Evi Anggraheni, Dwita Sutjiningsih, Bambang Heri Mulyono, Ika Agustiningrum, D. Yahya, Balai Besar, Wilayah Sungai, Ciliwung Cisadane, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika
{"title":"Pengaruh Sebaran Spasial Hujan terhadap Pemilihan Metode Hujan Wilayah Berbasis Analisis Geospasial","authors":"Evi Anggraheni, Dwita Sutjiningsih, Bambang Heri Mulyono, Ika Agustiningrum, D. Yahya, Balai Besar, Wilayah Sungai, Ciliwung Cisadane, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika","doi":"10.56860/jtsda.v2i2.41","DOIUrl":"https://doi.org/10.56860/jtsda.v2i2.41","url":null,"abstract":"Data hujan adalah salah satu komponen penting dalam kegiatan penelitian, perencanaan maupun pengelolaan sumber daya air. Pengaruh variabilitas curah hujan secara spasial dan temporal pada permodelan limpasan hujan telah lama menjadi perhatian dari ahli hidrologi dan menjadi sumber kesalahan utama pada analisis debit (Emmanuel et al 2015). Salah satu cara untuk mengakomodir sebaran secara spasial hujan adalah melakukan analisis hujan rerata wilayah. Metode yang sering dimanfaatkan dalam analisis hujan wilayah adalah Metode Rerata Aritmatik, Isohyet dan Thiessen. Tujuan dari penelitian ini adalah malakukan analisis pengaruh sebaran spasial hujan pada penentuan metode hujan wilayah Thiessen dan Isohyet di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang masuk dalam DKI Jakarta. Analisis sebaran spasial dilakukan pada beberapa periode hujan yang terjadi pada tanggal 2 Februari 2007, 23 Februari 2014, 1 Januari 2020, dan 25 Februari 2020 di DAS tersebut. Analisis hujan wilayah Metode Thiessen dan Isohyet dipilih penelitian ini. Visualisasi dan analisis hujan wilayah dilakukan dengan bantuan Arc GIS. Pengaruh penggunaan dua metode hujan wilayah selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis banjir dengan bantuan model hujan aliran WinTR 20. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pemilihan metode hujan wilayah harus dilakukan berdasarkan visualisasi distribusi hujan, jika hujan terkonsentrasi pada satu wilayah maka Metode Isohyet menghasilkan analisis yang lebih merepresentasikan kondisi aktual dengan perbedaan debit banjir yang dihasilkan dengan Metode Thiessen hingga 29%, sedangkan jika hujan tersebar merata di seluruh wilayah, maka Thiesen dan Isohyet menghasilkan perbedaan debit rencana ≤ 5%.","PeriodicalId":249288,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sumber Daya Air","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123446756","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Karakteristik Limpasan Gelombang Overtopping pada Struktur Tanggul Laut","authors":"Novandy, Oki Setyandito, dan Andrew, John Pierre","doi":"10.56860/jtsda.v2i2.44","DOIUrl":"https://doi.org/10.56860/jtsda.v2i2.44","url":null,"abstract":"Tanggul laut merupakan salah satu struktur bangunan pelindung pantai dari serangan gelombang. Berdasarkan studi terdahulu, salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan tanggul laut adalah gelombang yang melimpas pada tanggul laut (wave overtopping). Aliran yang terjadi di atas tanggul laut akibat variasi gelombang dan runup gelombang dapat menyebabkan ketidakstabilan struktur. Pada naskah hasil penelitian ini, disajikan hasil studi karakteristik gelombang dan aliran yang melimpas di atas tanggul laut dengan variasi gelombang datang dan sudut kemiringan struktur. Penelitian ini dilakukan dengan pemodelan uji numerik model tanggul laut dengan metode komputasi dinamika fluida (computational fluid dynamics) melalui perangkat lunak FLOW-3D. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan karakteristik gelombang pada variasi struktur tanggul laut dipengaruhi oleh volume aliran gelombang yang melimpas dan nilai bilangan Iribarren.","PeriodicalId":249288,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sumber Daya Air","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122952861","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Isnaeni, Hiwasyul Buhyatil Kubra, Sukadi, Sopandi, Triyadi, Chairunnisa
