{"title":"Analisis Erosi Pada Daerah Aliran Sungai Baturusa","authors":"Aghata Christin Natalia, Roby Hambali, Fadillah Sabri","doi":"10.56860/jtsda.v2i1.26","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"DAS Baturusa merupakan DAS terbesar urutan keempat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung setelah DAS Mancung, DAS Linggang, dan DAS Kurau. Maraknya aktivitas tambang ilegal disinyalir menjadi penyebab kerusakan DAS di Kepuluan Bangka Belitung, salah satunya DAS Baturusa. Kerusakan yang umum terjadi pada DAS yaitu erosi lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui laju erosi, persebaran tingkat bahaya erosi (TBE), besar sedimen yang dihasilkan oleh erosi lahan dan penurunan erosi setelah dilakukan simulasi konservasi tanah pada DAS Baturusa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode USLE, dan data yang digunakan adalah data curah hujan (R), peta jenis tanah (K), peta kemiringan lereng (LS), peta tutupan lahan (C), serta pengelolaan dan konservasi tanah (P). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan metode USLE, diperolah laju erosi tertinggi pada DAS Baturusa sebesar 4.777,083 ton/ha/tahun dan masuk dalam kategori sangat berat, sedangkan laju erosi terkecil adalah 12,571 ton/ha/tahun, masuk dalam kategori sangat ringan. DAS Baturusa didominasi oleh TBE sangat berat dengan luas 54.624,19 Ha atau 86,028% dari luas total DAS. Besaran sedimen yang dihasilkan oleh erosi pada DAS Baturusa yaitu 2.058.970,298 ton/tahun. Dengan dilakukannya arahan konservasi tanah pada beberapa satuan unit lahan, terjadi penurunan erosi sebesar 18.501.265,83 ton/tahun (76,206%), dari laju erosi semula 24.277.889 ton/tahun menjadi 5.776.623,649 ton/tahun.","PeriodicalId":249288,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Sumber Daya Air","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Sumber Daya Air","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56860/jtsda.v2i1.26","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
DAS Baturusa merupakan DAS terbesar urutan keempat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung setelah DAS Mancung, DAS Linggang, dan DAS Kurau. Maraknya aktivitas tambang ilegal disinyalir menjadi penyebab kerusakan DAS di Kepuluan Bangka Belitung, salah satunya DAS Baturusa. Kerusakan yang umum terjadi pada DAS yaitu erosi lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui laju erosi, persebaran tingkat bahaya erosi (TBE), besar sedimen yang dihasilkan oleh erosi lahan dan penurunan erosi setelah dilakukan simulasi konservasi tanah pada DAS Baturusa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode USLE, dan data yang digunakan adalah data curah hujan (R), peta jenis tanah (K), peta kemiringan lereng (LS), peta tutupan lahan (C), serta pengelolaan dan konservasi tanah (P). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan metode USLE, diperolah laju erosi tertinggi pada DAS Baturusa sebesar 4.777,083 ton/ha/tahun dan masuk dalam kategori sangat berat, sedangkan laju erosi terkecil adalah 12,571 ton/ha/tahun, masuk dalam kategori sangat ringan. DAS Baturusa didominasi oleh TBE sangat berat dengan luas 54.624,19 Ha atau 86,028% dari luas total DAS. Besaran sedimen yang dihasilkan oleh erosi pada DAS Baturusa yaitu 2.058.970,298 ton/tahun. Dengan dilakukannya arahan konservasi tanah pada beberapa satuan unit lahan, terjadi penurunan erosi sebesar 18.501.265,83 ton/tahun (76,206%), dari laju erosi semula 24.277.889 ton/tahun menjadi 5.776.623,649 ton/tahun.