Nining Medi Sushanti, Wirawan Adikusuma, Anisa Nova Puspitaningrum, A. Afief, L. M. Irham
{"title":"DRUG REPURPOSING UNTUK RHEUMATOID ARTHRITIS MELALUI PEMANFAATAN DATA VARIASI GENETIK","authors":"Nining Medi Sushanti, Wirawan Adikusuma, Anisa Nova Puspitaningrum, A. Afief, L. M. Irham","doi":"10.37874/ms.v8i2.720","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/ms.v8i2.720","url":null,"abstract":"Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun progresif dengan inflamasi kronik yang menyerang sistem muskuloskeletal yang menyebabkan pembengkakan, nyeri sendi dan destruksi jaringan sinovial disertai gangguan pada sistem motorik. Pada saat ini pengobatan RA masih sangat terbatas sehingga perlunya upaya untuk menemukan obat baru. Memanfaatkan obat lama untuk indikasi baru atau drug repurposing dapat menjadi salah satu solusi terbaik pengobatan RA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi genetik yang berisiko terhadap RA dan memperoleh kandidat obat baru yang berpotensi terhadap RA dengan memanfaatkan database genomik dan analisis bioinformatika. SNPs terkait RA diperoleh dari database GWAS catalog dengan p-value < 10-8 kemudian dikembangkan menggunakan HaploReg v4.1. dengan signifikansi r2 ? 0.8 untuk populasi Asia. Gen yang paling berpengaruh terhadap RA diprioritaskan berdasarkan anotasi fungsional. Semua obat yang berpotensi untuk RA dipetakan ke DrugBank. Dari hasil pencarian di DrugBank dengan memasukkan 24 gen dan 60 target obat, FDA menyetujui tiga obat untuk RA : tocilizumab, sarilumab dan abatacept. Studi ini juga menemukan dua kandidat obat dengan indikasi lain yang berpotensi sebagai kandidat obat baru untuk RA: alpha-linolenic acid yang menargetkan jalur gen FADS1, dan belatacept yang menargetkan gen CD80 dan CD86. Kedua kandidat obat ini memiliki potensi yang besar untuk digunakan pada RA. Strategi pengembangan obat untuk menemukan indikasi baru dari obat yang sudah ada atau kandidat obat yang potensial termasuk pengembangan klinis menawarkan keuntungan berharga dalam proses pengembangan obat seperti efisiensi waktu, biaya dan peningkatan keberhasilan pengobatan.\u0000Kata kunci : Autoimun; bioinformatika; drug repositioning; rheumatoid arthritis ; variasi genetik\u0000 \u0000 ","PeriodicalId":254294,"journal":{"name":"Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114433835","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"REVIEW ARTIKEL: ANALISIS MOLECULAR DOCKING SENYAWA GOLONGAN FLAVONOID SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP RESEPTOR PBP 2A BAKTERI MRSA","authors":"Jajang Japar Sodik, Deden Indra Dinata","doi":"10.37874/ms.v8i2.736","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/ms.v8i2.736","url":null,"abstract":"Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), bakteri yang resisten terhadap antibiotik b-laktam seperti methicillin, merupakan masalah klinis yang terus-menerus mempengaruhi seluruh dunia. Resistensi terjadi akibat adanya modifikasi struktural protein pengikat penisilin (PBP)2a bakteri MRSA. Flavonoid adalah salah satu senyawa aktif terpenting yang secara alami terdapat pada tanaman. Beberapa flavonoid telah terbukti memiliki sifat antibakteri pada penelitian sebelumnya. Penambatan molekul (Molecular Docking) merupakan salah satu metode in silico (virtual) berbasis struktur yang paling sering digunakan dan paling sederhana. Tujuan dari review jurnal untuk mengetahui senyawa turunan flavonoid pada tanaman obat yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pengobatan antibakteri terhadap bakteri MRSA berdasarkan dari beberapa studi secara in-silico. Metode pencarian jurnal dilakukan melalui website https://scholar.google.co.id/ dan Pubmed dengan menggunakan kata kunci Molecular Docking Flavonoid Methicillin Resistant Staphylococcus aureus. Hasil yang didapat adalah dari 31 senyawa aktif turunan flavonoid yang berpotensi menghambat reseptor PBP2a bakteri MRSA. Pada PDB ID IMWT didapatkan senyawa terbaik Diferulic acid memiliki nilai binding affinity sebesar -102.4, pada PDB ID 1VQQ didapatkan senyawa terbaik Hesperidin memiliki nilai binding affinity sebesar -9.2 dan pada PDB ID 4DKI didapatkan senyawa terbaik Quercetin 3-O-rutinoside memiliki nilai binding affinity sebesar -91.56.