{"title":"Perilaku Pengendapan Sedimen Sphere Particles yang Mengandung Fiber dalam Aliran Sungai Ciasem yang Terkontaminasi Limbah Industri","authors":"Muhammad Isnaeni, Hiwasyul Buhyatil Kubra, Sukadi, Sopandi, Triyadi, Chairunnisa","doi":"10.56860/jtsda.v2i2.47","DOIUrl":"https://doi.org/10.56860/jtsda.v2i2.47","url":null,"abstract":"Fluida yang mengandung fiber pada aliran sungai yang terkontaminasi oleh buangan limbah industri pada hulu Sungai Ciasem, akan mempengaruhi perhitungan kecepatan jatuh partikel sedimen. Sungai ini dibendung untuk keperluan air irigasi pada Bendung Macan yang melayani 9,640 Ha. Kemudian sedimen ini akan diendapkan melalui perangkap sedimen dan partikel yang >0.07mm tidak dijinkan masuk pada sistem irigasi yang akan mengurangi penampang basah saluran dan merugikan produksi padi. Pengendapan partikel padat pada sedimen yang diangkut oleh fluida pada aliran sungai ini sangat tergantung pada perilaku pengendapan partikel tersuspensi. Penelitian ini menyajikan hasil investigasi eksperimental dan teoritis yang dilakukan pada perilaku pengendapan partikel 0.04 mm hingga 0.1 mm pada massa fluida yang mengandung fiber. Metode Eksperimen dilakukan pada silinder transparan (settling tube) setinggi 40 cm berdiameter 5cm dan perangkat kamera digital untuk merekam perbedaan kecepatan. Rekaman kamera digunakan untuk menentukan kecepatan pengendapan setiap partikel sebagai fungsi waktu. Konsentrasi fiber bervariasi dari 0,001% hingga 0,04% dari berat partikel. Hasilnya, korelasi yang dikembangkan untuk kecepatan pengendapan statis dapat digunakan untuk memprediksi data pengendapan dinamis. Plot log-log C2Dv-n terhadap bilangan Reynolds (Re), di mana CDv adalah drag coefficient menghasilkan garis lurus, dari mana parameter fitted dapat diperoleh dengan regresi. Korelasi ini berlaku untuk fluida dasar Newtonian dan non-Newtonian yang memiliki konsentrasi rendah, dan fiber yang tersebar penuh dengan panjang dan diameter masing-masing 3mm dan 0.07mm.","PeriodicalId":249288,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sumber Daya Air","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130871385","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DWave-Toolbox: Program untuk Analisis Gelombang Desain","authors":"Irham Adrie Hakiki","doi":"10.56860/jtsda.v2i2.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.56860/jtsda.v2i2.43","url":null,"abstract":"Gelombang desain adalah salah satu parameter utama dalam perancangan bangunan di lingkungan laut. Pada umumnya gelombang desain diperoleh dari hasil analisis statistik untuk menentukan kejadian ekstrim. Kehandalan model statistik ini sangat ditentukan oleh ketersediaan data. Selain itu, dari sebaran data tersebut, dapat juga diketahui kejadian dominan yang dapat mempengaruhi orientasi struktur. Akan tetapi, data gelombang yang tersedia di Indonesia sangat terbatas, sehingga pada umumnya data gelombang diperoleh dari proses peramalan berdasakan data angin dari stasiun pengamatan terdekat. Namun, banyak lokasi pekerjaan pantai yang jaraknya jauh dari stasiun yang ada sehingga dikhawatirkan data tersebut tidak representatif. Sebagai alternatif, data gelombang dapat diperoleh dari model global seperti WaveWatch III NOAA atau ERA5 ECMWF. Namun, data tersebut pada umumnya disimpan pada format khusus yang memerlukan pemahaman programming untuk mengambilnya sehingga penggunaannya tidak mudah bagi sebagian besar praktisi di Indonesia. Dwave-Toolbox merupakan program dengan GUI yang dikembangkan untuk mempermudah melakukan analisis gelombang desain dengan memanfaatkan data dari ERA5 ECMWF. Pengguna dapat menggunakan program ini untuk mengunduh data gelombang dan angin di titik yang diinginkan. Kemudian dari data tersebut dapat dilakukan proses analisis yang mencakup distribusi arah dan kejadian dalam bentuk tabel dan mawar angin/gelombang serta melakukan analisis nilai ekstrim dengan metode maksimal tahunan.","PeriodicalId":249288,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sumber Daya Air","volume":"220 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134458366","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Prediksi Curah Hujan Menggunakan Data Hujan Satelit CHIRPS dan PERSIANN-CDR di DAS Bedadung Kabupaten Jember","authors":"Angel Novita Tri, Lara Atica, Gusfan Halik, Saifurridzal","doi":"10.56860/jtsda.v2i2.