{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PETUGAS KESEHATAN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN (Studi Di Puskesmas Cot Seumeureung Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat)","authors":"Anasril Anasril","doi":"10.32672/MAKMA.V2I2.1301","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/MAKMA.V2I2.1301","url":null,"abstract":"Pengguna jasa pelayanan kesehatan di Puskesmas menuntut pelayanan yang berkualitas tidak hanya menyangkut kesembuhan dari penyakit secara fisik akan tetapi juga menyangkut kepuasan terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan petugas dalam memberikan pelayanan serta tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dan dapat memberikan kenyam. Puskesmas Cot Seumeureung merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Barat dan bertanggung jawab dalam upaya kesehatan tingkat pertama. Terjadi penurunan data kunjungan pasien dari tahun 2016 hingga 2017 sebesar 27,17%. Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat puskesmas ini didukung oleh tenaga kesehatan yang beragam baik dari unsur dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat maupun tenaga non kesehatan. Dengan tenaga yang cukup lengkap ini seharusnya masyarakat terlayani dengan baik, namun kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa pasien merasa masih kurang puas dengan pelayanan yang diberikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap petugas kesehatan dengan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Cot Seumeureng Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat Tahun 2018. Jenis penelitian merupakan penelitian analitik Metode sampel yang di gunakan yaitu total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 49 orang responden. Hasil penelitian Ada hubungan antara pengetahuan dengan mutu pelayanan kesehatan dengan nilai p=0,001. Ada hubungan antara sikap petugas kesehatan dengan mutu pelayanan kesehatan, dengan nilai p=0,032. Disarankan kepada Manajerial Puskesmas Cot Seumeureung Kecamatan Samatiga untuk meningkatkan pengetahuan, dan sikap petugas kesehatan melalui pelatihan-pelatihan maupun seminar.","PeriodicalId":268337,"journal":{"name":"Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)","volume":"600 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131961105","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KABUPATEN ACEH BARAT","authors":"M. Husaini","doi":"10.32672/MAKMA.V2I2.1302","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/MAKMA.V2I2.1302","url":null,"abstract":"Kinerja ialah hasil kerja seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang, dan tanggung jawabnya. Kinerja pegawai dalam suatu organisasi perlu diukur atau dinilai, agar dapat diketahui apakah kinerja pegawai itu baik atau buruk. Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan mendukung tercapainya tujuan organisasi, dan dikatakan buruk jika sebaliknya. cara terbaik untuk memotivasi kerja seseorang adalah dengan memenuhi kebutuhan tingkat tingginya. Fenomena atau permasalahan yang terjadi pada obyek penelitian yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat antara lain disiplin masuk kerja masih kurang, kondisi ruang kerja yang kurang tertata dengan rapi. Hasil wawancara dengan beberapa petugas mengatakan bahwa suasana kerja lebih disukai yang dilapangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dengan kinerja pegawai pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan crossectional study. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 49 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki motivasi yang tinggi yaitu 57,1%, sebahagian besar memiliki kinerja yang baik,63,3%, dan ada hubungan antara motivasi dengan kinerja dengan nilai p=0,010. Disarankan Kepada BPBD Kabupaten Aceh Barat untuk melakukan upaya meningkatkan motivasi kerja petugas melalui pembinaan kepada petugas, memberi pelatihan, meningkatkan upah/gaji/honor serta memberi peluang untuk meningkatkan kemampuan/karier melalui pendidikan dan pelatihan","PeriodicalId":268337,"journal":{"name":"Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115278456","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rizky Putri Hariyani, Ayik Mirayanti Mandagi, Hodimatum Mahiroh, A. Lestari