\u0000Kata kunci : Molecular Docking , Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), Flavonoid.","PeriodicalId":254294,"journal":{"name":"Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130229817","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BIJI KEWER (Cassia occidentalis Linn) YANG DISANGRAI DAN TANPA DISANGRAI","authors":"I. Martiani, Ria Mariani, Nisa Aryanti","doi":"10.37874/ms.v8i2.746","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/ms.v8i2.746","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman hayati. Salah satu tumbuhan yang berasal dari Indonesia adalah kewer, secara tradisional biji kewer sering dikonsumsi sebagai teh herbal oleh masyarakat untuk meningkatkan kebugaran tubuh. Pada tumbuhan kewer terdapat metabolit sekunder flavonoid dan tanin yang memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari seduhan dan ekstrak etanol biji kewer (Cassia occidentalis Linn) yang disangrai dan tanpa disangrai. Terhadap biji kewer yang diperoleh dibuat menjadi 2 kelompok sampel disangrai dan tanpa disangrai. Kemudian masing-masing kelompok dibuat menjadi ekstrak air melalui proses penyeduhan dengan air panas dan ekstrak etanol menggunakan metode maserasi. Aktivitas antioksidan ditentukan menggunakan metode DPPH dimana aktivitasnya ditunjukkan oleh besarnya IC50. Aktivitas antioksidan kuat ditunjukkan oleh ekstrak etanol biji kewer yang disangrai dengan nilai IC50 91,2577 ppm, sedangkan aktivitas antioksidan sedang dan lemah ditunjukkan oleh ekstrak etanol biji kewer yang tanpa disangrai dengan nilai IC50 149,3811 ppm dan ekstrak air biji kewer yang disangrai dengan nilai IC50 349,3966 ppm. Adapun untuk ekstrak air biji kewer yang tanpa disangrai tidak memiliki aktivitas antioksidan.\u0000Kata kunci : Biji kewer, Cassia occidentalis Linn, disangrai, tanpa disangrai","PeriodicalId":254294,"journal":{"name":"Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130293542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FORMULASI DAN KARAKTERISASI NANOEMULSI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN SEMANGGI (Marsilea crenata C. Presl.)","authors":"Burhan Ma'arif, Rani Azzahara, Fahrul Rizki, Arief Suryadinata, Abdul Wafi, Novia Maulina, Hajar Sugihantoro","doi":"10.37874/ms.v8i2.731","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/ms.v8i2.731","url":null,"abstract":"Marsilea crenata C. Presl. mengandung fitoestrogen yang memiliki struktur atau fungsi seperti estrogen, sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai neuroprotektor pada kondisi defisiensi estrogen. Namun, ada masalah yang mungkin timbul dari obat-obatan yang berasal dari bahan alam, salah satunya adalah kelarutan dan permeabilitas yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan M. crenata dalam formulasi nanoemulsi sehingga dapat menjaga stabilitasnya. M. crenata diformulasikan menjadi dua formula kemudian dilakukan karakterisasi. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa kedua formula nanoemulsi memenuhi parameter yang meliputi nilai ukuran partikel, indeks polidispersitas, persen transmitan, sifat organoleptik, tipe nanoemulsi, dan pH. Hasil uji stabilitas menunjukkan adanya perubahan organoleptik pada formula B4 (75 ppm) dan B5 (100 ppm) serta terjadi penurunan pH pada semua formula. Formula nanoemulsi terbaik diperoleh dari formula A4 (75 ppm) yang ditandai dengan hasil karakterisasi yang memenuhi parameter sediaan nanoemulsi yang baik.