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.56860/jtsda.v2i2.36","url":null,"abstract":"Curah hujan merupakan data penting dalam pemodelan hidrologi, pengendalian daya air, perencanaan alokasi air dan pemanfaatan sumber daya air lainnya. Namun, dalam operasionalnya, sering dijumpai data curah hujan yang tidak lengkap karena kerusakan alat atau faktor lainnya. Kemajuan di bidang penginderaan jauh mengarahkan pada perkembangan produk curah hujan berbasis satelit resolusi tinggi. Estimasi curah hujan kuantitatif berbasis satelit telah dikembangkan untuk aplikasi hidrometeorologi, termasuk peringatan banjir dan kekeringan, sumber daya air, dan pemantauan cuaca dan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi curah hujan menggunakan teknologi penginderaan jauh atau data hujan satelit dari CHIRPS dan PERSIANN-CDR. Prediksi curah hujan dilakukan di DAS Bedadung, Kabupaten Jember periode 2011-2020. Prediksi curah hujan dimodelkan dengan metode kecerdasan buatan atau Jaringan Syaraf Tiruan (JST). Hasil prediksi curah hujan bulanan dengan input data hujan satelit CHIRPS lebih akurat jika dibandingkan dengan data hujan satelit PERSIANN-CDR. Model JST dengan arsitektur JST-C3 (1-20-1) dengan input curah hujan dari satelit CHIRPS memberi keandalan prediksi hujan bulanan yang sangat memuaskan dengan nilai R = 0.908 tahap training dan R = 0.953 tahap validasi. Hasil prediksi hujan bulanan dengan data satelit CHIRPS ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dalam merancang pengelolaan sumber daya air pada Daerah Aliran Sungai dengan data hujan terbatas.","PeriodicalId":249288,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sumber Daya Air","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121089762","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sri Wahyuni, Riyanto Haribowo, Dian Sisinggih, Yusril Fatrah, Ivan Dwi P
{"title":"Simulasi Penjadwalan Awal Tanam Padi untuk Efisiensi Irigasi","authors":"Sri Wahyuni, Riyanto Haribowo, Dian Sisinggih, Yusril Fatrah, Ivan Dwi P","doi":"10.56860/jtsda.v2i1.33","DOIUrl":"https://doi.org/10.56860/jtsda.v2i1.33","url":null,"abstract":"Meningkatkan efektivitas penggunaan air dalam pertanian adalah subyek dari banyak penelitian karena secara signifikan dapat mengurangi produksi pertanian di banyak negara. Simulasi awal tanam merupakan salah satu strategi mengatasi keterbatasan air. Dengan areal persawahan seluas 1.005 ha, penelitian ini berupaya memodelkan penanaman awal padi di Daerah Irigasi Bilokka, Sulawesi Selatan. Teknik neraca air yang diterapkan pada saat penanaman pertama kali dijadwalkan, merupakan salah satu cara untuk mengetahui berapa banyak dan berapa lama tanaman membutuhkan pengairan. Kami membutuhkan informasi tentang cuaca, termasuk curah hujan. Parameter masukan yang dihitung adalah evapotranspirasi. Hasil menunjukkan bahwa: 1) Nilai evapotranspirasi berada pada kisaran 3-6 mm/hari; 2) Curah hujan andalan berkisar 0-110 mm/10hari, sedangkan curah hujan efektif 0-8 mm/hari; dan 3) Berdasarkan perhitungan pola tanam dengan jenis tanaman padi dengan dua musim tanam, kebutuhan air minimum terdapat pada alternatif III yaitu 1,56 liter/detik/ha dengan mulai tanam pada bulan November III. Opsi ketiga, yang dapat memangkas penggunaan irigasi sebesar 0,31 liter per detik per hektar (16%, atau 322 liter per detik untuk keseluruhan area irigasi), adalah alternatif yang sebaiknya diterapkan di lapangan. Daerah irigasi seluas 206 ha dapat dikembangkan dengan menggunakan efisiensi air yang ditemukan dalam simulasi ini. Pemda yang bertanggung jawab atas pengendalian irigasi juga dapat menggunakan temuan ini sebagai referensi.","PeriodicalId":249288,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sumber Daya Air","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122044122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan Model Optimasi Pemanfaatan Air Waduk Serbaguna Wonogiri Paska Pembangunan Closure Dike","authors":"Yotam Adiel Haryanto, Rachmad Jayadi, Istiarto","doi":"10.56860/jtsda.v2i1.