{"title":"SOLONG SERGAP (SOLONG SETOR SAMPAH CEGAH ISPA) SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LINGKUNGAN SOLONG, BANYUWANGI","authors":"Rizky Putri Hariyani, Ayik Mirayanti Mandagi, Hodimatum Mahiroh, A. Lestari","doi":"10.32672/makma.v2i2.1275","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/makma.v2i2.1275","url":null,"abstract":"Menurut WHO (2016) kasus ISPA di dunia sebanyak 18,8 miliar dan menyebabkan kematian sebanyak 4 juta orang per tahun (WHO,2016). Penelitian yang dilakukan sejak tahun 2003 hingga tahun 2013 menyatakan bahwa di Nigeria faktor risiko kejadian ISPA adalah kepadatan penduduk, kepadatan hunian, polusi udara dan sanitasi lingkungan yang buruk (Akinyemi & Morakinyo, 2018). Berdasarkan data dari Puskesmas Klatak pada tahun 2016 hingga 2017 Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan peringkat pertama dalam 10 besar tertinggi daftar penyakit yang ada (Profil Puskesmas Klatak, 2018). Berdasarkan FGD yang dilakukan masyarakat menilai bahwa kualitas udara sekitar daerah Solong sangat berpengaruh. Kualitas udara yang buruk diakibatkan oleh frekuensi pembakaran sampah yang dilakukan oleh warga. Melalui Program Solong Sergap, warga Solong diberikan kapasitas pengetahuan mengenai pemilahan dan pengolahan sampah hingga praktek dalam mengolah sampah. Melalui artikel ini, penulis akan menyampaikan perencanaan hingga implementasi Program Solong Sergap berdasarkan Teori Dignan. Metode yang dilakukan yaitu secara observasional menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yang bersifat deskriptif. Kesimpulan yang didapatkan yaitu program Solong Sergap cukup efektif dalam mengurangi frekuensi pembakaran sampah di Lingkungan Solong. Saran yang dapat diberikan yaitu intensitas komuniaksi penanggung jawab kegiatan lebih sering kepada peserta kegiatan yang bertujuan supaya kegiatan berkelanjutan. Kata Kunci : ISPA, Sampah, Teori Dignan.","PeriodicalId":268337,"journal":{"name":"Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125235707","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"CORRELATION WORK ATTITUDE WITH LOW BACK PAIN (LBP) COMPLAINTS (STUDI ON FISH PORTER IN MUNCAR HARBOR BANYUWANGI)","authors":"S. Setyawan","doi":"10.32672/MAKMA.V2I2.1091","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/MAKMA.V2I2.1091","url":null,"abstract":"Low back pain (LBP) is one of the complaints that are often encountered in workers, including fish porter. Fish porter are at risk of LBP's complaints, because their work is was did by standing and bent. This study purpose to study the correlation between work attitude with LBP complaints for fish porter (manol) in Muncar Harbor Banyuwangi. This tudy was analytic observational with a cross sectional aprroach. The number of samples in this study amounted 35 respondents and taken from the population amounted 42 respondents using simple random sampling technique. Data collection technique used interview questionnaires to get individual characteristics (age, length of work and smoking habits). REBA and NBM are used to observations work attitude and to determine LBP complaints. Data were analyzed using chi-square test and cross tabulation. The results the most fish porter aged up to 35 years (88,6%) , had length of work period up to five years (80%), moderate smokers category (48,6%). Majority work attitudes were not ergonomic (74.3% ), and 51.4% fish porter experienced LBP complaints. The result of the analysis with the chi-square test showed work attitude had correlation LBP complain (p value 0.042). Keywords: Low back pain, work attitude","PeriodicalId":268337,"journal":{"name":"Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126045775","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"GAMBARAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDER (MSDs) PADA OPERATOR BULLDOZER PT. PJB UP PAITON","authors":"Mahmudah Aslamiyah","doi":"10.32672/MAKMA.V2I2.1208","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/MAKMA.V2I2.1208","url":null,"abstract":"Operator Bulldozer seringkali menerima getaran yang menyebabkan rasa tidak nyaman hingga muncul keluhan musculoskeletal disorder . Keluhan tersebut dapat menyebabkan kecacatan dan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keluhan musculoskeletal disorder pada operator Bulldozer PT. PJB UP Paiton. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian cross sectional. Responden penelitian adalah total populasi operator Bulldozer PT. PJB UP Paiton berjumlah 12 orang. Penelitian ini menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM) untuk mengetahui gambaran keluhan musculoskeletal disorder yang dialami operator. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa 58,3% operator mengalami sakit/nyeri pada leher bagian atas dengan tingkat kesakitan agak sakit. Sebanyak 91,7% operator memiliki total skor NBM 0-20 dengan kategori risiko rendah yang mengartikan bahwa belum diperlukannya tindakan perbaikan. Kesimpulan keluhan musculoskeletal disorder operator Bulldozer PT. PJB UP Paiton termasuk dalam kategori rendah, sehingga belum diperlukan tindakan perbaikan. Medical check up , program pemberian susu dan penyediaan stasiun kerja yang ergonomi harus tetap dipertahankan guna dapat menjadi upaya pencegahan terjadinya penyakit akibat kerja sehingga kesehatan pekerja tetap terjaga dan produktfitas meningkat.","PeriodicalId":268337,"journal":{"name":"Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128851243","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PEMILIHAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA DI KABUPATEN BIREUEN","authors":"Ahmad Fauzan, Fahmi Ichwansyah, Said Usman","doi":"10.32672/MAKMA.V2I2.1299","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/MAKMA.V2I2.1299","url":null,"abstract":"Pelayanan Dokter Keluarga merupakan pelayanan kesehatan yang di dukung oleh pengetahuan kedokteran terkini secara menyeluruh, paripurna, terpadu, berkesinambungan dalam menyelesaikan semua keluhan dari pengguna jasa atau pasien sebagai komponen keluarganya dengan tidak memandang umur, jenis kelamin dan sesuai dengan kemampuan sosialmya.Tujuanpenelitianmenganalisisfaktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan dokter keluarga di Kabupaten Bireuen. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain case control dengan perbandingan 1:2. Kelompok kasus adalah semua pasien yang menggunakan layanan dokter keluarga, sedangkan kontrol adalah semua pasien yang dinyatakan tidak menggunakan layanan dokter keluarga tetapi di puskesmas. Jumlah sampel adalah126 orang responden, yang terdiri dari 42 orang kasus dan 84 kontrol. Hasil analisis bivariat diketahui faktor yang berhubungan dengan pemilihan dokter keluarga adalah :faktor pendidikan tinggi (P value= 0,0001: OR 10,9), faktor pekerjaan formal (P value= 0,0001: OR 5,7), faktor penghasilan cukup (P value= 0,001: OR 3,8), faktor jarak dekat (P value= 0,0001: OR 5,8), faktor fasilitas pelayanan kesehatan baik (P value= 0,001: OR=5,2), faktor persepsi baik (P value= 0,0001: OR= 4,4), faktor sikap tenaga kesehatan baik (P value= 0,0001: OR=5,6), faktor jenis (P value= 0,015: OR=2,5). Kesimpulan dari penelitian ini fasilitas baik (P value= 0.012: OR= 4,7) merupakan variabel yang paling berhubungan dengan pemelihan pelayanan dokter keluarga dibandingkan variabel lainnya. Kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) agar dapat mengadvokasi praktek dokter keluarga agar lebih meningkatkan kulitas pelayaan dan peningkatan sarana dan prasarana. Dokter keluarga dapat menjalin dan memperluas kerjasama dengan asuransi lainnya dalam hal cakupan pelayanan dan penggunakan layanan kesehatan.","PeriodicalId":268337,"journal":{"name":"Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121569095","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN INTELEKTUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI D-III KEPERAWATAN TAPAKTUAN","authors":"Hilma Yasni","doi":"10.32672/MAKMA.V2I2.1298","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/MAKMA.V2I2.1298","url":null,"abstract":"Pelayanan kesehatan yang bermutu perlu ditunjang oleh tenaga kesehatan yang berkualitas sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang No. 38 Tahun 2014. Selama proses pendidikan motivasi belajar dan kecerdasan intelektual memiliki pengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan motivasi belajar, kecerdasan intelektual dengan prestasi belajar. Penelitian ini dilakukan di Prodi D III Keperawatan Tapaktuan pada bulan Mei sampai dengan Oktober 2018. Metode penelitian dengan survey analitik dengan pendekatan Cross – sectional. Sampel 44 orang . Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner, tes analisa IQ dan data Indeks Prestasi. Hasil nilai kekuatan korelasi (r) yaitu 0,8050 angka ini lebih kecil dari nilai α = 0,05 sehingga ada hubungan yang antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa dan didapatkan nilai kekuatan korelasi (r) yaitu 0,726 angka ini lebih kecil dari nilai α = 0,05 artinya ada hubungan antara kecerdasan intelektual dengan prestasi belajar mahasiswa.Tapaktuan. disarankan kepada mahasiswa agar lebih meningkatkan motivasinya, lebih serius belajar dan sering mengikuti pelatihan dan workshop.","PeriodicalId":268337,"journal":{"name":"Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)","volume":"132 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124269323","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT. SEMEN BOSOWA BANYUWANGI","authors":"Maulida Rachmadiyawati","doi":"10.32672/makma.v2i2.1185","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/makma.v2i2.1185","url":null,"abstract":"Pekerja tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) saat bekerja adalah termasuk ke dalam perilaku tidak aman yang dapat meningkatkan risiko keparahan akibat kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi pekerja maupun perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis faktor yang berhubungan dengan perilaku penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) pada pekerja bagian produksi di PT. Semen Bosowa Banyuwangi. Penelitian ini termasuk dalam penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 30 pekerja bagian produksi PT. Semen Bosowa Banyuwangi. Variabel yang diteliti adalah activator (pengetahuan dan motivasi), consequence (punishment) , dan perilaku penggunaan APD (Alat Pelindung Diri). Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji koefisien kontingensi untuk menganalisis kuat hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara pengetahuan dengan perilaku penggunaan APD adalah sangat rendah (CC=0,155), hubungan antara motivasi dengan perilaku penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) adalah rendah (CC=0,299) dan hubungan antara punishment dengan perilaku penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) adalah sangat rendah (CC=0,149) pada pekerja bagian produksi PT. Semen Bosowa Banyuwangi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan kepada perusahaan dan pekerja untuk meningkatkan perilaku aman menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) yaitu dengan cara mengadakan toolbox meeting , observasi perilaku aman, dan pengadaan program rewar d. Kata Kunci : activator , alat pelindung diri, consequence , perilaku.","PeriodicalId":268337,"journal":{"name":"Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124685441","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C DAN E TERHADAP JUMLAH SEL SPERMATOGONIA YANG DIPAPAR RADIASI SINAR X (Studi Eksperimental pada Mencit (Mus Muculus) Galur Balb/C)","authors":"Mochammad Soffan, T. M. Rafsanjani","doi":"10.32672/MAKMA.V2I2.1305","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/MAKMA.V2I2.1305","url":null,"abstract":"Radiasi sinar X merupakan salah satu radiasi pengion yang menyebabkan terbentuknya radikal bebas sehingga merusak sel spermatogonia. Penggunaan vitamin C dan E sebagai antioksidan untuk melindungi sel tubuh. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian vitamin C dan E terhadap jumlah sel spermatogonia yang dipapar radiasi sinar X. Metode penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design pada 35 ekor mencit (Mus musculus) dibagi menjadi 5 kelompok secara acak yaitu KP tanpa paparan radiasi dan pemberian vitamin, KN dengan paparan radiasi sinar X 25 mGy/hari tanpa pemberian vitamin, KP 1 diberikan vitamin C 0,26 mg/hari, KP 2 diberikan vitamin E 0,208 mg/hari, KP 3 diberikan kombinasi vitamin C 0,26 mg/hari dan vitamin E 0,208 mg/hari setiap sebelum pemaparan radiasi sinar X 25 mGy/hari selama 4 hari dengan waktu penelitian 21 hari. Pada hari ke 22 sampel diterminasi diamati melalui mikroskop. Jumlah sel spermatogonia dianalisis One Way Anova kemudian uji post Hoc LSD. Hasil rerata jumlah spermatogonia pada KP, KN, KP1, KP2 dan KP3 yaitu 24,24; 13,28; 19,36; 19,60 dan 23,32. Hasil uji One Way Anova diperoleh nilai p sebesar 0,000 (p<0,05) artinya terdapat perbedaan rerata jumlah sel spermatogonia yang bermakna antara kelima kelompok. Hasil uji post Hoc LSD menunjukkan perbedaan rerata sel spermatogonia antar dua kelompok ditunjukkan oleh hampir semua pasangan kelompok (p<0,05); kecuali untuk perbandingan rerata sel spermatogonia antara KP1 dan KP2 (p>0,05). Terdapat pengaruh pemberian vitamin C dan E terhadap jumlah sel spermatogonia mencit yang dipapar radiasi sinar X.","PeriodicalId":268337,"journal":{"name":"Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133547738","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RISIKO TERJADINYA ULKUS DIABETIKA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI POLIKLINIK ENDOKRIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH","authors":"Khairunnisak Khairunnisak","doi":"10.32672/MAKMA.V2I2.1295","DOIUrl":"https://doi.org/10.32672/MAKMA.V2I2.1295","url":null,"abstract":"Diabetes Mellitus terdiri dari ; umur, lama Diabetes Mellitus (DM), Neuropati, Obesitas, Hipertensi, kebiasaan merokok, ketidakpatuhan diet DM, kurangnya aktivitas fisik, pengobatan tidak tertentu, perawatan kaki tidak teratur dan penggunaan alas kaki tidak tepat. Jumlah pasien Diabetes Mellitus yang berobat dan rawat jalan dari bulan Januari sampai dengan maret 2018 di Poliklinik Endokrin yang mengalami ulkus diabetika sebanyak 113 (8,25%). Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor risiko terjadinya ulkus diabetika pada pasien Diabetika Mellitus di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh 2013, yang meliputi faktor umur, lama Diabetes Mellitus, Kepatuhan diet DM dan Keteraturan pengobatan. Desain penelitian menggunakan survey analitik, dengan desain cros-sectional. Jumlah sampel 93 orang. Menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menemukan bahwa risiko terjadinya ulkus pada pasien DM berhubungan dengan faktor umur p-value 0.000 (p<0.05), faktor lama DM p-value 0.000 (p<0.05), faktor kepatuhan diet Diabetes Mellitus p-value 0.001 (p<0.05), dan faktor Keteraturan pengobatan p-value 0.002 (p<0.05). Penelitian ini memberikan saran kepada manajerial Poliklinik Endokrin RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh untuk memberikan konseling tentang risiko terjadinya Ulkus Diabetikum pada pasien DM.","PeriodicalId":268337,"journal":{"name":"Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130660713","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}