\u0000Kata kunci : M.crenata, nanoemulsi, formulasi, karakterisasi.","PeriodicalId":254294,"journal":{"name":"Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123447617","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS TABIR SURYA SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN MARPUYAN (Rhodamnia cinerea Jack)","authors":"Musyirna Rahmah Nst, Deni Anggraini, Gressy Novita, Mustika Furi, Ihsan Ihtiarudin","doi":"10.37874/ms.v8i2.778","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/ms.v8i2.778","url":null,"abstract":"Sinar matahari memiliki manfaat bagi kesehatan. Sering terpapar sinar matahari menyebabkan kulit kemerahan, peradangan, dan menyebabkan terjadinya kanker kulit. Salah satu cara untuk melindungi kulit dari sinar matahari yaitu dengan menggunakan tabir surya. Daun marpuyan (Rhodamnia cinerea Jack) mempunyai kandungan flavonoid total dan fenolik total yang tinggi serta memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat sehingga dapat digunakan sebagai bahan aktif alami krim tabir surya. Tujuan penelitian ini adalah memformulasi dan mengevaluasi krim tabir surya ekstrak etanol daun marpuyan (Rhodamnia cinerea Jack) serta mengetahui nilai persen transmisi eritema (%Te), persen transmisi pigmentasi (%Tp), dan nilai Sun Protection Factor (SPF). Dibuat empat formula dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol daun marpuyan dalam krim yaitu, F0 (0%), F1 (0,1% b/b), F2 (0,5% b/b), dan F3 (1% b/b). Hasil menunjukkan nilai SPF F0, F1, F2, dan F3 berturut-turut 1,05; 4,68 (proteksi sedang); 4,74 (proteksi sedang); dan 9,36 (proteksi maksimal). Nilai SPF antar formula berbeda signifikan yang mana konsentrasi ekstrak berbanding lurus dengan nilai SPF.\u0000Kata kunci : Tabir surya, daun marpuyan, formulasi, Sun Protection Factor (SPF)","PeriodicalId":254294,"journal":{"name":"Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126906417","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PASIEN COVID-19 MENGGUNAKAN METODA GYSSENS DAN ATC/DDD DI RSAU Dr. M. SALAMUN KOTA BANDUNG","authors":"Ardilla Kemala Dewi, M. F. Sitorus","doi":"10.37874/ms.v8i2.613","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/ms.v8i2.613","url":null,"abstract":"Potensi penggunaan antibiotik yang berlebih dan tidak tepat pada era pandemi Covid-19 menjadi ancaman global terhadap meningkatnya kejadian resisten antibiotik dan berdampak pada peningkatan morbiditas, mortalitas, dan biaya kesehatan. Terlebih lagi, patogen yang menyebabkan infeksi resisten berkembang di fasilitas kesehatan, yang berisiko bagi pasien dan berpengaruh pada manajemen Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik secara kuantitas dan kualitas di RSAU Dr. M. Salamun Kota Bandung. Penilaian kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotik dilakukan berdasarkan DDD (Defined Daily Dose)/100 pasien-hari dan kriteria van der Meer–Gyssens. Penelitian menggunakan metoda consecutive sampling dan dilakukan secara retrospektif terhadap 271 rekam medis. Terdapat 458 peresepan antibiotik, dengan antibiotik yang paling banyak diresepkan pada pasien Covid-19 rawat inap adalah levofloksasin intravena dengan persentase 35,59% dan antibiotik kedua terbanyak adalah ceftriakson intravena sebesar 30,35%. Berdasarkan DDD/100 pasien-hari, kuantitas antibiotik yang paling banyak digunakan adalah levofloksasin intravena dengan 53,416 DDD/100 patient-days. Tipe terapi pada keseluruhan peresepan antibiotik bersifat empiris (Antimicrobial Drug Empiric Therapy). Berdasarkan kriteria Gyssens, 63,97% penggunaan antibiotik secara rasional, 31,01% penggunaan antibiotik tidak rasional, dan 5,02% tanpa indikasi. Dapat disimpulkan bahwa secara kuantitas, antibiotik yang paling banyak digunakan adalah levofloksasin intravena dan ceftriakson intravena. Secara kualitas, 63,97% antibiotik digunakan secara rasional berdasarkan kriteria Gyssens.\u0000Kata kunci : Covid-19; Antibiotik; DDD/100 pasien-hari; kriteria Gyssens","PeriodicalId":254294,"journal":{"name":"Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116515394","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KARAKTERISASI DAN STUDI PENAPISAN FITOKIMIA DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) ASAL GARUT JAWA BARAT","authors":"Aji Najihudin, Siti Hindun, Nopi Rantika, Ghina Magfiroh, Dani Sujana","doi":"10.37874/ms.v8i2.761","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/ms.v8i2.761","url":null,"abstract":"Tanaman kelor (Moringa oleifera L.) digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional dan diyakini memiliki potensi untuk mengatasi malnutrisi