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.56860/jtsda.v2i1.25","url":null,"abstract":"Untuk mengatasi persoalan sedimentasi Waduk Serbaguna Wonogiri telah dibangun closure dike yang menyebabkan terbentuknya dua buah tampungan, yaitu main reservoir (MR) dan sediment storage reservoir (SSR). Oleh karena itu potensi pemanfaatan air Waduk Serbaguna Wonogiri perlu dikaji ulang dengan mempertimbangkan kondisi terkini tampungan waduk. Penerapan usulan pedoman operasi waduk baru yang telah disiapkan dapat digunakan untuk evaluasi kinerja pemanfaatan air menggunakan pendekatan model optimasi. Pada makalah ini disampaikan hasil pengembangan awal model optimasi pemanfaatan air Waduk Serbaguna Wonogiri berbasis simulasi neraca air dalam bentuk perangkat lunak menggunakan pemrograman Microsoft Visual Studio 2019. Pengaturan release waduk didasarkan pada pedoman operasi waduk sesuai rekomendasi Nippon Koei Co. Ltd. tahun 2016 menggunakan algoritma optimasi metode Brute Force. Output dari perangkat lunak selanjutnya dianalisis untuk evaluasi kinerja operasi waduk. Simulasi neraca air waduk dilakukan dengan variasi nilai control water level (CWL), kondisi aliran inflow yaitu tahun basah, normal dan kering, serta skenario target release. Hitungan model optimasi pengaturan release waduk menggunakan perangkat lunak yang dibuat dapat dilakukan secara cepat dengan hasil yang akurat. Hasil analisis menunjukkan bahwa recovery muka air MR berhasil tercapai jika digunakan CWL +136,30 m dan hanya pada kondisi inflow tahun basah. Tingkat pemenuhan kebutuhan air rerata pada ketiga kondisi inflow tersebut berturut-turut sebesar 99,75%; 98,75%; 97,08% untuk CWL +135,80 m dan sebesar 99,83%; 98,75%; 94,58% untuk CWL 136,30 m.","PeriodicalId":249288,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sumber Daya Air","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130398517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Erosi Lahan Terhadap Kapasitas Sabo Dam","authors":"Novika Komariona Dewi, Jazaul Ikhsan, Nursetiawan Ikhsan","doi":"10.56860/jtsda.v2i1.29","DOIUrl":"https://doi.org/10.56860/jtsda.v2i1.29","url":null,"abstract":"Indonesia memiliki banyak gunung aktif berapi salah satunya adalah Gunung Merapi. Gunung Merapi merupakan gunung teraktif di Indonesia bahkan dunia yang dimana mengalami erupsi dengan mengeluarkan piroklastik sebesar 150 juta m3 pada tahun 2010 dan lebih dominan ke arah Kali Gendol dengan jarak mencapai 15 km. Piroklastik yang dikeluarkan akibat letusan Gunung Merapi akan mengendap, menumpuk dan terjadi sedimentasi bercampur dengan hasil erosi-erosi lahan di sekitar. Seiring berjalannya waktu, endapan tersebut nantinya akan tererosi kembali dan menyebabkan banjir lahar dingin ketika terjadi hujan. Untuk menanggulangi bencana aliran lahar dingin maupun sedimen agar tidak berpotensi mengancam keselamatan manusia, sarana prasarana bangunan umum, hunian, maupun daerah pertanian, maka dilakukan pembangunan sabo dam sebagai pengendali banjir lahar dingin. Salah satu sabo dam yang dibuat adalah GE-C Gadingan. Untuk mengetahui kemampuan sabo dam GE-C Gadingan dalam menampung sedimen, maka perlu diprediksi laju erosi yang terjadi dengan menggunakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) dan SIG (Sistem Informasi Geografis) berbasis pixel atau software ArcGIS 10.1. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa: (1) Laju erosi di Sub-DAS Kali Gendol dengan menggunakan metode USLE sebesar 47.119,470 ton/ha/tahun, (2) Besar volume sedimen yang terjadi di Sub-DAS Kali Gendol sebesar 1.132.925 m3/tahun dan tidak ada yang akan terlimpas ke bangunan sabo dam GE-C Gadingan. tahun, (3) Kapasitas sabo dam GE-C Gadingan dalam menampung sedimen sebesar 29.659,71 m3. Sehingga, dapat dikatakan bahwa sabo dam GE-C Gadingan dapat menampung volume angkutan sedimen yang terjadi dalam satu tahun.","PeriodicalId":249288,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sumber Daya Air","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126140986","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Erosi Pada Daerah Aliran Sungai Baturusa","authors":"Aghata Christin Natalia, Roby Hambali, Fadillah Sabri","doi":"10.56860/jtsda.v2i1.