal peserta didik melibatkan lima aspek utama, seperti keterbukaan, empati, sikap positif, dukungan, dan kesamaan. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan komunikasi interpersonal peserta didik di SMK N 4 Semarang berada pada kategori sedang, mencapai persentase 43.75%. Meskipun demikian, sebagian peserta didik juga menunjukkan tingkat kemampuan komunikasi interpersonal yang rendah sebesar 39.58%, sementara sekitar 16.67% peserta didik lainnya memiliki tingkat yang tinggi.","PeriodicalId":285030,"journal":{"name":"HELPER : Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"8 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140418932","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KECEMASAN BERTANDING ATLET KARATE PENGGUNA ALAT BANTU PUSH UP BOARD","authors":"Anisa Putri Nastiti, Nora Yuniar Setyaputri, Galang Surya, Gumilang, Budiman Agung Pratama","doi":"10.36456/helper.vol41.no1.a8384","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/helper.vol41.no1.a8384","url":null,"abstract":"Mental yang prima dan stabil diperlukan oleh atlet untuk kesiapan mengikuti pertandingan. Faktor psikologi yang mempengaruhi mental performa atlet yaitu kecemasan. Kecemasan yang terjadi pada atlet karate sangat berpengaruh terhadap performa dan juga prestasi yang dimiliki atlet apabila tidak segera diatasi dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Sumber data yang digunakan merupakan sumber data primer yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara pada atlet karate Dojo SMANEKA Kediri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti tingkat kecemasan atlet pengguna alat bantu papan push up. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa atlet setelah menggunakan papan push up kecemasannya cenderung berkurang dan kepercayaan dirinya meningkat.","PeriodicalId":285030,"journal":{"name":"HELPER : Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140422479","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS BULLYING SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 SEMARANG","authors":"Nastiti Wahyuningtyas, Siti Fitriana","doi":"10.36456/helper.vol41.no1.a8528","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/helper.vol41.no1.a8528","url":null,"abstract":"Lingkungan pendidikan yang ideal yaitu lingkungan yang bisa menciptakan rasa aman dan nyaman bagi peserta didik yang mempermudah mereka dalam belajar, mengekspresikan diri dan menemukan maupun mengembangkan potensi diri. Lingkungan sekolah membantu dalam perkembangan peserta didik. Akan tetapi, fakta di lapangan menunjukkan jumlah kekerasan korban bullying mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya berdasarkan data infografis KPAI 2020. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tingkat perilaku bullying yang terjadi pada siswa kelas XI SMA Negeri 11 Semarang berdasarkan indikator pelaku perundungan (aggression) dan korban perundungan (victimization). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden 82 siswa, data dikumpulkan menggunakan The Revise Olweus Bully/Victim Questionnaire (OBVQ-R) dan analisis menggunakan SPSS 26 dengan cara menghitung nilai rerata, nilai maksimal, nilai minimal, rentang nilai, dan standar deviasi. Hasil penelitian menunjukkan rentang nilai sebesar 41; nilai maksimal 72; nilai minimal 31; besaran standar deviasi yaitu 9,89; serta nilai rerata sebesar 53,18. Besaran nilai rerata ini menunjukkan bahwa perilaku bullying di sekolah menengah atas berada pada kategori sedang.","PeriodicalId":285030,"journal":{"name":"HELPER : Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"50 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140421298","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Eunike Megawati, Yovitha Juliejantiningsih, Hartoto Sutopo, Tingkat Kepekaan, Sosial Siswa, Smk Negeri
{"title":"TINGKAT KEPEKAAN SOSIAL SISWA SMK NEGERI 4 SEMARANG","authors":"Eunike Megawati, Yovitha Juliejantiningsih, Hartoto Sutopo, Tingkat Kepekaan, Sosial Siswa, Smk Negeri","doi":"10.36456/helper.vol41.no1.a8689","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/helper.vol41.no1.a8689","url":null,"abstract":"Kepekaan sosial merupakan suatu keterampilan sosial yang harus dimiliki remaja masa kini, keterampilan kepekaan sosial membantu remaja untuk dapat memberikan rekasi secara cepat dan tepat terhadap peristiwa yang terjadi di lingkungan sosialnya. Kepekaan sosial dapat melatih remaja untuk memiliki empati dan turut merasakan permasalahan yang sedang dialami orang lain, sehingga secara tidak langsung kepekaan sosial melatih individu dalam mengelola dan memunculkan emosi yang tepat sesuai dengan peristiwa yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk mengetahui tingkat kepekaan sosial siswa kelas X Teknik Otomotif di SMK Negeri 4 Semarang, dengan menggunakan sampel jenuh sebanyak 108 siswa. Pengumpulan data dilakukan melalui skala kepekaan sosial dengan jumlah 24 butir pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan aspek kepekaan sosial yang meliputi perspective of taking, fantasy, empathy concern, dan personal distress. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa tingkat kepekaan sosial siswa di SMK Negeri 4 Semarang berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 66,1 %, namun terdapat pula siswa yang memiliki kepekaan sosial tinggi dengan persentase 22,2% dan sebagian siswa memiliki kepekaan sosial rendah dengan persentase 16,7%.","PeriodicalId":285030,"journal":{"name":"HELPER : Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"13 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140419951","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH IKLIM SEKOLAH TERHADAP PERILAKU BULLYING SISWA PADA SMA SANTA MARIA KABANJAHE","authors":"Mimpin Sembiriing, Thomas Tarigan","doi":"10.36456/helper.vol40.no1.a6706","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/helper.vol40.no1.a6706","url":null,"abstract":"Perilaku bullying masih menjadi topik berita sehari-hari di media massa. Ini berarti bahwa bullying masih marak terjadi, tidak terkecuali dalam lingkungan pendidikan. Sementara itu sudah banyak upaya dilakukan untuk mengurangi terjadinya perilaku bullying. Salah satunya adalah dengan mengupayakan terciptanya iklim sekolah yang kondusif. Meski demikian perilaku bullying tetap saja terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa iklim sekolah berkorelasi signifikan dengan perilaku bullying. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA Santa Maria Kabanjahe berjumlah 481 orang yang melibatkan Kelas X sampai Kelas XII. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Instrumen penelitian berupa skala iklim sekolah dengan 12 item dan perilaku bullying 12 item dengan skala Lickert 5 opsi. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa Iklim sekolah di SMA Santa Maria Kabanjahe tergolong kondusif (tinggi), sementara perilaku bullying tergolong rendah. Selain itu ditemukan bahwa iklim sekolah berkorelasi signifikan dengan perilaku bullying. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa iklim sekolah berpengaruh negatif terhadap perilaku bullying, yaitu sebesar -32.50%. \u0000Kata kunci: iklim sekolah, perilaku bullying, kondusif, signifikan \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":285030,"journal":{"name":"HELPER : Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128838453","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN SELF COMPASION, REGULASI EMOSI DAN PEMECAHAN KEGAGALAN AKADEMIK MAHASISWA PASCA PANDEMI COVID","authors":"Wiryo Nuryono, Hadi Warsito, Retno Tri","doi":"10.36456/helper.vol40.no1.a6572","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/helper.vol40.no1.a6572","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000Penelitian ini merupakan penelitian orelasional yang melibatkan tiga variabel terdiri dari regulasi emosi, self compassion, dan academic failure. Subjek penelitian adalah mahasiswa pasca pandemi covid19. Penentuan variabel penelitian tentunya mengambil faktor eksternal dan internal agar bisa digunakan sebagai pertimbangan nantinya. Hasil penelitian pada P value = 0.000, P value < 0.05 dan nilai koefisien korelasi senilai 0.043. Sehingga hipotesis pertama yang berbunyi “Terdapat hubungan signifikan antara regulasi emosi dengan academic failure mahasiswa dan terdapat hubungan signifikan antara self compassion dan academic failure dengan regulasi emosi mahasiswa, dinyatakan diterima, self compassion dan academic failure secara bersama-sama memiliki hubungan dengan regulasi emosi, ditunjukkan dengan P value < 0.05 sedangkan berasan nilai koefisien regresi self compassion dan academic failure sebesar 51%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa self compassion dan academic failure, bersama-sama memiliki hubungan signifikan dengan regulasi emosi \u0000 \u0000Kata Kunci: self compasion, regulasi emosi dan pemecahan kegagalan akademik \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":285030,"journal":{"name":"HELPER : Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"127 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129375744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FILSAFAT ALIRAN PROGRESIVISME DAN KAITANNYA UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM SETTING PENDIDIKAN INKLUSI","authors":"Lutfi isni Badiah, Siti Masitoh, Mochamad Nursalim","doi":"10.36456/helper.vol40.no1.a6322","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/helper.vol40.no1.a6322","url":null,"abstract":"Artikel ini berisi tentang pandangan aliran filsafat progresivisme dan kaitannya untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) dalam setting pendidikan inklusi. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau hambatan, baik dari segi fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional, yang kemudian berdampak secara signifikan pada proses perkembangannya dibandingkan dengan anak normal lain seusianya. Negara Indonesia telah menjamin pendidikan untuk ABK melalui pendidikan inklusif agar mereka dapat memaksimalkan kemampuan belajarnya dan menggali potensi dirinya. Artikel ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menelaah buku, literatur, catatan dan jurnal yang berkaitan dengan pandangan aliran progresivisme terhadap anak berkebutuhan khusus dan pandangan mengenai pendidikan inklusi. Data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan. Dalam kaitannya aliran filsafat progresivisme dengan pendidikan inklusif untuk anak berkebutuhan khusus tercermin pada lima komponen yakni tenaga pendidik, kurikulum, pengelolaan kelas, system evaluasi dan akesibilitas.\u0000Kata kunci: progresivisme, pendidikan inklusi, anak berkebutuhan khusus","PeriodicalId":285030,"journal":{"name":"HELPER : Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121644931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wahyurini Ekawati, Siti Masitoh, Mochamad Nursalim, Kata Kunci, Esensialisme Supervisi Kajian Filsafat, Manajerial Kajian, Filsafat Esensialisme, Terhadap Pelaksanaan, Supervisi Manajerial
{"title":"KAJIAN FILSAFAT ESENSIALISME TERHADAP PELAKSANAAN SUPERVISI MANAJERIAL","authors":"Wahyurini Ekawati, Siti Masitoh, Mochamad Nursalim, Kata Kunci, Esensialisme Supervisi Kajian Filsafat, Manajerial Kajian, Filsafat Esensialisme, Terhadap Pelaksanaan, Supervisi Manajerial","doi":"10.36456/helper.vol40.no1.a6321","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/helper.vol40.no1.a6321","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji filsafat esensialimse pelaksanaan supervisi terhadap penyelenggaraan pelaksanaan sekolah pada bidang manajerial. Metode ini penelitian ini menggunakan studi pustaka dengan kajian teoritis berasal dari buku, jurnal, artikel, web dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan pelaksanaan supervisi manajerial dengan filsafat esensialisme. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisis isi (content analysis). Esensialisme adalah filsafat pendidikan konservatif yang memandang pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan, dimana metode dan langkah-langkah strategi dalam pelaksanaan supervisi manajerial masih menggunakan pendekatan yang konvensional. Pelaksanaan supervisi manajerial dilaksanakan melalui kegiatan prasupervisi dan kemudian dilakukan melalui tiga tahapan yakni: penilaian kinerja kepala sekolah, pemantauan pelaksanaan program dilakukan, serta pembinaan dan pendampingan dalam mengarahkan para pengelola sekolah agar dapat berkerja berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang telah dirumuskan. Dalam pelaksanaan pengawasaan ini dilakukan sesuai dengan esensi supervisi manajerial.","PeriodicalId":285030,"journal":{"name":"HELPER : Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114166288","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI SELF-MANAGEMENT DALAM KONSELING INDIVIDUAL UNTUK MENINGKATKAN RESILIENSI AKADEMIK PESERTA DIDIK","authors":"Moch Rendy Candra Ramadhani, Cindy Asli Pravesti","doi":"10.36456/helper.vol40.no1.a5999","DOIUrl":"https://doi.org/10.36456/helper.vol40.no1.a5999","url":null,"abstract":"Masalah belajar yang terjadi pada kalangan siswa itu wajar, mengingat setiap individu mempunyai karakter dan ketertarikan yang berbeda terhadap belajar. Perlu digaris bawahi bahwa belajar merupakan kewajiban bagi individu dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan google form yang dilakukan di kelas XI SMA Negeri 1 Kedamean Gresik, ditemukan beberapa permasalahan selama proses pembelajaran diantara-Nya: rendahnya tingkat konsentrasi belajar, rendahnya ketahanan akademik siswa dalam kegiatan pembelajaran berlangsung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi self-management dalam konseling individu efektif meningkatkan resiliensi akademik pada siswa. Instrumen yang digunakan yaitu kuisioner yang disebar pada siswa kelas XI-IPS 2. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis antar kondisi dan analisis dalam kondisi. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai akhir overlap 0,125 yang menunjukkan nilai semakin kecil semakin baik, diperkuat dengan skor post-test akhir kedua subjek konseli yaitu 28 dan 29 setelah diberi treatment konseling individu strategi self-management. Dapat disimpulkan strategi self-management dalam konseling individu bisa meningkatkan resiliensi akademik siswa kelas XI-IPS 2 di SMA Negeri 1 Kedamean Gresik.\u0000Kata kunci: Self-Management, Resiliensi Akademik","PeriodicalId":285030,"journal":{"name":"HELPER : Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129020203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}