serta mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit. Sebagai calon bahan baku obat, karakteristik merupakan langkah awal untuk mengetahui mutu dari simpilia, sehingga hasilnya dapat dijadikan acuan pengembangan penelitian selanjutnya. Tujuan dari karakteristik simplisa dalam upaya pemenuhan persyaratan dan menjamin konsistensi mutu untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan sebagai bahan baku obat tradisional. Penelitian ini melaporkan bahwa serbuk simplisia daun kelor memiliki nilai kadar air 4,0%, kadar abu total 6,47%, kadar abu larut air 1,69%, kadar abu tidak larut asam 0,73%, kadar sari larut air 38%, kadar sari larut etanol 18% dan susut pengeringan 6,5%. Rendemen ekstrak yang diperoleh adalah 13,58%, sedangkan hasil penapisan fitokimia dari simplisia dan ekstrak daun kelor menunjukkan hasil yang konsisten antara kandungan alkaloid, flavonoid, tanin dan kuinon, akan tetapi saponin dan steroid/triterpenoid justru tidak terdeteksi setelah perlakuan ekstraksi. Jenis dan konsentrasi fitokimia pada tanaman sumber berbeda-beda tergantung faktor internal dan eksternal seperti jenis tanaman, varietas, tanah, dan lingkungan tumbuh (luas, ketinggian, dan musim). Saponin diklasifikasikan sebagai saponin steroid atau triterpenoid tergantung pada sifat aglikon, yang dikenal sebagai sapogenin. Selama ekstraksi, saponin dapat terhidrolisis dan terdegradasi, sehingga harus sangat berhati-hati selama ekstraksi. Selain itu, struktur kimia saponin dapat berubah selama penyimpanan atau pengolahan. Ikatan antara rantai gula dan aglikon serta antara gugus gula dapat dihidrolisis dengan perlakuan asam atau basa, dihidrolisis atau diubah oleh enzim/mikroorganisme, mengarah pada pembentukan aglikon, prosapogenin (saponin yang dihidrolisis sebagian) dan residu gula...","PeriodicalId":254294,"journal":{"name":"Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124082270","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abdur Rosyid, Riska Sendi Aprillia, Farroh Bintang Sabiti
{"title":"HUBUNGAN SIKAP DAN PENGETAHUAN TERKAIT PERILAKU SWAMEDIKASI PADA MASYARAKAT KABUPATEN DEMAK DI MASA PANDEMIK COVID-19","authors":"Abdur Rosyid, Riska Sendi Aprillia, Farroh Bintang Sabiti","doi":"10.37874/ms.v8i2.725","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/ms.v8i2.725","url":null,"abstract":"Swamedikasi merupakan proses pengobatan yang dilakukan sendiri oleh seseorang mulai dari pengenalan keluhan atau gejalanya sampai pada pemilihan dan penggunaan obat. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui hubungan sikap dan tingkat pengetahuan terkait perilaku swamedikasi pada masyarakat kabupaten demak di masa pandemik Covid-19. metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan cross sectional. teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simpel random sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 422 responden. Analisis statistik yang digunakan yakni uji. Uji Chi-Square. Uji statistik chi-square dalam penelitian ini diperoleh hasil nilai p 0.000 (p<0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap terhadap perilaku masyarakat kabupaten demak terkait swamedikasi di masa pandemik Covid-19. Dilihat dari hasil penelitian dan pertimbangan selama melaksanakan penelitian, peneliti berharap agar dilakukannya penelitian dengan cakupan yang lebih luas mengenai hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku swamedikasi kepada masyarakat pasca masa pandemik Covid-19. Serta perlu dilakukannya kebijakan kesehatan terkait tindakan swamedikasi dengan melihat kategori pengetahuan dan perilaku yang cukup perlu adanya edukasi ke masyarakat dari dinas kesehatan atau tenaga kesehatan dengan melakukan pengabdian masyarakat terkait swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional dengan tepat kepada masyarakat kabupaten demak.\u0000Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Covid-19. ","PeriodicalId":254294,"journal":{"name":"Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127610215","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yayan Rizikiyan, Ine Suharyani, Opi Nurholipah, M. Zamzam, Rima Yulia Senja