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.56860/jtsda.v2i1.26","url":null,"abstract":"DAS Baturusa merupakan DAS terbesar urutan keempat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung setelah DAS Mancung, DAS Linggang, dan DAS Kurau. Maraknya aktivitas tambang ilegal disinyalir menjadi penyebab kerusakan DAS di Kepuluan Bangka Belitung, salah satunya DAS Baturusa. Kerusakan yang umum terjadi pada DAS yaitu erosi lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui laju erosi, persebaran tingkat bahaya erosi (TBE), besar sedimen yang dihasilkan oleh erosi lahan dan penurunan erosi setelah dilakukan simulasi konservasi tanah pada DAS Baturusa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode USLE, dan data yang digunakan adalah data curah hujan (R), peta jenis tanah (K), peta kemiringan lereng (LS), peta tutupan lahan (C), serta pengelolaan dan konservasi tanah (P). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan metode USLE, diperolah laju erosi tertinggi pada DAS Baturusa sebesar 4.777,083 ton/ha/tahun dan masuk dalam kategori sangat berat, sedangkan laju erosi terkecil adalah 12,571 ton/ha/tahun, masuk dalam kategori sangat ringan. DAS Baturusa didominasi oleh TBE sangat berat dengan luas 54.624,19 Ha atau 86,028% dari luas total DAS. Besaran sedimen yang dihasilkan oleh erosi pada DAS Baturusa yaitu 2.058.970,298 ton/tahun. Dengan dilakukannya arahan konservasi tanah pada beberapa satuan unit lahan, terjadi penurunan erosi sebesar 18.501.265,83 ton/tahun (76,206%), dari laju erosi semula 24.277.889 ton/tahun menjadi 5.776.623,649 ton/tahun.","PeriodicalId":249288,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sumber Daya Air","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125616548","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemodelan Debit dengan Data Curah Hujan dari Rain Gauges dan Data TRMM pada DAS Temef di Pulau Timor - NTT","authors":"D. F. Welkis, Donny Harisuseno, Sri Wahyuni","doi":"10.56860/jtsda.v2i1.30","DOIUrl":"https://doi.org/10.56860/jtsda.v2i1.30","url":null,"abstract":"Rainfall data collection based on the TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) satellite provides a good alternative in estimating rainfall. TRMM technology can minimize manual rainfall recording errors and increase rainfall accuracy for hydrological analysis. From the results of the statistical relationship analysis, the most accurate results obtained are 9 years of calibration and 1 year of validation, the selected equation is a polynomial with the following equation y = 0.0112 x2 - 0.2564x + 4,1293, so that validation analysis is carried out with the selected equation so that the validation results are obtained against 1 year rainfall data for the RMSE value of 7.022. The NSE value is 0.923, the Correlation Coefficient is 0.94 and the relative error value is 5.48 and the results of the equation for discharge are modeling return periods of discharge 2, 5, 10, 20 and 25 years for discharge observations of 2 years return period; Q = 84.44, m3/s at 5 years return period; Q = 105.95 m3/s, 10 year return period; Q = 120.86 m3/s, 20 years return period; Q = 135.16 m3/s, 25 years return period; Q = 139.69 m3/s. Meanwhile, for the simulation discharge, the return period is 2 years; Q =51,84 m3/s at 5 year return period; Q = 65,35 m3/s, 10 year return period; Q = 74,15 m3/s, 20 years return period; Q = 84,89 m3/s, return period of 25 years; Q = 94,65 m3/s.","PeriodicalId":249288,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sumber Daya Air","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116281333","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}