{"title":"FORMULASI DAN UJI STABILITAS GEL HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) KONSENTRASI 1% DAN 3%","authors":"Yayan Rizikiyan, Ine Suharyani, Opi Nurholipah, M. Zamzam, Rima Yulia Senja","doi":"10.37874/ms.v5i2.829","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/ms.v5i2.829","url":null,"abstract":"Buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) mengandung senyawa saponin, triterpenoid, dan flavonoid yang berkhasiat sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak etanol buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) konsentrasi 1% dan 3% dapat diformulasikan sebagai sediaan gel hand sanitizer dan bagaimana stabilitas gel hand sanitizer tersebut. Uji stabilitas sediaan gel hand sanitizer dilakukan dengan metode cycling test, yaitu sediaan gel disimpan pada suhu 4 selama 24 jam, kemudian dipindahkan pada suhu 40 selama 24 jam (1 siklus). Penelitian ini dilakukan selama 6 siklus (12 hari) dengan parameter pengujian organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, viskositas dan sifat alir. Selain itu dilakukan uji syneresis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa basis, formula 1 dan 2 memiliki warna yang stabil dan homogen. Basis memiliki pH berkisar 7,22-7,65, formula 1 berkisar 6,87-7,09 dan formula 2 berkisar 5,64-6,18. Basis memiliki daya sebar berkisar 5,03 cm- 5,42 cm , formula 1 berkisar 5,28 cm–6,86 cm dan formula 2 berkisar 5,86 cm-7,60 cm. Viskositas pada basis berkisar 2900 poise–5800 poise, formula 1 berkisar 1260 poise – 1900 poise dan formula 2 berkisar 315 poise–580 poise. Sifat alir gel hand sanitizer mengikuti aliran tiksotropik dan antitiksotropik. Basis mengalami syneresis sebesar 4,694%, formula 1 sebesar 0,568% dan formula 2 sebesar 3,992%. Ekstrak etanol buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) konsentrasi 1% dan 3% dapat diformulasikan dalam sediaan gel hand sanitizer namun tidak stabil.","PeriodicalId":254294,"journal":{"name":"Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133781637","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN TOTAL FENOLIK PADA EKSTRAK TERIPANG (Holothroidea)","authors":"Fadli Husain, Fitriah Ayu Magfirah Yunus, Insyira Fadliana Basri","doi":"10.37874/ms.v8i2.665","DOIUrl":"https://doi.org/10.37874/ms.v8i2.665","url":null,"abstract":"Radikal bebas adalah senyawa yang memiliki sifat reaktif. Senyawa ini mudah bereaksi dengan molekul lain dengan cara mengoksidasi sehingga dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap tubuh antara lain mengakibatkan kerusakan lipida, protein, DNA dan membran sel. Adanya radikal bebas menyebabkan tubuh membutuhkan zat penting yang dapat menangkap radikal bebas, yaitu antioksidan. Senyawa antioksidan merupakan zat yang dapat mencegah terjadinya proses oksidasi. Teripang merupakan salah satu produk laut yang memiliki aktivitas antioksidan. Senyawa yang terdapat pada teripang telah dibuktikan secara ilmiah dapat meredam radikal bebas yang menyebabkan berbagai penyakit degeneratif. Beberapa senyawa diantaranya adalah triterpen glikosida (saponin), kondroitin sulfat, glycosaminoglycans (GAGs), fenolik, dan asam lemak esensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan kandungan fenolik total dalam ekstrak teripang yang berasal dari perairan Patoameme Kab. Boalemo Gorontalo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium yang akan dilaksanakan di Gorontalo dan Makassar. Hasil yang didapatkan bahwa ekstrak etanol teripang mengandung senyawa fenol dan flavonoid, serta hasil pengujian aktivitas antioksidan yang diuji dengan metode ABTS, BCB, dan DPPH menunjukkan hasil IC50 berturut-turut yaitu 91,4 µg/mL, 152,91 µg/mL, 233,6 µg/mL. Sedangkan pada metode FRAP menunjukkan bahwa ekstrak etanol teripang memiliki kemampuan dalam mereduksi besi sebesar 7,629±0,10 QEAC/g ekstrak.\u0000 Kata kunci : teripang, antioksidan, fenolik, DPPH","PeriodicalId":254294,"journal":{"name":"Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122369322","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}